SEO page contents SEO page contents DI SETUBUHI 3 LELAKI SEKALIGUS ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, January 19, 2018

DI SETUBUHI 3 LELAKI SEKALIGUS


Vidiosex258 kumpulan film dari bebagai negara dan berbagai jenis film bokep dan bokep indo , bokep barat ,bokep berbagai negara semua ada di vidiosex258


Tapi kadang waktu bila ada kesempatan kami sering diam-diam melakukan hubungan kelamin, terutama bila roomate semasing ga ada. Saya jadian dengannya sudah sejak mulai kelas 3 SMA, dan mulai perihal badan sejak mulai di sini. 

Dia seorang yang berparas cantik seperti artis-artis Asia Timur, berkulit putih bersih, tingginya kurang lebih 165 cm, badan langsing dan padat, rambutnya lurus panjang sedada dicat kemerahan.


Kawannya yang gendut juga tidak tinggal diam, setelah dia melepas semua pakaiannya dia berdiri di samping Widya, menyuruh Widya mengocokkan batang kemaluannya dengan tangan, batang kemaluan si gendut tidak sebesar kawannya, tapi diameternya cukup lebar sama seperti tubuhnya. Sekarang ini Widya dalam tempat berlutut dengan mulut dijejali kemaluan si botak dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan si gendut.

LIHAT JUGA = MAIN BERTIGA

“Emmhh.. serius enak emutan gadis Asia, lain dari yang lain”, kata si botak.

“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih”, timpal yang gendut. Si botak selanjutnya ejakulasi di mulut Widya, cairan putih kental penuhi mulut Widya menetes di tepi bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan Widya terpaksa sekali meminum segala karna takut ancaman mereka. Lalu mereka melepas BH dan CD Widya sampai dia serius telanjang bulat sekarang ini, tampaklah payudara 34B-nya dan bulu-bulu kemaluannya yang lebat.

Kesempatan ini si gendut duduk di tepi ranjang dan menyuruh Widya berjongkok di depannya sambil memijati batang kemaluan dengan payudaranya. Widya terpaksa sekali menggesek-gesekkan payudaranya di kemaluan itu sambil menjilati ujung batang kemaluannya sampai si gendut mendengus keenakan. Selain itu si botak berbaring di bawah kemaluan Widya dan menjilati liang kemaluannya sambil terkadang menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.

kurang lebih 10 menit dikocok, si gendut memuncratkan maninya dan membasahi muka serta payudara Widya. Kesempatan inilah sudah tdk tahan dengan rasa cairan itu, sampai dia memuntahkannya. 

Saksikan itu si gendut jadi gusar, dia seterusnya menjambak rambut Widya dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang, “Pelacur, kurang ajar, berani-beraninya buang air maniku.. andaikan sekali lagi sekian kurontokkan gigimu, dengar itu! ” bentaknya. 

Kemarahanku bangkit karna pacarku diperlakukan sekian, saya meronta-ronta di kursiku tapi ikatannya begitu kencang sampai cuman dapat buat kursi itu bergoyang-goyang. Saksikan reaksiku si gendut berkata, “Kenapa? Anda tidak terima ya pacarmu kami pinjam, tapi sayang sekarang ini anda tidak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan sampai macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! ”

Mereka kembali menggerayangi tubuh Widya, peluang ini si gendut buka lebar pahanya dan memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Widya. Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Widya yang tetap masih sempit, sampai dari muka Widya terlihat dia menahan sakit yang begitu saat. 

Selain itu si botak dengan ganasnya beradu lidah dengan Widya sambil tangannya turut bekerja memilin-milin putingnya. Si gendut memaju-mundurkan pantatnya dengan cepat. Selama beberapa menit digenjot selanjutnya badan Widya menegang sampai dengan refleks dia memeluk si botak yang tengah menjilati payudaranya, dia alami orgasme sampai selanjutnya melemas kembali.

“He.. he.. he.. Baru peluang ini kan loe rasakan pria Negro, bagaimana perasaan enak tidak, jawaabb..! ” bentak si gendut sambil menarik rambutnya.

Karna takut mereka menjadi tambah hilang ingatan, terpaksa sekali dengan berlinang air mata dia menjawab, “E.. e.. enak, enak sekali! ”

“Jawab lebih keras supaya pacar loe dengar pernyataan loe! ” kata si botak.

“Iya, saya puas sekali bercinta dengan kalian”, jawabnya dengan lebih keras.

“Tuh, anda dengar kan, apa kata pacarmu, dia puas pada kami, ha.. ha.. ha..! ” ejek mereka padaku.

Hatiku serius terasanya pengin meledak tapi saya tidak bisa apa-apa. Lalu si botak buat tempat badan Widya style tempat anjing, dia memasukkan kejantanannya yang mempunyai ukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya hingga terbenam semuanya, seterusnya dia menariknya lagi dan dengan mendadak sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Widya hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelakak diiringi teriakan panjang, “Aaahh..! Stoop, kumohon jangan sampai! ” 

Mereka berdua jadi tertawa-tawa saksikan hal itu. Si gendut menimpali, “Sstt, tenang sayang, jangan sampai begitu ribut, andaikan ada orang masuk kalian berdua celaka nantinya! ” Sekarang ini Widya tengah menghisap kemaluan si gendut sebentar si botak menggenjotnya dari belakang.

Payudaranya yang bergantung itu juga dimainkan oleh mereka berdua. Tidak lama si botak ejakulasi karna begitu sempit. Dari mulut Widya yang dipenuhi batang kemaluan yang besar itu cuman terdengar, “Emhh.. emhh.. emmhh! ” Mereka beralih tempat lagi, peluang ini si botak memangku Widya dengan membelakanginya dan menancapkan batang kemaluannya ke liang kemaluan Widya. 

Dia menggerakkan pantatnya naik turun, dan Widya juga tidak ada terasa, turut ikuti irama gerak si gendut. Si botak ambillah sekaleng bir dari kulkas dan menyiramkannya ke tubuh Widya seterusnya menjilat-jilat tubuh mulus itu. Si gendut juga sambil bergoyang menjilati leher bagian Widya, lidah si botak seterusnya bermain dalam mulutnya sebentar tangannya meremas-remas payudara kenyal padat itu. Widya yang sudah tidak berdaya itu cuman bisa menangis sambil melihat padaku dengan ekspresi menyedihkan dan terkadang mengeluarkan suara, “Ahh.. emmhh.. ahh.. ”

Setelah si gendut selesai dengan style pangkuannya, kelihatannya si botak belum sukai. Dia memiringkan tubuh Widya seterusnya mengangkat kaki kanan Widya ke bahunya dan mulai buat lancar tusukan-tusukan mautnya di liang kemaluan Widya. 

Dia menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit kain bantal, wajahnya yang sudah penuh air mata dan memar sisa tamparan itu tidak buat iba ke-2 bajingan itu, si botak tidak ada kenal ampun berulang-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga. Kawannya yang gendut itu juga menjilati payudara Widya, lidahnya bermain-main di ujung putingnya.

Selanjutnya Widya pingsan karna kehabisan tenaga. Mereka buang mani mereka di tubuh mulus itu dan meratakannya hingga mengkilap. Yang lebih kejam lagi si botak jadi mengencingi tubuh yang sudah tidak berdaya lagi. 

Setelah beres-beres mereka berkata padaku, “Hei, kami kembalikan tuh pacarmu, dia cantik tapi sayang begitu lemah, baru segitu saja sudah pingsan, tapi kami cukup sukai juga kok sama servisnya, thank you man, bye.. ” Mereka juga menghilang di kegelapan malam dengan hasil jarahannya. Kasihan sekali nasib Widya sejak mulai malam jahanam itu, dia sering termenung dan menangis sendirian.

Saya dapat dengan gampang mengintip tingkahnya dari celah lembaran koranku. Saya dapat nikmati bagaimana serba kelirunya si Minah yang birahi menyala jadi gelisah pas lihat penisku ini.

Sudah pasti dengan hati-hati setiap saat saya dapat, tidak tahu memperdengarkan tarikan kursiku, atau bersiul perlahan atau apalah kelak untuk menarik perhatian supaya Minah ingin menengok ke tempat saya duduk ini.

Sore itu, sekitaran jam 4, seperti umum Minah keluar dari tempat tinggalnya lengkap dengan slang air, sapu lidi serta pengkinya. Hari ini rupanya dia juga menyirami tanaman, kulihat dia mulai dengan mengatur-atur tanaman hiasnya, bersihkan dedaunan yang tua sebelum saat menyemprotkan air yang dia ambillah lewat slang dari kran air yang terpasang dimuka tempat tinggalnya.

Saya segera gunakan tindakan. Membenarkan dudukku, berkerudung dari bahu sampai ke lututku, lalu kuambil koran dari meja. Saya bergaya membaca, sesaat mataku mencari dimana si Minah. Ah, itu dia. Si Minah masih tetap asik mengatur tanaman hiasnya. Woo, dia dapat lihat penisku dari balik dedaunan tanamannya. Saya menarik meja sampai keluarkan nada derit kakinya yang beradu dengan lantai. Haah, saya berhasil.

Minah mengarahkan matanya ke saya. Pasti dia melihatku meski barusan kulihat baru sekelebat. Serta benar, sehabis sebagian pas kutunggu Minah berganti ke dedaunan yang lebih rimbun dengan berwajah yang menghadap ke arahku. Saya selalu pura-pura membaca serta tanganku mulai mengelus-elus jagoku yang ada di lorong sarungku ini.

Sepulangnya ke Jakarta dia juga tidak akan kembali lagi ke New York. Begitu sangat terpaksa kuliahnya dilanjutkan di Indonesia saja. Memanglah lewat terapi intensif, dia mulai bisa kembali bergaul seperti umum. Tapi dia tetap masih trauma pada orang negro, saksikan negro di film juga dia kadang waktu rasakan agak kaget. 

Untung saya dan keluarganya senantiasa cermati dan tetap masih pengin terima dia apa yang ada. Yang disayangkan yakni pemerannya belum tertangkap, dan sejak mulai itupun saya geser apartemen agar tidak sangat terpikir pada peristiwa nahas itu. 

Dan serius beritanya daerah itu serius tidak sekian aman karna tempatnya tidak jauh dari tempat mangkalnya geng-geng dan pengangguran. Saya cuman berharap sehari ke-2 bajingan itu tertangkap dan mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

0 comments: