SEO page contents SEO page contents CAR SEX ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Monday, September 3, 2018

CAR SEX

CAR SEX BECOMES GROUP SEX



VIDIO SEX- Ketika saya kelas 3 SMA, Om Yan lewat cara kebetulan ditugaskan oleh kantornya buat belajar ke Jepang (paling akhir saya baru tahu jika Om Yan bekerja saat 1 tahun lebih). Serta tinggallah Tante Titik serta 2 orang anaknya bersama 1 orang pembantunya. Kondisi itu bikin saya berhasrat selalu untuk berkunjung ke tempat tinggalnya dengan argumen mau bermain dengan ke-2 anaknya. Argumen itu cukuplah kuat lantaran orangtua saya serta Tante Titik tidak sempat syak wasangka sekali-kali. Kerap saya juga memergoki Tante Titik tengah bertukar busana di kamar dengan tdk tutup pintunya, atau mandi dengan tdk tutup pintunya. 




Hingga sampai dalam satu saat, waktu saya tengah berkunjung ke tempat tinggalnya serta cuma Tante Titik yang ada dalam rumah. Ke-2 anaknya serta pembantunya di-hijrah-kan ke daerah KD, samping timur kota BT lantaran Tante Titik seringkali pergi. Serta kebetulan juga orangtua saya waktu itu tengah ditugaskan ke luar daerah. Dengan ikutnya ibu serta kakak saya, yang bermakna saya juga cuma tinggal sendiri dalam rumah. 




Sekadar deskripsi, Tante Titik itu punya tinggi tubuh lebih kurang 165 cm, punya pinggul yang besar, buah pantat yang bulat, pinggang yang ramping, serta perut yang agak rata (ini disebabkan senam aerobic, fitness, serta renang yang diikutinya lewat cara berkala), dengan dapat dukungan oleh buah dada yang besar serta bulat (terakhir saya baru tahu kalau Tante Titik memanfaatkan Bra ukuran 36B buat menutupinya). Dengan muka yang seksi melawan serta warna kulit yang putih bersih, wajarlah bila Tante Titik jadi yang diimpikan banyak lelaki baik-baik ataupun lelaki hidung belang.

Sampai dalam satu sore, waktu saya dengar ada nada langkah kaki diluar, selanjutnya saya intip dari jendela serta nyatanya Tante Titik baru pulang. Selang beberapa saat saya mau ke kamar mandi (kamar mandinya terdapat diluar semasing rumah serta ada sejumlah tempat yang berjejer). Di waktu saya keluar dari kamar mandi, saya berpapasan dengannya. Dia memanfaatkan kimono tipis warna biru muda dengan handuk di bahu serta rambut yang diikat agak ke atas hingga leher jenjangnya nampak seksi sekali. Dan saya cuma memanfaatkan celana pendek tiada kaos (memang jika dalam rumah, saya jarang memanfaatkan kaos/baju). 




“Malem Tante”, saya sapa dia supaya nampak agak sopan.

“Malem Mas Dio.. kok belumlah tidur..? ” balasnya.

Serta tiada saya sadari tak diduga dia mencekal tangan saya.

“Mas Dio.. ” tuturnya tak diduga serta nampak agak dikit ragu-ragu.

“Ya Tante..? ” Jawab saya.

“Eee.. gak menjadi deh.. ” Jawabnya ragu-ragu.

“Ada yang dapat saya membantu, Tante..? Bertanya saya agak bingung lantaran menyaksikan keragu-raguannya.

“Eee.. gak kok. Tante cuman ingin nanya.. ” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

“Mas Dio dalam rumah lagi ngapain saat ini..? ” bertanya dia.

“Lagi tonton. Emangnya mengapa Tante..? ” saya bertanya dia lagi.

“Lagi tonton apakah sich..? ” bertanya dia agak menyelidik.

“Lagi tonton BF Tante”, kata saya yang tidak mengerti dari tempat mana tak diduga saya memperoleh keberanian buat menyebutkan demikian.

“BF..? bertanya dia agak kaget.

“Maksudnya Blue Film..? ”

“Iya.. emangnya ada apakah sich Tante? Jikalau tdk ada apa-apa saya ingin meneruskan tonton lagi nih.. ” kata saya dengan agak memaksa. 

GROUP SEX


“Eee.. ingin bantuin Tante gak..? Soalnya Tante agak takut sendirian dalam rumah. Jika kamu ingin sembari tonton juga bisa kok. Bawa juga saja filmnya ke rumah, Tante juga miliki sejumlah film sesuai itu. Kelak Tante temenin nontonnya deh”, katanya agak merajuk.

“Iya deh Tante, saya pilihin dahulu yang bagus”, kataku tiada ba bi Bu langsung sepakat dengan ajakannya.

Pucuk di cinta ulam datang, suatu yang amat saya idamkan lama buat dapat berdua dengan Tante Titik. Ini hari saya bakal berdua dengannya sembari melihat Film Biru dengan angan-angan dapat menyaksikan keindahan ragawi seseorang wanita yang saya puja-puja dari dahulu serta bahkan juga (mungkin) rasakan kenikmatannya juga.

Secara singkat saya langsung membeda-bedakan video yang bagus-bagus (Maklum, saat itu masihlah jamannya Betamax, belumlah VCD). Selanjutnya saya masuk rumah Tante Titik melalui pintu dapurnya. Saya setel lebih dahulu video tadi saya lihat serta belumlah habis. Beberapa saat selanjutnya Tante Titik masuk melalui pintu dapur dengan juga wangi badan yang fresh, ditambah lagi rambutnya juga tampak basah seperti habis keramas. 

Saya selidiki setiap pojok tubuhnya yang masihlah terbalut kimono tipis biru muda yang agak menerawang itu, hingga dengan leluasa mata saya menyaksikan puncak buah dadanya lantaran dia tdk memanfaatkan Bra. Tiada kusadari, pada degupan jantungku yang merasa mulai keras serta kencang, kejantananku juga mulai menegang. Dengan enjoy dia duduk pas di sebelahku, serta turut melihat film BF yang tengah berjalan.

“Cakep-cakep juga yang main.. ” selanjutnya dia memberikan komentarnya.

“Dari kapan Mas Dio mulai tonton film beginian..? tanyanya.

“Udah dari dahulu Tante.. ” kataku.

“Mainnya baik juga serta tdk kasar. Mas Dio sudah tahu rasa-rasanya belumlah..? bertanya dia lagi.

“Ya belumlah Tante. Namun kata rekan semua sich enak. Bener-bener mengapa Tante, ingin ngajarin saya yah? Jika iya bisa juga sih”, kataku.

“Ah Mas Dio ini kok menjadi nakal yah sekarang”, tuturnya sembari mencubit lenganku.

“Tapi bolehlah kelak Tante ajarin supaya kamu paham.kamu mengerti rasanya”, imbuhnya dengan sembari melirik ke arahku dengan agak melawan.

Tdk lama berselang, tak diduga Tante Titik menyenderkan kepalanya ke bahuku. Saat itu juga saya langsung kaget serta bingung lantaran belumlah sempat sekali-kali lakukan perbuatan itu. Namun saya cuma dapat pasrah saja oleh perlakuannya. 

Sesaat selanjutnya tangan Tante Titik udah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku lebih kurang dada serta perut (lantaran lagi-lagi saya tdk memanfaatkan kaos waktu itu). Rangsangan yang disebabkan dari usapannya cukuplah bikin saya grogi karenanya yaitu pertama kali saya diperlakukan oleh seseorang wanita, ditambah lagi wanita itu tdk berbeda yaitu Tante Titik. Kejantananku udah mulai kian berdenyut-denyut siap berperang.

Selanjutnya Tante Titik mulai menciumi leherku, lantas turun ke bawah hingga sampai dadaku. Hingga sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, lewat cara bergantian kanan serta kiri. Tangan kanan Tante Titik juga mulai masuk ke celanaku, serta mulai mengusap-usap kejantananku.

Lantaran dalam kondisi yang sudah benar-benar terangsang, saya mulai membulatkan niat buat buka kimono yang dia gunakan. Saya remas payudaranya, serta saya pilin-pilin ujung dari payudara yang berwarna kecoklatan serta amat peka itu, kadangkala saya juga menyeka ujung-ujung itu dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ sayang.. ” tuturnya 1/2 berbisik. “Ssshh.. oohh.. ”

Tak diduga dia memaksa terlepas celana pendekku, serta diusapnya kejantananku. Selanjutnya bibir kami sama sama berpagutan dengan penuh nafsu yang amat membara. Serta dia mulai menjulur-julurkan lidahnya didalam mulutku. Sembari berciuman tanganku mulai bergerilya ke bawah hingga sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya udah mulai menghangat serta agak lembab. Saya membiarkan celana dalam Tante Titik, hingga kami berdua jadi telanjang bulat. 

Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. Dia tampak agak kaget saat rasakan jariku bermain di daerah sekitar klitorisnya. Lama kelamaan Saya masukan satu jariku, lantas jari ke-2 dan selanjutnya saya jadi satu jari lagi hingga jadi tiga ke liang kemaluannya. “Aaahh.. sshh.. oohh.. selalu sayang.. selalu.. ” bisik Tante Titik.

Saat jariku merasa tentang akhir lubangnya, tubuhnya nampak agak bergetar. “Ya.. selalu sayang.. selalu.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. selalu.. sesaat lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh.. ” kata Tante Titik.

Saat itu juga dia memeluk tubuhku dengan amat erat sembari menciumku dengan penuh nafsu. Saya rasakan kalau tubuhnya agak bergetar (yang selanjutnya baru saya tahu kalau dia tengah alami orgasme). Sekejap tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang disudahi dengan terkulainya badan Tante Titik yang nampak amat lemas di sofa.

“Saya kapan Tante, kan saya belumlah..? ” Rujukku.

“Nanti dahulu yah sayang, sesaat.. kasih Tante waktu buat istirahat sesaat aja”, kata Tante Titik.

Namun lantaran sudah benar-benar terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya hingga sampai tentang klitorisnya, saya dekati payudaranya yang melawan itu sembari kujilati ujungnya, terkadang kuremas payudara yang satunya. Hingga rupanya Tante Titik juga tdk tahan terima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. 

Hingga terkadang terdengar nada erangan serta desisan dari mulutnya yang seksi. Saya usap-usapkan kejantananku yang sudah benar-benar sangat tegang di bibir kemaluannya samping atas. Hingga selanjutnya dengan terpaksa sekali dia menuntun batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku supaya masuk semua.

Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan Tante Titik. “Ssshh.. ” rasa-rasanya sungguh-sungguh tdk dapat kubayangkan awal mulanya. Lantas Tante Titik mulai menyuruhku buat memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam serta pelan-pelan. “Aaahh.. ” baru masuk kepalanya saja saya tidak tahan, lantas Tante Titik mulai menarik pantatku ke bawah, biar batang kejantananku yang perkasa ini dapat masuk lebih dalam. 

Sisi dalam kewanitaannya udah merasa agak licin serta basah, namun masihlah agak seret, mungkin lantaran udah lama tdk digunakan. Tetapi Tante Titik terus memaksakannya masuk. “Aaagghh.. ” rasa-rasanya nyata-nyata benar mengagumkan biarpun kejantananku agak dikit merasa nyeri, namun enaknya mengagumkan. Lantas terdengar nada erangan Tante Titik.

Saya selalu menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang saat ini meremas payudaranya, dan tangan kiri kupergunakan buat menarik rambutnya supaya nampak lebih merangsang serta seksi. “Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. selalu sayaang.. selalu.. aarrgghh.. oohh.. ” Tante Titik selalu mengeluh.

Beberapa saat berlalu, selanjutnya Tante Titik terasa bakal orgasme lagi sembari mengeluh dengan amat keras hingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan amat hebat, serta tangannya mengenggam bantalan sofa dengan amat erat. Beberapa waktu selanjutnya sisi depan tubuhnya jatuh terkulai lemas melekat pada sofa itu sembari lututnya selalu menyokong pantatnya supaya terus diatas. 

Serta saya terasa kejantananku mulai berdenyut-denyut serta saya menginformasikan hal semacam itu kepadanya, namun dia tdk menjawab sepatah kata juga. Yang keluar dari mulutnya cuma desahan serta erangan kecil, hingga saya tdk berhenti menggerakkan pinggulku selalu.

Saya rasakan tubuhku agak mengejang seperti ada suatu yang terhenti, kelihatannya semua tulang-tulangku bakal terlepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Titik dengan erat, yang selanjutnya dibarengi oleh keluarnya cairan maniku didalam liang kewanitaan Tante Titik. Mata Tante Titik nampak agak terbelalak saat rasakan ada cairan yang penuhi sisi dalam dari kewanitaannya. Tidak berapa lama kemudian saya ambruk diatas tubuhnya, tubuhku merasa amat lemas sekali. Sesudah kami berdua terasa agak tenang, saya membiarkan kejantananku dari liang nikmat punya Tante Titik.

Dengan agak malas Tante Titik mengubah tubuhnya serta duduk di sampingku sembari memandang tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sembari tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya.

“Kok dikeluarin di dalam sich Mas Dio..? tanyanya dengan nada yang agak bergetar.

“Tadi kan saya udah menyebutkan ke Tante, jika miliki saya berdenyut-denyut, namun Tante gak ngejawab sekali-kali.. ” kataku membela diri.

“Ya kan merasa jika mau keluar.. ” tuturnya.

“Saya manakah tahu rasa-rasanya jika ingin keluar.. ini kan yang pertama untuk saya. Menjadi saya belumlah tahu rasa-rasanya.. ” jawabku.

“Terus entar jika menjadi bagaimana? ” tuturnya lagi.

“Nggaakk tahu Tante.. ” jawabku dengan nada yang agak terbata-bata lantaran takut dengan dampak itu.

“Ya sudahlah.. namun lain waktu jika udah kerasa seperti barusan itu langsung terburu-buru dicabut serta di keluarkan diluar ya..? ” tuturnya menentramkan diriku yang nampak takut.

“I.. iiya Tante.. ” jawabku sembari menunduk.

Lantas Tante Titik berdiri mendekati video serta TV yang masihlah menyala, serta mematikannya. Selanjutnya tangannya dijulurkan, mengajakku rubah ke kamar buat tidur. Selanjutnya kami tertidur nyenyak hingga sampai pagi sembari sama sama berdekapan dalam kondisi polos tiada sehelai benang juga.

Tersebut awal dari perbuatan-perbuatan saya bersama dengan Tante Titik. Saat hampir 2 tahun Tante Titik memberikan saya banyak pelajaran serta kesenangan yang amat mengagumkan. Kadangkala bila Tante Titik tengah amat menginginkannya, saya selamanya siap melayaninya, terkecuali bila keadaanku tidak sedang fit atau tengah ada kepentingan keluarga atau sekolah. 

SEX BECOMES GROUP

Andaikata saya yang tengah menginginkannya, Tante Titik amat tdk keberatan melayaniku, bahkan juga dia nampak amat suka. Seringkali saya dibawa pergi buat lakukan fitness atau olah raga atau sekedar berjalan-jalan atau ngerumpi bersama dengan teman-temannya. 

Selanjutnya saya baru tahu jika Tante Titik sebetulnya amat haus bakal sex, dia yaitu wanita yang bertipe agak mendewakan sex. Serta dia bakal lakukan apakah saja buat sex. Namun sebetulnya juga dia tdk demikian kuat dalam bersetubuh, hingga dia dapat berulang-kali keluarkan cairannya serta berulang-kali juga tubuhnya terkulai lemas.

0 comments: