SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX : bokep KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Showing posts with label bokep. Show all posts
Showing posts with label bokep. Show all posts

Wednesday, January 3, 2018

NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR




Saat dia membungkuk saya senantiasa memikirkan bokongnya yang benar-benar menggetarkan hatiku itu. Saya pengin banget menciuminya. Pasti pantat jenis itu nikmat banget untuk membenamkan mukaku de dalamnya. Saya juga akan ciumi lubang pantatnya. Serta saya juga akan hirup serta jilati aroma serta lengketan semen yang keluar darinya. Mungkin saya juga cocol atau colekkan kue atau makanan kecil yang lain pada semennya jadi saus yang sedap dari lubang pantatnya itu sebelumnya kusantap.


Saya juga cermati punggungnya yang sedikit bongkok udang. Punggungnya itu menaruh kesenangan untuk bibir serta lidahku. Saya dapat menjilati atau mengecupi dengan sepenuh birahiku. Lidah serta bibirku itu juga akan melata serta merambah pori-pori kulit punggungmya serta merembet kesamping kanan atau kirinya lalu sedikit kebawah menuju ketiaknya yang benar-benar buat saya blingsatan sementara dia mengangkat sapu serta pengkinya untuk buang sampah kedalam tong.

LIHAT JUGA = NGENTOT TEMAN KERJA

Oh, Minah.., mengapa anda mempesonaku? Akankah kau biarlah saya nikmati dari terlalu jauh saja? Serta rasa-rasanya jawabannya merupakan, ya!

Saya tinggal di lingkungan yang cukup ber-etika, moral serta budaya. Tidak gampang saya berlaku asal-asalan, terlebih untuk beberapa hal yang berbau seronok atau mesum. Hal jenis itu benar-benar merasa tabu serta amoral.

Bila hingga berlangsung pastinya saya juga akan terbuang dari lingkungan se-umur-umurku. Baik dari lingkungan tetangga se-RT bahkan juga dapat se-RW, juga didalam lingkungan rumahku sendiri yang berisi komplit, ada istri, ada anak, ada ipar yang masih tetap kuliah selain ada yang seringkali mengesalkan, mertua perempuanku.

Oleh karena itu, saya putuskan sendiri, jauhilah perilaku mesumku. Bila toh terpaksa sekali, ambillah saja sarung, duduk melipat kaki di teras dengan berkerudung dari bahu sampai mata kakimu. Ingat berkerudung jenis itu kan umum untuk orang desa asalmu. Serta beberapa orang di sekitarmu semua mengerti asal-usulmu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Lalu tangan kanan pegang koran atau majalah sembari tangan kirimu mengelus-elus, memijat-pijat atau mengocok-ocok penismu sendiri. Janganlah lupa gunakan kacamata rabunmu supaya anda dapat nikmati Minah lebih tajam pada pagi atau sore hari sementara dia menyapu halaman tempat tinggalnya.

Kembangkan daya khayalmu, namun berhati-hatilah jangan pernah ada orang, barangkali mertua perempuanmu yang mengesalkan itu, yang diam-diam memperhatilan tingkahmu itu, karna keheranan mengapa Mas Karyo koq senantiasa kerudung sarung tiap tiap pagi serta sore. Ha, ha, ha..

Demikianlah yang dapat kulakukan untuk memuaskan syahwatku. Mungkin sudah berhari-hari atau berminggu-minggu berlalu. Saya jadi makin kreatif karna nyaris sehari-hari saya meningkatkan daya khayal serta makin banyak pengetahuan karna koran atau bacaan apa sajakah tidak sempat kulewatkan tiap tiap pagi serta sore.

Seringkali berita, iklan atau rubrik yang sama kubaca sampai 4 atau 5 kali. Namun lama kelamaan saya terasa statis, Begitu-begitu saja sehari-hari. Tidak ada sekali lagi surprise atau sensasi yang dapat mendongkrak syahwatku untuk mencapai kualitas kesenangan birahi yang lebih tinggi sekali lagi.

Saya ingat ketika saya temukan inspirasi kerudung sarung dahulu, saya dapat mencapai orgasmeku sampai penisku ingin menumpahkan spermanya bergalon-galon rasa-rasanya. Saat itu sarungku senantiasa basah serta lengket selanjutnya. Serta oleh karena itu saya mesti kerapkali menjatuhkan sarungku ke lantai basah sementara mandi untuk dapat beralasan mengucek-ucek dengan detergen sementara menyingkirkan cairan kentalku itu.

Namun kan mustahil setiap saat sarungku jatuh. Apa kata mertuaku kelak. Saya butuh lakukan inovasi untuk mendatangkan kembali sensasi seksual dalam soal ber-onani sembari mengkhayal tekuni Minah dengan semua perlengkapan badannya yang sekian sensual serta buat saya makin mabok 1/2 hidup itu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Nyatanya tiap tiap bentuk inovasi itu senantiasa ada kandungan penyimpangannya. Ya, inovasi bermakna menyimpang. Menyimpang dari kebiasaan, menyimpang dari tradisi, menyimpang dari kebiasaan, norma serta moral serta juga harus berani nyerempet-rempet bahaya. Berarti yang semula mutlak tabu, dengan inovasi itu saya dapat tawar menawar dengan tabu itu.

Bila semula sekalipun janganlah, saat ini sedikit bisa. Sudah pasti dengan catatan-catatan supaya yang semula tidak legal jadi legal. Pokoknya disiasatilah. Serta pada akhirnya setelah saya mengerahkan semua dayaku datanglah disain inovasi itu. Ini serius juga akan jadi terobosan tingkah lakuku dalam menguber syahwat. 

Saya juga akan tetaplah berkaca mata rabun dengan tangan kanan membawa koran, tetaplah duduk di teras sembari melipat kaki dengan sarung yang dikerudungkan sampai ke bahu. Serta tangan kiriku tetaplah mengelusi, memijat-pijat serta mengocoki penisku. Inovasiku yang saat ini terdapat pada sarungku itu.

Saya juga akan membuat lorong sarung, demikianlah sebutannya yang paling pas. Lorong sarung itu juga akan terwujud bila saya sedikit melonggarkan ikatan sarungku yang awal mulanya tutup mata kaki waktu ini kuangkat naik sampai dekat ke lututku. Atau bila kurang berhasil saya juga akan melonggarkan selonggar-longgarnya ikatan sarung lebih tinggi sekali lagi, sampai selangkanganku juga akan luas terbuka.

Saya menginginkan dari tempat umum menyapu si Minah dapat melihat lorong sarungku sampai lihat penisku. Saya selalu bergaya membaca koran, seolah-olah saya tidak lihat kalau dia tengah menyapu sembari setiap saat memerhatikan kemaluanku dalam lorong sarung itu.

Saya juga akan dengan gampang mengintip tingkahnya dari celah lembaran koranku. Saya juga akan nikmati bagaimana serba kelirunya si Minah yang birahi menyala jadi gelisah sementara melihat penisku ini.

Sudah pasti dengan hati-hati setiap saat saya juga akan, tak tahu memperdengarkan tarikan kursiku, atau bersiul perlahan atau apalah kelak untuk menarik perhatian supaya Minah ingin menengok ke tempat saya duduk ini.

Sore itu, lebih kurang jam 4, seperti umum Minah keluar dari tempat tinggalnya lengkap dengan slang air, sapu lidi serta pengkinya. Hari ini rupanya dia juga menyirami tanaman, kulihat dia mulai dengan mengatur-atur tanaman hiasnya, bersihkan dedaunan yang tua sebelumnya menyemprotkan air yang dia ambillah lewat slang dari kran air yang terpasang dimuka tempat tinggalnya.

Saya segera gunakan tindakan. Membetulkan dudukku, berkerudung dari bahu sampai ke lututku, lalu kuambil koran dari meja. Saya bergaya membaca, sesaat mataku mencari dimana si Minah. Ah, itu dia. Si Minah masih tetap asik membereskan tanaman hiasnya. Woo, dia juga akan lihat penisku dari balik dedaunan tanamannya. Saya menarik meja sampai keluarkan nada derit kakinya yang beradu dengan lantai. Haah, saya berhasil.

Minah mengarahkan matanya ke saya. Pasti dia melihatku walau barusan kulihat baru sekilas. Serta benar, sesudah berapa sementara kutunggu Minah berubah ke dedaunan yang lebih rimbun dengan berwajah yang menghadap ke arahku. Saya selalu pura-pura membaca serta tanganku mulai mengelus-elus jagoku yang ada di lorong sarungku ini.

Ah, benar, dia melihat seluruhnya tingkahku. penisku kontan ngaceng banget. Berikut inovasi yang dapat memberi sensasi syahwat padaku. Kini saya gemetar merinding. Saya rasakan begitu enaknya perlihatkan tingkah jorokku pada si Minah ini. Saya percaya ketika yang sama jantung Minah berdegup kencang, serta perasaan birahinya terganggu.

Dari balik dedaunan barangkali sekali dia kegatalan seterusnya merabai puting susunya. Bila si Minah sangat lama ada dibalik dedaunan itu saya makin percaya kalau dia serius tengah terjebak keasyikan syahwatnya. Kulihat dia berubah ke kanan atau kekiri untuk memperlihatkan kalau dia tengah bekerja. Namun sekalipun dia tidak melepas arah pandangannya ke saya.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Duh enaknya elusan tanganku. Jari-jariku makin memilin atau meijit-pijit batang ataupun kepala penisku. Saya 1/2 merem melek keenakkan. Darah birahiku mulai loncat ke-ubun-ubun. Khayalanku terbang ke awang-awang lalu turun di halaman depan tempat tinggal untuk menyambangi Minah yang tengah menyapu. Dia diam saja sementara dengan khayalku memperosotkan celana dalamnya serta saya menciumi pantatnya.

Dia membungkuk untuk memberi peluang padaku mencapai jilatan pada lubang pantatnya. Kocokkan tanganku makin cepat. Saya juga menjilati selangkangan serta vagina Minah. Kurasai aroma pesing kencingnya dari bibir-bibir vaginanya.

Kutusukkan lidahku untuk menari-nari di lubang vaginanya. Kuelus serta kupijit panjang penisku. Spemaku juga akan muncrat nih.. Saya melototkan mataku ke arah Minah untuk menghayati sedalam-dalamnya khayalanku. Ahh.. Nikmat banget. Serta..

Minaahh.. Minaahh.. Minaahh.. Karminahh.. Ahh.., pada akhirnya crot.. crot.. crot..

Kesempatan ini tidak membasahi sarungku. Spermaku segera loncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi.

Jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Saya menarik nafas panjang. Ploonng.. Legaa.. Saya lihat Minah salah tingkah. Mulai sejak barusan dia belum juga beranjak dari rimbunan dedaunan tanaman hiasnya. Biar dia tidak gelisah, saya berdiri meninggalkan bangkuku. Saya masuk ke tempat tinggal.

Saya ambil kopi panasku yang sudah disiapkan istriku. Dengan kue serta kopi di tangan saya kembali pada teras. Kini acaranya tidak akan menempatkan kerudung sarung. Cuma ngopi sembari baca serta terkadang melihat si Minah yang pastinya tengah penasaran.

Saya juga akan untuk dia tetaplah penasaran sampai besok sore sementara dia kembali nyapu serta menyiram tanaman. Saya cermati waktu ini dia menyapu tanpa ada konsentrasi, sebentar-sebentar menengok atau melirik ke arah saya duduk. Hi.. Hi..

Benar, khan. Kesempatan ini saya ngintip dari jendela. Ah, kasihan si Minah. Kulihat dia mondar mandir sebelumnya saatnya untuk nyapu, kelihatannya dia men-cek tempat saya umum duduk. Kesempatan ini ‘bargenning position’ berada di tanganku. Saya juga akan keluar agak lambat dari saat rata-rata.

Saya juga akan keluar kelak sementara dia menyapu nyaris usai. Sementara agar saya ngintip dahulu dari jendelaku. Begitu Minah ini benar-benar sangat sensual. Dalam busana jenis apa pun. Juga dalam tiap tiap geraknya, tak tahu jongkok, berdiri, sementara menyapu, sementara membenarkan ikatan rambutnya hingga ketiaknya terlihat terbuka, tak tahu tengah membungku untuk ambil sapu.

Uhh, benar-benar menarik. Saya tidak tahan sekali lagi. penisku kembali tegang mengeras. Ah, baiknya saya mulai duduk saja ke teras. Dengan sarungku saya naik ke bangku teras rumahku. Kuangkat melipat kakiku ke bangku dengan tepian sarungku berhenti pada lutut hingga terbitlah lorong sarungku.

Pahaku terlihat terbuka serta mata Minah pastinya bakal segera memandang penis di tangan-tanganku yang repot mengelusi atau memijat-mijat serta lalu juga akan mengocok-ocoknya sementara nafsu birahiku makin meninggi serta mencapai puncak.

Duh, Karminah.., mengapa anda yang secantik ini cuma menyapu halaman rumahmu? Bukankan tambah baik bila anda duduk di pangkuanku? Tidakkah saya dapat memberi kesenangan pada kamu dengan membelai payu daramu yang indah itu? Dengan menciumi bokongmu yang benar-benar sensual itu? Dengan menjilati ketiakmu yang.. Pasti benar-benar harum itu?

Ah, Minaahh.., Karminaahh.. Sini anda. Biar kulepasi celana dalammu. Biar kukecup serta jilati pahamu. Biar kuciumi kemaluanm. Vagina indahmu. Biar kuceboki dengan lidahku sementara engkau selesai melepas air kencingmu. Sini, Minah.. Mas-mu ini benar-benar rindu anda..

Mataku melototi Minah sebagai salah tingkah. Terkadang jongkok, terkadang berdiri, terkadang berubah ke rerimbuanan dedaunan tanaman hiasnya. Daann.., ah, itu kan Bu Ani isteri Pak Durma tetangga samping kanan tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halaman tempat tinggalnya. Nyatanya Bu Ani sangat cantik kala tengah menyapu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Serta lhoo.., ituu.. Dik Karsih, adik ipar Pak Ferdi, tetangga samping kiri tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halamannya. Duhh.. Bodinya montok banget. Uhh.. penisku jadi benar-benar gatal. Saya baiknya memijat-pijat lebih keras serta mengocok lebih cepat.. Kini saya mulai menciumi Ani yang isteri Pak Durma. Saya ingat begitu ketiaknya penuh bulu. Ketiak wanita seusia Bu Ani yang 28 th. itu pastinya benar-benar harum baunya.

Serta kala kocokkan penisku makin cepat ciuman serta jilatanku beralih ke Dik Karsih yang benar-benar montok itu. Kujelajahi susu serta pentil-pentilnya. Saya merambah perutnya serta cepat turun ke vaginanya. Duh.. ‘gembul’-nya rambut kemaluan Dik Karsih. Saya cepat benamkan wajahku ke rimba indah itu. Kuhirup udara penuh aroma syahwat di dalamnya.

Lho, lho, lhoo.. Mengapa beberapa wanita kanan kiri tempat tinggal Minah waktu ini pada keluar menyapu dengan? Itu ada Bu Denis, ada jeng Tatik, Bu Harsa, bu.. Dik.. Jeng.. Mbakyuu.. Siapa sekali lagi ituu.. Serta kocokkanku waktu ini mendekati puncaknya. Spermaku rasa-rasanya sudah merambati batang penisku serta aahh.. ampuunn.. Saya tidak dapat menahannya sekali lagi..

Spermaku kembali muncrat meloncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi. Seperti tempo hari, jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Kesempatan ini cairan kental bening keputihan yang keluar penisku ini rasa-rasanya tidak habis-habisnya.

Berulang-kali semprotan penisku meloncati kakiku sampai saya jatuh terseok ke bangkuku. Serta dari balik mataku yang masih tetap 1/2 merem melek memikul kenihkmatan birahiku kulihat sama-samar Minah, jeng Tatik, Bu Harsa, Dik Karsih, Bu Denis, Bu Ani. Mereka pada berhenti menyapu halaman tempat tinggalnya. Mereka menahan air liurnya sembari menapatap ke arah sarungku. Duhh.. Saya jadi tersadar.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Rupanya mereka ramai-ramai melihat tingkahku. Mereka sudah ber-konspirasi untuk melihat tingkah mesum-ku. Serta samar-samar kudengar mereka tertawa cekikikan sementara dengan rasa malu yang sangat benar-benar saya lari kecil masuk ke tempat tinggal.

Mulai sejak itu saya kerapkali dengar, sementara ibu-ibu pada nge-gosip serta kebetulan saya lewat di depannya, ada saja bisik-bisik,

“Ssstt.. Itu Mas ‘Karyo sarung’ lewat.. ”.

Lalu terdengar ketawa mereka yang cekikikan. Saya jadi object kelakar mereka. Saya serius sudah kehilangan ‘pamor’ di lokasi RT serta RW-ku.

Saturday, December 30, 2017

NGENTOT JANDA TETANGGA




Matahari tlah terbit, saya terbangun oleh gaduhnya situasi dimuka kontrakanku.. kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku sekedar untuk mengerti, kucoba untuk mengintip dari celah korden kaca depan, nyatanya mbak anun baru datang.. serta eh siapa itu.. oo nyatanya rekan mbak Anun..


Saya kembali ketempat tidurku, baru sebagian langkah.. pintu diketuk seorang “ ardi.. ardi anda telah bangun.? ” Nada itu tidak beda yaitu nada Mbak Anun. “iya.. Mbak. ” kataku lalu saya mengambil langkah kedepan pintu serta kubuka pintu. ” ada apa mbak? ”kataku “ anda hari ini ada gagasan ingin jalan tidak? ” tuturnya.. ”kayanya tidak, mbak.. kenapa” kataku, “ dapat rekanin kami tidak.. itu rekanku ingin ngajak berjalan-jalan keLoksado.. ”katanya, “kapan, hari ini? ”kataku.. ”tahun depan.. ya hari ini lah.. 

LIHAT JUGA = NGENTOT JANDA BOHAI

Gagasannya kami ingin nginap di sana”katanya sekali lagi sembari tersenyum. ” Ok.. saya mandi dahulu ya mbak.. ”kataku.. ”ya telah kami tunggulah anda.. janganlah lama-lama “ katanya” ok mbak.. ”kataku sembari berlalu.

Sesudah semuanya siap kami pergi menuju obyek wisata Loksado, di perjalan kami cuma bertiga saya nyetir serta mbak anun serta rekannya duduk diibelakang. mereka asyik bercanda serta perbincangan mereka menghadap perbincangan seks.. saya cuma senyum-senyum saja lihat tigkah laris mereka.. kadang kala mbak Anun tersenyum padaku.. 

O iya nama rekan mbak Anun ini Nita.. orangnya tidak kalah cantiknya sama mbak Anun.. toketnya lumayan gede tapi yang buat tidak serupa sama mbak Anun yaitu pantatnya yang besar, kadang-kadang saya melirik dari kaca.. fikiranku telah kemana saja pikirkan apa yang juga akan berlangsung disana.

Satu jam telah perjalan menuju Loksado pada akhirnya kami hingga di obyek wisata itu.. serta segera pesan kamar peginapan yang ada di sana. ”mbak, ingin berapakah kamar.. dua? kataku..

saja tidak papakan..? ”katanya “gak papalah.. jadi saya suka.. ”sambil tersenyum.. selalu saya ngambil kunci kamar,, serta masuk kamar yang telah ada dibarengi oleh mbak anun danmbak nita.. kubuka pintu kamar serta memasukan barang bawaan kami.. mereka segera merebahkan diri di kasur yang empuk.. ” eh cape banget nih di, ingin tidak pijitin aku” kata mbak anun.. ”boleh, apanya yang dipijit.. mbak..? ” kataku “punggunku berasa pegel banget di “ tuturnya sembari buka baju nya.. 

Serta saat ini dia cuma gunakan BH.. ”ok.. mbak.. ” saya mulai memijit dari pundaknya.. pijitannku kulakukan sebaik baiknya “ ooh di pijitanmu enak banget,, berasa urat-urat pada pundakku yang tdi tegang telah rada lebih enak, di jika Bhnya ngalangin pijitan anda.. buka saja. gpp kok”katanya..

secepatnya kelepaskan bhnya dari badan mbak anun.. dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun. kadang-kadang tanganku menyentuh pinggir gundukan gunung kembar yang

masih tetap padat serta kencang.. ”eeh ardi tangan anda nakal, ya.. ”katanya manja.. ”tapi sukai kan mbak” kataku.. serta tanganku masih tetap memijat punggungnya.. ”iya sich habis pijitan anda enak bgt, di”

“mau yang lebih enak sekali lagi ya mbak? ” kataku serta tanganku telah berada di gundukan kembar itu serta sembari meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan anda.. ooh di selalu di “rintihnya.. lalu dia membalikanbadan serta kecakapanng dantampaklah bukit kembar yang menarik dihadapanku serta segera saja kulumat gundukan itu serta diapun mengelinjang ” ouuh di.. lumat selalu isep yang kecang di.. ouuhh nikmat banget. ”mulutku kuturunkan kebawah serta pada akhirnya. 

Hingga kesela-sela selangkangannya.. serta mulai kujulurkan lidahku di antara belahan memeknya yang bersih.. ”ouuhhh.. diii…. nikmat baget ya selalu terus dii jilat selalu.. ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh…. dii…aku hmapir tidak tahan dii saya ingin keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan pada akhirnya.. menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya serta membasahi muka ku.. serta dengan besemangat saya jilat hingga licin cairan itu…” ouuh di.. nikmat banget, anda pandai sekali menjilatnya.. ” tuturnya tersenyum..

Mbak nita yang dari barusan perhatikan kami cuma senyum-senyum.

serta pada akhirnya dia mendekat kekami serta dia melepaskanseuruh pakainanya hingga bugil.. serta ak terpana juga akan bodynya yang aduhai.. ”boleh saya ikutan” katanya” gabung saja ta.. ”kata mbak anun.. ” di saat ini giliran anda.. segera saja mbak anun mendapatkan kontolku yang sejak dari barusan telah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tidak ketinggal biji nya dijilat serta di emutnya.. ”oohhh mbak.. enak bgt “aku cuma dapat terpejam meninkmati jilatan serta isapan mltnya.. 

Serta mbak nita saat ini telah berada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya dihadapan mukaku serta segera saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh.. selalu di” mbak nita meracau.. ”mbak.. memek anda enak banget, ooh “ memek itu merasa legit serta saya menjilatnya samapi suka …” di.. saya tidak tahan sekali lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di.. ” kata mbak Anun.. saya mengubah tempat saat ini saya kecakapanng serta mbakanun.

Siap mengangkagi saya serta membimbing kontolku ke lobang kenikmatannya serta pada akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu. ”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di.. dia sembari menaik turunkan badannya.. secepatnya serta kadang-kadang dia modelngkan serta merasa kontolku terputar-putar, selang beberapa saat dia mengejang badannya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di saya tidak tahan sekali lagi.. ingin keluar dii.. uooohhhgg nikmat.. di merasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku.. disamping itu saya masih tetap asyik menghisap memek mabak nita. ”


Di saat ini giliranku, sodokan mempunyai anda di saya telah tidak tahan nih.. ”mbak anun tergolek lemas di samping kami.. serta mbak nita siap terima sodokanku dengan model nungging.. serta kuarahkan kontolku ke lobangnya serta “ bless” masuklah semuanya dalam memeknya serta mulai ku genjot dengan perlahan pelan serta kadang-kadang ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di.. nikmat banget…kontolmu dapat bergerak dalam memekku.. 

Oggghhhh nikamat iya selalu di sodok yang kencang.. ”memek mbak juga nikmat banget.. ”kataku.. tidak berapakah lama” dii.. saya telah ingin keluar.. di anda masih tetap lama kah. ” Katanya” iya, mba tapi jika mbak ingin saya keluarin saat ini mari juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di.. saat ini dii…ooohhhggghhh…

Aku keluar.. nikmat di.. ouuhhh “ merasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar sekali lagi sodokanku makin kupercepat serta akhirnya” oooohhhhgg mbak saya ingin keluar. di keluarin di mana mbak..? ”

“Di luar saja di.. saya mau minum peju kamu” tuturnya.. serta kucabut kontolku dari dalam memeknya serta dia segera mengulum serta menghisap dengan buasnya.. ” iya mbak…aku keluar.. croot croot serta tumpahlah pejuku dalam mulautnya serta ditelannya hingga habis.. ” peju anda enak banget di.. banyak sekali lagi.. hingga luber di mulutku.. ”katanya sembari selalu repot menjilat sisa mani yang masih tetap ada hingga bersih..

Pada akhirnya kami tertidur dengan serta tanpa ada sehelai benangpun melekat di badan kami bertiga..

Thursday, December 28, 2017

DIPERKOSA AYAH MERTUA SAAT SUAMIKU KERJA




Namaku Novianti. Usiaku sudah memijak kepala tiga. Telah menikah satu tahun lebih serta baru miliki seseorang bayi lelaki. Suamiku berumur cuma lebih tua setahun dariku. Kehidupan kami bisa di katakan begitu bahagia. Memanglah kami berdua kawin dalam usia agak terlambat telah di atas 30 th..



Selewat 40 hari dari melahirkan, suamiku masih tetap takut untuk terkait sex. Mungkin dia masih tetap teringat pada saat saya menjerit-jerit saat melahirkan, memanglah dia juga ikut masuk ke area persalinan mengikuti saya saat melahirkan.

Selain itu saya memanglah juga repot benar dengan si kecil, baik siang ataupun malam hari. Si kecil seringkali bangun malam-malam, nangis serta saya mesti menyusuinya hingga dia tidur kembali. Sesaat suamiku jadi tambah repot saja di kantor, maklum dia bekerja di satu kantor Bank Pemerintah dibagian Tehnologi, jadi pulangnya seringkali terlambat.

LIHAT JUGA = NIKMAT NYA TUBUH KAKAK TIRI KU

“Hei nak Novi. Apa khabar…! ”, sapa bapak mertua padaku saat usai berpelukan dengan suamiku.

“Ayah, apa kabarnya? Sehat-sehat saja kan? Bagaimana situasi Ibu di Amerika..? ” balasku.

“Oh…Ibu baik-baik saja. Beliau tidak dapat turut, karna kakinya agak sakit, bisa saja keseleo…. ”

“Ayo kita ke rumah”, kata suamiku lalu.

Sejak ada bapak dirumah, ada perubahan yang cukup artinya dalam kehidupan kami. Saat ini kondisi dirumah lebih hangat, penuh canda serta gelak tawa. Bapak mertuaku orangnya memanglah pintar membawa diri, pintar ambil hati orang. Dengan ada bapak mertua, suamiku jadi lebih kerasan dirumah. Bercakap dengan, berjalan-jalan dengan.

“Yah…!! Stop…. jangan…. Yaaahhhh…!!? ” jeritku dengan nada tertahan karna takut terdengar oleh Si Inah pembantuku.

“Nov, maafkan Bapak…. Anda jangan sampai geram sesuai sama itu dong, sayang….!! ” Ia jadi berkata sesuai sama itu, bukannya malu didamprat olehku.

“Ayah tidak bisa demikian, cepat keluar, saya mohon….!! ”, pintaku menghiba, karna kulihat tatapan mata mertuaku sekian liar sembari tangannya tidak berhenti menggerayang ke sekujur badanku.

Saya coba menggeliat bangun serta cepat-cepat turunkan daster untuk menutupi pahaku serta beringsut-ingsut menjauhinya serta mepet ke ujung ranjang. Juga akan namun mertuaku makin lama mendorong maju menghampiriku serta duduk persis di sampingku. Badannya mepet kepadaku. Saya jadi tambah ketakutan.

“Nov… Anda tidak kasihan menyaksikan Ayah begini? Ayolah, Ayah kan telah lama merindukan untuk dapat bercinta serta nikmati tubuh Novi yang langsing padat ini….!!!! ”, desaknya.

“Jangan bicara demikian. Ingat Yah… saya kan menantumu…. istri Toni anakmu? ”, jawabku coba menyadarinya.

“Jangan mengatakan-nyebut si Toni sekarang ini, Ayah tahu Toni belum pula menggauli nak Novi, mulai sejak nak Novi habis melahirkan… Benar-benar keterlaluan tu anak….!!, lanjutnya.

“Yahh… agar Novi mengocok Bapak saja ya… karna Novi tak ingin bapak bercinta dengan Novi… Gimana…? ”

Mertuaku diam serta terlihat berfikir sesaat. Raut mukanya nampak sedikit kecewa tetapi bercampur sedikit lega karna saya masih tetap pengen bernegosiasi.

“Baiklah.. ”, kata mertuaku seolah tdk miliki alternatif lain karna saya ngotot tidak juga akan memberi apa yang disuruhnya.

Mungkin ini dia kekeliruanku. Saya sangat percaya kalau jalan keluar ini juga akan meredam rasa menginginkan bercinta nya. Kupikir umumnya lelaki bila telah tersalurkan pastinya akan surut nafsunya untuk lalu tertidur. Saya lantas menarik celana pendeknya.

Ugh! Sialan, nyatanya dia telah tdk memanfaatkan celana dalam sekali lagi. Demikian celananya kutarik, batangnya segera melonjak berdiri seperti ada pernya. Saya begitu kaget serta terkesima menyaksikan batang kemaluan mertuaku itu….

Oooohhhh…… serius panjang serta besar. Jauh semakin besar dari pada miliki Toni suamiku. Mana hitam sekali lagi, dengan kepalanya yang mengkilap bulat besar begitu tegang berdiri dengan gagah perkasa, walau sebenarnya usianya telah tdk muda sekali lagi.

Tanganku bergerak canggung. Bagaimananpun baru kesempatan ini saya memegang kontol orang terkecuali punya suamiku, mana begitu besar sekali lagi hingga nyaris tidak dapat muat dalam tanganku. Perlahan tanganku menggenggam batangnya. Kudengar lenguhan nikmat keluar dari mulutnya seraya mengatakan namaku.

“Ooooohhh….. sssshhhh….. Noviii…eee.. eeenaaak… betulll..!!! ” Saya mendongak melirik padanya. Terlihat muka mertuaku meringis menahan remasan lembut tanganku pada batangnya.

“Nggak apa-apa ….. agar cepet keluar.. ”, kata mertuaku berikan argumen.

Saya tdk mengiyakan dan tdk menepisnya karna kupikir ada benarnya juga. Agar cepat usai, kataku dalam hati. Mertuaku tersenyum melihatku tdk melarangnya sekali lagi. Ia dengan lembut serta hati-hati mulai meremas-remas ke-2 payudara dibalik dasterku.

Saya memanglah tdk kenakan kutang kerena habis menyusui si kecil barusan. Jadi remasan tangan mertua segera merasa karna kain daster itu begitu tidak tebal. Jadi wanita normal, saya rasakan kesenangan juga atas remasan ini.

Terlebih tanganku masih tetap menggenggam batangnya dengan erat, sekurang-kurangnya saya mulai dipengaruhi oleh situasi ini. Walau dalam hati saya telah berkemauan untuk menahan diri serta laksanakan semuanya untuk kebaikan diriku juga. Karna pastinya sesudah ini usai dia akan tidak melakukan perbuatan lebih jauh sekali lagi padaku.

“Novi sayang.., buka ya? Sedikit saja.. ”, pinta mertuaku lalu.

“Jangan Yah. Barusan kan telah janji tidak juga akan beberapa macam.. ”, ujarku mengingatkan.

“Sedikit saja. Ya? ” desaknya sekali lagi seraya menggeser tali daster dari pundakku hingga sisi atas badanku terbuka. Saya jadi gamang serta serba salah. Sesaat sisi dada sampai ke pinggang telah telanjang. Nafas mertuaku jadi tambah memburu kencang melihatku 1/2 telanjang.

“Oh.., Novii anda serius cantik sekali….!!! ”, pujinya sembari memilin-milin dengan hati-hati puting susuku, yang mulai basah dengan air susu. Saya terperangah. Kondisi telah mulai menghadap pada hal yg tidak kuinginkan.

Saya makin bergairah serta jadi tambah percaya dengan kekuatanku untuk membuatnya selekasnya usai. Keyakinanku ini nyatanya menyebabkan fatal bagiku. Telah nyaris 1/2 jam, saya belum juga menyaksikan sinyal tanda apa pun dari mertuaku. \

Saya jadi penasaran, sekalian terasa ditantang. Suamiku juga yang telah punya kebiasaan denganku, apabila telah kukeluarkan kekuatan begini tentunya takkan bertahan lama. Tapi mengapa dengan mertuaku ini? Apa ia memanfaatkan obat kuat untuk bercinta?

Karena sangat penasarannya, saya jadi kurang menyimak perbuatan mertuaku padaku. Tak tahu mulai sejak kapan daster tidurku telah lepas dari badanku. Saya baru sadar saat mertuaku berupaya menarik celana dalamku serta itu juga terlambat!

Demikian menengok ke bawah, celana itu barusan lepas dari ujung kakiku. Saya telah telanjang bulat! Ya ampun, mengapa kubiarkan semuanya berlangsung. Saya menyesal mengapa mengawalinya. 

Nyatanya peristiwanya tdk seperti yang kurencanakan. Saya sangat sombong dengan keyakinanku. Saat ini semua telah terlambat. Berantakan semua! Pekikku dalam hati penuh penyesalan. Kondisi jadi tambah tidak tertangani. Lagi-lagi saya kecolongan.

Mertuaku dengan lihainya serta tanpa ada kusadari telah membalikkan badanku sampai berlawanan dengan tempat badannya. Kepalaku ada di bawahnya sesaat kepalanya ada di bawahku. Kami telah ada dalam tempat enam sembilan! Selang beberapa saat kurasakan sentuhan lembut di sekitar selangkanganku. Badanku segera bereaksi serta tanpa ada sadar saya menjerit lirih.

“Oooohhhhh……. aaaa…. aaaaa……aaauugghhhhhhhhh..!!!!! ” saya menjerit lirih demikian aliran itu mendobrak pertahananku. Kurasakan cairan kewanitaanku menyembur tidak tertahankan. Badanku menggelepar seperti ikan terlempar ke darat rasakan kesenangan ini. 

Saya terkulai lemas sesaat batang kontol mertuaku masih tetap ada dalam genggamanku serta masih tetap mengacung dengan gagahnya, bahkan juga merasa makin lama kencang saja.

Saya mengeluh karna tidak miliki alternatif lain. Telah kepalang basah. Saya telah tdk miliki cukup tenaga sekali lagi untuk menjaga kehormatanku, saya cuma tergolek lemah tidak berdaya sementara mertuaku mulai menindih badanku. Dengan lembut ia menyeka wajahku serta berkata begitu cantiknya saya saat ini.

“Noviii….. kau benar-benar cantik. Badanmu indah serta langsing tapi padat diisi.., mmpphh..!!! ”, tuturnya sembari menciumi bibirku, coba buka bibirku dengan lidahnya.

Mertuaku menyesuaikan diri diantara ke-2 kakiku yang terbuka lebar. Kurasakan kepala kontolnya yang besar ditempelkan pada bibir kemaluanku. Digesek-gesek, dimulai dari atas hingga ke bawah. Naik turun. Saya terasa ngilu bercampur geli serta nikmat. Cairan yang masih tetap tersisa di lebih kurang itu buat gesekannya jadi tambah lancar karna licin.

“Yah..? ” panggilku menghiba.

“Apa sayang…”, jawabnya seraya tersenyum melihatku tersiksa.

“Cepetan.. yaaahhhhh…….!!! ”

“Sabar sayang. Anda menginginkan Ayah melakukan perbuatan apa…….? ” tanyanya pura-pura tidak tahu.

Saya tidak menjawab. Pasti saja saya malu menyebutkannya dengan terbuka apa hasratku sementara itu. Namun mertuaku kelihatannya menginginkan mendengarnya segera dari bibirku. Ia berniat mengulur-ulur dengan cuma menggesek-gesekan kontolnya. Sesaat saya serius telah tidak tahan sekali lagi mengekang birahiku.

“Novii…. iiii… iiiingiiinnnn aaa…aaayahhhh…. se…. se.. seeegeeeraaaa ma… masukin..!!! ”, kataku terbata-bata dengan sangat terpaksa.

Saya sesungguhnya begitu malu menyebutkan ini. Saya yang barusan demikian ngotot akan tidak memberi badanku kepadanya, saat ini jadi memohon bercinta. Wanita jenis apa saya ini!?

“Apanya yang dimasukin…….!! ”, tanyanya sekali lagi seperti menghina.

“Aaaaaaggggkkkkkhhhhh….. ya…yaaaahhhh. Ja….. ja…. Jaaangan siksa Noviiii..!!! ”

“Bapak tdk punya maksud menyiksa anda sayang……!! ”

“Oooooohhhhhh.., Yaaaahhhh… Noviii menginginkan dimasukin kontol bapak kedalam memek Novi…… uugghhhh..!!! ”

Saya kesempatan ini telah tidak malu-malu sekali lagi menyebutkannya dengan vulgar karena sangat tidak tahannya memikul gelombang birahi yang menggelora. Saya terasa seperti wanita jalang yang haus sex. Saya nyaris tidak yakin mendengar perkataan itu keluar dari bibirku sendiri. Tapi apa pengen dikata, memanglah saya begitu menghendaki bercinta selekasnya.

“Baiklah sayang. Tapi pelan-pelan ya”, kata mertuaku dengan penuh kemenangan sudah berhasil menaklukan diriku.

“Uugghh.. ”, saya melenguh rasakan tekanan batang kontolnya yang besar itu. Saya menanti cukup lama pergerakan kontol mertuaku masuk diriku. Terasanya tidak hingga. Terkecuali besar, kontol mertuaku begitu panjang juga. Saya hingga menahan nafas sementara batangnya merasa mentok didalam. Rasa-rasanya hingga ke ulu hati. Saya baru bernafas lega saat semua batangnya amblas didalam.

Mertuaku mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Satu, dua serta tiga tusukan mulai jalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam liang memekku buat kontol mertuaku keluar masuk dengan lancarnya. Saya menyeimbangi dengan pergerakan pinggulku. Meliuk perlahan-lahan. Naik turun ikuti irama tusukannya.

Pergerakan kami jadi tambah lama jadi tambah bertambah cepat serta jadi bertambah liar. Pergerakanku telah tdk teratur karna yang mutlak bagiku tusukan itu menjangkau bagian-bagian sensitif didalam relung kewanitaanku. Dia tahu persis apa yang kuinginkan.

Ia dapat mengarahkan batangnya dengan pas ke tujuan. Saya bagai ada di awang-awang rasakan kesenangan yang mengagumkan ini. Batang mertuaku menjejal penuh semua isi liangku, tiada sedikitpun area yang tersisa sampai gesekan batang itu begitu merasa di semua dinding vaginaku.

“Aduuhh.. auuffhh.., nngghh..!!! ”, saya merintih, melenguh serta mengerang rasakan seluruh kesenangan ini.

Kembali saya mengaku keperkasaan serta kelihaian mertuaku diatas ranjang. Ia demikian hebat, jantan serta tak tahu terlebih sebutan yang layak kuberikan kepadanya. Toni suamiku tdk ada apa-apanya ketimbang ayahnya yang bejat ini.

Yang tentunya saya rasakan kenikmatan tidak terhingga bercinta dengannya walau kusadari perbuatan ini begitu terlarang serta juga akan menyebabkan persoalan besar nanti. Namun sementara itu saya telah tidak peduli serta takkan menyesali kesenangan yang kualami.

Kurasakan semprotan untuk semprotan memancar kencang dari dalam diriku. Saya meregang seperti ayam yang baru dipotong. Badanku mengejang-ngejang diatas puncak kesenangan yang kualami untuk ke-2 kalinya sementara itu.

“Yaaaah.., ooooohhhhhhh.., Yaaaahhhhh.. eeee…eeennnaaaakkkkkkkk…!!! ”

Cuma itu yang dapat keluar dari mulutku karena sangat dahsyatnya kesenangan yang kualami dengannya.

“Sayang nikmatilah semuanya. Ayah menginginkan anda bisa rasakan kenikmatan yang sebetulnya belum juga sempat anda alami…. ”, bisik bapak dengan mesranya.

“Bapak sayang kepadamu, Ayah cinta padamu…. Ayah menginginkan melampiaskan kerinduan yang menyesak sampai kini.. ”, lanjutnya tidak henti-henti membisikan untaian kalimat indah yang terdengar demikian romantis.

Saya mendengarnya dengan perasaan tidak menentu. Mengapa ini datangnya dari lelaki yang bukanlah hendaknya kusayangi. Kenapa kesenangan ini kualami dengan mertuaku sendiri, tidak dari anaknya sebagai suamiku…????. Tanpa merasa air mata menitik jatuh ke pipi. Mertuaku terperanjat menyaksikan ini. Ia terlihat demikian cemas melihatku menangis.

“Novi sayang, mengapa menangis? ” bisiknya cepat-cepat.

“Maafkan Ayah bila sudah membuat kamu menanggung derita.. ”, lanjutnya seraya memeluk serta mengelus-elus rambutku dengan penuh kasih sayang. Saya jadi tambah sedih rasakan ini. Namun ini tidak cuma kelirunya. Saya juga berandil besar dalam kekeliruan ini. Saya tdk dapat menyalahkannya saja. Saya mesti jujur serta adil menyikapinya.

“Bapak tdk salah. Novi yang salah.. ”, kataku lalu.

“Tidak sayang. Ayah yang salah…”, tuturnya besikeras.

“Kita, Yah. Kita keduanya sama salah”, kataku sekalian memohonnya tidak untuk memperdebatkan permasalahan ini sekali lagi.

“Terima kasih sayang”, kata mertuaku seraya menciumi muka serta bibirku.

“Ooohh… oohhhh… oooouugghh.. Noviiiii.., luar biasa…..!!! ” jerit mertuaku rasakan hebatnya permainanku.

Pinggulku mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa ada henti. Tangan mertuaku mencengkeram ke-2 buah dadaku, diremas serta dipilin-pilin, hingga air susuku keluar jatuh membasahi dadanya. Ia lantas bangkit 1/2 duduk. Berwajah dibenamkan ke atas dadaku.

Menjilat-jilat semua permukaan dadaku yang berlumuran air susuku serta selanjutnya menciumi putting susuku. Mengisapnya kuat-kuat sembari meremas-remas menyedot air susuku sebanyak mungkin. Kami berdua sama-sama berlomba berikan kenikmatan. Kami tak akan rasakan dinginnya udara walau kamarku memanfaatkan AC.

Saya selalu meningkatkan sembari menjerit-jerit histeris. Saya telah tidak peduli suaraku juga akan terdengar kemana saja. Kesempatan ini saya mesti menang! Upayaku nyatanya tdk sia-sia. Kurasakan badan mertuaku mulai mengejang-ngejang. Ia mengerang panjang. Menggeram seperti harimau terluka. Saya juga merintih persis kuda betina binal yang tengah birahi.

“Eerrgghh.. ooooo…. ooooooo….. oooooouugghhhhhh..!!!! ” mertuaku berteriak panjang.

Badannya menghentak-hentak liar. Badanku terangkut goncangannya. Saya memeluknya erat-erat supaya jangan pernah terpental oleh goncangannya. Mendadak saya rasakan semprotan dahsyat menyirami semua relung vaginaku.

Semprotannya demikian kuat serta banyak membanjiri liangku. Akupun rasa-rasanya tdk kuat sekali lagi menahan tekanan dalam diriku. Sembari mendorongan pinggulku kuat-kuat, saya berteriak panjang sementara menjangkau puncak kesenangan bersamaan dengan bapak mertuaku.

Badan kami bergulingan diatas ranjang sembari berpelukan erat. Karena sangat dahsyatnya, badan kami terjatuh dari ranjang. Untunglah ranjang itu tidaklah terlalu tinggi serta permukaan lantainya tertutup permadani tidak tipis yang empuk hingga kami tidaklah sampai terkilir atau terluka.

“Oooooogggghhhhhhh.. yaahh.., nik…. nikkkk nikmaatthh…. yaaahhhh..!!!! ” jeritku tidak tertahankan.

Sunday, December 24, 2017

AKU ADALAH PEMUAS NAFSU KAKAK IPARKU




Saya seseorang pria berusia 40 th.. Istri saya setahun lebih muda dari saya. Keseluruhannya kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, wanita kelas II SMP (Nisa) serta bungsu lelaki kelas 3 SD. Saya bekerja di satu perusahaan telekomunikasi. 



Sedang istri saya seseorang wanita karir yang berhasil di bagian farmasi. Saat ini dia menjabat menjadi Distric Manager. Kami sama sama menyukai. Dia sebagai seseorang istri yang setia. Saya sendiri pada intinya suami yang setia juga. Sekurang-kurangnya saya setia pada perasaan cinta saya terhadap istri saya. Tapi untuk tidak masalah sex. 

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = ADIKKU PEMUAS NAFSU KU

Saya seseorang peselingkuh. Ini semuanya karna saya mempunyai libido yang sangat tinggi sesaat istri saya kurang punyai ketertarikan di bagian sex. Saya inginkan hubungan sekurang-kurangnya 2 x dalam satu minggu. Namun istri saya berasumsi sekali dalam satu minggu telah terlalu berlebih.

Dia sempat katakan terhadap saya, “Lebih enak hubungan sekali dalam satu bulan. ”

Setiap kali hubungan kami meraih orgasme bersama. Jadi sesungguhnya tak ada permasalahan dengan saya.

Rendahnya ketertarikan istri saya itu karena dia sangat terkuras tenaga serta fikirannya untuk masalah kantor. Dia pergi ke kantor jam 07. 30 serta pulang terlepas Maghrib. Hingga dirumah telah lesu serta sekitaran jam 20. 00 dia telah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau telah sangat rata-rata saya melaksanakan masturbasi. Pasti tanpa ada sepengetahuan dia, karna malu seandainya ketahuan.

Selama perkawinan kami telah tidak terhitung berapakah kali saya berselingkuh. Kalau istri saya kenal, saya tidak dapat mengayalkan bakal jadi apa neraka yang diciptakannya. Bukanlah apa-apa. Perempuan-perempuan yang saya tiduri yaitu mereka yang begitu dekat dengan dia. Saya menaruh rapat rahasia itu. Hingga saat ini. 

Itu karna saya melaksanakan persetubuhan cuma sekali pada seseorang wanita yang sama. Saya tidak pengen mengulanginya. Saya cemas, pengulangan akan melibatkan perasaan. Padahal yang saya kehendaki cuman persetubuhan fisik. Bukanlah hati serta perasaan. 

Saya berupaya mengindarinya sedapat-dapatnya, serta berikan kesan terhadap si wanita kalau semuanya yang berlangsung yaitu kesalahan. Memanglah terdapat banyak wanita menjadi perkecualian yang kelak juga akan saya katakan.

Wanita pertama yang saya tiduri sejak menikah tidak beda yaitu kakak istri saya. Oh ya, istri saya sebagai anak ke-3 dari lima bersaudara. Semua wanita. Istri saya sebut saja bernama Yeni. Ke-2 kakak Yeni telah menikah serta punyai anak. 

Mereka keluarga bahagia semua, serta sudah mempunyai rumah semasing. Cuma saya serta istri yang turut mertua dua th. pertama perkawinan kami. Tiap-tiap minggu keluarga besar istri saya berkumpul. Mereka keluarga yang hangat serta sama sama menyayangi.

Mbak Maya, kakak istri saya ini yaitu seseorang wanita yang menguasai. Dia kelihatan begitu kuasai suaminya. Saya seringkali lihat Mbak Maya menghardik suaminya yang berpenampilan culun. Suami Mbak Maya seringkali berkeluh-kesah dengan saya perihal sikap istrinya. 

Namun terhadap orang yang lain Mbak Maya begitu ramah, termasuk juga terhadap saya. Dia bahkan juga begitu baik. Mbak Maya seringkali datang dengan ke-2 anaknya bertandang ke tempat tinggal orang tuanya -yang berarti tempat tinggal saya juga- tanpa ada suaminya.

Terkadang menjadi basa-basi saya ajukan pertanyaan, “Kenapa Mas Wid tidak di ajak? ”

“Ahh malas saya ngajak dia, ” jawabnya.

Saya tidak sempat ajukan pertanyaan lebih jauh.

Seringkali selagi Mbak Maya datang serta bermalam, cocok istri saya tengah pekerjaan luar kota. Istri saya dua minggu sekali keluar kota selagi itu. Dia yaitu seseorang detailer yang gigih serta ambisius. Jika telah sekian rata-rata ibu mertua saya yang mempersiapkan kopi buat saya, atau makan pagi serta makan malam. Tapi andaikan cocok ada Mbak Maya, ya si Mbak berikut yang menukar pekerjaan ibu mertua. Tidak tidak sering Mbak Maya temani saya makan.

Karna seringnya berjumpa, jadi saya juga mulai dirasuki fikiran kotor. Saya seringkali mengayalkan dapat tidur dengan Mbak Maya. Tapi tidak mungkin. Mbak Maya tidak memberikan type wanita yang mudah di ajak tidur. Karenanya saya cuma dapat membayangkannya. 

Terlebih seandainya cocok keinginan menggejolak sesaat istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali rasa-rasanya. Serta sore itu, setelah mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin didalam kamar. Saya cuma bercelana dalam kala Mbak Maya mendadak buka pintu.

“Kopinya Dik Andy. ”

Saya terperanjat, serta Mbak Maya cepat-cepat tutup pintu kala lihat samping tangan saya ada didalam celana dalam, sesaat satu tangan beda mengibas-ibas rambut didepan kipas angin. Saya malu awalannya. Namun lantas berfikir, apa yang berlangsung apabila Mbak Maya lihat saya bugil kala penis saya tengah tegang?

Fikiran itu selalu mengusik saya. Momen buka pintu kamar dengan mendadak bukanlah hal yang mustahil. Adik-adik serta kakak-kakak istri saya memanglah jadi biasa sangat. Mereka kelihatannya tidak berasumsi permasalahan. Seakan kamar kami yaitu kamar mereka juga. 

Adik istri saya yang bungsu (masih tetap kelas II SMU, sebut saja Rosi) bahkan juga sempat menyerobot masuk sangat saja kala saya tengah bergumul dengan istri saya. Untung selagi itu kami tidak tengah bugil. Tapi dia sendiri yang malu, serta berhari-hari meledek kami.

Sejak momen Mbak Maya buka pintu itu, saya jadi seringkali menempatkan diri, tiduran didalam kamar dengan cuma bercelana dalam sembari coli (masturbasi). Saya cuma menginginkan melindungi agar penis saya tegang, serta mengharapkan selagi itu Mbak Maya masuk. Saya rebahan sembari membaca majalah. 

Sialnya, yang saya incar tidak sempat datang. Sekali saat jadi si Rosi yang masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memanglah telah umum. Cepat-cepat saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Rosi keburu lihat.

“Woww, indahnya. ”

Dia terlihat cengengesan sembari memolesi bibirnya dengan gincu.

“Mau kemana? ” bertanya saya.

“Nggak. Pengin makai lipstik saja. ”

Saya melanjutkan membaca.

“Coli ya Mas? ” tuturnya.

Gadis ini memanglah manja, serta begitu terbuka dengan saya. Ketika saya masih tetap berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan juga menakjubkan. Tidak tidak sering seandainya saya datang dia menggelendot di punggung saya. Pasti saya tidak punyai fikiran apa-apa. 

Dia kan masih tetap kecil saat itu. Tapi saat ini. Ahh. Mendadak saya perhatikannya. Dia telah dewasa. Telah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yang paling cantik diantara saudara istri saya.

Fikiran saya mulai kotor. Menurut saya, semakin lebih gampang sesungguhnya menjebak Rosi dari pada Mbak Maya. Rosi lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuman mencium pipi serta mengecup bibir sedikit, bukanlah hal yang susah. 

Dulu saya seringkali mengecup pipinya. Tapi sejak mulai dia terlihat telah dewasa, saya tidak sekali lagi mengerjakannya. Pada akhirnya arah jebakan saya berpindah ke Rosi. Saya coba melupakan Mbak Maya.

Malamnya, di meja makan kami makan bersama. Saya, ke-2 mertua, Mbak Maya, Rosi serta kakak Rosi, Mayang. Berulang-kali saya rasakan Mbak Maya perhatikan saya. Saya berdebar-debar mengayalkan apa yang berada di fikiran Mbak Maya. 

Saya berniat perlambat makan saya. Serta nyata-nyatanya Mbak Maya juga sekian. Sehingga hingga semuanya beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami tidak selekasnya berlalu. Piring-piring kotor serta makanan sudah dibereskan Mak Jah, pembantu kami.

“Dik Andy kesepian ya? Sukai sangat seandainya kesepian? ” Mbak Maya mebuka nada.

Saya kaget. Dia duduk persis di kanan saya. Dia memandangi saya. Matanya seolah jatuh kasihan terhadap saya. Sialan.

“Maksud Mbak May apaan sich? ” saya pura-pura tidak paham.

“Tadi Mbak May saksikan Dik Andy ngapain di kamar. Hingga Dik Andy tidak simak. Kalau tengah gitu, kunci pintunya. Kalau Rosi atau Ibu saksikan bagaimana? ”

“Apaan sich? ” saya tetaplah pura-pura tidak mengetahui.

“Tadi masturbasi kan? ”

“Ohh. ” Saya berpura-pura malu.

Perasaan saya bahagia bercampur gugup, menanti reaksi Mbak Maya. Saya menghela nafas panjang. Berniat.

“Yahh, Yeni telah tiga hari keluar kota. Fikiran saya tengah kotor. Jadi.. ”

“Besok sekali lagi seandainya Yeni pengen keluar kota, anda minta jatah dahulu. ”

“Ahh Mbak May ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang cocok saya sekali lagi pengin dia telah kecapekan. ”

“Tapi itu kan keharusan dia melayani anda? ”

“Saya tidak mau dia melaksanakan dengan sangat terpaksa. ”

Kami sama-sama diam. Saya selalu menanti. Menanti. Jantung saya berdegup keras.

“Kamu seringkali swalayan gitu? ”

“Yaa seringkali Mbak. Kalau pengin, selalu Yeni tak mau, ya saya swalayan. Ahh sudah aahh. Kok ngomongin gitu? ”

Saya pura-pura menginginkan mengalihkan perbincangan. Tapi Mbak Maya tidak perduli.

“Gini lho Dik. Permasalahannya, itu tidak sehat untuk perkawinan kalian. Anda mesti bicara dengan Yeni. Masa telah punyai istri masih tetap swalayan. ”

Mbak Maya memegang punggung tangan saya.

“Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Demikian sebaliknya dengan Yeni. Jadi sepertinya saya yang harus ikuti keadaan dia. ” Kesempatan ini saya bicara jujur. “Saya cukup senang dapat melayani sendiri kok. ”

“Kasihan anda. ”

Mbak Maya menyentuh ujung rambut saya, serta diungkapkannya ke belakang. Saya membulatkan tekad menangkap tangan itu, serta menciumnya selintas. Mbak Maya seperti kaget, serta cepat-cepat menariknya.

“Kapan kalian paling akhir kumpul? ”

“Dua atau tiga minggu selanjutnya, ” jawab saya.

Bohong besar. Mbak Maya mendesis kaget.

“Ya ampuun. ”

“Mbak. Tapi Mbak jangan sampai katakan apa-apa ke Yeni. Nanti salah paham. Disangka saya mengadu masalah begituan. ”

Mbak Maya kembali menggenggam tangan saya. Erat, serta meremasnya. Isi celana saya mulai bergerak-gerak. Kesempatan ini saya yang menarik tangan saya dari genggaman Mbak Maya. Tapi Mbak Maya menahannya. Saya menarik sekali lagi. Bukanlah apa-apa. Kesempatan ini saya takut kelak diliat orang yang lain.

“Saya horny seandainya Mbak pegang selalu. ”

Mbak Maya tertawa kecil serta melepas tangan saya. Dia beranjak sembari mengucek-ucek rambut saya.

“Kaciaann ipar Mbak satu ini. ”

Mbak Maya berlalu, menuju ruangan keluarga.

“Liat TV saja yuk, ” ajaknya.

Saya memaki dalam hati. Kurang ajar benar. Dibilang saya horny jadi cengengesan, bukannya katakan, “Saya juga nih, Dik. ” 1/2 kesal saya mengikutinya. Di ruangan keluarga semuanya kumpul terkecuali Rosi. Cuma sebentar. Saya masuk ke kamar.

Sekitar jam 23. 00 pintu kamar saya berderit. Saya melihat. Mbak Maya. Dia tempelkan telunjuknya di bibirnya.

“Belum bobo? ” tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras.

“Belum. ” Jawab saya.

“Kita bercakap diluar yuk? ”

“Di sini saja Mbak. ” Saya seperti mendapatkan ide.

“Ihh. Di teras saja. Udah ngantuk belum pula? ”

Mbak Maya selekasnya menghilang. Dengan cuma bersarung telanjang dada serta CD saya ikuti Mbak Maya ke teras. Saya memanglah jadi biasa tidur bertelanjang dada serta bersarung. Rumah sudah senyap. TV sudah dimatikan. Keluarga ini memanglah jadi biasa tidur sebelumnya jam 22. 00. Cuma saya yang kerasan melek.

Dia berikan tempat terhadap saya. Kami duduk nyaris berhimpitan. Saya memanglah berniat. Ketika dia coba menggeser sedikit menjauh, perlahan saya mendekakan diri.

“Dik Andy” Mbak Maya buka penuturan.

“Nasib anda itu sebenernya tidak jauh lain dengan Mbak. ”

Saya mengerutkan dahi. Menanti Mbak Maya menerangkan. Tapi wanita itu diam saja. tangannya memilin-milin ujung rambut.

“Maksud Mbak apa sich? ”

“Tidak bahagia dalam hal tempat tidur. Ih. Bagaimana sich. ”

Mbak Maya mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memanglah sakit, Tapi saya bahagia. Perlahan penis saya bergerak.

“Kok dapat? ”

“Nggak tahu tuch. Mas Wib itu loyo setelah. ”

“Impoten? ” Saya agak kaget.

“Ya tak sich. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas saya. Wanita kok dibegituin, ”

“Hihihi.. Barusan kok kasih saran ke saya? ”

Saya tersenyum kecil. Mbak Maya coba mendaratkan sekali lagi cubitannya. Tapi saya lebih sigap. Saya tangkap tangan itu, serta saya amankan dalam genggaman. Saya mulai berani. Saya remas tangan Mbak Maya. Penis saya merasa menegang. Tubuh mulai panas dingin. Mungkinkan malam hari ini saya serta Mbak Maya..

“Terus langkah pelampiasan Mbak bagaimana? Swalayan juga? ” Bertanya saya.

Saya letakkan samping tangan diatas pahanya. Mbak Maya coba menghindar, tapi tidak jadi.

“Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan saja. ”

“Kapan paling akhir Mbak Maya tidur sama Mas Wib? ”

Saya mencium punggung tangan Mbak Maya. Lalu tangan itu saya letakkan perlahan diantara pahaku, sedikit menyentuh penis.

“Dua minggu waktu lalu. ”

“Heh? ” Saya memandang matanya. Bener tak sich. Kok jawabannya sama juga dengan saya? Ngeledek apa bagaimana nih.

“Bener. ” Matanya mengerling ke bawah, lihat suatu hal di dekat tangannya yang kugenggam.

“Mbak.. ” Saya membuat kemampuan untuk bicara. Tenggorokan merasa kering. Nafsu saya mulai naik. Wanita ini bener-bener seperti merpati. Jangan-jangan cuma jinak kala didekati. Saat dipegang dia kabur.

“Hm, ” Mbak Maya memandang mata saya.

“Mbak pengin? ”

Dia tidak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya capai pundaknya. Saya elus rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja. Sejurus lantas mulut kami berpagutan. Lama. Ciuman yang bergairah. Saya remas sisi dadanya. Lalu tali samping dasternya saya tarik serta lepas. 

Mbak Maya merintih kala jari saya menyentuh belahan dadanya. Dengan spontan tangan kirinya yang sejak mulai barusan di pangkuan saya meraih apa sajakah. Serta yang tertangkap yaitu penis. Dia meremasnya. Saya menggesek-gesekkan jari saya di dadanya. Kami kembali berciuman.

“Di kamar saja yuk Mbak? ” ajak saya.

Lalu kami beranjak. 1/2 berjingkat-jingkat menuju kamar Mbak Maya. Kamar ini terdapat bersebarangan dengan kamar saya. Di samping kamar Mbak Maya yaitu kamar mertua saya.

Malam itu tumpahlah semuanya. Kami bermain dengan hebatnya. Berulang-kali. Ini yaitu perselingkuhan saya yang pertama sejak mulai saya kawin. Terakhir saya kenal, itu juga perselingkuhan pertama Mbak Maya. Sebelumnya itu tidak terbetik fikiran untuk selingkuh, terlebih tidur dengan lelaki beda tidak cuman Mas Wib.

Pada akhirnya saya kembali pada arah awal saya. Rosi. Mungkinkah saya menyetubuhi adik istri saya? Uhh. Tidak mungkin. Kalau hamil? Beda dengan Mbak Maya. Kepada dia saya tidak sangsi untuk keluarkan benih saya kedalam rahimnya. 

Jikalau hamil, tidak permasalahan kan. Paling-paling seandainya anaknya lahir serta serupa dengan saya yaa banyak langkah untuk menepis tuduhan. Lagian masak sich pada berprasangka buruk?

ADIKKU PEMUAS NAFSU KU



Sudah mulai sejak berusia 7 atau 8 th. saya memiliki keingintahuan serta keinginan yang kuat juga akan sex. Dengan sembunyi-sembunyi saya kerap membaca majalah dewasa punya orang tuaku. 

Biasanya hal semacam itu kulakukan sebelum pergi sekolah serta orang tuaku tidak dirumah. Waktu membaca majalah itu saya juga beronani untuk memuaskan keinginanku.


Pada waktu usiaku 10 th., keinginanku juga akan pemuasan sex makin besar, maklum waktu itu yaitu masa puber. Frekwensiku jalankan masturbasi juga makin kerap, dalam satu hari dapat sampai 4 kali. Serta sehari-hari minimum 1 kali tentu saya laksanakan.

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = ISTRI KU PENCARI NAFKAH MENJUAL DIRI

Disuatu sore kala saya duduk di kelas 6 SD, waktu itu tak ada seseorang juga dirumah. Ayah tengah bertugas keluar kota, sedang Ibu serta adikku tengah ikuti satu kerjaan mulai sejak pagi. Saya pakai peluang itu untuk melihat blue film punya orang tuaku. Mulai sejak pagi telah 3 film saya putar serta telah 4 kali saya jalankan masturbasi. Namun keinginanku masih demikian besar.

Ada adegan yang begitu saya gemari serta saya kerap berkhayal kalau saya jadi pemeran pria dalam film itu. Adegan itu yaitu waktu seseorang pria tengah berbaring sesaat wanita pertama duduk diatas penis sang pria sembari menggoyangkan pinggulnya serta wanita ke-2 duduk pas diatas mukanya sesaat sang pria dengan lahapnya menjilati vagina wanita ke-2 itu.

Saya selekasnya turunkan celanaku bersiap jalankan masturbasi sembari melihat adegan favoritku. Di tengahnya kerjaanku serta film tengah hot-hotnya, mendadak terdengar nada pintu pagar di buka. Waktu itu tunjukkan jam 20. 00, nyatanya Ibu serta adikku telah pulang. 

Selekasnya saya gunakan celanaku kembali serta keluarkan video dari playernya lalu menempatkannya kembali di tempatnya. Lantas baru saya membukakan pintu buat mereka.

“Eh Wan, tolong bantu masukan beberapa barang dong”, Ibu memohonku membantunya membawa beberapa barang.

“Iya Ma. Shin, disana ngapain saja? Koq nampaknya penat banget sich? ”, saya menegur adikku Shinta.

“Wah, banyak. Pagi sesudah aerobik selalu jalan lintas alam. Hingga diatas telah siang. Selalu sorenya baru turun. Pokoknya penat deh. ”, Shinta menerangkannya dengan semangat.

Kemudian mereka mandi serta makan malam. Sesaat saya duduk di area keluarga sembari melihat acara TV. Sesudah mereka usai makan malam, adikku segera menuju ke kamarnya diatas. Ibu turut gabung denganku melihat TV.

“Wan, ada acara bagus apa saja? ”, Ibu ajukan pertanyaan padaku.

“Cuma ini yang mendingan, yang lain jelek”, saya memberi kabar kalau cuma acara yang tengah kutonton yang cukup bagus.

Waktu itu acaranya yaitu film action. Kemudian ada perbincangan kecil pada saya serta Ibu. Karena capek, Ibu melihat sembari tiduran diatas karpet. Tidak lama setelah itu Ibu rupanya terlelap. Saya terus melihat. 

Disuatu waktu, dalam film itu ada jalan narasi di mana rekan wanita sang jagoan tertangkap serta diperkosa oleh boss penjahat. Spontan saja penisku mengembang. Saya terus melanjutkan melihat.

Ketika film tengah seru-serunya, tanpa ada berniat saya memandang Ibu yang tengah tertidur dengan tempat kepandaianng serta kaki yang terbentang. Baju tidurnya (daster) terungkap, hingga sedikit celana dalamnya tampak. Badanku segera bergetar lantaran nafsuku yang mendadak meledak. Tidak sempat terpikir olehku jalankan persetubuhan dengan Mamaku sendiri. 

Tapi panorama ini benar-benar mengundang selera. Pada umur 29 th., Ibu masih tetap tampak begitu menarik. Dengan kulit kuning, tinggi tubuh 161 cm, berat tubuh 60 kg, buah dada 36B ditambah bentuk pinggulnya yang aduhai, nyatanya sampai kini saya tidak mengerti kalau sesungguhnya Ibu begitu menggairahkan.

Sepanjang ini saya betul-betul tidak sempat miliki fikiran aneh pada Ibu. Saat ini nampaknya baru saya tersadar. Nafsu mendorongku untuk menjamah Ibu, tetapi sesaat saya sangsi. Bagaimana bila hingga Ibu terbangun. 

Namun dorongan nafsu memaksaku. Akhirnya saya bertekad sebelumnya setelah saya mengecilkan volume TV biar tidak membangunkan Ibu. Saya bergerak mendekati Ibu serta ambil tempat dari arah kaki kanannya. Untuk menegaskan biar Ibu tidaklah sampai terbangun, kugerak-gerakkan tangan Ibu serta nyatanya memanglah tak ada reaksi.

Rupanya lantaran capek sepanjang hari, ia jadi tertidur dengan begitu lelap. Dasternya yang terungkap, kucoba singkap lebih tinggi sekali lagi hingga perut serta tak ada kesusahan. Tapi itu belum juga cukup, saya singkap dasternya lebih tinggi sekali lagi dengan terlebih dulu saya pindahkan tempat ke-2 tangannya ke atas. 

Saat ini ke-2 buah dadanya mampu tampak dengan terang, lantaran nyatanya Ibu tidak kenakan bra. Segera saya sentuh buah dada kanannya dengan telapak tangan terbuka serta dengan perlahan-lahan saya remas. Sesudah senang meremasnya, saya hisap area putingnya lantas semua area buah dadanya.

Mendadak Ibu mendesah. Saya kaget serta terasa takut kalau-kalau hingga Ibu terbangun. Namun sesudah kutunggu sebagian waktu tak ada reaksi beda darinya. Untuk memastikannya sekali lagi saya meremas buah dada Ibu lebih keras serta terus tak ada reaksi. 

Walaupun masih tetap penasaran dengan area dadanya, tetapi saya takut bila tidak miliki cukup saat. Saat ini tujuan saya tujukan ke vaginanya. Ibu kenakan CD tidak tebal berwarna kuning hingga masih tetap tampak bulu kemaluannya.

Saya raba serta saya ciumi vagina Ibu, tapi saya tidak senang lantaran masih tetap terhambat CD-nya. Jadi kuputuskan untuk turunkan CD-nya hingga semua vaginanya tampak. Namun hal semacam itu tidak bisa kulakukan lantaran tempat kakinya yang terbentang merepotkanku untuk menurunkannya. Jadi sangat terpaksa saya rapatkan kakinya hingga saya dapat turunkan CD-nya hingga lutut. 

Tapi mengakibatkan saya jadi tidak dapat mengeksplorasi vagina Ibu dengan leluasa lantaran kakinya saat ini merapat. Apakah saya mesti melepas semua? Pasti semakin lebih leluasa, tapi bila Ibu hingga terbangun juga akan beresiko lantaran saya akan tidak dapat secara cepat menggunakankannya kembali.

Berhubung nafsuku telah memburu, jadi saya putuskan untuk melepaskannya semuanya. Lantas saya rentangkan kakinya. Saat ini vagina Ibu mampu tampak dengan terang. Tidak tahan sekali lagi, segera saya cium serta jilati vaginanya. Lebih jauh sekali lagi, dengan ke-2 tangan kubuka bibir-bibir vaginanya serta saya jilati area dalamnya. 

Saya betul-betul makin bernafsu, menginginkan berasa saya telan vagina Ibu. Tidak lama sesudah saya jilati, vaginanya jadi basah. Sesudah senang mencium serta menjilati area vaginanya, penisku telah tidak tahan untuk dimasukkan kedalam vagina Ibu. Saya lalu berdiri untuk melepas celanaku. Lantas saya duduk sekali lagi diantara ke-2 kaki Ibu serta saya bentangkan kakinya lebih lebar.

Dengan ambil tempat duduk serta ke-2 kakiku dibentangkan untuk menahan ke-2 kaki Ibu, saya tujukan penisku ke lubang vaginanya. Tangan kananku menopang buka lubang vagina Ibu sesaat saya dorong penisku perlahan-lahan. 

Saya rasakan penisku masuk daerah yang basah, hangat serta menjepit. Badanku gemetar hebat lantaran nafsu yang memojokkan. Sesudah sebagian waktu pada akhirnya semua penisku telah berhasil masuk kedalam vagina Ibu dengan tidaklah terlalu sukar, barangkali lantaran Ibu telah melahirkan dua orang anak.

Awalilah kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan perlahan-lahan. Kurasakan kesenangan serta sensasi yang mengagumkan. Saya mengambil keputusan untuk memuaskan nafsuku, apapun yang berlangsung. Semakin lama pergerakanku makin cepat. 

Dengan makin bernafsu, saya peluk badan Ibu serta mengulum dadanya, sesaat penisku selalu bergerak cepat menggosok-gosok vagina Ibu. Saya telah tidak perduli sekali lagi apakah Ibu juga akan terbangun atau tidak, agar juga terbangun saya selalu menggoyangnya hingga saya senang.

Benar-benar nikmat. Bahkan juga lebih nikmat dari pada fantasiku sampai kini. Sesudah saya berjuang keras sepanjang 6 menit, pada akhirnya saya telah tidak tahan sekali lagi sampai saya benamkan penisku dalam-dalam ke vagina Ibu. 

Saya rasakan spermaku mengalir berbarengan dengan sensasi yang mengagumkan. Seolah melayang-layang hingga merasa sakit kepala. Saya biarlah penisku sebagian waktu didalam badan Mamaku.

Sesudah cukup santai, saya cabut penisku. Saya senang. Saya tidak menyesal. Saya gunakan kembali celanaku. Sebelumnya saya gunakan kembali CD-Mama, saya puaskan diri dengan meremas-remas vagina Ibu. Kemudian saya atur kembali daster Ibu. 

Saya matikan TV serta naik menuju kamarku diatas. Saya segera rebahan diatas kasurku. Walaupun saya terasa capek tapi saya tidak dapat tidur memikirkan pengalaman ternikmat yang barusan saya rasakan. Pengalaman seseorang anak SD yang barusan jalankan hubungan sex dengan Mamanya sendiri.

Memikirkan hal itu saja buat nafsuku bangkit kembali. Saya berfikir untuk kembali mengerjakannya dengan Ibu. Saya jalan keluar kamar menuju area keluarga. Namun dimuka kamar Shinta adikku, tak tahu apa yang merubah fikiranku. 

Saya berfikir, bila Ibu saja tidur demikian lelapnya jadi pasti Shinta juga sekian. Terlebih sampai kini Shinta bila telah tidur sukar sekali untuk dibangunkan.

Perlahan-lahan saya buka kamarnya serta saya saksikan Shinta tertidur dengan memakai selimut. Saya masuk ke kamarnya serta saya tutup sekali lagi pintunya. 

Seperti yang telah saya laksanakan dengan Ibu, saya juga telah berkemauan juga akan menyetubuhi Shinta adikku sendiri. Walaupunpun ia bangun saya juga akan tidak perduli.

Lantas saya singkap selimutnya serta saya bebaskan dasternya dan tidak CD-nya. Saat ini Shinta telah betul-betul bugil. Karena Shinta belum juga punyai buah dada, sasaranku segera ke vaginanya. Vaginanya benar-benar mulus lantaran belum juga ditumbuhi rambut. 

Saya rentangkan kakinya lantas saya cium serta jilati vaginanya. Sekali-kali saya gigit perlahan-lahan. Lantas saya buka lebar-lebar bibir vaginanya dengan jariku serta kujilati area dalamnya.

Sesudah senang menciumi vaginanya, saya bersiap untuk menghunjamkan penisku kedalam vagina Shinta yang masih tetap mulus. Saya rentangkan kakinya serta saya letakkan melingkar di pinggangku. Saya menginginkan ambil tempat yang memungkinkanku mampu menyetubuhi Shinta dengan leluasa.

Lantas kuarahkan penisku ke lubang vaginanya sesaat ke-2 tanganku menopang buka bibir vaginanya. Saya dorong perlahan-lahan tetapi nyatanya tidak semudah saya mengerjakannya dengan Ibu. Vagina Shinta demikian sempit, lantaran ia masih tetap kecil (waktu itu ia baru berumur 9 th.) serta sudah pasti masih tetap perawan. Tapi itu bukan hanya halangan bagiku. Saya selalu mendorong penisku serta area kepala penisku pada akhirnya berhasil masuk. Namun untuk lebih jauh begitu sukar.

Nafsuku telah mencapai puncak tapi masih tetap belum juga dapat masuk juga sampai membuatku jengkel. Karena saya telah berkemauan, jadi saya paksakan untuk mendorongnya sampai saya berhasil. Namun mendadak saja Shinta merintih. 

Saya diam sesaat serta nyatanya Shinta tidak bereaksi lebih jauh. Walaupunpun saya tidak perduli apakah Shinta juga akan tahu atau tidak, tetaplah saja semakin lebih baik bila Shinta tidak menyadarinya.

Lalu saya mulai menggoyang pinggulku, namun pergerakanku tidak dapat selancar waktu mengerjakannya dengan Ibu, lantaran vagina Ibu basah serta tidaklah terlalu sempit, sedang punya Shinta kering serta sempit. 

Saya selalu menggesekan penisku didalam badan Shinta makin lama makin cepat sembari memeluk badannya. Ada ketidaksamaan kesenangan sendiri pada vagina Ibu serta Shinta. Karena vagina Shinta lebih sempit jadi cuma kurun waktu 3 menit saya telah menjangkau orgasme.

Kubiarkan spermaku mengalir didalam vagina Shinta. Saya tidaklah perlu cemas lantaran saya tahu Shinta belum juga dapat hamil. Saya tekan penisku dalam-dalam serta saya peluk Shinta dengan erat. Sesudah senang saya gunakan sekali lagi kemeja Shinta baru saya gunakan kemejaku sendiri. Saya berjingkat kembali pada kamarku serta tertidur hingga esok paginya.

Saat pagi harinya saya agak cemas bila ketahuan. Tapi hingga saya pergi sekolah tak ada yang mencurigakan dari sikap Ibu ataupun Shinta. Mulai sejak waktu itu saya senantiasa terbayang kesenangan yang saya alami saat malam itu. Saya menginginkan mengulanginya. Dengan Ibu peluangnya dapat ditunaikan bila Ayah tidak dirumah. 

Jadi semakin lebih besar kesempatannya bila mengerjakannya dengan Shinta saja. Walaupunpun saat mengerjakannya, saya tidak perduli bila di ketahui namun terus semakin lebih aman bila mereka tidak menyadarinya. Jadi nyaris tiap-tiap malam, saya senantiasa bergerilya ke kamar Shinta. Namun saya cuma berhasil hingga step melepaskan bajunya. Setiap saat penisku mulai masuk, Shinta senantiasa terbangun.

Empat bln. mulai sejak pengalaman pertama, saya belum juga sempat sekali lagi jalankan seks. Pada bln. ke-5, saya masuk SMP serta pada pelajaran biologi saya mengetahui satu bahan kimia praktikum yang dipakai untuk membius. Waktu itu saya segera berfikir kalau saya dapat memakainya bersetubuh dengan Shinta sekali lagi.

Sesudah pelajaran biologi, saya ambil sebotol obat bius untuk dibawa ke tempat tinggal. Saat malam hari sesudah semua tertidur, saya masuk ke kamar Shinta. Satu sapu tangan yang sudah diberi obat bius saya letakkan di hidung Shinta. Sesudah sebagian waktu, saya angkat sapu tangan itu serta mulai melepaskan kemeja Shinta. Serta sesudah saya melepaskan semua kemejaku, saya naik ke ranjang Shinta serta duduk diantara ke-2 kakinya.

Saya ambil tempat favoritku dengan tempatkan ke-2 kakinya memutari pinggangku. Saya masukan penisku ke vaginanya dengan perlahan-lahan hingga total penisku masuk. Goyangan pinggulku mulai menggoyang badan Shinta. 

Saya memeluk badannya dengan erat serta penisku bergerak keluar masuk secara cepat. Karena saya percaya Shinta akan tidak terbangun jadi saya dapat merubah tempat sesukaku. Seperti terlebih dulu, waktu pada puncaknya saya biarlah spermaku tertumpah didalam vaginanya.

Mulai sejak waktu itu nyaris sehari-hari saya menyetubuhi adikku, Shinta. Sesekali bila Ayah tengah diluar kota, saya juga menyetubuhi Ibu. Alangkah beruntungnya saya. Dengan ilmu dan pengetahuan, satu kendala nyatanya mampu dikerjakan dengan gampang

Saturday, December 16, 2017

ENAK NYA MEMEK PROGRAMER




Terlebih dulu perkenalkan namaku Budi, saya datang dari Indonesia Timur. Saat itu saya baru semester 3 di th. 2014 saya berteman dengan cewek yang bernama Tini.

Usiaku waktu itu 21 th. sedang Tini 23 th., waktu itu Tini bekerja disalah satu perusahaan swasta jadi progamer. Awal mula pertemuanku dengan Tini datang dari chatroom, lama kelamaan kita sama-sama akrab, walaupun belum juga sempat ketemuan. 



Persahabatanku dgn Tini lewat sosmed telah jalan 1 th.. Hingga selanjutnya kita miliki peluang untuk ber-copy darat. Saya memperoleh peluang untuk liburan di Jakarta. 

Singkat narasi akupun hingga di Jakarta serta dengan bekal sebagian lembar photo kirimannya, sore harinya saya pergi ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.

Demikian lihat Tini yg asli untuk pertama kalinya saya benar-benar terpana. Bagiku, Tini lebih cantik aslinya dari pada di fotonya. 


Dan didukung dgn penampilannya yg nampak dewasa yang sesuai dengan profesinya waktu ini jadi programer software di PT JS di lokasi Jaksel.

Hal semacam ini membuatku makin tertarik dengannya serta diam-diam buat birahiku naik dengan perlahan-lahan. Setelah berjumpa, kami berdua melingkari Taman Anggrek sampai malam serta dinner di sana. Setelah makan malam kami memiliki kesempatan melingkari Jakarta serta selanjutnya kami pulang. 

Kuantar dia hingga ke tempat tinggalnya di lokasi Jakarta Barat. Pertemuan itu membawa masa lalu sendiri bagiku serta oleh karenanya saya kembali mengajak Tini keluar berjalan-jalan esok harinya yang bertepatan dengan malam minggu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali saya menjemput Tini di tempat tinggalnya, kemudian kami pergi dengan serta melingkari Jakarta bersama mallnya sampai jam 10 malam. 

Memang saya masih tetap menginginkan dengannya sampai tengah malam, tetapi Tini menampik karna tuturnya tak ada yang melindungi tempat tinggal, sebab Ayah, Mama, kakak, Kakak ipar serta adeknya tengah ke Bogor menghadiri kondangan familinya.

Memang saya kecewa juga mendengar penolakannya itu, tapi kekecewaanku tidak berjalan lama saat Tini mengajakku untuk bermalam di tempat tinggalnya karna dia tidak berani tidur sendirian. Akupun awalannya berpura-pura dgn tidak mengiyakan dengan segera penawarannya itu. 

Setelah terdiam sebagian menit saya juga mengiyakan tawaran Tini serta nampaknya ia benar-benar suka sekali. Akhirnya kami hingga dirumah Tini jam 10 lewat 30 malam.

Setelah turun dari mobil, Tini selekasnya buka pintu pagar serta pintu tempat tinggal. Lalu akupun masuk kedalam tempat tinggalnya yang lumayan besar itu serta duduk di kursi sofa yg berada di ruangan tamunya. 

Saat itu fikiranku melayang memikirkan kalau saya bisa menyalurkan keinginanku pada Tini. Selalu jelas saja, sampai kini saya senantiasa horny andaikan mendengar nada dari Tini serta saya juga senantiasa beronani dgn memikirkan tengah menyetubuhi Tini. Bahkan juga kerapkali waktu kutelepon dia, saya beronani serta Tini juga tahu semua itu.

Setelah mengunci pintu tempat tinggalnya, Tini permisi padaku untuk mandi. Mendengar Tini ingin mandi fikiranku jadi bertambah kotor sebelumnya setelah saya memikirkan dapat menyetubuhinya. 

Lalu dengan langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Tini yang jalan ke arah kamar mandi sampai saya lihat Tini masuk kedalam kamar mandi serta mengunci pintunya.

Selekasnya saya memutar otakku untuk mencari celah supaya bisa mengintip Tini yg tengah mandi. Tetapi belum juga pernah saya memperoleh langkah mengintip yang cocok, mendadak Tini keluar dari kamar mandi serta berteriak karna ada kecoa. 

Saya yang lihat Tini keluar tanpa ada sehelai benang juga cuma dapat terpaku serta diam. Mataku segera tertuju pada dua daging kenyal yang tergantung di dadanya. Sungguh indah sekali buah dada Tini yang memiliki ukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karna saya sempat bertanya ukuran bra nya lewat SMS serta dia juga memberi tahu saya) dengan putingnya yang berwarna kecoklatan.

Menginginkan rasa-rasanya lidahku segera menjilati lokasi dadanya itu. Pandangan mataku waktu ini tertuju pada vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak demikian lebat. 

K0ntolku juga segera bangkit serta berdiri tegak. Saat itu yang berada di fikiranku hanya bagaimana caraku untuk dapat ngentot dgn Tini. Tanpa ada fikir panjang akupun mendekati Tini serta kurangkul badannya selanjutnya kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut itu.

Nyatanya Tini tidak memberi perlawanan bahkan juga ia juga mengulum bibirku.

“Aaaahhhh…. ” desahnya. Saya juga makin berani sehabis mendengar desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga mulutnya yang mungil serta tanganku juga bergerilya meremas-remas serta kadang-kadang meraba-raba onggokan daging kenyal di dadanya sembari memilin-milin putingnya yang telah mulai mengeras.

Disamping itu ia juga mulai coba menarik resleting celanaku serta tanpa ada kesusahan dia berhasil turunkan celanaku serta menarik kaosku dan melemparnya ke lantai kamar mandi. 

Waktu itu, ia sedikit terperanjat, saat tanpa ada berencana tangannya menyentuh k0ntolku yang masih tetap terbungkus oleh CDku.

“Wow, gede banget k0ntolmu Sai” tuturnya. Saya cuma menanggapinya dengan senyum serta tanganku masih tetap memilin-milin puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya serta selalu turun ke bawah serta berhenti dibagian putingnya.

Disini saya permainkan putingnya yang indah itu dengan lidahku. Kadang-kadang kuemut, kuhisap serta kugigit lembut putingnya itu, hingga buat Yussi tidak kuasa untuk menahan udara nafsunya yang telah nyaris meledak.

Nampaknya Tini juga telah tidak sabar untuk lihat serta rasakan k0ntolku, Tini tengah mengusahakan menarik turun CDku. Dan lalu tanpa ada hambatan yang bermakna Tini selanjutnya berhasil turunkan CDku.

“Jangan di sini Sai, kita mencari tempat yg enak saja yuk” ajakku.

“Gimana pabila di kamarmu saja Tin? ” uajarku sekali lagi.

“Iya mari kita ke kamarku saja, kita ngentot hingga senang ya” kata Tini bergairah.

Tanpa ada aba-aba selanjutnya kugendong badannya kubawa kedalam kamarnya serta setelah itu kurebahkan badan bugilnya di atas ranjang yang empuk. Tanpa ada tunggu lebih lama sekali lagi, selekasnya kuhisap puting susunya yang telah makin mengeras sekali lagi.

“Ssssttthhh…aaahhhh…enak saiiii…” desah Tini.

“Putingmu enak sekali Tin, saya sukai banget sama putingmu” celotehku penuh nafsu.

“Ayu sayang, sedot yg kenceng putingku…. aaaahhhh…” desah Tini yg makin bergairah.

Mendengar desahannya saya makin bernafsu. Makin lama ciumanku merambat turun ke pusarnya selanjutnya ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan clitorisnya dengan lidahku serta saya selalu memasukkan ujung lidahku kedalam lubang vaginanya yang harum itu.

Tini juga menyeimbangi dgn mengangkat pinggulnya serta berseru,

“Ooohhh…yeeessss…nikmat sekaliii…. aaaahhh…”

Sesaat saya masih tetap mempermainkan lokasi vaginanya dengan lidahku, Tini makin kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, lalu dengan mendadak dia berteriak,

“Ooohhh…Budi sayang saya keluaaaaarrr…. aaahhhh…yyeessss…” teriaknya.

Saat itu badan Tini mengejang serta matanya terpejam. Disamping itu dari lubang vaginanya nampak cairan kewanitaannya membanjiri vaginanya. Kuhisap cairannya itu serta kurasakan manis bercampur asin dengan aroma yang kahs wanita, wangi serta hangat. 

Kuhisap cairannya dengan rakus hingga habis serta badanku kembali merambat ke atas mengisap putingnya kembali yang terlihat indah bagiku. Rasa-rasanya bibirku masih tetap belum juga senang menyusu di putingnya itu.

Selang beberapa saat kulihat Tini kembali menggeliat-geliat serta mendesah-desah. Ia terlihat terangsang kembali serta memohonku untuk selekasnya memasukkan kontolku yang memiliki ukuran 16 cm dengan diameter 3 cm kedalam lubang vaginanya yang telah basah sekali.

“Ayo Budi sayang, input kontolmu saat ini, saya telah gak tahan lagiii…” pintanya manja.

Tanpa ada tunggu lebih lama sekali lagi kuarahkan kontolku kedalam lubang vaginanya. Dengan perlahan tetapi pastinya kontolku juga mulai menyisip masuk kedalam lubang vaginanya yang masih tetap sempit (maklumlah Tini masih tetap virgin) serta selanjutnya kontolku berhasil masuk 3/4 kedalam lubang vaginanya.

“Auuuugghh…sakit, pelan-pelan saja sayang” erangnya sedikit tertahan.

Kembali kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya dengan perlahan-lahan hingga selanjutnya saya berhasil memasukkan semuanya penisku kedalam lubang vaginanya serta menyentuh basic vaginanya. “BLEEESSS…. ”

“Oooohhh…aaahhh…enak sekali saaiii…” tuturnya yang dibarengi dengan desahan halus. Saya makin bernafsu untuk menggenjotnya sehabis mendengar desahan serta erangannya. Makin dia mendesah, saya makin percepat genjotanku di lubang vaginanya.

“Aaarrghhh Budiiii…aku ingin keluar sekali lagi saaiiii…. ”

“Tahan sebentar Tin…aku juga ingin keluar kita keluar bareng yaaa…. ”

Saya telah tidak dapat menahannya sekali lagi, hingg selanjutnya “Crooot.. Crooot.. Crooot.. Croooot.. ”

Sekian kali kontolku menembakkan air maniku kedalam lubang vaginanya serta waktu itu juga saya rasakan cairan hangat Tini bersama aliran darah perawannya menyelimuti batang kontolku yang masih tetap tegak didalam vaginanya.

“Makasih banyak Tin sayang, anda telah memberikanku kesenangan serta kenikmatan malam ini” ujarku sembari mengecup lembut bibirnya serta menarik keluar kontolku dari dalam vaginanya.

“Sama-sama Budi sayang… saya sangat senang sekali malam ini” tuturnya tanpa ada malu-malu dengan mata yang sayu.

“Ayo Bud…Kita mandi berdua” ajaknya sembari menarik tanganku. Dan di kamar mandi, kembali batang kontolku bereaksi saat Tini mengelus-elusnya. Tanpa ada malu-malu saya segera menarik pinggang Tini serta menyuruhnya menungging ke arahku.

Dengan perlahan kumasukan kontolku yang telah menegang di sela-sela pantatnya yg tidak demikian besar. Sesaat, Tini tersentak, tetapi hal tersebut cuma berjalan sebentar saja, karna Tini lalu menggerak-gerakkan pinggulnya saat dirasa kontolku telah masuk semua kedalam lubangnya.

“Ah.. Budiii.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii.. ” erangnya panjang.

“A.. k.. u.. juu.. ggaa.. ke…luuu…aaarrr…Tiniii…” kataku sembari menyemprotkan air maniku ke lubang vaginanya kembali.

Kemudian kami meneruskan acara mandi kembali serta sehabis mandi, sebelumnya tidur, saya mengentotnya lagi.

Keesokan paginya, bangun tidur kembali kugenjot dia serta malam harinya kami kembali berdua ber-ML ria. Sungguh berlibur yang terkesan dengan rekan chatting.

Wednesday, April 26, 2017

Saturday, April 22, 2017

Japanese Girlfriend Blowjob Fuck

WELCOME BONUS 100% UNTUK DEPOSIT PERTAMA

ANAK SEKOLAH JEPANG


WELCOME BONUS 100% UNTUK DEPOSIT PERTAMA

GULAT JEPANG SAMPAI PINGSAN


WELCOME BONUS 100% UNTUK DEPOSIT PERTAMA

MAIN DI KERETA

WELCOME BONUS 100% UNTUK DEPOSIT PERTAMA

Friday, April 21, 2017

Indo - Cantik Centil

WELCOME BONUS 100% UNTUK DEPOSIT PERTAMA