SEO page contents SEO page contents EXOTIC BRUNETTE WITH FANCY GLASSES FUCKED ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Saturday, August 4, 2018

EXOTIC BRUNETTE WITH FANCY GLASSES FUCKED

EXOTIC BRUNETTE WITH FANCY GLASSES FUCKED IN A BOX ON THE STREET 


VIDIO SEX - Fina di sekolahny termasuk juga gadis, cewek yang begitu digemari banyak orang sebab kecantikan serta kemolekan tubuhnya. Aq jadi seseorang kakaknya senantiasa memikirkan apabila adikku yang manis serta cantik itu saya setubuhi sendiri. Tentu kontolku akan nut-nutan. 




Singkatnya, adikku fina memang seseorang gadis yang begitu cantik serta adalah kebanggaan orang tuaku. Terkecuali itu dia juga pintar membawa diri di depan orang yang lain hingga kebanyakan orang menyenanginya. Tapi dibalik seluruhnya, sang “putri” ini sebenarnya tidak perfect. Kepribadiannya yang manis nyatanya cuma topeng belaka. Didunia ini, cuma saya, kakak laki-lakinya, yang tahu bakal kepribadiannya yang sebenarnya. 




Ke dua orang tuaku yang kerap keluar kota buat melakukan bisnis senantiasa menitipkan rumah serta adikku kepadaku. Tetapi mereka tidak mengerti kalaupun saya susah buat mengontrol adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia senantiasa punya sikap membangkang serta seenaknya. Apabila saya berkata A, jadi dia bakal kerjakan hal yang demikian sebaliknya. Intinya saya benar-benar kelabakan buat menanganinya. 




Satu hari, semua beralih drastic. Hari itu ialah hari Sabtu yang tidak bakal terlupakan dalam hidupku. Dalam akhir minggu itu, seperti rata-rata ke dua orang tuaku tengah ada diluar kota buat masalah usaha. Mereka bakal kembali minggu kedepan. Kebetulan, saya serta adikku juga tengah berlibur panjang. Sebenarnya kami ingin turut dengan orangtua kami keluar kota, tetapi orang tuaku melarang kami turut dengan argumen tidak ingin kami mengganggu masalah usaha mereka. 


Meskipun adikku terlihat menurut, tetapi saya tahu kalaupun dia begitu jengkel di hatinya. Sesudah mereka pergi, saya berusaha untuk menghiburnya dengan mengajaknya tonton DVD baru yang kubeli ialah Harry Potter and the Order of Pheonix. Tetapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tdk terima kebaikanku, bahkan juga dia membanting pintu kamarnya di muka hidungku.


Berikut penghinaan paling akhir yang dapat kuterima. Akupun lihat DVD sendirian di area tamu. Tetapi pikiranku tidak focus ke film, akan tetapi bagaimana tekniknya membalas perbuatan adikku. Didalam rumah memang sekedar ada kami berdua. Orangtua kami memiliki pendapat kalau kami tdk butuh pembantu dengan argumen buat melatih tanggung jawab di keluarga kami. Sekilas pikiran ngawur juga melintas di benakku. Saya punya tujuan buat menyelusup ke kamar adikku kelak malam serta memfoto badan telanjangnya jam tidur serta memakainya buat memaksa adikku supaya jadi adik yang penurut. 


Malam itu, jam memperlihatkan jam sebelas malam. Saya juga mengedap di muka pintu kamar adikku. Daun telingaku melekat di pintu buat meyakinkan apakah adikku telah tertidur. Nyatanya tdk ada nada TV mau pun radio di kamarnya. Memang rata-rata adikku ini kalaupun hatinya tengah mengkal, bakal selekasnya pergi tidur lebih awal. Akupun memakai keahlianku jadi mahasiswa jurusan tehnik buat buka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan saya memang memiliki kit sebab itu yang kubeli waktu tengah tur ke luar negeri. Di tanganku saya memiliki suatu camera digital.


Di kamar adikku, lampu tetap jelas sebab dia memang tdk berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan-lahan menuju tempat tidurnya. Nyatanya malam itu dia tidur nyenyak terlentang dengan memakai daster putih. Tanganku berjalan perlahan-lahan serta gemetar mengungkap dasternya ke atas. Dia diam saja tdk berjalan serta napasnya tetap halus serta teratur. Nyatanya dia pakai celana dalam warna putih serta bergambar bunga mawar. Pahanya demikian mulus serta saya juga dapat menyaksikan ada bulu-bulu halus menyembul keluar di kira-kira daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya. 


Lalu saya memakai gunting serta menggunting dasternya hingga pada akhirnya sisi payudaranya nampak. Diluar dugaanku, nyatanya dia tdk memakai kutang. Payudaranya tdk demikian besar, bisa saja ukuran A, tetapi lekukannya benar-benar indah serta melawan. Jakunku berjalan naik turun serta akupun menelan ludah menyaksikan panorama sangat indah dalam hidupku. Lalu dengan gemetar serta hati-hati, saya juga buka celana dalamnya. Adikku tetap tertidur nyenyak. 


Panorama indah selekasnya terpampang di hadapanku. Suatu rimba kecil yang tdk demikian lebat terhampar di muka mataku. Sangking terpesonanya, saya cuma dapat berdiri buat demikian lamanya melihat dengan camera di tanganku. Saya lupa bakal tujuan kedatanganku kemari. Suatu pikiran setanpun melintas, mengapa saya mesti suka cukup dengan memfoto badan adikku. Apa saya mesti mensia-siakan peluang 1 kali ini dalam hidupku? Ditambah lagi saya tetap perjaka ting-ting. Tetapi kesadaran beda juga ada di benakku, dia ialah adik kandungku., For God Sake. Ke dua kemampuan kebajikan serta kejahatan berkecamuk di pikiranku. 

IN A BOX ON THE STREET 

Pada akhirnya, sebab pikiranku tdk dapat akan memutus, jadi saya membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku akan memutus. Nyatanya beliau telah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, tetapi iblislah yang memastikan. Lalu saya meletakan camera di meja. Saya juga memakai kain daster yang telah koyak buat mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Berniat saya membiarkan kakinya bebas supaya tdk menghambat permainan setan yang bakal selekasnya kulakukan. Adikku masih tdk sadar kalaupun bahaya besar telah mengancamnya. Saya juga selekasnya buka bajuku serta celanaku sampai telanjang bulat.


Lalu saya menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Nyatanya daerah itu begitu harum, terlihat kalaupun adikku ini begitu mengawasi kebersihan tubuhnya. Lalu saya juga mulai menjilati daerah lipatan serta klitoris adikku. Adikku tetap tertidur nyenyak, tetapi sesudah sejumlah lama, napasnya telah mulai mengincar. Makin lama, vagina adikku makin basah serta merekah. Saya telah tidak tahan lagi serta mengarahkan moncong meriamku ke lubang kesenangan terlarang itu. Ke dua tanganku memegang pergelangan kaki adikku serta membukanya lebar-lebar.



Ujung kepala penisku telah melekat di bibir vagina adikku. Sesaat, saya ragu-ragu buat melaksanakannya. Tetapi saya selekasnya menggelengkan kepalaku serta buang jauh keraguanku. Dengan suatu sentakan saya memajukan pantatku maju ke depan serta penisku tembus masuk vagina yang tetap begitu rapat tapi basah itu. Suatu teriakan nyaring bergema di kamar, ” Aaaggh, aduh…. uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN?? ” Adikku terbangun serta menjerit melihatku ada diatas tubuhnya serta menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan serta membendung perasaan sakit yang menakjubkan. 


Matanya mulai berkaca-kaca. Dan pinggulnya bergerak-gerak membendung perasaan sakit. Tangannya berguncang coba melewatkan diri. Begitupun kakinya coba melewatkan diri dari pegangannku. Tapi semua usaha itu gagal. Saya tdk berani terlalu lama memandang matanya, kuatir kalaupun saya bakal beralih pikiran. Saya mengubah pandangan mataku mengarah selangkangan. Nyatanya vagina adikku keluarkan darah, darah keperawanan.


Saya tdk mengindahkan seluruhnya sebab suatu kesenangan yang belumlah sempat kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol didalam vagina adikku rasakan perasaan panas serta kontraksi otot vagina adikku. Berasa seperti dihisap oleh suatu vakum cleaner. Saya juga selekasnya menggerakan pinggulku serta memompa badan adikku. Adikku menangis serta menjerit : ” Aduhh.. aahh.. uuhh.. am.. juga.. ka k…lep.. as.. kan.. pana ss…sakitt!! ” “Kak.. Adii.. mengo.. uuhh.. yak.. aduh…tubuhku!!! ” Saya tdk tahan dengan rengekan adikku, lantaran itu saya selekasnya memakai celana dalam adikku buat menyumpal mulutnya hingga yang terdengar cuma nada Ughh.. Ahhh.


Sesudah kira-kira lima belas menit, adikku tdk meronta lagi cuma menangis serta mengerang kesakitan. Darah tetap berkucuran di kira-kira vaginanya tetapi tdk sederas barusan lagi. Saya sendiri memeramkan mata rasakan kesenangan yang menakjubkan. Saya makin cepat menggerakan pinggulku sebab saya terasa bakal selekasnya menggapai klimaksnya. Kadang-kadang tanganku menampar pantat adikku supaya dia menggoyangkan pinggulnya sekalian berkata : ’ Who is your Daddy? ” Suatu dilema ada di pikiranku. 


Haruskah saya menembak didalam rahim adikku atau diluar? Saya tahu kalaupun saya ingin melaksanakannya didalam, tetapi bagaimana apabila adikku hamil? Ahh… biarkanlah itu masalah kelak, ditambah lagi saya tahu dimana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit lalu.. crott.. crottt.. akupu n menembakan cairan hangat didalam rahim adikku. Keringat membasahi ke dua badan kami serta darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami serta sprei tempat tidur.


Saya membiarkan penisku didalam vagina adikku sepanjang beberapa waktu. Sesudah suka, saya mencabut keluar penisku serta tidur terlentang di samping adikku. Saya lalu membebaskan tangan adikku serta buka sumpalan mulutnya. Ke dua tanganku siap-siap buat terima amukan kemarahannya. Tapi diluar dugaanku, dia tdk menyerangku. Adikku cuma diam membisu seribu bhs serta tetap menangis. Posisinya tetap tidur serta cuma punggungnya yang mengadapku. Saya menyaksikan tangannya tutup dadanya serta tangan yang lain tutup vaginanya. Dia tetap menangis sesenggukan.


Sesudah semua kepuasanku tersalurkan, baru saat ini saya bingung apakah yang perlu kulakukan setelah itu. Semua peristiwa ini diluar rencanaku. Saya saat ini begitu ketakutan memikirkan bagaimana kalaupun orang tuaku tahu. Hidupku dapat selesai di penjara. Lalu pandangan mataku berhenti di camera. Suatu inspirasi jenius ada di pikiranku. Saya ambil kameranya serta selekasnya memfoto badan telanjang adikku. 

FANCY GLASSES FUCKED


Adikku menyaksikan perbuatanku serta ajukan pertanyaan : ”Kak Adi, Apakah yang kau melakukan? Hentikan, belumlah juga cukupkah perbuatan setanmu ini malam? Hentikan…” Tangannya berjalan mengupayakan merampas kameraku. Tapi saya telah mengira-ngira ini serta lebih sigap. Sebab tenagaku tambah besar, saya berhasi mencegah dari kameranya dari jangkauannya. Saya mencabut keluar memori card dari kameranya serta berkata : “Kalau kamu tidak pingin poto ini menyebar di blog sekolahmu, peristiwa ini malam mesti dirahasiakan dari kebanyakan orang. Kamu mesti menuruti perintah kakakmu ini mulai saat ini. ” 


Muka adikku pucat pasi, serta air mata tetap berlinang di pipinya. Lalu dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Suatu perasaan ibaratnya udah menjadi pemenang piala dunia, bersemayam di dadaku. Saya tahu, kalaupun mulai malam itu saya udah menaklukan adikku yang bandel ini. 


Lalu saya menyuruh dia buat membereskan ruang kamarnya serta menghalau sprei bernoda darah serta potongan dasternya yang koyak. Terkecuali itu saya selekasnya memerintahnya minum pil KB yang kudapat dari almari obat ibuku. Paling akhir saya memerintahnya mandi bersihkan tubuh, tentunya bersamaku. Saya memerintahnya buat memakai jari-jari lentiknya buat bersihkan penisku dengan lembut.


Malam itu, saya udah memenangi perlawanan. Sepanjang 1 minggu kepergian orang tuaku, saya senantiasa meniduri adikku di tiap-tiap peluang yang ada. Dalam hari ke empat, adikku telah terlatih serta tak lagi menolakku meskipun dia tetap terlihat susah serta tertekan tiap saat kita bercinta. Saya juga menyuruhnya buat bersihkan rumah serta memasakan makanan kesukaanku. Saya juga berikan pekerjaan baru buat mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Tiap-tiap malam sepanjang 1 minggu sewaktu saya lihat TV, saya memerintah adikku buat berikan oral sex. Serta saya senantiasa menyemprotkan spermaku ke mulutnya serta memerintahnya buat menelannya.


Sewaktu orang tuaku kembali minggu kedepan, saya menyuruh adikku buat punya sikap sepatutnya menyongsong mereka. Sewaktu ibuku memeluk adikku, saya menyaksikan muka adikku yang seperti ingin memberikan laporan momen yang berlangsung sepanjang 1 minggu ini. Saya juga lakukan tindakan cepat serta berkata pada ibuku : “Ibu, bagaimana perjalanan ibu? Tunjukkan dong FOTOnya terhadap kami berdua. ” Ibuku tersenyum dengar ini serta tdk mencurigai apapun. Tetapi adikku jadi dikit pucat serta tahu arti dari perkataanku. Dia juga tdk jadi berkata apa-apa.


Semenjak itu, tiap saat ada peluang, saya senantiasa meniduri adikku. Tentunya kami mempraktekan safe seks dengan kondom serta pil. Sesudah dia lulus SMA, kami tetap melaksanakannya, bahkan juga saat ini dia telah nikmati permainan kami. Kadang, dia sendiri yang ada memintanya. Sewaktu dia lulus SMA, saya yang saat ini telah bekerja dalam sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Saya mengharap orang tuaku buat mengizinkannya adikku kuliah di Jakarta. 


Tentunya saya beralasan kalau saya bakal mengawasinya supaya adikku tdk terbawa dalam pergaulan bebas. Orang tuaku sepakat serta adikku juga pasrah. Saat ini kami berdua tinggal di Jakarta serta nikmati kebebasan kami. Hal yang tidak serupa sekedar saya dapat menyaksikan kalau adikku udah berubah jadi gadis yang lebih binal.

0 comments: