SEO page contents SEO page contents TEEN DAUGTHER ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, September 30, 2018

TEEN DAUGTHER

TEEN STEPDAUGTHER FILMED


VIDIO SEX - Kurasa tidak usah saya katakan perihal nama serta asalku, dan tempat serta alamatku saat ini. Usiaku saat ini udah mendekati empat puluh tahun, bila dipikir-pikir harusnya saya udah punyai anak, sebab saya udah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun saya tdk demikian ganteng, saya cukuplah mujur sebab mendapatkan isteri yg menurutku benar-benar cantik. Bahkan juga bisa dijelaskan dia yg paling cantik di lingkunganku, yg umumnya mengundang kecemburuan banyak tetanggaku.




Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yg mungkin jarang orang-orang punya, yakni hasrat seks yg tinggi. Mungkin banyak pembaca tdk yakin, terkadang pada siang hari pada saat ada tamu juga seringkali saya membawa isteri saya sekejap ke kamar buat lakukan hal tersebut. Yg anehnya, nyatanya isteriku juga benar-benar menikmatinya. Walau bagaimanapun saya tidak sempat punya niat jajan buat menandingi kegilaanku pada seks. Mungkin sebab belum pula punyai anak, isteriku juga selamanya siap kapan waktu.

Kegilaan ini di awali kala hadirnya tetangga baruku, tidak tahu siapa yg mulai, kami benar-benar akrab. Atau barangkali sebab isteriku yg supel, hingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga pula baik, usianya lebih kurang seangkatan denganku. Cuma isterinya, woow busyet.., kecuali masihlah muda juga cantik serta yg membuatku hilang ingatan yaitu bodinya yg wah, juga kulitnya benar-benar putih mulus. 


Mereka juga sesuai sama kami, belum pula memiliki anak. Mereka tukar kesini sebab pekerjaan baru suaminya yg di letakkan perusahaannya yg baru buka cabang di kota tempatku. Saya serta isteriku biasa menyebut mereka Mas Agus serta Mbak Rini. Selebihnya saya tidak paham latar belakang mereka. Bisa di katakan kami seperti saudara saja sebab hampir tiap-tiap hari kami bercakap, yg kadang-kadang di teras tempat tinggalnya atau demikian sebaliknya.

Dalam satu malam, saya seperti umumnya bertandang ke tempat tinggalnya, selesai bercakap panjang lebar, Agus menawariku tonton VCD blue yg tuturnya baru dipinjamnya dari temannya. Saya juga tdk menampik sebab kecuali belum pula jauh malam aktivitas yang lain juga tdk ada. Seperti umumnya, film blue semestinya ceritanya itu-itu saja. Yg membuatku kaget, mendadak isteri Agus turut tonton berbarengan kami.

“Waduh, bagaimana ini Gus..? Tidak enak nih..! ”

“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, tidak dapat dipegang. Bila Mas tidak keberatan, Mbak Res dibawa sekalipun. ” tuturnya menyebutkan isteriku.

Saya tersinggung juga saat itu. Namun selesai kupikir-pikir, apakah kelirunya? Pada akhirnya saya pamit sekejap buat menyebut isteriku yg tinggal sendirian dalam rumah.

“Gila kamu..! Apakah nikmatnya tonton gituan kok sama tetangga..? ” kata isteriku disaat kuajak.

Pada akhirnya saya malu juga sama isteriku, kuputuskan tidak untuk balik lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja biar besok cepat bangun. Paginya saya tdk bersua Agus, sebab udah lebih dulu pergi. Di teras tempat tinggalnya saya cuma lihat isterinya tengah minum teh. Disaat saya melalui, dia menanyaiku perihal baru saja malam. Saya menyebutkan Resty tidak ingin kuajak hingga saya langsung tidur. 




Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan memperlihatkan lekuk tubuhnya yg sejak dahulu menggodaku. Namun ah.., mereka kan tetanggaku. Namun basic memang pikiranku tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali lagi rumah menjumpai isteriku. Seperti umumnya bila udah berikut saya langsung menarik isteriku ke tempat tidur.

Mungkin sebab sudahlah biasa Resty sedikit tidak setuju. Yg fantastis yaitu ini pagi saya serius hilang ingatan. Saya bergelut dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati hingga sampai selesai, bahkan juga kusedot hingga sampai isteriku menjerit. Edan, kok saya hingga sampai segila ini ya, walau sebenarnya hari masihlah pagi. Namun hal tersebut tdk terpikirkan olehku lagi. 

STEPDAUGTHER FUCKS

Isteriku hingga sampai terengah-engah nikmati apakah yg kulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku serta mengulumnya, tidak tahu kesenangan apakah yg kurasakan kala itu. Benar-benar, tidak bisa kuceritakan.

“Mas.., saat ini Mas..! ” pinta isteriku memelas.

Pada akhirnya saya mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Serta tempat tidur kami juga turut bergoyang.

Selesai kami berdua saling tergolek, mendadak isteriku ajukan pertanyaan, “Kok Mas mendadak nafsu banget sich..? ”

Saya diam saja sebab malu menyampaikan kalau sebetulnya Rini lah yg tingkatkan tensiku ini pagi.

Sorenya Agus ada ke rumahku, “Sepertinya Mas punyai kelainan sepertiku ya..? ” tanyanya selesai kami berbasa-basi.

“Maksudmu apakah Gus..? ” tanyaku heran.

“Isteriku barusan narasi, tuturnya barusan pagi dia lihat Mas serta Mbak Resty bergelut selesai bercakap dengannya. ”

Loh, saya heran, dari lokasi mana Rini kelihatan kami melaksanakannya? Oh iya, baru kusadari nyatanya jendela kamar kami sama sama bertatapan.

Agus langsung mengimbuhkan, “Nggak mesti malu Mas, saya juga maniak Mas. ” tuturnya tiada malu-malu.

“Begini saja Mas, ” tak mesti menyadari perasaanku, Agus langsung menambahkan, “Aku punyai gagasan, bagaimana bila kelak malam kita membuat acara..? ”

“Acara apakah Gus..? ” tanyaku ingin tahu.

“Nanti malam kita membuat pesta di rumahmu, bagaimana..? ”

“Pesta apaan..? Hilang ingatan kamu. ”

“Pokoknya tenang saja Mas, kamu hanyalah nyediain makan serta musiknya saja Mas, kelak minumannya saya yg nyediain. Kita berempat saja, semata-mata refresing ajalah Mas, kan Mas belum sempat mencobanya..? ”

Malamnya, saat waktu 20. 00, Agus berbarengan isterinya udah berada pada rumahku. Sembari minum dan makan, kami bercakap perihal waktu muda kami. Nyatanya ada kesamaan diantara kami, yakni tertarik pada serta condong maniak pada seks. Dibarengi musik yg disetel oleh isteriku, ada perasaan yg agak aneh kurasakan. Saya tidak bisa menuturkan perasaan apakah ini, mungkin dampak minuman yg dibawakan Agus dari tempat tinggalnya.

Mendadak saja nafsuku bangun, saya mendekati isteriku serta menariknya ke pangkuanku. Musik yg tdk demikian kencang berasa seperti menyelimutinya pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya serta menciumi bibirnya. Saya kian terangsang, Resty juga kian bergairah. Saya belum sempat rasakan perasaan begini. 

Tdk berapakah lama Resty udah telanjang bundar, tidak tahu kapan saya menelanjanginya. Sejenak saya terasa bersalah, mengapa saya lakukan perihal ini di muka orang-orang, akan tetapi selanjutnya hal tersebut tdk terpikirkan olehku lagi. Seakan-akan nafsuku udah menggelegak menundukkan pikiran normalku.

Secepatnya kurengkuh ke-2 pahanya serta menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya serta kubuka pahanya lebar-lebar biar saya bisa masukkan kemaluanku sembari berjongkok. Perlahan kuarahkan senjataku ketujuan lubang punya Rini.

Disaat kepala kemaluanku masuk lubang itu, Rini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh nikmatnya..! Selalu Mas, tambahkan lagi akhh..! ”

Dengan pastinya kumasukkan lebih dalam sembari kadangkala menarik dikit serta mendorongnya lagi. Ada kesenangan fantastis yg kurasakan disaat saya melaksanakannya. Mungkin sebab sampai kini saya cuma melaksanakannya dengan isteriku, kesempatan ini ada suatu yg tidak sempat kurasakan awal kalinya.

Tanganku saat ini udah meremas payudara Rini dengan lembut sembari mengusapnya. Mulut Rini juga seperti megap-megap kesenangan, lekas kulumat bibir itu sampai Rini hampir tidak bisa bernapas, kutindih serta kudekap sekuat-kuatnya sampai Rini berontak. Pelukanku kian kuperketat, seakan-akan tak kan terlepas lagi. Keringat udah membasahi semuanya badan kami. Agus serta isteriku tdk kuperhatikan lagi. Yg kurasakan saat ini yaitu suatu penjelajahan yg belum sempat kulalui awal kalinya. Pantatku masihlah turun naik diantara ke-2 paha Rini.

Fantastis kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seakan tertarik ke. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Rini merem melek nikmati permainan ini. Erangannya tidak sempat putus, sesaat helaan napasnya mengincar terengah-engah. 

Tempat saat ini beralih, Rini saat ini membungkuk menghadap meja sembari memegang ke-2 segi meja baru saja tempat dia berbaring, sesaat saya dari belakangnya dengan berdiri masukkan kemaluanku. Perihal ini cukuplah sukar, sebab kecuali ukuran kemaluanku cukup besar, lubang kemaluan Rini juga kian ketat sebab membungkuk.

Kukangkangkan kaki Rini melalui cara membentangkan jarak pada ke-2 kakinya. Perlahan-lahan kucoba masukkan senjataku. Kesempatan ini sukses, namun Rini melenguh nyaring, perlahan kudorong kemaluanku sembari kadangkala menariknya. Lubangnya berasa sempit sekali. Sejenak, mendadak ada cairan punya Rini membasahi lubang serta kemaluanku sampai berasa nikmat saat ini. Kembali kudorong senjataku serta kutarik dikit. Goyanganku kian gesit, pantatku maju mundur memiliki aturan. Kelihatannya Rini juga nikmati jenis ini.

Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur ikuti irama yg datang dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini tidak kuasa meredam suatu yg tdk kumengerti apakah itu. Erangannya kian panjang. Kecepatan juga kutambah, goyangan pinggul Rini kian kuat. Tubuhku berasa kian panas. Ada suatu yg tergerak dari dalam yg tdk kuasa saya membendungnya. Kelihatannya menyebar ketujuan kemaluanku. Saya masihlah berupaya membendungnya.

Lekas saya mencabut kemaluanku serta memboyong badan Rini ke tempat yg lebih luas serta memerintah Rini telentang di bentangan karpet. Secepat-cepatnya saya menindihnya sembari menekuk ke-2 kakinya hingga sampai ke-2 ujung lututnya melekat ke perut, hingga saat ini nampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Lekas kumasukkan senjataku kembali ke lubang kemaluan Rini.

Pantatku kembali turun naik memiliki irama, namun kesempatan ini lebih kencang seperti akan menggapai finish saja. Nada yg terdengar dari mulut Rini kian tdk karuan, seakan nikmati tiap-tiap suatu yg kulakukan kepadanya. Mendadak Rini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku juga kian berubah menjadi. Saya juga berteriak sejadinya, berasa ada suatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, lekas kurebut bibirnya serta menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sembari bergetar hebat.

Mulutku berasa asin, nyatanya bibir Rini berdarah, namun seakan kami tdk memperdulikannya, kami seakan terikat kuat serta berguling-guling di lantai. Diatas sofa Agus serta isteriku nyatanya juga menggapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum suka. Sesaat Rini tidak ingin membiarkan kemaluanku dari dalam kemaluannya, ke-2 ujung tumit kakinya masihlah menghimpit ke-2 pantatku. Tdk kusadari semuanya cairan yg keluar dari kemaluanku masuk ke liang punya Rini. Kulihat Rini tdk memperdulikannya.

Perlahan otot-ototku mengendur, serta pada akhirnya kemaluanku lepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum suka, walaupun kepayahan saya juga rasakan kesenangan tidak ada tara. Resty juga tersenyum, cuma kelihatan malu-malu. Selanjutnya memunguti busananya serta ketujuan kamar mandi.

Sampai sekarang moment itu masihlah jelas dalam ingatanku. Agus serta Rini saat ini udah tukar serta kembali lagi Jakarta. Kadangkala kami masihlah terkait melalui telephone. Mungkin saya tidak akan melupakan moment itu. Sempat satu waktu Rini bertandang ke rumah kami, kebetulan saya tdk ada dalam rumah. Dia cuma bertemu dengan isteriku. Andaikata saja..

0 comments: