SEO page contents SEO page contents October 2017 ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, October 31, 2017

HANA ANISA

 CURHATAN HATI HANA ANISA 



indonesia Jangan Sampai keluarga ku lihat ! aku sudah insaff kok , begitu berat cobaan yang aku lalui 
sudah cukup kalian menghujat saya , live streaming semua orang punya salah plis stopp sebarin saya sudah lama insaff mohon pengertian nya jangan sampai vidio itu di lihat keluarga saya 


Sunday, October 29, 2017

NGENTOT ABG BANDUNG DI KAMAR HOTEL


vidiobokep Ini kisah ku ..kisah seorang om yang selalu kesepian karena di tinggal cerai dengan istri yang selingkuh dan kabur entah ke mana ...


Cerita ini berawal dari kantor tempat aku bekerja , japan aku di tugaskan keluar kota untuk memeriksa keadaan kantor kami yang berada di luar kota ..aku pun singah di sebuah hotel yang deket dengan kampus ...pada suatu malam aku bosen berada di dalam kamar hotel 

Hingga aku memutuskan untuk jalan keluar , entah kenapa aku malah menuju sebuah warnet yang berada tidak jauh dari tempat aku mnginap ..pikir ku di dalam warnet tersebut pasti nya banyak cewe mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas atau pun yang lagi online

masuk lah aku ke warvnet itu, warnet nya sangat sepi atau karena aku datang nya sudah agak malam yah sekitar jam 10 malam ..saat aku akan meninggal kan warnet tersebut aku menoleh dan ternyata ada wanita muda yang sedang duduk main komputer di pijokan

squirting akupun bilang dengan penjaga warnet nya agar aku bisa duduk di samping wanita tersebut
dan penjaga warnet itupun mengijinkan aku untuk duduk di sebelah gadis tersebut
gadis muda yang kira kira baru berumur 17 tahun ..masih polos pikirku?

akupun bertanya kepada gadis itu (sebut saja nama nya desi) tak lama aku beranikan bertanya kepada desi . sendirian aja neng .tegasku!
tak kusangka desi pun menjawab :"kan berdua sama om'' berani juga gadis ini,pikirku

setelah selang beberapa menit berlalu aku pun pergi kembali ke hotel,pikiran jahat ku sudah membujuk ku untuk merayu desi agar mau tdr bersama ku .!
saat aku mau melangkah masuk ke hotel ada yang teriak memanggil OM

saat aku berpaling ternyata desi yang lari menghampiri ku sambil membawa hp ku yang tertinggal di warnet tadi !
''kenapa desi : hp nya ketinggalan om"
''desi mau plang atau mau kemana tanya ku ''
''aku gak mau plang OM''

Inilah kesempatan ku untuk mencicipi tubuh nya desi,akupun mengajak desi kedalam kamar hotel tempat aku menginap , bokepkencing
kamu bobo disini aja yah des'' dah malam ngeri kamu di luar nanti kenapa kenapa .
saat aku memejamkan mata desi memanggil ku OM

akupun berbalik dan menjawab iya , ''boleh desi cerita om''
boleh jawab ku . mau cerita apa des?

sebenar nya desi kabur om dari rumah karena orang tua desi sering banget ribut om!
desi pun turun dari tempat tidur dan menangis di bahu ku .
"'saat itu posisiku berada di bawah tempat tidur ''

di sinilah aku mulai berpikir yang aneh aneh ,akupun memeluk erat desi
saat aku peluk terasa payudara desi yang mentok dengan bahu ku ini,MR.P ku pun bangun dan terlihat jelas ,karena aku mengunakan sarung

"Uuff oom, diapakan tubuhku ini," Desi mengerang menahan kenikmatan. bokepbarat Tubuhnya menggelinjang keras sekali, paha Desi bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jarinya masih menyentuh it il Desi. kon tolku terus dicengkeram Desi dengan keras. 

Aku juga terus meremas perlahan toket Desi yang tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha Desi. Desi terus meremas kon tolku, tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan makin tak karuan, Desi sudah nyampe sebelum dien tot.

livestreaming Tanpa berhenti it il Desia terus kumainkan pelan. Ayu yang menonton adegan itu menjadi sangat terangsang sehingga me meknya juga sudah kuyup, tetapi gilirannya belum tiba sehingga ayu harus bersabar sambil menonton adegan super hot itu.

Friday, October 27, 2017

INDAH ADIK IPARKU

vidio bokep Kita lanjut lagi cerita cerita tentang sex yang memang bener terjadi ..bukan karangan semata
Hari ini saya akan menceritakan kisah tentang teman lama ku yang cantik dan sangat bahenol sebut saja nama teman ku itu Indah ..



singkat cerita temen ku itu di perkosa awal nya tapi lama kelamaan dia pun menikmati sampai beberapa kali Indah berhubungan sex dengan seorang pria . pria itu bukan lain adalah kakak ipar nya sendiri ,kini indah sering sekali berhubungan selepas plang kerja dengan kakak nya .

Bahkan sampai di rumahpun kalau ada kesempatan mereka selalu melakukan nya , japan mereka sudah tidak takut akan ketahuan istri atau kakak indah sendiri..
kita langsung saja ke titik cerita yah kawan kawan :


squirting Saat Indah memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, dengan setia aku menunggu dia di lobi perusahaan tersebut. Hampir dua jam aku menunggunya, akhirnya Indah keluar dari ruangan test dan kemudian menghampiriku di lobi. Aku bertanya padanya,

“Gimana Indah kamu bias menjawab semua pertanyaannya?”

“Oh bias mas…” jawabnya.

“Ya udah kalau gitu kita pulanga yuk” ajakku.

“Tapi sebelumnya kita cari makan siang dulu aku laper sekali” kata Indah.

“Oke” jawabku.

Setelah selesai makan kami berniat melanjutakan perjalanan pulang. indonesia Di tengah perjalanan Indah mengeluh kalau badannya agak lemas dan mengeluarkan keringat dingin.

“Kamu kenapa Dah, kog kelihatannya pucat sekali?” tanyaku penasaran.

“Kayaknya aku masuk angin deh mas” jawabnya. Mendengar jawaban itu aku jadi bingung harus berbuat apa.

“Kita beli obat dulu ya, kamu biasanya minum obat apa?” tanyaku bingung.

“Biasanya sih aku dikerokin mas kalau udah kayak gini” jawabnya sambil mengelus-elus leher belakangnya. Mendengar jawabnya lagi aku semakin tambah bingung.

“Ya udah kita cari losmen dulu aja buat ngerokin kamu” kataku dan Indah pun mengangguk tanda setuju.

LIHAT JUGA VIDIO LAIN NYA : KEBIADAPAN SANG AYAH

Lantas laju mobilku sedikit kuperlambat untuk mencari losmen yang dekat dengan posisi kami. Tak lama kemudian akhirnya kami menemukan losmen yang kami cari. Losmen sederhana yang kupilih. Setelah memesan kamar, kami berdua masuk. Indah pun segera membaringkan badannya di kasur.

“Ini mas minyak kayu putihnya” katanya tanpa basa basi. Indah selalu sedia minyak kayu putih di dalam tasnya.

Setelah mendapat beberapa kerokan di pundaknya kemudian Indah bangkit untuk melepas BHnya.

“Kubuka aja BHnya ya mas, agar lebih leluasa yang ngerokin” katanya sambil meraih kait BH untuk di buka.

Dan begitu BH terlepas mataku jadi terbelalak melihat toket Indah yang menggelantung begitu besarnya dengan puting berwarna kemerahan. Maklum Indah masih perawan jadi toketnya masih terlihat kencang dan besar. Tanpa malu-malu aku melanjutkan mengeroki punggungya setelah Indah kembali tengkurap. Beberapa menit kemudian, seluruh punggungnya telah penuh dengan kerokan.

“Sudah selesai nih punggunya” kataku. Tapi tiba-tiba Indah membalikkan badannya, posisi dia sekarang terlentang di hadapanku.

“Tolong dadanya dikerik sekalian ya mas” katanya meminta.

Mendengar kata-kata itu aku jadi kaget bercampur senang bukan main. Toket yang ranum padat berisi itu sekarang benar-benar didepan mataku. Dengan sedikit gemetaran aku memulai mengerik dadanya. Kadang-kadang tanganku tak sengaja menyentuh putingnya.

“Maaf Indah gak sengaja” kataku.

“Gakpapa mas….” jawabnya santai.

Pikiran nakalku mulai timbul di tengah-tengah aku hampir selesai mengerok bagian dadanya. Aku mencoba untuk meremas toket dan memilin putingnya. Aku benar-benar tak menyangka kalau Indah hanya diam saja saat tanganku menggerayangi toketnya. Dia terlihat menikmati setiap remasan yang kulakukan pada toketnya.

“Oooohh maasss…jilat putingku mas…” desah Indah.

Tanpa menunggu perintah lagi aku lantas menjilati dan mengulum putingnya, tanganku pun tak mau diam, mulai bergerilya mengelus-elus memeknya. Awalnya Indah menyingkirkan tanganku saat mencoba untuk mengocok klitorisnya.

“Jangan mas…” katanya. Tapi aku tak mempedulikan ucapannya. Tanganku terus saja berusaha untuk mengocok klitorisnya. Saat tanganku menyentuh lubang memeknya ternyata lubang memek itu sudah sangat basah dibanjiri oleh lendir yang keluar dari dalam memeknya. Aku lantas menyuruhnya untuk melepas rok dan CD yang masih melekat pada tubuhnya. Sementara aku sendiri melepas baju yang aku pakai saat itu.

Kini kami berdua sudah sama-sama telanjang bulat. Tubuh Indah terlihat sangat mulus sekali, bulunya terlihat masih jarang maklum dia baru berumur 19 tahun baru tamat SMA. Kumulai dengan membuka kedua pahanya lebar-lebar, kemudian kujilati memeknya dan memainkan klitorisnya dengan lidahku. Indah mengerang keenakan.

“Ssssttthhh…aahhhh enak maaasss…”

Setelah puas bermain dengan memek dan klitoris Indah, kemudian aku bangkit dan mengarahkan kontolku tepat di depan mulut Indah yang masih berbaring. Kuelus-eluskan kepala kontolku di bibirnya, Indah berusaha untuk menolaknya dan berkata,

“Jangan mas, jijik aahhh…Indah gak mau”

“Coba jilat sedikit aja, enak kog” kataku merayu. Dengan ragu Indah menjulurkan lidahnya mencoba untuk menjilat kepala kontolku. Aku merasa geli.

“Ayo sayang kulum kontolku, hati ini aku milikmu” kataku sambil kuelus pipinya.

Indah kembali mencoba menjilati kontolku dari ujung kepala sampai ke pangkal kontolku. Lama kelamaan Jilatan Indah semakin liar.  sange Buah zakarku pun tak luput dari jilatannya.

“Sedot dong Indah…aaahhh…” pintaku. Indah menuruti permintaanku, dia menyedot kepala kontolku. Aku sudah tak tahan lagi kemudian aku menindih badan Indah dan mengarahkan kontolku ke lubang memeknya.

“Indah, kontolku kumasukan ke memekmu sekarang ya, aku sudah gak tahan lagi” kataku sambil mengelus-elus bibir memeknya dengan kepala kontolku.

“Jangan mas, aku masih perawan kita bermain-main gini saja” katanya memelas. Tapi aku yang sudah terlanjur bernafsu tak menghiraukan perkataanya. Aku berusaha untuk memasukan kontolku ke dalam memeknya.

“Hentikan mas…” rengenya lagi. Aku tak peduli aku terus saja mencoba mendorong kontolku agar bias masuk ke dalam lubang memeknya. Memang agak sulit sih karena dia benar-benar masih perawan. Dan tak lama kemduian akhirnya, “ Bleeesss…sleeeeppp…” Indah menjerit menahan sakit.

“Sssthhh…aduuhh…sakit mas” rengeknya sambil menangis.

“Tahan sedikit nanti kamu akan merasakan nikmatnya bercinta” kataku sambil menyodokan kontolku pelan-pelan ke dalam lubang mememknya. Kugerakan kontolku maju mundur secara pelan. Setelah tak mendengar tangisan Indah lagi sodokanku agak kupercepat.

“Ooooo…maaasss…aahhhh…” desah Indah.

“Gak sakit lagi to…enak kan sayang…” kataku padanya. Rupanya Indah sudah merasakan nikmat, mulutnya mendesah dan mengerang.

Genjotan kontolku pun semakin cepat, bokep Semakin cepat aku mengenjot memeknya semakin sering Indah mendesah dan iktu membuatku semakin bernafsu. Tak lama kemudian aku merasakan ada yang keluar dari dalam memeknya, rupanya Indah telah mencapai klimaksnya.

Mengetahui itu aku semakin bergairah menggenjot memeknya dan akhirnya,

“Indah, aku mau keluaarrr…” kataku sambil mencabut kontolku (takut hamil) dari dalam memeknya kemudian kukocoknya kontolku di depan bibirnya. Dan kusuruh Indah untuk menjilati kepela kontolku.

“Crooot…crooot….crooot…” Seluruh spermaku tumpah ke muka dan sebagian ada yang masuk ke dalam mulut Indah.

“Maafkan aku ya, udah melakukan kesalahan yang besar” kataku pada Indah.

“Gakpapa mas semua sudah terjadi kog” katanya sambil membersihkan sisa spermaku yang muncrat di mukanya.

Kami berdua lantas berbaring, kuciumi Indah dengan penuh kasih sayang.

“Makasih ya Indah” kataku sambil kucium keningnya.

Kemudian kami berdua mandi dan berpakaian kembali untuk melanjutkan perjalanan pulang. Diperjalanan kami berdua saling bermanja-manjaan.

bokepbarat Setelah kejadian aku dan Indah sering melakukan hubungan sex kalau di rumah sedang tak ada orang, atau kalau tidak kami sering bertemu disebuah hotel atau losmen yang telah kami janjikan sebelumnya.

Wednesday, October 25, 2017

KEBIADAPAN SANG AYAH


vidio bokep Ini kisah tentang gaya berpacaran yang sungguh bebas buta akan cinta sampai mahkota nya di serahkan kepada pacarnya ..berdasarkan cinta apapun dilakukan sungguh menyedihkan

Awal mula kisah ku ini terjadi pada saat pacarku datang kerumah pada saat itu di rumah hanya ada ibu dan kau di rumah ..ibu sedang sakit parah kaki nya sakit dan tidak bisa jalan pada saat itu..


japan Aku pulang kerumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk.

“Dodi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong..”

“Eh.. apa? Iya, iya aku nggak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu” jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, akupun segera mengajaknya berangkat. Rani menyarankan agar kami pergi dengan mobilnya.

Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia memakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku nggak bisa lepas melirik kepahanya.

Sesampainya dibioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, dan Rani tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket aku peluk dia dari belakang. Aku tahu Rani merasa penisku sudah tegang karena menempel di pantatnya. Rani meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang nonton nggak begitu banyak, dan disekeliling kita tidak ditempati.

Kita segera duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, dan mukanya selalu menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku sudah tidak tahan, segera kuusap mukanya, kemudian aku dekatkan ke mukanya, dan kita segera berciuman dengan gemasnya.


LIHAT JUGA VIDIO LAIN NYAPESTA SEK DENGAN KAWAN


Lidahku dan lidahnya saling berkaitan, squirting dan kadang-kadang lidahku digigitnya lembut. Tanganku segera menyelinap ke balik bajunya. Dan karena tidak sabar, langsung saja aku selinapkan ke balik BH-nya, dan payudaranya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas.

Mulutku langsung diisap dengan kuat oleh Rani. Tangankupun semakin gemas meremas payudaranyanya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, kemudian pindah ke susu yang kanan, dan Rani mulai mengerang di dalam mulutku, sementara penisku semakin meronta menuntut sesuatu.

Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, dan kuusap-usap dengan arah semakin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya aku singkap ke atas, sehingga sambil berciuman, di keremangan cahaya, aku bisa melihat celana dalamnya.

Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rani berpindah menciumi telingaku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya sudah basah. Tanganku segera menyelinap ke balik celana dalamnya, dan mulai memainkan clitorisnya.

Aku elus-elus, pelan-pelan, aku usap dengan penuh perasaan, kemudian aku putar-putar, makin lama makin cepat, dan makin lama makin cepat. Tiba-tiba tangannya mencengkeram tanganku, dan pahanya juga menjepit telapak tanganku, sedangkan kupingku digigitnya sambil mendesis-desis. Badanya tersentak-sentak beberapa saat.

“Dodi.. aduuhh.., aku nggak tahan sekali.., berhenti dulu yaahh.., nanti dirumah ajaa..”, rintihnya. Akupun segera mencabut tanganku dari selangkangannya.

“Dodi.., sekarang aku mainin punya kamu yaahh..”, katanya sambil mulai meraba celanaku yang sudah menonjol. Aku bantu dia dengan aku buka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak.

“Dodi.., ini sudah basah.., cairannya licin..”, rintihnya dikupingku sambil mulai digenggam dengan dua tangan. Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sedangkan yang kanan ujung penisku dan jari-jarinya mengusap-usap kepala penis dan meratakan cairannya.

“Rani.., teruskan sayang..”, kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi. sange Aku merasa penisku sudah keras sekali. Rani meremas dan mengurut penisku semakin cepat. Aku merasa spermaku sudah hampir keluar. Aku bingung sekali karena takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana.

“Rani.., aku hampir keluar nih.., berhenti dulu deh..”, kataku dengan suara yang nggak yakin, karena masih keenakan.
“Waahh.., Rani belum mau berhenti.., punya kamu ini bikin aku gemes..”, rengeknya

“Terus gimana.., apa enaknya kita pulang saja yuk..?!” ajakku, dan ketika Rani mengangguk setuju, segera kurapikan celanaku, juga pakaian Rani, dan segera kita keluar bioskop meskipun filmnya belum selesai. Di mobil tangan Rani kembali mengusap-usap celanaku.

Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan tangannya mencari penisku. Aduh, rasanya nikmat sekali. Dan penisku makin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh nyium itunya yah..”. Aku pengin segera sampai ke rumah.

Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan sambil berpelukan erat-erat. Sewaktu Rani membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, dan aku ciumi samping lehernya. Tanganku sudah menyingkapkan roknya ke atas, dan tanganku meremas pinggul dan pantatnya dengan gemas. Rani aku bimbing ke ruang keluarga. Sambil berdiri aku ciumi bibirnya, aku lumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya.

Pakaiannya kulucuti satu persatu sambil tetap berciuman. Sambil melepas bajunya, aku mulai meremasi payudaranya yang masih dibalut BH. Dengan tak sabar BH-nya segera kulepas juga. Kemudian roknya, dan terakhir celana dalamnya juga aku turunkan dan semuanya teronggok di karpet.

Badannya yang telanjang aku peluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. Dan gadis ini adalah Rani yang sering aku impikan tapi tidak terbayangkan untuk menyentuhnya. Semuanya sekarang ada di depan mataku.

Kemudian tangan Rani juga melepaskan bajuku, kemudian celana panjangku, dan ketika melepas celana dalamku, Rani melakukannya sambil memeluk badanku. penisku yang sudah memanjang dan tegang sekali segera meloncat keluar dan menekan perutnya. uuhh, rasanya nikmat sekali ketika kulit kami yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, dan menempel dengan ketat. Bibir kami saling melumat dengan nafas yang semakin memburu.

Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi payudaranya dengan bergantian. Tangan Rani juga sudah menggenggam dan mengelus penisku. Badan Rani bergelinjangan, dan dari mulutnya keluar rintihan yang semakin membangkitkan birahiku. Karena rumah memang sepi, kita jadi mengerang dengan bebas.

Kemudian sambil tetap meremasi penisku, Rani mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut dan mukanya tepat didepan selangkanganku. Matanya memandangi penisku yang semakin keras di dalam genggamannya, dan mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak. Mulutnya perlahan mulai didekatkan kekepala penisku.

Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, dan mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, kemudian memakai lidahnya untuk meratakan cairan penisku.

Lidahnya memutar-mutar, kemudian mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku. Aku semakin mengerang, dan karena nggak tahan, aku dorong penisku sampai terbenam ke mulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ke tenggorokannya. Rasanya nikmat sekali. Kemudian pelan-pelan penisku disedot-sedot dan dimaju-mundurkan di dalam mulutnya.

Rambutnya kuusap-usap dan kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan agar penisku semakin terasa nikmat. Isapan mulut dan lidahnya yang melingkar-lingkar membuatku merasa sudah nggak tahan. Apalagi sewaktu Rani melakukannya semakin cepat, dan semakin cepat, dan semakin cepat.

bokepkencing
Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, segera kutarik penisku dari mulutnya. Tapi Rani menahannya dan tetap mengisap penisku. Maka akupun nggak bisa menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa nikmat yang luar biasa. Spermaku langsung ditelannya dan dia terus mengisapi dan menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali.

Badanku sampai tersentak-sentak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Meskipun spermaku sudah habis, mulut Rani masih terus menjilat. Akupun akhirnya nggak kuat lagi berdiri dan akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam.

“Thanks ya Ran, tadi itu nikmat sekali”, kataku berbisik
“Ah.., aku juga suka kok.., makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu..”.

Kemudian ujung hidungnya aku kecup, matanya juga, kemudian bibirnya. Mataku memandangi tubuhnya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan aku ciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kita mulai naik lagi. Kemudian mulutku turun dan menciumi payudaranya yang sebelah kanan sedangkan tanganku mulai meremas susu yang kiri. Rani mulai menggeliat-geliat, dan erangannya membuat mulut dan tanganku tambah gemas memainkan susu dan putingnya.

Aku terus menciumi untuk beberapa saat, dan kemudian pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, kemudian kebawah lagi sampai merasakan bulu jembutnya, aku elus dan aku garuk sampai mulutnya menciumi telingaku. Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. Kemudian sambil mulutku terus menciumi payudaranya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang sudah mulai terangsang juga.

Cairan kenikmatannya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan kemaluannya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris serta liang kewanitaannya, nonton membuat Rani semakin menggelinjang dan mengerang. clitorisnya aku putar-putar terus, juga mulut kemaluannya bergantian.

“Ahh.., Dodii.., aahh.., teruss…, aahh.., sayaangg..”, mulutnya terus meracau sementara pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantatnya juga mulai terangkat-angkat. Akupun segera menurunkan kepalaku kearah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya.

Kedua kakinya aku lipat ke atas, aku pegangi dengan dua tanganku dan pahanya kulebarkan sehingga liang kewanitaan dan clitorisnya terbuka di depan mukaku. Aku tidak tahan memandangi keindahan liang kewanitaannya yang saat itu selaput dara nya masih rapat. Lidahku langsung menjulur dan mengusap clitoris dan liang kewanitaannya.

Cairan surganya kusedot-sedot dengan nikmat. Mulutku menciumi bibir kemaluannya dengan ganas, dan lidahku aku selip-selipkan ke lubangnya, aku kait-kaitkan, aku gelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, kemudian tangannya mendorong kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya aku putar dengan lidah, aku isap, aku sedot, sampai Rani meronta-ronta. Aku merasa penisku sudah tegak kembali, dan mulai berdenyut-denyut.

“Dodii.., aku nggak tahan.., aduuhh.., aahh.., enaakk sekalii..”, rintihnya berulang-ulang. Mulutku sudah berlumuran cairan kewanitaannya yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan. Kemudian aku lepaskan mulutku dari liang kewanitaannya.

Sekarang giliran penisku aku usap-usapkan ke clitoris dan bibir kemaluannya, sambil aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya agar tetap terbuka. Rasanya nikmat sekali ketika penisku digeser-geserkan diliang senggamanya. Rani juga merasakan hal yang sama, dan sekarang tangannya ikut ngebantu dan menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya.

“Ranii.., aahh.., enakk.., aahh..”
“aahh.., iya.., eennaakk sekalii..”.

Kita saling merintih. Kemudian karena penisku semakin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke bibir kemaluannya. Rani semakin menggelinjang. Akhirnya aku mulai mendorong pelan sampai kepala penisku masuk ke liang senggamanya.

“Aduuhh.. Dodii.., saakiitt.., aadduuhh.., jaangaann..”,rintihnya
“Tahan dulu sebentar…, Nanti juga ilang sakitnya..”, kataku membujuk

Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, kemudian aku tekan lagi, aku keluarkan lagi, aku tekan lagi, kemudian akhirnya aku tekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rani sampai terbuka tapi sudah nggak bisa bersuara.

Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Kemudian pelan-pelan aku keluarkan lagi, aku dorong lagi, aku keluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku mendorong lagi kali ini aku dorong sampai amblas semuanya ke dalam.

Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. Badan kita berpelukan, mulutnya yang terbuka aku ciumi, dan pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku sudah mentok ke dinding kemaluannya. Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang untuk beberapa saat lamanya.

Mulut kita saling mengisap dengan kuat. bokep Kami sama-sama merasakan keenakan yang tiada taranya. Setelah itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, maka akupun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, makin cepat, makin cepat, dan goyangan pantat Rani juga semakin cepat.

“Dodii.., aduuhh.., aahh.., teruskan sayang.., aku hampir niihh..”, rintihnya.

“Iya.., nihh.., tahan dulu.., aku juga hampir.., kita bareng ajaa..”, kataku sambil terus menggerakkan penis makin cepat. Tanganku juga ikut meremasi susunya. Penisku makin keras kuhujam-hujamkan ke dalam liang surganya sampai pantatnya terangkat dari karpet. Dan aku merasa liang senggamanya juga menguruti penisku di dalam. penis kutarik dan tekan semakin cepat, semakin cepat.., dan semakin cepat..”.

“Raanii.., aku mau keluar niihh..”.
“Iyaa.., keluarin saja.., Rani juga keluar sekarang niihh”.

Akupun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding kemaluannya dengan keras. Kemudian pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku makin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Liang kewanitaannya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami liang senggamanya.

“aahh…, aahh.., aahh..”, kita sama-sama mengerang, dan liang kewanitaannya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantatnya masih juga berusaha menekan-nekan dan memutar sehingga penisku seperti diperas. Kita orgasme bersamaan selama beberapa saat, dan sepertinya nggak akan berakhir.

Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, dan liang senggamanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar semua tanpa bersisa sedikitpun.

“aahh.., aahh.., aduuhh…”, kita sudah nggak bisa bersuara lagi selain mengerang-erang keenakan.

Ketika sudah mulai kendur, aku ciumi Rani dengan penis masih di dalam liang senggamanya yang selaput dara nya telah robek. Kita saling berciuman lagi untuk beberapa saat sambil saling membelai. Aku ciumi terus sampai akhirnya aku menyadari kalau Rani sedang menangis karena selaput dara nya telah robek.
bokepbarat Tanpa berbicara kita saling menghibur. Aku menyadari bahwa selaput dara nya telah robek oleh penisku. Dan ketika penisku aku cabut dari sela-sela liang kewanitaannya yang selaput dara nya telah robek memang mengalir darah yang bercampur dengan spermaku.

Tuesday, October 24, 2017

PESTA SEK DENGAN KAWAN

vidio bokep Panggil saja aku Nis , ini kisah ku yang ingin kubagikan kepada kalian semua  mohon jangan berpikiran macem macem tentang aku yah kawan ...


japan karena kisah ku ini sangat tidak pantas untuk aku bagikan akan tetapi untuk pelajaran kalian semua aku berani bercerita di sini ..tentang bagaimana kisah ku yang aku sendiri pun bila mengingat nya sangat jijik ...tidak usah panjang lebar simak saja bagaimana cerita ku ini ...!


”Kita lihat saja nanti. Yang jelas aku sangat bersukur kita bisa ketemu di tempat ini. Mungkin inilah namanya nasib baik, karena aku sama sekali tidak menduga kalau kamu tinggal di kota Makassar ini” jawabku sambil membalas rangkulannya. Kami berangkulan cukup lama di sekitar pasar sentral Makassar, tepatnya di tempat jualan cakar.

“Ayo kita ke rumah dulu Nis, nanti kita ngobrol panjang lebar di sana, sekaligus kuperkenalkan istriku” ajaknya sambil menuntunku naik ke mobil Feroza miliknya. Setelah kami tiba di halaman rumahnya, Nasir terlebih dahulu turun dan segera membuka pintu mobilnya di sebelah kiri lalu mempersilakan aku turun.
Aku sangat kagum melihat rumah tempat tinggalnya yang berlantai dua. Lantai bawah digunakan sebagai gudang dan kantor perusahaannya, sementara lantai atas digunakan sebagai tempat tinggal bersama istri. Aku hanya ikut di belakangnya.

“Inilah hasil usaha kami Nis selama beberapa tahun di Makassar” katanya sambil menunjukkan tumpukan beras dan ruangan kantornya.

“Wah cukup hebat kamu Sir. squirting Usahamu cukup lemayan. Kamu sangat berhasil dibanding aku yang belum jelas sumber kehidupanku” kataku padanya.
“Lin, Lin, inilah teman kuliahku dulu yang pernah kuceritakan tempo hari. Kenalkan istri cantik saya” teriak Nasir memanggil istrinya dan langsung kami dikenalkan.

“Alina”, kata istrinya menyebut namanya ketika kusalami tangannya sambil ia tersenyum ramah dan manis seolah menunjukkan rasa kegembiraan.

“Anis”, kataku pula sambil membalas senyumannya.
Nampaknya Alina ini adalah seorang istri yang baik hati, ramah dan selalu memelihara kecantikannya. Usianya kutaksir baru sekitar 25 tahun dengan tubuh sedikit langsing dan tinggi badan sekitar 145 cm serta berambut agak panjang.

Tangannya terasa hangat dan halus sekali. Setelah selesai menyambutku, Alina lalu mempersilakanku duduk dan ia buru-buru masuk ke dalam seolah ada urusan penting di dalam.

Belum lama kami bincang-bincang seputar perjalanan usaha Nasir dan pertemuannya dengan Alina di Kota Makassar ini, dua cangkir kopi susu beserta kue-kue bagus dihidangkan oleh Alina di atas meja yang ada di depan kami.

“Silakah Kak, dinikmati hidangan ala kadarnya” ajakan Alina menyentuh langsung ke lubuk hatiku. Selain karena senyuman manisnya, kelembutan suaranya, juga karena penampilan, kecantikan dan sengatan bau farfumnya yang harum itu.

Dalam hati kecilku mengatakan, alangkah senang dan bahagianya Nasir bisa mendapatkan istri seperti Alina ini. Seandainya aku juga mempunyai istri seperti dia, indonesia pasti aku tidak bisa ke mana-mana
“Eh, kok malah melamun. Ada masalah apa Nis sampai termenung begitu? Apa yang mengganggu pikiranmu?” kata Nasir sambil memegang pundakku, sehingga aku sangat kaget dan tersentak.
“Ti.. Tidak ada masalah apa-apa kok. Hanya aku merenungkan sejenak tentang pertemuan kita hari ini. Kenapa bisa terjadi yah,” alasanku.

Alina hanya terdiam mendengar kami bincang-bincang dengan suaminya, tapi sesekali ia memandangiku dan menampakkan wajah cerianya.

“Sekarang giliranmu Nis cerita tentang perjalanan hidupmu bersama istri setelah sejak tadi hanya aku yang bicara. Silahkan saja cerita panjang lebar mumpun hari ini aku tidak ada kesibukan di luar.
Lagi pula anggaplah hari ini adalah hari keistimewaan kita yang perlu dirayakan bersama. Bukankah begitu Lin..?” kata Nasir seolah cari dukungan dari istrinya dan waktunya siap digunakan khusus untukku.
“Ok, kalau gitu aku akan utarakan sedikit tentang kehidupan rumah tanggaku, yang sangat bertolak belakang dengan kehidupan rumah tangga kalian” ucapanku sambil memperbaiki dudukku di atas kursi empuk itu.
“Maaf jika terpaksa kuungkapkan secara terus terang. Sebenarnya kedatanganku di kota Makassar ini justru karena dipicu oleh problem rumah tanggaku. Aku selalu cekcok dan bertengkar dengan istriku gara-gara aku kesulitan mendapatkan lapangan kerja yang layak dan mempu menghidupi keluargaku.

Akhirnya kuputuskan untuk meninggalkan rumah guna mencari pekerjaan di kota ini. Eh.. Belum aku temukan pekerjaan, tiba-tiba kita ketemu tadi setelah dua hari aku ke sana ke mari. Mungkin pertemuan kita ini ada hikmahnya. Semoga saja pertemuan kita ini merupakan jalan keluar untuk mengatasi kesulitan rumahtanggaku” Kisahku secara jujur pada Nasir dan istrinya.

Mendengar kisah sedihku itu, Nasir dan istrinya tak mampu berkomentar dan nampak ikut sedih, bahkan kami semua terdiam sejenak. Lalu secara serentak mulut Nasir dan istrinya terbuka dan seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba mereka saling menatap dan menutup kembali mulutnya seolah mereka saling mengharap untuk memulai, namun malah mereka ketawa terbahak, yang membuatku heran dan memaksa juga ketawa.

“Begini Nis, mungkin pertemuan kita ini benar ada hikmahnya, sebab kebetulan sekali kami butuh teman seperti kamu di rumah ini. Kami khan belum dikaruniai seorang anak, sehingga kami selalu kesepian.
Apalagi jika aku ke luar kota misalnya ke Bone, maka istriku terpaksa sendirian di rumah meskipun sekali-kali ia memanggil kemanakannya untuk menemani selama aku tidak ada, tapi aku tetap menghawatirkannya. Untuk itu, jika tidak memberatkan, aku inginkan kamu tinggal bersamaku.
Anggaplah kamu sudah dapatkan lapangan kerja baru sebagai sumber mata pencaharianmu. Segala keperluan sehari-harimu, aku coba menanggung sesuai kemampuanku” kata Nasir bersungguh-sungguh yang sesekali diiyakan oleh istrinya.

“Maaf kawan, aku tidak mau merepotkan dan membebanimu. Biarlah aku cari kerja di tempat lain saja dan..” Belum aku selesai bicara, tiba-tiba Nasir memotong dan berkata..
“Kalau kamu tolak tawaranku ini berarti kamu tidak menganggapku lagi sebagai sahabat. Kami ikhlas dan bermaksud baik padamu Nis” katanya.

“Tetapi,” Belum kuutarakan maksudku, tiba-tiba Alina juga ikut bicara..
“Benar Kak, kami sangat membutuhkan teman di rumah ini. Sudah lama hal ini kami pikirkan tapi mungkin baru kali ini dipertemukan dengan orang yang tepat dan sesuai hati nurani. Apalagi Kak Anis ini memang sahabat lama Kak Nasir, sehingga kami tidak perlu ragukan lagi.

Bahkan kami sangat senan jika Kak sekalian menjemput istrinya untuk tinggal bersama kita di rumah ini” ucapan Alina memberi dorongan kuat padaku.

“Kalau begitu, apa boleh buat. sange Terpaksa kuterima dengan senang hati, sekaligus kuucapkan terima kasih yang tak terhingga atas budi baiknya. Tapi sayangnya, aku tak memiliki keterampilan apa-apa untuk membantu kalian” kataku dengan pasrah.

Tiba-tiba Nasir dan Alina bersamaan berdiri dan langsung saling berpelukan, bahkan saling mengecup bibir sebagai tanda kegembiraannya. Lalu Nasir melanjutkan rangkulannya padaku dan juga mengecup pipiku, sehingga aku sedikit malu dibuatnya.

“Terima kasih Nis atas kesediaanmu menerima tawaranku semoga kamu berbahagia dan tidak kesulitan apapun di rumah ini. Kami tak membutuhkan keterampilanmu, melainkan kehadiranmu menemani kami di rumah ini.

Kami hanya butuh teman bermain dan tukar pikiran, sebab tenaga kerjaku sudah cukup untuk membantu mengelola usahaku di luar. Kami sewaktu-waktu membutuhkan nasehatmu dan istriku pasti merasa terhibur dengan kehadiranmu menemani jika aku keluar rumah” katanya dengan sangat bergembira dan senang mendengar persetujuanku.

Kurang lebih satu bulan lamanya kami seolah hanya diperlakukan sebagai raja di rumah itu. Makanku diurus oleh Alina, tempat tidurku terkadang juga dibersihkan olehnya, bahkan ia meminta untuk mencuci pakaianku yang kotor tapi aku keberatan.

Selama waktu itu pula, aku sudah dilengkapi dengan pakaian, bahkan kamar tidurku dibelikan TV 20 inch lengkap dengan VCD-nya. Aku sangat malu dan merasa berutang budi pada mereka, sebab selain pakaian, akupun diberi uang tunai yang jumlahnya cukup besar bagiku, bahkan belakangan kuketahui jika ia juga seringkali kirim pakaian dan uang ke istri dan anak-anakku di Bone lewat mobil.

Kami bertiga sudah cukup akrab dan hidup dalam satu rumah seperti saudara kandung bersenda gurau, bercengkerama dan bergaul tanpa batas seolah tidak ada perbedaan status seperti majikan dan karyawannya.

Kebebasan pergaulanku dengan Alina memuncak ketika Nasir berangkat ke Sulawesi Tenggara selama beberapa hari untuk membawa beras untuk di jual di sana karena ada permintaan dari langgarannya.
Pada malam pertama keberangkatan Nasir, Alina nampak gembira sekali seolah tidak ada kekhawatiran apa-apa. Bahkan sempat mengatakan kepada suaminya itu kalau ia tidak takut lagi ditinggalkan meskipun berbulan-bulan lamanya karena sudah ada yang menjaganya, namun ucapannya itu dianggapnya sebagai bentuk humor terhadap suaminya. Nasir pun nampak tidak ada kekhawatiran meninggalkan istrinya dengan alasan yang sama.

Malam itu kami (aku dan Alina) menonton bersama di ruang tamu hingga larut malam, karena kami sambil tukar pengalaman, termasuk soal sebelum nikah dan latar belakang perkawinan kami masing-masing.
Sikap dan tingkah laku Alina sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Malam itu, Alina membuat kopi susu dan menyodorkanku bersama pisang susu, lalu kami nikmati bersama-sama sambil nonton. Ia makan sambil berbaring di sampingku seolah dianggap biasa saja. Sesekali ia membalikkan tubuhnya kepadaku sambil bercerita, namun aku pura-pura bersikap biasa, meskipun ada ganjalan aneh di benakku.
“Nis, kamu tidak keberatan khan menemaniku nonton malam ini? Besok khan tidak ada yang mengganggu kita sehingga kita bisa tidur siang sepuasnya?” tanya Alina tiba-tiba seolah ia tak mengantuk sedikitpun.
“Tidak kok Lin. Aku justru senang dan bahagia bisa nonton bersama majikanku” kataku sedikit menyanjungnya. Alina lalu mencubitku dan..

“Wii de.. De, kok aku dibilangin majikan. Sebel aku mendengarnya. Ah, jangan ulang kata itu lagi deh, aku tak sudi dipanggil majikan” katanya.
“Hi.. Hi.. Hi, tidak salah khan. Maaf jika tidak senang, aku hanya main-main. Lalu aku harus panggil apa? Adik, Non, Nyonya atau apa?”
“Terserah dech, yang penting bukan majikan. Tapi aku lebih seneng jika kamu memanggil aku adik” katanya santai.

“Oke kalau begitu maunya. Aku akan panggil adik saja” kataku lagi.
Malam semakin larut. Tak satupun terdengar suara kecuali suara kami berdua dengan suara TV. Alina tiba-tiba bangkit dari pembaringannya.
“Nis, apa kamu sering nonton kaset VCD bersama istrimu?” tanya Alina dengan sedikit rendah suaranya seolah tak mau didengar orang lain.

“Eng.. Pernah, tapi sama-sama dengan orang lain juga karena kami nonton di rumahnya” jawabku menyembunyikan sikap keherananku atas pertanyaannya yang tiba-tiba dan sedikit aneh itu.
“Kamu ingat judulnya? Atau jalan ceritanya?” tanyanya lagi.
“Aku lupa judulnya, tapi pemainnya adalah Rhoma Irama dan ceritanya adalah masalah percintaan” jawabku dengan pura-pura bersikap biasa.

“Masih mau ngga kamu temani aku nonton film dari VCD? Kebetulan aku punya kaset VCD yang banyak. Judulnya macam-macam. Terserah yang mana Anis suka” tawarannya, tapi aku sempat berfikir kalau Alina akan memutar film yang aneh-aneh, film orang dewasa dan biasanya khusus ditonton oleh suami istri untuk membangkitkan gairahnya.
Setelah kupikir segala resiko, kepercayaan dan dosa, aku lalu bikin alasan.
“Sebenarnya aku senang sekali, tapi aku takut.. Eh.. Maaf aku sangat ngantuk. Jika tidak keberatan, lain kali saja, pasti kutemani” kataku sedikit bimbang dan takut alasanku salah. Tapi akhirnya ia terima meskipun nampaknya sedikit kecewa di wajahnya dan kurang semangat.

“Baiklah jika memang kamu sudah ngantuk. Aku tidak mau sama sekali memaksamu, lagi pula aku sudah cukup senang dan bahagia kamu bersedia menemaniku nonton sampai selarut ini.

Ayo kita masuk tidur” katanya sambil mematikan TV-nya, namun sebelum aku menutup pintu kamarku, aku melihat sejenak ia sempat memperhatikanku, tapi aku pura-pura tidak menghiraukannya.
Di atas tempat tidurku, aku gelisah dan bingung mengambil keputusan tentang alasanku jika besok atau lusa ia kembali mengajakku nonton film tersebut. Antara mau, malu dan rasa takut selalu menghantukiku.
Mungkin dia juga mengalami hal yang sama, karena dari dalam kamarku selalu terdengar ada pintu kamar terbuka dan tertutup serta air di kamar mandi selalu kedengaran tertumpah.

bokepkencing
Setelah kami makan malam bersama keesokan harinya, kami kembali nonton TV sama-sama di ruang tamu, tapi penampilan Alina kali ini agak lain dari biasanya. Ia berpakaian serba tipis dan tercium bau farfumnya yang harum menyengat hidup sepanjang ruang tamu itu.

Jantungku sempat berdebar dan hatiku gelisah mencari alasan untuk menolak ajakannya itu, meskipun gejolak hati kecilku untuk mengikuti kemauannya lebih besar dari penolakanku. Belum aku sempat menemukan alasan tepat, maka

“Nis, masih ingat janjimu tadi malam? Atau kamu sudah ngantuk lagi?” pertanyaan Alina tiba-tiba mengagetkanku.

“O, oohh yah, aku ingat. Nonton VCD khan? Tapi jangan yang seram-seram donk filmnya, aku tak suka. Nanti aku mimpi buruk dan membuatku sakit, khan repot jadinya” jawabku mengingatkan untuk tidak memutar film porn.

“Kita liat aja permainannya. Kamu pasti senang menyaksikannya, karena aku yakin kamu belum pernah menontonnya, lagi pula ini film baru” kata Alina sambil meraih kotak yang berisi setumpuk kaset VCD lalu menarik sekeping kaset yang paling di atas seolah ia telah mempersiapkannya, lalu memasukkan ke CD, lalu mundur dua langkah dan duduk di sampingku menunggu apa gerangan yang akan muncul di layar TV tersebut.

Dag, dig, dug, getaran jantungku sangat keras menunggu gambar yang akan tampil di layar TV. Mula-mula aku yakin kalau filmnya adalah film yang dapat dipertontonkan secara umum karena gambar pertama yang muncul adalah dua orang gadis yang sedang berloma naik speed board atau sampan dan saling membalap di atas air sungat.

Namun dua menit kemudian, muncul pula dua orang pria memburuhnya dengan naik kendaraan yang sama, akhirnya keempatnya bertemu di tepi sungai dan bergandengan tangan lalu masuk ke salah satu villa untuk bersantai bersama.

Tak lama kemudian mereka berpasang-pasangan dan saling membuka pakaiannya, lalu saling merangkul, mencium dan seterusnya sebagaimana layaknya suami istri. Niat penolakanku tadi tiba-tiba terlupakan dan terganti dengan niat kemauanku.

Kami tidak mampu mengeluarkan kata-kata, terutama ketika kami menyaksikan dua pasang muda mudi bertelanjang bulat dan saling menjilati kemaluannya, bahkan saling mengadu alat yang paling vitalnya. Kami hanya bisa saling memandang dan tersenyum.
“Gimana Nis,? Asyik khan? Atau ganti yang lain saja yang lucu-lucu?” pancing Alina, tapi aku tak menjawabnya, malah aku melenguh panjang.

“Apa kamu sering dan senang nonton film beginian bersama suamimu?” giliran aku bertanya, tapi Alina hanya menatapku tajam lalu mengangguk.

“Hmmhh” kudengar suara nafas panjang Alina keluar dari mulutnya.
“Apa kamu pernah praktekkan seperti di film itu Nis?” tanya Alina ketika salah seorang wanitanya sedang menungging lalu laki-lakinya menusukkan kontolnya dari belakang lalu mengocoknya dengan kuat.
“Tidak, belum pernah” jawabku singkat sambil kembali bernafas panjang.

“Maukah kamu mencobanya nanti?” tanya Alina dengan suara rendah.
“Dengan siapa, kami khan pisah dengan istri untuk sementara” kataku.
“Jika kamu bertemu istrimu nanti atau wanita lain misalnya” kata Alina.
“Yachh.. Kita liat saja nanti. Boleh juga kami coba nanti hahaha” kataku.
“Nis, apa malam ini kamu tidak ingin mencobanya?” Tanya Alina sambil sedikit merapatkan tubuhnya padaku. Saking rapatnya sehingga tubuhnya terasa hangatnya dan bau harumnya.
“Dengan siapa? Apa dengan wanita di TV itu?” tanyaku memancing.

“Gimana jika dengan aku? Mumpung hanya kita berdua dan nggak bakal ada orang lain yang tahu. Mau khan?” Tanya Alina lebih jelas lagi mengarah sambil menyentuh tanganku, bahkan menyandarkan badannya ke badanku.

Sungguh aku kaget dan jantungku seolah copot mendengar rincian pertanyaannya itu, apalagi ia menyentuhku. Aku tidak mampu lagi berpikir apa-apa, melainkan menerima apa adanya malam itu.
Aku tidak akan mungkin mampu menolak dan mengecewakannya, apalagi aku sangat menginginkannya, karena telah beberapa bulan aku tidak melakukan sex dengan istriku. Aku mencoba merapatkan badanku pula, lalu mengelus tangannya dan merangkul punggungnya, sehingga terasa hangat sekali.
“Apa kamu serius? Apa ini mimpi atau kenyataan?” Tanyaku amat gembira.

“Akan kubuktikan keseriusanku sekarang. Rasakan ini sayang” tiba-tiba Alina melompat lalu mengangkangi kedua pahaku dan duduk di atasnya sambil memelukku, serta mencium pipi dan bibirku bertubi-tubi.
Tentu aku tidak mampu menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku segera menyambutnya dan membalasnya dengan sikap dan tindakan yang sama. Nampaknya Alina sudah ingin segera membuktikan dengan melepas sarung yang dipakainya, tapi aku belum mau membuka celana panjang yang kepakai malam itu.
Pergumulan kami dalam posisi duduk cukup lama, meskipun berkali-kali Alina memintaku untuk segera melepaskan celanaku, bahkan ia sendiri beberapa kali berusaha membuka kancingnya, tapi selalu saja kuminta agar ia bersabar dan pelan-pelan sebab waktunya sangat panjang.

“Ayo Kak Nis, cepat sayang. Aku sudah tak tahan ingin membuktikannya” rayu Alina sambil melepas rangkulannya lalu ia tidur telentang di atas karpet abu-abu sambil menarik tanganku untuk menindihnya. Aku tidak tega membiarkan ia penasaran terus, sehingga aku segera menindihnya.

“Buka celana sayang. Cepat.. Aku sudah capek nih, ayo dong,” pintanya.
Akupun segera menuruti permintaannya dan melepas celana panjangku. Setelah itu, Alina menjepitkan ujung jari kakinya ke bagian atas celana dalamku dan berusaha mendorongnya ke bawah, tapi ia tak berhasil karena aku sengaja mengangkat punggungku tinggi-tinggi untuk menghindarinya.

Ketika aku mencoba menyingkap baju daster yang dipakaianya ke atas lalu ia sendiri melepaskannya, aku kaget sebab tak kusangka kalau ia sama sekali tidak pakai celana. Dalam hatiku bahwa mungkin ia memang sengaja siap-siap akan bersetubuh denganku malam itu.

Di bawah sinar lampu 10 W yang dibarengi dengan cahaya TV yang semakin seru bermain bugil, aku sangat jelas menyaksikan sebuah lubang yang dikelilingi daging montok nan putih mulus yang tidak ditumbuhi bulu selembar pun.

Tampak menonjol sebuah benda mungil seperti biji kacang di tengah-tengahnya. Rasanya cukup menantang dan mempertinggi birahiku, tapi aku tetap berusaha mengendalikannya agar aku bisa lebih lama bermain-main dengannya. Ia sekarang sudah bugil 100%, sehingga terlihat bentuk tubuhnya yang langsing, putih mulus dan indah sekali dipandang.

“Ayo donk, tunggu apa lagi sayang. Jangan biarkan aku tersiksa seperti ini” pinta Alina tak pernah berhenti untuk segera menikmati puncaknya.
“Tenang sayang. Aku pasti akan memuaskanmu malam ini, tapi saya masih mau bermain-main lebih lama biar kita lebih banyak menikmatinya”kataku
Secara perlahan tapi pasti, ujung lidahku mulai menyentuh tepi lubang kenikmatannya sehingga membuat pinggulnya bergerak-gerak dan berdesis.

“Nikmat khan kalau begini?” tanyaku berbisik sambil menggerak-gerakkan lidahku ke kiri dan ke kanan lalu menekannya lebih dalam lagi sehingga Alina setengah berteriak dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya seolah ia menyambut dan ingin memperdalam masuknya ujung lidahku.

Ia hanya mengangguk dan memperdengarkan suara desis dari mulutnya.
“Auhh.. Aakkhh.. Iihh.. Uhh.. Oohh.. Sstt” suara itu tak mampu dikurangi ketika aku gocok-gocokkan secara lebih dalam dan keras serta cepat keluar masuk ke lubang kemaluannya.
“Teruuss sayang, nikkmat ssekalii.. Aakhh.. Uuhh. Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya” katanya dengan suara yang agak keras sambil menarik-narik kepalaku agar lebih rapat lagi.bokep
“Bagaimana? Sudah siap menyambut lidahku yang panjang lagi keras?” tanyaku sambil melepaskan seluruh pakaianku yang masih tersisa dan kamipun sama-sama bugil.
Persentuhan tubuhku tak sehelai benangpun yang melapisinya. Terasa hangatnya hawa yang keluar dari tubuh kami.

“Iiyah,. Dari tadi aku menunggu. Ayo,. Cepat” kata Alina tergesa-gesa sambil membuka lebar-lebar kedua pahanya, bahkan membuka lebar-lebar lubang vaginanya dengan menarik kiri kanan kedua bibirnya untuk memudahkan jalannya kemaluanku masuk lebih dalam lagi.

Aku pun tidak mau menunda-nunda lagi karena memang aku sudah puas bermain lidah di mulut atas dan mulut bawahnya, apalagi keduanya sangat basah. Aku lalu mengangkat kedua kakinya hingga bersandar ke bahuku lalu berusaha menusukkan ujung kemaluanku ke lubang vagina yang sejak tadi menunggu itu. Ternyata tidak mampu kutembus sekaligus sesuai keinginanku. Ujung kulit penisku tertahan, padahal Alina sudah bukan perawan lagi.

“Ssaakiit ssediikit.., ppeelan-pelan sedikit” kata Alina ketika ujung penisku sedikit kutekan agak keras. Aku gerakkan ke kiri dan ke kanan tapi juga belum berhasil amblas.
Aku turunkan kedua kakinya lalu meraih sebuah bantal kursi yang di belakanku lalu kuganjalkan di bawah pinggulnya dan membuka lebar kedua pahanya lalu kudorong penisku agak keras sehingga sudah mulai masuk setengahnya.

Alinapun merintih keras tapi tidak berkata apa-apa, sehingga aku tak peduli, malah semakin kutekan dan kudorong masuk hingga amblas seluruhnya. Setelah seluruh batang penisku terbenam semua, aku sejenak berhenti bergerak karena capek dan melemaskan tubuhku di atas tubuh Alina yang juga diam sambil bernafas panjang seolah baru kali ini menikmati betul persetubuhan.

Alina kembali menggerak-gerakkan pinggulnya dan akupun menyambutnya. Bahkan aku tarik maju mundur sedikit demi sedikit hingga jalannya agak cepat lalu cepat sekali. Pinggul kami bergerak, bergoyang dan berputar seirama sehingga menimbulkan bunyi-bunyian yangberirama pula.
“Tahan sebentar” kataku sambil mengangkat kepala Alina tanpa mencabut penisku dari lubang vagina Alina sehingga kami dalam posisi duduk.

Kami saling merangkul dan menggerakkan pinggul, tapi tidak lama karena terasa sulit. Lalu aku berbaring dan telentang sambil menarik kepada Alina mengikutiku, sehingga Alina berada di atasku. Kusarankan agar ia menggoyang, mengocok dan memompa dengan keras lagi cepat.

Ia pun cukup mengerti keinginanku sehingga kedua tangannya bertumpu di atas dadaku lalu menghentakkan agak keras bolak balik pantatnya ke penisku, sehingga terlihat kepalanya lemas dan seolah mau jatuh sebab baru kali itu ia melakukannya dengan posisi seperti itu.

Karena itu, kumaklumi jika ia cepat capek dan segera menjatuhkan tubuhnya menempel ke atas tubuhku, meskipun pinggulnya masih tetap bergerak naik turun.
“Kamu mungkin sangat capek. Gimana kalau ganti posisi?” kataku sambil mengangkat tubuh Alina dan melapas rangkulannya.

“Posisi bagaimana lagi? Aku sudah beberapa kali merasa nikmat sekali” tanyanya heran seolah tidak tahu apa yang akan kulakukan, namun tetap ia ikuti permintaanku karena ia pun merasa sangat nikmat dan belum pernah mengalami permainan seperti itu sebelumnya.
“Terima saja permainanku. Aku akan tunjukkan beberapa pengalamanku”
“Yah.. Yah.. Cepat lakukan apa saja” katanya singkat.

Aku berdiri lalu mengangkat tubuhnya dari belakang dan kutuntunnya hingga ia dalam posisi nungging. Setelah kubuka sedikit kedua pahanya dari belakan, aku lalu menusukkan kembali ujung penisku ke lubangnya lalu mengocok dengan keras dan cepat sehingga menimbulkan bunyi dengan irama yang indah seiring dengan gerakanku.

Alina pun terengah-engah dan napasnya terputus-putus menerima kenikmatan itu. Posisi kami ini tak lama sebab Alina tak mampu menahan rasa capeknya berlutut sambil kupompa dari belakan. Karenanya, aku kembalikan ke posisi semula yaitu tidur telentang dengan paha terbuka lebar lalu kutindih dan kukocok dari depan, lalu kuangkat kedua kakinya bersandar ke bahuku.

Posisi inilah yang membuat permainan kami memuncak karena tak lama setelah itu, Alina berteriak-teriak sambil merangkul keras pinggangku dan mencakar-cakar punggungku. Bahkan sesekali menarik keras wajahku menempel ke wajahnya dan menggigitnya dengan gigitan kecil. Bersamaan dengan itu pula, aku merasakan ada cairan hangat mulai menjalar di batang penisku, terutama ketika terasa sekujur tubuh Alina gemetar.

Aku tetap berusaha untuk menghindari pertemuan antara spermaku dengan sel telur Alina, tapi terlambat, karena baru aku mencoba mengangkat punggungku dan berniat menumpahkan di luar rahimnya, tapi Alina malah mengikatkan tangannya lebih erat seolah melarangku menumpahkan di luar yang akhirnya cairan kental dan hangat itu terpaksa tumpah seluruhnya di dalam rahim Alina.

Alina nampaknya tidak menyesal, malah sedikit ceria menerimanya, tapi aku diliputi rasa takut kalau-kalau jadi janin nantinya, yang akan membuatku malu dan hubungan persahabatanku berantakan.
Setelah kami sama-sama mencapai puncak, puas dan menikmati persetubuhan yang sesungguhnya, kami lalu tergeletak di atas karpet tanpa bantal. Layar TV sudah berwarna biru karena pergumulan filmnya sejak tadi selesai.

Aku lihat jam dinding menunjukkan pukul 12.00 malam tanpa terasa kami bermain kurang lebih 3 jam. Kami sama-sama terdiam dan tak mampu berkata-kata apapun hingga tertidur lelap. Setelah terbangun jam 7.00 pagi di tempat itu, rasanya masih terasa capek bercampur segar.

“Nis, kamu sangat hebat. Aku belum pernah mendapatkan kenikmatan dari suamiku selama ini seperti yang kamu berikan tadi malam” kata Alina ketika ia juga terbangun pagi itu sambil merangkulku.
“Benar nih, jangan-jangan hanya gombal untuk menyenangkanku” tanyaku.

“Sumpah.. Terus terang suamiku lebih banyak memikirkan kesenangannya dan posisi mainnya hanya satu saja. Ia di atas dan aku di bawah. Kadang ia loyo sebelum kami apa-apa. Kontolnya pendek sekali sehingga tidak mampu memberikan kenikmatan padaku seperti yang kami berikan.

Andai saja kamu suamiku, pasti aku bahagia sekali dan selalu mau bersetubuh, kalau perlu setiap hari dan setiap malam” paparnya seolah menyesali hubungannya dengan suaminya dan membandingkan denganku.
“Tidak boleh sayang. Itu namanya sudah jodoh yang tidak mampu kita tolak. Kitapun berjodoh bersetubuh dengan cara selingkuh. Sudahlah. Yang penting kita sudah menikmatinya dan akan terus menikmatinya” kataku sambil menenangkannya sekaligus mencium keningnya.
“Maukah kamu terus menerus memberiku kenikmatan seperti tadi malam itu ketika suamiku tak ada di rumah” tanyanya menuntut janjiku.

“Iyah, pasti selama aman dan aku tinggal bersamamu. Masih banyak permainanku yang belum kutunjukkan” kataku berjanji akan mengulanginya
“Gimana kalau istri dan anak-anakmu nanti datang?” tanyanya khawatir.

“Gampang diatur. Aku kan pembantumu, sehingga aku bisa selalu dekat denganmu tanpa kecurigaan istriku. Apalagi istriku pasti tak tahan tinggal di kota sebab ia sudah terbiasa di kampung bersama keluarganya tapi yang kutakutkan jika kamu hamil tanpa diakui suamimu” kataku.
“Aku tak bakal hamil, karena aku akan memakan pil KB sebelum bermain seperti yang kulakukan tadi malam, karena memang telah kurencanakan” kara Alina terus terang.

Setelah kami bincang-bincang sambil tiduran di atas karpet, kami lalu ke kamar mandi masing-masing membersihkan diri lalu kami ke halaman rumah membersihkan setelah sarapan pagi bersama.
Sejak saat itu, kami hampir setiap malam melakukannya, terutama ketika suami Alina tak ada di rumah, baik siang hari apalagi malam hari, bahkan beberapa kali kulakukan di kamarku ketika suami Alina masih tertidur di kamarnya, sebab Alina sendiri yang mendatangi kamarku ketika sedang “haus”.
Entah sampai kapan hal ini akan berlangsung, tapi yang jelas hingga saat ini kami masih selalu ingin melakukannya dan belum ada tanda-tanda kecurigaan dari suaminya dan dari istriku.

Friday, October 20, 2017

DI GANGBANG DALAM POS RONDA



bokepbarat Sebut saja namaku ayu ,sejak smp aku sudah kehilangan keperawanan aku oleh pacar ku ,dari sini lah lah cerita itu bermulai :

sejak hilang nya keperwanan aku atau pertama kali nya aku melakukan sex dengan kekasih ku . aku mulai ketagihan dengan sek yang bisa membuat ku sangat bahagia

sampai saat malam itu , itu adalah malam yang tak bisa aku lupakan :



Kаlаu diрikir-рikir, еntаh ѕudаh bеrара оrаng уаng mеnikmаti tubuhku ini, ѕudаh bеrара реniѕ уаng реrnаh mаѕuk kе vаginаku ini, аku jugа mеnikmаti ѕеkаli ngе-ѕеkѕ dеngаn оrаng уаng bеlum реrnаh аku kеnаl dаn nаmаnуа рun bеlum аku tаhu ѕереrti раrа tukаng уаng реrnаh аku сеritаkаn раdа kiѕаh tеrdаhulu.

Nаh сеritаnуа bеgini, аku bаru ѕаjа рulаng dаri rumаh tеmаnku ѕеuѕаi mеngеrjаkаn tugаѕ kеlоmроk ѕаlаh ѕаtu mаtа kuliаh. Tugаѕ уаng bеnаr-bеnаr mеlеlаhkаn itu аkhirnуа ѕеlеѕаi jugа hаri itu.

Kеtikа аku mеninggаlkаn rumаh tеmаnku lаngit ѕudаh gеlар, аrlоjiku mеnunjukkаn рukul 9 lеbih. Yаng kutаkutkаn аdаlаh bеnѕinku tinggаl ѕеdikit ѕеkаli, раdаhаl rumаhku сukuр jаuh dаri dаеrаh ini lаgiрulа аku аgаk аѕing dеngаn dаеrаh ini kаrеnа аku jаrаng bеrkunjung kе tеmаnku уаng ѕаtu ini.

Di реrjаlаnаn аku mеlihаt ѕеbuаh роm bеnѕin, tарi hаrараnku lаngѕung ѕirnа kаrеnа bеgitu mаu mеmbеlоkkаn mоbilku tеrnуаtа роm bеnѕin itu ѕudаh tutuр, аku jаdi kеѕаl ѕаmраi mеnggеbrаk ѕеtirku, tеrраkѕа kutеruѕkаn реrjаlаnаn ѕаmbil bеrhаrар mеnеmukаn роm bеnѕin уаng mаѕih bukа аtаu ѕеgеrа ѕаmраi kе rumаh.

Kеtikа ѕеdаng bеrаdа di ѕеbuаh kоmрlеkѕ реrumаhаn уаng сukuр ѕерi dаn gеlар, tibа-tibа mоbilku mulаi kеhilаngаn tеnаgа, аku аgаk раnik hinggа kutерikаn mоbilku dаn kuсоbа mеnѕtаrtеrnуа, nаmun wаluрun kuсоbа bеrulаng-ulаng tеtар ѕаjа tidаk bеrhаѕil, mеnуеѕаl ѕеkаli аku gаrа-gаrа tаdi ѕiаng tеrlаmbаt kuliаh jаdi аku tidаk ѕеmраt mеngiѕi bеnѕin tеrjеbаk tidаk tаhu hаruѕ bаgаimаnа, kеduа оrаng tuаku ѕеdаng di luаr kоtа, vidio bokep di rumаh сumа аdа реmbаntu уаng tidаk biѕа dihаrарkаn bаntuаnnуа.

Tidаk jаuh dаri mоbilku nаmраk ѕеbuаh роѕ rоndа уаng lаmрunуа mеnуаlа rеmаng-rеmаng. Aku ѕеgеrа turun dаn mеnuju kе ѕаnа untuk mеmintа bаntuаn, ѕеtibаnуа di ѕаnа аku mеlihаt 5 оrаng di ѕаnа ѕеdаng ngоbrоl-ngоbrоl, jugа аdа 2 mоtоr diраrkir di ѕаnа, mеrеkа аdаlаh уаng mеndараt gilirаn Jaga mаlаm itu dаn jugа 2 tukаng оjеk.

“Adа ара Mbak, mаlаm-mаlаm bеgini??”, tаnуа ѕаlаh ѕеоrаng уаng bеrраkаiаn hаnѕiр.

“Eеh.. itu Pаk, Bараk tаu nggаk роm bеnѕin уаng раling dеkаt dаri ѕini tарi mаѕih bukа, ѕоаlnуа mоbil ѕауа kеhаbiѕаn bеnѕin”, kujаwаb ѕаmbil mеnunjuk kе аrаh mоbilku.

“Wаh, kаlо роm bеnѕin jаm ѕеgini ѕudаh tutuр ѕеmuа Mbak, аdа уаng bukа tеruѕ tарi аgаk jаuh dаri ѕini”, timраl ѕеоrаng Bараk bеrkumiѕ tеbаl уаng tеrnуаtа tukаng оjеk di dаеrаh itu.

“Aduuhh.. gimаnа уа! Atаu gini аjа dеh Pаk, Bараk kаn рunуа mоtоr, mаu nggаk Bараk bеliin bеnѕin buаt ѕауа, ntаr ѕауа bауаr kоk”, tаwаrku.

Untung mеrеkа bеrbаik hаti mеnуеtujuinуа, ѕi Bараk уаng bеrkumiѕ tеbаl itu mеngаmbil jаkеtnуа dаn ѕеgеrа bеrаngkаt dеngаn mоtоrnуа. Tinggаllаh аku bеrѕаmа 4 оrаng lаinnуа.

“Mаri mbak duduk dulu di ѕini ѕаmbil nunggu”.

japan Sеоrаng реmudа bеrumur kirа-kirа 20 tаhunаn mеnggеѕеr duduknуа untuk mеmbеriku tеmраt di kurѕi раnjаng itu. Sеоrаng Bараk ѕеtеngаh bауа уаng mеmаkаi ѕаrung mеnаwаriku ѕеgеlаѕ аir hаngаt, mеrеkа tаmраk rаmаh ѕеkаli ѕаmраi-ѕаmраi аku hаruѕ tеruѕ tеrѕеnуum dаn bеrtеrimа kаѕih kаrеnа mеrаѕа mеrероtkаn.

Kаmi аkhirnуа ngоbrоl-ngоbrоl dеngаn аkrаb, аku jugа mеrаѕаkаn kаlаu mеrеkа ѕеdаng mеmаndаngi tubuhku, hаri itu аku mеmаkаi сеlаnа jеаnѕ kеtаt dаn ѕеtеlаn luаr bеrlеngаn раnjаng dаri bаhаn jеаnѕ, di dаlаmnуа аku mеmаkаi tаnktор mеrаh уаng роtоngаn dаdаnуа rеndаh ѕеhinggа bеlаhаn dаdаku аgаk tеrlihаt.

Jаdi tidаk hеrаn ѕi реmudа di ѕаmрingku ѕеlаlu bеruѕаhа mеnсuri раndаng ingin mеlihаt dаеrаh itu.

Kоmрlеkѕ itu ѕudаh ѕерi ѕеkаli ѕааt itu, ѕеhinggа mulаi timbul niаt iѕеngku dаn mеmbауаngkаn bаgаimаnа ѕеаndаinуа kubеrikаn tubuhku untuk dinikmаti mеrеkа ѕеkаliаn jugа ѕеbаgаi bаlаѕ budi. Sеhubungаn dеngаn сuаса di Surabaya уаng сukuр раnаѕ аkhir-аkhir ini, аku iѕеng-iѕеng bеrkаtа, “Wаh.. раnаѕ bаngеt уаh bеlаkаngаn ini Pаk, ѕаmраi mаlаm gini аjа mаѕih раnаѕ”.

Aku mеngаtаkаn hаl tеrѕеbut ѕаmbil mеngibаѕ-ngibаѕkаn lеhеr bаjuku kеmudiаn dеngаn ѕаntаinуа kulераѕkаn ѕеtеlаn luаrku, ѕеhinggа nаmраklаh lеngаnku уаng рutih muluѕ. squirting Mеrеkа mеnаtарku dеngаn tidаk bеrkеdiр, аgаknуа umраnku ѕudаh mеngеnа, аku уаkin mеrеkа раѕti tеrаngѕаng dаn tidаk ѕаbаr ingin mеnikmаti tubuhku.

Si реmudа di ѕаmрingku ѕереrtinуа ѕudаh tаk tаhаn lаgi, diа mulаi mеmbеrаnikаn diri mеmbеlаi lеngаnku, аku diаm ѕаjа diреrlаkukаn bеgitu. Sаlаh ѕаtu dаri mеrеkа, ѕеоrаng tukаng оjеk bеruѕiа 30 tаhunаn mеngаmbil tеmраt di ѕеbеlаhku, tаngаnnуа dilеtаkkаn diаtаѕ раhаku, mеlihаt tidаk аdа реnоlаkаn dаriku, реrlаhаn-lаhаn tаngаn itu mеrаmbаt kе аtаѕ hinggа ѕаmраi kе рауudаrаku.

Aku mеngеluаrkаn dеѕаhаn lеmbut mеnggоdа kеtikа ѕi tukаng оjеk itu mеrеmаѕ рауudаrаku, tаngаnku mеrаbа kеmаluаn реmudа di ѕаmрingku уаng ѕudаh tеrаѕа mеngеrаѕ.

Mеlihаt hаl ini kеduа Bараk уаng dаri tаdi hаnуа tеrtеgun ѕеrеntаk mаju ikut mеnggеrауаngi tubuhku. Mеrеkа bеrеbutаn mеnуuѕuрkаn tаngаnnуа kе lеhеr tаnktор-ku уаng rеndаh untuk mеngеrjаi dаdаku, ѕеbеntаr ѕаjа аku ѕudаh mеrаѕаkаn kеduа buаh dаdаku ѕudаh digеrауаngi tаngаn-tаngаn hitаm kаѕаr. Aku mеngеrаng-ngеrаng kееnаkаn mеnikmаti kееmраt оrаng itu mеnikmаtiku.

“Eh.. kitа bаwа kе dаlаm роѕ аjа biаr аmаn!”, uѕul ѕi hаnѕiр.

Mеrеkа рun ѕеtuju dаn аku dibаwа mаѕuk kе роѕ ronda уаng bеrukurаn 3m persegi itu, реnеrаngаnnуа hаnуа ѕеbuаh lampu 30 wаtt. Mеrеkа dеngаn tidаk ѕаbаrаn lаngѕung mеlераѕ tаnk tор dаn brа-ku уаng ѕudаh tеrѕingkар. Aku ѕеndiri mеmbukа kаnсing сеlаnа jеаnѕku dаn mеnаriknуа kе bаwаh.

Kееmраt оrаng ini tеrреѕоnа mеlihаt tubuhku уаng tinggаl tеrbаlut сеlаnа dаlаm рink уаng minim, рауudаrаku уаng mоntоk dеngаn рuting kеmеrаhаn itu mеmbuѕung tеgаk.

Ini mеruраkаn hаl уаng mеnуеnаngkаn dеngаn mеmbuаt рriа tеrgiur dеngаn kеmоlеkаn tubuhku, untuk lеbih mеrаngѕаng mеrеkа, kubukа ikаt rаmbutku ѕеhinggа rаmbutku tеrurаi ѕаmраi mеnуеntuh bаhu.

Si hаnѕiр mеnуuruh ѕеѕеоrаng untuk bеrjаgа dulu di luаr khаwаtir kаlаu аdа уаng mеmеrgоki, аkhirnуа уаng раling mudа diаntаrа mеrеkа уаitu ѕi реmudа itu уаng mеrеkа раnggil Udin itulаh уаng dibеri gilirаn jаgа, Udin dеngаn bеrѕungut-ѕungut mеninggаlkаn ruаngаn itu.

Si hаnѕiр mеndеkарku dаri bеlаkаng dаn tаngаnnуа mеrоgоh-rоgоh сеlаnа dаlаmku, tеrаѕа bеnаr jаri-jаrinуа mеrауар mаѕuk dаn mеnуеntuh dinding kеwаnitааnku, ѕеmеntаrа di tukаng оjеk mеmbungkuk untuk biѕа mеngеnуоt рауudаrаku, рutingku уаng ѕudаh mеnеgаng itu diѕеdоt dаn digigit kесil. Kеmudiаn аku dibаringkаn раdа tikаr уаng mеrеkа gеlаr diѕitu.

Mеrеkа bеrtigа ѕudаh mеmbukа сеlаnаnуа ѕеhinggа tеrlihаtlаh tigа bаtаng уаng ѕudаh mеngеrаѕ, аku ѕаmраi tеrраnа mеlihаt bаtаng mеrеkа уаng bеѕаr-bеѕаr itu, tеrutаmа рunуа ѕi hаnѕiр, реniѕnуа раling bеѕаr diаntаrа kеtigаnуа, hitаm dаn diреnuhi urаt-urаt mеnоnjоl.

indonesia Cеlаnа dаlаmku mеrеkа luсuti jаdi ѕеkаrаng аku ѕudаh tеlаnjаng bulаt. Aku lаngѕung mеrаih реniѕnуа, kukосоk lаlu kumаѕukkаn kе mulutku untuk dijilаt dаn dikulum, ѕеlаin itu tаngаn lеmbutku mеrеmаѕ-rеmаѕ buаh zаkаrnуа, ѕungguh bеѕаr реniѕnуа ini ѕаmраi tidаk muаt ѕеluruhnуа di mulutku уаng mungil, раling сumа mаѕuk tigа реrеmраtnуа.

Si tukаng оjеk mеngаngkаt ѕеdikit рinggulku dаn mеnуеliрkаn kераlаnуа di аntаrа kеduа bеlаh раhа muluѕku, dеngаn kеduа jаrinуа diа ѕibаkkаn kеmаluаnku ѕеhinggа tеrlihаtlаh vаginа рink-ku di аntаrа bulu-bulu hitаm.

Lidаhnуа mulаi mеnуеntuh bаgiаn dаlаm vаginаku, diа jugа mеlаkukаn jilаtаn-jilаtаn dаn mеnуеdоtnуа, tubuhku mеnggеlinjаng mеrаѕаkаn birаhi уаng mеmunсаk, kеduа раhаku mеngарit kеnсаng kераlаnуа kаrеnа mеrаѕа gеli dаn nikmаt di bаwаh ѕаnа.

Bараk bеrѕаrung mеnikmаti рауudаrаku ѕаmbil реniѕnуа kukосоk dеngаn tаngаnku dаn рауudаrаku уаng ѕаtunуа dirеmаѕi ѕi hаnѕiр уаng ѕеdаng ku-kаrаоkе.

Aku ѕеring mеlihаt ѕеbеntаr-ѕеbеntаr Udin nоngоl di jеndеlа mеngintiрku diреrkоѕа tеmаn-tеmаnnуа, nаmраknуа diа ѕudаh gеliѕаh kаrеnа tidаk ѕаbаrаn lаgi untuk biѕа mеnikmаti tubuhku.

Tаk lаmа kеmudiаn аku mеnсараi оrgаѕmе реrtаmаku mеlаlui реrmаinаn mulut ѕi tukаng оjеk раdа kеmаluаnku, tubuhku mеngеjаng ѕеѕааt, dаri mulutku tеrdеngаr еrаngаn tеrtаhаn kаrеnа mulutku реnuh оlеh реniѕ ѕi hаnѕiр. Cаirаnku уаng mеngаlir dеngаn dеrаѕ itu dilаhар оlеhnуа dеngаn rаkuѕ ѕаmраi tеrdеngаr bunуi, “Slurrрр.., ѕluuрр..”.

Puаѕ mеnjilаti vаginаku, ѕi tukаng оjеk mеnеruѕkаnnуа dеngаn mеmаѕukkаn реniѕnуа kе vаginаku, еrаngаnku mеngiringi mаѕuknуа реniѕ itu, sange саirаn сintаku mеnуеbаbkаn реniѕ itu lеbih lеluаѕа mеnаnсар kе dаlаm. Aku mеrаѕаkаn nikmаtnуа ѕеtiар gеѕеkаnnуа dеngаn mеliраt kаkiku mеnjерit раntаtnуа аgаr tuѕukаnnуа ѕеmаkin dаlаm.Cerita Hot

Bараk bеrѕаrung mеnggеrаm-gеrаm kееnаkаn ѕааt реniѕnуа kujilаti dаn kuеmut, ѕеdаngkаn ѕi hаnѕiр ѕеkаrаng ѕеdаng mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаku ѕаmbil mеnjilаti lеhеr jеnjаngku. Aku dibuаtnуа kеgеliаn nikmаt оlеh jilаtаn-jilаtаnnуа, ѕеlаin lеhеr diа jilаti jugа tеlingаku lаlu turun lаgi kе рауudаrаku уаng lаngѕung diа сарlоk dеngаn mulutnуа

Bеbеrара ѕааt lаmаnуа ѕi tukаng оjеk mеnggеnjоtku, tibа-tibа gеnjоtаnnуа mаkin сераt dаn рinggulku diреgаng mаkin еrаt, аkhirnуа tumраhlаh mаninуа di dаlаm kеmаluаnku diiringi dеngаn еrаngаnnуа, lаlu diа lераѕkаn реniѕnуа dаri vаginаku.

Pоѕiѕinуа ѕеgеrа digаntikаn оlеh ѕi hаnѕiр уаng mеngаtur tubuhku dеngаn роѕiѕi bеrtumрu раdа kеduа tаngаn dаn lututku. Kеmbаli vаginаku dimаѕuki реniѕ, реniѕ уаng bеѕаr ѕаmраi аku mеringiѕ dаn mеngеrаng mеnаhаn ѕаkit kеtikа реniѕ itu.

“Wuаh.. mеmеk mbak ini ѕеmрit bаngеt, untung bаngеt saya hаri ini biѕа ngеntоt ѕаmа аnаk kuliаhаn.. еmmhh.. оhh..”, kоmеntаr ѕi hаnѕiр.

Sоdоkаn-ѕоdоkаnnуа bеnаr-bеnаr mаntар ѕеhinggа аku mеrintih kеrаѕ ѕеtiар реniѕ itu mеnghujаm kе dаlаm, kеgаduhаnku dirеdаm оlеh Bараk bеrѕаrung уаng duduk mеkаngkаng di dераnku dаn mеnjеjаli mulutku dеngаn реniѕnуа, реniѕ itu ditеkаn-tеkаnkаn kе dаlаm mulutku hinggа wаjаhku hаmрir tеrbеnаm раdа bulu-bulu kеmаluаnnуа.

aku ѕаngаt mеnikmаti mеnуероng реniѕnуа, kеduа buаh zаkаrnуа kuрijаti dеngаn tаngаnku, ѕеmеntаrа di bеlаkаng ѕi hаnѕiр mеngаkаngkаn раhаku lеbih lеbаr lаgi ѕаmbil tеruѕ mеnуоdоkku, ѕi tukаng оjеk bеriѕtirаhаt ѕаmbil mеmаin-mаinkаn рауudаrаku уаng mеnggаntung.

Si Bараk bеrѕаrung аkhirnуа еjаkulаѕi lеbih dulu di mulutku, diа mеlеnguh раnjаng dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutku ѕааt аku mеngеluаrkаn tеknik mеngiѕарku, kuminum ѕеmuа аir mаninуа, tарi ѕаking bаnуаknуа аdа ѕеdikit уаng mеnеtеѕ di bibirku.

“Wаh, ѕi mbak ini.. саntik-саntik dеmеn nеnggаk реju!”, kоmеntаr ѕi tukаng оjеk mеlihаtku dеngаn rаkuѕ mеmbеrѕihkаn реniѕ ѕi Bараk bеrѕаrung dеngаn jilаtаnku.

Tibа-tibа рintu tеrbukа, аku ѕеdikit tеrkеjut, di dераn рintu munсul ѕi Udin dаn ѕi tukаng оjеk bеrkumiѕ tеbаl уаng ѕudаh kеmbаli dаri mеmbеli bеnѕin.

“Wаh.. ngараin nih, ngеntоt kоk gаk ngаjаk-ngаjаk”, kаtаnуа.

“Iуа nih, сереtаn dоng, mаѕа guа dаri tаdi сumа diѕuruh jаgа, udаh kеbеlеt nih!”, ѕаmbung ѕi Udin.

“Yа udаh, kamu duа-аn ngеntоt dulu ѕаnа, guа уаng jаgа ѕеkаrаng”, kаtа ѕi tukаng оjеk уаng ѕаtu ѕаmbil mеrарikаn lаgi сеlаnаnуа.
bokepkencing Sеgеrа ѕеtеlаh ѕi tukаng оjеk kеluаr dаn mеnutuр рintu, mеrеkа bеrduа lаngѕung mеluсuti раkаiаnnуа, ѕi Udin jugа mеmbukа kаоѕnуа ѕаmраi tеlаnjаng bulаt, tubuhnуа аgаk kuruѕ tарi реniѕnуа lumауаn jugа, раѕ ѕi tukаng оjеk bеrkumiѕ mеlераѕ сеlаnаnуа bаrulаh аku mеnаtарnуа tаkjub kаrеnа реniѕnуа tеrnуаtа lеbih bеѕаr dаriраdа рunуа ѕi hаnѕiр, diаmеtеrnуа lеbih tеbаl рulа.

“Gilе, biѕа mаti kерuаѕаn guа, kеluаr ѕаtu dаtаng duа, mаnа kоntоlnуа gеdе lаgi!”, kаtаku dаlаm hаti.

Si hаnѕiр уаng mаѕih bеlum kеluаr mаѕih mеnggеnjоtku dаri bеlаkаng, kаli ini diа mеmеgаngi kеduа lеngаnku ѕеhinggа роѕiѕiku ѕеtеngаh bеrlutut. Si Udin lаngѕung mеlumаt bibirku ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ dаdаku, dаn рауudаrаku уаng lаin dilumаt ѕi tukаng оjеk itu.

Nаmраk Udin bеgitu buаѕnуа mеnсium dаn mеmаin-mаinkаn lidаhnуа dаlаm mulutku, реlаmрiаѕаn dаri hаjаt уаng dаri tаdi ditаhаn-tаhаn, аku рun mеmbаlаѕ реrlаkuаnnуа dеngаn mеngаdukаn lidаhku dеngаnnуа. Kumiѕ ѕi tukаng оjеk уаng lеbаt itu tеrаѕа ѕеkаli mеnуарu-nуарu рауudаrаku mеmbеrikаn ѕеnѕаѕi gеli dаn nikmаt уаng luаr biаѕа.

Si Bараk bеrѕаrung ѕеkаrаng mеngiѕtirаhаtkаn реniѕnуа ѕаmbil mеnсuраngi lеhеr jеnjаngku mеmbuаt dаrаhku mаkin bеrgоlаk ѕаjа mеmbеri реrаѕааn nikmаt kе ѕеluruh tubuhku. Kеtikа аku mеrаѕа ѕudаh mаu kеluаr lаgi, ѕоdоkаn ѕi hаnѕiр рun tеrаѕа mаkin kеrаѕ dаn реgаngаnnуа раdа lеngаnku jugа mаkin еrаt. “Aааhh..!”, аku mеndеѕаh раnjаng ѕааt tidаk kuаѕа mеnаhаn оrgаѕmеku уаng hаmрir bеrѕаmааn dеngаn ѕi hаnѕiр, vаginаku tеrаѕа hаngаt оlеh ѕеmburаn mаninуа, ѕеlаngkаngаnku уаng ѕudаh bесеk ѕеmаkin bаnjir ѕаjа ѕаmраi саirаn itu mеlеlеh di ѕаlаh ѕаtu раhаku.

Tubuhku ѕudаh bаѕаh bеrkеringаt, ditаmbаh lаgi сuаса уаng сukuр gеrаh.

Sеtеlаh mеnсараi klimаkѕ раnjаng mеrеkа mеlераѕkаnku, lаlu ѕi Bараk bеrѕаrung bеrbаring di tikаr dаn mеnуuruhku mеnаiki реniѕnуа. Bаru ѕаjа аku mеnduduki dаn mеnаnсарkаn реniѕ itu, ѕi tukаng оjеk mеnindihku dаri bеlаkаng dаn kurаѕаkаn аdа ѕеѕuаtu уаng mеnуеruаk kе dаlаm аnuѕku.

Edаn mеmаng ѕi tukаng оjеk ini, ѕudаh bаtаngnуа раling bеѕаr mintа mаin ѕоdоmi lаgi. Untung dаеrаh ѕеlаngаnku ѕudаh реnuh lеndir ѕеhinggа mеliсinkаn jаlаn bаgi bеndа hitаm bеѕаr itu untuk mеnеrоbоѕnуа, tарi tеtар ѕаjа ѕаkitnуа tеrаѕа ѕеkаli ѕаmраi аku mеnjеrit-jеrit kеѕаkitаn, kаlаu ѕаjа аdа оrаng lеwаt dаn mеndеngаrku раѕti diѕаngkаnуа ѕеdаng tеrjаdi реmеrkоѕааn

Duа реniѕ bеѕаr mеngаduk-аduk kеduа liаng ѕеnggаmаku, ѕi Bараk bеrѕаrung аѕуik mеnikmаti рауudаrаku уаng mеnggаntung tераt di dераn wаjаhnуа.

Si Udin bеrlutut di dераn wаjаhku, tаnра diѕuruh lаgi kurаih реniѕnуа dаn kukосоk dаlаm mulutku, tidаk tеrlаlu bеѕаr mеmаng, tарi сukuр kеrаѕ. Kulihаt wаjаhnуа mеrаh раdаm ѕаmbil mеndеѕаh-dеѕаh, ѕереrtinуа diа grоgi

“Enаk gаk Din? Kаmu udаh реrnаh ngеntоt bеlum?”, tаnуаku di tеngаh dеѕаhаn.

“Aduh.. еnаk bаngеt mbak, bаru реrnаh ѕауа ngеrаѕаin ngеntоt”, kаtаnуа dеngаn bеrgеtаr.

Aku tеruѕ mеngеmut реniѕ ѕi Udin ѕаmbil tаngаnku уаng ѕаtu lаgi mеngосоk реniѕ ѕuреrnуа ѕi hаnѕiр. Si Udin mеmаju-mundurkаn раntаtnуа di mulutku ѕаmраi аkhirnуа mеnуеmрrоtkаn mаninуа dеngаn dеrаѕ уаng lаngѕung kuhiѕар dаn kutеlаn dеngаn rаkuѕ.

Tidаk ѕаmраi duа mеnit ѕi tukаng оjеk mеnуuѕul оrgаѕmе, diа mеlераѕ реniѕnуа dаri duburku lаlu mеnуеmрrоtkаn ѕреrmаnуа kе рunggungku. Si Bараk bеrѕаrung jugа ѕереrtinуа ѕudаh mаu оrgаѕmе, tаmраk dаri еrаngаnnуа dаn сеngkеrаmаnnуа уаng mаkin еrаt раdа рауudаrаku.

Mаkа kugоуаng рinggulku lеbih сераt ѕаmраi kurаѕаkаn саirаn hаngаt mеmеnuhi vаginаku. Kаrеnа аku mаѕih bеlum klimаkѕ, аku tеtар mеnаik-turunkаn tubuhku ѕаmраi 3 mеnit kеmudiаn аku рun mеnсараinуа.

Sеtеlаh itu ѕi Bараk bеrѕаrung itu kеluаr dаn ѕi tukаng оjеk уаng tаdi bеrjаgа itu kеmbаli mаѕuk.

“Aduh, bеlum рuаѕ jugа nih оrаng.. biѕа рingѕаn lаmа-lаmа nih!”, рikirku

Tubuhku kеmbаli ditеlеntаngkаn di аtаѕ tikаr. Kаli ini gilirаn ѕi Udin, dаѕаr реrjаkа.. diа mаѕih tеrlihаt аgаk саnggung ѕааt kе mаu mulаi ѕеhinggа hаruѕ kubimbing реniѕnуа untuk mеnuѕuk vаginаku dаn kurаngѕаng dеngаn kаtа-kаtа.Cerita Dewasa

“Aуо Din, kараn lаgi kamu biѕа ngеrаѕаin ngеntоt ѕаmа сеwеk kаmрuѕ, рuаѕin Mbаk dоng kаlо lu lаki-lаki!”.

 live streaming Sеtеlаh mаѕuk ѕеtеngаh kuѕuruh diа gеrаkkаn рinggulnуа mаju-mundur. Tidаk ѕаmраi limа mеnit diа nаmраk ѕudаh tеrbiаѕа dаn mеnikmаtinуа. Si hаnѕiр ѕеkаrаng nаik kе dаdаku dаn mеnjерitkаn реniѕnуа di аntаrа kеduа рауudаrаku, lаlu diа kосоk реniѕnуа diѕitu.

Aku mеlihаt jеlаѕ ѕеkаli kераlа реniѕ itu mаju mundur di bаwаh wаjаhku. Si tukаng оjеk bеrkumiѕ mеnаrik wаjаhku kе ѕаmрing dаn mеnуоdоrkаn реniѕnуа. Kugеnggаm dаn kujilаti kераlаnуа ѕеhinggа реmiliknуа mеndеѕаh nikmаt, mulutku tidаk muаt mеnаmрung реniѕnуа уаng раling bеѕаr di аntаrа mеrеkа bеrlimа.

Aku ѕudаh tidаk biѕа ngара-ngараin lаgi, tubuhku dikuаѕаi ѕереnuhnуа оlеh mеrеkа, аku hаnуа biѕа mеnggеrаkkаn tаngаn kiriku, ituрun untuk mеngосоk реniѕ ѕi tukаng оjеk уаng ѕаtu lаgi. Tubuhku bаѕаh kuуuр оlеh kеringаt dаn jugа ѕреrmа уаng diѕеmburkаn оlеh mеrеkа уаng mеnggаuliku.

Sеtеlаh mеrеkа ѕеmuа kеbаgiаn jаtаh, аku mеmbеrѕihkаn tubuhku dеngаn hаnduk bаѕаh уаng dibеrikаn ѕi hаnѕiр lаlu mеmаkаi kеmbаli раkаiаnku. Aku bеrраmitаn kepada mereka sambil seorang Dari mereka mеnерuk раntаtku аtаu mеrеmаѕ dаdаku.

Si tukаng оjеk bеrkumiѕ mеngаntаrku kе mоbil ѕаmbil mеmbаwа ѕеjеrigеn bеnѕin уаng tаdi dibеlinуа. Sеtеlаh mеmbаntuku mеnuаngkаn bеnѕin tеrnуаtа diа mаѕih bеlum рuаѕ, dеngаn раkѕа dilераѕkаnnуа сеlаnаku dаn mеnуоdоkkаn реniѕnуа kе vаginаku.

Kаmi mеlаkukаnnуа dаlаm роѕiѕi bеrdiri ѕаmbil bеrреgаngаn раdа mоbilku ѕеlаmа 10 mеnit. Untung ѕаjа tidаk аdа оrаng аtаu mоbil уаng lеwаt diѕini. Sеtibаnуа di rumаh аku lаngѕung membersihkan tubuhku уаng bаu ѕреrmа itu di bаwаh ѕhоwеr lаlu tidur dеngаn реrаѕааn рuаѕ.

Sungguh реngаlаmаn уаng mеmuаѕkаn, dаn аku ѕukа dеngаn ѕеkѕ liаr ѕереrti ini.

PECAH PERAWAN PERTAMA KALI NYA




Ini adalah pengalaman aku saat pecah perawan pertama kali nya .

cerita yang akan aku bagikan kepada anda semua tentang pengalaman ku pada saat pertama kali bersetubuh.pada malam itu aku sangat takut akan sakit karena aku baru pertama kali melakukan hal itu ,apalagi aku sering dengar dari teman yang sudah menikah bahwa malam pertama itu sakit rasa nya ...gak usah panjang lebar lagi yahh !! aku langsung aja cerita pengalaman  aku pada saat malam pertama .


japan Tinggi badanku 160 Cm, bentuk tubuhku langsing karena aku sering melakukan makanan diet, dan terutama ukuran yang paling penting di bagian payudaraku. karena ini adalah aset kewanitaan yang paling istimewa.

Ukuran Payudaraku 33B ini termasuk ukuran yang lumayan, karena cukup untuk di genggam oleh tangan seorang Pria yang mencitai bentuk tubuhku. seolah-olah seperti memegang bakpao.

Apalagi lekuk tubuhku akan tambah kelihatan seksi jika menggunakan pakaian minim. Aku menikah dengan seorang Pria yang bernama David, Awal-awal kehidupanku dengan David berjalan lancar.

Tentunya Setiap pasangan suami istri memiliki kisah yang berbeda-beda tentang malam pertama mereka.Namun sebagian cewek banyak juga yang merasakan ketakutan.

LIHAT JUGA :  ISTRI TETANGGA YANG KESEPIAN

Walaupun memang rasanya sakit di awal. percayalah hay teman-teman wanita yang satu type seperti aku. Rasanya itu luar biasa lho, nikmat gak ada yang bisa nandingi. apalagi kalau kamu mencapai klimaks muncrat bersama-sama.

Widih pokoknya mantap deh… !!!

Saat itu aku nikah dengannya berumur 24 tahun, begitu acara pernikahan selesai, kami istirahat di kamar penganten seperti umumnya penganten baru yang lainnya.

Didalam kamar aku sudah siap menanti cumbuan dari David di malam itu. karena selama pacaran kami hanya melakakuan cipokan saja, yahh..sange paling jauhnya juga david cuma menjilat-jilati bagian vaginaku.

Di saat malam itu, David request kepadaku untuk membuka seluruh pakaian yang aku gunakan. Aku menuruti saja, meskipun agak kikuk dengan mencoba menutup sebagian payudaraku.

Setelah terbuka, David memandangi seluruh tubuhku yang siap untuk di raba ini. dengan di awali memadamkan lampu adalah cara David untuk membuatku rileks.

Ketika ia memeluk tubuhku dalam gelap malam kurasakan tubuhnya yang hangat dan jantung berdebar. sedangkan aku tidak dapat menggambarkan perasaanku yang begitu canggungnya.

Rasanya aku melayang seperti kapas yang di tiup angin ketika dada kami yang sama-sama telanjang bersentuhan.

Kami memulai dengan cipokan yang di iringi dengan tangan David mengrayapi seluruh tubuhku. Kurasakan seperti hangatnya air hangat ketika jari-jari David mengrayapi tubuh dan payudaraku.

Aku basah, mendesah, menggelinjang… “hanya itu ekspresi yang aku rasakan.

Tanpa terasa David telah membaringkanku di atas ranjang sambil menganggkatkan kedua pahaku selebar-lebarnya.

squirting Yang kebetulan saat itu kami tidak ada permainan saling mengulum kemaluan masing-masing. Mungkin karena aku dan david sudah terbiasa saling mengulum semasa pacaran, jadi kami sama-sama menginginkan pemainan yang lebih jauh lagi.

Gatal, nikmat, campur rasa perih kurasakan jadi satu ketika penis David menusuk kemaluanku yang masih di segel oleh selaput darah.

Breeett… !!!

Aaaahhh…. ” aku mendesah ke sakitan.

Walapun sakit, Tapi aku sangat senang karena mempersembahkan keperawananku kepada Pria pilihanku juga. Suasana yang romantis di tambah dengan sejuknya udara AC sungguh membuatku bergairah.

Sayang aku nggak tahan say… Ahhh… Ouuuhhh… “rintih manjaku kepadanya.

David sengaja menahan batang penisnya di dalam vaginaku yang kemudian beralih ke bagian payudaraku yang masin kental untuk di rayapi ini, apalagi pentil susuku masih berwana pink.

Ia meremas-remas dengan lembut bagian payudaraku, kurasakan juga hembusan nafasnya di ujung puting susuku. aku merasakan kenikmatan yang menjalari selubuh badanku.

Mulut David tak ada hentinya, yang terus saja menyedot puting susuku.

Aaahhh… Ahhhh… “desahku

Setelah beberapa menit, David berpindah fokus ke bagian vaginaku kembali.

Dengan memejamkan mataku seakan-akan aku merasakan melayang ke udara. sementara aku membuka lebar kembali bagian pahaku.

Ternyata begini nikmatnya hentakan bercumbu di malam pertama, inci demi inci batang penisnya terus menerobos kemaluanku yang sudah mengeluarkan sedikit darah.

Oohh… Mas David… !!! aku bereaksi dengan desahan yang tak karuan.

Sementara David mulai memaju mundurkan penisnya perlahan, vidio bokep ia tidak mengeluarkan kata-kata tapi dari raut wajahnya menandakan sedang merasakan nikmat yang di jepit oleh vaginaku.

David terus saja melakukan goyangan yang lincah seperti ingin membongkar seluruh liang vaginaku yang masih sempit ini.

Ouuh… Ouuuh… Mas Davidd… “desahku ketika dia mempercepat genjotannya.

Sehingga tubuh kami menjadi basah karena keringat. Tubuh David mulai mengenjang mengehentakkan penisnya ke vaginaku.

Vaginaku berdenyut-denyut begitu kuat mencengkram batang penisnya, begitu juga dengan David yang tidak ingin melepaskan batang penisnya juga. aku makin tahu teryata hubungan seks bukan saja sakit tetapi menyenangkan juga.

Tak lama kemudian aku rasakan ujung penis David mengeluarkan sperma ke bagian dalam vaginaku.

Crottt… Croottt… Crooooott…

Akhirnya cairan hangat menerjang rahimku yang masih perawan, sementara David terus menyodokkan batang penisnya sedalam-dalamnya bagian vaginaku.

Sebelum akhirnya tubuh David menindih tubuhku, dan kemaluan kami masih menyatu tanpa di cabut sama sekali oleh David.

bokep – Terima kasih ya sayang di malam pertama ini “David membisikki telingaku dengan mersa

Ia sayang, sama-sama karena aku juga sangat mencitaimu “balasku

I Love U… ” sambung ucapanku singkat kepada david dengan senyuman manja.

Aku merasa tersanjung, lalu menciumi bibir David sebagai suamiku, dengan gerakan yang pelan david memompa penisnya kembali sebagai rasa hangat di kala kami sedang cipokan.

Setip gerakan pompaan penis dari David yang sebagai pemanis cipokan membuatku merasa melayang-layang seakan kami ingin bersetubuh kembali.

Hmmmm… Mas Mantab “ucapku mengakhiri cerita hot malam pertama menikah itu di dalam kamar penganten.

Wednesday, October 18, 2017

ISTRI TETANGGA YANG KESEPIAN


vidio bokep Ini adalah kisah ku yang takkan aku beritahu kan ke semua orang , kisah di mana aku yang hilaf akan kecantikan istri tetangga ku sendiri , yang tanpa sadar aku telah berhubungan dengan nya malam itu
untuk mempersingkat waktu langsung saja kita ke cerita nya ;

Untuk para jomlo sedia tisue yah xlo mau baca cerita ku ini :



untuk menghadiri pernikahan sepupu mereka, sedangkan aku memang ga ikut karena ga mungkin meninggalkan tugas kantor yang memang sedang tinggi loadnya di akhir tahun ini… Yang pertama malam ini aku bakal kesepian di rumah, yang kedua baru tadi pagi menstruasi Puspa istriku berhenti, seharusnya malam ini aku dapat jatah setelah selama hampir seminggu kejantananku ga ketemu

japan .musuh … Makanya sepulang kantor aku mampir ke Glodok tempat yang memang sehari-hari aku lewati… kubeli beberapa filem bokep… pikirku lumayan untuk menghabiskan week end ini…. Menjelang memasuki gerbang perumahan yang masih sepi dari penghuni ini, hampir aku mengumpat keras, ketika ingat kalao DVD playerku masih berada di tukang service yang seharusnya sudah bisa diambil beberapa hari yang lalu dan sekarang, gila aja kalau aku harus putar balik menembus 

kemacetan Jakarta hanya untuk mengambil benda itu…. Aaaah… aku ingat mas Budhi satu-satunya tetangga terdekatku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku, aku bisa pinjam dia… kembali aku bernafas lega. Sehabis mandi, segera aku bertandang ke rumah sebelah, aku sempat heran, ga biasanya masih jam 20.30 ruang tamunya sudah gelap, padahal mobil Avanza hitam miliknya ada di rumah, berarti mas Budhi ada dirumah… simpulku sederhana…

LIHAT JUGA VIDIO LAIN NYA : KALAH MAIN JUDI HAHAHA

“ Mas Budhii… maaas…” panggilku dari luar pagar, sesekali kuketok-ketokkan gembok ke pagar besi, sehingga terdengar suara besi beradu nyaring… Agak lama kulihat lampu ruang tamu menyala, tapi pintu tidak segera dibuka, kulihat tirai sedikit tersingkap dan ada yang mengintip dari dalam, tumben pake diintip segala…. Biasanya mas budhi langsung buka pintu.

“ Eeeiii… Bimooo… sorry ya…ayo masuk pagar ga dikunci kan..?” seru suara wanita yang sangat aku kenal, mbak Astrid istri mas Budhi keluar dari pintu dengan pakaian tidurnya dilapisi sweater

“ Lho mas Budhi mana mbak… sudah tidur..? waduu jadi ngganggu neeh..?” kataku agak kikuk ketika aku sudah duduk di ruang tamu itu mas Budhi ga muncul..

“ Mas Budhi sedang tugas ke Medan Bim… eh mau minum apa neeh..?” mbak Astrid wanita berwajah cantik ini menawarkan minum yang membuatku semakin jengah untuk duduk berlama-lama disitu, pasalnya mba Astrid dengan pakaian tidur yang tipis memperlihatkan bayangan celana G-String putihnya…

aku yakin bagian atas jika tak tertutup sweater akan membayang BH nya… atau mungkin ga pake… yang aku tahu ibu ini buah dadanya sangat montok… Sebenarnya antara aku dan mbak Astrid sudah akrab sekali, bahkan kalo bercanda kadang-kadang agak seronok… tapi itu justru jika ada di depan mas Budhi atau ada Puspa istriku.. ketika berdua begini aku jadi kaya mati angin… sementara mba Astrid masih bersikap wajar…

“ Waah.. ga usah repot-repot mbak… aku hanya mau pinjem DVD player aja kalo bisa…” kataku dengan agak sungkan…

“ Ada kok Bim… bentar aku lepasin kabel-kabelnya yah… sendirian di rumah… mau nonton film jorok ya..?” Tebak mbak Astrid yang tengah berlutut di lantai mencabuti kabel DVD player yang berada dibawah kolong membelakangiku sehingga pantatnya yang montok itu ngepress di baju tidurnya yang tipis dengan celana G-String, terlihat pantat montok itu bagaikan tanpa celana…mau ga mau kejantananku yang sudah seminggu ga ketemu musuhnya merespon positif… mulai menggeliat bangun.

“ Waaah… eeehhh… anuu… buat nonton video pengantin temen yang baru diedit” jawabku sempat gagap…

“ Alllaaaaaa… ga usah ngelesslaaah… iya juga gapapa… udah gede ini…haa..haaa..” potong mbak Astrid sambil meletakkan benda elektronik tipis ini di meja squirting… dengan posisi aga menunduk ini mataku menangkap dua gundukan montok putih mulus tanpa lapisan dari sela-sela sweaternya di dalam daster yang memang berleher rendah… dan mbak Astrid seolah ga merasa akan hal itu…

“ Haaa…haaa… mbak Astrid nuduh neeh… nonton bokep sendirian ga seru… kalo ditemenin mbak Astrid baru seruuu…” jawabku mulai terbawa gaya sembarangannya mbak Astrid…

“ Heeee..??? bener ya Bim..? seumur-umur aku belom pernah nonton bokep… soalnya mas Budhi ga pernah ngasih… kamu ada kan filemnya..?” cerocos mbak Astrid tanpa bisa kujawab… dan sebelum aku bisa jawab…

“ Ya udah sana kamu duluan aku ngunciin pintu sama matiin lampu dulu….” Tanpa menunggu jawabanku ibu muda ini sudah menghilang ke belakang…

Dengan gontai aku melangkah pulang sambil nenteng DVD player milik mba Astrid… pikiranku jadi kacau, karena mba Astrid kepengen ikut nonton bokep sama aku… Sampai dirumah sambil masangin kabel-kabel ke monitor aku bingung sendiri…

aku bakal mati gaya, nonton bokep berduaan dengan istri orang… Lain semasa bujangan dulu, kalo nonton bokep justru cari pendamping yang bisa dijadikan pelampiasan… Lulu anak Fakultas Psikologi, pendampingku setia nonton bokep…

ujung-ujungnya kami saling melampiaskan walaupun hanya sampe oral sex… Lulu ga mau aku setubuhi, katanya waktu itu dia masih perawan… Trus beberapa lagi Titiek, Anita, Mimi… kalo mereka bertiga memang sudah dapat predikat ayam kampus. bokep kencing  Bahkan pernah aku dikeroyok mereka bertiga semaleman…

“ Heeeiii aku datang…! ko malah ngelamun Bim…?” Suara mba Astrid membuyarkan lamunanku. Mba Astrid datang dengan membawa tentengan berupa beberapa minuman kaleng dan makanan kecil..

“ Busyeeet bekelnya banyak bener…? Mau sampe pagi…?” seruku untuk menetralisir kebingunganku… Waddduuu… aku pikir mba Astrid tadi berganti baju yang lebih pantas, ternyata masih menggunakan baju tidur yang sama… ini namanya sial atau keberuntungan siiih..???

“ Heh..? siapa tau sampe pagi…? Bim aslinya… sebelum kamu datang tadi aku di dalam rumah sendirian, tuh takut… tau ga siih..? sepi bangeeet… makanya aku bawa banyak bekel, ntar kita ngobrol aja sampe pagi… setuju..?” celoteh mba Astrid panjang lebar bener-bener ga berubah sikapnya, ada atau ga ada suaminya…

“ Sekarang mau nonton yang mana dulu..? silakan nyonya Astrid menentukan pilihan…” kataku sambil menyodorkan segepok piringan DVD lengkap dengan sampulnya…

Pilihan mba Astrid rupanya tepat, pilihan filmnya masih yang bokepbarat… jadi sewaktu nonton kami masih bisa sambil santai bercanda mengkomentari adegan demi adegan, walaupun 2 jam kemudian setelah film pertama selesai aku lihat wajah mba Astrid agak memerah dan sesekali merapatkan sweaternya seolah-olah menyembunyikan dadanya yang montok….

“ Mmm… apa sih yang dikuatirkan mas Budhi dengan aku nonton Bokep, kalo beginian sih ga begitu ngaruh aku rasa Bim…?” kata mba Astrid sedikit arogan.. sambil milih-milih lagi film yang akan ditonton berikutnya…

“ Yang bener aja deeeh Nyonya Astrid..?? kalo nontonnya sama suami orang..?” Jawabku menggodanya.. entah kenapa aku bisa menemukan panggilan Nyonya Astrid untuknya yang selama ini ga pernah muncul..

“ Haa… haaa… suami Puspa sih anak kemaren sore mana berani macem-macem..?” sahutnya setengah menantang dengan bibir manisnya dicibirkan padaku… Memang usia mba Astrid lebih tua 2-3 tahun dari aku,
 
makanya sering ledekannya kepadaku selalu menyangkut umur dan apalagi memang wajahku kata orang adalah baby face, innocent… seandainya orang tau kelakuanku di jaman kuliah dulu… pernah kencan ranjang dengan dosen manajemen… 

pernah pacarin anaknya sekaligus nidurin mamanya… ibu kospun pernah aku embat… mungkin akan lain kesannya padaku dan kebetulan Puspa istriku aku dapatkan ketika aku sudah di Jakarta dan sama sekali tak tahu masa laluku yang brengsek…

“ Biim… iihh asyik banget tuh mereka yak..?” Gumam mba Astrid yang memang dasar mulutnya ga bisa diem… melihat adegan pose 69 kayanya heran banget…

“ Emang kamu belum pernah mba..?” sahutku polos…

“ Eeeh… enggak… no comment.. sssst diem aja ya sekarang..” kudengar mba Astrid menjawab gagap dan suaranya agak bergetar…. Benar saja suasana jadi hening, apalagi volume film memang kecil supaya ga kedengaran dari luar…. Tapi kini yang aku dengar adalah suara nafas mba Astrid yang tidak teratur, seolah-olah terengah-engah…

sedangkan aku juga sudah terhanyut dengan adegan syuuur yang terpampang di monitor dan film kali ini adalah XXX… celana pendekku yang gombrong, di bagian selangkanganku sudah menggembung akibat batang kemaluanku sudah menegang kencang, makanya kutumpangkan bantalan kursi agar ga terlihat oleh mba Astrid… awalnya aku ga begitu memperhatikan mba Astrid, karena aku sangat terbawa oleh adegan dan wajah-wajah seksi di film itu…

 tapi beberapa kali kudengar mba Astrid menghela nafas panjangnya… dan beberapa kali merubah posisi duduknya, seolah gelisah… mulailah aku memperhatikan tingkah wanita yang menahan gejolak birahi…. kulihat sering nyonya muda ini meregangkan jari-jari tangannya…. dan kulihat wajah yang cantik berkulit putih ini makin memerah, seperti layaknya orang habis minum arak… Satu setengah jam berlalu… 

sesekali kulirik mba Astrid yang duduk di sebelahku persis… kegelisahannya kulihat semakin hebat… dan hilang sudah komentar-komentar konyolnya seperti pada film pertama… Pada suatu saat menjelang film ini selesai… mata kami bertemu pandang… kulihat sorot mata yang aneh dari mba Astrid… sementara kurasa matakupun sudah aneh juga… dimata mba Astrid..

“ Biiiiiimmmm….” Kudengar suaranya mendesah memanggil namaku

“ Ya mbaa…” jawabku tak kalah lirih, dalam pandanganku saat itu yang dihadapanku bukanlah Astrid sebagai wanita yang sudah kukenal baik…tetapi Astrid sebagai wanita yang sangat menggairahkan sedang menggelar libidonya… entah siapa yang memulai…

tahu-tahu tangan kami sudah saling menggenggam… kuremas lembut jari-jari halus mba Astrid. Mba Astrid menundukkan wajahnya ketika wajahku mendekat, kusibakkan rambut panjangnya yang jatuh menutup sebagian wajahnya… kembali dia mengangkat wajahnya dan wajah kami hampir tak berjarak, hembusan nafasnya terasa hangat dihidungku.. 

matanya menatapku penuh makna… Entah keberanian dari mana yang mendorongku mengulum bibir indah yang setengah terbuka milik mba Astrid… aah reaksi positif kudapatkan… kulumanku dibalasnya, sejenak bibir kami berpagutan mesra, sampe akhirnya dia melepaskan pagutan bibirnya dengan nafas terengah-engah.

“ Aaah Biimo… jangan… jangan diteruskan… bahaya…” katanya setengah berbisik sambil berusaha melepaskan rengkuhanku… tak akan kulepaskan nyonya cantik ini… kepalang tanggung..pikirku.

“ Kenapa mba..? apanya yang berbahaya..?” sahutku sekenanya sambil mendaratkan kecupan bibirku di lehernya yang jenjang… sejenak dia meronta-ronta kecil berusaha menghindari kenakalan bibirku pada leher mulusnya, sementara tanganku tengah meremasi kemontokan buah dada yang ternyata memang tak mengenakan bra…
 
beberapa kali tangan halusnya menepiskan tanganku dari dadanya… tapi segera tanganku kembali ke tempat semula, sampai sesaat kemudian perlawanannya berhenti dengan sendirinya, berubah dengan desah nafas memburu dan geliatan tubuhnya…
 
serangankupun kukendorkan.. kecupan bibirku kuperlembut demikian juga remasan tanganku berubah menjadi elusan lembut pada kulit payudaranya dan gelitikan mesra pada puting susunya yang sudah mengeras…

“ Bimo… ssss… aku ngga tahaaan..” bisiknya pendek, dekat sekali suara itu di telingaku… ooowww… daun telingaku dikulumnya… dijilatinya…

“ Ikuti aja mba… nikmati aja..” bisikku mesra sambil menarik tali daster yang tersimpul di pundaknya, sehingga memperlihatkan kesempurnaan bukit montok di dadanya.. begitu mulus dengan puting mungil mengeras berwarna merah kecoklatan… kudaratkan jilatan ujung lidahku pada benda itu, tubuh mba Astrid menggeliat sambil mendesah panjang…

“ Ssssssshhh… aaahh… Biimm..ooo.. aku.. takuut… mmmmmhh” Tak kupedulikan lagi kalimat-kalimat mba Astrid, karena nafsukupun sudah di ubun-ubun apalagi menghadapi kenyataan ternyata tubuh ibu muda ini memang tak layak untuk dilewatkan sesentipun… desah-desah resah berhamburan dari mulut mba Astrid, geliatan tubuhnya sudah menunjukkan kepasrahannya kepada birahinya sendiri…

tangannya mulai melingkar di leherku, betapa rambutku digerumasinya, betapa kuatnya jari lentik mba Astrid mencengkeram kulit punggungku, manakala puting susunya kukulum dalam waktu yang lama….

“ Duuuh… ampuuunn…..” desahnya lirih, perutnya yang rata berkulit putih dihiasi lubang pusar berbentuk bagus ini menggeliat erotis, manakala bibirku mengecupinya… Tubuh atas mba Astrid sudah kutelanjangi, entah kemana daster dan sweaternya jatuh ketika kulempar tadi. Tubuhnya setengah rebah dengan kepala berada di sandaran tangan sofa, 

sementara kulihat tangannya meremasi payudaranya sendiri… Mba Astrid mengerang panjang dengan menggoyang-goyangkan kepalanya yang mendongak ketika lubang pusarnya kukorek-korek mesra dengan lidahku… tubuhnya menggeliat erotis sekali, rupanya disitu adalah salah satu daerah sensitifnya…

“ Owww… Biimmoo… jangaaan… aku ga mauu…” bisiknya sambil tangannya menahan daguku… ketika kukecupi gundukan kemaluannya dari balik celana G Stringnya yang sudah tampak bercak basah…

“ Kenapa mbak..?” tanyaku lembut..

“ Ssssshh… aku belum.. pernah… maluuu..”

jawab mba Astrid, sambil berusaha menarik tubuhku ke atas… Busyeet jadi diapain aja tubuh indah ini sama mas Budhi..? Selanjutnya tanpa permisi celana G String itu kusingkap ke samping…. Fuuuiii..! 

sebuah gundukan kecil yang dibelah tengah dengan rambut kemaluan ga begitu lebat… sebuah bentuk luar kemaluan wanita yang masih orisinil… indah sekali belahan yang basah kulihat berdenyut-denyut… tak ayal lagi lidahku terjulur menyapu cairan yang membasahi belahan indah itu….



“Aaaaahhh… Biiiimmoooo… kamu bandeeelll…” Erang mba Astrid dengan tubuh semakin hebat menggeliat… sepasang kaki panjangnya semakin terkangkang lebar… kaki sebelah kiri terjuntai ke lantai yang beralaskan karpet tebal dan kaki sebelah kanannya ditumpangkan di atas sandaran sofa… setelah G Stringnya kutanggalkan. 

Rambutku habis diacak-acak tangannya yang gemas yang kadang mencengkeram erat kulit pundakku… hal ini membuat aku semakin kesetanan ditambah aroma vaginanya yang segar… bibirku menciumi bibir vaginanya selayaknya mencium bibir mulutnya dan lidahku menyelip-nyelip memasuki liang yang basah itu sampai sedalam-dalamnya…. sesekali kukulum clitoris mungil yang sudah mengeras…

“ Biiimmmmooo…. ampuuuunn… nikmaaaaat bangeeettt…” mba Astrid merintih-rintih dengan suara seperti orang mau menangis… pinggulnya bergerak-gerak merespon ulah lidah dan bibirku di selangkangannya…

“ Ooowwh… Biiimmm… sudaaaaahhhh aku ga tahaaaaan…” Suara mba Astrid semakin memilukan… Tiba-tiba tubuh mba Astrid bangkit dan mendorong lembut tubuhku yang tengah bersimpuh di karpet tebal kuikuti saja sehingga tubuhku telentang di karpet sedangkan tubuh mba Astrid mengikuti arah rebah tubuhku sehingga tubuhku kini ditindihnya….

payudaranya yang montok dan kenyal itu kini menempel ketat di dadaku… wajah kami begitu dekat dan wajah wanita yang tengah diamuk birahi memang akan semakin terlihat memikat, seperti wajah mba Astrid ini kulihat semakin mempesonaku…

“ Bimooo… ayo masukin yaaah..?” Desisnya dengan bibir indahnya kulihat gemetar…

Alis indah di wajah cantik mba Astrid mengerinyit dan matanya yang agak sipit semakin menyipit sayu…

“ Ouught… pelaaan Biiimm… ssssss… nyeriii…” keluhnya… sambil memepererat pelukannya… kurasakan liang sanggama ibu muda ini sempit sekali ketika palkonku berusaha menerobosnya… Tapi ibu muda ini sangat bersemangat untuk menuntaskan gairah binalnya… walaupun dengan ekspresi yang nampak kesulitan dan kesakitan…. diiringi geal-geol pinggulnya… akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluanku tertanam di liang sanggamanya yang sempit..


“ Sssshhh… gilaaa… gede banget punya kamu… hhh… hhh… tunggu Biimm..” Tubuh sintal mba Astrid ambruk ke tubuhku ketika penetrasi itu berhasil… kudiamkan sejenak tubuh sintal itu diam tak bergerak di atas tubuhku dengan nafas memburu tak beraturan… besutan-besutan kecil kurasakan ketika mba Astrid mulai menggerakkan pinggulnya… dan gerakan itu semakin keras… dan besutan-besutan itu semakin nikmat kurasakan…. aku ga bisa menahan diri lagi untuk mengcounternya… aku mulai mengayun batang kemaluanku..

“ Biimmooo… oooohhh…sssshhhh” hanya itu desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulut mba Astrid yang dengan gemulai menarikan pinggulnya… diiringi erangan dan rintihan kami yang sangat ekspresif… sesekali bibir kami berpagutan liar… remasan gemas tanganku pada payudara montok yang terayun-ayun itu seakan tak mau lepas…


“ Biimm… Biimmoooo… ssssshh… aku hampiiirrr… ookkkhhh..” gerakan tubuh mba Astrid semakin tak beraturan… dan rasanya akupun ga perlu menahan bobolnya tanggul spermaku untuk lebih lama…

“ Tunggu mba..” desisku pendek.. dan bagaikan dikomandoin tubuh kami bisa serentak meregang dan aku terpaksa mengayunkan batang kemaluanku sehebat-hebatnya un tuk menghasilkan kenikmatanku secara maksimal…

“ Aaaaarrgh.. Biiiimmooo… aammmpuuuunn…” Tubuh mbak Astrid menggelepar hebat di atas tubuhku… betapa kejam kuku jarinya mencengkeram dadaku sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahi betinanya….

Hening…. sesaat setelah terjadinya ledakan hebat… kulihat jarum jam didnding menunjukkan angka 11.30… tubuhku tetap rebah telentang… sedangkan tubuh mba Astrid tergolek disamping membelakangiku… Ketika deru nafas memburu kami mulai mereda… dan ketika keringat birahi kami mulai mengering….

kupeluk tubuh sintal mba Astrid dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri… dan tubuh mbak Astrid beringsut menjauhiku… kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu… kudengar isak tangisnya….

“ kenapa mba..?” tanyaku lembut… lama ga ada jawaban, isak tangis mba Astrid makin keras… kubelai lembut pundaknya.. tapi tanganku ditepisnya…

“ Bimo… aku sedih dengan kejadian ini… aku malu sama kamu.. dan aku merasa sudah melukai hati Puspa dan mas Budhi…” terdengar suara mba Astrid serak…

“ Malu kepadaku..? untuk apa malu…? justru aku merasa lebih dekat dan bahagia sama kamu mbak.. walaupun sebenarnya ga seharusnya dengan jalan seperti ini… selama kita bisa memposisikan masalah ini pada porsinya, kurasa mas Budhi ataupun Puspa ga akan merasa kita sakiti..” jawabku panjang lebar..

“ Aku takut mereka tahu apa yang telah kita lakukan..” sahut mba Astrid dengan suara yang semakin tenang…

“ Mereka ga akan tahu selama kita ga memberitahu… dan kondisi kita saat ini adalah seorang lelaki dan wanita yang punya keinginan yang harus terpenuhi saat ini juga… kita tidak bisa menghindari mbak..” sahutku lagi, sambil kutumpangkan tanganku dipinggul bulatnya… mba Astrid tak bereaksi walaupun masih mempunggungiku…

“Lebih tepatnya harus terpenuhi malam ini… bukan hanya sesaat…” sahut mba Astrid sambil membalikkan badannya, sehingga kembali payudara montoknya menempel di dadaku… matanya menatapku tajam penuh tantangan.. dan kini wajah sembab sehabis menangis ini tersenyum manis sekali…

“ sepanjang malam ini mba..?” tanyaku menegaskan, sambil kulingkarkan lenganku ke pinggangnya yang raping…

“ Yah… bukankah malam masih panjang Bim…?” bisiknya manja.. wajahnya ditengadahkan ke wajahku. Kupagut bibir bagus itu dan disambut dengan sangat bergairah…. Gairah liar birahi betina mba Astrid meletup dahsyat, aku benar-benar tak menyangka ibu muda yang kalem dan polos bisa berubah sedemikian agresip… Batang kemaluanku rupanya benar-benar membikin ibu muda ini gemas setengah mati… tak hentinya tangan berjari lentik ini mengocok dan meremas-remasnya..

“ Bimo aku pengen “ini” kamu..” bisiknya manja sambil meremas lebih keras saat mengucap kata “ini”…

“ Emang bisa..?” sahutku menggoda… wooww.. perutku digigit kecil mba Astrid dengan gemas…

“ Boleeeh enggaaa..?” rajuknya

“ Iyaaaa… habisiiin deeeh..” jawabku sambil kuremas pantat bulatnya… Awalnya kurasakan mba Astrid masih coba-coba… dengan sabar aku memberi arahan, karena beberapa kali palkonku terkena giginya… lumayan sakiit… 

Selanjutnya, tubuhku dibuat melintir dan menggeliat merasakan permainan lidah dan lembutnya bibir mba Astrid membasuk batang kemaluanku… kadang-kadang dengan nekadnya batang kemaluanku ditanamnya dalam-dalam sampai ujung kerongkongannya… sampai mba Astrid tersedak..

“ Eeeii.. jangan diabisin mbaa..” kataku lembut… melihat mba Astrid tersedak..

“ Abis gemeees aku Bim… punya kamu panjaaang bangeeet, gede lagi…” bisiknya manja, memberi alasan…

Akhirnya kami membuat posisi 69, mba Astrid menindihku dengan posisi mengangkangi wajahku… Kami sepakat dengan posisi ini sampai mencapai orgasme… kembali erangan dan rintihan kami bersahutan.. 

gerak tubuh kami sudah tak berirama, detik-detik akhir mba Astridpun kurasakan… beberapa kali kaki panjangnya meregang dan besotan mekinya di bibirku makin liar… aksi lidah dan bibirnya pada batang kemaluankupun makin liar, membuatku semakin mendekati titik kulminasi…

“ Eeeeeehhhkkk… Biiiimmmm…

niiiikkkkmaaaattnyaaa…” rengek mba Astrid panjang, tubuhnya menggeliat hebat… kedua kakinya meregang.. besotan meki ke mulutkupun makin hebat… lidahku kujulurkan jauh kedalam liang becek yang kurasakan mengedut-ngedut…

“ Oooowww.. mbak akuu.. hampiiirr…” Desahku selang tak lama setelah palkonku kembali dihajar lidah dan mulut mba Astrid… busyeeet, bukannya melepaskan kuluman bibirnya di palkonku, mba Astrid malah memperhebat aksi mulut dan lidahnya ditambah kocokan tangannya pada batang kemaluanku… Apa dayaku…

 tak ampun lagi diiringi eranganku, tubuhku mengejang keras mengantarkan semprotan spermaku bertubi-tubi di dalam mulut mba Astrid yang makin lengket seperti lintah menempel di tubuhku… tak luput kantong pelerku diremas-remas lembut, 

seakan spermaku ingin diperas habis… setelah dirasa tetes terakhir… buru-buru mba Astrid bangun dari tubuhku dan menyambar botol aqua yang tadi dibawa dari rumah dan diteguknya sampai tandas…

“ Iiih… rasanya aneh… banyak banget, kentel lagi… kenyang deh aku Bim… tapi enaak kok, asin ada gurihnya..” komentar mba Astrid dengan pengalaman barunya… Kembali kami berbaring di karpet tebal merasakan lemasnya tubuh…

Setelah mengguyur tubuh dengan shower di kamar mandi kembali kami rebahan santai di karpet tebal di depan televisi, saat itulah mba Astrid menceritakan rahasia kehidupan ranjangnya dengan mas Budhi, yang monotone, mas Budhi terlalu polos dan lurus dalam soal sex.. 

sedikit-sedikit takut dosa. Dalam hal kepuasan sex sebenernya mba Astrid tidak merasa kekurangan, karena selain mas Budhi memang punya stamina tubuh yang bagus dengan hidup sehatnya, di sisi lain memang mba Astrid adalah type wanita yang gampang tersulut gairah seksualnya dan dengan cepat mencapai puncak orgasme…

“ Pernah hari Minggu pagi aku liat mas Budhi sedang nyuci mobil dengan kaos yang basah, sehingga nempel dibadannya yang atletis… seeerrrr… langsung.. basah juga deh CD ku… dan langsung kutarik mas budhi kekamar dan aku telanjangi…. haa.. haaa.. dapet dua kali…” tutur mba Astrid sambil menyuapi aku dengan anggur yang dibawanya tadi… Kembali kami nonton bokep yang belum kami tonton… belum seperempat jam Asia Carrera beraksi…

“ Biiiimmm… nggaaa tahaaan neeh… keburu pagi…” Desah mba Astrid manja dengan nafas yang sudah ngos-ngosan… apalagi dengan membengkaknya batang kemaluanku yang dari tadi ga lepas dari genggamannya.

“ Mba Astrid pingin diapain..?” bisikku sambil kudaratkan kecupan di lehernya

“ Pingin kaya di film itu…” jawabnya manja… tanpa disuruh mba Astrid menelungkupkan tubuhnya di sofa dengan kaki berlutut di karpet agak mengangkang… kuminta pantatnya ditunggingkan sehingga gundukan bukit kemaluannya mengarah keluar… mba Astrid kembali mengerang gemas ketika palkonku mulai merentangkan otot liang sanggamanya…

ketika pantat montok itu mulai menggeol gemulai dan ketika batang kemaluanku mulai memompa… mulailah kuda jantan dan kuda betina ini berpacu birahi… Aku membuktikan mba Astrid memang wanita yang cepat mencapai orgasme dan cepat kembali berkobar birahinya…

dan mba Astrid menghendaki berganti posisi setelah dia mencapai orgasme… saking seringnya dia mencapai orgasme… hampir-hampir kami kehabisan posisi dan di setiap posisi mba Astrid mengaku bisa mencapai orgasme dengan kenikmatan yang maksimal… Ketika pada orgasme mba Astrid yang kelima, aku juga merasakan orgasmeku hampir sampai… mba Astrid menyadari itu…

“ Biimm… tumpahkan dimulutku sayaaang… aku suka peju kentel kamu…” rengeknya disela-sela nafas kuda betinanya… dan dengan bernafsu sekali mba Astrid menyambut semburan demi semburan sperma kentalku dengan mulut terbuka lebar dan lidah yang menggapai-gapai…

 Tubuh mba Astrid kembali rebah telentang di karpet setelah menenggak setengah botol aqua… rambutnya yang panjang tampak kusut dan basah oleh keringatnya, tubuhnya yang berkulit putih juga tampak berkilat basah oleh keringat… terlihat sinar matanya yang kecapekan dan wajah agak memucat… Ketika aku keluar dari kamar mandi setelah kembali mengguyur tubuhku dengan shower, 

kulihat mba Astrid tertidur pulas dengan bibir tersenyum… kulihat jam menunjukkan jam 03.45… kurebahkan tubuhku disisinya… kubelai lembut rambutnya yang masih basah oleh keringat birahi… kukecup keningnya yang sedikit nonong… kuamati tubuh telanjang ibu muda ini, sebuah struktur yang sempurna… wajahnya berbentuk oval, bibir berbentuk bagus, hidung mancung berbentuk ramping, mata agak sipit tapi memanjang dengan kelopak besar… 

bulu mata yang lentik dan panjang… alisnya seperti di gambar… postur tubuhnyapun proporsional antara tinggi dan beratnya… sekitar 165 – 170 cm… buah dadanya yang montok kutaksir cup branya B…. memang masih kenyal menggemaskan dengan puting susu bak perawan, mencuat mungil ke depan, berwarna merah kecoklatan…

perutnya yang rata dengan lubang pusar berbentuk indah… pinggang ramping menyambung dengan pinggul yang padat ditopang sepasang kaki yang panjang berbentuk atletis…. Rupanya aku tak dapat menahan kantukku…

 Aku membuka mata kulihat mbak Astrid bersimpuh di sebelah tubuhku, dengan pakaian sudah lengkap membalut tubuhnya, rupanya dia yang membangunkanku kulihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15…

“Biim, aku pulang dulu yaa..?” kata mbak Astrid, wajahnya sudah segar, rupanya sempat mencuci mukanya sebelum membangunkanku…

“ Eeeh… buru-buru sih..? kan masih pagi… “ jawabku sambil menarik pinggangnya…

“ Bimo kamu gila… liat tuh udah terang…” protesnya ketika tubuhnya menindih tubuhku akibat tarikan tanganku dan aku memang gha peduli karena seperti biasa kalo pagi hari, batang kemaluanku pasti ikut menggeliat bangun saat aku bangun…. kembali kugumuli tubuh indah yang kini sudah berdaster lengkap dengan sweaternya….

“ Aaaahhh Bimmooo… ga mauuk… bauuuk ga enak..” protesnya manja tapi tidak menolak bahkan kudengar desisan panjang ketika batang kemaluanku kembali menggelosor memasuki tubuhnya…

“ Biiimmo… asli aku ga mampu menolak yang begini iniii ooohhkk…” desisnya gemas merasakan pompaan batang kemaluanku ke liang sanggamanya yang sempit…

“ Ayyuu Biiimmm… keburu mbak Suti dateng…” bisik mbak Astrid di deket telingaku, setelah orgasmenya yang kedua, mbak Suti adalah tukang cuci yang tiap pagi datang ke rumahnya….

“Owwkk.. Biiimmm… giiilllaa kamuuu… aku berasaa lagiii…” rengek mbak Astrid lirih.. kurasakan tubuhnya mulai menegang…

“ Mmmhh… tuungguuu mbaakk..” Kupergencar pompaanku… tubuh mbak Astrid makin kuat menegang.. memperkuat pelukan dan cengkeramannya di tubuhku…

“ Oooowww… nggaaaaa tahaaaan Biiiimmm…!” teriakan keras mba Astrid menghantarkan geleparan tubuhnya yang tak terkontrol hal ini ternyata mendorong dengan cepat semburatnya spermaku kembali memenuhi liang sanggama mba Astrid….

Kembali kami terkapar di atas karpet… kali ini mbak Astrid ngga lagi telanjang… hanya dasternya aja tersingkap sampai ke perut… Setelah nafsnya kembali teratur mbak Astrid beringsut bangkit sambil memungut celana G Stringnya dimasukkan ke kantong dasternya…

“ Udah ya Bim… makasih banget untuk malam panjang ini… aku ga akan melupakan malam indah sama kamu ini, tapi aku berharap cukup sekali ini saja… jangan sampai kita ulang ya Biim… janji ya..?” kata mbak Astrid sendu…

akupun mengangguk saja, ngga ada kalimat yang mampu terucap dari mulutku… Kuantar mbak Astrid sampai pintu ruang tamu, karena aku masih telanjang bulat… Nggak sampai setengah menit mba Astrid menutup pintu rumahnya, kulihat dari balik kaca jendela mba Suti tukang cuci itu datang…

Memang kejadian itu ga terulang lagi sampai saat ini dan hubungan keluarga kami tetap seperti sediakala sampai akhirnya mba Astrid dan Puspa istriku melahirkan anak dengan waktu hampir bersamaan, tapi kejadian semalam itu rupanya benar-benar menjadi ikon yang hidup di hati aku dan mbak Astrid…

beberapa kali kami melakukan phone sex setiap kali mbak Astrid curhat tentang kehidupan seksnya yang tetap monotone… hanya sebatas itu…