SEO page contents SEO page contents September 2018 ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, September 30, 2018

TEEN DAUGTHER

TEEN STEPDAUGTHER FILMED


VIDIO SEX - Kurasa tidak usah saya katakan perihal nama serta asalku, dan tempat serta alamatku saat ini. Usiaku saat ini udah mendekati empat puluh tahun, bila dipikir-pikir harusnya saya udah punyai anak, sebab saya udah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun saya tdk demikian ganteng, saya cukuplah mujur sebab mendapatkan isteri yg menurutku benar-benar cantik. Bahkan juga bisa dijelaskan dia yg paling cantik di lingkunganku, yg umumnya mengundang kecemburuan banyak tetanggaku.




Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yg mungkin jarang orang-orang punya, yakni hasrat seks yg tinggi. Mungkin banyak pembaca tdk yakin, terkadang pada siang hari pada saat ada tamu juga seringkali saya membawa isteri saya sekejap ke kamar buat lakukan hal tersebut. Yg anehnya, nyatanya isteriku juga benar-benar menikmatinya. Walau bagaimanapun saya tidak sempat punya niat jajan buat menandingi kegilaanku pada seks. Mungkin sebab belum pula punyai anak, isteriku juga selamanya siap kapan waktu.

Kegilaan ini di awali kala hadirnya tetangga baruku, tidak tahu siapa yg mulai, kami benar-benar akrab. Atau barangkali sebab isteriku yg supel, hingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga pula baik, usianya lebih kurang seangkatan denganku. Cuma isterinya, woow busyet.., kecuali masihlah muda juga cantik serta yg membuatku hilang ingatan yaitu bodinya yg wah, juga kulitnya benar-benar putih mulus. 


Mereka juga sesuai sama kami, belum pula memiliki anak. Mereka tukar kesini sebab pekerjaan baru suaminya yg di letakkan perusahaannya yg baru buka cabang di kota tempatku. Saya serta isteriku biasa menyebut mereka Mas Agus serta Mbak Rini. Selebihnya saya tidak paham latar belakang mereka. Bisa di katakan kami seperti saudara saja sebab hampir tiap-tiap hari kami bercakap, yg kadang-kadang di teras tempat tinggalnya atau demikian sebaliknya.

Dalam satu malam, saya seperti umumnya bertandang ke tempat tinggalnya, selesai bercakap panjang lebar, Agus menawariku tonton VCD blue yg tuturnya baru dipinjamnya dari temannya. Saya juga tdk menampik sebab kecuali belum pula jauh malam aktivitas yang lain juga tdk ada. Seperti umumnya, film blue semestinya ceritanya itu-itu saja. Yg membuatku kaget, mendadak isteri Agus turut tonton berbarengan kami.

“Waduh, bagaimana ini Gus..? Tidak enak nih..! ”

“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, tidak dapat dipegang. Bila Mas tidak keberatan, Mbak Res dibawa sekalipun. ” tuturnya menyebutkan isteriku.

Saya tersinggung juga saat itu. Namun selesai kupikir-pikir, apakah kelirunya? Pada akhirnya saya pamit sekejap buat menyebut isteriku yg tinggal sendirian dalam rumah.

“Gila kamu..! Apakah nikmatnya tonton gituan kok sama tetangga..? ” kata isteriku disaat kuajak.

Pada akhirnya saya malu juga sama isteriku, kuputuskan tidak untuk balik lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja biar besok cepat bangun. Paginya saya tdk bersua Agus, sebab udah lebih dulu pergi. Di teras tempat tinggalnya saya cuma lihat isterinya tengah minum teh. Disaat saya melalui, dia menanyaiku perihal baru saja malam. Saya menyebutkan Resty tidak ingin kuajak hingga saya langsung tidur. 




Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan memperlihatkan lekuk tubuhnya yg sejak dahulu menggodaku. Namun ah.., mereka kan tetanggaku. Namun basic memang pikiranku tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali lagi rumah menjumpai isteriku. Seperti umumnya bila udah berikut saya langsung menarik isteriku ke tempat tidur.

Mungkin sebab sudahlah biasa Resty sedikit tidak setuju. Yg fantastis yaitu ini pagi saya serius hilang ingatan. Saya bergelut dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati hingga sampai selesai, bahkan juga kusedot hingga sampai isteriku menjerit. Edan, kok saya hingga sampai segila ini ya, walau sebenarnya hari masihlah pagi. Namun hal tersebut tdk terpikirkan olehku lagi. 

STEPDAUGTHER FUCKS

Isteriku hingga sampai terengah-engah nikmati apakah yg kulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku serta mengulumnya, tidak tahu kesenangan apakah yg kurasakan kala itu. Benar-benar, tidak bisa kuceritakan.

“Mas.., saat ini Mas..! ” pinta isteriku memelas.

Pada akhirnya saya mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Serta tempat tidur kami juga turut bergoyang.

Selesai kami berdua saling tergolek, mendadak isteriku ajukan pertanyaan, “Kok Mas mendadak nafsu banget sich..? ”

Saya diam saja sebab malu menyampaikan kalau sebetulnya Rini lah yg tingkatkan tensiku ini pagi.

Sorenya Agus ada ke rumahku, “Sepertinya Mas punyai kelainan sepertiku ya..? ” tanyanya selesai kami berbasa-basi.

“Maksudmu apakah Gus..? ” tanyaku heran.

“Isteriku barusan narasi, tuturnya barusan pagi dia lihat Mas serta Mbak Resty bergelut selesai bercakap dengannya. ”

Loh, saya heran, dari lokasi mana Rini kelihatan kami melaksanakannya? Oh iya, baru kusadari nyatanya jendela kamar kami sama sama bertatapan.

Agus langsung mengimbuhkan, “Nggak mesti malu Mas, saya juga maniak Mas. ” tuturnya tiada malu-malu.

“Begini saja Mas, ” tak mesti menyadari perasaanku, Agus langsung menambahkan, “Aku punyai gagasan, bagaimana bila kelak malam kita membuat acara..? ”

“Acara apakah Gus..? ” tanyaku ingin tahu.

“Nanti malam kita membuat pesta di rumahmu, bagaimana..? ”

“Pesta apaan..? Hilang ingatan kamu. ”

“Pokoknya tenang saja Mas, kamu hanyalah nyediain makan serta musiknya saja Mas, kelak minumannya saya yg nyediain. Kita berempat saja, semata-mata refresing ajalah Mas, kan Mas belum sempat mencobanya..? ”

Malamnya, saat waktu 20. 00, Agus berbarengan isterinya udah berada pada rumahku. Sembari minum dan makan, kami bercakap perihal waktu muda kami. Nyatanya ada kesamaan diantara kami, yakni tertarik pada serta condong maniak pada seks. Dibarengi musik yg disetel oleh isteriku, ada perasaan yg agak aneh kurasakan. Saya tidak bisa menuturkan perasaan apakah ini, mungkin dampak minuman yg dibawakan Agus dari tempat tinggalnya.

Mendadak saja nafsuku bangun, saya mendekati isteriku serta menariknya ke pangkuanku. Musik yg tdk demikian kencang berasa seperti menyelimutinya pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya serta menciumi bibirnya. Saya kian terangsang, Resty juga kian bergairah. Saya belum sempat rasakan perasaan begini. 

Tdk berapakah lama Resty udah telanjang bundar, tidak tahu kapan saya menelanjanginya. Sejenak saya terasa bersalah, mengapa saya lakukan perihal ini di muka orang-orang, akan tetapi selanjutnya hal tersebut tdk terpikirkan olehku lagi. Seakan-akan nafsuku udah menggelegak menundukkan pikiran normalku.

Secepatnya kurengkuh ke-2 pahanya serta menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya serta kubuka pahanya lebar-lebar biar saya bisa masukkan kemaluanku sembari berjongkok. Perlahan kuarahkan senjataku ketujuan lubang punya Rini.

Disaat kepala kemaluanku masuk lubang itu, Rini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh nikmatnya..! Selalu Mas, tambahkan lagi akhh..! ”

Dengan pastinya kumasukkan lebih dalam sembari kadangkala menarik dikit serta mendorongnya lagi. Ada kesenangan fantastis yg kurasakan disaat saya melaksanakannya. Mungkin sebab sampai kini saya cuma melaksanakannya dengan isteriku, kesempatan ini ada suatu yg tidak sempat kurasakan awal kalinya.

Tanganku saat ini udah meremas payudara Rini dengan lembut sembari mengusapnya. Mulut Rini juga seperti megap-megap kesenangan, lekas kulumat bibir itu sampai Rini hampir tidak bisa bernapas, kutindih serta kudekap sekuat-kuatnya sampai Rini berontak. Pelukanku kian kuperketat, seakan-akan tak kan terlepas lagi. Keringat udah membasahi semuanya badan kami. Agus serta isteriku tdk kuperhatikan lagi. Yg kurasakan saat ini yaitu suatu penjelajahan yg belum sempat kulalui awal kalinya. Pantatku masihlah turun naik diantara ke-2 paha Rini.

Fantastis kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seakan tertarik ke. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Rini merem melek nikmati permainan ini. Erangannya tidak sempat putus, sesaat helaan napasnya mengincar terengah-engah. 

Tempat saat ini beralih, Rini saat ini membungkuk menghadap meja sembari memegang ke-2 segi meja baru saja tempat dia berbaring, sesaat saya dari belakangnya dengan berdiri masukkan kemaluanku. Perihal ini cukuplah sukar, sebab kecuali ukuran kemaluanku cukup besar, lubang kemaluan Rini juga kian ketat sebab membungkuk.

Kukangkangkan kaki Rini melalui cara membentangkan jarak pada ke-2 kakinya. Perlahan-lahan kucoba masukkan senjataku. Kesempatan ini sukses, namun Rini melenguh nyaring, perlahan kudorong kemaluanku sembari kadangkala menariknya. Lubangnya berasa sempit sekali. Sejenak, mendadak ada cairan punya Rini membasahi lubang serta kemaluanku sampai berasa nikmat saat ini. Kembali kudorong senjataku serta kutarik dikit. Goyanganku kian gesit, pantatku maju mundur memiliki aturan. Kelihatannya Rini juga nikmati jenis ini.

Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur ikuti irama yg datang dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini tidak kuasa meredam suatu yg tdk kumengerti apakah itu. Erangannya kian panjang. Kecepatan juga kutambah, goyangan pinggul Rini kian kuat. Tubuhku berasa kian panas. Ada suatu yg tergerak dari dalam yg tdk kuasa saya membendungnya. Kelihatannya menyebar ketujuan kemaluanku. Saya masihlah berupaya membendungnya.

Lekas saya mencabut kemaluanku serta memboyong badan Rini ke tempat yg lebih luas serta memerintah Rini telentang di bentangan karpet. Secepat-cepatnya saya menindihnya sembari menekuk ke-2 kakinya hingga sampai ke-2 ujung lututnya melekat ke perut, hingga saat ini nampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Lekas kumasukkan senjataku kembali ke lubang kemaluan Rini.

Pantatku kembali turun naik memiliki irama, namun kesempatan ini lebih kencang seperti akan menggapai finish saja. Nada yg terdengar dari mulut Rini kian tdk karuan, seakan nikmati tiap-tiap suatu yg kulakukan kepadanya. Mendadak Rini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku juga kian berubah menjadi. Saya juga berteriak sejadinya, berasa ada suatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, lekas kurebut bibirnya serta menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sembari bergetar hebat.

Mulutku berasa asin, nyatanya bibir Rini berdarah, namun seakan kami tdk memperdulikannya, kami seakan terikat kuat serta berguling-guling di lantai. Diatas sofa Agus serta isteriku nyatanya juga menggapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum suka. Sesaat Rini tidak ingin membiarkan kemaluanku dari dalam kemaluannya, ke-2 ujung tumit kakinya masihlah menghimpit ke-2 pantatku. Tdk kusadari semuanya cairan yg keluar dari kemaluanku masuk ke liang punya Rini. Kulihat Rini tdk memperdulikannya.

Perlahan otot-ototku mengendur, serta pada akhirnya kemaluanku lepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum suka, walaupun kepayahan saya juga rasakan kesenangan tidak ada tara. Resty juga tersenyum, cuma kelihatan malu-malu. Selanjutnya memunguti busananya serta ketujuan kamar mandi.

Sampai sekarang moment itu masihlah jelas dalam ingatanku. Agus serta Rini saat ini udah tukar serta kembali lagi Jakarta. Kadangkala kami masihlah terkait melalui telephone. Mungkin saya tidak akan melupakan moment itu. Sempat satu waktu Rini bertandang ke rumah kami, kebetulan saya tdk ada dalam rumah. Dia cuma bertemu dengan isteriku. Andaikata saja..

ASIAN GIIRLS FUCKS

WMAF ASIAN DOLL GETS THROATFUCK AND CREAMPIE


VIDIO SEX - Sebutlah saja namaku Atika, seseorang wanita yang udah berumur 40 tahun serta udah bersuami. Menurut banyak rekan, saya yaitu wanita yang cukuplah cantik serta berkulit putih bersih. Yang gemilang yaitu postur tubuhku yang masih tetap tertangani serta indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukuplah bundar serta berisi dengan sepasang betis yang indah. 




Sepasang payudaraku mempunyai ukuran 34 juga nampak padat serta selaras dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya terus indah diusia yang udah berkepala 4. Saya bekerja menjadi karyawati staff accounting pada suatu toserba yang lumayan besar dikotaku. 

Hingga saya banyak tahu banyak rekan dari banyak pekerja perusahaan lainnya yang memasok barang ketempatku bekerja. Saya juga berubah menjadi instruktur senam BL di tempat saya fitness. Disinilah cerita yang bakal cerita indah saya serta Indra pertama-tama berlangsung. Menjadi seseorang istri, saya adalah seseorang wanita setia pada suami. 


Saya berprinsip, tidak ada laki laki lainnya yang menyentuh hati serta tubuhku, terkecuali suami yang amat kucintai. Serta sebelum cerita ini berlangsung, saya memang senantiasa bisa mengawasi kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lainnya adalah pantangan buatku. Akan tetapi seperti itulah, sekian bulan paling akhir suamiku kurang bisa memuaskanku di atas ranjang. Biarpun dapat, dia tentunya kecapekan serta langsung istirahat. 

Mungkin karna umur kami yang terpaut 14 tahun, mesti saya cuman dapat mainkan jari sekalian memikirkan suamiku tengah masukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Namun tidak senikmat realita. Hingga selanjutnya hadir seseorang mahasiswa yang pingin PI (Praktik Industri) ditempatku. Serta saya ditunjuk menjadi pembimbing mahasiswa itu oleh bosku. Mahasiswa itu mengenalkan dirinya sendiri bernama Indra. 

ASIAN DOLL GETS

Kuperhatikan dia dari atas hingga sampai bawah, cukup penampilannya. Indra berbadan tinggi besar serta atletis, tingginya kurang lebih 178 cm. Benar-benar saya tidak memiliki pikiran atau perasaan tertarik kepadanya. Pada mulanya jalinan kami biasa- biasa saja, bahkan juga cendrung agak kaku. Tetapi demikian, Indra senantiasa berlaku baik padaku.

Terus perasaan nikmat itu seperti mengalir serta bergabung ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sesaat napasku makin tidak menentu. ” Bila pengin 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah indra. Karna tidak kuat lagi meredam nikmat, saya lantas merintih keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sesaat tubuhku masih tetap selalu menggelepar- gelepar dalam tindihan badan Indra. 

Belumlah reda kesenangan klimaks yang kurasakan, tidak diduga Indra mendengus-dengus makin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti pingin meremukkan tulang-tulangku. Ia sungguh-sungguh membuatku tidak dapat bekerja, serta napasnya selalu mengincar. Genjotannya di vaginaku makin cepat serta keras. 




Lantas tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Lihat Indra yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar makin cepat. Saya juga makin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Indra terasa deras muncrat dilubang vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat tenaga, hingga batang kejantanannya sungguh-sungguh menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. 

Saya terasa lubang vaginaku terasa hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Indra. Hilang ingatan, sperma Indra gemilang jumlah, hingga seluruhnya lubang vaginaku berasa basah kuyup. Bahkan juga karna sangking jumlah, sperma Indra belepotan sampai ke bibir vagina serta pahaku. Makin lama menjadi gelora kesenangan itu mulai mengalami penurunan. 

Buat sekejap Indra masih tetap menindihku, keringat kami lantas masih tetap bercucuran. selanjutnya ia berguling kesampingku. Saya termenung memandang langit-langit kamar. Demikian lantas dengan Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Mengapa saya mesti menodai kesetiaan pada perkimpoianku, tersebut pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. 

” Maafkan saya Bu Tika. Saya udah khilaf serta memaksa Ibu mengerjakan perbuatan ini ” Papar Indra denagn lirih. Saya tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran semasing. Bermenit-menit lantas tiada sepatah kata lantas yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. mari pulang..! ” Teriak kawan Indra dibarengi ketoak pada pintu. Denagn masihlah diam, saya serta Indra selekasnya bergeser, berbenah terus berjalan keluar kamar. 

THROATFUCK AND CREAMPIE

Tiada kata- kata juga Indra mengecup bibirku kala pintu kamar bakal di buka. ” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika hingga sampai pintunya ditutup semua ” Kelakar kawan Indra. ” Ah tidak apa-apa kok, kami cuman ketiduran barusan ” Jawabku degan perasaan malu. Sesaat Indra cuman tersenyum.

Satu minggu semenjak peristiwa itu perasaan sesal masih tetap menderaku. Akan tetapi beranjak minggu ke-2 muncul perasaan rindu pada Indra. Dadaku seringkali berdebar-debar bila mengingat kenikamatan gemilang yang udah dikasihkan Indra. Saya senantiasa teringat keperkasaan Indra di atas ranjang, yang itu semua tidak dipunyai oleh suamiku yang dikonsumsi umur. 

Sesaat saya yang rajin menjaga badan justru kian pingin rasakan kesenangan yang lebih. Karena itu semenjak itu saya seringkali berjalan-jalan dengan Indra. Bahkan juga hampir teratur 1 bulan 2 hingga sampai 4 kali saya melepas nafsu pada Indra yang senantiasa melayaniku. Serta dtiap kencan senantiasa saja ada perihal baru yang membuatku makin terikat oleh keperkasaannya.

Friday, September 28, 2018

CUTE NAOMI

CUTE NAOMI STROKES PUSSY FOR REAL ORGASME


VIDIO SEX - Mbak Lia lebih kurang baru 2 minggu bekerja menjadi atasanku menjadi Accounting Manager. Menjadi atasan baru, ia kerap memanggilku ke area kerjanya buat memaparkan overbudget yang berlangsung pada bulan awal kalinya, atau buat memaparkan laporan mingguan yang kubuat. Saya sendiri udah termasuk juga staf senior. Namun mungkin sebab latar belakang pendidikanku kurang memberi dukungan, management akan memutus mengambilnya. Ia datang dari suatu perusahaan konsultan keuangan. 


Usianya kutaksir kurang lebih 25 sampai 30 tahun. Menjadi atasan, awal kalinya kupanggil “Bu”, meski usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Namun atas permintaanya sendiri, satu minggu yang silam, ia menyampaikan lebih sukai apabila di panggil “Mbak”. Mulai saat itu mulai terbina situasi serta pertalian kerja yang hangat, tidaklah terlalu resmi. Terpenting sebab sikapnya yang ramah. Ia kerap langsung menyebutkan namaku, kadangkala apabila tengah bersama-sama kawan kerja yang lain, ia menyebutkan “Pak”.

Serta tiada kusadari juga, diam-diam saya terasa senang serta nyaman apabila melihat parasnya yang cantik serta lembut menarik. Ia memang menarik sebab sepasang bola matanya setiap saat bisa bernar-binar, atau memandang dengan tajam. Namun dibalik itu semua, nyata-nyatanya ia sukai mendikte. Mungkin sebab sudah mendiami jabatan yang cukuplah tinggi dalam umur yang relatif muda, keyakinan dirinya sendiri lantas cukuplah tinggi buat memerintah seorang melakukan apakah yang dibutuhkannya. 




Mbak Lia tetap kenakan pakaian resmi. Ia tetap memakai blus serta rok hitam yang agak menggantung dikit diatas lutut. Apabila tengah ada di area kerjanya, diam-diam saya lantas kerap melihat lekukan pinggulnya saat ia bangun ambil file dari rack folder di belakangnya. Meski sisi bawah roknya lebar, tapi saya bisa menyaksikan pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Benar-benar menarik, tdk besar tapi jelas punyai bentuk membongkah, memaksa mata lelaki menerawang buat mereka-reka keindahannya.

Di dalam area kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, ada seperangkat sofa yang kerap dipergunakannya terima tamu-tamu perusahaan. Menjadi Accounting Manager, pasti tetap ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang bertambah nyaman dijalankan di area kerjanya dibanding di area rapat.

Saya terasa mujur apabila di panggil Mbak Lia buat mengupas kontan flow keuangan di kursi sofa itu. Saya tetap duduk persis di depannya. Andaikata kami ikut serta dalam percakapan yang cukuplah serius, ia tdk mengetahui roknya yang agak terungkap. Di situlah keberuntunganku. Saya bisa melirik sejumlah kulit paha yang berwarna gading. 

Kadangkala lututnya agak dikit terbuka hingga saya berupaya buat melihat ujung pahanya. Namun mataku tetap terbentur dalam kegelapan. Semisalkan saja roknya terungkap tambah tinggi serta ke dua lututnya lebih terbuka, pasti bisa kupastikan apa bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di selama paha sampai ke pangkalnya. 

Apabila ke dua lututnya rapat kembali, lirikanku berubah ke betisnya. Betis yang indah serta bersih. Tertangani. Saat saya terlengah memandang kakinya, mendadak saya dikagetkan oleh pertanyaan Mbak Lia.. 



“Jhony, saya terasa kalau kau kerap melirik menjurus betisku. Apa dugaanku salah? ” Saya terdiam sesaat sembari tersenyum buat sembunyikan jantungku yang mendadak berdebar.

“Jhony, apakah salah dugaanku? ”

“Hmm.., ya, benar Mbak, ” jawabku mengakui, jujur. Mbak Lia tersenyum sembari memandang mataku.

“Mengapa? ”

Saya membisu. Terasa berat menjawab pertanyaan simpel itu. Namun saat menengadah memandang parasnya, kulihat bola matanya berbinar-binar tunggu jawabanku.

“Saya sukai kaki Mbak. Sukai betis Mbak. Indah. Serta.., ” sesudah menarik nafas panjang, kukatakan argumen sebetulnya.

“Saya juga kerap menduga-duga, apa kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu. ”

“Persis seperti yang kuduga, kau tentu berkata jujur, apa yang ada, ” kata Mbak Tia sembari dikit memajukan kursi rodanya.

“Agar kau tdk ingin tahu menduga-duga, bagaimana kalaupun kuberi peluang mengontrolnya sendiri? ”

“Sebuah kehormatan besar untukku, ” jawabku sembari membungkukan kepala, menyengaja dikit bercanda buat mencairkan percakapan yang kaku itu.

“Kompensasinya apakah? ”

“Sebagai perasaan hormat serta sinyal terima kasih, akan kuberikan suatu ciuman. ”

“Bagus, saya sukai. Sisi manakah yang akan kau cium? ”

“Betis yang indah itu! ”

“Hanya suatu ciuman? ”

“Seribu kali lantas saya bersedia. ”

Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berupaya manahan tawanya.

“Dan saya yang tentukan dibagian manakah saja yang perlu kau cium, OK? ”

“Deal, my lady! ”

“I like it! ” kata Mbak Lia sembari bangun dari sofa.

Ia ambil langkah ke mejanya lantas menarik kursinya sampai ke luar dari kolong mejanya yang besar. Sesudah menghempaskan pinggulnya diatas kursi kursi kerjanya yang besar serta empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Matanya berbinar-binar seakan menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang butuh sanjungan serta favorit.

“Periksalah, Jhony. Berlutut di depanku! ” Saya membisu. Terpana dengar perintahnya.

“Kau tidak akan mengontrolnya, Jhony? ” bertanya Mbak Lia sembari dikit merenggangkan ke dua lututnya.

Sesaat, saya berupaya menghilangkan debar-debar jantungku. Saya belum sempat diperintah begitu. Ditambah lagi diperintah buat berlutut oleh seseorang wanita. Bibir Mbak Lia masih tersenyum saat ia lebih merenggangkan ke dua lututnya.

“Jhony, kau tahu warna apakah yang tersembunyi di pangkal pahaku? ” Saya menggeleng lemah, seakan ada kebolehan yang mendadak merebut sendi-sendi di sekujur tubuhku.

Tatapanku terpaku ke keremangan pada celah lutut Mbak Lia yang meregang. Selanjutnya saya bangun menghampirinya, serta berlutut di depannya. Samping lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masihlah tersenyum. Telapak tangannya menyeka pipiku berulangkali, lantas berubah ke rambutku, serta dikit menghimpit kepalaku biar menunduk menjurus kakinya.

“Ingin tahu warnanya? ” Saya mengangguk tidak berkemampuan.

“Kunci dahulu pintu itu, ” ujarnya sembari menunjuk pintu area kerjanya. Serta dengan taat saya melakukan perintahnya, lalu berlutut kembali di depannya.

Mbak Lia menopangkan kaki kanannya diatas kaki kirinya. Gerakannya lamban seperti bermalas-malasan. Saat tersebut saya memperoleh peluang melihat sampai ke pangkal pahanya. Serta kesempatan ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Tentu ia memanfaatkan G-String, kataku dalam hati. 

REAL ORGASME

Sebelum paha kanannya serius tertopang diatas paha kirinya, saya masihlah pernah menyaksikan bulu-bulu ikal yang menyembul dari beberapa bagian celana dalamnya. Segitiga tipis yang cuma selebar lebih kurang dua jari itu sangat kecil buat sembunyikan semua bulu yang mengelilingi pangkal pahanya. Bahkan juga pernah kulirik bayangan lipatan bibir dibalik segitiga tipis itu.

“Suka? ” Saya mengangguk sembari membawa kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.

Ujung hak sepatunya merasa agak menyerang. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lantas saya menengadah. Sembari melepas sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tiada komentar penolakan. Saya menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tiada cacat. Nyata-nyatanya betisnya yang berwarna gading itu mulus tiada bulu halus. 

Namun dibagian atas lutut kulihat dikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Benar-benar kontras dengan warna kulitnya. Saya terpana. Mungkinkah di mulai dari atas lutut sampai.., sampai.. Aah, saya hembuskan nafas. Rongga dadaku mulai merasa sesak. Wajahku benar-benar dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku nyata-nyatanya membuat bulu-bulu itu meremang.

“Indah sekali, ” kataku sembari mengelus-elus betisnya. Kenyal.

“Suka, Jhony? ” Saya mengangguk.

“Tunjukkan kalau kau sukai. Beri kalau betisku indah! ”

Saya membawa kaki Mbak Lia dari lututku. Sembari konsisten mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Saya dikit membungkuk supaya bisa mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang ke dua, saya menjulurkan lidah supaya bisa mengecup sembari menjilat, mencicip kaki indah itu. Gara-gara kecupanku, Mbak Lia turunkan paha kanan dari paha kirinya. 

Serta tidak menyengaja, kembali mataku terpukau menyaksikan sisi dalam kanannya. Sebab pingin menyaksikan lebih jelas, kugigit sisi bawah roknya lantas menggerakkan kepalaku menjurus perutnya. Saat melepas gigitanku, kudengar tawa terhambat, lantas ujung jari-jari tangan Mbak Lia membawa daguku. Saya menengadah.

“Kurang jelas, Jhony? ” Saya mengangguk.

Mbak Lia tersenyum nakal sembari mengusap-usap rambutku. Lantas telapak tangannya menghimpit sisi belakang kepalaku hingga saya menunduk kembali. Di muka mataku saat ini terpampang keindahan pahanya. Tidak sempat saya menyaksikan paha semulus serta seindah itu. Sisi atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Sisi dalamnya juga ditumbuhi tapi tdk selebat sisi atasnya, serta warna kehitaman itu agak menghilang. Benar-benar kontras dengan pahanya yang berwarna gading.

Saya merinding. Sebab pingin menyaksikan paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya tambah tinggi lagi sembari mengecup sisi dalam lututnya. Serta paha itu makin jelas. Menarik. Di paha sisi belakang mulus tiada bulu. Sebab gemas, kukecup berulang-kali. Kecupan-kecupanku makin lama makin tinggi. Serta saat cuma berjarak lebih kurang selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah jadi ciuman yang panas serta basah.

Saat ini hidungku benar-benar dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Sebab benar-benar dekat, meski tersembunyi, dengan jelas bisa kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang dibagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sembari memandang pesona di muka mataku, saya menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma fresh yang membuatku jadi makin tidak berkemampuan. Aroma yang memaksaku terjerat pada ke dua belahlah paha Mbak Lia. Pingin kusergap aroma itu serta menjilat kemulusannya.

Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang-kali. Sembari mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya hingga roknya makin terungkap sampai terhambat diatas pangkal paha.

“Suka Jhony? ”

“Hmm.. Hmm..! ” jawabku bergumam sembari menempatkan ciuman ke betis serta lutut kirinya.


Lantas kuraih pergelangan kaki kanannya, serta letakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lia menggelinjang sembari menarik rambutku dengan manja. Lantas saat ciuman-ciumanku merambat ke paha sisi dalam serta makin lama makin mendekati pangkal pahanya, merasa tarikan di rambutku makin keras. Serta saat bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, mendadak Mbak Lia memajukan kepalaku.

Saya tertegun. Menengadah. Kami sama sama memandang. Tak lama setelahnya, sembari tersenyum merayu, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lantas menekuk serta letakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang benar-benar memabukkan. Samping kaki menekuk serta terbuka lebar diatas kursi, serta yang samping lagi menjuntai ke karpet.

HIMEKAWA ICHIRO YAMAKAWA

HIMEKAWA ICHIRO YAMAKAWA FUCKED IN LOCKER ROOM



VIDIO SEX - Katakan saja namaku Atika, seseorang wanita yg udah berumur 40 tahun serta udah bersuami. Menurut banyak kawan, saya ialah wanita yg cukuplah cantik serta berkulit putih bersih. Yg gemilang ialah postur tubuhku yg tetap terurus serta indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukuplah bundar serta berisi dengan sepasang betis yg indah. 



Sepasang payudaraku mempunyai ukuran 34 juga terlihat padat serta seirama dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yg bentuk tubuhnya konsisten indah diusia yg udah berkepala 4. Saya bekerja menjadi karyawati staff accounting pada suatu toserba yg lumayan besar dikotaku. 

Hingga saya banyak mengetahui banyak rekanan dari banyak pekerja perusahaan beda yg memasok barang ketempatku bekerja. Saya juga jadi instruktur senam BL di tempat saya fitness. Disinilah kejadian yg akan kejadian indah saya serta Indra pertama berlangsung. Menjadi seseorang istri, saya adalah seseorang wanita setia pada suami. 




Saya berprinsip, tak ada laki laki beda yg menyentuh hati serta tubuhku, terkecuali suami yg amat kucintai. Serta sebelum kejadian ini berlangsung, saya memang selamanya bisa mengontrol kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki beda adalah pantangan buatku. Akan tetapi demikianlah, beberapa saat paling akhir suamiku kurang bisa memuaskanku di atas ranjang. 

Biarpun dapat, dia tentunya kecapekan serta langsung istirahat. Mungkin karna umur kami yg terpaut 14 tahun, harus saya hanya dapat mainkan jari sembari mengayalkan suamiku tengah masukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tetapi tidak senikmat fakta. Hingga kemudian hadir seseorang mahasiswa yg mau PI (Praktik Industri) ditempatku. 

Serta saya ditunjuk menjadi pembimbing mahasiswa itu oleh bosku. Mahasiswa itu mengenalkan dianya bernama Indra. Kuperhatikan dia dari atas hingga bawah, cukup penampilannya. Indra berbadan tinggi besar serta atletis, tingginya kira-kira 178 cm. Benar-benar saya tak memiliki pikiran atau perasaan tertarik kepadanya. Sebelumnya pertalian kami biasa- biasa saja, bahkan juga cendrung agak kaku. Akan tetapi demikian, Indra selamanya berlaku baik padaku.

Kuakui juga, ia pemuda yg simpatik. Ia amat pintar ambil hati orang. Hingga semakin lama kekakuannya menyusut serta kami berdua jadi akrab. Bahkan juga saya seringkali memohon Indra membantuku lembur dikantor. Sekiranya demikian kebanyakan saya menceritakan terkait kehidupan rumah tanggaku. Hingga masalah di atas tempat tidur kuceritakan kepadanya. 

Karna Indra amat pintar memancing. Sampai satu saat, sehabis satu bulan Ia PI dikantorku. Pas saya tengah lembur mengkalkulasi keuangan bulanan perusahaan, Indra hadir menghampiriku. ” Misi Bu, dapat ganggu nggak? ” Tegur Indra sopan. ” Ya ada apakah Ndra? ” Jawabku. ” Ini.. beberapa ada yang saya nggak mengerti dapat diterangkan nggak Bu? ” Indra ajukan pertanyaan lagi. ” Ooh dapat.. manakah yg kamunya kurang mengerti ” saya menjawab lantas memerintahnya buat duduk disampingku disofa. 




Lantas saya berikan keterangan panjang lebar padanya. Tuturnya sich bahan yg dia mohon keterangan dariku itu akan dimasukkan pada bahan laporannya. ” Bu, saya mo beri hadiah ulang tahun, Bu atika pengin terima nggak? ” Tanyanya tidak diduga. ” Bisa, syaratnya hadiahnya mesti banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punyai ketentuan Bu, hadiah ini akan saya beri jikalau Bu Atika pengin pejamkan mata. Pengin nggak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke jikalau hanya itu syaratnya Ibu pengin ” Kataku sembari pejamkan mata. ” Awas janganlah membuka mata hingga saya berikan aba-aba..! ” Kata Indra lagi.

Kurasakan kesenangan mulai merambat lagi dari selangkanganku yg dengan kencang dipompa si Indra. Karena itu saya balik membalas ciuman Indra, semantara pantatku kembali berputar menyamai penis Indra yg tetap perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Bertanya Indra. ” Eehh.. ” Cuma itu jawabku. 

Sekarang kami kembali mengelapar-gelepar bersama-sama. Tidak diduga Indra bergulung, hingga posisinya sekarang berbalik, saya di atas, Indra di bawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass.. ” Kata Indra. Dengan urutan badan di atas Indra, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, buat mengocok batang penis Indra yg tetap mengacung dilubang vaginaku. 

Dengan tetap malu-malu saya juga tukar menjilati leher serta puting Indra. Indra yg telentang dibawahku cuma bisa merem-melek karna kesenangan yg kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. tidak.. dapat.. , ” Kata si Indra sembari membalas menciumku serta meremas-remas buah dadaku. Cuma selang lima menit kala saya di atas badan Indra, lagi-lagi kenimatan tidak terkira menderaku. 

Saya kian kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Indra. Tubuhku yg ramping semakin erat mendekap Indra. Saya juga kian liart membalas ciuman Indra. ” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. 

Tahu bila saya akan orgasme buat yg ke dua kalinya, Indra langsung bergulung membalikku, hingga saya kembali di bawah. Dengan napas yg terengah-engah, Indra yg udah ada di atas tubuhku kian cepat memompa selangkanganku. Tidak ayal lagi, perasaan nikmat tidak ada tara merasa disekujur tubuhku.

Lantas perasaan nikmat itu seperti mengalir serta bergabung ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sesaat napasku kian tidak menentu. ” Bila pengin 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah indra. Karna tak kuat lagi meredam nikmat, saya juga merintih keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sesaat tubuhku tetap selalu menggelepar- gelepar dalam tindihan badan Indra. 

Belum pula reda kesenangan klimaks yg kurasakan, tidak diduga Indra mendengus-dengus kian cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti mau meremukkan tulang-tulangku. Ia betul-betul membuatku tidak dapat bekerja, serta napasnya selalu mengincar. Genjotannya di vaginaku kian cepat serta keras. Lantas tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tak tertahankan lagi. 

FUCKED IN LOCKER ROOM


Memandang Indra yg hampir keluar, pantatku kuputar-putar kian cepat. Saya juga kian erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Indra begitu terasa deras muncrat dilubang vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat tenaga, hingga batang kejantanannya betul-betul menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. 

Saya terasa lubang vaginaku begitu terasa hangat oleh cairan sperma yg mengucur dari kemaluan si Indra. Hilang ingatan, sperma Indra gemilang jumlah, hingga semua lubang vaginaku merasa basah kuyup. Bahkan juga karna sangking jumlah, sperma Indra belepotan sampai ke bibir vagina serta pahaku. Makin lama makin gelora kesenangan itu mulai mengalami penurunan.

Buat sesaat Indra tetap menindihku, keringat kami juga tetap bercucuran. kemudian ia berguling kesampingku. Saya termenung memandang langit-langit kamar. Demikian juga dengan Indra. Ada sesal yg mengendap dihatiku. Mengapa saya mesti menodai kesetiaan pada perkimpoianku, tersebut pertanyaan yg bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan saya Bu Tika. 

Saya udah khilaf serta memaksa Ibu kerjakan perbuatan ini ” Tutur Indra denagn lirih. Saya tak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran semasing. Bermenit-menit lantas tidak ada sepatah kata juga yg keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. marilah pulang..! ” Teriak kawan Indra diikuti ketoak pada pintu. 

Denagn masihlah diam, saya serta Indra lekas bergeser, berbenah lantas berjalan keluar kamar. Tiada kata- kata juga Indra mengecup bibirku kala pintu kamar akan di buka. ” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika hingga pintunya ditutup semua ” Kelakar kawan Indra. ” Ah tidak apa-apa kok, kami hanya ketiduran barusan ” Jawabku degan perasaan malu. Sesaat Indra hanya tersenyum.

Satu minggu semenjak peristiwa itu perasaan sesal tetap menderaku. Akan tetapi mencapai minggu ke dua muncul perasaan rindu pada Indra. Dadaku seringkali berdebar-debar bila mengingat kenikamatan gemilang yg udah dikasihkan Indra. Saya selamanya terbersit keperkasaan Indra di atas ranjang, yg itu semua tak dipunyai oleh suamiku yg dikonsumsi umur. 

Sesaat saya yg rajin menjaga badan justru semakin mau rasakan kesenangan yg lebih. Karena itu semenjak itu saya seringkali berjalan-jalan dengan Indra. Bahkan juga hampir teratur satu bulan 2 hingga 4 kali saya melepas selera pada Indra yg selamanya melayaniku. Serta dtiap kencan selamanya saja ada beberapa hal baru yg membuatku kian terikat oleh keperkasaannya.

Thursday, September 27, 2018

ORIENTAL SEX

ORIENTAL SEX FUCKS ASIAN


VIDIO SEX - Namaku elly. Usiaku kurang lebih 23 tahun. Saya udah sudah menikah dengan suamiku yang sekarang berumur kurang lebih 25 tahun, serta sekarang saya termasuk juga ibu yang tetap muda, dikaruniai seseorang anak yang baru berumur 6 bulan yang kami berikan nama Michel. 

Dimulai dengan pacaran serta menikah hingga kini, suamiku kerap pergi ke luar negeri buat masalah pekerjaan. Saya sendiri yaitu wanita yang memperoleh rahmat muka yang cantik, itu menurut rekan temanku. Saya punyai rambut yang lurus serta panjang hingga sebahu. Tubuhku udah kembali ramping lagi serta indah seperti pujian suamiku, meskipun saya baru melahirkan 1/2 tahun yang lampau. 



Tubuhnya berkelojotan diatasku, serta kurasakan penisnya berdenyut keras sekali di dalam sana. Sejumlah semprotan sperma hangat kurasakan membasahi liang vaginaku, serta Arman lekas bekerja ketempat yg bagus buat menyorotan handy camnya mengarah vaginaku. Kurasakan Anto mencabut kontolnya perlahan-lahan, terus Arman selalu menyorot daerah vaginaku, saya malu kali. 

Gejolak yang pernah membuat ku hampir orgasme sekarang mereda. Namun hilang ingatan sekali, Seto langsung siap-siap menggilirku, dia udah mengarahkan kontol nya ke liang vaginaku. Saya memang tidak lagi dapat apakah apa, cuma dapat menggigit bibir waktu kurasakan liang vaginaku ter tusuk oleh penis nya Seto. 




Akan tetapi saat ini berasa tidak lagi demikian sakit, serta sehabis sejumlah genjotan, Arman menyorot mukaku, lantaran si Anto udah tempelkan penisnya ke mulutku. “Elly, ayooo kulum”, perintah Arman.

Saya cuma dapat menurut mereka, toh saya udah tidak lagi ada fungsinya lagi menolak. Daripada saya memperoleh tamparan atau siksaan yang lainnya, saya lebih baik ikuti tekad mereka. Perlahan-lahan kubuka mulut ku, serta kontol Anto yg tetap belepotan sperma, cairan cintaku, menerjang masuk ke mulut. Berasa amis, asin, membuatku mau muntah. 

Namun saya berupaya tidak lagi pikirkan berasa, serta mau cepat menyelesai kan tugasku. Saya selalu mengulum kontol si Anto ini, kubersihkan cepat cepat serta kutelan semua bekas sperma nya serta cairan cintaku sendiri. Anto yg udah tidak lagi terhenti lagi merintih panjang serta menarik kontolnya dari mulutku.

Penderitaanku belum pula tuntas.

“Buka mulutmu, Elly”, perintah Arman sekalian menyorot kan handycamnya ke mulut ku.

“Perlahan! ”, perintah nya lagi. Saya mulai buka mulutku dengan perlahan-lahan, serta Arman selalu menyorot mulutku.

“Bagus”, tuturnya dengan suka.

Saya malu sekali, tentunya saya nampak pantas nya seseorang wanita nakal di dalam handycam itu. Selang beberapa saat badan ku terguncang habis, rupanya Seto mulai nikmati liang vagina ku. Dengan bergairah ia menggenjot liang vagina ku, sesaat saya tak lagi tahu bagaimana saat ini raut muka ku waktu meredam malu serta nikmat serta disorot dg handycam punya Arman. Panas sekali muka ku merasa, untungya Arman lantas tukar menyorot tubuhku sisi vagina ku yang basah. Sekarang saya tinggal memusatkan perhatian ku pada Seto. 




”Diam” saya mengerjakan pergerakan meredam buang air kecil, sekalian berpura-pura mendesah keenakan, supaya Seto cepat keluar serta semuanya ini lekas selesai. Sama dengan keinginan ku, selang beberapa saat si Seto yang terangsang habis, melolong lolong serta meneriak kan namaku.

“Aaaaarrrhh… Ellyyyyy…”, jerit nya kemudian ia menarik penisnya, pastinya sehabis di dalam sana liang vaginaku dibasahi lahar panasnya. Arman dengan giat selalu menyorot liang vagina ku yang pastinya tidak lagi sanggup menyimpan sperma ke2 pemerkosaaan yang kualami. Jari tangan nya ditusukkan ke liang vaginaku mengorek bekas sperma Anto, Seto. 

Seto sendiri lekas bergerak menjurus wajahku, saya tahu dia ingin menagih jatah lagi oral dariku jg. Seperti barusan, Arman yang buru buru mengarahkan handy camnya ke muka ku berikan instruksi instruksi padaku sampai membuat ku kembali nampak seperti pelacur. Namun saya cuma dapat menuruti, meski dengan hati susah. Setelah semuanya tuntas, Arman mematikan handy camnya. 

SEX FUCKS


“Arman, cukup sudah bebaskan, tolong”, saya meminta.

Namun Arman tidak mengubris sedikitpun juga, justru ia dengan bernafsu memandang mengarah payudaraku.

Saya langsung tersadar terus ingat hasrat Arman barusan, adalah mau rasakan air susu ku lagi.

Serta memang benar, Arman lekas melumat puting susu ku, mengenyot susuku sepuas puasnya. Saya mendesah merintih keenakan, memang berasa nikmat saat puting ku di jilat arman serta itu benar-benar merangsangku. Saya nikmati serta menggigit bibir, ditambah lagi Anto ikut-ikutan yang sama pada puting payudara yang samping. Sekarang 2 orang itu mainkan ke-2 putingku pada ke-2 payudara layanya seperti bayi, serta saya cuma dapat pejamkan mata serta nikmati mereka mainkan ke-2 putingku.

Saya melamun kan suami ku… maafkanlah saya sayang… saya bahkan juga pernah orgasme saat di perkosa adikmu.

Tidak merasa hingga si Seto juga suka mainkan putingku, serta pada akhirnya ikatan ku dilepaskan. Lega perasaan nya, biarpun merasa sakit pada sisa ikatan dikedua pergelangan tanganku. Saya duduk serta mengurut ke-2 pergelangan tangan saya, serta saya memandangnya .

Arman dengan perasaan tidak suka juga sekaligus takut, karna dengan rekaman handy cam itu, dia bakal juga memakai nya buat mengintimidasi ku supaya menurutinya nantinya jika dia mengidamkan tubuhku lagi. dIa tersenyum dg penuh kenikmatan bersama-sama dua kacungnya itu asik memandang hasil rekaman film porno yg mereka bikin barusan.

Saya benar-benar malu sekali, serta saya mencari mencari kemeja luar ku yang nyatanya berantakan tidak jauh dari tempat saya di gangbang 3 pria barusan.

“ Udah puaskan kalian menghujam saya? ”, bentakku dengan kesal serta meredam tangis.

Saya memanfaatkan kemeja ku tiada bra, celana dalam. Ke2nya memang tidak lagi dapat saya gunakan lantaran barusan di renggut paksa dari tubuhku sampai tersobek. Mereka ketawa kadang-kadang sekejap lama nya mereka lihat rekaman pemerkosaan diriku barusan, lantas Arman mematikan handycam yang dibawa. Ia menghampiriku serta tau-tau melumat bibirku. Saya menarik muka ku kebelakang buat membiarkan diri dari ciumannya, setelah itu saya menampar nya, keras.

“Bajingan kamu ya Arman! Kamu benar-benar begitu tega sekali sama kakak ipar mu… saat ini mengantarkan saya pulang! ”, kata ku lirih menangis.

Arman mengelus pipi nya yang baru kutampar keras serta memandangku dengan muka yg aneh. Saya bergidik di tatap oleh Arman semacam itu. lantas Arman mengambil langkah mengarah luar di ikuti oleh ke-2 kacung nya. Saya ikuti mereka, serta dg tegang saya masuk ke mobil pembawa mala malapetaka itu. Saya duduk dikursi penumpang yg depan, Arman yang menyopir, sesaat Anto, Seto duduk dibelakang.

Dalam perjalanan, kami semua terdiam, sedang saya sendiri tetap rasakan ketegangan yang gemilang, lantaran saya ada semobil dengan banyak pemerkosa ku. Namun mereka tidak lagi melecehkanku selanjutnya, serta mobil sialan ini ke arah kerumahku. Saat saya turun, saya dengar Arman berkata, “Elly, hingga berjumpa lagi ya, kapan kapan kita main main lagi yaaa”.

Dengan muak sekali saya membanting pintu mobil, lantas saya lekas masuk ke dalam rumah sekalian meredam tangis. Saya lekas memandang anakku. Agak lega memandang nya tetap tertidur nyenyak. Saya lekas mandi, keramas, bersihkan tubuhku yang udah ternoda oleh adik iparku yang bangsat, yang udah tega sekali menyerahkan ku pada dua kacung nya. Saya memang rindu bermain cinta, namun itu dengan suami ku sendiri bukan dg arman, bukan dg mereka bertiga. Ditambah lagi di perkosa seperti barusan, sakit sekali berasa di dalam hati ini. Tiada sadar saya balik lagi menangis.

Saya tahu ini hari yaitu hari yg pertamaku alami penghinaan, serta ini bukan hari paling akhir. Dapat di buktikan dua hari lantas, saya bisa kiriman DVD dari Arman, yang dalamnya rekaman pemerkosaan pada ku oleh dua kacung nya itu, dengan satu surat bertuliskan “Elly, lain waktu kita bermain tiada ikatan pada ke-2 tanganmu yaa, kamu tentunya tambah lebih nikmati permainan kita nantinya nanti”.

HOT BUSTY TEEN LOVES COCK

HOT BUSTY TEEN LOVES COCK ON THE FUCK


VIDIO SEX - Selesai miliki seseorang anak, saya dapatkan vonis dokter kalau rahimku punyai masalah serta tdk direkomendasi kalau meningkatkan momongan lagi. Dengar hal semacam itu tentunya bikin diriku susah serta tdk karuan. Dengan kondisiku yang sesuai itu, suamiku lantas minta izin untuk menikah lagi dengan wanita lainnya lantaran dianya sendiri ingin miliki anak lagi. Hal semacam itu ia kerjakan kala anakku berumur 1 tahun. Biarpun berat, selanjutnya saya beri ijin suamiku untuk menikah lagi mengingat terbatasnya yang kumiliki sekarang ini menjadi seseorang wanita.




Sejak mulai pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Sangat sekali dalam satu minggu. Sekarang selesai umur anakku 15 tahun, suamiku malahan gak sempat pulang ke rumah lagi. Dia udah miliki 4 orang anak, yang pasti dua pasang dari istri mudanya serta dua anak lagi dari istrinya yang ke-3. Saya mesti senang, miliki tiga buah toko yang berikan atas namaku dan suatu mobil serta suatu taksi kecuali dikit deposito yang senantiasa kutabung untuk ongkos kuliah anakku Wendi kelak.

Wendi sendiri telah gak peduli pada ayahnya. Jadi, kalaupun ayahnya pulang, terlihat Wendi gak berkawan dengannya. Saya gak dapat melakukan perbuatan apa-apa. Mudah-mudahan saja Wendi tdk berdosa pada ayahnya.

Tiap-tiap malam Saya senantiasa mengeloni Wendi biar tubuhku gak kedinginan ditiup oleh keadaan dingin AC di kamar tidurku. Wendi juga kalaupun kedinginan, malahan merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Wendi memang anak yang manja serta saya menyayanginya. 




Di naik ke kamar tidurku serta membuka selimutku. Memandang saya tertidur dengan telanjang bundar, Wendi langsung melepas semuapakaiannya. Sampai bugil. Bibirku serta payudaraku arah utamanya. AKu mengelus-elus kepalanya serta tubuhnya. Hingga akhirnya saya menyeret tubuhnya menaiki tubuhku. KUkangkangkan ke-2 kakiku serta membimbing penisnya tembus vaginaku.

Nafsuku yang telah mencapai puncak, bikin ke-2 kakiku melingkar pada pinggangnya. Mulutnya masihlah rakus mengisapi serta menggigit kecil pentil payudaraku. Hingga akhirnya, kami saling menikmatinya serta melepas kesenangan kami bersamanya. Selesai itu, kami saling minum susu panas serta menceritakan terkait perihal lainnya, seperti apakah yang baru kami kerjakan, membuka suatu momen.

Malamnya, seisai Wendi lakukan PR-nya dia mendatangiku yang lagi baca majalah wanita di sofa. Tatapan matanya, kumengerti apakah maunya. Walaupun sore barusan kami barusan melaksanakannya. Kutuntun dia duduk di lantai menghadapku. Selesai dia duduk, saya buka dasterku serta mengarahkan mukanya ke vaginaku. AKu mengharap Wendi tau apakah yang wajib dia kerjakan, selesai belajar dari CD pornonya.

Benar saja, lidah Wendi telah bermain di vaginaku. Saya senantiasa membaca majalah, seperti gak berlangsung apa-apa. AKu terasa nikmatr sekali. Lidahnya senantiasa menyedot-nyedot klentitku serta ke-2 tangannya mengelus-elus pinggangku. Sampa selanjutnya saya menjepit kepalanya, karean saya akan orgasme.

Wendi hentikan jilatannya Serta saya membebaskan nikmatku. Kemudia ke-2 kakiku kembali merenggang. AKu rasakan Wendi menjilati basahnya vaginaku. Selesai senang, Wendi bangkir. Saya turun ke lantai. Sekarang Wendi yang buka celananya serta menarik kepalaku biar mulutku merapat ke penisnya. Penis yang keras itu kujilati dengandiam. Wendi menggantungkan kepalanya ke sandaran sofa. Kepalaku ditangkapnya serta dileus-elusnya. 




Saya senantiasa menjilatinya serta senantiasa melahap penisnya, sampai spermanya penuhi mulutku. Sampai akhirnyanormal kembali serta kami duduk bersisian melihat film terlepas di TV. Selesai tonton film, saya mengajaknya untuk tidur, karean besok dia mesti sekolah, serta saya mesti periksa pembukuan toko.

“yuk tidur sayang, ” kataku. Wendi bangun serta menggamit tanganku, lantas kami tertidur nyenyak sampai pagi.

Siang itu, saya dengar Wendi pulang sekolah serta dia memohon makan. Kami saling makan siang di meja makan. Selesai makan siang, kami saling mengusung piring kotor serta saling mencucinya di dapur. Wendi bercerita guru baruya yang sangatlah disiplin serta berasa agak kejam. Saya dengarkan semua aduan serta narasi anakku.

Itu kebiasaanku, hingga akhirnya saya mesti paham siapa Wendi. Saya memulai bertanya siapa pacarnya serta sempat pergi ke tempat pelacuran atau mungkin tidak. Memang saya tahu Wendi belum pernah pacaran serta belum pernah kepelacuran dari diary-nya. Kami saling membuat piring serta melap piring sampai ke ring ke rak-nya, sambil kami terusbercerita.

“Ma…besok Wendi dibawa kawan mendaki gunung…boleh engak, Ma? ” bertanya Wendi minta izinku sambil tangannya memasuku sisi atas dasterku serta mengelus payudaraku.

“Nanti kalaupun telah SMA saja ya sayang…” kataku sambil mengelus penis Wendi.

“Berarti tahun depannya dong, Ma, ” tukasnya sambil mengjilati leherku.

“Oh… iya sayang… Tahun depan” kataku juga sambil membelai penisnya serta melepas kancing celana biru sekolahnya serta melepas semua busananya sampai Wendi telanjang bundar.

“Kalau ibu katakan nggak bisa ya telah. Wendi nggak turut, ” tukasnya sambil membebaskan juga kancing dasterku sampai saya telanjang bundar.

Ya.. kami senantiasa menceritakan terkait sekolah Wendi serta kami telah bertelanjang bundar bersama

“Sesekali kita wisata ke puncak yuk ma…” kata Wendi sambil menjilati leherku serta mengelus payudaraku. Saya duduk di kursi kamar serta Wendi berdiri di belakangku. Uh… anakku telah sungguh-sungguh dewasa. Dia ingin sekali bermesraan serta sangatlah romantis.

“Kapan Wendi maunya ke puncak? ” kataku sambil menkmati jilatannya. Saya lantas mulai menuntunnya biar ada di hadapanku.

Wendi kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Ke-2 kakinya mengangkangi tubuhku serta bertumpu pada kursi. Panttanya telah ada diatas ke-2 pahaku serta saya memeluknya. Kuarahkan murnya untuk menyedot pentil payudaraku.

“Bagaimana kalaupun ini malam saja kita ke puncak sayang. Besok libur serta lusa telah minggu. Kita di puncak dua malam, ” kataku sambil mengelus-elus rambutnya.

“Setuju ma. Kita bawa serta dua buah selimut ma, ” tukasnya ganti isapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang lainnya.

“Kenapa mesti dua sayang. Satu saja.. ” kataku yang rasakan tusukan penisnya yang mengeras di pangkal perutku.

“Selimutnya kita satukan agar kian tebal, agar hangat ma. Dua selimut kita lapis dua, ” tukasnya. Dia mendongakkan mukanya serta pejamkan matanya, minta biar lidahku masuk mulutnya. Saya membernya. Sluuupp… lidahku langsung diisapnya dengan lembut serta samping tangannya mengelus payudaraku.

Tak diduga Wendi berdiri serta amengarahkan penisnya ke mulutku. Saya menyambutnya. Kala penis itu ada dalam mulutku serta saya mulai menjilatinya dalam mata terpejam Wendi menyampaikan.

”Rasanya kita langsung pergi ya ma. Sampai dipuncak belumlah sore. Kita bisa berjalan-jalan ke gunung yang dekat villa itu, ” tukasnya.

Saya paham maksudenya, biar saya cepat merampungkan kemauannya serta kami lekas pergi. Cepat saya menjilati penisnya serta Wendi Meremas-remas rambutku dengan lembut. Hingga akhirnya, Wendi menghimpit kuat-kuat penisnya ke mulutku serta meremas rambutku juga.

TEEN LOVES COCK 

Pada tekak mulutku, saya rasakan hangatnya semprotan sperma Wendi seringkali. Lalu dia duduk kembali pada pangkuanku. Di ciumnya pipiku kiri-kanan serta mengecup keningku. Uh… dewasanya Wendi. Au membalas mengecup keningnya dengan lembut.

Wendi turun dari kursi, lantas memakaikan dasterku serta dia pergi ke kamar mandi. Saya kekamar siapkan suatu yang wajib kami bawa serta. Saya gak lupamembawa dua buah selimut serta baju yang dapat mebnghangatkan tubuhku. Semua siap. Mobil melaju ke puncak, ikuti liuknya jalan aspal yang hitam tembus kabut yang dingin.

Kami datang waktu 15. 00. Selesai cek in, kami langsung makan di restoran di pinggir sawah serta membeli ikan mas goreng dan lapannya. Kami makan dengan lahap sekali. Dari sana kami melakukan jalan setapak menaik ke lereng bukit. Dari sana, saya memandang suatu mobil biru tua, Toyota Land Cruiser melintas jalan ke arah villa yang gak jauh dari villa kami.

Mobil suamiku, ayahnya Wendi. Tentu dia dengan istri mudanya atau mungkin dengan pelacur muda, bisik hatiku. Cepat kutarik Wendi biar dia gak memandang ayahnya. Saya terlambat, Wendi lebih daulu memandang mobil yang dia kenal itu. Wendi meludah serta menyumpahi ayahnya.

”Biadab!!! ” Demikian bencinya dia pada ayahnya. Saya cuma memeluknya serta mengelus-elus kepalanya. Kami menyambung perjalanan. Saya gak pengin keadaan istirahat ini membuatnya menjadi gak indah.

Suatu bangku terbuat dari bata yang disemen. Kami duduk berdampingan diatasnya memandang jauh ke bawah sana, ke hamparan sawah yang baru ditanami. Indah sekali.

Wendi merebahkan kepalanya ke dadaku. AKu tahu bimbang hatinya. Kuelus kepalanya serta kubelai belai.

“Tak bisa menuding siapa saja dalam kehidupan ini. Kita mesti nikmati hidup kita dengan tenang serta damai dan tulus, ” kata ku mengecup bibirnya.

Angin mulai berhembus sepoi-sepoi serta kabut adakalanya menampar-nampar muka kami. Wendi mulai meremas payudaraku, walaupun masihlah tertutupi oleh pakaianku serta bra.

“Iya. Kita mesti hidup bahagia. Bahagia cuma untuk punya kita saja, ” tukasnya lantas mencium leherku.

“Kamu lihat petani itu? Mereka sangatlah bahagia menjalani hidupnya, ” kataku sambil mengelus-elus penisnya dari balik celananya. Wendi berdiri, lantas menuntunku beridiri. Saya mengikutinya. Dia mengelus-elus pantatku dengan lembut.

“Lumpur-lumpur itu tentu lembut sekali, Ma, ” tukasnya senantiasa mengelus pantatku. Tentu Wendi terobsesi dengan anal sex, pikirku. Saya mesti memberikannya biar dia suka serta bahagia dan gak lari kemana saja ditambah lagi ke pelacur. Dia gak bisa mendapatkannya dari wanita jalang.

Kami mulai menuruni bukit selesai mobil Toyota biru itu hilang, mungkin ke garasi villa. Wendi konsisten memeluk pinggangku serta kami membeli dua botol teh. Kami meminumnya di pinggir warung.

“Wah… anaknya ganteng sekali bu. Manja lagi, ” kata pemilik warung. Saya tersenyum serta Wendipun gak membebaskan pelukannya. Sifatnya memang manja sekali.

“Senang ya bu, miliki anak ganteng, ” kata pemilik warung itu lagi. Kembali saya tersenyum serta beberapa orang yang ada di warung itu terlihat iri memandang kemesraanku dengan anakku. Mereka tentu tdk tau apakah yang tengah kami rasakan. Keindahan yang bagaimana. Mereka gak tahu.

Selesai membayar, kami menuruni bukit serta kembali pada villa. Angin kian kencang sore mendekati mahgrib itu. Kami membeli dua gelas kopi susu panas serta membawanya ke kamar. Selesai menutup kamar, saya melapaskan semua pakaianku. Tidakkah barusan Wendi mengelus-elus pantatku? tidakkah dia ingin anal sex? Selesai saya bertelanjang bundar, saya mendekati Wendi serta membebaskan semua busananya.

Kulumasi penisnya gunakan lotion. Saya melumasi juga duburku dengan lotion. Di lantai saya menunggingkan tubuhku. Wendi mendatangiku. Kutuntun penisnya yang demikian cepat mengeras menyerang lubang duburku.

Saya sempat rasakan ini sekali dalam hidupku sewaktu saya baru menikah. Sakit sekali berasa. Dari temanku saya paham, kalaupun pengin main dri dubur, mesti memanfaatkan pelumas, tukasnya. Sekarang saya ingin lakukan pada Wendi

Wendi mengarahkan ujung penisnya ke duburku. Ke-2 lututnya, tempatnya bertumpu. Perlahan…perlahan serta perlahan-lahan. Saya rasakan tusukan itu dengan perlahan-lahan. Ah.. Wendi, kau demikian dapat memberi apakah yang saya kehendaki, bisik hatiku sendiri. Setiap waktu saya terasa kesat, saya denga tanganku menambahi lumasan lotion ke batangnya. Saya rasakan penis itu keluar-masukdalam duburku.

Kuarahkan samping tangan Wendi untuk mengelus-elus klentitku. Waw… nimat sekali. Di satu segi klentitku nikat disapu-sapu serta di lain sisi, duburku dilintasi oleh penis yang keluar masuk sangatlah teratur. Tiada nada apa-pun yang terdengar.

Sunyi sepi serta diam. Cuma ada desau angin, desah nafas yang meburu serta adakalanya ada nada burung kecil berkicau diluar sna, ke arah sarangnya.

Badan Wendi telah melekat di punggungku. Samping tangannya mengelus-elus klentitku serta samping lagi meremas payudaraku. Lidahnya menjilati tengkukku serta dan leherku bergantian. Saya sangatlah mujur mememiliki anak seperti Wendi.

Dia laku-laki perkasa serta penuh kelembutan. Tapi… mengapa kesempatan ini dia demikian buas serta demikian binal? Tapi… Saya kian nikmati kebuasan Wendi anak kandungku sendiri. Buasnya Wendi, merupakan buas yang sangatlah santun serta penuh kasih.

Saya telah gak dapat membendung nikmatku. AKu menjepit tangan Wendi yang masihlah mengelus klentitku jugamenjepit penisnyadengan duburku. Wendi mendesah-desah…

“Oh… oh…. oooooohh…”

Wendi menggigit bahuku serta mempermainkan lidahnya di sela-sela gigitannya. Serta remasan pada payudaraku berasa demikian sangatlah nikmat.

“Ooooooooooohhhh.. ” desahnya serta saya lantas menjerit.

“Akhhhhhhhhhhhh.. ” Lantas saya menelungkup di lantai karpet gak dapat lagi ke-2 lututku untuk bertumpu.

Penis Wendi mengecil serta melaju cepat keluar dari duburku. Wendi cepat mengubah tubuhku. Langsung saya diselimutinya serta dia masuk ke selimut, sambil mengecupi leherku serta pipiku. Kami terdiam, sampai desah nafas kami normal.

Wendi menuntunku duduk serta membimbingku duduk di kursi, lantas melilit tubuhku dengan selimut hotel yang ada diatas tempat tidur. Dia mendekatkan kopi susu ke mulutku.

Saya meneguknya. Kudengar dia membasuh penisnya, lantas kembali mendekat padaku. Dia kecul pipiku serta menyampaikan : ”Malam ini kita makan apakah, Ma? ”

“Terserah Wendi saja sayang. ”

“Setelah makan kita kemana, Ma? ” dia membelai pipiku serta mengecupnya lagi.

“Terserah Wendi saja sayang. Ini hari, merupakan harinya Wendi. Ibu ngikut saja apakah maunya anak ibu, ” kataku lembut.

“OK, Ma. Ini hari harinya Wendi. Besok sampai minggu, harinya ibu. Ini malam kita di kamar saja. Saya gak pengin berjumpa dengan orang yang naik Toyota Biru itu, ” tukasnya marah. Keliatannya penuh dendam. Saya menghela nafas.

Selesai makan malam, kami kembali pada kamar serta langsung tidur dibawah dua selimut yang hangat serta berpelukan. Kami tidur sampai waktu 09. 00 pagi baru terbangun.

Wednesday, September 26, 2018

PUBLIC FUCKING SEX MONEY

LEWD PUBLIC AGENT WISHES FOR SEX


Sehabis punyai seseorang anak, saya mendapat vonis dokter bila rahimku punyai masalah serta tak direkomendasi bila menaikkan momongan lagi. Dengar hal semacam itu sudah pasti bikin diriku susah serta tak karuan. Dengan kondisiku yang semacam itu, suamiku lantas minta izin untuk menikah lagi dengan wanita berbeda lantaran dianya sendiri pingin punyai anak lagi. Hal itu ia melakukan waktu anakku berumur 1 tahun. Walau berat, pada akhirnya saya ijinkan suamiku untuk menikah lagi mengingat minimnya yang kumiliki sekarang menjadi seseorang wanita.




Mulai sejak pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Sangat sekali dalam 1 minggu. Sekarang sehabis umur anakku 15 tahun, suamiku malah tidak sempat pulang ke rumah lagi. Dia sudah punyai 4 orang anak, yang pasti dua pasang dari istri mudanya serta dua anak lagi dari istrinya yang ke-tiga. Saya mesti suka, punyai tiga buah toko yang berikan atas namaku dan satu mobil serta satu taksi tidak hanya dikit deposito yang selalu kutabung untuk cost kuliah anakku Wendi kelak.

Wendi sendiri telah tidak peduli pada ayahnya. Jadi, bila ayahnya pulang, tampak Wendi tidak berteman dengannya. Saya tidak dapat lakukan perbuatan apa-apa. Mudah-mudahan saja Wendi tak berdosa pada ayahnya. 




Tiap-tiap malam Saya senantiasa mengeloni Wendi biar tubuhku tidak kedinginan ditiup oleh kondisi dingin AC di kamar tidurku. Wendi juga bila kedinginan, malah merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Wendi memang anak yang manja serta saya menyayanginya.

Telah berubah menjadi kebiasaanku, bila saya tidur cuma menggunakan daster mini tiada sehelai kain lantas dibalik daster miniku. Saya nikmati tidurku dengan hawa dinginnya AC serta timpa selimut tebal yang lebar. Sangatlah nikmat terasa tidur memeluk anak semata-mata wayangku, Wendi. Kusalurkan belai kasih sayangku kepadanya. Cuma kepadanya yang saya cintai.

Beberapa kali saya rasakan buah dadaku diisap-isap oleh Wendi. Saya mengelus-elus kepala Wendi dengan kelembutan serta kasih sayang. Tetapi kesempatan ini, tak seperti kebanyakan. Hisapan pada pentil payudaraku, merasa demikian indahnya. Lebih samping tangan Wendi mengelus-elus bulu vaginaku. Oh sangatlah nikmat. Saya biarkan. Toh dia anakku juga. Biarkan, biar tidurnya menghasilkan mimpi yang indah. 




Waktu saya mencabut pentil payudaraku dari mulut Wendi, dia mendesah.

“Mamaaaaa”

Saya tahu, Wendi turunkan celananya, hingga sampai sisi bawah tubuhnya telah bertelanjang. Dengan samping kakinya, dia mengangkangkan ke dua kakiku. Serta Wendi menaiki tubuhku dengan perlahan-lahan. Saya rasakan penisnya mengeras. Beberapa kali dia menusukkan penis itu ke vaginaku. Wendi nyatanya tak memahami, di mana lubang vagina.

Beberapa kali tidak sukses. Saya kasihan kepadanya, lantaran nyaris saja dia putus harapan. Tiada sadar, saya mengangkangkan ke dua kakiu lebih lebar. Waktu penisnya menyerang sisi atas vaginaku, saya membawa pantatku serta perlahan-lahan penis itu masuk area vaginaku. Wendi menekannya. Vaginaku yang telah basah, langsung menelan penisnya.

Kelihatannya Wendi belum pula bisa menangani keserasian dianya sendiri. Dia langsung menggenjotku serta mengisapi payudaraku. Lalu

*crooot…croot…croooootttt.. *

Spermanya menyemprot di dalam vaginaku. Tubuhnya mengejang serta melemas sekejap selanjutnya. Perlahan-lahan Wendi menuruni tubuhku. Saya belum pula sampai… tetapi saya tidak mungkin lakukan perbuatan apa-apa.

Besok malamnya, hal semacam itu berlangsung lagi. Berlangsung lagi serta berlangsung lagi. Sekurang-kurangnya 3x dalam semingu. Wendi lantas berubah menjadi lelaki yang dewasa. Tidak dikit lantas kami menyinggung peristiwa malam-malam itu. Kami cuma berkata perihal perihal berbeda saja. Hingga sampai satu sore, saya betul-betul bernafsu sekali.

Pingin sekali disetubuhi. Waktu berpapasan dengan Wendi saya mengelus penisnya di luar celananya. Wendi membalas meremas pantatku. Saya selekas mungkin ke kamar serta buka semua pakaianku, lantas merebahkan diri diatas tempat di tutupi selimut. Saya mengharap, Wendi masuk kamar tidurku. Belum selesai saya mengharap, Wendi sudeah masuk kamar tidurku.

Di naik ke kamar tidurku serta membeberkan selimutku. Memandang saya tertidur dengan telanjang bundar, Wendi langsung melepas semuapakaiannya. Hingga sampai bugil. Bibirku serta payudaraku arah utamanya. AKu mengelus-elus kepalanya serta tubuhnya. Hingga selanjutnya saya menyeret tubuhnya menaiki tubuhku. KUkangkangkan ke dua kakiku serta membimbing penisnya tembus vaginaku.

WISHES FOR SEX


Nafsuku yang telah mencapai puncak, bikin ke dua kakiku melingkar pada pinggangnya. Mulutnya masihlah rakus mengisapi serta menggigit kecil pentil payudaraku. Hingga selanjutnya, kami saling menikmatinya serta melepas kesenangan kami bersamanya. Selesai itu, kami saling minum susu panas serta cerita perihal perihal berbeda, seperti apakah yang baru kami melakukan, membuka satu momen.

Malamnya, seisai Wendi melakukan PR-nya dia mendatangiku yang lagi baca majalah wanita di sofa. Tatapan matanya, kumengerti apakah maunya. Walaupun sore barusan kami barusan mengerjakannya. Kutuntun dia duduk di lantai menghadapku. Sehabis dia duduk, saya buka dasterku serta mengarahkan parasnya ke vaginaku. AKu mengharap Wendi tau apakah yang penting dia melakukan, sehabis belajar dari CD pornonya.

Benar saja, lidah Wendi telah bermain di vaginaku. Saya selalu membaca majalah, seperti tidak berlangsung apa-apa. AKu terasa nikmatr sekali. Lidahnya selalu menyedot-nyedot klentitku serta ke dua tangannya mengelus-elus pinggangku. Sampa pada akhirnya saya menjepit kepalanya, karean saya dapat orgasme.

Wendi hentikan jilatannya Serta saya melepas nikmatku. Kemudia ke dua kakiku kembali merenggang. AKu rasakan Wendi menjilati basahnya vaginaku. Sehabis suka, Wendi bangkir. Saya turun ke lantai. Sekarang Wendi yang buka celananya serta menarik kepalaku biar mulutku merapat ke penisnya. Penis yang keras itu kujilati dengandiam. Wendi menopangkan kepalanya ke sandaran sofa. Kepalaku ditangkapnya serta dileus-elusnya.

Saya selalu menjilatinya serta selalu melahap penisnya, hingga sampai spermanya penuhi mulutku. Hingga sampai akhirnyanormal kembali serta kami duduk bersisian saksikan film terlepas di TV. Selesai lihat film, saya mengajaknya untuk tidur, karean besok dia mesti sekolah, serta saya mesti mengecek pembukuan toko.

“yuk tidur sayang, ” kataku. Wendi bangun serta menggamit tanganku, lantas kami tertidur nyenyak hingga sampai pagi.

Siang itu, saya dengar Wendi pulang sekolah serta dia memohon makan. Kami saling makan siang di meja makan. Selesai makan siang, kami saling membawa piring kotor serta saling mencucinya di dapur. Wendi bercerita guru baruya yang begitu disiplin serta merasa agak kejam. Saya dengerin semua aduan serta narasi anakku.

Itu kebiasaanku, hingga selanjutnya saya mesti memahami siapa Wendi. Saya mulai juga bertanya siapa pacarnya serta sempat pergi ke tempat pelacuran atau mungkin tidak. Memang saya tahu Wendi tak pernah pacaran serta tak pernah kepelacuran dari diary-nya. Kami saling membuat piring serta melap piring hingga sampai ke ring ke rak-nya, sambil kami terusbercerita.

“Ma…besok Wendi dibawa kawan mendaki gunung…boleh engak, Ma? ” bertanya Wendi minta izinku sambil tangannya memasuku sisi atas dasterku serta mengelus payudaraku.

“Nanti bila telah SMA saja ya sayang…” kataku sambil mengelus penis Wendi.

“Berarti tahun depannya dong, Ma, ” tuturnya sambil mengjilati leherku.

“Oh… iya sayang… Tahun depan” kataku juga sambil membelai penisnya serta melepas kancing celana biru sekolahnya serta melepas semua busananya hingga sampai Wendi telanjang bundar.

“Kalau ibu menyebutkan nggak bisa ya sudah. Wendi nggak turut, ” tuturnya sambil melepas juga kancing dasterku hingga sampai saya telanjang bundar.

Ya.. kami selalu cerita perihal sekolah Wendi serta kami telah bertelanjang bundar bersama

“Sesekali kita wisata ke puncak yuk ma…” kata Wendi sambil menjilati leherku serta mengelus payudaraku. Saya duduk di kursi kamar serta Wendi berdiri di belakangku. Uh… anakku telah betul-betul dewasa. Dia pingin sekali bermesraan serta begitu romantis.

“Kapan Wendi maunya ke puncak? ” kataku sambil menkmati jilatannya. Saya lantas mulai menuntunnya biar ada di hadapanku.


Wendi kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Ke dua kakinya mengangkangi tubuhku serta bertumpu pada kursi. Panttanya telah ada diatas ke dua pahaku serta saya memeluknya. Kuarahkan murnya untuk menghisap pentil payudaraku.

“Bagaimana bila ini malam saja kita ke puncak sayang. Besok libur serta lusa telah minggu. Kita di puncak dua malam, ” kataku sambil mengelus-elus rambutnya.

“Setuju ma. Kita bawa juga dua buah selimut ma, ” tuturnya ganti isapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang berbeda.

“Kenapa mesti dua sayang. Satu saja.. ” kataku yang rasakan tusukan penisnya yang mengeras di pangkal perutku.

“Selimutnya kita satukan agar makin tebal, agar hangat ma. Dua selimut kita lapis dua, ” tuturnya. Dia mendongakkan parasnya serta pejamkan matanya, minta biar lidahku masuk mulutnya. Saya membernya. Sluuupp… lidahku langsung diisapnya dengan lembut serta samping tangannya mengelus payudaraku.

Sunyi sepi serta diam. Cuma ada desau angin, desah nafas yang meburu serta kadang-kadang ada nada burung kecil berkicau diluar sna, ketujuan sarangnya.

Badan Wendi telah melekat di punggungku. Samping tangannya mengelus-elus klentitku serta samping lagi meremas payudaraku. Lidahnya menjilati tengkukku serta dan leherku bergantian. Saya begitu untung mememiliki anak seperti Wendi.

Dia laku-laki perkasa serta penuh kelembutan. Tapi… mengapa kesempatan ini dia demikian buas serta demikian binal? Tapi… Saya makin nikmati kebuasan Wendi anak kandungku sendiri. Buasnya Wendi, yaitu buas yang begitu santun serta penuh kasih.

Saya telah tidak bisa membendung nikmatku. AKu menjepit tangan Wendi yang masihlah mengelus klentitku jugamenjepit penisnyadengan duburku. Wendi mendesah-desah…

“Oh… oh…. oooooohh…”

Wendi menggigit bahuku serta mempermainkan lidahnya di sela-sela gigitannya. Serta remasan pada payudaraku merasa demikian sangatlah nikmat.

“Ooooooooooohhhh.. ” desahnya serta saya lantas menjerit.

“Akhhhhhhhhhhhh.. ” Lantas saya menelungkup di lantai karpet tidak bisa lagi ke dua lututku untuk bertumpu.

Penis Wendi mengecil serta melaju cepat keluar dari duburku. Wendi cepat memutar tubuhku. Langsung saya diselimutinya serta dia masuk ke selimut, sambil mengecupi leherku serta pipiku. Kami terdiam, hingga sampai desah nafas kami normal.

Wendi menuntunku duduk serta membimbingku duduk di kursi, lantas melilit tubuhku dengan selimut hotel yang ada diatas tempat tidur. Dia mendekatkan kopi susu ke mulutku.

Saya meneguknya. Kudengar dia membersihkan penisnya, lantas kembali mendekat padaku. Dia kecul pipiku serta menyampaikan : ”Malam ini kita makan apakah, Ma? ”

“Terserah Wendi saja sayang. ”

“Setelah makan kita kemana, Ma? ” dia membelai pipiku serta mengecupnya lagi.

“Terserah Wendi saja sayang. Ini hari, yaitu harinya Wendi. Ibu ngikut saja apakah maunya anak ibu, ” kataku lembut.


“OK, Ma. Ini hari harinya Wendi. Besok hingga sampai minggu, harinya ibu. Ini malam kita di kamar saja. Saya tidak ingin berjumpa dengan orang yang naik Toyota Biru itu, ” tuturnya berang. Kelihatannya penuh dendam. Saya menghela nafas.

Selesai makan malam, kami kembali lagi kamar serta langsung tidur dibawah dua selimut yang hangat serta berpelukan. Kami tidur hingga sampai jam 09. 00 pagi baru terbangun.

Tuesday, September 25, 2018

SEX FOR MONEY

PUBLIC AGEN OUTDOOR ORGASMS 



VIDIO SEX - kami ngontrak di lokasi dekat industri menjadi agak ramai jika malam hari karna karyawan pabrik memang pada kerja siang hari jarang di sipe. kontrakan yang bertatapan kurang lebih dua sembuh pintuan berpenghuni umumnya udah keluarga. suamiku tak kwatir tinggalkan saya serta anak sendiri berminggu minggu sangat dia pulang setor keperluan sehari2 serta penyaluran sesaat. tapi malahan dengan jarangnya pulang suami bikin saya nggak senang di kontrakan ditambah lagi di kontrakan g ada hiburan TV. 




maklum hasil project suami ku cocok pasan. jika anak mau tonton sangat terpaksa nimpang tetangga sisi. ada seseorang tetangga yang istrinya lagi pulang kampung namanya jono dia orang sumatra putih kuning langsat badannya tegap karna memang dia Security yang jadwal kerja terkadang malam terkadang siang.

gak berasa 1 minggu kami tinggal di kontrakan serta empat hari udah suami ku nggak pulang karna himpitan project yg mesti ditangani. mas jono orangnya baek sama anak saya jika pulang kerja tetap dibelikan jajanan. sampai anak ku sangatlah dekat dengan nya jika tonton Tv dirumahnya kerap anakku ketiduran.. tinggallah saya serta jono yang tonton hingga sampai larut. saya juga sudahlah biasa sama sama ledek sama jono karna pasangan kami berjauhan 




neng umumnya jika malam malam gini orang2 terlena di pelukan suami atau istri seperti tetangga kita justru asyik tonton hahaha tiba2 jono ngomong begitu. bener-bener mengapa mas …? mas kangen pelukan ya cetus ku. ya neng sayang istri lagi dikampung.. sangat terpaksa nampung menjadi dodol dahulu.

iiihh mas jono nakal.. hehehe kan normal neng.. normal pa normal ledek ku. lengan ku di colek mesra seeeeerrr…rasanya nyaman sekali kupandang muka jono agak merah padam… tau-tau bahu ku dirangkul mas jono perlahan tetapi tentunya saya diciumnya.. mungkin saya memang naksir sama dia atau sudah empat hari nggak di jamah suami hingga saya biarkanlah bibirku dilumat jono..

dengan diam nya saya mas jono jadi nekat tangannya merayap ke selanggkangan ku menyengaja ku membuka paha lebar lebar berikan kesempatan buat mas jono.. tau-tau nas jono berdiri saya agak heran ko tanggung banget hingga sampai di sini.. nyatanya mas jono tutup pintu yg memang tak ditutup… saya cekikikan nyaris saja mas ada hansip lewat… jika nggak kita di arakluu… ya neng sih… nggak kontrol…

neng ubah dalam yuk tangan ku ditariknya ke dalam kamarsambil dipeluk nya bibir ku di lumat serta tangannya jono meremas bukit kembarku yang udah mengeras dirangsang dari barusan. ”aahhgg… mas…. eeeenak…mas puasin saya mas isilah kesepian kita.. hmmmm…aagghhh rasa-rasanya neng pengen pinsan sicumbu mas jono… ya …neng sabar ini malam kita maen sepuas puasnya.. yam.. mas

busana neng dilepaskan satu-satu sanpai tinggal Bh serta CD saja neng juga gak tinggal diam melepas busana kaos serta celenanya mas jono perkulatan jadi hebat selirih tubuh neng dijilatin dari bibir turun ke dau bkit neng serta senantiasa kebawah ke arah selanggkangan nen.. aaahhhggg maaaas…. neng memekik kala lidah jono temukan itil neng serta mencolok colok liang kawin neng… hingga sampai neng kenlingsatan capai puncak yang pertama… mas jono jago …. curang saya kebobolan duluan.. 




Neng gengsi rasa-rasanya hingga sampai dia nekat membalik badan jono kebawah…kuat juga ni wanita bati jono.. nikmatilah mas dendam ku cekatan penis jono di gengam neng dijilati dikocok serta dihisap sedot biji penisnya tetapi jono cuma nikmati sembari tangan nya meremas bukit kembar neng…sudah 10 menitan batang pelir mas jono di kerjain belumlah ada tanda2 orgasme…

mas kuat banget siiih minum jamu ya.. nggak ko nen menyengaja mau lama agar neng bahagia.. jono membalik tubuhnya sampai urutan 69 sama neng.. memek neng di limat setelah dengan kasr bikin neng pengen bobol lagi tp di tahan nya untuk gengsi.. aahhgg… mas.. cepatan mas masukin mas,,, neng mengangkang mempersilahkan jono mehujam memeknya.. cepat.. mas nggak tahan lagiii… digenggamnya penis jono ditarik menujuliang kawingnya… aduuuh sakiit neng.. teriak jono nyatanya jembutnya ketarik juga.. 

OUTDOOR ORGASMS 


Buru mas janganlah siksa neng begini,,, jono ikuti kehendak nen lia detekan nya pinggul kedepan dengan sabar. neng lia nggak sabar ditariknya pinggul jono ke depan selankangan nya sampai peis itu masuk separu..

neng lia melirik kebawah sembari meliukkan tubuh bikin sensasi ternikmat buat jono bagan neng lia didekapnya dengan erat pinggulnya di hentakkan ke depan dengan kasar.. ’aahhgg…nikmaaaatzzzzt.. mas goyangmaaaas. jono lupa akan mengerjain neng dengan tekniknya sendiri hilang karna terasa penisnya digilas disedoot memex neng lia sampai urutan nggak teratur lagi terkadang jono di bawah terkadang di atas sembari meliuk liuk memcapai kesenangan hingga sampai lewat cara sama..

Tanta nada lagi terkecuali dengusan nafas serta bunyi cipratan ke dua kelamin.. maaas…enak say… tanfa sadar neng menyebut sayang.. teruuuus mas puasiiin aaa…ku…aku.. pengen keluar lagi.. mas uuuhhh,, nikmaaaat… ya neng nantikan mas …mas juga pengeeeen sampee… rupanya neng lia capai orgasme ke dua sama mas jono.. lama jono diam mendekap neng lia sabil mengecup bibir

terimakasih ya mas neng tidak pernah sepuas ini sama suami……badan mas jono mengendor terlepas terguling kesamping…tertidur…pules..

mendekati subuh neng lia membangunkan mas jono.. mas subuh mas.. neng pengen pulang tar ada yang review neng tidur di tempat ini.. nas jono bangun dengan bermalas.. ya sudah.. sembari mendekap neng lia mas jono meraba memek … janganlah mas tadi malam belumlah dicuci berbau.. bisik neng lia di telinga mas jono. neng lia bangun pakai busana luar tanfa BH serta CD terus keluar tinggalkan mas jono sendiri dikamar. 

SEX FOR MONEY


Jam 10 siang mas jono keluar pengen cari makan siang tidak tahu kebetulan apalagi keberuntungan mas jono bertemu neng lia di warteg…e.. mas jono pengen beli makan ya kata neng lia sembari mengedipkan mata.. ya neng lapar lagi nggak ada yang masakin..

hahaha oya sekalipun ni tar mas bayar.. ahh dak mesti mas ngerepotin.. saja.. nggak kok neng sama tetangga mesti sama sama berikan janganlah pelit pelit.. ya deh. selesai membayar sayur mereka pulang hampir sama menyengaja mas jono jalan perlahan karna ada yang pengen disampai kan.. neng tar malam lagi ya.. bisik mas jono. ya jika suamiku nggak pulang ya mas soalnya dah lima hari nggak pulang.. ya janji ya.. ya mas..

mas jono berikan no HP ke neng lia untuk membuat lebih mudah jalinan. jika situasinya aman mas jono kerumah neng lia atau sebalik nya.

Monday, September 24, 2018

GINA GERSON FUCKED IN THE TRAIN

SUPER TIGHT EURO TEEN GINA GERSON FUCKED IN THE TRAIN FOR CASH


Mbak Nurul yang udah memiliki anak dua itu tinggal bersama 

mertuanya, lantaran suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampir 

satu tahun waktu lalu. Umur Mbak Nurul saya taksir seputar 30 tahunan, atau 

persisnya 31 tahun sewaktu saya tidak menyengaja dengar salah seseorang ibu 

tetangga bertanya umur menantu Pak Rusdi ini. 



Satu perihal yang menarik dari menantu Pak Rusdi ini, merupakan busana yang 

dikenakannya satu hari hari. Ibu muda ini tetap mengenakan pakaian tutup rapat 

sekujur tubuhnya terkecuali parasnya serta telapak tangannya. Ibu Muda 




beranak dua ini tetap kulihat pakai jilbab yang lebar serta pakaian 

yang panjang longgar sampai mata kaki, bahkan juga sepasang kakinya selalu 

kulihat pakai kaos kaki kadang waktu berwarna krem atau 

putih. Memang saya tidaklah terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi 

yang terlihat alim itu, tapi jika saya pergi kuliah, saya sering 

bertemu Mbak Nurul pulang dari berbelanja di pasar. Tiap-tiap kali 

berjumpa, Mbak Nurul tetap menyapaku ramah serta melempar senyum 

manisnya yang bikin saya memahami Mbak Nurul memiliki muka wajah 

yang cantik. Muka wanita tetanggaku yang tetap terbalut jilbab lebar 

ini menyerupai sekali dengan aktris Marissa Haque. 





Satu 1/2 bulan udah saya kost di Depok, serta sering kadang aku 

berpikiran mengenai Mbak Nurul yang cantik itu. Apa Mbak Nurul tidak 

terasa kesepian ditinggal demikian lama oleh suaminya, tapi melihat 

Mbak Nurul yang alim itu saya tidak berani berfikir kotor kepada 

wanita ini. ”Keindahan yang tersembunyi”gumamku jika mengingat Mbak 

Nurul yang wajahnya menyerupai aktris Marissa Haque, tapi tubuhnya selalu 

tersembunyi dalam busana serta jilbab panjangnya yang rapat. 

FUCKED IN THE TRAIN



Badan Mbak Nurul juga kulihat cukup 

tingi buat ukuran wanita, saya sempat memandang ibu muda ini sama tinggi 

dengan Pak Rusdi sewaktu dia berjalan bersama dengan Pak Rusdi, serta saya tahu 

tinggi mertua Mbak Nurul ini 165 cm, bermakna tinggi Mbak Nurul juga 

165 cm. 

Senja itu saya baru pulang dari praktikum kimia. Hari udah mulai 

gelap, termasuk juga daerah di seputar kostku. Waktu saya melalui di samping 

rumah Pak Rusdi, saya melalui satu diantaranya jendela didalam rumah Pak Rusdi 

yang tengan diperbaiki. Mungkin lantaran sedang 

diperbaiki, jendela itu tdk tertutup prima. Saya memandang ada 

beberapa lubang kecil pada jendela yang tengah diperbaiki itu dari 

cahaya lampu dalam rumah yang keluar melalui lubang-lubang kecil 

itu. Memandang lubang-lubang kecil itu muncul perasaan isengku untuk 

melihat ke. 


Dengan berhati-hati saya selekasnya tempelkan mataku pada lubang- 

lubang kecil itu, sekejap lantas saya mendapatkan lubang 

yang lumayan besar buat melihat. Nyata-nyatanya jendela itu adalah 

jendela satu kamar, tidak tahu kamar siapa. Sekejap saya mengintip 

lewat lubang itu, tapi kondisi kamar yang jelas benderang itu 

tampak sepi. Sewaktu saya mau menyelesaikan kegiatan mengintipku, tiba- 

datang saya memandang pintu kamar itu terbuka serta saya lihat seseorang masuk 

ke kamar. Saya belum pula demikian jelas siapa orang itu, tapi setelah 

orang itu sampai ke tempat yang lebih jelas saya baru melihat 

nyata-nyatanya orang itu merupakan seseorang wanita muda. Tampaknya wanita itu 

baru usai mandi sewaktu saya memandang rambut panjang ikalnya yang 

basah dan handuk yang melilit tubuhnya. Sebentar saya heran, lantaran aku 

tidak kenal serta tidak sempat memandang wanita berkulit putih ini 

awal kalinya Tapi sesaat lantas darahku terkesiap sewaktu aku 

memerhatikan muka wanita ini lebih teliti. 

Mataku lekat memandang kemaluan Mbak Nurul yang ditumbuhi rambut cukup 

lebat tapi tampak rapi. Dengan libido bertambah menggelagak, aku 

buka ke dua paha wanita berjilbab ini lalu saya membenamkan 

kepalaku di antara ke dua paha putih mulus itu. Bibirku selekasnya menciumi 

kemaluan wanita berjilbab yang ditumbuhi rambut cukuplah lebat 

itu. Nafasku terengah-engah di antara ke dua paha mulus Mbak 

Nurul. Bibirku dengan bernafsu menciumi permukaan kemaluan ibu muda 

ini dengan liar. Mbak Nurul tambah jalang mengerang dan 

mengeluh, tubuhnya menggeliat membendung rangsangan birahi di bagian 

tubuhnya yang sangat rahasia itu. Lidahkupun bergantian menjilati 

permukaan kemaluan wanita berjilbab ini hingga rambut kemaluan Mbak 

Nurul tampak basah. 

Sekalian membelai-belai rambut serta menjilati yang mengelilingi kemaluan 

Mbak Nurul, Saya menghirup-hirup aroma harum ciri khas kemaluan yang 

menusuk dari kemaluan wanita berjilbab ini, lalu saya pun 

melanjutkan dengan jilatan ke semua pojok selangkangan Mbak Nurul. 

Hingga sekarang kemaluan wanita berjilbab di depanku basah oleh air 

liurku. Tangankupun buka bibir kemaluan Mbak Nurul lalu aku 

julurkan lidahku menjurus klitoris serta menggelitik sisi itu dengan 

ujung lidahku. Mbak Nurul yang belum juga tersadar dari pengaruh 

obat tidurku tambah jalang mengerang serta tubuhnya tambah kerap 

menggelinjang, sewaktu sisi kewanitaan yang sangat peka ini aku 

jilati. Saya rasakan ada pijitan-pijitan lembut dari lubang vagina 

Mbak Nurul yang bikin lidahku seperti dijepit-jepit. Tambah lama 

lubang itu tambah basah oleh cairan bening yang agak lengket yang 

berasa asin di lidahku. Mbak Nurul sekarang tambah keras mengeluh dan 

terengah-engah dalam tidurnya. Rupanya ia rasakan kesenangan dalam 

mimpi, sewaktu kemaluannya saya ciumi serta saya jilati. Pinggulnya mulai 

menggelinjang serta kakinya turut menggeliat. 

SUPER TIGHT EURO TEEN GINA GERSON


Memandang tingkah Mbak Nurul yang demikian merangsang menggairahkan, aku 

tidak bisa membendung gelegak birahiku. Saya selekasnya turunkan celana 

training bersama celana dalamku, hingga mencuatlah batang penisku 

yang besar serta panjang dan tegak mengeras kemerahan. Perlahan-lahan 

ke dua kaki Mbak Nurul kutarik melebar, hingga ke dua pahanya 

terpentang. Ke dua lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab 

ini lalu tangan kananku menghimpit pada karpet, pas selain tangan 

Mbak Nurul, hingga saat ini saya ada dalam tempat setengah 

merangkak diatas wanita ini. Tangan kiriku memegang batang 

penisku. Perlahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir 

kemaluan Mbak Nurul yang udah basah itu. Kepala penisku yang besar 

itu kugosok-gosok dengan berhati-hati pada bibir kemaluan wanita 

berjilbab tetanggaku ini. Terdengar nada erangan perlahan-lahan dari mulut 

Mbak Nurul serta badannya agak mengeliat, tetapi matanya masih tetap tetap 

tertutup. Pada akhirnya kutekan perlahan kepala kemaluanku membelah 

bibir kemaluan ibu muda berjilbab yang cantik ini. 

Sekejap keadaan sunyi, cuma terdengar nafasku serta nafas Mbak 

Nurul yang berangsur normal. Tapi sekejap lantas aku 

dikejutkan oleh Mbak Nurul yang tidak diduga menjerit histeris. Aku 

tergagap bangun serta kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan 

menatapku penuh kedengkian serta kemarahan, bibirnya tampak gemetar 

dengan muka yang merah padam. Tubuhnya juga tampak menggigil hebat 

dengan nafas yang mengincar. 

“Kenapa Mbak?.. tidakkah Mbak Nurul ikut serta nikmati?? ”ujarku 

sekalian tersenyum penuh makna terhadap wanita tetanggaku ini 

“Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!! ”pe kik Mbak Nurul membuatku kaget. 

Tetapi belum saya berkata kembali, tidak diduga Mbak Nurul telah 

bangun lalu membereskan jilbab serta busananya dengan tergesa- 

gesa. Saya cuma bisa memandangnya sewaktu wanita berjilbab ini 

lantas lari keluar dari rumahku. Muka cantiknya tampak merah 

padam, serta saya lihat air mata mengalir telusuri pipinya. 

Sekejap saya termangu-mangu melihat kibaran jilbab putih yang 

lebar yang diperlukan Mbak Nurul, waktu ibu muda ini lari keluar dari 

rumahku ketujuan tempat tinggalnya. Sesudah wanita berjilbab itu hilang dari 

pandanganku saya menyeringai suka.. 

“Ternyata saya tidak cuma bisa memandang keindahan badan yang selalu 

tertutup jilbab serta busana panjang itu, bahkan juga saya juga mampu 

menikmatinya.. hehehehe.. ”bisik ku sekalian terkekeh. 

Saya masih tetap terbenam dalam lamunanku sewaktu pada akhirnya saya dikagetkan 

nada Faiz yang rupanya bangun dari tidurnya di kamarku. 

“Oom Faiz pengen pulang ” ujarnya. 

Saya tersenyum melihat anak sulung Mbak Nurul ini. . 


“Ya berhati-hati yah.. salam buat ibumu.. ibumu memang 

cantik, mulus, sintal, serta hebat menakjubkan, cah 

bagus ….. hehehehehehe!! ”kataku sekalian terkekeh bikin bocah cilik 

ini terheran-heran.