SEO page contents SEO page contents TUKAR PASANGAN DENGAN TETANGGA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Monday, January 15, 2018

TUKAR PASANGAN DENGAN TETANGGA



Kurasa tidak usah saya katakan mengenai nama serta asalku, dan tempat serta alamatku saat ini. Usiaku saat ini udah mendekati empat puluh th., seandainya dipikir-pikir semestinya saya udah mempunyai anak, lantaran saya udah menikah nyaris lima belas th. lamanya.

Walaupunpun saya tidak demikian ganteng, saya cukup mujur lantaran memperoleh isteri yang menurutku begitu cantik. Bahkan juga bisa disebutkan dia yang paling cantik di lingkunganku, yang umumnya menyebabkan kecemburuan beberapa tetanggaku.

Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yang mungkin saja tidak sering orang yang lain punyai, yakni kemauan seks yang tinggi. Mungkin saja beberapa pembaca tidak yakin, terkadang pada siang hari pada saat ada tamu juga seringkali saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk lakukan hal tersebut.

Yang anehnya, nyatanya isteriku juga begitu menikmatinya. Walau bagaimanapun saya tidak sempat punya niat jajan untuk menyeimbangi kegilaanku pada seks. Mungkin saja lantaran belum juga mempunyai anak, isteriku juga tetap siap setiap waktu.

Lihat Juga = DI PERKOSA PREMAN

Kegilaan ini diawali waktu hadirnya tetangga baruku, tak tahu siapa yang mulai, kami begitu akrab. Atau mungkin saja lantaran isteriku yang supel, maka cepat akrab dengan mereka. Suaminya sangat baik, usianya lebih kurang sebaya denganku. Cuma isterinya, wooow busyet.., terkecuali masih tetap muda juga cantik serta yang membuatku hilang ingatan yaitu bodynya yang wah, juga kulitnya begitu putih mulus.

Mereka juga sama dengan kami, belum juga punyai anak. Mereka ganti kesini lantaran pekerjaan baru suaminya yang diposisikan perusahaannya yang baru buka cabang di kota tempatku. Saya serta isteriku umum menyebut mereka Mas Agus serta Mbak Awal. 

Selebihnya saya tidak paham latar belakang mereka. Bisa disebut kami seperti saudara saja lantaran nyaris tiap-tiap hari kami bercakap, yang kadang kadang di teras tempat tinggalnya atau demikian sebaliknya.

Disuatu malam, saya seperti umumnya bertandang ke tempat tinggalnya, sesudah bercakap panjang lebar, Agus menawariku nonton VCD blue yang tuturnya baru dipinjamnya dari rekannya. Saya juga tidak menampik lantaran terkecuali belum juga jauh malam aktivitas yang lain juga tak ada. Seperti umumnya, film blue pasti ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, mendadak isteri Agus turut nonton dengan kami.

“Waduh, bagaimana ini Gus..? Nggak enak nih..! ”

“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, tidak dapat dipegang.

Kalau Mas tidak keberatan, Mbak Res di ajak sekalian. ” tuturnya mengatakan isteriku.

Saya tersinggung juga kala itu. Tapi sesudah kupikir-pikir, apa kelirunya? Akhirnya saya pamit sebentar untuk menyebut isteriku yang tinggal sendirian dirumah.

“Gila anda..! Apa nikmatnya nonton gituan kok sama tetangga..? ” kata isteriku saat kuajak.

Akhirnya saya malu juga sama isteriku, kuputuskan tidak untuk kembali ke tempat tinggal Agus. Mendingan segera tidur saja agar besok cepat bangun. Paginya saya tidak berjumpa Agus, lantaran udah lebih dulu pergi. Di teras tempat tinggalnya saya cuma lihat isterinya tengah minum teh. Ketika saya lewat, dia menanyaiku mengenai yang barusan malam. Saya katakan Resty tidak ingin kuajak maka saya segera saja tidur.

Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya nyaris transparan memperlihatkan lekuk badannya yang mulai sejak dahulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi basic memanglah fikiranku udah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali pada tempat tinggal menjumpai isteriku.

Seperti umumnya seandainya udah begini saya segera menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin saja lantaran udah umum Resty sedikit memprotes. Yang mengagumkan yaitu pagi hari ini saya betul-betul hilang ingatan. Saya bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati hingga selesai, bahkan juga kusedot hingga isteriku menjerit.

Edan, kok saya hingga segila ini ya, walau sebenarnya hari masih tetap pagi. Tapi hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi. Isteriku hingga terengah-engah nikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Resty segera memegang kemaluanku serta mengulumnya, tak tahu kesenangan apa yang kurasakan waktu itu. Benar-benar, tidak bisa kuceritakan.

“Mas.., saat ini Mas..! ” pinta isteriku memelas.

Akhirnya saya mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Serta tempat tidur kami juga turut bergoyang. Sesudah kami berdua keduanya sama tergolek, mendadak isteriku ajukan pertanyaan, “Kok Mas mendadak nafsu banget sich..? ” Saya diam saja lantaran malu mengemukakan kalau sesungguhnya Awal lah yang menambah tensiku pagi hari ini.

Sorenya Agus datang ke rumahku, “Sepertinya Mas mempunyai kelainan sepertiku ya..? ” tanyanya sesudah kami berbasa-basi.

“Maksudmu apa Gus..? ” tanyaku heran.

“Isteriku barusan narasi, tuturnya barusan pagi dia lihat Mas serta Mbak Resty bergulat sesudah bercakap dengannya. ”

Loh, saya heran, dari lokasi mana Awal kelihatan kami mengerjakannya? Oh iya, baru kusadari nyatanya jendela kamar kami sama-sama bertemu. Agus segera memberikan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak sex Mas. ” tuturnya tanpa ada malu-malu.

“Begini saja Mas, ” tanpa ada mesti mengerti perasaanku, Agus segera meneruskan, “Aku mempunyai inspirasi, bagaimana seandainya kelak malam kita buat acara..? ”

“Acara apa Gus..? ” tanyaku penasaran.

“Nanti malam kita buat pesta di rumahmu, bagaimana..? ”

“Pesta apaan..? Hilang ingatan anda. ”

“Pokoknya tenang saja Mas, anda hanya nyediain makan serta musiknya saja Mas, kelak minumannya saya yang nyediain. Kita berempat saja, sebatas refresing ajalah Mas, kan Mas belum juga sempat coba ganti pasangan kan..? ”

Malamnya, mendekati jam 20. 00, Agus dengan isterinya udah ada pada rumahku. Sembari minum dan makan, kami bercakap mengenai masa muda kami. Nyatanya ada kesamaan diantara kami, yakni suka pada serta relatif maniak pada seks. Disertai musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Saya tidak bisa memaparkan perasaan apa ini, mungkin saja dampak minuman yang dibawakan Agus dari tempat tinggalnya.

Mendadak saja nafsuku bangkit, saya mendekati isteriku serta menariknya ke pangkuanku. Musik yg tidak demikian kencang merasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya serta menciumi bibirnya. Saya makin terangsang, Resty juga makin bergairah.

Saya belum juga sempat rasakan perasaan sesuai sama ini. Tidak berapakah lama Resty udah telanjang bulat, tak tahu kapan saya menelanjanginya. Sebentar saya terasa bersalah, mengapa saya lakukan hal semacam ini dimuka orang yang lain, namun lalu hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi. Seakan-akan nafsuku udah menggelegak menaklukkan fikiran normalku.

Kuperhatikan Agus perlahan mendudukkan Awal di meja yang ada pada depan kami, mengangkat rok yang dipakai isterinya, lalu membukanya melalui langkah mengangkatnya ke atas. Saya makin tidak karuan pikirkan mengapa hal semacam ini bisa berlangsung didalam rumahku.

Namun itu cuma sekilas, selanjutnya saya udah nikmati permainan itu. Awal juga tinggal cuma kenakan BH serta celana dalamnya saja, serta masih tetap duduk diatas meja dengan lutut tertekuk serta terbuka menantang. Perlahan Agus buka BH Awal, terlihat dua bukit putih mulus menantang menyembul sesudah penutupnya terbuka.

“Kegilaan apa sekali lagi ini..? ” batinku.

Seakan-akan Agus sadar, lantaran tetap saya cermati tawarkan ganti pasangan denganku. Kulihat isteriku yang masih tetap terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggebu-gebu, seakan-akan tidak keberatan seandainya urutanku ganti pasangan oleh Agus.

Lalu kudekati Awal yang saat ini tinggal cuma kenakan celana dalam. Dengan tubuh yang sedikit gemetar lantaran memanglah ini pengalaman pertamaku mengerjakannya dengan orang yang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sesaat Agus kulihat makin beringas menciumi sekujur badan Resty yang umumnya saya lah yang mengerjakannya.

Perlahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Awal. Kuelus sisi itu, walaupun masih tetap tertutup celana dalam, namun aroma ciri khas kemaluan wanita udah merasa, serta sisi itu udah mulai basah. Perlahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sembari merebahkan tubuhnya diatas meja. Nampak bulu-bulu yang belum juga demikian panjang menghiasi sisi yang ada diantara ke-2 paha Awal ini.

“Peluklah saya Mas, tolonglah Mas..! ” erang Awal seakan udah siap untuk mengerjakannya.

Namun saya tidak mengerjakannya. Saya mau memberi kesenangan yang sungguh-sungguh kesenangan padanya malam hari ini. Kutatapi semua sisi badan Awal yang memanglah sungguh-sungguh prima. Umumnya saya cuma bisa memandangnya dari terlalu jauh, itu juga dengan terhambat busana. Berlainan saat ini tidak hanya lihat, tapi bisa nikmati ganti pasangan. Benar-benar, peristiwa ganti pasangan ini satu yg tidak sempat terduga olehku.

Lalu kujilati semua nya tanpa ada sisa, sesaat tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yg tidak demikian tidak tipis. Sisi ini merasa begitu lembut sekali, mulut kemaluannya udah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku kedalam.

“Sshh.., akh..! ” Awal menggelinjang nikmat.

Kuteruskan mengerjakannya, saat ini lebih dalam serta memakai dua jari, Awal mendesis.

Saat ini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Awal, kuhisap sisi putingnya, badan Awal bergetar panas. Mendadak tangannya beroleh kemaluanku, menggenggam dengan ke-2 telapaknya seakan takut terlepas. Urutan Awal saat ini berbaring miring, sesaat saya berlutut, maka kemaluanku pas ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian tubuhku saat ini yang bergetar hebat.

Awal memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya. Ya ampun, nyaris saya tidak mampu menikmatinya. Mengagumkan nikmatnya, benar-benar..! Belum juga sempat kurasakan sesuai sama ini. Sesaat diatas Sofa Agus serta isteriku seperti membuat angka 69.

Resty ada pada bawah sembari mengulum kemaluan Agus, sesaat Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat sama-sama berkejaran, seakan-akan lakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang tak tahu telah berapa lagu seakan menaikkan semangat kami.

Saat ini tiga jari kumasukkan kedalam kemaluan Awal, dia melenguh hebat sampai kemaluanku lepas dari mulutnya. Gantian saya saat ini yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit diantara ke-2 belah pahanya yang mulus.

Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya serta kumasukkan kedalam kemaluannya sembari kupermainkan di dalamnya. Aroma serta rasa-rasanya makin memuncakkan nafsuku. Saat ini Awal terengah-engah serta lalu menjerit tertahan memohon agar saya selekasnya memasukkan kemaluanku ke lubangnya.

Cepat-cepat kurengkuh ke-2 pahanya serta menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya serta kubuka pahanya lebar-lebar agar saya bisa memasukkan kemaluanku sembari berjongkok. Perlahan kuarahkan senjataku menuju lubang punya Awal. Ketika kepala kemaluanku masuk lubang itu, Awal mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh nikmatnya..! Selalu Mas, masukan sekali lagi akhh..! ”

Dengan pastinya kumasukkan lebih dalam sembari kadang-kadang menarik sedikit serta mendorongnya sekali lagi. Ada kesenangan mengagumkan yang kurasakan saat saya mengerjakannya. Mungkin saja lantaran sampai kini saya cuma mengerjakannya dengan isteriku, kesempatan ini ada suatu hal yg tidak sempat kurasakan diawalnya.

Tanganku saat ini udah meremas payudara Awal dengan lembut sembari mengusapnya. Mulut Awal juga seperti megap-megap kesenangan, selekasnya kulumat bibir itu sampai Awal hampir tidak bisa bernapas, kutindih serta kudekap sekuat-kuatnya sampai Awal berontak.

Pelukanku makin kuperketat, seakan-akan tak lagi terlepas sekali lagi. Keringat udah membasahi semua badan kami. Agus serta isteriku tidak kuperhatikan sekali lagi. Yang kurasakan saat ini yaitu suatu petualangan yang belum juga sempat kulalui diawalnya. Pantatku masih tetap naik turun diantara ke-2 paha Awal.

Mengagumkan kemaluan Awal ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seakan tertarik kedalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Awal merem melek nikmati permainan ini. Erangannya tidak sempat putus, sesaat helaan napasnya memburu terengah-engah.

Urutan saat ini beralih, Awal saat ini membungkuk menghadap meja sembari memegang ke-2 bagian meja yang barusan tempat dia berbaring, sesaat saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal semacam ini cukup sukar, lantaran terkecuali ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Awal juga makin ketat lantaran membungkuk.

Kukangkangkan kaki Awal melalui langkah memperlebar jarak pada ke-2 kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kesempatan ini berhasil, tapi Awal melenguh nyaring, perlahan kudorong kemaluanku sembari kadang-kadang menariknya. Lubangnya merasa sempit sekali.

Sebagian waktu, mendadak ada cairan punya Awal membasahi lubang serta kemaluanku sampai merasa nikmat saat ini. Kembali kudorong senjataku serta kutarik sedikit. Goyanganku makin lincah, pantatku maju mundur teratur. Sepertinya Awal juga nikmati style ini.

Buah dada Awal bergoyang-goyang juga maju-mundur ikuti irama yang datang dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Awal udah tidak kuasa menahan suatu hal yg tidak kumengerti apakah itu. Erangannya makin panjang. Kecepatan juga kutambah, goyangan pinggul Awal makin kuat. Badanku merasa makin panas. Ada suatu hal yang terdorong dari dalam yg tidak kuasa saya menahannya. Sepertinya menyebar menuju kemaluanku. Saya masih tetap berupaya menahannya.

Selekasnya saya mencabut kemaluanku serta membopong badan Awal ke tempat yang lebih luas serta menyuruh Awal kecakapanng di bentangan karpet. Secepat-cepatnya saya menindihnya sembari menekuk ke-2 kakinya hingga ke-2 ujung lututnya melekat ke perut, maka saat ini terlihat kemaluan Awal menyembul mendongak ke atas menantangku. Selekasnya kumasukkan senjataku kembali kedalam lubang kemaluan Awal.

Pantatku kembali naik turun memiliki irama, tapi kesempatan ini lebih kencang seperti juga akan menggapai finish saja. Nada yang terdengar dari mulut Awal makin tidak karuan, seakan nikmati tiap-tiap suatu hal yang kulakukan kepadanya. Mendadak Awal memelukku sekuat-kuatnya.

Goyanganku juga makin jadi. Saya juga berteriak sejadinya, merasa ada suatu hal keluar dari kemaluanku. Awal menggigit leherku sekuat-kuatnya, selekasnya kurebut bibirnya serta menggigitnya sekuatnya, Awal menjerit kesakitan sembari bergetar hebat.

Mulutku merasa asin, nyatanya bibir Awal berdarah, tapi seakan kami tidak memperdulikannya, kami seakan terikat kuat serta berguling-guling di lantai. Diatas sofa Agus serta isteriku nyatanya juga udah menggapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum bahagia.

Sesaat Awal tidak ingin melepas kemaluanku dari dalam kemaluannya, ke-2 ujung tumit kakinya masih tetap menghimpit ke-2 pantatku. Tidak kusadari semua cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang punya Awal. Kulihat Awal tidak memperdulikannya.

Perlahan otot-ototku mengendur, serta pada akhirnya kemaluanku lepas dari kemaluan Awal. Awal tersenyum bahagia, walaupun kelelahan saya juga rasakan kesenangan tidak ada tara. Resty juga tersenyum, cuma kelihatan malu-malu. Lalu memunguti busananya serta menuju kamar mandi.

Sampai sekarang ini momen ganti pasangan itu masih tetap terang dalam ingatanku. Agus serta Awal saat ini udah ganti serta kembali pada Jakarta. Kadang-kadang kami masih tetap terkait lewat telepon. Mungkin saja saya tak lagi sempat melupakan momen ganti pasangan itu.

0 comments: