SEO page contents SEO page contents PUBLIC AGENT BIG NATURAL BOOBS ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, September 16, 2018

PUBLIC AGENT BIG NATURAL BOOBS

PUBLIC AGENT BIG NATURAL BOOBS STELLA COX FUCKED


VIDIO SEX - Fina di sekolahny termasuk juga gadis, cewek yg sangatlah popular lantaran kecantikan serta kemolekan tubuhnya. Aq jadi seseorang kakaknya tetap memikirkan kalau adikku yg manis serta cantik itu saya setubuhi sendiri. Tentunya kontolku akan nut-nutan.




Pendek kata, adikku fina memang seseorang gadis yg sangatlah cantik serta adalah kebanggaan orang tuaku. Diluar itu dia juga cerdas membawa diri didepan orang yang lain hingga banyak orang menggemarinya. Akan tetapi dibalik semuanya itu, sang “putri” ini sebenarnya tidak perfect. Kepribadiannya yg manis nyatanya cuma topeng belaka. Dalam dunia ini, cuma saya, kakak laki-lakinya, yg tahu akan kepribadiannya yg sebetulnya. 




Ke-2 orang tuaku yg kerap keluar kota untuk berusaha tetap menitipkan rumah serta adikku kepadaku. Namun mereka tidak jelas jika saya ada masalah untuk mengatur adikku yg bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia tetap berlaku membangkang serta seenaknya. Jika saya berkata A, jadi dia akan kerjakan perihal yg demikian sebaliknya. Utamanya saya benar-benar kerepotan untuk menanganinya. 




Satu hari, segalanya beralih drastic. Hari itu yaitu hari Sabtu yg gak akan terlupakan dalam hidupku. Dalam akhir minggu itu, seperti umumnya ke-2 orang tuaku tengah ada diluar kota untuk masalah usaha. Mereka akan kembali minggu kedepan. Kebetulan, saya serta adikku juga tengah berlibur panjang. Sebenarnya kami pingin turut dengan orang-tua kami keluar kota, namun orang tuaku melarang kami turut dengan argumen gak pingin kami mengganggu masalah usaha mereka. 

Meski adikku nampak menurut, namun saya tahu jika dia sangatlah jengkel di hatinya. Sehabis mereka pergi, saya berusaha untuk menghiburnya dengan mengajaknya tonton DVD baru yg kubeli ialah Harry Potter and the Order of Pheonix. Namun kebaikanku dibalas dengan air tuba. Tidak saja dia tdk terima kebaikanku, bahkan juga dia membanting pintu kamarnya di muka hidungku. 

Berikut penghinaan paling akhir yg dapat kuterima. Akupun melihat DVD sendirian di ruangan tamu. Namun pikiranku tidak focus ke film, tapi bagaimana triknya membalas perbuatan adikku. Didalam rumah memang hanya ada kami berdua. Orang-tua kami beranggapan kalau kami tdk membutuhkan pembantu dengan argumen untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. 

Sesaat pikiran ngawur juga melintas di benakku. Saya punya maksud untuk menyelusup ke kamar adikku kelak malam serta memfoto badan telanjangnya jam tidur serta menggunakan untuk memaksa adikku biar berubah menjadi adik yg penurut.

Malam itu, jam memperlihatkan jam sebelas malam. Saya juga mengedap di muka pintu kamar adikku. Daun telingaku melekat di pintu untuk pastikan apakah adikku telah tertidur. Nyatanya tdk ada nada TV maupun radio di kamarnya. Memang umumnya adikku ini jika hatinya tengah mengkal, akan selekasnya pergi tidur lebih awal. Akupun gunakan keahlianku jadi mahasiswa jurusan tehnik untuk buka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan saya memang memiliki kit sebab itu yg kubeli waktu tengah tur ke luar negeri. Di tanganku saya memiliki suatu camera digital.

Di kamar adikku, lampu tetap jelas lantaran dia memang tdk berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan-lahan ke arah tempat tidurnya. Nyatanya malam itu dia tidur nyenyak terlentang dengan memakai daster putih. Tanganku berjalan perlahan-lahan serta gemetar mengungkap dasternya ke atas. 

Dia diam saja tdk berjalan serta napasnya tetap halus serta teratur. Nyatanya dia memanfaatkan celana dalam warna putih serta bergambar bunga mawar. Pahanya demikian mulus serta saya juga dapat menyaksikan ada bulu-bulu halus menyembul keluar di seputar daerah vaginanya yg tertutup celana dalamnya.

Lalu saya gunakan gunting serta menggunting dasternya hingga pada akhirnya sisi payudaranya nampak. Diluar dugaanku, nyatanya dia tdk memakai kutang. Payudaranya tdk demikian besar, mungkin ukuran A, namun lekukannya benar-benar indah serta melawan. Jakunku berjalan turun naik serta akupun menelan ludah menyaksikan panorama sangat indah dalam hidupku. Lalu dengan gemetar serta berhati-hati, saya juga buka celana dalamnya. Adikku tetap tertidur nyenyak.

Panorama indah selekasnya terpampang di hadapanku. Suatu rimba kecil yg tdk demikian lebat terhampar di muka mataku. Sangking terpesonanya, saya cuma dapat berdiri untuk demikian lamanya melihat dengan camera di tanganku. Saya lupa akan tujuan kedatanganku kemari. Suatu pikiran setanpun melintas, mengapa saya mesti senang cukup dengan memoto badan adikku. Apa saya mesti mensia-siakan peluang satu kesempatan ini dalam hidupku? Ditambah lagi saya tetap perjaka ting-ting. Namun kesadaran lainnya juga keluar di benakku, dia yaitu adik kandungku., For God Sake. Ke-2 kemampuan kebajikan serta kejahatan berkecamuk di pikiranku. 

STELLA COX FUCKED


Pada akhirnya, lantaran pikiranku tdk dapat akan memutus, jadi saya membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku akan memutus. Nyatanya beliau telah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, namun iblislah yg tentukan. Lalu saya meletakan camera di meja. Saya juga gunakan kain daster yg telah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur.

Menyengaja saya membiarkan kakinya bebas biar tdk membatasi permainan setan yg akan selekasnya kulakukan. Adikku masihlah tdk sadar jika bahaya besar telah mengancamnya. Saya juga selekasnya buka bajuku serta celanaku sampai telanjang bulat.

Lalu saya menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Nyatanya daerah itu sangatlah harum, nampak jika adikku ini sangatlah mengontrol kebersihan tubuhnya. Lalu saya juga mulai menjilati daerah lipatan serta klitoris adikku. Adikku tetap tertidur nyenyak, namun sehabis beberapa lama, napasnya telah mulai mengincar. Bertambah lama, vagina adikku bertambah basah serta merekah. Saya telah gak tahan lagi serta mengarahkan moncong meriamku ke lubang kesenangan terlarang itu. Ke-2 tanganku memegang pergelangan kaki adikku serta membukanya lebar-lebar.

Ujung kepala penisku telah melekat di bibir vagina adikku. Sesaat, saya ragu-ragu untuk mengerjakannya. Namun saya selekasnya menggelengkan kepalaku serta buang jauh keraguanku. Dengan suatu sentakan saya memajukan pantatku maju ke depan serta penisku tembus masuk vagina yg tetap sangatlah rapat akan tetapi basah itu. Suatu teriakan nyaring bergema di kamar, ” Aaaggh, aduh…. uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN?? ” Adikku terbangun serta menjerit melihatku ada diatas tubuhnya serta menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan serta meredam perasaan sakit yg gemilang. 

Matanya mulai berkaca-kaca. Sedang pinggulnya bergerak-gerak meredam perasaan sakit. Tangannya berguncang coba membiarkan diri. Begitupun kakinya coba membiarkan diri dari pegangannku. Akan tetapi semua usaha itu gagal. Saya tdk berani terlalu lama memandang matanya, cemas jika saya akan beralih pikiran. Saya menggeser pandangan mataku menuju selangkangan. Nyatanya vagina adikku keluarkan darah, darah keperawanan.

Saya tdk memedulikan semuanya itu lantaran suatu kesenangan yg belumlah sempat kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yg bercokol didalam vagina adikku rasakan perasaan panas serta kontraksi otot vagina adikku. Rasa-rasanya seperti dihisap oleh suatu vakum cleaner. Saya juga selekasnya menggerakan pinggulku serta memompa badan adikku. Adikku menangis serta menjerit : ” Aduhh.. aahh.. uuhh.. am.. juga.. ka k…lep.. as.. kan.. pana ss…sakitt!! ” “Kak.. Adii.. mengo.. uuhh.. yak.. aduh…tubuhku!!! ” Saya tdk tahan dengan rengekan adikku, karenanya saya selekasnya gunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya hingga yg terdengar cuma nada Ughh.. Ahhh.

Sehabis seputar lima belas menit, adikku tdk meronta lagi cuma menangis serta merintih kesakitan. Darah tetap berkucuran di seputar vaginanya namun tdk sederas barusan lagi. Saya sendiri memeramkan mata rasakan kesenangan yg gemilang. Saya bertambah cepat menggerakan pinggulku lantaran saya terasa akan selekasnya menggapai klimaksnya. Kadang-kadang tanganku menampar pantat adikku biar dia menggoyangkan pinggulnya sekalian berkata : ’ Who is your Daddy? ” Suatu dilema keluar di pikiranku. 

Haruskah saya menembak didalam rahim adikku atau diluar? Saya tahu jika saya pingin mengerjakannya didalam, namun bagaimana jika adikku hamil? Ahh… biarkanlah itu masalah kelak, ditambah lagi saya tahu dimana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit lalu.. crott.. crottt.. akupu n menembakan cairan hangat didalam rahim adikku. Keringat membasahi ke-2 badan kami serta darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami serta sprei tempat tidur.

Saya membiarkan penisku didalam vagina adikku sepanjang beberapa saat. Sesudah senang, saya mencabut keluar penisku serta tidur terlentang di samping adikku. Saya lalu membebaskan tangan adikku serta buka sumpalan mulutnya. Ke-2 tanganku siap-siap untuk terima amukan kemarahannya. Akan tetapi diluar dugaanku, dia tdk menyerangku. Adikku cuma diam membisu seribu bhs serta tetap menangis. Posisinya tetap tidur serta cuma punggungnya yg mengadapku. Saya menyaksikan tangannya tutup dadanya serta tangan yang lain tutup vaginanya. Dia tetap menangis sesenggukan.

Sehabis semua kepuasanku tersalurkan, baru saat ini saya bingung apakah yang penting kulakukan setelah itu. Semua peristiwa ini diluar rencanaku. Saya saat ini sangatlah ketakutan memikirkan bagaimana jika orang tuaku tahu. Hidupku dapat selesai di penjara. Lalu pandangan mataku berhenti di camera. Suatu gagasan jenius keluar di pikiranku. 

Saya ambil kameranya serta selekasnya memfoto badan telanjang adikku. Adikku menyaksikan perbuatanku serta ajukan pertanyaan : ”Kak Adi, Apakah yg kau kerjakan? Hentikan, belum pula cukupkah perbuatan setanmu ini malam? Hentikan…” Tangannya berjalan mengupayakan merampas kameraku. Akan tetapi saya telah mengasumsikan ini serta lebih sigap. 

Lantaran tenagaku semakin besar, saya berhasi menjauh kameranya dari jangkauannya. Saya mencabut keluar memori card dari kameranya serta berkata : “Kalau kamu tidak ingin poto ini menyebar di blog sekolahmu, peristiwa ini malam mesti dirahasiakan dari banyak orang. Kamu harus juga menuruti perintah kakakmu ini mulai saat ini. ”

Muka adikku pucat pasi, serta air mata tetap berlinang di pipinya. Lalu dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Suatu perasaan ibaratnya sudah memenangkan piala dunia, bersemayam di dadaku. Saya tahu, jika mulai malam itu saya sudah menaklukan adikku yg bandel ini. Lalu saya memerintah dia untuk membereskan ruang kamarnya serta menghalau sprei bernoda darah serta potongan dasternya yg koyak. 

Diluar itu saya selekasnya memerintahnya minum pil KB yg kudapat dari almari obat ibuku. Paling akhir saya memerintahnya mandi bersihkan tubuh, sudah pasti bersamaku. Saya memerintahnya untuk gunakan jari-jari lentiknya untuk bersihkan penisku dengan lembut.

Malam itu, saya sudah meraih kemenangan perlawanan. Sepanjang 1 minggu kepergian orang tuaku, saya tetap meniduri adikku di tiap-tiap peluang yg ada. Di hari ke-4, adikku telah terlatih serta tidak akan menolakku meski dia tetap nampak susah serta tertekan setiap saat kita bercinta. Saya juga memerintahnya untuk bersihkan rumah serta memasakan makanan kesukaanku. 

Saya juga berikan pekerjaan baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yg merah merekah. Tiap-tiap malam sepanjang 1 minggu sewaktu saya melihat TV, saya memerintah adikku untuk berikan oral sex. Serta saya tetap menyemprotkan spermaku ke mulutnya serta memerintahnya untuk menelannya. 

AGENT BIG NATURAL BOOBS


Sewaktu orang tuaku kembali minggu kedepan, saya memerintah adikku untuk berlaku selayaknya menyongsong mereka. Sewaktu ibuku memeluk adikku, saya menyaksikan muka adikku yg seperti pingin memberikan laporan moment yg berlangsung sepanjang 1 minggu ini. Saya juga melakukan tindakan cepat serta berkata pada ibuku : “Ibu, bagaimana perjalanan ibu? Tunjukkan dong FOTOnya pada kami berdua. ” Ibuku tersenyum dengar ini serta tdk mencurigai apapun. Namun adikku berubah menjadi dikit pucat serta tahu arti dari perkataanku. Dia juga tdk menjadi berkata apa-apa.

Mulai sejak itu, setiap saat ada peluang, saya tetap meniduri adikku. Sudah pasti kami mempraktekan safe seks dengan kondom serta pil. Sehabis dia lulus SMA, kami tetap mengerjakannya, bahkan juga saat ini dia telah nikmati permainan kami. Kadangkala, dia sendiri yg hadir memintanya. Sewaktu dia lulus SMA, saya yg saat ini telah bekerja dalam sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Saya memohon orang tuaku untuk mengizinkannya adikku kuliah di Jakarta. 

Sudah pasti saya beralasan kalau saya akan mengawasinya biar adikku tdk terbawa dalam pergaulan bebas. Orang tuaku sepakat serta adikku juga pasrah. Saat ini kami berdua tinggal di Jakarta serta nikmati kebebasan kami. Perihal yg berlainan sekedar saya dapat menyaksikan kalau adikku sudah menjadi gadis yg lebih binal.

0 comments: