SEO page contents SEO page contents 2017 ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, December 31, 2017

MAIN DI KEBUN



Di sela-sela nonton kami seringkali mengobrol mulai up-date politik, berita tetangga hingga masalah wanita.

Pak Salman yaitu seseorang tetanggaku yg tekenal sukai bercanda tapi yg berbau pornografi, dia mendadak nyeletuk tuturnya dia beli satu obatperangsang wanita Cair yg harga nya mahal, diapun mulai narasi panjang lebar mengenai manfaat obat Perangsang Cair itu tuturnya dapat tingkatkan libido wanita secara cepat, akupun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin tunjukkan. 


Dikarenakan kami memanglah telah cukup akrab diapun tanpa ada fikir panjang memberi sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan sampai difungsikan semuanya, bekasnya dia minta dikembalikan, yakin gak yakin akupun mengambilnya, walau dalam hati ajukan pertanyaan juga pengin dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Hanya ada pembantuku sesaat istriku lagi tengah pulang ke tempat tinggal orang tuanya…. ah sudahlah sesaat disimpan dulu…

LIHAT JUGA = CEWEK LUGU

Kompetisi bola telah berjalan 45 menit, tv telah mendatangkan komentator serta diselingi iklan, di saat jeda sesuai sama itu bapak-bapak rata-rata juga turut komentar sembari bercakap keduanya. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yg sedikit pedes, saya keluar di halaman tempat tinggal untuk sebagian waktu. 

Kemudian nampaklah dua anak SMA masih tetap dengan seragamnya menyapaku dikarenakan lewat depan rumahku, saya mengetahui mereka berdua anak tetangga RT samping, namanya Fera serta Dita. 

Sesudah jalan sebagian langkah melalui rumahku mendadak mereka berhenti serta kelihatannya sama-sama berbisik lalu kembali sekali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan satu Proposal untuk aktivitas Karangtaruna, saya terima proposalnya serta saya suruh mereka kembali sekali lagi kelak sore untuk ambillah uangnya.

Akupun masuk ke tempat tinggal meneruskan nonton TV kompetisi sepakbola, makin seru serta kadang-kadang bapak-bapak bersorak waktu tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Sebagian menit lalu pertandinganpun tuntas dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu mulai pamit pulang serta rumahkupun kembali sepi. 

Pembantuku mulai bersihkan tempat serta membersihkan gelas-gelas kotor dikarenakan memanglah barusan tetanggaku sangat banyak yg datang. Perutku mulai merasa lapar dari barusan belum juga makan, akupun menuju ruangan makan.

Pembantuku bikin teh panas serta menaruhnya di dekatku, inspirasi jahil terlihat dalam fikiranku, saya pingin menguji keampuhan obat perangsang cair yg di beri Pak Salman barusan, kuteteskan obat Perangsang cair dalam teh panas serta saya menyebut pembantuku, “Dina, ini tehnya untuk kamu saja, saya dari barusan telah sangat banyak minum manis, saya air putih saja”. 

Dina juga memberi air putih kepadaku serta membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo Din, sayang, anda minum saja gapapa”, kataku.

Dan jebakanku juga berhasil, kuperhatikan dari ruangan makan, Dina meminum teh panas yg telah kucampur dengan obat perangsang wanita barusan. Nyaris 1/2 gelas ia teguk, serta ia meneruskan membersihkan gelas serta piring, sebagian waktu lalu ia meminum sekali lagi teh itu serta menghabiskannya, barangkali dikarenakan gelasnya pengin sekalian dicuci.

Wah, jebakanku berhasil, Dina telah meminum semuanya, saya tinggal menanti reaksi obat perangsang wanita itu. Sebagian menit lalu Dina ambil sapu untuk bersihkan ruangan tamu, saya pura-pura cuek masuk ke kamar serta membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memerhatikan gerak-gerik Dina dari terlalu jauh, nyatanya benar gelagat Dina mulai nampak aneh, dia menyapu tidak selincah rata-rata, tatapannya seperti melamun serupa orang yg lagi tengah pikirkan suatu hal.

Dina menempatkan sapunya serta masuk dalam kamarnya.

Saya keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai dimuka kamar Dina kuintip dia dari lubang yg di pintu.

Wah…. sangkaanku benar, Dina masturbasi untuk memuaskan nafsunya, nyatanya khasiat

obat perangsang wanita itu telah dapat dibuktikan, kulanjutkan mengintip Dina coba tidak keluarkan nada, takut mengganggu konsentrasi Dina, lagipula saya nikmati panorama itu, nyatanya badan Dina indah juga, berwajah terlihat cantik pada saat lakukan masturbasi, dia buka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri serta satu sekali lagi tangannya meremas-remas payudaranya.

Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yg sangat hebat. Kemudian jarinya ia masukan dalam Vaginanya yg lebat dengan rambut hitam di sekitarnya. Dikocok-kocoknya memek Dina jarinya keluar masuk makin cepat lalu melambat serta lalu dipercepat sekali lagi, dimainkannya itil yg sedikit terlihat berwarna merah, diputar-putar lalu digesek-gesek. Berwajah mendongak ke atas dengan mata tetaplah terpejam Dina mepercepat jarinya keluar masuk dalam vaginanya.

Terus jelas akupun mulai terangsang, saya buka perlahan-lahan retsletingku serta kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, saya masturbasi dimuka pintu kamar Dina.

Sembari selalu mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan saya lagi tengah meniduri Dina, saya ada diatas badan Dina serta memasukkan penisku dalam memeknya, bayangan itu makin terang dalam fikiranku yg makin kotor, saya mengocok penisku terus-terusan tapi berupaya tidak keluarkan nada, takut Dina mengertinya, sebagian waktu lalu Dina sedikit mengerang tapi coba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya makin cepat serta lalu berhenti, 

Dina terkulai lemas kelihatannya dia telah menggapai puncaknya, Dina orgasme, sesaat saya masih tetap masturbasi dikarenakan nanggung penisku lagi tengah nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Dina masih tetap terkulai lemas dengan pahanya masih tetap terbuka lebar, kukocok-kocok kembali makin cepat sembari kuperhatikan gundukan memeknya yg basah, oh menggairahkan sekali, selang beberapa saat saya juga keluarkan sperma dimuka pintu Dina, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya serta kumasukkan kembali kontolku, saya juga kembali pada kamarku berpura-pura tidak berlangsung apa-apa.

Dari kamar kulihat Dina meneruskan menyapu lantai ruangan tamu, kuperhatikan Dina serta kuingat panorama barusan nyatanya Dina cantik juga pada saat telanjang.

Jam membuktikan jam 5 sore, saya keluar dari kamar untuk berikan makan ikan-ikanku di akuarium, Dina mendekatiku membawa satu tas kecil, dia nampak cantik kelihatannya fresh habis mandi serta berdandan dengan sedikit make-up di berwajah, dia pamit pengin pulang dikarenakan di tempat tinggalnya ada hajatan barangkali besok sore baru dapat kembali sekali lagi.

saya berikan uang Rp. 50. 000 untuk naik angkot serta ojek. Dina juga berlalu dari pandanganku serta kuperhatikan dari belakang bokongnya yg nampak sintal serta seksi, kubayangkan dia telanjang seperti barusan sore saat dia saya intip lagi tengah masturbasi. Dina memanglah cantik untuk ukuran seseorang pembantu, sayang barangkali dikarenakan perihal ekonomi jadi orangtuanya tidak bisa membiayainya sekolah.

Sebagian waktu lalu pintu rumahku diketuk, kelihatannya ada tamu.

Ternyata Dita, anak SMA yg barusan memberiku proposal serta saya janji pengin memberi sumbangan sore hari ini, saya menyuruhnya masuk. “Mana Fera? ”, tanyaku. “Fera ke tempat tinggal Pak RW ngambil sumbangan juga, kami untuk tugas”, jawab Dita. Saya juga masuk ke dapur serta buat Dita minuman, waktu memasukkan gula dalam gelas, terlihat kemauan jahilku, saya teringat dengan obat tetes yg barusan berhasil mengerjai Dina pembantuku.

Akupun berusaha untuk ngerjain Dita, kuteteskan sebagian tetes dalam teh yg aku bikin untuk Dita serta kubawa ke ruangan tamu. Saya mempersilakannya minum serta kukatakan kepadanya kalau pembantuku lagi tengah ada butuh serta pulang ke tempat tinggalnya, jadi saya yg bikin minuman. “Ah jadi ngrepotin om, terima kasih ya”, 

Dita meminum seteguk serta kami juga bercakap, kuperhatikan Dita menerangkan panjang lebar mengenai aktivitas yg dapat dilakukan sembari kuperhatikan kadang-kadang dia meneguk minuman yg kucampur obat tetes itu.

Saya menanti reaksinya tapi berpura-pura memerhatikan apa yg dia omongkan. Sebagian menit lalu Dita mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap serta sebentar-bentar berhenti, saya tersenyum kecil serta dalam hati bersorak karena

obat perangsang wanita itu mulai membuktikan reaksinya, kaki Dita bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berupaya sembunyikannya dariku, walau sebenarnya saya tahu itu dikarenakan libidonya mulai naik. “Minumnya di habiskan mumpung masih tetap anget, apa saya lebih sekali lagi? ” kataku.

“ah u…udah gak usah ma…makasih”, jawabnya sembari sedikit terbata serta menggunakan minumnya, Dita berdiri serta pengin pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya serta kurasakan sedikit bergetar.

“Nanti saja pulangnya, kita bercakap dulu”, kudekati badannya serta kupegang tangannya yg satu sekali lagi. kami juga berpegangan tangan serta berdiri bertemu, Dita mulai salah tingkah, kutarik badan pelan-pelan serta sedikit menyentuh badanku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya serta dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yg mungil, Dita diam saja serta kurasakan dadanya makin berdegup kencang.

Kudekatkan badanku sampai badan kami bersentuhan kupegang pinggulnya, serta menariknya ke badanku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke berwajah, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Dita diam saja tambah pejamkan matanya seakan mengijinkan saya menciumnya, setelah itu bibir kami juga berpagutan, kami berciuman cukup mesra seperti dua orang yg sama-sama menyintai. 

Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi dikarenakan bersentuhan dengan memeknya yg kenyal. Badan kami bergerak-gerak seperti lagi tengah mencari kesenangan yg mulai merasa mengalir ke darah kami semasing.

Kudorong badannya ke pintu kupeluk dia serta ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yg putih serta itu buat Dita makin pasrah dalam kesenangan, kuturunkan sekali lagi wajahku menciumi dadanya, sembari perlahan-lahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya serta kubuka pengait BHnya dari belakang.

Saat ini puting susunya terlihat terang di depanku, kumainkan dengan jariku serta kuremas-remas lalu kuhisap-hisap, Dita menggelinjang serta menggoyang-goyangkan badannya. Dita mulai kesetanan, saya makin bernafsu saja lihat Dita yg pasrah menyerahkan badannya untuk kunikmati.

Tanganku turun ke bawah menyelusup dalam celana Dita, kurasakan kehangatan memek Dita yg masih tetap mungil, kugesek-gesek dengan jariku serta kucoba memasukkan dengan lembut jariku dalam memeknya.

Dita memegang tanganku seperti menahan serta menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan-lahan. Akupun memasukkan jariku tambah lebih dalam, Dita mendesah makin nikmat. Saya juga makin semangat mengocok-ngocok jariku dalam vaginanya.

Tanganku pingin makin bebas meraba-raba memeknya hingga saya turunkan saja celana Dita sekalian celana dalamnya, Dita memelukku erat seperti tidak mau kehilangan kesenangan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga makin erat, kuraba-raba memeknya serta kujilati puting susunya. Saya begitu nikmati permainan itu.

Kugendong badan Dita masuk dalam kamarku, kurebahkan dia diatas kasur, kutelanjangi dia serta dia diam saja cuma sedikit tutup vaginanya dengan tangannya barangkali malu. Akupun melepas baju serta celanaku, hingga kami berdua duanya sama telanjang bulat. Saya tidak mengira dapat memperoleh rezeki nomplok sehebat ini.

Seseorang cewek cantik SMA yg tentu lagi tengah nikmat-nikmatnya saat ini bertelanjang bulat di depanku serta pasrah saya entot. Oh ini karena obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Salman. Saya buka pahanya lebar-lebar serta menidurinya, kuciumi bibirnya sembari tanganku meremas-remas ke-2 belah dadanya, penisku seperti temukan sarangnya, tangan Dita memegang penisku serta mengarahkan dalam lubang senggamanya, sebagian waktu lalu sleeppppp penisku masuk dalam vagina Dita, dinding vagina yg masih tetap sempit memberi sensasi kesenangan yg fantastis bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal serta hangat, oh sangat nikmat.

Kukeluar masukan Penisku dengan lembut dikarenakan takut menyakiti Dita, kukocok-kocok dengan perlahan-lahan kukeluarkan serta kumasukkan lebih dalam. Dita mengerang kesenangan, bibirnya digigit dengan giginya, saya juga makin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku serta kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan sekali lagi perlahan-lahan serta sleepp… kontolku masuk sekali lagi ke lubang memeknya yg makin hangat, saat ini penisku menancap makin dalam di lubang vagina Dita.

Dita memelukku makin erat, selalu saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk serta makin cepat lalu makin cepat serta penisku merasa panas spermaku seperti pengin keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk didalam, kelak Dita hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Dita, tangan Dita menolong mengurut-urut penisku, serta cuuurrrr spermaku juga keluar membasahi dada Dita.

Kukocok-kocok selalu untuk bersihkan sisa-sisa sperma didalam penisku.

Oh sangat nikmat ngentot memek anak SMA, kapan-kapan dapat kuulangi sekali lagi, Dita telah bersedia menyerahkan badannya ke saya, ah siapa tahu besok Fera atau rekannya ke sini dapat kuberi obat perangsang Ampuh juga serta pada akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya….

CEWEK LUGU




Saya lakukan mobil hingga depan tempat tinggal itu. Nyatanya benar. Dokter Merry. Saya turun serta segera masuk dengan buka pintu yg 1/2 terbuka. Saya terperanjat. Dua orang wanita sama sama berpelukan. Memanglah sama sama berpelukan tak kan mengagetkan. Tetapi yg mengagetkan yaitu mereka berdua dalam situasi telanjang.


Saya berniat terbatuk. Satu diantara mereka jadi mengajak saya untuk gabung. Bila dadaku tidak sakit, mungkin saja saya segera saja buka semuanya baju. Tapi saat ini saya datang dengan yang diterima. Mereka berdua pada akhirnya sadar. Mereka berdua cepat kenakan pakaian tanpa ada pakai baju dalam yg berantakan di lantai.

LIHAT JUGA = NGENTOT JANDA TETANGGA

Sang dokter yg bernama Merry telah berumur sekitaran 32 th.. Tingginya sekitaran 158 cm serta beratnya sekitaran 51 kg. Kulitnya putih mulus serta di telinganya bergantung satu kacamata minus. Rambut hitamnya lurus serta panjang.

Perawatnya. Namanya Emma. Usianya sama denganku. 22 th.. Tingginya sekitaran 155 cm serta beratnya sekitaran 45 cm. Kulitnya sawo masak sama denganku. Rambutnya lurus serta hitam terpotong pendek keunikan seseorang perawat.

Ketika di check, saya berfikiran untuk mengundang mereka berdua ke Yogya. Saya pingin lihat segera percumbuannya. Cuma lihat. Tidak gabung dalam percumbuannya. Kuutarakan hal semacam ini sesudah usai di check. Mereka berdua sepakat. Kami sama sama bertukar nomor telepon.

Pada akhirnya kami berjumpa di satu hotel berbintang di kota Yogyakarta. Malam itu saya lihat segera mereka berdua bercumbu di kamar hotel itu. Mereka melaksanakannya seakan-akan tak ada orang yg lihat. Kurekam dengan handycam sesudah minta ijin mereka berdua. Saya juga minta ijin untuk menebarluaskan permainan mereka menjadi satu VCD porno. Kurun waktu dekat pembaca mungkin saja dapat berolehnya di bursa pasaran dengan judul yg sama juga dengan judul di atas. Kupilih judul itu lantaran pengambilan gambar dilaksanakan pada sinar lampu yg berintensitas kecil atau samar-samar.

Awal mulanya mereka berdua dengan menari-nari membebaskan satu persatu baju yg difungsikan dengan iringan musik lembut dari satu CD yg kuputar. Tidak lupa juga Merry melepas kacamata yg dipakainya. Sesudah mereka berdua telanjang bulat, iringan musik lembut bertukar dengan desahan-desahan kesenangan.

Merry hampiri Emma yg duduk di kursi sofa. Diciumnya bibir Emma. Tangan kanan Emma membelai payudara kiri Merry yg mempunyai ukuran 34. Emma mengubah tempatnya dengan bertumpu pada ke-2 tangan serta lutut. Dari belakang Merry buka vagina Emma serta mengisap vagina Emma dengan lidahnya. Lantas jari tengah tangan kanannya mengocok vagina Emma. Tangan kanan Emma meremas sendiri payudara kanannya yg mempunyai ukuran 38.

Lalu Merry menggesek-gesekkan ke-2 payudaranya ke pantat Emma. Dia lantas duduk diatas pantat Emma serta mengesek-gesekkan ke-2 payudaranya ke punggung Emma. Sebagian menit lalu Merry berdiri serta Emma kembali duduk. Emma duduk sembari tangan kanannya membelai vaginanya sendiri sembari lihat Merry berdiri serta meremas-remas ke-2 payudaranya sendiri bertukaran.

Merry lalu jongkok dimuka Emma. Dihisapnya vagina Emma dengan lidahnya. Emma memegang kepala Merry. Merry sendiri juga mengocok vaginanya sendiri dengan jari tengah tangan kanannya dari arah pantat. Emma merebahkan badannya ke kursi sofa. 

Ditariknya Merry agar naik ke atas kursi sofa. Merry naik serta menyodorkan payudara kanannya ke mulut Emma yg segera menjilatinya sembari membelainya. Merry sedikit turun ke bawah yg sebabkan lidah Emma menjilati lehernya. Sesaat payudara kanannya masih tetap dibelai serta diremas-remas oleh Emma. Merry membelai vagina Emma dengan tangan kanannya.

Lantas Merry berdiri serta ambil satu gelas air dari meja. Emma juga berdiri serta merapat ke badan Merry. Payudara kanannya dijilati oleh Merry yg payudara kanannya melekat dibawah belahan ke-2 payudara Emma. Sedangkan payudara kirinya diterima belaian tangan kiri Emma yg pinggangnya dipeluk oleh Merry. 

Emma turunkan badannya sedikit hingga mulutnya bisa mengisap payudara kiri Merry. Mulutnya 1/2 terbuka terima air yg ditumpahkan Merry ke payudara kirinya. Payudara kanannya digesek-gesekkan ke paha kiri Merry. Emma lantas menjilati payudara kiri Merry yg basah.

Merry menarik Emma untuk berdiri. Diciumnya bibir Emma dengan penuh nafsu. Emma membalas dengan tidak kalah nafsunya. Mereka berjilatan lidah. ke-2 payudara mereka sama sama bergesekan. Emma turun kembali serta segera mengisap vagina Merry dengan lidahnya. Tangan kanannya meremas-remas payudara kanannya sendiri.

Emma lalu menuntun Merry untuk tengkurap di meja dengan ke-2 kaki masih tetap di bawah. Emma jongkok pada ke-2 kaki Merry serta mengangkangkan kakinya. Dihisapnya vagina Merry dengan lidahnya dari belakang sembari tangan kanannya membelai paha kanan Merry. 

Sedangkan Merry meremas-remas payudara kanannya sendiri. Lantas Emma turut merapat ke meja. Dari arah samping Emma mencium bibir Merry yg segera dibalasnya dengan juga ciuman. Payudara kanannya sama sama bergesekan dengan payudara kiri Merry. 

Tangan kanannya membelai pantat Merry. Dia lantas berdiri di belakang Merry. Digesek-gesekkan ke-2 payudaranya ke pantat Merry dengan sedikit turunkan badannya.

Lantas Merry membalikkan badannya. Dibimbingnya Emma untuk duduk di meja. Merry lantas menjilati payudara kiri Emma. Ke-2 kaki Emma menjepit pinggang Merry. Merry meneruskan dengan mengisap payudara kiri Emma. 

Kembali Merry menjilati payudara kiri Emma. Kesempatan ini dilanjutkan dengan menjilati leher Emma yg menengadahkan kepalanya. Emma merebahkan badannya ke meja. Merry naik ke meja serta menungging diatas kepala Emma yg segera mengisap vagina Merry dengan lidahnya. Emma sendiri juga membelai vaginanya sendiri dengan ke-2 tangannya.

Emma bangkit dari tempat tidurnya. Dia juga menungging serta mengisap vagina Merry dengan lidahnya dari belakang. Sesudah sebagian menit, dibaliknya badan Merry. Dihisapnya kembali vagina Merry dengan lidahnya. 

Emma terasa capek serta pada akhirnya dia merebahkan badannya di samping Merry. Merry terasa belum juga suka. Dia mencium Emma yg dibalas Emma dengan ciuman juga. Ke-2 jari tengah tangan mereka mengocok vagina mereka semasing.

Pada akhirnya mereka berdua berdiri. Mereka berpelukan sembari mengesekkan vagina mereka. Ke-2 payudara mereka sama sama melekat. Agak lama mereka dalam sama sama menggesek vagina. Lantas Merry menjilati payudara kiri Emma.

Cuma sebentar. Lantas Merry mengangkat badan Emma serta dibawanya ke tempat tidur. Di turunkannya badan Emma ditempat tidur. Lantas dia memposisikan vaginanya agar dihisap oleh Emma dengan lidahnya. Merry lantas turunkan pantatnya ke ke-2 payudara Emma. Digeseknya payudara Emma dengan pantatnya. 

Dijitatinya juga lidah Emma yg terjulur keluar. Jilatannya turun ke leher. Pantatnya juga makin turun. Vaginanya pada akhirnya berjumpa dengan vagina Emma. Mereka sama sama menggesekkan vagina mereka. Merry meremas ke-2 payudara Emma dengan ke-2 tangannya. Dijilatinya juga ke-2 kedua payudara Emma bertukaran. Jilatan lidahnya makin turun ke bawah serta menjilati pusar Emma.

Ke-2 tangannya masih tetap meremas ke-2 payudara Emma yg nampak telah capai titik puncak kegairahan. Lidahnya mengisap vagina Emma yg ke-2 tangannya sendiri ganti ke-2 tangan Merry dalam meremas payudaranya. Merry pada akhirnya juga udah capai titik puncak kegairahan. Dia tertidur dengan kepalanya masih tetap ada diatas selangkangan Emma. Emma sendiri juga tertidur dengan ke-2 tangan ada di ke-2 payudaranya sendiri. Tahu-tahu hari telah pagi serta mereka berdua berpamitan kepadaku untuk kembali pada tempatnya pada mulanya.

Saturday, December 30, 2017

NGENTOT JANDA TETANGGA




Matahari tlah terbit, saya terbangun oleh gaduhnya situasi dimuka kontrakanku.. kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku sekedar untuk mengerti, kucoba untuk mengintip dari celah korden kaca depan, nyatanya mbak anun baru datang.. serta eh siapa itu.. oo nyatanya rekan mbak Anun..


Saya kembali ketempat tidurku, baru sebagian langkah.. pintu diketuk seorang “ ardi.. ardi anda telah bangun.? ” Nada itu tidak beda yaitu nada Mbak Anun. “iya.. Mbak. ” kataku lalu saya mengambil langkah kedepan pintu serta kubuka pintu. ” ada apa mbak? ”kataku “ anda hari ini ada gagasan ingin jalan tidak? ” tuturnya.. ”kayanya tidak, mbak.. kenapa” kataku, “ dapat rekanin kami tidak.. itu rekanku ingin ngajak berjalan-jalan keLoksado.. ”katanya, “kapan, hari ini? ”kataku.. ”tahun depan.. ya hari ini lah.. 

LIHAT JUGA = NGENTOT JANDA BOHAI

Gagasannya kami ingin nginap di sana”katanya sekali lagi sembari tersenyum. ” Ok.. saya mandi dahulu ya mbak.. ”kataku.. ”ya telah kami tunggulah anda.. janganlah lama-lama “ katanya” ok mbak.. ”kataku sembari berlalu.

Sesudah semuanya siap kami pergi menuju obyek wisata Loksado, di perjalan kami cuma bertiga saya nyetir serta mbak anun serta rekannya duduk diibelakang. mereka asyik bercanda serta perbincangan mereka menghadap perbincangan seks.. saya cuma senyum-senyum saja lihat tigkah laris mereka.. kadang kala mbak Anun tersenyum padaku.. 

O iya nama rekan mbak Anun ini Nita.. orangnya tidak kalah cantiknya sama mbak Anun.. toketnya lumayan gede tapi yang buat tidak serupa sama mbak Anun yaitu pantatnya yang besar, kadang-kadang saya melirik dari kaca.. fikiranku telah kemana saja pikirkan apa yang juga akan berlangsung disana.

Satu jam telah perjalan menuju Loksado pada akhirnya kami hingga di obyek wisata itu.. serta segera pesan kamar peginapan yang ada di sana. ”mbak, ingin berapakah kamar.. dua? kataku..

saja tidak papakan..? ”katanya “gak papalah.. jadi saya suka.. ”sambil tersenyum.. selalu saya ngambil kunci kamar,, serta masuk kamar yang telah ada dibarengi oleh mbak anun danmbak nita.. kubuka pintu kamar serta memasukan barang bawaan kami.. mereka segera merebahkan diri di kasur yang empuk.. ” eh cape banget nih di, ingin tidak pijitin aku” kata mbak anun.. ”boleh, apanya yang dipijit.. mbak..? ” kataku “punggunku berasa pegel banget di “ tuturnya sembari buka baju nya.. 

Serta saat ini dia cuma gunakan BH.. ”ok.. mbak.. ” saya mulai memijit dari pundaknya.. pijitannku kulakukan sebaik baiknya “ ooh di pijitanmu enak banget,, berasa urat-urat pada pundakku yang tdi tegang telah rada lebih enak, di jika Bhnya ngalangin pijitan anda.. buka saja. gpp kok”katanya..

secepatnya kelepaskan bhnya dari badan mbak anun.. dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun. kadang-kadang tanganku menyentuh pinggir gundukan gunung kembar yang

masih tetap padat serta kencang.. ”eeh ardi tangan anda nakal, ya.. ”katanya manja.. ”tapi sukai kan mbak” kataku.. serta tanganku masih tetap memijat punggungnya.. ”iya sich habis pijitan anda enak bgt, di”

“mau yang lebih enak sekali lagi ya mbak? ” kataku serta tanganku telah berada di gundukan kembar itu serta sembari meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan anda.. ooh di selalu di “rintihnya.. lalu dia membalikanbadan serta kecakapanng dantampaklah bukit kembar yang menarik dihadapanku serta segera saja kulumat gundukan itu serta diapun mengelinjang ” ouuh di.. lumat selalu isep yang kecang di.. ouuhh nikmat banget. ”mulutku kuturunkan kebawah serta pada akhirnya. 

Hingga kesela-sela selangkangannya.. serta mulai kujulurkan lidahku di antara belahan memeknya yang bersih.. ”ouuhhh.. diii…. nikmat baget ya selalu terus dii jilat selalu.. ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh…. dii…aku hmapir tidak tahan dii saya ingin keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan pada akhirnya.. menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya serta membasahi muka ku.. serta dengan besemangat saya jilat hingga licin cairan itu…” ouuh di.. nikmat banget, anda pandai sekali menjilatnya.. ” tuturnya tersenyum..

Mbak nita yang dari barusan perhatikan kami cuma senyum-senyum.

serta pada akhirnya dia mendekat kekami serta dia melepaskanseuruh pakainanya hingga bugil.. serta ak terpana juga akan bodynya yang aduhai.. ”boleh saya ikutan” katanya” gabung saja ta.. ”kata mbak anun.. ” di saat ini giliran anda.. segera saja mbak anun mendapatkan kontolku yang sejak dari barusan telah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tidak ketinggal biji nya dijilat serta di emutnya.. ”oohhh mbak.. enak bgt “aku cuma dapat terpejam meninkmati jilatan serta isapan mltnya.. 

Serta mbak nita saat ini telah berada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya dihadapan mukaku serta segera saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh.. selalu di” mbak nita meracau.. ”mbak.. memek anda enak banget, ooh “ memek itu merasa legit serta saya menjilatnya samapi suka …” di.. saya tidak tahan sekali lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di.. ” kata mbak Anun.. saya mengubah tempat saat ini saya kecakapanng serta mbakanun.

Siap mengangkagi saya serta membimbing kontolku ke lobang kenikmatannya serta pada akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu. ”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di.. dia sembari menaik turunkan badannya.. secepatnya serta kadang-kadang dia modelngkan serta merasa kontolku terputar-putar, selang beberapa saat dia mengejang badannya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di saya tidak tahan sekali lagi.. ingin keluar dii.. uooohhhgg nikmat.. di merasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku.. disamping itu saya masih tetap asyik menghisap memek mabak nita. ”


Di saat ini giliranku, sodokan mempunyai anda di saya telah tidak tahan nih.. ”mbak anun tergolek lemas di samping kami.. serta mbak nita siap terima sodokanku dengan model nungging.. serta kuarahkan kontolku ke lobangnya serta “ bless” masuklah semuanya dalam memeknya serta mulai ku genjot dengan perlahan pelan serta kadang-kadang ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di.. nikmat banget…kontolmu dapat bergerak dalam memekku.. 

Oggghhhh nikamat iya selalu di sodok yang kencang.. ”memek mbak juga nikmat banget.. ”kataku.. tidak berapakah lama” dii.. saya telah ingin keluar.. di anda masih tetap lama kah. ” Katanya” iya, mba tapi jika mbak ingin saya keluarin saat ini mari juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di.. saat ini dii…ooohhhggghhh…

Aku keluar.. nikmat di.. ouuhhh “ merasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar sekali lagi sodokanku makin kupercepat serta akhirnya” oooohhhhgg mbak saya ingin keluar. di keluarin di mana mbak..? ”

“Di luar saja di.. saya mau minum peju kamu” tuturnya.. serta kucabut kontolku dari dalam memeknya serta dia segera mengulum serta menghisap dengan buasnya.. ” iya mbak…aku keluar.. croot croot serta tumpahlah pejuku dalam mulautnya serta ditelannya hingga habis.. ” peju anda enak banget di.. banyak sekali lagi.. hingga luber di mulutku.. ”katanya sembari selalu repot menjilat sisa mani yang masih tetap ada hingga bersih..

Pada akhirnya kami tertidur dengan serta tanpa ada sehelai benangpun melekat di badan kami bertiga..

NGENTOT JANDA BOHAI




Saya tidak akan membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yg pakar bedah, atau Dr. Hartoyo yg spesialis kandungan, meskipun mereka dahulu saat masih tetap keduanya sama kuliah di fakultas kedokteran kerapkali saya bantu dalam hadapi ujian.


Mereka yaitu bintang kedokteran yg begitu cemerlang di bumi pertiwi, tidak cuma ketenaran nama, juga kekayaan yg terlihat dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dan lain-lain. 

LIHAT JUGA = JEPANG SEX FAMILY

Dengan pekerjaanku yg melayani penduduk kelas bawah, yg begitu membutuhkan service kesehatan yg terjangkau, saya peroleh kenikmatan dengan batiniah, lantaran saya sanggup melayani sesama dengan baik.

Tetapi, di balik itu, saya juga peroleh kenikmatan yg sangat begitu di sektor non materi yang lain. Satu malam hari, saya disuruh mendatangi pasien yg tuturnya tengah sakit kronis di tempat tinggalnya. Seperti umum, saya mengunjunginya sehabis saya tutup praktik pada sekitaran 1/2 sepuluh malam. 

Ternyata sakitnya sebetulnya tidak kronis apabila dilihat dari kacamata kedokteran, cuma flu berat dibarengi kurang darah, jadi dengan suntikan serta obat yg umum saya siapkan untuk mereka yg kesulitan peroleh obat malam malam, si ibu sanggup di ringankan penyakitnya. 

Saat saya ingin meninggalkan tempat tinggal si ibu, nyata-nyatanya tanggul di pinggir sungai jebol, serta air bah menerjang, sampai mobil kijang bututku dan merta tenggelam hingga setinggi lebih kurang 50 senti serta mematikan mesin yg pernah hidup sebentar.

Air di mana-mana, serta saya juga menolong keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, lantaran kebetulan tempat tinggal petaknya terbagi dalam 2 lantai serta di lantai atas ada kamar kecil hanya satu tempat anak gadis si ibu tinggal. Karena tak ada peluang untuk pulang, jadi si Ibu tawarkan saya untuk bermalam hingga air surut. 

Di kamar yg sempit itu, si ibu selekasnya tertidur dengan pulasnya, serta tinggallah saya berduaan dengan anak si ibu, yg nyata-nyatanya dalam cahaya remang-remang, terlihat manis sekali, maklum, umurnya saya prediksikan baru sekitaran awal dua beberapa puluh. “Pak dokter, maaf ya, kami tidak bisa menyuguhkan apa apa, nampaknya semuanya perabotan dapur terendam di bawah”, tuturnya dengan nada yg saat merdu, meskipun diluar terdengar hamparan hujan masih tetap mendayu dayu.

“Oh, gak apa-apa kok Dik”, sahutku.

Serta untuk melalui saat, saya banyak ajukan pertanyaan kepadanya, yg nyata-nyatanya bernama Sri. Ternyata Sri yaitu janda tanpa ada anak, yg suaminya wafat lantaran kecelakaan di laut 2 th. yg saat lalu. Karena cuma berdua saja dengan ibunya yg sakit-sakitan, jadi Sri tetaplah menjanda. Sri saat ini bekerja pada pabrik konveksi kemeja anak-anak, tetapi perusahaan tempatnya bekerja juga terserang efek krisis ekonomi yg berkelanjutan.

Saat saya melirik ke arlojiku, nyata-nyatanya jam udah tunjukkan 1/2 dua awal hari, serta saya saksikan Sri mulai terkantuk-kantuk, jadi saya anjurkan dia untuk tidur saja, serta lantaran sempitnya kamar ini, saya sangat terpaksa duduk di samping Sri yg mulai merebahkan diri. Terlihat rambut Sri yg panjang terburai diatas bantal. 

Dadanya yg membusung terlihat bergerak naik turun dengan teraturnya menemani nafasnya. Ketika Sri berbalik tubuh dalam tidurnya, belahan pakaiannya agak terungkap, hingga sanggup kulihat buah dadanya yg montok dengan belahan yg begitu dalam. Pinggangnya yg ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yg terlihat begitu menantang.

Saya cobalah merebahkan diri di sebelahnya serta nyata-nyatanya Sri tetaplah lelap dalam tidurnya. Fikiranku menerawang, teringat saya juga akan Wati, yang punya buah dada montok, yg sempat saya tiduri malam minggu waktu lalu, pas saya melepas letih di panti pijat tradisionil yg ada banyak di lokasi saya berpraktek. 

Tapi Wati nyata-nyatanya cuma nikmat dilihat, lantaran permainan seksnya jauh dibawah keinginanku. Saat itu saya hampir-hampir tidak bisa pulang jalan tegak, lantaran burungku tetap masih keras serta mengacung sehabis ’selesai’ bergumul dengan Wati.

Maklum, saya tidak terpuaskan dengan seksual, serta saat ini, udah satu minggu berlalu, serta saya masih tetap memendam berahi diantara selangkanganku. Saya coba meraba buah dada Sri yg saat menantang, nyata-nyatanya dia tidak menggunakan beha dibawah pakaiannya. 

Teraba puting susunya yg mungil. serta kala saya coba melepas pakaiannya, nyata-nyatanya dengan gampang sanggup kulakukan tanpa ada buat Sri terbangun. Saya dekatkan bibirku ke putingnya yg sisi kanan, nyata-nyatanya Sri tetaplah tertidur.

Saya mulai rasakan kemaluanku mulai jadi membesar serta agak menegang, jadi saya lanjutkan permainan bibirku ke puting susu Sri yg sisi kiri, serta saya mulai meremas buah dada Sri yg montok itu. Merasa Sri bergerak dibawah himpitanku, serta terlihat dia terbangun, tetapi saya selekasnya menyambar bibirnya, biar dia tidak menjerit. 

Saya lumatkan bibirku ke bibirnya, sembari menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Merasa sekali Sri yg awal mulanya agak tegang, mulai santai, serta nampaknya dia nikmati juga permainan bibir serta lidahku, yg dibarengi dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah saya percaya Sri tak lagi berteriak, saya alihkan bibirku ke arah bawah, sembari tanganku coba menyibakkan roknya biar tanganku sanggup meraba kulit pahanya. Ternyata Sri begitu bekerja bersama, dia gerakkan bokongnya hingga dengan gampang jadi saya sanggup turunkan roknya sekalian dengan celana dalamnya, serta pas itu kilat diluar buat sepintas terlihat pangkal paha Sri yg mulus, dengan bulu kemaluan yg tumbuh lebat diantara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku,

kususupi rambut lebat yg tumbuh hingga di pinggir bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, nyata-nyatanya clitoris Sri telah mulai mengeras, serta saya jilati sepuas hatiku hingga merasa Sri agak menggerakkan bokongnya, tentu dia menahan gejolak berahinya yg mulai terganggu oleh jilatan lidahku itu. Sri membiarkan saya bermain dengan bibirnya, serta merasa tangannya mulai buka kancing bajuku, lantas melepas ikat pinggangku serta coba melepas celanaku.

Nampaknya Sri memperoleh sedikit ada masalah lantaran celanaku merasa sempit lantaran kemaluanku yg semakin jadi membesar serta semakin menegang. Sembari tetaplah menjilati kemaluannya, saya menolong Sri melepas celana panjang serta celana dalamku sekalian, hingga saat ini kami udah bertelanjang bulat, berbaring dengan di lantai kamar, sedang ibunya masih tetap pulas diatas tempat tidur. 

Mata Sri terlihat agak terbelalak pas dia melihat ke arah bawah perutku, yg penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yg subur, serta batang kemaluanku yg udah jadi membesar penuh serta dalam kondisi tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yg jadi membesar pada ujungnya serta terlihat merah berkilat. Kutarik kepala Sri biar mendekat ke kemaluanku, serta kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yg mungil. 

Ternyata Sri tidak canggung buka mulutnya serta mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedang tangan kirinya meremas buah kemaluanku.

Saya memajukan bokongku serta batang kemaluanku semakin dalam masuk mulut Sri. Ke-2 tanganku repot meremas buah dadanya, lantas bokongnya dan kemaluannya. Saya mainkan jariku di clitoris Sri, yg membuatnya menggelinjang, pas saya rasakan kemaluan Sri mulai membasah, saya tahu, waktunya telah dekat. 

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, serta kudorong Sri sampai kemampuanng. Rambut panjangnya kembali terburai diatas bantal.

Sri mulai sedikit merenggangkan ke-2 pahanya, hingga saya gampang menyesuaikan diri diatas tubuhnya, dengan dada menghimpit ke-2 buah dadanya yg montok, dengan bibir yg melumat bibirnya, serta sisi bawah badanku ada diantara ke-2 pahanya yg semakin dilebarkan. 

Saya turunkan bokongku, serta merasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lantas saya geserkan agak ke bawah serta saat ini merasa kepala kemaluanku ada di antara ke-2 bibir besarnya serta mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian saya dorongkan batang kemaluanku perlahan menyusuri liang sanggama Sri.

Merasa agak seret majunya, lantaran Sri udah menjanda dua th., serta nampaknya belum pula rasakan batang kemaluan lelaki mulai sejak itu. Dengan sabar saya majukan selalu batang kemaluanku hingga pada akhirnya tertahan oleh basic kemaluan Sri. 

Ternyata kemaluanku cukup besar serta panjang untuk Sri, tetapi ini cuma sebentar saja, lantaran selekasnya merasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya hingga saya sanggup mendorong batang kemaluanku hingga habis, menghunjam kedalam liang kemaluan Sri. 

Saya membiarkan batang kemaluanku didalam liang kemaluan Sri sekitaran 20 detik, baru kemudian saya mulai menariknya perlahan, hingga kurang lebih setengahnya, lantas saya dorongkan dengan lebih cepat hingga habis.

Pergerakan bokongku nyata-nyatanya menghidupkan berahi Sri yang menimpali dengan pergerakan bokongnya maju serta mundur, kadang-kadang ke arah kiri serta kanan serta kadangkala bergerak memutar, yg buat kepala serta batang kemaluanku merasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yg semakin membasah. 

Tidak merasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yg ditimpali dengan udara nafsu yg semakin membubung. Untuk pertama kali saya menyetubuhi Sri, saya belum pula menginginkan lakukan style yg kemungkinan juga akan membuatnya kaget, jadi saya lanjutkan pergerakan bokongku ikuti irama bersetubuh yg tradisionil, tetapi ini membawa hasil kesenangan yg sangat begitu.

Sekitaran 40 menit selanjutnya, dibarengi dengan jeritan kecil Sri, saya hunjamkan semua batang kemaluanku dalam dalam, kutekan basic kemaluan Sri serta saat itu juga selanjutnya, merasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk didalam kesempitan liang kemaluan Sri serta pancarkan air maniku yg udah tertahan lebih dari 1 minggu. 

Merasa tubuh Sri melamas, serta saya biarlah berat tubuhku tergolek diatas buah dadanya yg montok. Batang kemaluanku mulai melemas, tetapi masih tetap cukup besar, serta kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Merasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sembari memeluk badan Sri yg berkeringat, saya bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih, terima kasih.

Friday, December 29, 2017

JEPANG SEX FAMILY




Saya dikenalkan pada semua keluarga kandung serta keluarga besarnya. Serta dari demikian banyak keluarganya, ada satu yang menggelitik perasaan kelaki-lakianku ; yakni kakak perempuannya yang bernama Ima (sebut saja demikian). Ima serta saya seusia, dia lebih tua sebagian bln. saja, dia telah menikah dengan suami yang super repot serta telah dikaruniai 1 orang anak yang telah duduk di sekolah basic. 


Dengan tinggi tubuh 160 cm, berat tubuh lebih kurang 46 kg, berkulit putih bersih, punya rambut indah tidak tipis serta hitam sebahu, matanya bening, serta punya nada agak cempreng tapi menurutku seksi, begitu menggodaku. 

LIHAT JUGA = MIA KHALIFA

Awal mulanya kami biasa-biasa saja, misalnya ketika saya temani pacarku kerumahnya atau dia temani pacarku kerumahku, kami cuma bercakap sekedarnya saja, tak ada yang istimewa hingga sesudah saya menikah 2 th. selanjutnya dia menghadiahi kami (saya serta pacarku) dengan satu kamar di hotel berbintang dengan dia dengan anak tunggalnya turut bermalam di kamar samping kamarku.

Sesudah menikah, frekwensi pertemuan saya dengan Ima jadi seringkali, serta kami berdua lebih berani untuk bercakap sembari diselingi canda-canda konyol. Disuatu hari, saya serta istri bersama mertuaku berdatangan kerumahnya untuk weekend dirumahnya yang memanglah enak untuk dihuni. 

Dengan bangunan megah berlantai dua, pekarangannya yang cukup luas serta ditumbuhi oleh tanaman-tanaman hias, dan sebagian pohon lebat buat mata fresh kalau melihat kehijauan saat pagi hari. Letak tempat tinggalnya juga agak jauh dari tetangga buat keadaan dapat lebih private. Sesampainya di sana, sesudah istirahat sebentar rupanya istriku serta mertuaku mengajak untuk belanja kepentingan bulanan. 

Tetapi saya agak mengantuk, hingga saya memohon ijin tidak untuk turut serta untungnya Ima punya supir yang bisa dikaryakan untuk sesaat. Jadilah saya tidur di kamar tidur tamu di lantai bawah. Kurang lebih 1/2 jam saya berusaha untuk tidur, anehnya mataku tidak juga terpejam, hingga saya putus harapan serta kuputuskan untuk lihat acara TV dulu. 

Saya bangkit serta keluar kamar, akan tetapi saya agak kaget nyatanya Ima tidak turut belanja. Ima memakai kaus gombrong berwarna putih, lengan style you can see serta dengan panjang kausnya hingga 15cm di atas lutut kakinya yang putih mulus. “Lho.. kok tidak turut? ” tanyaku sembari semilir kuhirup wangi parfum yang dipakainya, harum serta menggairahkan, 

“Tauk nih.. sekali lagi males saja gue.. ” sahutnya tersenyum serta melirikku sembari buat sirup orange dingin dimeja makan, “Anto kemana..? ” tanyaku sekali lagi terkait suaminya, “Lagi keluar negeri, umum.. masalah kantornya.. ” sahutnya sekali lagi. Lantas saya menuju kedepan sofa tempat melihat TV selanjutnya saya asyik melihat film di TV. Sesaat Ima berlalu menuju tingkat atas (mungkin saja ke kamarnya).

Tengah asyik-asiknya saya nonton, mendadak kudengar Ima menyebutku dari lantai atas ; “Di.. Adi.. ”, “Yaa.. ” sahutku, “Kesini sebentar deh Di.. ”, dengan tidak tergesa-gesa saya naik serta mendapatinya tengah duduk disofa besar untuk 3 orang sembari meminum sirup orangenya serta menghidupkan TV. 

Dilantai atas juga ada ruangan keluarga mini yang lumayan tersusun apik dengan lantainya dilapis karpet tidak tipis serta empuk, serta cuma ada 1 buah sofa besar yang tengah diduduki oleh Ima. “Ada apa neng..? ” kataku bercanda sesudah saya hingga di atas serta segera duduk di sofa dengannya, saya diujung kiri dekat tangga serta Ima diujung kanan. “Rese luh.. sini temanin gue bercakap ama curhat” tuturnya, “Curhat apaan? ”, “Apa! ajalah, yang perlu gue ada teman ngobrol” tuturnya sekali lagi. Jadi, sepanjang sejam lebih saya bercakap terkait apa sajakah serta dengarkan sharing terkait suaminya. 

Baru saya tahu, kalau Ima sesungguhnya “bete” berat dengan suaminya, karna mulai sejak menikah seringkali ditinggal pergi lama oleh suaminya, seringkali lebih dari satu bulan ditinggal. “Kebayangkan gue seperti bagaimana? Anda ingin tidak temanin saya saat ini? ” tanyanya sembari menggeser duduknya mendekatiku sesudah gelasnya ditempatkan dimeja sebelahnya. 

Saya dapat menebak apa yang ada dibenak serta yang dikehendakinya sekarang. “Kan gue saat ini sekali lagi nemenin.. ” jawabku sekali lagi sembari membereskan tempat dudukku supaya tambah nyaman serta agak serong menghadap Ima. Ima semakin mendekat ke tempat dudukku. Sesudah tak ada jarak duduk denganku sekali lagi, Ima mulai membelai rambutku dengan tangan kirinya sembari ajukan pertanyaan “Mau..? ”, saya diam saja sembari tersenyum serta melihat matanya yang mulai sayu menahan suatu hal yang bergolak. 

“Bagaimana dengan beberapa orang tempat tinggal yang lain (pembantu-pembantunya) serta bagaimana bila mendadak istriku serta nyokap pulang? ” tanyaku, “Mereka tak kan datang bila saya tidak panggil serta maknyak dapat berjam-jam bila berbelanja. ” jawabnya makin dekat ke wajahku.

Sesaat Ima pejamkan matanya serta dari bibir mungilnya keluarkan rintihan-rintihan juga desahan-desahan berulang-kali. Kemudian jari tengahku mulai turun serta kugesek-gesekkan untuk membelah bibir kemaluannya yang kurasa telah basah. 

Berulang-kali kugesek-gesek dengan bagian dalam jari tengahku, selanjutnya mulai kutekuk serta kugaruk-garuk jari tengahku agak dalam di bibir vaginanya yang kenyal, lembut serta bersih. Sesaat Ima semakin merintih-rintih serta mendesah-desah sembari menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan pergerakan naik turun kekiri serta kekanan “Ouuhh.. hemmhh.. sshh.. aahh.. Dhii.. eehhnakh.. honey.. oohh….. sshh.. ” rintih serta desahannya berulang-kali. 

Finger play ini kusertai dengan ciuman-ciuman di leher serta bibirnya dan sembari kami sama sama menyedot lidah. Sesudah senang dengan tempat miring, selanjutnya saya agak mendorong badannya untuk duduk dengan tempat selonjor enjoy, sesaat saya berdiri dikarpet dengan dengkulku menghadapnya, 

Ima agak terdiam dengan nafasnya memburu, perlahan-lahan kubuka kaus gombrongnya, waktu tersebut saya bisa lihat badannya separuh telanjang, lebih putih serta indah dibanding istriku yang berkulit agak kecoklatan, dua bukit kembarnya tampak bulat membusung padat, begitu indah dengan ukuran 36B, putih, dengan puting merah muda serta telah mengeras menahan nafsu birahi yang naik-turun.

Bibir vaginanya begitu bersih serta berwarna agak merah muda dengan belahan berwarna merah serta begitu bagus (mungkin saja tidak terlalu sering dipakai oleh suaminya) kendati telah melahirkan satu orang anak, serta diatasnya dihiasi bulu-bulu halus serta rapi yg tidak demikian lebat. “Oohh.. Ima.. bersih serta merah banget.. ” ujarku memberikan pujian pada, “hihihi.. sukai ya..? ” tanyanya, tanpa ada kujawab lidahku segera bermain dengan vaginanya, kujilati semua bibir vaginanya berulang-kali up and down. 

Badan Ima mengejang-ngejang “Aahh.. aahh.. dhhii.. oohh.. eenak adhii.. aahh.. Anto tidak sempat ingin begini.. mmhh.. ” lidahku mulai menjilati bibir vaginanya turun naik serta menjilati labia mayoranya dengan ujung! lidahku. Ima menggeliat-geliat, mendesah-desah, serta melenguh-lenguh, saya menjilati vaginanya sembari ke-2 tanganku meremas-remas ke-2 buah dadanya .

“Hhnghh.. nngghh.. aahh.. dhii.. honey.. ” gumamnya begitu nikmati permainan lidah serta bibirku yang mengisap-hisap serta menjilat-jilat klitorisnya berkali-kali, mengisap-hisap semua pojok vaginanya dan lidahku menyudutkan-desak dalam liang vaginanya berulang-kali tanpa ada ampun “Oohhnghh.. dhii.. more.. honey.. more.. ahh.. ”, tangan kananku selanjutnya turun untuk join dengan bibir serta lidahku di vaginanya, sedikit-sedikit dengan pergerakan maju mundur jari tengahku kumasuk-masukkan dalam lubang vaginanya yang telah becek, semakin lama semakin dalam kumasukkan jari tengahku sembari masih bergerak maju mundur.

Saya melepas jilatan serta hisapanku di vaginanya untuk selanjutnya bergerak keatas kearah berwajah yang manis, kulihat Ima mengigit bibir bawahnya dengan dahinya yang mengerenyit dan nafasnya yang memburu disaat ujung penisku bermain di bibir vaginanya up and down “Mmhh.. adi.. marilah dong.. saya telah tidak tahan nihh.. oohh.. janganlah nakal gitu dong.. aahh.. ” Ima nikmati sentuhan binal ujung penisku dibibir vaginanya “Okhe.. honey.. bersiap yaa.. ” kataku juga menahan birahi yang telah mencapai puncak. 

Perlahan-lahan kuturunkan penisku menghunjam ke vaginanya “Enghh.. aahh.. adi.. oohh.. do it honey.. oohh.. ” desahnya, Vaginanya agak sempit serta kurasakan agak kempot dalam menahan hunjaman penisku. “Slepp.. ” baru kepala penisku yang masuk, Ima berteriak “Enghh.. aahh.. enak sayang.. sshh.. oohh.. ” sembari mencengkeram bahuku seperti menginginkan membenamkan kuku-kuku jarinya kekulitku “Ayo adi.. aahh.. terusss honey.. aahh.. aahh.. ” vaginanya kembali mengempot-empot serta mengisap-hisap penisku sinyal awal menuju klimaks “Ahh.. Ima.. enak banget.. itu mu.. ahh.. ” saya nikmati hisapan vaginanya yang mengisap-hisap kepala penisku. 

Sesaat kemudian Ima kembali berteriak “Aadii.. aahh.. khuu.. aahh.. aahh.. oohh.. ” Ima kembali berteriak serta merintih meraih klimaksnya di mana baru kepala penisku saja yang masuk. Saya geregetan, telah 2 x Ima meraih klimaks dan saya belum juga sekalipun, demikian Ima tengah nikmati klimaksnya, saya segera menghunjamkan semua batang penisku dalam liang vaginanya “Sloop.. sloop.. sloopp.. ” dengan pergerakan turun naik yang memiliki irama “Aahh.. aahh.. hemnghh.. oohh.. aahh.. dhii.. aahh.. aahh.. ehh.. nhak.. sha.. yang.. enghh.. oohh.. ” Ima mendesah-desah serta berteriak-teriak rasakan enaknya rojokan penisku di liang vaginanya yang sempit serta agak peret.

Saya selalu menaik turunkan penisku serta menghunjam-hunjamkan keliang vaginanya, sesaat Ima semakin melenguh, mendesah serta merintih-rintih rasakan gesekan-gesekan batang penisku serta garukan-garukan kepala penisku di dalam liang vaginanya yang basah serta kurasakan begitu nikmat, seperti mengisap serta memilin-milin penisku. 

Nada rintihan serta desahan Ima makin keras kudengar penuhi ruangan kamarnya sesaat deru nafas kami makin! memburu, serta pada akhirnya “Aahh.. dhii.. ahh.. khuu.. sam.. phai.. lhaa.. ghii.. aahh.. aahh.. aahh.. ” jeritnya terputus-putus meraih kesenangan ketiganya, saya masih tetap belum juga senang, kutarik ke-2 tangannya serta saya menjatuhkan diri kebelakang hingga tempatnya saat ini Ima ada diatasku. 

Sesudah kami beradu pandang serta berciuman mesra sebentar, Ima mulai memaju mundurkan serta memutar pinggulnya, memelintir penisku di dalam liang vaginanya, pergerakan-gerakannya memiliki irama serta makin cepat disertai nada rintihan serta desahan kami berdua, “Aahh.. Ima.. oohh.. enak banget.. aahh.. ” saya nikmati pergerakan binalnya, sesaat ke-2 tanganku kembali meremas ke-2 buah dadanya serta jemariku memilin puting-putingnya “Aahh.. hemhh.. oohh.. nghh.. ” teriakannya kembali menggema keseluruh ruang kamar, “Tahan.. dhulu.. aahh.. tahan.. ” sahutku terbata nikmati gesekan vaginanya di penisku, “Enghh.. akhu.. tidak khuat.. oohh.. honey.. aahh.. ” balasnya sembari mengelinjang-gelinjang hebat dengan vaginanya yang telah mengempot-empot “Seerrt.. seerrt.. seerrt.. 

” Ima keluarkan banyak cairan dari dalam vaginanya serta saya rasakan hangatnya cairan itu di semua batang penisku, badannya mengigil dibarengi vaginanya berdenyut-denyut hebat serta selanjutnya Ima ambruk dipelukanku kelelahan “Oohh.. adhi.. hhhh.. mmhh.. hahh.. enak banget sayang.. oohh.. mmhh.. ” bibirnya kembali melumat bibirku sembari nikmati klimaksnya yang ke-4, sesaat penisku masih tetap bersarang berdenyut-denyut perkasa di dalam vaginanya yang begitu basah oleh cairan kesenangan dari vagina milik dia yang masih tetap berdenyut-denyut serta mengisap-hisap penisku.

Kami terdiam sebentar, selanjutnya “Aku haus banget sayang, saya minum dahulu yaa.. bisa? ” pintanya memecah kesunyian masih tetap berpelukan erat sembari kubelai-belai punggungnya dengan tangan kiriku serta agak kuremas-remas pantatnya dengan tangan kananku, “Boleh, tapi janganlah lama-lama ya, saya belum juga apa-apa nih.. ” ujarku jahil sembari tersenyum. 

Sembari mencubit pinggangku Ima melepas pelukannya, melepas penisku yang bersarang di liang vaginanya “Plop.. ” sembari pejamkan matanya nikmati sensasi pergeseran penisku serta didinding-dinding vaginanya yang memisah untuk selanjutnya berdiri serta jalan keluar kamar ambil sirup orange dimeja samping sofa. Kemudian Ima jalan kembali masuk kamar sembari minum serta menawarkannya padaku. 

Saya meneguknya sedikit sembari mengawasi Ima jalan menuju kamar mandi dalam kamarnya yang besar. Indah sekali panorama badannya dari belakang, putih mulus serta tanpa ada cacat. Ima masuk kekamar mandi, sesaat kuikuti dia, kulihat Ima tengah membersihkan badan indahnya yang berkeringat dengan handuk “Kenapa? Udah tidak sabar ya? ” tanyanya sembari melirikku serta tersenyum menggoda.

Tanpa ada basa-basi kuhampiri Ima, kupeluk dari belakang serta kuciumi tengkuknya, pundaknya serta lehernya. Sesaat ke-2 tanganku bergerilya membelai kulit badannya yang halus. “Aahh.. beneran tidak sabar.. hihihi.. ” ucapnya “Emang.. setelah upacaranya banyak sangat. ”. 

Sembari masih membelakanginya, tangan kananku mulai menuju kebuah dada kanan serta kirinya, dengan tempat tangan kananku yang melingkar di dadanya dua bukit bulat nan indah milik dia kugapai, sesaat tangan kiriku mulai menuju ke vaginanya. “Hemhh.. sshh.. aahh.. enghh.. ” desahannya mulai terdengar sekali lagi sesudah jari tengah tangan kiriku bermain di klitorisnya, kadang-kadang kumasukkan serta kukeluarkan jari tengahku dalam liang vaginanya yang mulai basah! 

Serta lembab dan tidak ketinggal tangan kananku meremas-remas buah dada kanan serta kirinya. Ke-2 kakinya agak diregangkan hingga mempermudah jemari tangan kiriku bergerak bebas meng-eksplorasi vaginanya serta bibir dan lidahku tidak berhenti mencium juga menjilat semua tengkuk, leher serta pundaknya kiri serta kanan, sesaat tangan kanannya meraih serta membelai-belai rambutku dan tangan kirinya membelai-belai tangan kiriku. “Ahh.. adhhii.. sshh.. mmhh.. enak sayang.. enghh.. enaakhh.. ”, kurasakan vagina mulai berdenyut-denyut, lantas agak kudorong punggungnya kedepan, ke-2 tangannya menjejak washtaffel didepannya, selanjutnya pinggulnya agak kutarik kebelakang dan pinggangnya agak kutekan sedikit kebawah. 

Sesudah itu kudorong penisku membelah ke-2 vaginanya dari belakang “Srreepp.. ” saya tidak ingin tanggung-tanggung kesempatan ini, kujebloskan semua batang penisku dalam liang vaginanya “Oouhh.. aahh.. adhhii.. oohh.. ” teriaknya berulang-kali bersamaan dengan hunjaman-hunjaman penisku, tangan kiriku mencengkeram pinggang kirinya dan tangan kananku meremas-remas buah dada kanannya yang sangat keras serta kenyal “Aahh.. adhii.. aahh.. harder.. aahh.. harder honey.. aahh.. ” pintanya hingga pergerakan maju mundurku semakin beringas “Pook.. pook.. pook.. ” bunyi bentrokan badanku dibokongnya. 

Beberapa lama! selanjutnya liang vaginanya mulai mengempot-empot serta mengisap-hisap kembali serta saya tidak kuasa menahan rintihan-rintihan bertepatan dengan rintihannya “Ima.. aahh.. enak shay.. hemnghh.. ” “Aahh.. akhuu.. aahh.. sham.. phai.. aahh.. ”, “Tahan.. dahulu.. sha.. yang.. hhuuh.. ” ujarku sembari selalu menghunjam-hunjamkam penisku beringas karna saya juga mulai rasakan hal yang sama, “Aahh.. akhuu.. tidak.. kuat.. aahh.. AAHH.. ” “Seerrt.. seerrt.. seerrt.. ” kembali Ima meraih klimaks serta menyemburkan cairan kental badannya, berulang-kali, saya tidak perduli serta masih ku genjot maju mundur penisku kedalam vaginanya yang sangat becek.



MIA KHALIFA




Lebih dulu saya perkenalkan diri, namaku Gugun (samaran), 21 th., tinggi 171 cm, berat yg baik. Saya termasuk cowok yg cakep serta sangat banyak yg naksir saya, tapi yah.. bagaimana ya! saya miliki penis yg cukup besar supaya dapat untuk cewek klepek-klepek serta tdk tahan untuk sekian kali orgasme.


Cerita yg tidak sempat juga akan saya lupakan hingga akhir hidup ini, dimana saya selalu mencari langkah supaya wanita senantiasa mau bercinta serta bercinta sekali lagi dengan ku.

sampai saya lantas temukan langkah serta mulai memakai langkah yang di anjurkan oleh teman rekanku, yakni membesarkan kemaluan ku.

LIHAT JUGA = DIPERKOSA AYAH MERTUA SAAT SUAMIKU KERJA

dengan size yang lumayan besar diatas rata rata orang indonesia saya sangatlah terasa gagah dengan miliki ku ini. sampai saya lantas mulai mencari mangsa mangsa
untuk keganasan adiku ini.

saya lantas mulai jadi pemuas nafsu wanita yg tidak memperoleh kenikmatan dengan suami suaminya. saya makin memperoleh ketangguhan waktu bermain diatas lanjang bahkan juga wanita yang tidur dengan ku senantiasa menggunakan service ku sekali lagi.

Sesudah lebih dari satu menit jadi, konsumen sudah tak ada kembali tinggal saya jadi konsumen yg paling akhir.

“Mau beli nasi kuning, Mas? ” sapanya ambil bungkus nasi di depanku, saya tdk selekasnya jawab karna asyik sekali saksikan susu Ratih menggelantung itu.

“E.. Mas jadi beli tidak sich.. ” Sapa Ratih agak ketus.

“Oh.. ya Mbak, 1 saja ya.. sambel lebih deh.. ” sembari gelagapan kubalas sapaan Ratih.

“E.. bisa tidak seandainya Gugun bantuin beres-beres barangnya? ” rayuku.

“Jangan! ngerepotin saja, ” sembari malu-malu Ratih berkata.

“Nggak kok, bisa ya.. ” rayuku.

“Ee.. Mas Gugun mengapa kok bengong? ”

“Oo.. e.. o.. tdk.. kok ini pedas, ” sembari meneruskan makannya.

“Ya.. ambillah saja minum di belakang, saya ingin ganti dahulu, ” saut Ratih sembari ambillah langkah ke kamarnya yg letaknya di sampingku serta dia menutupnya tdk penuh.

“Mas Gugun dapat bantuin Ratih ambilin bedak di kamar mandi, tidak? ”

“Ya.. sebentar! ” saya selekasnya menuju ke kamar mandi serta ambil bedak yg dia maksudkan.

“Ini bedaknya, ” saya masih tetap diluar pintu kamar Ratih.

“Masuk saja Mas tdk dikunci kok, ” saut Ratih.

Sesudah saya buka pintu serta masuk ke kamar Ratih, terlihat Ratih lagi tengah di depan seperti sembari duduk serta dia tetaplah gunakan handuk yg dia gunakan barusan sembari menyisir rambut basahnya itu, sembari mendekat.

“Ini Mbak bedaknya, ” sembari menyodorkan bedak ke arah Ratih.

“E.. dapat minta pemberian tidak! ” sembari membalikkan muka ke arahku.

“Apa tuch.. ”

“Bantuin saya untuk meratakan bedak di punggungku dong, saya kan tdk dapat meratakan sendiri, ” kata Ratih menjelaskan permintaannya.

“Apa? meratakan ke badan Mbak, apa tdk.. ” basa basiku.

“Takut ketahuan ortuku ya.. atau sebagian orang, ortu kembali pergi serta seandainya malu ya tutup saja pintu itu, ” kata Ratih.

Saya ambillah langkah ke arah pintu kamar Ratih serta tutup pintu itu serta tdk lupa saya menguncinya, seterusnya saya balik ke arah Mbak Ratih serta woow.. wowo.. wow.. woow.. dia sudah terkurap diatas ranjang dengan handuk yg tdk dililitkan kembali, cuma untuk penutup sisi badan belakang saja. Dan saya menuju tepi ranjang di samping Ratih.

“Udah, mulai meratakan saja, e.. yg rata lho..! ” sembari saksikan ke belakang serta mengangkat kepalanya ke atas bantal.

“Mas Gugun, seandainya handuknya menghambat ya.. di terlepas saja, ” kata Ratih sembari metutup matanya.

“Ya.. bisa, ” hati berdebar kehendaki tahu apa yg ada di dalam sana.

“Sesstsst eh.. ” sembari menggigit bibir bawahnya.

“Ssts seestt.. ah.. geli Mas jangan pernah di situ ah.. geli yg beda saja, ” kata Ratih sembari tutup mata serta menggigit bibir bawahnya yg seksi itu.

“Ah.. sstt stt.. ah.. eh.. sestt.. ” Ratih tambah menggigit bibir bawah serta mengangkat pantatnya sedikit ke atas tapi dia diam saja tdk melarangku untuk kerjakan itu seluruhnya.

Saya mulai membulatkan tekad serta waktu ini saya tdk segan-segan dengan miliki kemauan memegang CD yg basah itu dengan ibu jariku. Saya selama-lamanya memutar-mutarkan ibu jariku di permukaan vagina Ratih yg masih tetap tertutup oleh CD-nya itu, saya tekan serta putar serta gesek-gesek serta tambah lama tambah cepat gesekan serta desakan ibu jariku ini.

“Ah.. oh ye.. sstt ah.. selama-lamanya.. jang.. an berhenti Sep.. oh.. ye.. ” Ratih mulai terangsang berat serta tdk segan-segan keluarkan erangan yg keras.

“Ya.. tekan yg keras.. Sep.. oh.. ye.. buka.. CD-nya Sep.. please.. ” nafsu Ratih yg masih tetap tutup matanya, miliki kemauan saya tidak pingin buka CD-nya agar dia tersiksa dengan rabaan serta elusan nikmat ibu jari di permukaan vaginanya yg masih tetap tertutup oleh CD-nya itu.

“Ah.. Sep.. saya.. oh.. ” Ratih menggeliat serta pantatnya naik-turun tdk miliki ketentuan ke kanan serta ke kiri serta saya mengerti seandainya ini isyarat ia ingin orgasme pertama kalinya serta miliki kemauan saya berhenti serta..

“Mbak Ratih waktu ini berbalik deh.. ” saya memotong orgasmenya serta dia berhenti menggeliat serta orgasmenya terhambat dengan perkataanku barusan serta waktu ini dia berbalik, terlihat berwajah mencerminkan kekecewaan yg sekian dalam atas terhambatnya kesenangan orgasme yg saat pertama kalinya buat dia.

“Sep, terlepas saja seluruhnya apa yg berada di badanku please, cepet Sep! ” kata Ratih yg masih tetap tutup mata yg tdk sabaran untuk bercinta denganku karna sudah terangsang berat sekali, khususnya terhambatnya orgasme pertamanya.
Lantas saya pelan-pelan input jari-jariku ke BH Ratih, dia makin mengerang keenakan,

“Ssstss ah.. ye.. teruss.. ” kepal Ratih ke kanan serta ke kiri khususnya saat saya memegang puting susunya serta saya selekasnya buka BH Ratih yg dari barusan tdk tahan perasaan saya ingin saksikan susu mulus Ratih.

Tuing.. tuing.. susu Ratih terlihat terang di depan wajahku, pelan-pelan saya mulai meraba sekitaran permukaan dada Ratih.

“Ah.. ya.. Sep.. tengahnya Sep.. Sep.. ya.. oh.. te.. rus.. ” Ratih memohon sembari menggigit bibir bawah Ratih, saya selekasnya menjilat ujung puting Ratih dengan ujung lidahku sangat pelan-pelan sekali.

“Ah.. scrut.. ” saya coba rasa puting Ratih, saya putar-putar ujung lidahku diatas puting Ratih serta di belahan susunya, dia menggeliat sembari mengangkat turunkan dadanya hingga melekat penuh di wajahku.

Kuremas serta tekan susu Ratih dengan ke-2 tanganku, kemudian saya pelan-pelan turun ke pusar dengan tetaplah ujung lidahku bermain diatas perut Ratih.

“Ah.. sstt ah.. oh.. ye.. selama-lamanya Sep.. ke bawah i.. ya.. ” saya rasa Ratih sudah tdk sabar kembali, tangan Ratih mulai memegang batang kemaluanku yg masih tetap didalam celana, dia meremas-remas serta mengelus-elus.

“Ah.. oh.. ya.. sstt selama-lamanya.. cepat dong.. oh.. ya.. ” sembari mengangkat pantat serta menggerakkan pinggulnya ke kanan serta ke kiri.

Saya mulai memasukkan jari telunjuk dalam lubang vaginanya, serta saya selama-lamanya mengocok lubang itu dengan pelan-pelan serta lama kelamaan kocokanku percepat serta tangan satunya melebarkan bibir vagina Ratih serta lidahku memainkan k ; itorisnya.

“Ah.. ya.. ye.. selama-lamanya.. jangan pernah.. ber.. henti.. da.. lam.. ” tuturnya sembari patah-patah, serta 3 menit jadi pergerakannya makin liar mengangkat pantat serta meremas keras-keras batang kemaluanku, saya memercepat kocokan jariku di vaginanya.

“Ah.. Sep.. saya.. tdk ta.. han.. ce.. petin.. ah.. sstt.. a.. ku kelu.. ” dia mengejang, beberaoa detik lamanya serta..

“Cur.. cur.. ” keluarlah cairan kental putih kesenangan dari vagina Ratih serta dia lemas di ranjang karna orgasme yg hebat.

“Mbak Ratih hebat deh.. ” sembari membisikkan dekat di telinganya.

“Ah.. tidak.. kocokan anda yg untuk saya terbang, ” Ratih terbangun dari kelemasannya.

“Itu masih tetap tanganku, bagaimana seandainya batang kemaluanku yg mengaduk-aduk vagina Mbak? ” sautku sembari tetaplah melintir-lintir puting susu Ratih.

“Sstt ah.. bisa.. cepet ya.. saya tdk tahan nih.. ah.. ye, ” kata Ratih sembari menahan rangsangan pelintiran puting dari tanganku.

“Ah.. ya.. sstt ah.. ” erangku sembari meremas-remas susu Ratih, tidak sekedar batang kemaluanku yg ditelan oleh Ratih, ke-2 “telur”-ku jadi dilahapnya,

“Plok.. plok.. ” bunyi sedotan mulut Ratih di ke-2 “telur”-ku serta dilepaskan serta mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku dengan mulutnya kembali.

Jilatan, gigitan serta sedotan mulut Ratih benar-benar membuatku terbang,

“Ah.. anda benar-benar hebat, ah.. ses.. ah.. ye.. ” pujiku ke Ratih yg selama-lamanya mengocok batang kemaluanku dengan mulut binalnya itu.

“Aah.. batang kemaluanmu mantep.. Sep.. ah.. ye.. dorong.. Sep yg dalam.. ya! ” erang Ratih sembari berpegangan dengan dadaku.

“Oph.. ya.. vagina anda top.. Ning.. goyang.. te.. rus.. oh.. ye.. ” kata-kataku patah-patah karna kesenangan ga ada tara dari dinding vagina Ratih yg meremas-remas batang kemaluanku, serta sembari meremas-remas susu Ratih yg “ngeper” naik turun karna goyangannya.

Lama kelamaan goyangan Ratih makin cepat serta binal,

“Ah.. ye.. kon.. tol.. anda.. do.. rong.. Sep.. sstt ah.. ye.. oh.. ye.. ” erang Ratih yg sudah tdk karuan goyangannya.

Lantas saya jadi menyeimbangi goyangan Ratih, saya pegang pinggulnya serta saya mengocok dng cepat vagina Ratih dengan batang kemaluanku dari bawah.

“Plek.. plek.. plek.. plek.. ” nada bentrokan pantat mulus Ratih dengan permukaan pinggulku.

“Oh.. ya.. goyangan.. hebat.. ” kataku sembari memercepat kocokan batang kemaluanku di vagina Ratih serta sepuluh menit jadi badan Ratih menggeliat serta mulai menegang, Ratih lagi tengah dalam ambang orgasme yg ke-2.

“Ah.. Sep.. saya.. ti.. tdk.. tah.. saya.. sstt ah.. ya.. ke.. luar.. ah.. ” kata Ratih sembari tempelkan tubuhnya ke tubuhku serta dia makin memercepat pergerakan pinggulnya untukmengocok batang kemaluanku serta saya membantunya dengan mengangkat sedikit pantatnya serta mengocok dengan kecepatan penuh.

“Ah.. saya.. tdk kuat.. kembali Sep.. saya ingin.. ke.. luar.. ah.. sesstt.. ah.. ” serta seterusnya,

“Ser.. ser.. ” merasa semprotan cairan hangat di ujung batang kemaluanku yg masih tetap didalam vagina Ratih, badan Ratih lemas serta saya belum juga juga orgasme serta saya kehendaki merampungkannya.

“Mbak saya belum juga juga keluar, tuch batang kemaluannya masih tetap berdiri, bantuin ya.. keluarin spermanya! ” saya bisikkan di telinga Ratih yg masih tetap lemas itu.

“Kamu benar-benar kuat sekali Sep.. masak anda belum juga juga keluar juga, ” kata Ratih bangkit dari lemasnya sembari mengocok pelan-pelan batang kemaluanku yg masih tetap tegang dari barusan.

“Ya.. sedikit kembali nih.. nanggung seandainya ditinggalkan, entar dapat pusing, ” sembari meremas-remas susu Ratih.

“Ya.. telah bagaimana kembali nih.. vaginaku masih tetap kuat kok menahan kocokan batang kemaluanmu yg nakal itu, ” sembari melepas kocokan tangannya di batang kemaluanku saya menyuruh Ratih untuk nungging

“Ya.. kit.. a.. ba.. reng.. ya.. saya.. ke.. luar.. ya.. ” saya tdk kuat kembali menahan dorongan sperma yg sudah penuh serta..

“Sa.. tu.. Du.. a.. Ti.. g.. crot.. crott ser.. ser.. ”aku menyemprotkan spermaku didalam vagina Ratih hingga lima semprotan serta Ratih jatuh lemas tdk berdaya diatas ranjangnya, saya sedikit mengocok batang kemaluanku serta masih tetap keluar sperma sisa di dalamnya.

“Makasih ya.. Mbak Ratih, vagina anda cengkramannya bagus kok, ” bisikku di telingnya.

“Ah.. anda mungkin saja saja.. batang kemaluan anda juga kocokannya hebat.. kapan-kapan saya ingin kembali, ” saut Ratih sembari meraba-raba dadaku.

Ratih selekasnya jongkok di selakanganku serta melepas handuknya serta dia waktu ini bugil. Selekasnya dia kulum serta jilati dengan buas sekali, nyaris saya tdk tahan terima perlakuan sepeti ini tapi saya berupaya menahan kocokan mulut binal Ratih, serta sampailah lebih dari satu menit saya tdk tahan kembali atas perlakuan Ratih serta..

“Croot.. croot.. ” semprotan spermaku ke muka, susu serta rambut Ratih.

“Ah.. ya.. terima kasih ya.. Mbak.. ” kemudian saya menggunakan bajuku serta..

“Ya.. kembali, seandainya ada saat datang ya.. ” kata Ratih sembari bersihkan semprotan spermaku di badannya dengan handuk mandinya.

Lantas saya pamitan untuk pulang. Dan hubungan kami tetaplah baik, nyaris keseharian saya beli nasi kuning Mbak Ratih, seandainya benar-benar dirumah sepi saya serta Mbak Ratih nge-sex selama-lamanya, tapi seandainya ada orangtuanya kesempatan cuma batang kemaluanku di kocok sama tangannya saja. Ya.. gerak cepat tapi senangi. Tapi telah berapakah bln. ini Mbak Ratih tdk jualan kembali hingga nge-sex sama Mbak Ratih jadi terganggu.

Saya menginginkan ada Mbak mbak yg beda yg lebih binal.

Thursday, December 28, 2017

DIPERKOSA AYAH MERTUA SAAT SUAMIKU KERJA




Namaku Novianti. Usiaku sudah memijak kepala tiga. Telah menikah satu tahun lebih serta baru miliki seseorang bayi lelaki. Suamiku berumur cuma lebih tua setahun dariku. Kehidupan kami bisa di katakan begitu bahagia. Memanglah kami berdua kawin dalam usia agak terlambat telah di atas 30 th..



Selewat 40 hari dari melahirkan, suamiku masih tetap takut untuk terkait sex. Mungkin dia masih tetap teringat pada saat saya menjerit-jerit saat melahirkan, memanglah dia juga ikut masuk ke area persalinan mengikuti saya saat melahirkan.

Selain itu saya memanglah juga repot benar dengan si kecil, baik siang ataupun malam hari. Si kecil seringkali bangun malam-malam, nangis serta saya mesti menyusuinya hingga dia tidur kembali. Sesaat suamiku jadi tambah repot saja di kantor, maklum dia bekerja di satu kantor Bank Pemerintah dibagian Tehnologi, jadi pulangnya seringkali terlambat.

LIHAT JUGA = NIKMAT NYA TUBUH KAKAK TIRI KU

“Hei nak Novi. Apa khabar…! ”, sapa bapak mertua padaku saat usai berpelukan dengan suamiku.

“Ayah, apa kabarnya? Sehat-sehat saja kan? Bagaimana situasi Ibu di Amerika..? ” balasku.

“Oh…Ibu baik-baik saja. Beliau tidak dapat turut, karna kakinya agak sakit, bisa saja keseleo…. ”

“Ayo kita ke rumah”, kata suamiku lalu.

Sejak ada bapak dirumah, ada perubahan yang cukup artinya dalam kehidupan kami. Saat ini kondisi dirumah lebih hangat, penuh canda serta gelak tawa. Bapak mertuaku orangnya memanglah pintar membawa diri, pintar ambil hati orang. Dengan ada bapak mertua, suamiku jadi lebih kerasan dirumah. Bercakap dengan, berjalan-jalan dengan.

“Yah…!! Stop…. jangan…. Yaaahhhh…!!? ” jeritku dengan nada tertahan karna takut terdengar oleh Si Inah pembantuku.

“Nov, maafkan Bapak…. Anda jangan sampai geram sesuai sama itu dong, sayang….!! ” Ia jadi berkata sesuai sama itu, bukannya malu didamprat olehku.

“Ayah tidak bisa demikian, cepat keluar, saya mohon….!! ”, pintaku menghiba, karna kulihat tatapan mata mertuaku sekian liar sembari tangannya tidak berhenti menggerayang ke sekujur badanku.

Saya coba menggeliat bangun serta cepat-cepat turunkan daster untuk menutupi pahaku serta beringsut-ingsut menjauhinya serta mepet ke ujung ranjang. Juga akan namun mertuaku makin lama mendorong maju menghampiriku serta duduk persis di sampingku. Badannya mepet kepadaku. Saya jadi tambah ketakutan.

“Nov… Anda tidak kasihan menyaksikan Ayah begini? Ayolah, Ayah kan telah lama merindukan untuk dapat bercinta serta nikmati tubuh Novi yang langsing padat ini….!!!! ”, desaknya.

“Jangan bicara demikian. Ingat Yah… saya kan menantumu…. istri Toni anakmu? ”, jawabku coba menyadarinya.

“Jangan mengatakan-nyebut si Toni sekarang ini, Ayah tahu Toni belum pula menggauli nak Novi, mulai sejak nak Novi habis melahirkan… Benar-benar keterlaluan tu anak….!!, lanjutnya.

“Yahh… agar Novi mengocok Bapak saja ya… karna Novi tak ingin bapak bercinta dengan Novi… Gimana…? ”

Mertuaku diam serta terlihat berfikir sesaat. Raut mukanya nampak sedikit kecewa tetapi bercampur sedikit lega karna saya masih tetap pengen bernegosiasi.

“Baiklah.. ”, kata mertuaku seolah tdk miliki alternatif lain karna saya ngotot tidak juga akan memberi apa yang disuruhnya.

Mungkin ini dia kekeliruanku. Saya sangat percaya kalau jalan keluar ini juga akan meredam rasa menginginkan bercinta nya. Kupikir umumnya lelaki bila telah tersalurkan pastinya akan surut nafsunya untuk lalu tertidur. Saya lantas menarik celana pendeknya.

Ugh! Sialan, nyatanya dia telah tdk memanfaatkan celana dalam sekali lagi. Demikian celananya kutarik, batangnya segera melonjak berdiri seperti ada pernya. Saya begitu kaget serta terkesima menyaksikan batang kemaluan mertuaku itu….

Oooohhhh…… serius panjang serta besar. Jauh semakin besar dari pada miliki Toni suamiku. Mana hitam sekali lagi, dengan kepalanya yang mengkilap bulat besar begitu tegang berdiri dengan gagah perkasa, walau sebenarnya usianya telah tdk muda sekali lagi.

Tanganku bergerak canggung. Bagaimananpun baru kesempatan ini saya memegang kontol orang terkecuali punya suamiku, mana begitu besar sekali lagi hingga nyaris tidak dapat muat dalam tanganku. Perlahan tanganku menggenggam batangnya. Kudengar lenguhan nikmat keluar dari mulutnya seraya mengatakan namaku.

“Ooooohhh….. sssshhhh….. Noviii…eee.. eeenaaak… betulll..!!! ” Saya mendongak melirik padanya. Terlihat muka mertuaku meringis menahan remasan lembut tanganku pada batangnya.

“Nggak apa-apa ….. agar cepet keluar.. ”, kata mertuaku berikan argumen.

Saya tdk mengiyakan dan tdk menepisnya karna kupikir ada benarnya juga. Agar cepat usai, kataku dalam hati. Mertuaku tersenyum melihatku tdk melarangnya sekali lagi. Ia dengan lembut serta hati-hati mulai meremas-remas ke-2 payudara dibalik dasterku.

Saya memanglah tdk kenakan kutang kerena habis menyusui si kecil barusan. Jadi remasan tangan mertua segera merasa karna kain daster itu begitu tidak tebal. Jadi wanita normal, saya rasakan kesenangan juga atas remasan ini.

Terlebih tanganku masih tetap menggenggam batangnya dengan erat, sekurang-kurangnya saya mulai dipengaruhi oleh situasi ini. Walau dalam hati saya telah berkemauan untuk menahan diri serta laksanakan semuanya untuk kebaikan diriku juga. Karna pastinya sesudah ini usai dia akan tidak melakukan perbuatan lebih jauh sekali lagi padaku.

“Novi sayang.., buka ya? Sedikit saja.. ”, pinta mertuaku lalu.

“Jangan Yah. Barusan kan telah janji tidak juga akan beberapa macam.. ”, ujarku mengingatkan.

“Sedikit saja. Ya? ” desaknya sekali lagi seraya menggeser tali daster dari pundakku hingga sisi atas badanku terbuka. Saya jadi gamang serta serba salah. Sesaat sisi dada sampai ke pinggang telah telanjang. Nafas mertuaku jadi tambah memburu kencang melihatku 1/2 telanjang.

“Oh.., Novii anda serius cantik sekali….!!! ”, pujinya sembari memilin-milin dengan hati-hati puting susuku, yang mulai basah dengan air susu. Saya terperangah. Kondisi telah mulai menghadap pada hal yg tidak kuinginkan.

Saya makin bergairah serta jadi tambah percaya dengan kekuatanku untuk membuatnya selekasnya usai. Keyakinanku ini nyatanya menyebabkan fatal bagiku. Telah nyaris 1/2 jam, saya belum juga menyaksikan sinyal tanda apa pun dari mertuaku. \

Saya jadi penasaran, sekalian terasa ditantang. Suamiku juga yang telah punya kebiasaan denganku, apabila telah kukeluarkan kekuatan begini tentunya takkan bertahan lama. Tapi mengapa dengan mertuaku ini? Apa ia memanfaatkan obat kuat untuk bercinta?

Karena sangat penasarannya, saya jadi kurang menyimak perbuatan mertuaku padaku. Tak tahu mulai sejak kapan daster tidurku telah lepas dari badanku. Saya baru sadar saat mertuaku berupaya menarik celana dalamku serta itu juga terlambat!

Demikian menengok ke bawah, celana itu barusan lepas dari ujung kakiku. Saya telah telanjang bulat! Ya ampun, mengapa kubiarkan semuanya berlangsung. Saya menyesal mengapa mengawalinya. 

Nyatanya peristiwanya tdk seperti yang kurencanakan. Saya sangat sombong dengan keyakinanku. Saat ini semua telah terlambat. Berantakan semua! Pekikku dalam hati penuh penyesalan. Kondisi jadi tambah tidak tertangani. Lagi-lagi saya kecolongan.

Mertuaku dengan lihainya serta tanpa ada kusadari telah membalikkan badanku sampai berlawanan dengan tempat badannya. Kepalaku ada di bawahnya sesaat kepalanya ada di bawahku. Kami telah ada dalam tempat enam sembilan! Selang beberapa saat kurasakan sentuhan lembut di sekitar selangkanganku. Badanku segera bereaksi serta tanpa ada sadar saya menjerit lirih.

“Oooohhhhh……. aaaa…. aaaaa……aaauugghhhhhhhhh..!!!!! ” saya menjerit lirih demikian aliran itu mendobrak pertahananku. Kurasakan cairan kewanitaanku menyembur tidak tertahankan. Badanku menggelepar seperti ikan terlempar ke darat rasakan kesenangan ini. 

Saya terkulai lemas sesaat batang kontol mertuaku masih tetap ada dalam genggamanku serta masih tetap mengacung dengan gagahnya, bahkan juga merasa makin lama kencang saja.

Saya mengeluh karna tidak miliki alternatif lain. Telah kepalang basah. Saya telah tdk miliki cukup tenaga sekali lagi untuk menjaga kehormatanku, saya cuma tergolek lemah tidak berdaya sementara mertuaku mulai menindih badanku. Dengan lembut ia menyeka wajahku serta berkata begitu cantiknya saya saat ini.

“Noviii….. kau benar-benar cantik. Badanmu indah serta langsing tapi padat diisi.., mmpphh..!!! ”, tuturnya sembari menciumi bibirku, coba buka bibirku dengan lidahnya.

Mertuaku menyesuaikan diri diantara ke-2 kakiku yang terbuka lebar. Kurasakan kepala kontolnya yang besar ditempelkan pada bibir kemaluanku. Digesek-gesek, dimulai dari atas hingga ke bawah. Naik turun. Saya terasa ngilu bercampur geli serta nikmat. Cairan yang masih tetap tersisa di lebih kurang itu buat gesekannya jadi tambah lancar karna licin.

“Yah..? ” panggilku menghiba.

“Apa sayang…”, jawabnya seraya tersenyum melihatku tersiksa.

“Cepetan.. yaaahhhhh…….!!! ”

“Sabar sayang. Anda menginginkan Ayah melakukan perbuatan apa…….? ” tanyanya pura-pura tidak tahu.

Saya tidak menjawab. Pasti saja saya malu menyebutkannya dengan terbuka apa hasratku sementara itu. Namun mertuaku kelihatannya menginginkan mendengarnya segera dari bibirku. Ia berniat mengulur-ulur dengan cuma menggesek-gesekan kontolnya. Sesaat saya serius telah tidak tahan sekali lagi mengekang birahiku.

“Novii…. iiii… iiiingiiinnnn aaa…aaayahhhh…. se…. se.. seeegeeeraaaa ma… masukin..!!! ”, kataku terbata-bata dengan sangat terpaksa.

Saya sesungguhnya begitu malu menyebutkan ini. Saya yang barusan demikian ngotot akan tidak memberi badanku kepadanya, saat ini jadi memohon bercinta. Wanita jenis apa saya ini!?

“Apanya yang dimasukin…….!! ”, tanyanya sekali lagi seperti menghina.

“Aaaaaaggggkkkkkhhhhh….. ya…yaaaahhhh. Ja….. ja…. Jaaangan siksa Noviiii..!!! ”

“Bapak tdk punya maksud menyiksa anda sayang……!! ”

“Oooooohhhhhh.., Yaaaahhhh… Noviii menginginkan dimasukin kontol bapak kedalam memek Novi…… uugghhhh..!!! ”

Saya kesempatan ini telah tidak malu-malu sekali lagi menyebutkannya dengan vulgar karena sangat tidak tahannya memikul gelombang birahi yang menggelora. Saya terasa seperti wanita jalang yang haus sex. Saya nyaris tidak yakin mendengar perkataan itu keluar dari bibirku sendiri. Tapi apa pengen dikata, memanglah saya begitu menghendaki bercinta selekasnya.

“Baiklah sayang. Tapi pelan-pelan ya”, kata mertuaku dengan penuh kemenangan sudah berhasil menaklukan diriku.

“Uugghh.. ”, saya melenguh rasakan tekanan batang kontolnya yang besar itu. Saya menanti cukup lama pergerakan kontol mertuaku masuk diriku. Terasanya tidak hingga. Terkecuali besar, kontol mertuaku begitu panjang juga. Saya hingga menahan nafas sementara batangnya merasa mentok didalam. Rasa-rasanya hingga ke ulu hati. Saya baru bernafas lega saat semua batangnya amblas didalam.

Mertuaku mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Satu, dua serta tiga tusukan mulai jalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam liang memekku buat kontol mertuaku keluar masuk dengan lancarnya. Saya menyeimbangi dengan pergerakan pinggulku. Meliuk perlahan-lahan. Naik turun ikuti irama tusukannya.

Pergerakan kami jadi tambah lama jadi tambah bertambah cepat serta jadi bertambah liar. Pergerakanku telah tdk teratur karna yang mutlak bagiku tusukan itu menjangkau bagian-bagian sensitif didalam relung kewanitaanku. Dia tahu persis apa yang kuinginkan.

Ia dapat mengarahkan batangnya dengan pas ke tujuan. Saya bagai ada di awang-awang rasakan kesenangan yang mengagumkan ini. Batang mertuaku menjejal penuh semua isi liangku, tiada sedikitpun area yang tersisa sampai gesekan batang itu begitu merasa di semua dinding vaginaku.

“Aduuhh.. auuffhh.., nngghh..!!! ”, saya merintih, melenguh serta mengerang rasakan seluruh kesenangan ini.

Kembali saya mengaku keperkasaan serta kelihaian mertuaku diatas ranjang. Ia demikian hebat, jantan serta tak tahu terlebih sebutan yang layak kuberikan kepadanya. Toni suamiku tdk ada apa-apanya ketimbang ayahnya yang bejat ini.

Yang tentunya saya rasakan kenikmatan tidak terhingga bercinta dengannya walau kusadari perbuatan ini begitu terlarang serta juga akan menyebabkan persoalan besar nanti. Namun sementara itu saya telah tidak peduli serta takkan menyesali kesenangan yang kualami.

Kurasakan semprotan untuk semprotan memancar kencang dari dalam diriku. Saya meregang seperti ayam yang baru dipotong. Badanku mengejang-ngejang diatas puncak kesenangan yang kualami untuk ke-2 kalinya sementara itu.

“Yaaaah.., ooooohhhhhhh.., Yaaaahhhhh.. eeee…eeennnaaaakkkkkkkk…!!! ”

Cuma itu yang dapat keluar dari mulutku karena sangat dahsyatnya kesenangan yang kualami dengannya.

“Sayang nikmatilah semuanya. Ayah menginginkan anda bisa rasakan kenikmatan yang sebetulnya belum juga sempat anda alami…. ”, bisik bapak dengan mesranya.

“Bapak sayang kepadamu, Ayah cinta padamu…. Ayah menginginkan melampiaskan kerinduan yang menyesak sampai kini.. ”, lanjutnya tidak henti-henti membisikan untaian kalimat indah yang terdengar demikian romantis.

Saya mendengarnya dengan perasaan tidak menentu. Mengapa ini datangnya dari lelaki yang bukanlah hendaknya kusayangi. Kenapa kesenangan ini kualami dengan mertuaku sendiri, tidak dari anaknya sebagai suamiku…????. Tanpa merasa air mata menitik jatuh ke pipi. Mertuaku terperanjat menyaksikan ini. Ia terlihat demikian cemas melihatku menangis.

“Novi sayang, mengapa menangis? ” bisiknya cepat-cepat.

“Maafkan Ayah bila sudah membuat kamu menanggung derita.. ”, lanjutnya seraya memeluk serta mengelus-elus rambutku dengan penuh kasih sayang. Saya jadi tambah sedih rasakan ini. Namun ini tidak cuma kelirunya. Saya juga berandil besar dalam kekeliruan ini. Saya tdk dapat menyalahkannya saja. Saya mesti jujur serta adil menyikapinya.

“Bapak tdk salah. Novi yang salah.. ”, kataku lalu.

“Tidak sayang. Ayah yang salah…”, tuturnya besikeras.

“Kita, Yah. Kita keduanya sama salah”, kataku sekalian memohonnya tidak untuk memperdebatkan permasalahan ini sekali lagi.

“Terima kasih sayang”, kata mertuaku seraya menciumi muka serta bibirku.

“Ooohh… oohhhh… oooouugghh.. Noviiiii.., luar biasa…..!!! ” jerit mertuaku rasakan hebatnya permainanku.

Pinggulku mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa ada henti. Tangan mertuaku mencengkeram ke-2 buah dadaku, diremas serta dipilin-pilin, hingga air susuku keluar jatuh membasahi dadanya. Ia lantas bangkit 1/2 duduk. Berwajah dibenamkan ke atas dadaku.

Menjilat-jilat semua permukaan dadaku yang berlumuran air susuku serta selanjutnya menciumi putting susuku. Mengisapnya kuat-kuat sembari meremas-remas menyedot air susuku sebanyak mungkin. Kami berdua sama-sama berlomba berikan kenikmatan. Kami tak akan rasakan dinginnya udara walau kamarku memanfaatkan AC.

Saya selalu meningkatkan sembari menjerit-jerit histeris. Saya telah tidak peduli suaraku juga akan terdengar kemana saja. Kesempatan ini saya mesti menang! Upayaku nyatanya tdk sia-sia. Kurasakan badan mertuaku mulai mengejang-ngejang. Ia mengerang panjang. Menggeram seperti harimau terluka. Saya juga merintih persis kuda betina binal yang tengah birahi.

“Eerrgghh.. ooooo…. ooooooo….. oooooouugghhhhhh..!!!! ” mertuaku berteriak panjang.

Badannya menghentak-hentak liar. Badanku terangkut goncangannya. Saya memeluknya erat-erat supaya jangan pernah terpental oleh goncangannya. Mendadak saya rasakan semprotan dahsyat menyirami semua relung vaginaku.

Semprotannya demikian kuat serta banyak membanjiri liangku. Akupun rasa-rasanya tdk kuat sekali lagi menahan tekanan dalam diriku. Sembari mendorongan pinggulku kuat-kuat, saya berteriak panjang sementara menjangkau puncak kesenangan bersamaan dengan bapak mertuaku.

Badan kami bergulingan diatas ranjang sembari berpelukan erat. Karena sangat dahsyatnya, badan kami terjatuh dari ranjang. Untunglah ranjang itu tidaklah terlalu tinggi serta permukaan lantainya tertutup permadani tidak tipis yang empuk hingga kami tidaklah sampai terkilir atau terluka.

“Oooooogggghhhhhhh.. yaahh.., nik…. nikkkk nikmaatthh…. yaaahhhh..!!!! ” jeritku tidak tertahankan.

NIKMAT NYA TUBUH KAKAK TIRI KU




Pada saat yang ditetapkan saya datangi, tempat tinggalnya tidak sangat luas tapi cukup apik pengaturan taman, saya pencet bel, yang keluar seseorang wanita 1/2 tua dengan tampilan yang mengagumkan, dengan kulit bersih tanpa ada make-up serta bibirnya yang sensual sampai buat buyar konsentrasi. 


Sesudah sebagian selagi menanti di ruangan tamu saya dipersilakan masuk ke ruangan kerja, di mana computer itu ada. Sekian waktu berselang usai pekerjaan saya, sebelumnya pamit saya menyuruh coba computer itu apa telah baik atau masih tetap ada yang ketinggalan.

Bermula dari cobalah coba pada akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita 1/2 baya, yang mengakui bernama Dewi (nama samaran). Yang nyatanya seseorang istri yang senantiasa ditinggal oleh suaminya yang hilang ingatan kerja. 


Saat suaminya cuma tersita oleh pekerjaan, memanglah bab materi senantiasa diberi dengan begitu cukup tapi bab batin yang tidak sempat terpikirkan oleh suaminya pada istrinya, saya fikir hal semacam ini masalah klise belaka, tapi efeknya begitu bermakna untuk kehidupan berumah tangga.

Tidak merasa saat jalan selalu bersamaan dengan konsultasi Dewi pada saya berkenaan masalah tempat tinggal tangganya, tukasnya saya bisa bicara seperti konsultan rumah tangga, hal semacam ini memanglah saya akui satu keunggulan saya apabila hadapi wanita yang lagi tengah dilanda musibah, tapi bukanlah jadi kedok untuk melakukan perbuatan yang tidak-tidak.

Sesudah usai saya pamit serta memberi No. HP saya dengan pesan apabila berjalan suatu hal serta membutuhkan saya hubungi saya.

Sekian hari lalu saya ditelpon untuk bersua disuatu tempat yang menurut saya jadi tempat yang begitu romantis untuk dua insan yang lagi tengah kasmaran namanya (ada saja).

“Mas, saya begitu berterima kasih atas konsultasinya saat lalu”, tutur Dewi dengan mata yang sendu serta bibir tergetar halus.

“Saya cuma orang umum yang cuma bisa bicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya sedapatnya karna dengan tatapan matanya saya bisa rasakan getaran birahi yang begitu besar.

“Saya menginginkan Mas kawani saya untuk sharing rasa dengan perasaan Mas yang sejujurnya”

Wah mati saya, pada akhirnya saya bimbing ke dalam tempat yang nyaman serta privasi. Seperti seseorang kekasih saya berkasi-kasihan di atas satu ranjang empuk serta berudara nyaman.

Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan serta saya genggam ke-2 telapak tangannya hingga kami rasakan kebersamaan yang bergelora. Lidahnya selalu bergoyang di dalam rongga mulut selaras dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yang merindingkan bulu kuduknya, Dewi melenguh.

“Mas selalu Mas janganlah kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada serta selangkangan saya, tidak tinggal diam dengan type yang memberikan keyakinan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil serta gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yang telah tegang, 

Dewi kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, janganlah takut tentu muat. Memanglah Dewi belum juga dikaruniai anak, jadi masih tetap seperti perawan, terlebih miliki suaminya tidak sangat besar.

Saya jilat permukaan vaginanya, Dewi bergelinjang menarik pantatnya sampai menjauhi bibir saya, saya terkejut, mengapa?

“Mass saya belum juga sempat mirip itu, maaf yah”, saya cuma tersenyum serta melanjutkan permainan bibir kebagian betis serta semua paha.

Sekian waktu berselang tangannya mendekap kepala saya dengan begitu kencang seakan-akan tidak ingin dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Dewi telah klimaks tapi dalam dalam benak saya ini baru permulaan. 

Sesudah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput serta pegunungan yang indah seindah badannya tanpa ada sehelai benangpun. 

Dengan type konpensional saya mulai melakukan pekerjaan saya jadi seseorang lelaki, saya selipkan miliki saya disela-sela bibir kemaluannya sampai ambles kepalanya, Dewi menjerit kecil.

“Mass, tahan Mass ngiluu Mas sangat besar”.

Memanglah saya sadar serta tidak segera main tancap, saya tarik serta tekan dengan perlahan, sesudah vaginanya teradaptasi Dewi beralih dengan type yang agresip ditekan pantatnya ke atas sampai miliki saya ambles semuanya, saya imbangi dengan gerak-gerakan yang atraktif, saya balikkan badannya, saya di bawah serta Dewi diatas dengan hal tersebut Dewi lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yang sampai kini tertahan. 

Benar ada dengan pergerakan yang dahsyat Dewi bergerak naik turun sembari berdesis-desis sampai saya bingung membedakan pada desisan bibir bawah dengan bibir atas. Beberapa selagi lalu Dewi mengejan serta menegang sembari menggigit dada saya, 

Kemudian saya tidak ingin kehilangan peristiwa saya jalankan penyerangan dengan type profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri serta kanan, cuma satu yang tidak ingin saya paksakan yakni mengoral miliki saya, karna saya tau Dewi kelak stress, saya fikir apabila kelak pada satnya tiba mungkin saja bukanlah batangnya yang dilumat tapi sekalian bijinya serta sangkarnya.

“Dewwii saya ingin hingga nihh. saya keluarin dimanaa? ”

“Mas diluar saja dahulu yah”.

Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya serta saya mengeluarkan di dadanya sampai sebagian semprotan protein meleleh di antara dua bukit serta sedikit terciprat ke dagu. Sesudah semprotan paling akhir keluar, matanya terbuka serta tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa ada saya sadari dikulumnya kemaluan saya, sampai saya terperajat serta tidak percaya, yah mungkin saja berikut yang disebut puncak dari birahi kaum wanita yang telah meraih batas ambang hingga tidak berlaku sekali lagi rasa malu, jijik, serta kotor yang ada cuma nafsu serta nafsu.

Tanpa ada istirahat kemaluan saya bangun kembali hingga menegang hingga kuluman mulut Dewi merasa sempit serta rongga mulutnyapun jadi membesar. Pergerakan maju mundur memicu saya bergelinjang kekanan serta kekiri sembari adakalanya mencengram rambutnya yang terurai terlepas. 

Konsentrasiku nyaris terganggu dengan pergerakannya yang cepat nyaris klimaks saya dibuatnya, tapi sebelumnya itu saya bebaskan untuk kurangi kemelut saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya serta adakalanya menggesekkan ke ruang G-Spot wanitanya hingga .

Dewi merancau tidak karuan, tangannya menarik sprei sampai lepas dari sangkutannya. jadi tambah lama jadi tambah dahsyat pergolakan birahi saya serta Dewi, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya serta tidak ingin ketinggal event yang indah ini saya balikan badannya hingga tengkurap serta saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Dewi meringis.

“Mas pelan-pelan, ngilu”

Saya atur irama hingga lama kelamaan jadi asik serta Dewipun lakukan pergerakan yang membuatnya jadi bertambah assyik serta masyukk. Dadaku bergetar saat keinginan itu juga akan meraih puncak, ku tarik kemaluanku serta kusemprotkan ke atas punggungnya dangan ke-2 tangan ku mencengram ke-2 bongkah pantatnya yang masih tetap kencang untuk ukuran Dewi. 

Serta lubang anusnya masih tetap bersih tidak ada sinyal tanda sisa gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya memandangnya tapi keinginan itu saya simpan, mungkin saja (dalam benak saya) lain kali Dewi memohon untuk di setubuhi anusnya karna memanglah apabila nafsu telah datang birahipun mencapai puncak yang selanjutnya dunia merasa sangat-sangat indah melayang serta sulit diutarakan yang ada cuma dirasa. 

Fikiran ngeres saya nyatanya terbaca oleh Dewi, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku serta membisikan suatu hal.

“Mas, cobalah dong masukin dari belakang, Dewi menginginkan cobalah sekali saja tapi pelan-pelan yah”.

Pada sadar serta tidak sadar saya anggukan kepala sinyal sepakat. Karna tubuh saya begitu capek saya istirahat sebentar serta membersikan sisa-sisa mani yang melekat pada kaki serta perut. Saya minum sebagian teguk minuman yang disajikan dikamar tamu, sesudah rilek saya kembali kekamar, nyatanya Dewi masih tetap tergolek di atas tempat tidur dalam tempat tengkurap, wah berikut yang disebut lubang surga, terdapat cuma kira-kira tujuh cm. pada lubang vagina dengan lubang anus. 

Saya berpikir mana yang lebih sempit, wah yang tentu lubang anus yang lebih sempit, tanpa ada basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Dewi terbangun serta rasakan ada suatu hal yang beda daripada yang beda, serta jariku selalu menusuk nusuk lubang anusnya, saya tidak berasa jijik karna memanglah anus Dewi bersih serta tertangani.

Dengan hati-hati saya masukan kejantanan saya ke dalam anusnya, sulit sekali masukinnya karna memanglah miliki saya besar di bagian kepalanya lagi tengah Dewi anusnya masih tetap begitu rapat, saya tidak setelah juga akan saya ludahin supaya licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk ke dalam anusnya, Dewi menjerit kecil, saya tahan sebagian selagi kemudia dengan santai saya tekan 1/2 serta tarik kembali, demikian terus-enerus hingga Dewi rasakan sensasi yang mengagumkan.

“Mas kok enak sich, beda gitu dengan lewat vagina”.

Saya juga saat itu baru rasakan lubang anus tuch mirip itu, menyedot serta hangat, hampir-hampir saya tidak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas dengan perlahan-lahan saya dapat kontrol emosi saya hingga permainan jalan dengan saat yang panjang, Dewi meringis serta bola matanya sebentar-bentar putih semuanya mengisyaratkan birahi yang begitu dahsyat.

Kemaluan saya jadi tambah tegang serta berdenyut tanpa ada memberitahu pada Dewi saya semprotkan mani saya ke dalam liang anusnya, Dewi kaget serta mengejan hingga kemaluan saya seolah-olah disedot oleh jetpump kapabilitas besar. 

Saya tergeletak di atas punggungnya sembari memeluk perutnya yang indah, meskipun ada sedikir kerutan, karna memabg usia tidak dapat dikelabui, saya serta Dewi tertidur sesaat seolah melayang didunia beda. Kami bersetubuh dengan kemesraan sampai dua jam 1/2 jumlah tiga ronde dipihak saya.

Saya simak tatapan matanya memiliki kandungan kenikmatan yang begitu dahsyat demikian halnya saya hingga buat motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita 1/2 baya yang memanglah memerlukan siraman biologis, karna wanita 1/2 baya dengan teori lagi tengah dalam puncak-puncaknya mendambakan kenikmatan birahi yang tinggi, istilahnya lagi tengah alami fase puber ke-2, terlebih apabila sang suami tidak memberinya. 

Saya memanglah lebih suka pada wanita 1/2 baya daripada ABG, karna wanita 1/2 baya memiliki perasaan kewanitaan yang besar hingga dalam bersetubuh bisa sama sama memberi tanggapan yang begitu artistik apabila dikerjakan dengan mesra.

Sesudah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali ke pekerjaan semasing, dari akhir perbincangan saya dengannya, saya dipesankan supaya merahasiakan hubungan ini, kemudian saya diselipkan sehelai check untuk konsultasi tukasnya. tanpa ada kwitansi serta sinyal terima seperti kebanyakan apabila berjalan transaksi. 

Sejujurnya saya tidak tega ambil check itu, karna apa yang saya jalankan dengannya yaitu keduanya sama iklas hingga hubungan jadi begitu sangat begitu asik masyuk, tapi saya fikir uang buat Dewi tidak permasalahan karna memanglah untuk cost pengeluaran lebih kecil daripada yang di terima dari suaminya, diluar itu saya juga lagi tengah membutuhkan cost untuk melakukan perbaikan kendaraan saya yang dengan kebetulan pada saat itu lagi tengah alami perbaikan mesin.

Sesudah momen itu saya masih tetap selalu dihubungi apabila Dewi butuh, serta sempat saya diperkenalkan dengan rekan-rekan yang senasib serta saya sempat dihubungi oleh kawan-temanya dengan sama sama memelihara rahasia keduanya, tapi ceritanya tidak jauh lain, yang pasti saya juga akan rahasiakan hingga akhir hayat.