SEO page contents SEO page contents NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, January 3, 2018

NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR




Saat dia membungkuk saya senantiasa memikirkan bokongnya yang benar-benar menggetarkan hatiku itu. Saya pengin banget menciuminya. Pasti pantat jenis itu nikmat banget untuk membenamkan mukaku de dalamnya. Saya juga akan ciumi lubang pantatnya. Serta saya juga akan hirup serta jilati aroma serta lengketan semen yang keluar darinya. Mungkin saya juga cocol atau colekkan kue atau makanan kecil yang lain pada semennya jadi saus yang sedap dari lubang pantatnya itu sebelumnya kusantap.


Saya juga cermati punggungnya yang sedikit bongkok udang. Punggungnya itu menaruh kesenangan untuk bibir serta lidahku. Saya dapat menjilati atau mengecupi dengan sepenuh birahiku. Lidah serta bibirku itu juga akan melata serta merambah pori-pori kulit punggungmya serta merembet kesamping kanan atau kirinya lalu sedikit kebawah menuju ketiaknya yang benar-benar buat saya blingsatan sementara dia mengangkat sapu serta pengkinya untuk buang sampah kedalam tong.

LIHAT JUGA = NGENTOT TEMAN KERJA

Oh, Minah.., mengapa anda mempesonaku? Akankah kau biarlah saya nikmati dari terlalu jauh saja? Serta rasa-rasanya jawabannya merupakan, ya!

Saya tinggal di lingkungan yang cukup ber-etika, moral serta budaya. Tidak gampang saya berlaku asal-asalan, terlebih untuk beberapa hal yang berbau seronok atau mesum. Hal jenis itu benar-benar merasa tabu serta amoral.

Bila hingga berlangsung pastinya saya juga akan terbuang dari lingkungan se-umur-umurku. Baik dari lingkungan tetangga se-RT bahkan juga dapat se-RW, juga didalam lingkungan rumahku sendiri yang berisi komplit, ada istri, ada anak, ada ipar yang masih tetap kuliah selain ada yang seringkali mengesalkan, mertua perempuanku.

Oleh karena itu, saya putuskan sendiri, jauhilah perilaku mesumku. Bila toh terpaksa sekali, ambillah saja sarung, duduk melipat kaki di teras dengan berkerudung dari bahu sampai mata kakimu. Ingat berkerudung jenis itu kan umum untuk orang desa asalmu. Serta beberapa orang di sekitarmu semua mengerti asal-usulmu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Lalu tangan kanan pegang koran atau majalah sembari tangan kirimu mengelus-elus, memijat-pijat atau mengocok-ocok penismu sendiri. Janganlah lupa gunakan kacamata rabunmu supaya anda dapat nikmati Minah lebih tajam pada pagi atau sore hari sementara dia menyapu halaman tempat tinggalnya.

Kembangkan daya khayalmu, namun berhati-hatilah jangan pernah ada orang, barangkali mertua perempuanmu yang mengesalkan itu, yang diam-diam memperhatilan tingkahmu itu, karna keheranan mengapa Mas Karyo koq senantiasa kerudung sarung tiap tiap pagi serta sore. Ha, ha, ha..

Demikianlah yang dapat kulakukan untuk memuaskan syahwatku. Mungkin sudah berhari-hari atau berminggu-minggu berlalu. Saya jadi makin kreatif karna nyaris sehari-hari saya meningkatkan daya khayal serta makin banyak pengetahuan karna koran atau bacaan apa sajakah tidak sempat kulewatkan tiap tiap pagi serta sore.

Seringkali berita, iklan atau rubrik yang sama kubaca sampai 4 atau 5 kali. Namun lama kelamaan saya terasa statis, Begitu-begitu saja sehari-hari. Tidak ada sekali lagi surprise atau sensasi yang dapat mendongkrak syahwatku untuk mencapai kualitas kesenangan birahi yang lebih tinggi sekali lagi.

Saya ingat ketika saya temukan inspirasi kerudung sarung dahulu, saya dapat mencapai orgasmeku sampai penisku ingin menumpahkan spermanya bergalon-galon rasa-rasanya. Saat itu sarungku senantiasa basah serta lengket selanjutnya. Serta oleh karena itu saya mesti kerapkali menjatuhkan sarungku ke lantai basah sementara mandi untuk dapat beralasan mengucek-ucek dengan detergen sementara menyingkirkan cairan kentalku itu.

Namun kan mustahil setiap saat sarungku jatuh. Apa kata mertuaku kelak. Saya butuh lakukan inovasi untuk mendatangkan kembali sensasi seksual dalam soal ber-onani sembari mengkhayal tekuni Minah dengan semua perlengkapan badannya yang sekian sensual serta buat saya makin mabok 1/2 hidup itu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Nyatanya tiap tiap bentuk inovasi itu senantiasa ada kandungan penyimpangannya. Ya, inovasi bermakna menyimpang. Menyimpang dari kebiasaan, menyimpang dari tradisi, menyimpang dari kebiasaan, norma serta moral serta juga harus berani nyerempet-rempet bahaya. Berarti yang semula mutlak tabu, dengan inovasi itu saya dapat tawar menawar dengan tabu itu.

Bila semula sekalipun janganlah, saat ini sedikit bisa. Sudah pasti dengan catatan-catatan supaya yang semula tidak legal jadi legal. Pokoknya disiasatilah. Serta pada akhirnya setelah saya mengerahkan semua dayaku datanglah disain inovasi itu. Ini serius juga akan jadi terobosan tingkah lakuku dalam menguber syahwat. 

Saya juga akan tetaplah berkaca mata rabun dengan tangan kanan membawa koran, tetaplah duduk di teras sembari melipat kaki dengan sarung yang dikerudungkan sampai ke bahu. Serta tangan kiriku tetaplah mengelusi, memijat-pijat serta mengocoki penisku. Inovasiku yang saat ini terdapat pada sarungku itu.

Saya juga akan membuat lorong sarung, demikianlah sebutannya yang paling pas. Lorong sarung itu juga akan terwujud bila saya sedikit melonggarkan ikatan sarungku yang awal mulanya tutup mata kaki waktu ini kuangkat naik sampai dekat ke lututku. Atau bila kurang berhasil saya juga akan melonggarkan selonggar-longgarnya ikatan sarung lebih tinggi sekali lagi, sampai selangkanganku juga akan luas terbuka.

Saya menginginkan dari tempat umum menyapu si Minah dapat melihat lorong sarungku sampai lihat penisku. Saya selalu bergaya membaca koran, seolah-olah saya tidak lihat kalau dia tengah menyapu sembari setiap saat memerhatikan kemaluanku dalam lorong sarung itu.

Saya juga akan dengan gampang mengintip tingkahnya dari celah lembaran koranku. Saya juga akan nikmati bagaimana serba kelirunya si Minah yang birahi menyala jadi gelisah sementara melihat penisku ini.

Sudah pasti dengan hati-hati setiap saat saya juga akan, tak tahu memperdengarkan tarikan kursiku, atau bersiul perlahan atau apalah kelak untuk menarik perhatian supaya Minah ingin menengok ke tempat saya duduk ini.

Sore itu, lebih kurang jam 4, seperti umum Minah keluar dari tempat tinggalnya lengkap dengan slang air, sapu lidi serta pengkinya. Hari ini rupanya dia juga menyirami tanaman, kulihat dia mulai dengan mengatur-atur tanaman hiasnya, bersihkan dedaunan yang tua sebelumnya menyemprotkan air yang dia ambillah lewat slang dari kran air yang terpasang dimuka tempat tinggalnya.

Saya segera gunakan tindakan. Membetulkan dudukku, berkerudung dari bahu sampai ke lututku, lalu kuambil koran dari meja. Saya bergaya membaca, sesaat mataku mencari dimana si Minah. Ah, itu dia. Si Minah masih tetap asik membereskan tanaman hiasnya. Woo, dia juga akan lihat penisku dari balik dedaunan tanamannya. Saya menarik meja sampai keluarkan nada derit kakinya yang beradu dengan lantai. Haah, saya berhasil.

Minah mengarahkan matanya ke saya. Pasti dia melihatku walau barusan kulihat baru sekilas. Serta benar, sesudah berapa sementara kutunggu Minah berubah ke dedaunan yang lebih rimbun dengan berwajah yang menghadap ke arahku. Saya selalu pura-pura membaca serta tanganku mulai mengelus-elus jagoku yang ada di lorong sarungku ini.

Ah, benar, dia melihat seluruhnya tingkahku. penisku kontan ngaceng banget. Berikut inovasi yang dapat memberi sensasi syahwat padaku. Kini saya gemetar merinding. Saya rasakan begitu enaknya perlihatkan tingkah jorokku pada si Minah ini. Saya percaya ketika yang sama jantung Minah berdegup kencang, serta perasaan birahinya terganggu.

Dari balik dedaunan barangkali sekali dia kegatalan seterusnya merabai puting susunya. Bila si Minah sangat lama ada dibalik dedaunan itu saya makin percaya kalau dia serius tengah terjebak keasyikan syahwatnya. Kulihat dia berubah ke kanan atau kekiri untuk memperlihatkan kalau dia tengah bekerja. Namun sekalipun dia tidak melepas arah pandangannya ke saya.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Duh enaknya elusan tanganku. Jari-jariku makin memilin atau meijit-pijit batang ataupun kepala penisku. Saya 1/2 merem melek keenakkan. Darah birahiku mulai loncat ke-ubun-ubun. Khayalanku terbang ke awang-awang lalu turun di halaman depan tempat tinggal untuk menyambangi Minah yang tengah menyapu. Dia diam saja sementara dengan khayalku memperosotkan celana dalamnya serta saya menciumi pantatnya.

Dia membungkuk untuk memberi peluang padaku mencapai jilatan pada lubang pantatnya. Kocokkan tanganku makin cepat. Saya juga menjilati selangkangan serta vagina Minah. Kurasai aroma pesing kencingnya dari bibir-bibir vaginanya.

Kutusukkan lidahku untuk menari-nari di lubang vaginanya. Kuelus serta kupijit panjang penisku. Spemaku juga akan muncrat nih.. Saya melototkan mataku ke arah Minah untuk menghayati sedalam-dalamnya khayalanku. Ahh.. Nikmat banget. Serta..

Minaahh.. Minaahh.. Minaahh.. Karminahh.. Ahh.., pada akhirnya crot.. crot.. crot..

Kesempatan ini tidak membasahi sarungku. Spermaku segera loncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi.

Jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Saya menarik nafas panjang. Ploonng.. Legaa.. Saya lihat Minah salah tingkah. Mulai sejak barusan dia belum juga beranjak dari rimbunan dedaunan tanaman hiasnya. Biar dia tidak gelisah, saya berdiri meninggalkan bangkuku. Saya masuk ke tempat tinggal.

Saya ambil kopi panasku yang sudah disiapkan istriku. Dengan kue serta kopi di tangan saya kembali pada teras. Kini acaranya tidak akan menempatkan kerudung sarung. Cuma ngopi sembari baca serta terkadang melihat si Minah yang pastinya tengah penasaran.

Saya juga akan untuk dia tetaplah penasaran sampai besok sore sementara dia kembali nyapu serta menyiram tanaman. Saya cermati waktu ini dia menyapu tanpa ada konsentrasi, sebentar-sebentar menengok atau melirik ke arah saya duduk. Hi.. Hi..

Benar, khan. Kesempatan ini saya ngintip dari jendela. Ah, kasihan si Minah. Kulihat dia mondar mandir sebelumnya saatnya untuk nyapu, kelihatannya dia men-cek tempat saya umum duduk. Kesempatan ini ‘bargenning position’ berada di tanganku. Saya juga akan keluar agak lambat dari saat rata-rata.

Saya juga akan keluar kelak sementara dia menyapu nyaris usai. Sementara agar saya ngintip dahulu dari jendelaku. Begitu Minah ini benar-benar sangat sensual. Dalam busana jenis apa pun. Juga dalam tiap tiap geraknya, tak tahu jongkok, berdiri, sementara menyapu, sementara membenarkan ikatan rambutnya hingga ketiaknya terlihat terbuka, tak tahu tengah membungku untuk ambil sapu.

Uhh, benar-benar menarik. Saya tidak tahan sekali lagi. penisku kembali tegang mengeras. Ah, baiknya saya mulai duduk saja ke teras. Dengan sarungku saya naik ke bangku teras rumahku. Kuangkat melipat kakiku ke bangku dengan tepian sarungku berhenti pada lutut hingga terbitlah lorong sarungku.

Pahaku terlihat terbuka serta mata Minah pastinya bakal segera memandang penis di tangan-tanganku yang repot mengelusi atau memijat-mijat serta lalu juga akan mengocok-ocoknya sementara nafsu birahiku makin meninggi serta mencapai puncak.

Duh, Karminah.., mengapa anda yang secantik ini cuma menyapu halaman rumahmu? Bukankan tambah baik bila anda duduk di pangkuanku? Tidakkah saya dapat memberi kesenangan pada kamu dengan membelai payu daramu yang indah itu? Dengan menciumi bokongmu yang benar-benar sensual itu? Dengan menjilati ketiakmu yang.. Pasti benar-benar harum itu?

Ah, Minaahh.., Karminaahh.. Sini anda. Biar kulepasi celana dalammu. Biar kukecup serta jilati pahamu. Biar kuciumi kemaluanm. Vagina indahmu. Biar kuceboki dengan lidahku sementara engkau selesai melepas air kencingmu. Sini, Minah.. Mas-mu ini benar-benar rindu anda..

Mataku melototi Minah sebagai salah tingkah. Terkadang jongkok, terkadang berdiri, terkadang berubah ke rerimbuanan dedaunan tanaman hiasnya. Daann.., ah, itu kan Bu Ani isteri Pak Durma tetangga samping kanan tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halaman tempat tinggalnya. Nyatanya Bu Ani sangat cantik kala tengah menyapu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Serta lhoo.., ituu.. Dik Karsih, adik ipar Pak Ferdi, tetangga samping kiri tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halamannya. Duhh.. Bodinya montok banget. Uhh.. penisku jadi benar-benar gatal. Saya baiknya memijat-pijat lebih keras serta mengocok lebih cepat.. Kini saya mulai menciumi Ani yang isteri Pak Durma. Saya ingat begitu ketiaknya penuh bulu. Ketiak wanita seusia Bu Ani yang 28 th. itu pastinya benar-benar harum baunya.

Serta kala kocokkan penisku makin cepat ciuman serta jilatanku beralih ke Dik Karsih yang benar-benar montok itu. Kujelajahi susu serta pentil-pentilnya. Saya merambah perutnya serta cepat turun ke vaginanya. Duh.. ‘gembul’-nya rambut kemaluan Dik Karsih. Saya cepat benamkan wajahku ke rimba indah itu. Kuhirup udara penuh aroma syahwat di dalamnya.

Lho, lho, lhoo.. Mengapa beberapa wanita kanan kiri tempat tinggal Minah waktu ini pada keluar menyapu dengan? Itu ada Bu Denis, ada jeng Tatik, Bu Harsa, bu.. Dik.. Jeng.. Mbakyuu.. Siapa sekali lagi ituu.. Serta kocokkanku waktu ini mendekati puncaknya. Spermaku rasa-rasanya sudah merambati batang penisku serta aahh.. ampuunn.. Saya tidak dapat menahannya sekali lagi..

Spermaku kembali muncrat meloncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi. Seperti tempo hari, jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Kesempatan ini cairan kental bening keputihan yang keluar penisku ini rasa-rasanya tidak habis-habisnya.

Berulang-kali semprotan penisku meloncati kakiku sampai saya jatuh terseok ke bangkuku. Serta dari balik mataku yang masih tetap 1/2 merem melek memikul kenihkmatan birahiku kulihat sama-samar Minah, jeng Tatik, Bu Harsa, Dik Karsih, Bu Denis, Bu Ani. Mereka pada berhenti menyapu halaman tempat tinggalnya. Mereka menahan air liurnya sembari menapatap ke arah sarungku. Duhh.. Saya jadi tersadar.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Rupanya mereka ramai-ramai melihat tingkahku. Mereka sudah ber-konspirasi untuk melihat tingkah mesum-ku. Serta samar-samar kudengar mereka tertawa cekikikan sementara dengan rasa malu yang sangat benar-benar saya lari kecil masuk ke tempat tinggal.

Mulai sejak itu saya kerapkali dengar, sementara ibu-ibu pada nge-gosip serta kebetulan saya lewat di depannya, ada saja bisik-bisik,

“Ssstt.. Itu Mas ‘Karyo sarung’ lewat.. ”.

Lalu terdengar ketawa mereka yang cekikikan. Saya jadi object kelakar mereka. Saya serius sudah kehilangan ‘pamor’ di lokasi RT serta RW-ku.

0 comments: