SEO page contents SEO page contents PLAYING WITH MY DRUNK ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, August 26, 2018

PLAYING WITH MY DRUNK

PLAYING WITH MY DRUNK STEP SISTERS BIG BUTT!


VIDIO SEX - Tampangnya meskipun masih tetap kecil tampak banget bila dia seseorang penyayang, dari dimulai pergi sekolah sampai pulangpun saya senantiasa bareng. Saya mengharapkan mudah-mudahan saya dapat mendapatkan cowok seperti figure kecil yang ada pas disampingku. Gak lupa dia senantiasa menggandeng tanganku. Ortu kamipun terasa aneh lantaran meskipun kita kecil kami berdua banyak mendapatkan kecocokan. Ini bisa sangat yang membawa dampak saya mesti melepas lajangku ialah Menikah Pada umur belia, gak kupungkiri membuatku mendapatkan Kenikmatan sex. 




Narasi Jaman sekarang juga lalu bermula dari pertemuanku dengan Ronald. Ceritanya berikut : Saya menikah pada umur benar-benar belia, ialah 22 tahun. Saya gak sudah sempat meneruskan kuliah, lantaran saya pada umur itu udah dinikahkan olah orang-tua, lantaran papa mempunyai hutang judi yang banyak dengan seseorang laki laki playboy “kampungan”. Saya menikah dengan sang playboy, usianya benar-benar renta sekali, 65 tahun ketika saya dinikahinya. 1 tahun saya hidup sekasur dengan dia, sepanjang itu juga saya tak pernah rasakan apakah yang diberi nama nikmat seksual. 




Walau sebenarnya, kata rekan-rekan, malam pertama malam yang sangat indah. Dan buat aku, malam pertama ialah malam neraka!!!. Nyatanya, Burhan, suamiku itu menderita penyakit diabetes (takaran gula darah yg tinggi), yang benar-benar kritis, sampai mengganggu kejantanannya di atas ranjang. Sepanjang lima tahun kami menikah, sepanjang itu juga saya digaulinya hanya cukup mencumbu, mencium, serta meng-elus-elus saja, selebihnya cuma keluhan-keluhan kekecewaan saja. 


Burhan kerap merangsang dianya dengan memutar film-film porno yang kami tonton berdua sebelum kerjakan kegiatan seksual. Tetapi apakah yang berlangsung? Burhan tetap harus loyo, gak bisa merangsang penisnya supaya dapat ereksi, tetapi malahan saya yang benar-benar benar-benar terangsang, konyol sekali. Saya mendapatkan pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Saya kerap berkhayal, saya disetubuhi laki laki jantan. Saya kerap kerjakan masturbasi mudah buat melampiaskan keinginan seksualku, dengan beragam metode yang kudapat dari khayalan-khayalanku. 




Dalam suatu hari, Burhan mesti terbaring didalam rumah sakit yang diakibatkan oleh penyakitnya itu. Sepanjang hampir 1bulan dia dirawat di RS, saya bertambah berasa kesepian sepanjang itu juga. Dalam suatu hari saya mesti pergi menebus obat dalam sebuah apotek besar, serta mesti antre lama. Sepanjang antre saya bosan sekali. 


Tak diduga saya mau keluar dari apotek itu serta mencari situasi fresh. Saya pergi ke suatu Mall serta minum serta makan disebuah restauran. Disana saya duduk sendiri disebuah sudut. Lantaran demikian ramainya restauran itu, hingga saya mendapatkan tempat yang belakang serta sudut. Selesai sejenak saya makan, ada seseorang anak muda ganteng mememohon ijin buat dapat duduk di muka saya.


Lantaran mungkin cuma bangku itu yang cuma satu masih tetap tersisa. Dia ramah sekali serta sopan, penuh senyum. Singkat kata, kami berteman, serta bercakap ngalor-ngidul, sampai satu waktu, dia buka jatidiri dianya. Dia masih tetap bujang, orang tuanya tinggal diluar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama-sama adik perempuannya yang masih tetap di bangku SMU. 


Hampir satu jam kami bercakap. Dalam waktu percakapan itu, saya memberikannya kartu namaku komplet dengan nomer teleponnya. Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo masak, macho terlihat. Sebelum kami berpisah, kami salaman serta janji dapat sama-sama menelpo lalu.


Pas salaman, Ronald lama menggenggap jemariku sembari memandang dalam-dalam mataku dibarengi dengan suatu senyum manis penuh makna. Saya membalasnya, gak kalah manis senyumku. Lalu kami berpisah buat kembali kekesibukan semasing. Dalam perjalanan pulang, saya kesasar udah 3x.

STEP SISTERS BIG BUTT!


Pas saya nyetir mobil, pikiranku kok senantiasa ke anak muda itu? mengapa cuma buat jalan pulang ke daerah perumahanku saya nyasar kok ke Ciputat, lantas balik kok ke blok M lagi, selanjutnya selalu jalan sekalian mengkhayal, eh….. kok saya udah dikawasan Thamrin. Sial banget!!! 


Tetapi Ok lho?! Udah 1 minggu umur perkenalanku dengan Ronald, tiap-tiap hari saya terasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih tetap terbaring didalam rumah sakit, tetapi kewajibanku mengurus Burhan gak sempat tidak hadir. Saya membulatkan tekad menelpon Ronald ke HP nya. Ku ungkapkan jika saya kanget banget dengan dia, demikian juga dia, sama kangen dengan juga saya. 



Kami janjian serta bertemu di tempat dahulu kami bersua. Ronald ajak saya berjalan-jalan, saya menampik, takut disaksikan orang yang kenal dengan saya. Pada akhirnya kami setuju buat bercakap ditempat yang aman serta sepi, ialah ; ” Hotel”. Ronald membawa saya ke suatu hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sesaat mobilku ku parkir di Mall itu, untuk keamanan privasi. 


Di hotel itu kami mendapatkan kamat di lantai VII, sepi memang, tetapi suasananya hening, syahdu, serta romantis sekali. ” Kamu kerap kemari? ” tanyaku, dia menggeleng serta tersenyum. ” Baru kesempatan ini Tante ” sambungnya. ” Jangan sampai panggil saya tante selalu dong?! ” pintaku. 


Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” tuturnya. Kami sama-sama melihat, kami masih tetap berdiri bertatapan di muka jendela kamar hotel itu. Kami sama-sama tatap, gak sepatahpun ada banyak kata yang keluar. Jantungku bertambah berdebar keras, logikaku mati keseluruhan, serta perasaanku bertambah gak karuan, bercampur pada bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah….. macam-macamlah!!!. 


Tak diduga saja, tidak tahu lantaran apakah, kami dengan cara sama sama-sama merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, bertambah erat saya dipeluknya. Ke-2 lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih tetap diam membisu. Tidak lama setalah itu saya menangis tanpa didapati Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia? ” Tanyanya. Saya diam, isak tangisku bertambah serius. ” kanapa? ” tanyanya lagi. Ronals meniadakan air mataku dengan lembutnya. 


” Kamu menyesal kemari Yulia? ” bertanya Ronald lagi. Lagi-lagi saya membisu. Pada akhirnya saya menggeleng. Dia menuntunku ketempat tidur. Saya berbarin di sisi tepi ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sekalian membelai-belai rambutku. Wah…. terasa selangit banget!.

Saya menarik tangan Ronald buat mendekapku, dia menurut saja. Saya memeluknya erat-erat, lantas dia mencium keningku. Terlihat dia sayang padaku. Ku kecup juga pipinya.

Gairah seks ku bertambah membara, maklum demikian tahun saya cuma dapat melihat serta melihat saja apakah yang diberi nama ” penis” semnatar tidak pernah saya rasakan enaknya. Ronald buka kancing busananya satu-satu. Kutarik tangannya buat memberikan isyarat agat dia buka kancing busananku satu-satu. Dia menurut. Bertambah dia buka kancing busanaku bertambah terangsang saya.

Dalam sesaat saya udah bugil keseluruhan! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, gak henti-hentinya dia beri pujian pada serta menggelengkan kepalanya isyarat kekagumannya. Selanjutnya diapun dalam sesaat udah berubah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar serta ereksinya demikian keras terlihat. Nafasku bertambah gak teratur lagi. 


Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh….. nikmat serta saya terangsang sekali. Dia menciumi sisi dadaku, leherku. Saya gak kalah kreatif, ku pegang serta ku elus-elus penisnya Ronald. Saya terbersit semua adegan yang sempat ku tonton di film porno. Saya merunduk tanpa sadar, serta mengisap penisnya Ronald. Masih tetap kaku memang gayaku, tetapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih tiap-tiap kujilati kepala penisnya. 


Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, kadang-kadang manarik-nariknya. Bertambah terangsang saya. Basah gak karuan udah vaginaku, diakibatkan oleh emosi seks yang meluap-luap.

Saya lupa seluruhnya. Pada akhirnya, kami saling ambil tempat ditengahnya ranjang. Saya berbarimng serta buka selangkanganku, siap tempat, siap digempur. Ronald masukkan penisnya dalam vaginanku, oh…. kok sakit, perih?, saya diam saja, tetapi semakin lama semakin nikmat. Dia selalu menggoyang-goyang, saya kadang-kadang melayaninya. Hingga…. cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat didalam vaginaku. 


Sesungguhnya saya persis seperti dia, kelihatannya ada yang keluar dari vaginaku, tetapi saya udah duluan, bahkan juga udah kedua kalinya saya keluar. Astaga, selesai kami bangun dari ranjang, kami lihat darah fresh menodai seprei putih itu. Saya masih tetap perawan!!! Ronald bingung, saya bingung. 


Pada akhirnya saya ingat, serta kujelaskan jika sepanjang saya menikah, saya tidak pernah disetubuhi suamiku, lantaran dia impoten yang diakibatkan oleh sakit kencing manis. ” Menjadi kamu masih tetap perawan?! ” Tanyanya heran. Saya menjelaskannya lagi, serta dia memeluk saya penuh perasaan sayang serta kemesraan yang dalam sekali. Kami masih tetap bugil, sama-sama berangkulan, badan kami sama-sama merapat. 


Saya mencium bibir nya, isyarat sayangku juga. Harusnya kegadisanku ini punya suamiku, mengapa mesti Ronald yang mendapatkannya? Ah…. bodo benar-benar! saya juga bingung! Hampit sehari kami di kamar hotel itu, udah 3x saya kerjakan jalinan seks dengan anak muda ini.

Tak semua type dapat ku lakukan di kamar itu. Saya belum juga mempunyai pengalaman! Terlihat dia juga demikian, senantiasa gak bertahan lama!! Tetapi lumayan buat pemula.

Selesai istirahat makan, kami tudur-tiduran sekalian bercakap, tempat masig dengan baju seadanya. Mendekati sore saya bergegas ke kamar mandi. membrsihkan badan. Ronald ikut juga mandi. Kami mandi bersama-sama, trkadang sama-sama memeluk, sama-sama mencium, ketawa, bahkan juga dikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. 

PLAYING WITH MY DRUNK STEP SISTERS


Dia gak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, saya terangsang……dan……. oh, …. kami mengerjakannya lagi dengan tempat berdiri. Badan kami masih tetap basah serta penuh dengan sabun mandi. Oh enaknya, saya kerjakan persetubuhan dalam kondisi bugil basah di kamar mandi. Ronal agak lama kerjakan senggama ini, maklum udah berapakah ronde dia malakukannya,. sekarang dia nampak tampak dikit usaha giat. 


Dirangsangnya saya, diciuminya sisi luar vaginaku, dijilatinya pinggirnya, dalamnya, serta oh…. saya menggeliat kesenangan.

Akupun gak pengen kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang udah tegang jadi membesar itu, ku lekatkan ditengahnya ke-2 payudaraku, kumainkan dengan ke-2 tetekku mencontoh adegan di blue film VCD. Gak kusangka, dengan adegan demikian, Ronald bisa memuncratkan air maninya, serta menyemprot menuju wajahku. Aneh sekali, saya gak jijik, bahkan juga saya melulurkannya kebagian muka serta kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang! Belum juga apa-apa udah keluar! ” Seruku.

” Sorry, tidak tahan…. ” Jawabnya. Kutarik dia serta kutuntun ****** ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, serta kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, nampak dia agak nyeri, tetapi masih kugoyang, serta ah…. saya yang senang kesempatan ini, sampai gak sadar saya mmencubit perutnya keras-keras serta saya 1/2 berteriak kesenangan, terasaada suatu yang keluar di vaginaku, saya telah tiba klimaks yang sangat nikmat. 


Selesai tuntas mandi, berdandan, baru berasa alat vitalku perih. Mungkin lantaran saya terlampau bernafsu sekali. Selesai seluruhnya beres, sebelum kami tinggalkan kamar itu buat pulang, kami sudah sempat sama-sama berpelukan di muka cermin. Gak banyak banyak kata yang kami dapat mengeluarkan. Kami membisu, sama-sama memeluk. ” Saya sayang kamu Yulia ” Terdenga nada Ronald 1/2 berbisik, sembari dia memandang wajahku dalam-dalam. Saya masih tetap bisu, tidak tahu mengapa dapat demikian. Diulanginya banyak kata itu sampai 3x. Saya masih tetap diam. 


Gak kuduga benar-benar, saya meneteskan airmata, terharu sekali. ” Saya juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih. ” Sayang itu dapat kekal, tetapi cinta sifatnya dapat sesaat ” Sambungku lagi. Ronald mengusap air mataku dengan jemarinya. Saya nampak bodoh serta cengeng, mengapa saya dapat tunduk serta pasrah dengan anka muda ini? 


Selesai senang dengan adegan perpisahan itu, selanjutnya kami mengambil langkah keluar kamar, selesai cek out, kami menuju Blok M serta kami berpisah di pelataran parkir. Saya sudah sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, serta saya pulang dengan gejolak jiwa yang benar-benar benar-benar berkecamuk gak karua. 


Perasaan susah, bahagia, senang, cinta, sayang serta sebaginya dll. Disaat masuk halaman rumahku, saya terkaget sekali, banyak orang-orang bergabung dari sana. Astaga ada bendera kuning dipasang dari sana. Saya mulai takut, disaat saya kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan udah bergabung, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku udah di panggil Yang Kuasa. Saya sudah sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka saya sukar dihubungi. Karuan saja, HP ku dari mulai di Hotel kumatikan sampai saya di rumah belum juga kuhidupkan. Kulihat mas Burhan udah terbujur kaku di tempat tidur. 


Dia pergi buat selama-lamanya, tinggalkan saya, tinggalkan semuanya kekayaannya yang melimpah ruah. Sekarang saya menjadi janda kaya yang kesepian dalam makna yang sesungguhnya. Tiga hari lalu saya menghubungi Ronald lewat HP, yang menjawab seseorang wanita dengan nada lembut. Saya sudah sempat panas, tetapi saya mengusahakan gak cemburu. Saya mendapatkan keterangan dari wanita itu, jika dia adik kandungnya Ronald. Serta diterangkan juga jika Ronald udah pergi ke Amerika dengan cara mendadak, lantaran di panggil Bapak Mamanya buat masalah terutama.


Sekarang saya udah kehilangan kontak dengan Ronald, sekalian dapat kehilangan dia. Saya kehilangan dua orang laki laki yang sempat isi hidupku. Mulai sejak itu selama ini, saya senantiasa merindukan laki laki macho seperti Ronald. Udah tiga tahun saya tidak ada kontak lagi dengan Ronald, serta sepanjang itu juga saya isi hidupku cuma buat shopping, berjalan-jalan, tonton, ah…macam-macamlah. Yang sangat konyol, saya berubah menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak udah yang kudapat, dimulai dari Gigolo profesional sampai anak-anak sekolah amatiran.


Tetapi kesanku, Ronald masih yang terpilih!!! Dalam kesendirianku ini. . . Seluruhnya dapat beralih.. . Terkecuali, Cinta serta kasihku pada Ronad, Saya masih tunggu, sekalinya kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, serta sampai masuk pendam, Oh…. Ronald, kuharap engkau membaca kejadian kita ini. Ketahuilah, jika saya sekarang berubah menjadi maniak sex yang fantastis, cuma engkau yang dapat memuaskan saya Ron?

0 comments: