SEO page contents SEO page contents ANI GADIS PEMUAS NAFSU ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, December 26, 2017

ANI GADIS PEMUAS NAFSU






Kujambak rambut Indri sampai jadi awut-awutan. Serta Indri sendiri makin kesetanan. Jari-jarinya mengusahakan menembus lubang vaginaku. Saya rasakan kegatalan sekalian kesenangan yang dahsyat. Bibir lubang vaginaku mengencang.., mau ditembus tapi jadi merapatkan pintunya. Benar-benar satu ironi yang begitu.

LIHAT JUGA VIDIO LAINNYA = AKU ADALAH PEMUAS NAFSU KAKAK IPARKU

Pada gilirannya dilepasnya kuluman di dadaku. Tangannya buka terlepas celana dalamku. Indri segera menyorongkan mukanya ke pahaku. Ke selangkanganku. Berwajah mengendus semua permukaan kemaluanku. Hidungnya menyergap aroma yang keluar dai kemaluanku. Serta lidahnya dengan lekas temukan lubang vaginaku. Segera menjilatinya.

Saya sendiri jadi mabuk penuh kesenangan. Saya mengerang serta selalu menggeliat. Kesempatan ini saya mendambakan bibir Indri, lidah Indri, mulut Indri semuanya menelan kemaluanku. Saya angkat-angkat pantatku supaya Indri bisa secara cepat melahap semua. Saya mau Indri cepat-cepat menyingkirkan kegatalan yang menerpaku.


Saya bisa rasakan daerah vaginaku sudah membasah. Cairan birahiku mengalir dengan deras sekali. Kudengar bibir Indri sebagai repot menyedot cairan itu. Kedengaran seperti anak-anak minum es cream dari tempatnya, menjilat-jilat, menyedot serta melahap sampai cangkir-cangkirnya turut termakan. Saya rasakan Indri lagi tengah ‘memakan’ kemaluanku.


‘Indrii.., saya tidak tahann.., oohh.., gatal sekallii.. Indrii.. ’.

Kudengar nafas Indri semakin memburu. Hh.., hh, hh, hh, hh, hh.. Tangannya meliar. Dia melepas sendiri bajunya, dia renggut kancing celana serta menarik resluitingnya serta dengan serta-merta dibuangkannya ke lantai celana jeansnya. 

Lalu dia rengkuh kaki kananku, ditarik serta ditungganginya. Dijepitnya kakiku di selangkangannya, diarahkannya jari kakiku. Diarahkannya jari-jari kakiku ke lubang vaginanya, dia desak-desakkan ke lubang vaginanya. Dia merintih, mengaduh, oohh.., hh.., hh..

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saat pada akhirnya lubang itu melahap ujung-ujung jari kakiku Indri, mulai melaksanakan gerak memompa. Dijadikannya jari-jari kakiku jadi pengganti penis lelaki. 

Pantatnya naik turun menarik serta mendorong kemaluannya melahap jari-jari kakiku. Baru kesempatan ini saya lihat wanita demikian kehausan. Indri tidak akan memedulikan penampilannya. Dia tidak akan merasakan butuh memelihara penilaian orang-orang pada dirinya sendiri.

Indri lagi tengah dipacu oleh nafsu birahinya yang bergolak-golak seperti kawah gunung berapi yang akan memuntahkan laharnya. Pantatnya yang makin indah di mataku itu selalu naik turun bak alun samudra.., adakalanya dipercepat adakalanya melambat ikuti alir birahinya yang datangnya juga bergelombang-gelombang..

Sampai.. pada akhirnya dengan teriakan bak lolong serigala betina, ‘Mbak Marinii.. ma’afin akkuu.., oohh.., oohh.., oohh.. Maarriinii.. ’.

Indri mencapai puncak kenikmatan birahinya. Orgasmenya. Setelah itu ia segera rebah ke lantai. Kulihat keringatnya membasahi semua badannya, blusnya, rambutnya, pada badanku, bahkan juga pada karpetku. Saya demikian terpana oleh birahi yang barusan menyerangnya.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saya melihat kenikmatan tidak terhingga pada Indri. Kubiarkan dia. Nafasnya tersengal-sengal. 

Pelan-pelan saya bangkit menuju dapur, pastinya bakal nikmat jikalau dalam panas Jakarta dan panasnya permainan birahi Indri yang melelahkan ini disegarkan dengan satu gelas besar orange jus dingin dari almari esku.

Di depannya saya meminum sebagian teguk dari gelas itu. Lalu kuserahkan kepadanya. Indri dengan penuh kehausan segera terima serta meminumnya sampai tandas habis. Kembali senyumannya merebak yang senantiasa disertai dengan dekik lesung di pipinya.

‘Terima kasih, Mbak Mar, ohh.. thanks bangett.. untuk segala-galanya.. untuk.., nih.., nih.., nih.., nih.., nih.., nih.. ’, lagi senyumnya mengembang dengan diiringi model humor segarnya dengan tangannya menjamah bibir, leher, dada, paha, jari-jari kaki, jari-jari tangan serta vaginaku dengan kalimat “nih.., nih.., nih.. ” itu.

Serta reaksiku benar-benar tidak kuduga sendiri, rasa ketersanjunganku, rasa kesenangan yang kuterima darinya dan beragam jenis rasa yang tidak dapat kuungkapkan mendorongku untuk kembali memeluk Indri. Kupeluk Indri serta saya menciuminya. Indri menyongsong pelukan serta ciumanku. Kembali kami sama-sama melumat.

‘Mbak Marini belum juga orgasme yaa?? Ingin yaa..? ’, dia berbisik ke telingaku.

‘He-eehh’, saya terlarut serta menjawab dalam gumam.

Indri melepas pelukanku, tangannya mencapai ke-2 bahuku serta memandangku.

‘Mbak saya miliki dildo. Persis deh mbak. Beberapa macam memiliki bentuk. Ada yang serupa miliki orang bule, ada china, ada negro, ada coklat, putih. Kelak tinggal tentukan saja. Mauu..?? OK, Mbak tunggulah ya, agar saya ambillah, kelak kita pilih-pilih.. ’, saya tidak menjawab, malu.

Saya malu untuk berterus jelas kalau saya begitu mau lihat mainan ‘perempuan kesepian’ itu. Saya sendiri malu untuk coba-coba beli. Pertama takut ketahuan suami dam ke-2 yaa.., malulah datang ke tempat itu untuk beli itu. Sampai kini saya pecahkan saja dengan caraku yang aman serta gampang, ketimun.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Sekitaran 10 menit lalu Indri kembali dengan tas di tangan.

‘Nih Mbak, tengok saja. Tentukan saja.. ’, saya keheranan pas dia buka tas itu.

Dia tumpahkan sebagian benda-benda berwujud penis. Ada yang biru, ada yang kuning, ada yang persis penis negro, hitam lengkap dengan urat-uratnya seperti yang saya sempat lihat di VCD.

‘Suamiku suka membawakan ini semuanya untukku. Oleh-oleh, dia mengatakan. Mungkin dia begitu tahu saya tentu kesepian kerapkali ditinggalnya’.

Lihat kontol-kontol palsu berantakan di karpet rumahku, saya geli juga. Tetapi pas saya memikirkan bagaimana benda-benda itu dapat memberi kesenangan syahwatku, mukaku jadi memerah. Rasa-rasanya birahiku naik sekali lagi. Libidoku tergoda.

‘Indri ingin tidak bantu saya masak dahulu. Kelak makan siang saja disini yaa?? ’, saya mengajak Indri ke dapur.

‘Aku tidak tahan lihat dildo Indri barusan. Saya mau merasakan yang item gede barusan lhoo’, Indri cekikikan mendengar saya berbisik kepadanya.

‘Saya suka Mbak Mar telah ingin ngomong gitu.., hi.., hi.., hi.. ’.

‘Khan Indri yang ngajarin.. ’, dengan muka penuh gairah, kami sama-sama merangkul pinggang menuju dapur.

Kami masak tumis kangkung. Ada sepotong daging ham di chiller almari es-ku, Indri memasak sambal goreng pedas ala Menado.

‘Biar Mbak Marini galak’, komentarnya.

Kami makan sepiring berdua. Sama-sama menyuapi. Dia kunyah daging Menadonya lalu mencaplok bibirku. Daging kunyahannya berganti ke mulutku. Demikian juga saya demikian sebaliknya. Kami juga minum dari satu gelas.

Saat makan itu kami menjadikan saat untuk selalu pemanasan untuk penuhi kehausan seksual wanita-wanita yang kerapkali ditinggal suaminya. Mas Adit suamiku, biarpun tidak merantau tapi waktuku dengannya amat sedikit. Saat pulang larut dari kantornya, saya telah sekian ngantuknya. 

Saat bangun pagi, dia segera tergesa-gesa mandi untuk kembali pada kantornya. Saat hari-hari Minggu atau hari libur yang lain dia tinggalkan saya bermain golf dengan relasi-relasinya.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Suamiku pada akhirnya jadi pria yang begitu egois. Jadi suami yang cuma berfikir kalau keperluan istrinya sekedar harta, uang, harta, uang dan sebagainya. 

Bahkan juga pas kami lagi tengah menyelenggarakan senggama seringkali terputus oleh HP-nya yang berdering, lalu dia bangun bergegas penuhi undangan lah, panggilan project lah, rapat mendadak lah atau sejuta argumen yang lain. Serta, bahkan juga ketika sungguh-sungguh ada peluang yang longgar meskipun nyatanya memanglah dia kurang dapat memberi kenikmatan seksual pada istrinya. 

Cuma dalam tempo singkat, sebelumnya birahiku sungguh-sungguh ada serta naik, dia sudah muncrat-muncrat. Kontolnya segera lemas. Saat birahiku datang merambati nafsu libidoku, Mas Adit telah tidur ngorok di sampingku.

Sebentar sesudah habis makan siang itu, bibirku serta bibir Indri segera sama-sama melumat. Tangan Indri segera merogoh blusku. Dipeluknya badanku. Didorongnya saya bertumpu ke dinding. Kesempatan ini lumatan bibir Indri benar-benar begitu nikmat. 

Lidahnya yang merasuki rongga mulutku meruyak, menjilati lidahku serta disusul dengan bibirnya yang menyedot ludahku.

Tanganku juga terambil aktif. Kupeluk badannya, aroma parfum Indri yang tentu mahal harga nya, merangsang hidungku serta mengkatrol nafsu birahiku. Pelan-pelan saya membimbing pelukannya ke peraduan, ke ranjangku. Lalu kami bergulingan di ranjang empuk itu. 

Baru kesempatan ini saya pakai ranjang pengantinku ini untuk berasyik masyuk bukanlah dengan suamiku atau mungkin dengan lelaki, tapi dengan Indri yang keduanya sama jadi wanita berjumpami.

Saya serta Indri sama-sama melepas baju. Saya buka celana jeansnya, dia buka rokku, saya tarik T-shirtnya, dia buka blusku, saya tarik celana dalamnya dia tarik juga celana dalamku. Demikian kami sudah keduanya sama berbugil ria, Indri segera merangsek selangkanganku. Bibirnya mencari-cari vaginaku. Serta saya sendiri juga mau coba kemaluan Indri.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saya yang cukup mempunyai pengalaman selingkuh, mengambil peluang bercumbu dengan lelaki beda yang bukanlah suamiku, tidak demikian susah menyesuaikan. Kuraih paha Indri yang ‘getas’ itu. 

Saya dekatkan wajahku ke arah selangkangannya juga, kami ber-69. Indri asik mengenyot vaginaku serta demikian sebaliknya saya menjilati klitorisnya serta lalu juga mengenyot kemaluannya. Aroma selangkangan Indri yang penuh aroma begitu tidak serupa dengan aroma lelaki yang menyebarkan aroma alami. 

Daya rangsang aroma Indri dengan lembut serta halus meruntuhkan kesadaranku. Perlahan tapi tentu saya menenggelamkan diri dalam gairah birahi yang hebat. Saya mulai menggesek-gesekkan kemaluanku serta mengutamakan pada bibir Indri, demikian juga Indri padaku.

Kami sama-sama melumat memek lawan cumbunya. Saat tekanan udara nafsu kami tidak sekali lagi terbendung, Indri berbisik, ‘Mbak Mar, anda nungging yaa’, yang segera kupenuhi. Saya mau tahu kesenangan jenis apa yang juga akan didapatkan dari Indri padaku. 

Kurasakan berwajah dibenamkan ke pantatku. Lidahnya menjilat tepi-tepi analku. Lalu menusuk lubang anal itu. woowww.. Saya jadi ingat juga akan seseorang mitra selingkuhku, yang melaksanakan langkah begini.

Saya mengerang penuh nikmat. Kuarahkan tanganku untuk menyentuh kepala Indri. Saat kudapat, kutekan kepala itu supaya lebih dalam terbenam ke pantatku. Saya mau lidah Indri menusuk lebih dalam ke duburku. Tetapi cuma sebentar.

Indri lalu bangkit meninggalkan analku. Tangannya ganti mencapai pinggulku. Lalu kurasakan ada suatu hal yang mendorong-dorong bibir vaginaku. Saat kulihat, kusaksikan dildo besar hitam mencuat dari sabuk kulit yang di gunakan di pinggang Indri. 

Kontol palsu itu siap menembus memekku. Rupanya dildo tiruan kontol negro itu telah dioperasikan oleh Indri. Hatiku tersenyum geli. Setelah itu saya pasrah..

Saya percaya Indri tahu apa yang juga akan diperbuatnya. Dia meludah pada dildo itu serta kembali menusukkan pada vaginaku. Saya buka celah kemaluanku. Sedemikian inginnya saya rasakan kontol sebesar itu penuhi liang surgaku. 

Sedikit untuk sedikit Indri melesakkan dildo itu kedalam vaginaku. Serta sedikit untuk sedikit juga vaginaku menelannya. Rasa kegatalan serta nikmat yang hebat segera menempa kemaluanku. Saya berteriak serta merintih..

‘Sakit mbakk..?? ’, Indri hentikan tusukkannya.

‘Enaakk Ndrii, teruss.., enaakk.. Terusinn.. masukkin semuanyaa.. ’.

Pada akhirnya semua panjang dildo yg tidak kurang dari 20 cm itu tertelan semuanya kedalam kemaluanku. Ooohh.., rasa-rasanya tak ada celah yang tersisa.. Dinding kemaluanku mencengkeram semua batang dildo itu dengan eratnya.., syaraf-syaraf sensitif dalam dinding itu berhubungan.., batang dildo itu dicengkramnya.

Indri menarik sedikit serta kembali memasukkannyak.. dia mengerjakannya berulang kali. Dia memompa seperti lelaki memompakan kontolnya pada wanita. Saya dibuatnya kelimpungan. Nikmat yang tidak terhingga menyergapku. Saya mendesah, merintih, meracau..

Indri yang rupanya tidak tahan mendengar racauanku, merunduk untuk menciumi bokongku serta lalu membenamkan kembali hidungnya ke analku. Dia jilat analku, dia juga menyedoti lubangnya. Serta saya makin menggila.. Makin.., makin, .. makin..

0 comments: