SEO page contents SEO page contents FIFI GEMES ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, December 20, 2017

FIFI GEMES




Oh ya, tante Ninik punyai dua anak wanita Awal serta Fifi. Awal udah kelas 2 SMA dengan badan yang langsing, payudara 36B, serta tinggi 165. Sedangkan Fifi punyai badan agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 serta payudara 36. 

Tiap-tiap saya ada dirumah tante Fifi saya terasa seperti ada di satu harem. Tiga wanita cantik serta seksi penyuka memanfaatkan baju-baju transparan bila dirumah. 



Kesempatan ini saya juga akan beritahukan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya saat suaminya lagi tengah pekerjaan dinas luar pulau untuk 5 hari.

Hari Senin pagi, saya meningkatkan motorku ke tempat tinggal tante Ninik. Sesudah perjalanan 15 menit, saya hingga di tempat tinggalnya. Segera saya parkir motor di teras tempat tinggal. Kelihatannya Awal serta Fifi masih tetap belum juga pergi sekolah, begitu pula tante Ninik belum juga pergi kerja.

JANGAN LUPA LIHAT = IBU KU PEMUAS HASRATKU

“Met pagi semua” saya katakan sapaan seperti umumnya.

“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih tetap kusut berwajah, tentu baru bangun ya? ” Fifi membalas sapaanku.

“Iya nih kesiangan” saya jawab sekenanya sembari masuk ke ruangan keluarga.

“Fir, anda antar Awal serta Fifi ke sekolah ya. Tante belum juga mandi nih. Kunci mobil berada di tempat umumnya tuch. ” Dari dapur tante menyuruh saya.

“OK Tante” jawabku singkat.

“Ayo duo cewek paling manja sedunia. ” celetukku sembari masuk ke mobil. Iya lho, Awal serta Fifi memanglah cewek yang manja, bila pergi selamanya minta diantar.

“Daag Mas Firman, kelak pulangnya dijemput ya. ” Lalu Awal menghilang di balik pagar sekolahan.

Usai udah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke tempat tinggal tante Ninik.

Sesudah parkir mobil saya segera menuju meja makan, selanjutnya ambil jumlah tukang serta melahapnya. Tante Ninik masih tetap mandi, terdengar nada guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, sesudah kurang lebih lima menit tidak terdengar gemericik air saya mulai berprasangka buruk serta saya hentikan makanku. 

Sesudah menaruh piring di dapur. Saya menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku yaitu lubang kunci yang memanglah udah tiada kuncinya. Saya matikan lampu ruangan tempatku berdiri, selanjutnya saya mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang panorama alam yang indah sekali, badan mulus serta putih tante Ninik tidak adanya sehelai benang yang menutupi tampak agak mengkilat karena dampak sinar yang berkenaan air di kulitnya. 

Nyatanya tante Ninik lagi tengah masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya berubahan kiri serta kanan.

Terdengar nada desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”.

Kulihat tanteku melentingkan badannya ke belakang, sembari tangan kanannya makin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini udah meraih orgasmenya. Lalu dia berbalik serta mengguyurkan air ke badannya. 

Saya segera pergi ke ruangan keluarga serta menyalakan tv. Saya tepis fikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak dapat. Badan molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Saya jadi memikirkan tante Ninik terkait tubuh denganku.

“Lho Fir, anda kembali apa tuch kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo anda kembali ngebayangin siapa? Kelak saya katakan ke ibu anda lho. ” Mendadak nada tante Ninik mencengangkan saya.

“Kamu ini pagi-pagi udah demikian. Mbok ya kelak malam saja, kan enak ada lawannya. ” Celetuk tante Ninik sembari masuk kamar.

Saya agak kaget juga dia ngomong sesuai sama itu. Tapi saya berasumsi itu hanya sebatas guyonan. Sesudah tante Ninik pergi kerja, saya sendirian di tempat tinggalnya yang sepi ini. Karna masih tetap ngantuk saya ganti celanaku dengan sarung selanjutnya masuk kamar tante serta segera tidur.

“Hmm.. geli ah” Saya terbangun serta terperanjat, karna tante Ninik udah berbaring di sebelahku sembari tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.

“Waduh, maafin tante ya. Tante buat anda terbangun. ” Kata tante sembari dengan perlahan melepas pegangannya yang sudah buat Mr. P menegang 90%.

“Tante minta ijin ke atasan tidak untuk masuk hari ini serta besok, dengan argumen sakit. Sesudah ambillah obat dari apotik, tante pulang. ” Demikian argumen tante saat saya bertanya mengapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante simak anda kembali tidur di kasur tante, serta sarung anda terungkap makanya celana dalam anda tampak. Tante jadi terangsang serta pingin pegang miliki anda. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante senantiasa saja nyerocos untuk menuturkan sikapnya.

“Sudahlah tante, tidak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok bila tante barusan pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.

“Lho, jadi anda.. ” Tante kaget dengan mimik 1/2 geram.

“Iya, barusan Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante tidak geram kan? ” agak takut juga saya bila dia geram.

Tante diam saja serta situasi jadi hening sepanjang kurang lebih 10 menit. Kelihatannya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit serta buka almari baju, dengan mendadak dia melepas blaser serta mengurai rambutnya. Dibarengi dengan lepasnya baju tidak tebal putih, makanya saat ini terpampang badan tante yang toples lagi tengah membelakangiku. Saya tetaplah terpaku ditempat tidur, sembari memegang benjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga lepas, selanjutnya tante berbalik menghadap saya. Saya jadi salah tingkah.

“Aku tahu anda udah lama pingin menyentuh ini.. ” dengan lembut tante berkata sembari memegang ke-2 bukit kembarnya.

“Emm.., tidak kok tante. Maafin Firman ya. ” Saya makin salah tingkah.

“Lho kok jadi munafik gitu, mulai sejak kapan? ” bertanya tanteku dengan mimik keheranan.

“Maksud Firman, tidak salahkan bila Firman pingin pegang ini..! ” Sembari saya tarik bahu tante ke tempat tidur, makanya tante terjatuh diatas badanku.

Segera saya kecup payudaranya berubahan kiri serta kanan.

“Eh, nakal juga anda ya.. ihh geli Fir. ” tante Ninik merengek pelan.

“Hmm.. shh” tante makin keras mendesah saat tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok sebagai pencegah, dengan cepatnya saya buka serta saat ini tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Saat ini tempat kami berbalik, saya ada diatas badan tante Ninik. Tangan kiriku makin berani meraba gundukan yang saya rasakan makin lembab. 

Ciuman tetaplah kami jalankan sertai dengan rabaan di tiap-tiap cm sisi badan. Hingga pada akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana serta berhenti di benjolan yang keras.

“Hmm, bisa juga nih. Kelihatannya semakin besar dari punyanya om anda deh. ” tante kagum pada Mr. P yang belum juga sempat di lihatnya.

“Ya udah di buka saja tante. ” pintaku.

Lalu tante melepas celanaku, serta saat tinggal CD yang melekat, tante terbelalak serta tersenyum.

“Wah, rupanya tante miliki Mr. P beda yang lebih gedhe. ” Hilang ingatan tante Ninik ini, walau sebenarnya Mr. P-ku belum juga besar optimal karna terhambat CD.

Tindakan meremas serta menjilat senantiasa kami jalankan hingga pada akhirnya tanpa ada saya sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Serta kegiatan tante berhenti. Rupanya dia udah berhasil melepas CD ku, serta saat ini lagi tengah terperangah lihat Mr. P yang berdiri dengan bebas serta memberikan ukuran sebetulnya.

“Tante.. ngapain berhenti? ” saya beranikan diri ajukan pertanyaan ke tante, serta rupanya ini mengagetkannya.

“Eh.. anu.. ini lho, miliki anda kok dapat segitu ya..? ” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.

“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. buat tante merinding” sembari tersenyum dia ngoceh kembali.

Tante masih tetap terkesima dengan Mr. P-ku yang punyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.

“Emangnya miliki om tidak segini? ya udah tante bisa ngelakuin apa saja sama Mr. P ku. ” Saya menginginkan supaya tante mulai ini secepat-cepatnya.

“Hmm, iya deh. ” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P.

Ada sensasi enak serta nikmat saat lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung hingga pangkal Mr. P

“Ahh.. enak tante, terusin hh. ” saya mulai meracau.

Lalu saya tarik kepala tante Ninik hingga sejajar dengan kepalaku, kami berciuman kembali dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama barusan. Tanganku beraksi kembali, kesempatan ini berupaya untuk melepas CD tante Ninik. 

Pada akhirnya sembari menggigit-gigit kecil puting susunya, saya berhasil melepas penutup hanya satu itu. Mendadak, tante mengubah tempat dengan duduk diatas dadaku. Sehingga terpampang terang vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berupa segitiga.

“Ayo Fir, gantian anda bisa lakukan apa sajakah pada ini. ” Sembari tangan tante menyeka vaginanya.

“OK tante” saya segera mengiyakan serta mulai mengecup vagina tante yang bersih.

“Shh.. ohh” tante mulai melenguh perlahan saat saya sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.

“Hh.. mm.. enak Fir, senantiasa Fir.. yaa.. shh” tante mulai bicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau juga omongan tante Ninik. “Ahh.. Fir.. shh.. Firr saya pengen keluar. ” tante mengerang dengan keras.

“Ahh.. ” erangan tante keras sekali, sembari badannya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante udah meraih puncak. Saya senantiasa mengisap dengan kuat vaginanya, serta tante masih tetap bergelut dengan perasaan nikmatnya.

“Hmm.. anda pandai Fir. Tidak rugi tante miliki keponakan seperti anda. Anda kemungkinan pemuas tante nih, bila om anda kembali luar kota. Mau kan? ” dengan manja tante memeluk badanku.

“Ehh, bagaimana ya tante.. ” saya ngomgong sembari melirik ke Mr. P ku sendiri.

“Oh iya, tante hingga lupa. Maaf ya” tante sadar bila Mr. P ku masih tetap berdiri tegak serta belum juga senang.

Dipegangnya Mr. P ku sembari bibirnya mengecup dada serta perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Sesudah kurang lebih 15 menit tante berhenti mengocok.

“Fir, kok anda belum juga keluar juga. Wah terkecuali besar nyatanya kuat juga ya. ” tante heran karna belumlah ada sinyal tanda pengen keluar suatu hal dari Mr. Pku.

Tante berganti serta terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Saya tanggap dengan bhs badan tante Ninik, selanjutnya turun dari tempat tidur. Saya jilati ke-2 bagian dalam pahanya yang putih mulus. Berubahan kiri-kanan, hingga pada akhirnya dipangkal paha. 

Dengan mendadak saya benamkan kepalaku di vaginanya serta mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri serta kanan menahan rasa nikmat yang saya beri. Sesudah vagina tante basah, tante memperlebar ke-2 pahanya. 

Saya berdiri sembari memegang ke-2 pahanya. Saya gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan perlahan. PErlakuanku ini buat tante makin bergerak serta meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, saya pengen masukin Mr. P” saya berikan peringatan ke tante.

“Cepetan Fir, mari.. tante udah tidak tahan nih. ” tante segera memohon supaya saya secepat-cepatnya memasukkan Mr. P.

Dengan perlahan saya dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu pelan saya dorong kembali sampai separuh Mr. P saat ini udah tertancap di vaginanya. Saya hentikan aktifitasku ini untuk nikmati event yang begitu enak. 

Pembaca coba jalankan ini serta rasakan sensasinya. Tentu Anda serta pasangan juga akan rasakan satu kesenangan yang baru.

“Fir, kok rasa-rasanya nikmat banget.. anda pandai ahh.. shh” tante bicara sembari terasa keenakan.

“Ahh.. shh mm, tante ini langkah Firman supaya tante juga terasa enak” Saya membalas omongan tante.

Lalu dengan hentakan lembut saya mendorong semuanya sisa Mr. P kedalam vagina tante.

“Ahh.. ” kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tidak adanya pergerakan, tapi tante rupanya udah tidak tahan. Perlahan serta makin kencang dia menggoyangkan pinggul serta pantatnya dengan pergerakan memutar. 

Saya juga menyeimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih tetap kencang, pada waktu saya menarik Mr. P bibir vaginanya turut tertarik.

“Plok.. plok.. plokk” nada bentrokan pahaku dengan paha tante Ninik makin menaikkan rangsangan.

Sepuluh menit lebih kami lakukan model itu, selanjutnya mendadak tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kesempatan ini badannya bergerak ke depan serta merangkul badanku. Saya kecup ke-2 payudaranya. dengan Mr. P masih tetap menancap serta dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. 

Dengan tempat memangku tante Ninik, kami meneruskan tindakan. Lima belas menit lalu saya mulai rasakan ada tekanan panas di Mr. P.

“Tante, saya pengen keluar nih, dimana? ” saya ajukan pertanyaan ke tante.

“Di dalam saja Fir, tante juga pengen kembali nih” sahut tante sembari badannya digerakkan naik turun.

Posisi vaginanya yang rapat serta ciuman-ciumannya pada akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante saya nyampai”.

“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.

Saya senantiasa semprotkan cairan hangat ke vagina tante. sesudah delapan semprotan tante serta saya bergulingan di kasur. Sembari berpelukan kami berciuman dengan mesra.

“Fir, anda hebat. ” puji tante Ninik.

“Tante juga, vagina tante rapet sekali” saya balas memujinya.

“Fir, anda pengen kan nemani tante sepanjang om pergi” pinta tante.

“Mau tante, tapi apa tante tidak takut hamil kembali bila saya selamanya mengeluarkan didalam? ” saya balik ajukan pertanyaan.

“Gak apa-apa Fir, tante masih tetap turut KB. Janganlah risau ya sayang” Tante membalas sembari tangannya mengelus dadaku.

Pada akhirnya kami berpagutan lagi serta berpelukan erat sekali. Rasa-rasanya seperti tidak ingin melepas perasaan nikmat yang baru saja kami capai. 

Lalu kami mandi dengan, serta pernah mengerjakannya lagi di kamar mandi

0 comments: