SEO page contents SEO page contents ENAK NYA KONTOL NEGRO ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, January 3, 2018

ENAK NYA KONTOL NEGRO




Tapi kadang kala apabila ada peluang kami kerapkali diam-diam lakukan hubungan kelamin, terlebih seandainya roomate semasing tiada. Aku jadian dengannya telah mulai sejak kelas 3 SMA, serta mulai terkait tubuh mulai sejak disini. Dia seseorang yang berparas cantik seperti artis-artis Asia Timur, berkulit putih bersih, tingginya kira-kira 165 cm, tubuh langsing serta padat, rambutnya lurus panjang sedada dicat kemerahan.


Kami melalui hari-hari kuliah serta kehidupan muda-mudi disana dengan girang hingga akhir th. 1998 yang saat lalu. Saat itu disana telah mulai situasi Natal, rekan-temanku banyak yang telah pulang termasuk juga roomate-ku, saya serta Widya juga telah bersiap-siap bakal pulang berlibur juga. Tapi karna kehabisan ticket pesawat ke Indonesia kami berdua sangat terpaksa menanti satu minggu lalu. 

LIHAT JUGA = NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR

Roomate-ku pulang paling awal karna kebetulan ibunya sakit. Sesudah dia pergi sembari menanti tanggal kepulangan kami, Widya kerapkali ke apartemenku bahkan juga bermalam disini, sementara itu rekannya juga telah pulang.

Beberapa hari sebelumnya pulang. Aku serta Widya pulang dari taman hiburan pada tengah malam, kami hingga di apartemenku kurang lebih jam 10 malam. Saat itu daerah di kira-kira sana telah sepi, saya masuk serta buka pintu. Kami demikian terperanjat waktu kulihat ruangan tamu telah berantakan seperti habis ada pencuri, serta kudengar nada gaduh di kamarku. 

Segera saya kesana dengan membawa pisau dapur untuk memeriksanya. Pintu kamar kudobrak tapi belum juga pernah saya tahu apa-apa kepalaku telah dipukul dari belakang hingga pingsan.

Aku tidak mengerti apa-apa setelah itu hingga saya terasa badanku digoncang-goncang seorang, saya tersadar serta mendapatkan diriku telah dalam situasi terikat di satu kursi serta mulutku disumpal kain hingga tidak dapat bertemura. Aku lihat seseorang pria negro di depanku yang menyuruhku bangun, orangnya berbadan tinggi besar serta kepalanya plontos. Serta satu orang sekali lagi juga negro berbadan agak gemuk. Yang membuatku panas yaitu si negro gendut itu tengah duduk ditepi ranjangku sembari memangku Widya yang sementara itu tinggal pakai BH serta celana dalamnya saja.

Widya menangis minta dilepaskan. Tapi si gendut itu tidak mengindahkannya, dia meremas-remas payudara Widya yang masihlah terbungkus BH itu, menjilati lehernya, lantas berkata, “Diam, janganlah beberapa macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja bila pengin selamat! ”. Serta si botak berkata kepadaku, “Hei, telah bangun ya, pacarmu bisa juga, kami pinjam dia sebentar ya, baru pergi”, dia berkata demikian sembari menepuk-nepuk pipiku, saya pengin berontak tapi tidak dapat apa-apa. 

Lantas dia mendekati Widya serta berkata, “Ok, sayang, ini saatnya pesta, mari kita bersenang-senang! ” Dia menyuruh Widya berlutut di depannya serta menyuruhnya membukakan celananya lantas mengulum batang kemaluannya.

Sembari menangis Widya memohon belas kasih, “Jangan.. tolong janganlah perkosa saya, ambillah saja semuanya barang disini! ” belum juga usai berkata mendadak, “Pllaakk.. ” si botak menampar pipinya serta menjambak rambutnya, dengan paksa Widya di buat berlutut di depannya, “Masukkan kedalam mulut anda, hisap atau saya bunuh anda! 

” Sangat terpaksa dengan putus harapan Widya buka celananya serta demikian dia turunkan celana dalamnya tampaklah benda hitam panjang berwarna hitam, tanpa ada menghabiskan waktu si botak selekasnya memasukkan benda itu ke mulut Widya, batang kemaluannya tidak bisa seutuhnya masuk karna terlampau besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Widya.

Rekannya yang gendut juga tidak tinggal diam, sesudah dia melepas semuanya bajunya dia berdiri di samping Widya, menyuruh Widya mengocokkan batang kemaluannya dengan tangan, batang kemaluan si gendut tidak sebesar rekannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai sama badannya. Saat ini Widya dalam urutan berlutut dengan mulut dijejali kemaluan si botak serta tangan kanannya mengocok batang kemaluan si gendut.

“Emmhh.. betul-betul enak emutan gadis Asia, beda dari yang lain”, kata si botak.

“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih”, timpal yang gendut. Si botak selanjutnya ejakulasi di mulut Widya, cairan putih kental penuhi mulut Widya menetes ditepi bibirnya seperti vampire baru mengisap darah, serta Widya sangat terpaksa meminum semua karna takut ancaman mereka. Kemudian mereka melepas BH serta CD Widya hingga dia betul-betul telanjang bulat saat ini, tampaklah payudara 34B-nya serta bulu-bulu kemaluannya yang lebat.

Kesempatan ini si gendut duduk ditepi ranjang serta menyuruh Widya berjongkok di depannya sembari memijati batang kemaluan dengan payudaranya. Widya sangat terpaksa menggesek-gesekkan payudaranya di kemaluan itu sembari menjilati ujung batang kemaluannya hingga si gendut mendengus keenakan. Disamping itu si botak berbaring dibawah kemaluan Widya serta menjilati liang kemaluannya sembari kadang-kadang menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.

kira-kira 10 menit dikocok, si gendut memuncratkan maninya serta membasahi muka dan payudara Widya. Kesempatan ini dia telah tidak tahan dengan rasa cairan itu, hingga dia memuntahkannya. Lihat itu si gendut jadi gusar, dia lantas menjambak rambut Widya serta menampar pipinya hingga dia jatuh ke ranjang, “Pelacur, kurang ajar, berani-beraninya buang air maniku.. jika lagi demikian kurontokkan gigimu, dengar itu! ” bentaknya. 

Kemarahanku bangkit karna pacarku diperlakukan demikian, saya meronta-ronta di kursiku tapi ikatannya terlampau kencang hingga cuma mampu buat kursi itu bergoyang-goyang. Lihat reaksiku si gendut berkata, “Kenapa? Anda tidak terima ya pacarmu kami pinjam, tapi sayang saat ini anda tidak dapat ngapa-ngapain, jadi janganlah macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! ”

Mereka kembali menggerayangi badan Widya, kesempatan ini si gendut buka lebar pahanya serta memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Widya. Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Widya yang masihlah sempit, hingga dari muka Widya tampak dia menahan sakit yang sangat begitu. 

Disamping itu si botak dengan ganasnya beradu lidah dengan Widya sembari tangannya ikut bekerja memilin-milin putingnya. Si gendut memaju-mundurkan pantatnya secara cepat. Sepanjang sebagian menit digenjot selanjutnya tubuh Widya menegang hingga dengan cara refleks dia memeluk si botak yang tengah menjilati payudaranya, dia alami orgasme hingga selanjutnya melemas kembali.

“He.. he.. he.. Baru kesempatan ini kan loe merasakan pria Negro, bagaimana rasa-rasanya enak tidak, jawaabb..! ” bentak si gendut sembari menarik rambutnya.

Karna takut mereka jadi tambah hilang ingatan, sangat terpaksa dengan berlinang air mata dia menjawab, “E.. e.. enak, enak sekali! ”

“Jawab lebih keras agar pacar loe dengar pernyataan loe! ” kata si botak.

“Iya, saya sukai sekali bercinta dengan kalian”, jawabnya dengan lebih keras.

“Tuh, anda dengar kan, apa kata pacarmu, dia sukai pada kami, ha.. ha.. ha..! ” ejek mereka padaku.

Hatiku betul-betul terasanya pengin meledak tapi saya tidak dapat apa-apa. Lalu si botak buat urutan tubuh Widya tipe urutan anjing, dia memasukkan kejantanannya yang memiliki ukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya sampai tenggelam semuanya, lantas dia menariknya sekali lagi serta dengan mendadak sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat 

Widya sampai membuatnya tersentak kaget serta kesakitan hingga matanya membelakak dibarengi teriakan panjang, “Aaahh..! Stoop, kumohon janganlah! ” Mereka berdua jadi tertawa-tawa saksikan hal semacam itu. Si gendut menimpali, “Sstt, tenang sayang, janganlah terlampau ribut, jika ada orang masuk kalian berdua celaka kelak! ” Saat ini Widya tengah mengisap kemaluan si gendut sesaat si botak menggenjotnya dari belakang.

Payudaranya yang tergantung itu juga dimainkan oleh mereka berdua. Tidak lama si botak ejakulasi karna terlampau sempit. Dari mulut Widya yang dipenuhi batang kemaluan yang besar itu cuma terdengar, “Emhh.. emhh.. emmhh! ” Mereka bertukar urutan sekali lagi, kesempatan ini si botak memangku Widya dengan membelakanginya serta menancapkan batang kemaluannya ke liang kemaluan Widya. 

Dia menggerakkan pantatnya naik turun, serta Widya juga tanpa ada merasa, ikut ikuti irama gerak si gendut. Si botak ambil sekaleng bir dari kulkas serta menyiramkannya ke badan Widya lantas menjilat-jilat badan mulus itu. Si gendut juga sembari bergoyang menjilati leher tahap Widya, lidah si botak lantas bermain dalam mulutnya sesaat tangannya meremas-remas payudara kenyal padat itu. Widya yang telah tidak berdaya itu cuma dapat menangis sembari memandang padaku dengan ekspresi menyedihkan serta kadang-kadang keluarkan nada, “Ahh.. emmhh.. ahh.. ”

Sesudah si gendut usai dengan tipe pangkuannya, nampaknya si botak belum juga senang. Dia memiringkan badan Widya lantas mengangkat kaki kanan Widya ke bahunya serta mulai memperlancarkan tusukan-tusukan mautnya di liang kemaluan Widya. 

Dia menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit kain bantal, berwajah yang telah penuh air mata serta memar sisa tamparan itu tidak buat iba ke-2 bajingan itu, si botak tanpa ada kenal ampun berulang-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga. Rekannya yang gendut itu juga menjilati payudara Widya, lidahnya bermain-main di ujung putingnya.

Akhirnya Widya pingsan karna kehabisan tenaga. Mereka buang mani mereka di badan mulus itu serta meratakannya sampai mengkilap. Yang lebih kejam sekali lagi si botak jadi mengencingi badan yang telah tidak berdaya sekali lagi. Setelah beres-beres mereka berkata padaku, 

“Hei, kami kembalikan tuch pacarmu, dia cantik tapi sayang terlampau lemah, baru segitu saja telah pingsan, tapi kami cukup senang juga kok sama servisnya, thank you man, bye.. ” Mereka juga menghilang di kegelapan malam berbarengan hasil jarahannya. Kasihan sekali nasib Widya mulai sejak malam jahanam itu, dia kerapkali termenung serta menangis sendirian.

Sepulangnya ke Jakarta dia juga tidak ingin kembali ke ke New York. Sangat terpaksa kuliahnya dilanjutkan di Indonesia saja. Memanglah lewat therapy intensif, dia mulai dapat kembali bergaul seperti umum. Tapi dia masihlah trauma pada seorang negro, lihat negro di film juga dia kadang kala terasa agak kaget. 

Untung saya serta keluarganya senantiasa mencermati serta masihlah pengin terima dia apa yang ada. Yang disayangkan yaitu aktornya belum juga tertangkap, serta mulai sejak itupun saya ganti apartemen biar tidaklah terlalu terpikir pada momen nahas itu. 

Serta memanglah beritanya daerah itu memanglah tidak demikian aman karna tempatnya tidak jauh dari tempat mangkalnya geng-geng serta pengangguran. Aku cuma mengharapkan satu hari ke-2 bajingan itu tertangkap serta memperoleh hukuman seberat-beratnya.

0 comments: