SEO page contents SEO page contents TIDUR BARENG PACAR ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, December 5, 2017

TIDUR BARENG PACAR



Perkenalkan namaku Ryan serta usiaku 22 th., terdaftar menjadi mahasiswa suatu PTS di Bandung. Narasi nakal yg juga akan kuceritakan ini berjalan tiga th. yg saat kemarin. Telah lama memanglah, tapi saya senantiasa teringat-ingat pengalaman sex itu serta tidak juga akan sempat saya melupakan satu nama seseorang mahasiswi bernama Cindy. 

Meskipun sampai saat ini juga juga akan senantiasa kukenang saat-saat indah dengannya. Pertemanan akrabku dengan Cindy karna ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 th. serta dia anak Surabaya, lagi tengah kuliah di Bandung cuma lain universitas denganku. Yang saya tahu, ke-2 orangtuanya telah pisahlah ranjang sepanjang dua th. (tapi tidak bercerai) serta Cindy turut tinggal dengan neneknya (ibu kostku) saat ia masuk kuliah. 


Mungkin saja sangat panjang jika kuceritakan bagaimana akhirnya sampai kami berpacaran. Saya mujur punyai cewek seperti dia yg berwajah begitu cantik (sempat dia ditawarin untuk jadi type), semua yg diinginkan pria menempel pada dia. Kulitnya yg putih, hidung bangir, matanya yg indah serta bening, rambut ikal dan badannya yg sexy padat.. Saya juga tidak tahu mengapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya walaupun sebenarnya yg kost di tempat tinggalnya adalah cewek seluruh. 

Mungkin saja karna ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe) … Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk juga pelit untuk masalah mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngga terbayang deh untuk dapat ngentot dia hehehe…! Padahal saya termasuk juga orang yg hypersex, serta saya kerapkali laksanakan masturbasi untuk melampiaskan nafsu seksku, sampai saat ini. Saya dapat laksanakan masturbasi hingga 3x satu hari. 

LIHAT JUGA = AYAM KAMPUS LIAR

Tiap-tiap kali fantasi serta gairah seksku datang, tentu kulakukan rutinitas jelekku itu. Tak tahu dikamar mandi memakai sabun, sembari nonton VCD porno serta seringnya sembari tiduran telungkup diatas kasur sembari kugesek-gesekkan penisku. Saya rasakan nikmat tiap-tiap orgasme masturbasi. Back to story, mulai sejak saya serta Cindy resmi jadian, baru dua minggu lantas dia ingin kucium pipinya. 

Itu juga sesudah lewat perbincangan yg panjang, pada akhirnya ia ingin juga kucium pipinya yg mulus itu, serta saya senantiasa menginginkan rasakan serta mengecup sekali lagi mulai sejak kala itu. Sampai disuatu malam, saat saat memperlihatkan jam 1/2 sepuluh, saya, Cindy serta Desi (anak kost yg beda) masih tetap asik melihat TV di ruangan tengah. Sesaat ibu kostku dan 3 anak kost yg beda telah pergi tidur. Kami bertiga duduk di atas permadani yg terhampar di ruangan tengah. Desi duduk di muka sesaat saya serta Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. 

Lampu neon yg menyinari tempat senantiasa kami matikan bila lagi tengah melihat TV. Agar tidak silau terkena mata tujuannya. Atau mungkin saja juga buat menghemat listrik. Yang pasti, sinar dari TV agak demikian samar serta remang-remang. Desi masih tetap asik melihat serta Cindy yg disampingku kala itu cuma memakai kaos ketat serta rok mini matanya masih tetap konsen melihat film itu. Kadang-kadang kala pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy. 

Tak tahu Cindy sangat menyimak film sampai tangannya tidak menepis kala tanganku memeluk badannya yg padat. Dia jadi memegang rambutku, serta membiarkan kepalaku bersender di pundaknya. Terkadang jika serasi iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku supaya perbuatanku tidak di lihat Desi. Serta kala film diputar sekali lagi, kulingkarkan tanganku kembali. “I love you, honey…. ” Bisikku di telinganya. Cindy melihat ke arahku serta tanpa ada sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kalinya saya di cium seseorang cewek, tanpa ada saya minta juga. 

Kondisi begini mendadak buat fikiranku jadi ngeres terlebih kala Cindy meremas tanganku yg kala itu masih tetap melingkar di pinggangnya, serta matanya yg sayu sekejap melihat ke arah Desi yg masih tetap nongkrong di muka TV. Aman, fikirku. Terlebih ditambah tempat yg cuma memercayakan dari sinar Tv, jadi kadang-kadang tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, kadang-kadang menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, sampai kala tangan kiriku masuk ke daster sisi bawah yg agak terbuka dari barusan, samasekali tidak di ketahui Desi. narasi nakal. 

Mungkin saja ia konsen dengan film, atau mungkin saja juga ia telah ngantuk karna kulihat dari barusan kadang-kadang ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku saat ini sedikit menggebu-gebu, menelusuri leher Cindy yg putih mulus sesaat tangan kiriku menggesek-gesekkan pelan vagina Cindy yg masih tetap terbungkus celana dalam. Ia mendesah serta mukanya mendongak ke atas kala kurasakan celana dalamnya mulai basah serta hangat. 

Mungkin saja ia rasakan kesenangan, fikirku. Tanganku yg mulai basah oleh cairan vagina Cindy terburu-buru kutarik dari dalam roknya, saat mendadak Desi bangkit serta lihat ke arah kami berdua. Kami berlaku seakan lagi tengah konsen nonton juga. Domino 99 “Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya! ” tutur Desi sembari menyerahkan remote TV pada Cindy. Desi lantas masuk ke kamarnya serta mengunci pintu dari dalam. Saya yg barusan agak gugup, bersorak girang saat Desi cuma pamitan ingin tidur. 

Saya fikir dia paling tidak menyadari perbuatanku dengan Cindy. Dapat mati saya. Cindy yg mulai sejak barusan diam (mungkin saja karna gugup juga) matanya saat ini tertuju pada TV. narasi nakal. Saya tahu dia juga pura-pura nonton, jadi kala badannya kupeluk serta bibirnya kucium dia jadi membalas ciumanku. “Kita janganlah di sini Say, kelak ketahuan…. ” Bisiknya di antara ciuman yg menggebu-gebu. Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, sesudah mematikan TV serta mengunci kamar Cindy, kuajak dia ke kamar samping yg kosong. 

Di sini tempatnya aman karna tiap-tiap yg juga akan masuk ke kamar ini mesti lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat agar orang yang lain yg sudah tertidur tidak mendengar beberapa langkah kami atau saat kami buka serta tutup kunci serta pintu kamar tengah dengan pelan. Sesudah kukunci dari dalam serta kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yg sudah duduk ditepi ranjang. “Aku cinta anda, Cindy….. ” ujarku saat saya sudah duduk disebelahnya. 

Mata Cindy menatapku lekat.. Sesaat kulumat bibirnya pelan serta Cindy juga membalas buat lidah kami sama-sama beradu. narasi nakal. Nafas kami kembali semakin memburu menahan rangsangan yg semakin menggebu-gebu. Desahan bibirnya yg tidak tebal semakin mengundang birahi serta nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya serta tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Saya tahu dia telah terangsang, lantas kulepaskan kaosnya. Payudaranya yg padat diisi tertutupi BH berwarna merah tua. Begitu putih kulitnya, mulus tidak ada cacat. 

Kemudian bibir kami juga berciuman kembali sesaat tanganku repot melepas tali pengikat BH, serta tidak berapa lama kemudian ke-2 payudaranya yg sudah mengeras itu saat ini tanpa ada tertutupi kain sehelai juga. Kuusap ke-2 putingnya, serta Cindy juga tersenyum manja. “Ayo Yan, kerjakanlah…. ” Ujarnya. Tidak kusia-siakan peluang ini, serta mulai kujilati payudaranya berpindahan. Sesaat tangan Cindy menunjang tanganku melepas baju yg masih tetap kukenakan. Kukecup putingnya sampai dadanya basah mengkilap. 

Begitu beruntungnya saya dapat nikmati seluruh yg ada ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke roknya, serta kugesek-gesekkan perlahan di bibir vaginanya. narasi nakal. Cindy menggelinjang menahan nikmat, kadang-kadang tangannya juga turut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kesenangan. Matanya terpejam, Sebentar lantas vaginanya mulai sedit basah. Serta kami juga mulai melepas celana kami semasing sampai badan kami betul-betul polos. 

Begitu indahnya badan Cindy, Terlebih saat kulihat vaginanya yg terselip di antara ke-2 selangkangannya yg putih mulus. “Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana Demikian mulus memanglah, ditambah dengan bulu-bulu lebat di sekitar sisi sensitifnya. “Burungmu juga besar serta bertenaga. Saya sukai Yan…. ” Balasnya sembari tangannya mencubit perlahan kemaluanku yg telah tegak dari barusan. “Come on Honey…. ” Pintanya menggoda. Saya tahu Cindy telah demikian terangsang jadi lantas kusuruh Cindy berbaring diatas kasur. 

Serta saya baringkan badanku terbalik, kepalaku ada di kakinya serta demikian sebaliknya (tempat 69). Kucium ujung kakinya perlahan serta lantas ciumanku menuju rimba lebat yg ada di antara ke-2 selangkangannya. Kukecup perlahan bibir vaginanya yg telah basah, kujilat klitorisnya sesaat mulut Cindy repot mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tidak tersisa. Ehm, begitu enaknya punyamu Cindy, fikirku. narasi nakal. Ciumanku selalu nikmati klitoris Cindy, sampai sekitaran vaginanya semakin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya. 

Kedua jari tanganku saya cobalah masukan lubang vaginanya serta kurasakan nafas Cindy mendesah perlahan saat jariku kutekan keluar masuk. “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya. Kugesek-gesekkan ke-2 jariku di antara bibir klitorisnya serta Cindy semakin menahan nikmat. Selang 5 menit lantas kuhentikan gesekkan tanganku, serta kulihat Cindy sedikit kecewa saat saya hentikan permainan jariku. “Jangan sedih Say, saya masih tetap punyai permainan yg menarik, okay? ” “Oke. Saat ini saya yg mengatur permainan ya? ” pungkasnya. 

Saya mengangguk. Jujur saja, saya lebih sukai bila cewek yg agresif Cindy juga bangkit, serta sesaat badanku masih tetap terbaring diatas kasur. “Aku diatas, anda di bawah, okay? Tapi anda janganlah nusuk dahulu ya Say? ” Tanpa ada menanti jawabanku badan Cindy menindih badanku serta tangan kanannnya menuntun penisku yg sudah berdiri tegak mulai sejak barusan serta blessss……. ah, Cindy terasa bahagia kala semua penisku menembus vaginanya serta selalu masuk serta masuk menuju lubang kesenangan yg terdalam. narasi nakal. 

Dia mengoyang-goyangkan pantatnya serta kadang-kadang pergerakannya memutar, bergerak mundur maju buat penisku yg tertanam bergerak bebas nikmati ruangan dalam “gua”-nya. Cindy mendesah tiap saat pantatnya turun naik, rasakan peraduan dua senjata yg sudah tenggelam didalam surga. Tanganku meremas ke-2 payudara Cindy yg barusan selalu menggelayut manja. Rambutnya dilewatkan tergerai di terpa angin dingin yg terselip di antara kehangatan malam yg kami rasakan waktu ini. 

Kubiarkan Cindy selalu nikmati permainan ini. Saat dia asik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya serta kuangkat tubuhku yg terbaring mulai sejak barusan lantas lidah kami juga beradu kembali. “Andainya kita selalu dengan begini, begitu bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku perlahan “Aku juga, serta ku mengharapkan kita senantiasa dengan selama-lamanya.. ” Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Saya tahu bila dia mulai kecapekan serta saya yg ambil gagasan serangan. narasi nakal. 

BandarQ Kutekan naik turun pinggangku, sesaat Cindy tetaplah bertahan diam. Serta nada cep-clep-clep… tiap saat penisku keluar masuk vaginanya. “Ahh terusss Yannnnn…. terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” cuma kalimat itu yg keluar dari mulut Cindy, serta saya juga semakin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis seluruh yg ada di dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menaikkan hot permainan yg lagi tengah kami kerjakan. 

Kutarik badan Cindy tanpa ada melepas penisku yg lagi tengah berlabuh dalam vaginanya serta kusuruh dia berdiri supaya kami laksanakan pergerakan seks sembari berdiri. “Kamu punyai banyak model ya say? ” tuturnya menggoda. “Iya dong, buat kenikmatan anda juga” jawabku sembari mulai menggesek-gesekan penisku kembali. “Ahh teruss…terusss……” desah Cindy saat penisku berkali-kali menerobos vaginanya. narasi nakal. Kupeluk badan Cindy erat sesaat jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, serta kadang-kadang menunjang penisku masuk kembali tiap saat lepas. Keringat membasahi badan kami. 

Lehernya yg mulus kucium perlahan, sesaat nafas kami mulai berdegup kencang. “Yan, keteteran nih, ingin klimaks. Janganlah curang dong…. ” “Oke, tahan dahulu Cindy” serta kucabut batang penisku yg sudah basah mulai sejak barusan. Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sesaat tanganku mengarahkan penisku yg sudah siap masuk kembali. Serta kumasukkan sedikit buat sedikit sampai penisku ambles seluruh ke surga yg nikmat. “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn…. ” Erangnya manja tiap saat penisku menari-nari didalam vaginanya. 

Tanganku memegang pinggangnya supaya pergerakanku teratur serta penisku tidak lepas,. “Ohh…nikmat sekali Yan…. teruss…. terusss……” desahnya. Begitu enaknya saat-saat seperti ini…dan selalu kuulang sesaat mulut kami mendesah rasakan kesenangan yg teramat begitu tiap saat penisku mempermaikan vaginanya. “Yan…. saya mo keluar nih….. telah ngga tahan…. ahhh…. ahhhh…. ” tutur Cindy mendadak. narasi nakal. “Tahan Cin, saya juga nyaris sampai…. ” saya menekan-nekan penisku semakin cepat, hingga nada ranjang turut berderit cepat. 

Serta kurasakan otot-otot penisku mengejang keras serta cairan spermaku berkumpul dalam satu titik. “Aku keluar saat ini Cin…. ” penisku kucabut dari lubang vaginanya serta Cindypun saat itu juga membalikkan tubuh serta menjulurkan lidahnya. Sembari mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan serta kala kurasakan saya tidak bisa menahan sekali lagi kutaruh penisku di antara ke-2 belah payudaranya serta ke-2 tangan Cindy juga menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku dan…. croott…crooottt… spermaku jatuh di sekitar dada serta lehernya Beberapa tumpah di atas sprei. narasi nakal. Cindy menjilati penisku bersihkan sisa-sisa spermaku yg masih tetap ada. “Kamu nyatanya kuat juga Say, saya nyaris tidak berdaya di hadapanmu” kubelai rambut Cindy yg sudak berantakan tidak karuan. “Aku juga ngga nyangka anda sehebat ini Yan…. ”desahnya manja. 

Saat telah memperlihatkan 1/2 satu malam. Serta sesudah kami istirahat sekitaran lima belas menit, kami menggunakan busana kami kembali serta membereskan tempat tidur yg telah berantakan. Serta tak lama setelahnya kami juga pergi tidur dikamar semasing melepas rasa capek sesudah kami ‘bermain” barusan. Demikianlah kisahku dengan Cindy, tiap-tiap hari kami senantiasa laksanakan ML. Serta tiap saat kami menginginkan serta ada peluang.

0 comments: