SEO page contents SEO page contents JILBAB NGENTOT ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, January 2, 2018

JILBAB NGENTOT




Saya memiliki seseorang rekan, dapat disebutkan dia menjadi rekan saya yang paling baik, karna nyaris sehari-hari kami senantiasa dengan. Saya memanglah kerapkali main ke tempat tinggalnya serta sudah pasti, saya kerapkali bersua dengan mamanya. 

Dapat disebutkan mamanya sekarang ini kurang lebih berumur 36 th., akan tetapi badannya tampak seperti seseorang gadis yang berumur 20 tahunan. Yah montok serta padat sekali serta saya menyebut mamanya Tante Nita. Sudah pasti saya kerapkali lakukan masturbasi dengan menghayalkan bunda kawanku ini.



Dengan terbata-bata, saya menjawab kalau saya memandang Tante tengah ganti baju, akan tetapi saya tidak memandangnya dengan terang.

Lantas Tante Nita ajukan pertanyaan sekali lagi, “Apakah anda menginginkan memandangnya lagi..?

Seperti memperoleh durian roboh, jadi saya menjawab, “Kalo Tante Nita mengijinkan, saya ingin Tante. ”

LIHAT JUGA = MAIN DI KEBUN

Sebentar Tante Nita diam, lantas dia menyuruh saya untuk mendekat. Dengan hati-hati, jadi saya mendekat kepadanya, lantas Tante Nita menarik tangan saya serta mencium bibir saya. Sudah pasti saya balas dengan ciuman kembali, sedang ke-2 tangan saya diam saja karna sebenarnya saya dalam kondisi yang begitu tegang.

Berlainan dengan tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan saya serta satunya sekali lagi mulai meremas pantat saya. Kemudian Tante Nita mulai buka resluiting celana saya serta mulai mengocok kemaluan saya. 

Saya rasakan kesenangan karna tangan Tante Nita begitu lembut serta begitu memiliki pengalaman. Karna terikut perasaan enaknya, mata saya mulai tertutup serta mulai nikmati permainan Tante Nita. Belum juga berjalan lama permainan kami, Tante Nita hentikan permainannya, sudah pasti hal semacam ini buat saya keheranan.

Lantas saya mulai berani menatapnya serta saya ajukan pertanyaan padanya, “Tante, bolehkah saya memegang payudara Tante..? ”

Sembari sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, “Terserah anda sayang…”

Lantas tangan saya mulai meraba payudara Tante, akan tetapi saya merabanya dari luar saja karna masih tetap tertutup oleh baju dah BH-nya.

Karna terasa kurang bahagia, jadi saya ajukan pertanyaan sekali lagi, “Tante, bolekah saya buka baju tante..? ”

Dengan sedikit jengkel, Tante Nita menjawab, “Kamu bisa lakukan seluruhnya yang menginginkan anda laksanakan, badan saya saat ini yaitu milikmu seluruhnya. ”

Dengan terbata-bata saya menjawab, “Terima kasih Tante…”

Lantas Tante Nita berkata sekali lagi, “Panggil saya Nita saja, tak perlu sekali lagi katakan Tantenya. ”

Lantas saya menjawab, “Ya, Tante.., eh, maksud saya Nita. ”

Permainan senantiasa berlanjut, saya mulai buka kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang indah sekali, bisa saja ukurannya seputar 36A. Lantas saya mulai meremas serta mencium payudara Tante Nita serta Tante Nita mulai rasakan kesenangan serta keluarkan nada desahan.

“Uuhhh… ahhh.., ”

Saya mulai buka ikatan BH-nya serta menyemburlah payudaranya. Dengan liar bibir saya mulai mengisap payudara yang di samping kanan, sedang tangan saya meremas dengan keras payudaranya yang di samping kiri. 

Saya senantiasa mengisap puting payudara Tante Nita kira-kira 5 menit lamanya. Kemudian saya melepaskannya serta saya memandang putingnya telah berwarna kemerah-merahan agak hitam.

Sejujurnya, saya benar-benar tidak menganggap keindahan alat kelamin wanita ini berlainan dengan yang sempat saya saksikan di film-film blue bahkan juga begitu berlainan. Dengan perlahan, saya mulai menyapu kemaluan Tante Nita dengan lidah saya. 

Sesudah rambut kemaluannya basah oleh air liur saya, saya mulai memasukkan lidah saya pada kemaluannya serta saya menemukannya satu bijian kecil. Dengan lidah saya, saya mulai menjilati biji itu, hal semacam ini buat Tante Nita mengerang keenakan.

“Endy.., senantiasa.., Tante terasa sangat nikmat, ah… ah… uhhh…” desahnya.

Karna rasakan Tante Nita yang mulai terangsang, jadi saya percepat jilatan saya pada bijian itu kira-kira 6 menit Tante Nita menjerit sembari memegang serta menjambak rambut saya.

“Uhhh… Tante hingga nihhh… mari senantiasa Ndyyy… ah… ehmmm… sangat nikmat. ”

Lantas saya membebaskan permainan lidah saya serta saya meneruskan dengan tangan saya yang mulai mengosok serta mengocok kemaluan Tante Nita karna saya terasa jijik untuk mengisap air kemaluan wanita akan tetapi dng cepat Tante menarik kepalaku serta mengarahkannya kembali pada kemaluannya. Karna menginginkan memuaskan Tante Nita, jadi saya mulai memainkan lidah saya di kemaluan Tante Nita.

Pada akhirnya Tante mengejang serta berteriak, “Ahh… ahhh… auuu… ehmmm… saya hingga, senantiasa Ndyyy… uhh… ahhh… aahhh…”

Saya rasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan Tante, jadi saya mengisap semua cairan itu hingga kering serta lalu saya menelannya.

Hari ini telah lewat 2 minggu mulai sejak peristiwa saat malam pesta barbeque itu. Saya sendiri telah tidak sabar serta frekwensi masturbasi saya jadi makin bertambah, bahkan juga dapat 3 kali dalam sehari. Tetapi siang harinya, waktu baru pulang dari sekolah, sesampai dirumah serta duduk di kursi sembari melepas sepatu, saya menggerutu, “Aduh, hari ini kok panas sekali…”Tetapi mendadak saya mendengar pembantu saya berteriak, “Mas Endy ada telpon tuch..! ”

Lantas sembari malas-malasan saya bangkit serta ambil telepon sembari menjawab, “Halo..? ”

“Ini Endy yach..? ” bertanya orang lawan bicara saya.

Saya jawab, “Iya, di sana siapa yach..? ”

“Kamu sudah lupa yach ama saya..? ” dengan logat memancing.

Karna terasa dipermainkan, saya mulai emosi serta menjawab, “Disana siapa sih seandainya gak mo katakan sekali lagi saya tutup teleponnya nih..! ”

“Kok emosi sih..? Kelak tante laporkan anda lho serta gak tante kasih anda kesenangan sekali lagi. ” kata lawan bicara saya sekali lagi.

Mendengar kata-katanya yang paling akhir barusan, saya jadi teringat dengan peristiwa sekian hari masa lalu serta saya segera menjawab sekali lagi, “Oh, ini Tante Nita yach..? Sori Tante gua sekali lagi gak mood nih… Tante sih main-main aja…”

Lantas Tante Nita berkata “Nggak mood yach..? Jadi sama Tante juga gak mood donk..? Tadinya

Tante mo ajak anda ke tempat tinggal Tante nih, abisnya sekali lagi sepi nih.., tapi gak jadi deh.. ”

Dengan cepat saya memotong, “Bentar dahulu Tante, seandainya Tante sih gua jadi mood sekali lagi nih, bener-bener rekan saya (tujuannya anak Tante Nita sebagai kawan baik saya) gak berada di tempat tinggal yach..? ”

“Kamu tenang saja deh… pokoknya dari saat ini (waktu itu jam 12 : 30) ampe kelak sore jam 5 kita aman deh.., jadi datang gak..? ” bertanya Tante Nita.

Sudah pasti saya menjawab, “Jadi donk Tante.., bentar sekali lagi saya kesana Tante, Tante tunggulah yach..! ”

Kemudian, saya selekasnya tutup teleponnya seperti tak mau menyia-nyiakan saat. Kemudian saya selekasnya lari ke kamar serta ganti baju, senantiasa selekasnya keluar tempat tinggal menuju tempat tinggal Tante Nita, karna dari rumahku ke tempat tinggal Tante Nita butuh saat seputar 15 menit jalan kaki. Karna menginginkan cepat tiba di sana, jadi saya naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja.

Sesampainya dirumah Tante Nita, saya selekasnya memutar ke belakang karna lewat pintu samping tempat tinggal Tante Nita lebih aman serta sepi. Kemudian dengan perlahan-lahan saya mengetuk pintu serta terdengar Tante Nita menjawab.

“Iya, bentar…” lantas Tante Nita buka pintu serta mempersilakan saya masuk.

Dimuka saya, Tante Nita kenakan pakaian kaos oblong serta celana pendek putih. Berpenampilan sesuai sama itu sudah pasti sama juga dengan memperlihatkan BH serta CD-nya yang berwarna hitam dengan berniat terhadap saya. Dalam fikiran saya bisa saja Tante Nita berniat buat saya terangsang, akan tetapi saya berupaya tetaplah tenang, yah.. stay cool deh pokoknya.

Kemudian, Tante Nita menyuruh saya mengikutinya serta saya juga jalan. Tetapi demikian memandang pinggulnya yang bergoyang, saya tidak tahan sekali lagi, selekasnya saya menarik Tante Nita serta menciumnya. Tante Nita juga selekasnya membalas ciumanku serta tangan saya selekasnya bergerak untuk buka pakaiannya.

Berbarengan dengan itu, Tante Nita berkata, “Jangan disini donk sayang..! ”

“Dimana Tante..? ” bertanya saya.

“Di kamar Tante aja…” kata Tante Nita.

Lantas saya juga selekasnya menarik tangan Tante Nita serta berkata, “Jadi, tunggulah apa sekali lagi Tante..? ”

Sesudah hingga di kamar Tante Nita, saya selekasnya merebahkannya. Di mata saya, Tante Nita terlihat begitu anggun serta mengairahkan. Dengan tidak menghabiskan waktu sekali lagi, saya selekasnya menciumnya serta ciuman saya di balas Tante Nita dengan hangat. Disamping itu tangan saya selekasnya bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. 

Mendadak Tante Nita mendorongku serta dengan terperanjat saya bangkit, akan tetapi lalu Tante Nita selekasnya menarikku serta naik diatas badanku hingga tempat saya saat ini yaitu Tante Nita diatas badan saya. Saya selekasnya mambuka baju Tante Nita hingga tampaklah buah dadanya yang masih tetap dibungkus oleh BH hitamnya. Waktu itu Tante Nita menunduk hingga saat ini buah dadanya terlihat dimuka mataku dengan begitu terang.

Untuk menghemat saat serta karna memanglah saya juga sangatlah terangsang, jadi saya selekasnya melumat payudara Tante Nita serta melepas BH hitamnya.

“Aduh enak sekali, ahhh… uh… sttt…” desahnya yang mengisyaratkan Tante Nita telah terangsang.

Karna telah terangsang jadi Tante Nita selekasnya melepas baju serta celana saya, hingga saya cuma tinggal menggunakan CD saja. Kemudian saya berguling ke samping hingga tempat saya saat ini diatas Tante Nita, lantas saya selekasnya merangkak turun serta melepas celananya hingga tampaklah panorama dimuka muka saya satu surga kesenangan yang masih tetap terbungkus oleh kain hitam. Tanpa ada menanti aba-aba darinya, saya segera membebaskan CD-nya Tante Nita serta tampaklah kemaluan Tante Nita yang tertangani dengan rapi. Sungguh begitu indah serta berlainan dengan yang pertama kalinya saya saksikan dahulu.

Dengan perlahan-lahan saya menjilati permukaan vaginanya serta Tante Nita juga selekasnya mengerang.

“Aduh, nikmat sekali… sungguh… geli tapi… ahhh… uhhh… senantiasa Endy…”

Selekasnya saya menambah permainan saya hingga selang beberapa saat Tante Nita juga menjerit.

“Aduh saya hingga Ndyyy… selekasnya keluar… ahhh…”

Lantas saya selekasnya mengisap bijian di kemaluan Tante Nita hingga waktu cairan kemaluan Tante Nita keluar, selekasnya saya hisap habis serta menelannya.

Dalam sisa kenikmatannya, Tante Nita berkata, “Endy… biarkanlah Tante Nita istirahat yach..? Kelak Tante Nita baru meneruskannya kembali. ”

Saya selekasnya menjawab, “Iya Tante…”

Sesudah beristirahat 15 menit, Tante Nita mulai bangkit serta selekasnya melepas CD saya. Tampaklah kemaluan saya yang tetap dalam tempat 1/2 tiang. Tante Nita selekasnya memasukkannya kedalam mulutnya serta menjilatinya. Didalam mulut Tante Nita, kemaluanku selekasnya mengeras sampai dalam tempat yang siap tempur. 

Tante Nita benar-benar begitu memiliki pengalaman dalam menjilati kejantanan pria yang lewat cara mengisap serta kadang waktu mengigitnya dengan perlahan-lahan. Hal semacam ini membuatku begitu terangsang. Karna telah tidak tahan sekali lagi, jadi saya selekasnya menarik badan Tante Nita ke atas serta dan membalikkannya.

“Tante Nita, saya telah tidak tahan sekali lagi, saat ini saya masukan yach Tante..? ” bertanya saya yang telah terasa begitu terangsang.

Tante Nita menjawab, “Terserah anda Ndyy.., tapi hati-hati yach soalnya miliki tante sudah lama nih gak dipakai.. ”

Dengan perlahan serta hati-hati saya mengarahkan kepala kemaluan saya kedalam lubang kemaluan

Tante. Kepala kemaluan saya mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Nita, lantas saya menekannya hingga kepala kemaluan saya telah tenggelam ke dalamnya.

Tante Nita selekasnya menjerit, “Aduh… sakit sekali… pelan-pelan Ndy…”Tetapi saya telah tidak peduli sekali lagi, saya selekasnya meneruskan tindakan saya dengan menghimpit kemaluaan saya lebih dalam sekali lagi serta kepala kemaluan saya juga mulai merasa perih karna ini yaitu pertama kalinya saya lakukan hubungan intim. Saya tetaplah menghimpit batang kemaluan saya hingga selang beberapa saat, semua kemaluan saya telah tenggelam dalam kemaluan Tante Nita.

Tante Nita lantas mengerang, “Aduh sakit sekali… biarkanlah tetaplah didalam Endy, aduh… ahhh… ehmmm… uh…”

Sesudah terdiam nyaris 5 menit, saya selekasnya mengoyang pinggul saya dengan naik turun dengan memiliki irama serta Tante Nita juga menyeimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang buat saya terasa begitu keenakan.

Tante Nita mendadak mengerang dengan tidak terang, “Aduh… sakit sekali, tapi enak sekali, senantiasa Endy…”

Saya telah tidak memperdulikan Tante Nita serta cuma senantiasa meningkatkan kemaluan saya untuk menjangkau kesenangan.

Selang beberapa saat, sesudah 8 menit, saya mendengar Tante Nita menjerit kembali, “Aduh… saya hingga Ndyyy… juga akan selekasnya keluar nih…”

Saya menjawabnya, “Sebentar sekali lagi Nita, sebentar lagi… saya juga nyaris hingga nih…”

Tidak lama, Tante Nita mendadak mengejang serta saya rasakan ada cairan hangat didalam kemaluan Tante Nita serta Tante Nita mengerang sekali lagi, “Aduh… ahhh… saya hingga Endy… nikmat sekali…”

Sesudah beristirahat, kami mengerjakannya sekali lagi 3 kali dalam tempo yang cepat. Tante Nita serta saya duanya sama menjangkau puncak kesenangan 3 kali.

Sesudah mandi serta fikiran kami telah tidak dipengaruhi nafsu sekali lagi, Tante Nita berkata padaku,

“Tante Nita mohon maaf Endy… barusan Tante Nita sudah merenggut keperjakaan kamu… benar-benar Tante Nita mohon maaf.. ”

Tetapi saya selekasnya berkata, “Tidak apa-apa Tante, saya ikhlas kok menyerahkannya pada Tante, benar-benar saya begitu suka pada permainan barusan. Tapi Tante Nita mesti janji seandainya Tante Nita lain waktu mesti memberi kesenangan yang sama sekali lagi kepadaku..! ”

Sembari tersenyum, Tante Nita berkata, “Iya… Tante begitu suka dengan permainan barusan, Tante janji, Tante bersedia melayani anda sekali lagi, tapi anda harus juga buat Tante terasa keenakan seperti barusan.. ” serta saya mengiyakannya.

Hubungan kami nyaris berjalan sepanjang 2 th., akan tetapi kami mengerjakannya dengan caracara yang tradisionil. Saya ataupun Tante Nita tidak suka pada tipe-gaya yang terlampau berani seperti tipe anjing ataupun yang lain. Hubungan kami saat ini meskipun belum juga ditetapkan selesai, akan tetapi kami nyaris tidak sempat bersua sekali lagi, karna saya telah meneruskan kuliah diluar kota yang sudah pasti dengan anaknya Tante Nita. 

Hubungan saya dengan Tante Nita hingga saat ini tetaplah jadi rahasia kecil kami. Jikalau saya berlibur serta pulang ke kampung halaman saya, Tante Nita senantiasa memohon bagiannya serta saya juga dengan suka hati melayaninya.

0 comments: