SEO page contents SEO page contents CHERRY TORN ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, August 15, 2018

CHERRY TORN

CHERRY TORN - FUCK CHRISTMAS


VIDIO SEX - Satu waktu, saya jemput Susan dari kuliahnya untuk pulang. Sesampainya didalam rumah Susan di bilangan Cempaka Putih, dia ajak saya masuk karena tukasnya tempat tinggalnya kosong hingga sampai besok siang. Sayapun masuk serta duduk di sofa area tamunya. Sehabis tutup pintu depan, dia masuk ke kamarnya untuk mandi serta tukar busana. 




Tidak lama setalah itu dia hadir dengan busana kaos serta rok pendek sembari membawa dua minuman serta duduk di samping saya. Busyet, saya dapat mencium harum tubuhnya dengan jelas. Serta senantiasa jelas tidak diduga saya terangsang serta mulai mengayalkan keindahan badan Susan kalau tanpa pakaian. Dengan tdk sadar, saya memandang badan segarnya serta bikin Susan bingung.
 



“Kenapa sich Ben? ”, tanyanya. Saya segera sadar dari lamunan erotis saya.

“Ngga.., lu terlihat laen dari biasanya”.

“Lain apanya Ben..? ”, sembari menumpangkan salah satunya kakinya ke kaki satunya.

Busyet, pahanya putih sekali. Birahi sayapun lebih terangkat. Pikiran erotis saya mulai bergelora lagi, menghayalkan andaikata saya dapat meraba-raba kemulusan pahanya.


“Heh..! ”, tukasnya sembari ketawa serta menepuk pundak saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo! ”.

Saya cuman dapat tersenyum, “San, panas ya disini? ”, sembari saya ambil saputangan di kantong celana.

“Iya yah, lo telah mulai keringetan begini”.

Tidak diduga saja dia mengelap keringat di dahi saya menggunakan tisunya.


Dalam kondisi bersisihan mirip ini, saya punyai gagasan untuk memeluk serta menciumnya. Serta benar deh, Susan udah ada dalam pelukan saya, serta bibirnya udah dalam lumatan bibir saya. Dia benar-benar tdk berontak serta mulai pejamkan matanya nikmati percumbuan ini. Tangannya perlahan-lahan berpindah urutan memeluk leher saya. 




Tangan saya barusan memegang pinggulnya, turun perlahan-lahan ke pangkal pahanya serta pada akhirnya saya sukses rasakan begitu mulus serta lembutnya paha Susan. Saya meraba naik turun sembari dikit meremasnya. Berasa agak bangga juga saya dapat mulai menyentuh sisi tubuhnya yang agak peka. Tengah bibir kami tetap sama sama berpagutan mesra dalam kondisi mata tetap terpejam. Makin lama saya terasa kurang komplet kalaupun cuma meraba sisi pahanya saja.


Tangan saya mulai naik lagi. Saat ini saya pingin sekali untuk nikmati buah dadanya. Pikiran saya udah melayang-layang jauh. Lambat tetapi tentu saya membawa busana kaosnya buat saya buka. Dia tdk menampik, serta sehabis saya buka pakaiannya, kelihatanlah buah dadanya yang tetap terbungkus rapi oleh BH-nya. 

FUCK CHRISTMAS


Saya lumat lagi bibirnya sembari saya bawa serta tangan saya ke belakang tubuhnya. Memeluk.., serta pada akhirnya saya mencari kancing pengait BH-nya buat saya terlepas. Tidak lama kemudian terlepaslah BH pembungkus buah dadanya. Serta mulai tersembul keindahan buah dadanya yang putih dengan puting kecoklatan di atasnya. Akh, betul-betul adalah tempat untuk berwisata yang sangat indah dengan panorama yang mengagumkan di seantero jagat. Saya lebih gregetan memandang indahnya buah dada Susan yang tertangani rapi sampai kini.


Pada akhirnya saya mulai meraba serta meremas-remas salah sebuah dadanya serta kembali saya lumat bibir mungilnya. Terdengar nafas Susan mulai tdk teratur. Terkadang Susan hembuskan nafas dari hidungnya cepat sampai terdengar seperti orang tengah mendesah. Susan membiarkan saya nikmati tubuhnya. Birahinya sudah tdk tertahankan.


Waktu saya rebahkan tubuhnya di sofa serta mulut saya siap melumat puting susunya, Susan menampik saya sembari mengemukakan, “Ben, jangan sampai disini.., di kamar saya saja! ”, ajaknya selanjutnya bangun, ambil busana kaos serta BH-nya di lantai serta berjalan menuju kamar tidurnya. Saya mengikutinya dari belakang sembari buka busana saya sendiri serta melepas kancing celana saya.


Demikian pintu ditutup serta digembok, saya langsung memeluk Susan yang udah telnjang dada serta kembali melumat bibir mungilnya lantas meraba-raba tubuhnya sembari bersender di tembok kamarnya. Makin lama cumbuan saya mulai berpindah ke lehernya yang tahapan serta menggelitik belakang telinganya. Susan mulai mendesah tandanya birahinya kian menjadi-jadi. Karena sangat gemesnya saya sama badan Susan, tdk lama tangan saya turun serta mulai meraba serta meremas bongkahan pantatnya yang demikian montoknya. Susan mulai mengeluh geli. Lebih saat saya lebih turunkan cumbuan saya ke daerah dadanya, serta menuju puncak bukit kembar yang menggelantung di dada Susan.


Dalam urutan agak jongkok serta tangan saya memegang pinggulnya, saya mulai menggerogoti puting susu Susan satu-satu yang bikin Susan terkadang menggelinjang geli, serta terkadang melenguh geli. Saya jilat, gigit, kulum serta saya hisap puting susu Susan, sampai Susan mulai lemas. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.


Perlahan-lahan tangan saya meraba ke-2 pahanya lagi serta rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. Serta saya mengkaitkan sejumlah jari saya di celana dalamnya serta, “Srreet! ”, Terlepas udah celana dalam Susan. Saya raba pantatnya, demikian mulus serta kenyal, sekenyal buah dadanya. Serta waktu rabaan saya yang selanjutnya hampir raih daerah selangkangannya.., tidak diduga, “Ben, ditempat tidur saja yuk..! saya letih berdiri nih”. Sebelum memutar badannya, Susan memelorotkan rok mininya di depan saya serta tersenyum manis melihat menjurus saya. Wow, senyum itu.., bikin saya kepingin segera menggumulinya. Ditambah lagi Susan tersenyum dalam kondisi tanpa pakaian.


Susan mendekati saya, serta tangannya dengan gesit melepas celana panjang serta celana dalam saya sampai sekarang tidak cuma dia saja yang bugil di kamarnya. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras berarti kalau saya udah siap tempur sewaktu-waktu. Tinggal tunggu lampu hijau menyala.


Lantas Susan ambil tangan saya, menggandeng serta menarik saya ke ranjangnya. Sesampainya ditepi ranjang, Susan berbalik serta mengindikasikan biar saya konsisten berdiri selanjutnya Susan duduk disamping ranjangnya. Oh, Susan mengulum batang kemaluan saya dengan rakusnya. Hilang ingatan, lantas dia dengan ganasnya juga menggigit halus, menjilat serta menyedot batang kemaluan saya tanpa jeda sedikitpun. 


Kepalanya maju mundur mengisapi kemaluan saya sampai kelihatan jelas begitu kempot pipinya. Saya mengupayakan mati-matian meredam ejakulasi yang saya alami biar saya dapat menyeimbangi permainannya. Terkadang saya meringis nikmat waktu Susan keluarkan sejumlah jurus pamungkasnya dalam mencumbui kemaluan saya. Wow, begitu enaknya sampai menyentuh sumsum.


Udah 15 menit Susan mengisapi batang kemaluan saya, lantas dia melepas mulutnya dari batang kemaluan saya serta merebahkan tubuhnya telentang diatas ranjang. Saya memahami tujuan Susan ini. Dia mohon gantian saya yang aktif. Selekasnya saya tindih tubuhnya serta mulai berciuman lagi untuk sejumlah lamanya, serta saya mulai menggeser cumbuan ke buah dadanya lagi, lalu saya turun lagi mencari suatu yang baru di daerah selangkangannya. Susan memahami tujuan saya. 


Dia selekasnya buka serta mengangkangkan ke-2 pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di kurang lebih bibir vaginanya. Ke-2 tangan saya lingkarkan di ke-2 pahanya serta buka bibir vaginanya yang udah memerah serta basah itu. Oh, rupanya pas dia mandi udah dibuat bersih serta disabun dengan baik hingga berbau vaginanya harum. Ditambah menurut pengakuannya, kalau dia barusan minum ramuan pengharum vagina. Tanpa sia-sia lagi, saya menjulurkan lidah untuk menjilati bibir vaginanya serta clitorisnya yang tegang menonjol.


Wow, Susan menggelinjang hebat. Tubuhnya bergetar hebat. Desahannya mulai dahsyat. Matanya terpejam rasakan geli serta enaknya tarian lidah saya di liang sanggamanya. Terkadang juga Susan melenguh, mengesah, bahkan juga berteriak kecil nikmati gelitik lidah saya. Lebih saat saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke liang vaginanya sembari menggeser-geser ke clitorisnya. Serta bibir saya melumat bibir vaginanya seperti orang tengah berciuman. Vaginanya mulai berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempis, serta pada akhirnya.. 

CHERRY TORN GIRLS


“Ben.., ohh.., Ben.., udahh.., entot saya Ben! ”, Susan mulai meminta pada saya untuk selekasnya menyetubuhinya. Saya bangun dari daerah selangkangannya serta mulai mengatur urutan diatas tubuhnya serta menindihnya sembari masukkan batang kemaluan saya ke lorong vaginanya perlahan-lahan. Serta pada akhirnya saya genjot vagina Susan yang tetap perawan itu dengan perlahan-lahan serta jantan. Tetap sempit, tetapi remasan liangnya bikin saya kian ingin tahu serta ketagihan.


Pada akhirnya saya hingga sampai pada urutan terdalam, lantas perlahan-lahan saya tarik lagi. Lambat, serta semakin lama saya percepat pergerakan itu. Lalu urutan buat urutan saya coba dengan support Susan.


Saya sudahlah tidak sadar ada dimana. Yang saya ketahui semua amat indah. Berasa saya seperti melayang-layang terbang tinggi berbarengan Susan. Yang saya ketahui, akhir kali badan saya serta badan Susan mengejang hebat. Keringat membasahi badan saya serta tubuhnya. Nafas kami udah sama sama mengincar. Saya rasakan ada suatu yang muncrat ada banyak dari batang kemaluan saya pas barang saya tetap didalam kehangatan liang sanggama Susan. Seterusnya saya tidak jelas apalagi.


Sebelum saya tertidur saya pernah memandang jam. Alamak!, dua 1/2 jam. Waktu saya sadar besoknya, Susan tetap tertidur nyenyak di samping saya, tetap tanpa pakaian dengan badan tetap seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Sembari memandanginya, dalam hati saya berkata, “Akhirnya saya dapat juga ngelampiasin nafsu yang saya simpan sepanjang ini”. 


Thank’s banget San.., pabila tidak ada lo, saya kagak tau deh ke manakah saya bawa serta nafsu saya ini”, saya kecup keningnya, lantas saya selekasnya memakai pakaian serta siap pergi dari rumah Susan sehabis saya lihat jam di mejanya, memperingatkan saya kalau sekejap lagi keluarganya selekasnya hadir. Saya kagak pengin konyol kepergok lagi bugil berduaan berbarengan dengannya. Ditambah lagi tetap ada noda darah perawan di sprei tempat tidurnya. Saya bangunkan dia serta berkata kalau lain waktu seharusnya kita main di villa saya, di Bogor, dengan argumen lebih aman serta bebas.

0 comments: