SEO page contents SEO page contents DI PERKOSA PREMAN ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, January 14, 2018

DI PERKOSA PREMAN



Saya benar-benar termasuk juga anak yang memegang pergaulan bebas. Persisnya kelas dua SMA telah merajut kasih dengan rekan sekolah. Serta interaksi kami hingga diluar batas. Melakukan hal yang harusnya baru bisa ditunaikan sesudah ada ikatan resmi, nikah.

Itu berlangsung karna dalam keluargaku saya bungsu serta empat bersaudara kurang memperoleh didikan serta perhatian dari ke-2 orangtua. Ke-2 orang tuaku repot dengan pekerjaannya sendiri. Serta kami anak-anaknya dipercayakan terhadap pembantu.


Bapak serta ibu seakan berkewajiban cuma buat persiapan uang untuk beragam keperluan. Tapi dari sisi kasih sayang sekalipun tak rasakan. Karna bapak serta ibu pulang rata-rata telah tengah malam. Untuk sebatas makan dengan atau kumpul keluarga saja bisa disebutkan nyaris tidak sempat.

Keadaan itu kelihatannya tak dipedulikan oleh ke-3 kakakku, dua pertama wanita, serta ke-3 laki laki. Mungkin saja karna telah umum. Tapi buat saya (bungsu), begitu inginkan belaian serta kasih sayang yang hangat dari bapak serta ibu. 

Lihat Juga = JANDA BAHENOL

Serta asa itu begitu merasa waktu mendekati tidur malam. Menginginkan rasa-rasanya memperoleh pelukan serta ciuman terutama dari ibuku. Namun pada akhirnya dari asa kasih dari ke-2 orangtua yang tidak kunjung tiba, buat saya jadi jadi biasa mandiri. Bahkan juga jadikan saya wanita tegar tak cengeng. Nyaris semuanya masalah hidup, saya hadapi serta cobalah kerjakan sendiri.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Pada akhirnya dalam pergaulan untuk mengikis stres serta rasa capek didalam tempat tinggal, seringkali keluar berjalan-jalan mencari hiburan nonton film ramai-ramai dengan rekan atau sebatas kongkow-kongkow sampai tengah malam. 

Cari Jodoh = SRI WAHYU

Didalam pergaulan ini saya tahu yang namanya obat-obatan serta mulai merokok. Kelihatannya waktu itu tak ada beban serta rasa bersalah dengan ketentuan yang saya ambillah itu.

Terlebih ke-3 kakakku juga tak ada yang bisa jadi acuan. Semuanya berlaku cuek. Jadi yang kuperbuat ya boleh-boleh saja. Tak ada yang melarang, terlebih semasing (kakak-kakakku) miliki aktivitas sendiri-sendiri. Yang pertama Kak Intan, yang waktu itu tengah kuliah asik dengan kehidupannya sendiri dengan sang pacar satu universitas.

Kak Mira (ke-2) sikapnya juga tidaklah terlalu tidak serupa dengan Kak Intan. Di samping kuliah juga sangat asik dengan pacarnya. Sesaat Kak Niko (ke-3) benar-benar lebih liar di banding ke-2 kakak perempuannya. Nyaris setiap hari pulang tengah malam. 

Serta sekolahnya bisa disebutkan telah drop. Kerjanya cuma main, serta seandainya siang tidur. Setiap hari minta uang terhadap bapak, apabila tak di beri geser minta ke ibu. Ada saja argumen untuk keperluan. Saya sendiri jadi adik hingga berfikir pengen jadi apa kelak Kak Niko itu.

Pernah satu hari, saya terasa kurang nikmat tubuh serta minta ijin pulang. Hingga dirumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar nada aneh, rintihan tapi dibarengi desahan. 

Yang sedianya pulang untuk istirahat, adanya nada itu saya penasaran mencari tahu. Keadaan tempat tinggal, apabila siang benar-benar sepi. Karna semuanya kakakku serta saya pergi sekolah. Tinggallah pembantu sendirian. Kadang kakak Intan benar-benar kuliah siang. Seperti siang itu, Kak Intan kuliah siang.

Saya cobalah buka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya siapa tahu sakit seperti saya serta butuh pertolongan. Tapi pintu dikunci. Suara itu semakin terang, serta kelihatannya Kak Intan tak sendirian. Nah saya coba mengintip lewat lubang kunci. Degup jantungku bergetar keras serta kencang. Lihat adegan seni yang saya mengerti, walau masih tetap dalam impian dari membaca stensilan yang dipinjami rekan.

Cukup goyah lututku melihat keasyikan kakakku yang tanpa ada pembalut badan bergelut dengan rekan prianya. Perbuatan yang terlebih dahulu cuma saya khayalkan, saat ini terpampang didepan mata di sediakan oleh kakakku Intan. 

Cukup lama pergumulan itu berjalan. Dengan rasa tidak tahan tapi kepinginnya selalu nonton, saya masuk kamar serta rebahan. Suara kakaku serta rekan prianya selalu menggoda. Pada akhirnya saya tak akan rasakan sakit, bahkan juga penyakit pusing itu hingga hilang demikian saja.

Suara desahan Kak Intan tak kedengaran sekali lagi, yang ada pembicaraan mereka berdua. Serta mereka hingga pergi kuliah. Tidak tahu apabila saya pulang lebih awal serta udah melihat perbuatan bejatnya. Sayapun selalu mengayalkan peristiwa yang barusan berlangsung. 

Namun pada Kak Intan saya berlaku umum, seakan tidak mengerti apa yang udah ditunaikan dengan kekasihnya. Kepada bapak serta ibu saya juga tak menceritakan, saya fikir apa pedulinya toh kelihatannya kakak saya demikian nikmati kelihatan serta langkah bermain serta pagutannya waktu itu.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Mulai sejak peristiwa itu, saya jadi seringkali bolos sekolah. Menginginkan mengulang melihat ‘pergulatan’ Kak Intan. Dengan langkah mengendap-endap masuk tempat tinggal takut ketahuan selalu menyelusup masuk kamar. Namun asa untuk memperoleh tontotan menarik seperti siang tempo hari percuma. Karna teryata Kak Intan kuliah pagi.

Nah waktu saya dalam kondisi pada tertidur, terdengar sayup-sayup nada dua orang tengah bercakap di kamar samping, kamar Kak Mira (kakak ke-2 saya). Fikir saya mereka baru pulang kuliah. Kamar Kak Mira benar-benar bersebelahan dengan saya. Kamar kami (cewek) bertiga berjejer, serta saya yang di dalam. Sesaat kakak laki laki saya, Niko kamarnya didepan.

Kak Mira pulang kuliah mengajak rekan laki laki ke tempat tinggal. Pertama pembicaraan itu masalah pelajaran. Namun lama-lama nada pembicaraan itu hilang, berpindah nada desahan. Saya kontan bangun serta mengendap-endap mencari lubang kunci. 

Serta sesudah diluar saya terperanjat, karna pintu Kak Mira tak ditutup serta terbuka cukup lebar. Saya sendiri jadi serba salah, takut ketahuan. Tapi nada musik di kamar Kak Mira buat langkah serta pergerakan saya tak terdengar. Bahkan juga Kak Mira kelihatannya tak perduli dengan pintu yang masih tetap terbuka itu.

Sesudah memperoleh tempat yang aman, saya melihat dengan jeli pergerakan untuk pergerakan yang ditunaikan Kak Mira dengan rekannya. Terlihat mereka masih tetap berpakaian lengkap. Cuma saja rok Kak Mira mulai terungkap, CD-nya kelihatan. 

Sesaat Si pria masih tetap lengkap dengan t-shirt serta celana jeans. Tapi pagutan serta ciuman mereka berdua kelihatannya membawa ke langkah yang semakin seru. Semasing berlomba melepaskan baju lawannya. Sampai akhirmya keduanya dalam keadaan telanjang. Cukup nanar serta gemetar juga saya melihat adegan itu. 

Serta adegan begitu sempat saya saksikan lewat film BF dengan rekan-rekan selesai sekolah, dirumah Linda (rekan sekelas). Serta ke-2 waktu lihat Kak Intan tengah main dengan pacarnya. Namun waktu nonton Kak Intan kurang seru selain lewat lubang kunci, shownya telah 1/2 main.

Hari ini benar-benar tidak serupa, saya melihat semua permainan dari pertama. Benar-benar mendebarkan, Kak Mira mencapai batang penis pacarnya, lantas mulai dikocok-kocok dengan pelan. Terlihat batang penis pacar kakakku mulai terlihat jadi membesar serta memanjang, hingga pada akhirnya dengan mata kepalaku sendiri saya melihat bagaimana batang penis yang semula layu saat ini udah berdiri dengan kerasnya serta begitu panjang, mengundang nafsu birahiku untuk ikut rasakan kehangatan serta kedahsyatan penis pacar kakakku ini. 

Dengan penuh birahi kakakku mulai mengulum batang penis di depannya, sesaat tangannya tetaplah mengocok-ngocok sisi tengah kebawah batang penis, kulihat badan pacar kakakku berkelejat-kelejat serta dari mimik berwajah seolah menahan serangan kesenangan yang datang bertubi-tubi di daerah sekitaran batang kepala penisnya.

Pergulatan Kak Mira serta rekannya jadi lebih seru, sama-sama memagut, mendesah, memburu, serta pada akhirnya saya saksikan mereka berdua ada dalam permainan sex yang menggairahkan waktu rekan kakakku mulai memasukkan batang penisnya yang panjang dalam vagina kakakku, kudengar kakakku mulai berteriak-teriak kecil dengan dibarengi desahan-desahan penuh birahi, kuakui benar-benar rekan kakakku ini mempunyai stamina yang kuat mampu bermain dalam satu jam dalam sebagian tempat yang sempat kulihat dalam .

Video sex kamasutra, kuhitung-hitung kakakku telah alami orgasme 3 kali dalam permainan itu, sampai selanjutnya kulihat rekan kakakku menggenjot-genjotkan batang penisnya secepatnya, serta.., mendadak manarik batang penisnya secara cepat dari vagina kakakku, serta sebagian detik lantas kulihat semprotan sperma demikian banyak serta pada akhirnya rekan kakakku mulai terkulai lemas dengan mandi keringat. Namun tempat mereka tetaplah berpelukan.

Saya juga dengan lemas serta gemetar masuk kamar. Namun ketika melihat adegan pergumulan itu tak merasa tangan saya seperti diarahkan meraba serta menyentuh ‘barang’ terlarang punya saya. Dengan tak sadar tangan saya mengusap-usap di antara selangkangan. Serta saya memperoleh rasa kesenangan. Kelihatannya ada cairan yang keluar dari dalam, serta saya tidak mengerti apa yang keluar itu. Yang ada rasa nikmat tidak ada tara waktu itu.

Nah perbuatan itu (menyeka kemaluan) saya laksanakan di waktu sendirian didalam kamar. Serta nyatanya saya memperoleh kesenangan yang sama dengan saat nonton Kak Mira bercumbu. Bahkan juga perbuatan itu selalu diulang-ulang. 

Rasa penasaran juga semakin menjadi-jadi, pada akhirnya saya menginginkan tahu bagaimana rasa-rasanya terkait. Satu waktu, sebenarnya tak berniat. Saya punya maksud pinjam catatan pelajaran terhadap pacar, yg tidak pernah saya ikuti karna tak masuk sekolah. Kebetulan buku itu berada di tempat tinggal. Maka saya di ajak ke tempat tinggalnya ambil buku itu.

Tempat tinggal pacar saya siang itu sepi. Ke-2 orang tuanya bekerja, sesaat pacar saya anak salah satu. Yang berada di tempat tinggal cuma pembantu. Tempat tinggal itu cukup besar serta sepi. Saya dipersilakan masuk, serta di ajak ke kamarnya. 

Sesudah diambilkan minum, kami bercakap. Pacar saya kelihatannya udah memiliki pengalaman dalam berpacaran. Terlihat serta waktu bercakap tangannya mulai aktif meraba daerah sekwilda (sekitaran lokasi dada) punya saya. Namun anehnya saya nikmati, serta membiarkan tangan itu menelusuri daerah peka saya.

Teringat yang ditunaikan pacar saya, seperti waktu pacar Kak Mira jalankan hal yang sama. Saya juga terlena dalam kesenangan, seperti terbang diawang-awang. Serta pada akhirnya perbuatan yang semula cuma dalam angan, saat ini kunikmati sungguhan. 

Kamipun telah dalam keadaan polos, nada mendesah bercampur degup kencang jantung berada di dalam badanku. Saya juga rebah ditindih. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kesenangan. Serta pada akhirnya kami juga hingga batas ‘perburuan’, lemas, lunglai serta bermandikan keringat. Untuk sebagian waktu kami berpelukan, rasa-rasanya tidak akan melepas, jadi inginnya mengulang sekali lagi. Serta perbuatan itu kami ulang tiap-tiap ada peluang. 

Hingga tuntas sekolah diploma. Kamipun sebelumnya jalankan interaksi seringkali memakai obat-obatan lebih dahulu. Serta nyatanya beresiko semakin lebih nikmat dalam terkait. Hubungan kamipun terlepas demikian saja, sesudah pacar dengan argumen melanjutkan sekolah, pergi ke luar negeri.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Bagi saya kepergian pacar waktu itu tidak jadi masalah. Toh dalam benak saya banyak pria beda yang antri untuk dapat kencan denganku. Mengingat serta rasakan pengalaman sex sampai kini, banyak laki laki yang coba mendekati saya serta mengungkapkan cinta. 

Saya saja yang agak jual mahal. Nah waktu baru tuntas sekolah (diploma), sesaat sekali lagi kosong pacar tak ada, saya banyak tinggal dirumah. Aktivitas berisi baca buku, serta baca apa sajakah. Paling seandainya suntuk, ke tempat tinggal rekan bercakap sampai malam, selalu pulang segera tidur.

Waktu pulang jam 24. 00 WIB, serta pintu tempat tinggal benar-benar nyaris tak sempat terkunci, waktu buka pintu melalui depan kamar Kak Niko terdengar nada agak aneh. Ada desahan nada tertahan, sesaat ada juga nada cekikikan. Saya percaya di kamar Kak Niko ada dua orang. Kebetulan waktu itu bapak tengah pekerjaan ke luar kota, serta ibu turut mendampinginya. 

Ruang depan benar-benar telah gelap, tapi area Kak Niko jelas, jadi cukup leluasa saya mencari tahu apa yang tengah ditangani kakakku. Kebetulan Kak Niko tak sempat tutup jendela kamarnya yang terdapat didalam tempat tinggal. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Dalam benak saya, yang berlangsung didalam kamar sama juga dengan peristiwa seperti Kak Intan serta Kak Mira waktu itu, ‘pergumulan’.

Benar saja. Kakak saya serta rekan wanitanya setengab baya (35-an) tapi masih tetap kelihatan cantik serta seksi tengah bergumul tanpa ada sehelai baju. Kak Niko kelihatan begita asik mencumbu, serta tidak henti-hentinya menciumi semua sisi lekuk-lekuk badan si wanita. Si wanita menggelinjang, tertawa cekikikan diantara desahan yang tertahan.

Cukup lama permainan mereka itu berjalan. Bahkan juga Si wanita kelihatannya telah tak tahan, menjerit-jerit kecil serta memohon terhadap Kak Niko, “Please, please”, tukasnya. Kak Niko kelihatannya tak perduli dengan keadaan wanita yang telah seperti cacing kepanasan. 

Serta pada akhirnya, mereka berdua bergumul sama-sama mendekap erat, berlomba menjangkau gabungan. Selesai telah. tapi saya tak hingga beranjak dari tempat. Penasaran menginginkan tahu apa sekali lagi yang juga akan diperbuat. Tempat mereka kemampuanng serta membiarkan badannya terhampar tanpa ada baju. Tapi Si wanita, masih tetap menggelayut serta mencumbu. Kakak saya bertemura, “Bayar dulu”, tukasnya.

“Jangan khawatir”, jawab Si wanita. Serta Si wanita bangkit, jalan gontai menuju kursi belajar Kak Niko, dimana di situ terdapat tasnya. Dari dalam tas wanita itu keluarkan uang lima puluh beberapa ribu, saya taksir sekitaran satu juta.

Lantas uang itu dibuangkan terhadap Kak Niko.

“Bagaimana”, kata wanita itu. “Thanks darling”, jawab Kak Niko.

Serta wanita itu tidur rebahan di samping kakakku. Mereka bercakap tapi tangan semasing aktif menjamah daerah peka lawan. Lama-lama mereka mulai terangsang sekali lagi. Ronde ke-2 terang tinggal meneruskan. Tidaklah perlu capai-capai pemanasan. 

Tapi saya lihat sebelumnya jalankan ‘pertempuran’ mereka berdua kelihatannya konsumsi obat. Hingga permainan mereka kelihatan lebih seru serta panas. Serta sayapun makin lama tak tahan, mundur serta masuk kamar. Namun mata ini tak dapat terpejam.

0 comments: