SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX : bokep jepang KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Showing posts with label bokep jepang. Show all posts
Showing posts with label bokep jepang. Show all posts

Monday, December 31, 2018

FAMILY SEX

FAMILY SEX MERTUA DAN MENANTU 





VIDIO SEX - indo bokep,bokep indo,bokep streaming,film bokep,bokep online,download video bokep,download bokep,video bokep,bokep,sex,hot,vidio sex.

Monday, October 29, 2018

BOKEP JEPANG ORGIA

ORGIA FAMILIAR


VIDIO SEX - Peristiwanya berikut, satu hari rumahku kehadiran tamu dari Padang. Uni Tati kakak paling tua istriku. Ia ada ke Jakarta sebab pekerjaan kantor turut seminar di kantor pusat satu bank pemerintah. Uni yaitu kepala cabang di Padang, Uni bermalam di rumah kami.




Dari bermalam di hotel, mndingan ikut uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Sepanjang satu minggu ia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau bila Uni Tati berumur 40 tahun. Suaminya udah meningal 2 tahun kemarin sebab kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih pasnya kubilang anggun sebab orangnya condong diam serta benar-benar religius. Sepanjang di Jakarta, tiap-tiap ada peluang saya serta istriku membawa Uni berjalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, umumnya ke mal sebab saatnya sempit. Kami udah merencanakan serasi hari Sabtu akan berjalan-jalan ke Taman Safari

Datang hari Sabtu, istriku nyatanya punyai pekerjaan mendadak dari kantor yakni mesti memperhatikan pameran di Mangga Dua. Tidak berhasil deh gagasan berjalan-jalan ke Taman Safari. Istriku menganjurkan biar saya masih membawa Uni berjalan-jalan umpamanya ke Ancol saja serta pulangnya dapat jemput istriku di Mangga Dua. Sebenarnya saya cukup males kalau tidak ada istriku. Saya terasa risih mesti jalan berdua Uni sebab orangnya pendiam. Akupun mengira Uni tentunya tidak mau. Tetapi tiada dinyata nyatanya Uni menyepakati masukan istriku.




Pagi-pagi sekali istriku udah pergi naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukuplah jauh dari Mangga Dua serta Ancol. Sesaat menanti Uni yang kembali berjalan-jalan pagi saya sendirian di rumah menyeruput kopi serta merokok. Kami merencanakan jalan jam 10 pagi. Sesudah ngopi serta merokok, saya kembali tidur-tiduran di kamarku menanti jam.

Pikiranku melayang-layang mengayalkan kakak istriku ini. Uni Tati benar-benar menarik perhatianku dengan cara sexual. Buruknnya saya, mulia keluar. Saya dapat tantangan menundukkan wanita baik-baik, saya dapat tantangan menundukkan Uni. Mumpung ada peluang. Basic setan selamanya mencari peluang mengajak.

Kuatur perangkap untuk memancing Uni. Saya tergesa-gesa mandi mencuci tubuh serta keramas. Dengan berlilit handuk saya menanti pulangnya Uni dari olah-raga paginya. Lebih kurang 10 menit saya menanti di balik horden serta kulihat Uni masuk pagar depan dengan pintu besi yang cukup berderit. 

Menyengaja pintu rumah saya tutup tetapi dilewatkan tidak terkunci. Saya berlalu ketujuan kamarku serta selekasnya menempatkan perangkap untuk mengagetkan Uni. Saya masuk kamarku serta selekasnya bertelanjang bundar. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar ikut kubuka agar isi kamar mendapatkan penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai berlaga. Dengan bertelanjang bundar saya menanti Uni melalui kamarku dengan keinginan ia memandang badan serta juniorku yang sejak dari barusan berdiri tegak mengayalkan pengembaraan ini. Handuk kututupkan ke kepala seakan-akan tengah mengeringkan rambut yang basah sesudah keramas. Saya berpura-pura tak memandang serta tak mengerti datangnya Uni. Dari bakik handuk yang kusibak dikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Saya meyakini Uni tentunya memandang tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

Nafsuku makin menggeliat disaat kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang awal mulanya hampir melalui kamarku saat ini seperti terpaku berhenti di muka kamar tiada bergerak. Saya makin aktif mengelus-elus rambutku serta berpura-pura tidak tahu kalau ada orang. Beberapa saat saya melakukan perbuatan demikian serta saya memiliki rencana sensasi tersebut.




Dengan tak diduga kuturunkan handuk serta melihat mengarah pintu kamar. Saya pura-pura kaget mengerti ada orang. “E..eee…maaf Uni, saya duga tidak ada orang,” kataku sembari mendekati pintu seakan-akan pingin tutup pintu. Saya tak mengupayakan tutup kemaluanku yang melawan. Jadi kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenagnya seakan saya memakai pakaian komplet kudekati Uni serta lagi meminta maaf.

“Maaf ya Uni, saya biasa mirip ini. Saya tidak sadar bila ada tamu dirumha ini,” kataku sembari berdiri di muka pintu pengen tutup daun pintu.

Tak diduga seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sembari berkata “i…i…iya , tak apa-apa…..”. Ia langsung masuk ke kamar belakang yang ditujukan padanya sepanjang tingal dirumahku. Saya lantas pakai celana pendek tiada CD serta memakai kaos oblong terus smengetok pintu kamar Uni. “Ada apakah Andy,” kata Uni selesai buka pintu. Kulihat ia tak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca kondisi begitu, saya tak menyiakan peluang. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa bila ada tamu di rumah ini,” kataku menyusun pembicaraan agar menyambung.

“Nggap apa-apa, sekedar Uni malu hati, benar-benar Uni malu memandang kamu telanjang barusan,” balasnya tiada pengen memandang saya. “Kenapa harus malu? Kan tidak menyengaja, apalagi Uni kan sudah menikah jadi sudah terbiasa memandang yang tegak-tegak begitu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Uni barusan kaget 1/2 mati memandang kamu demikian. Yang Uni malu, tiada sadar Uni terpaku di muka kamarmu. Jujur saja Uni udah lama tak memandang begitu jadi Uni seperti terpana,” tuturnya sembari lari ketempat tidurnya serta mulai tersedu-sedu. Saya jadi ngak tega. Kudekati Uni serta kuberanikan menggenggam pundaknua sembari menenangkannya.

“Sudalah tidak mesti malu, kan sekedar kita berdua yang tahu.” Memandang reaksinya yang diam saja, saya mulai berani duduk disebelahnya serta merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya cukup lama tiada berkata apa-apa. Disaat kurasa udah cukup tenang kusarankan untuk mandi saja.

Kutuntun tangannya serta sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk waktu Uni udah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masihlah kencang terasanya melekat didadaku. Terasa sangat debar jantungnya. Perlahan-lahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos sisi belakang barengan dengan ciumanku yang datang dibibirnya.

“Jangan Ndy…dosa,” tuturnya sembari melepas diri dari pelukanku. Akan tetapi pelukanku tak mau melepas badan sintal yang tengah didekapnya. Daam usaha ke dua Uni udah menyerah. Bibirnya dilewatkan kulumat meskipun masihlah tiada perlawanan. Ucoba kembali menyelusupkan tangan di balik kaosnya, kesempatan ini sisi depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu samping kiri. Uni menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya bikin nafsunya naik. Saya tahu dari desiran nafasnya yang mulai mengincar. Saya bingung dengan wanita ini, masih diam tiada perlawanan. Mungkin ini gaya wanita baik-baik. Bagusnya, semua apakah yang kulakukan tak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apakah yang kulakukan terhadapnya.

FAMILIAR

Perlahan-lahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masihlah diam.

Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun kembali kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun kembali ke sekelompok rambut serta ke dua pahanya hujilat-jilat selalu hingga keujung jempol kaki. Saya tak terasa jijik sebab badan Uni yang putih bersih benar-benar memunculkan gairah.

Kukangkangkan kakinya, uni masihlah diam saja. Tetapi kuamati matanya terpejam nikmati sentuhan tiap-tiap jengkal ditubuhnya. Baru disaat kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina serta klitorisnya Uni tak diduga berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni cuma menggeleng. Serta kesibukan jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat serta tak diduga ia meraung..”Andyyyyyyy… marilah Andy….janganlah siksa saya dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni telah tidak tahan,” tuturnya.

Saya tak mau terlalu lama. Tiada banyak varian kembali langsung kunaiki ke dua pahanya serta kutusukkan juniorku kelobah surganya yang udah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak ke dalam. Cukup seret kurasakan, mungkin sebab udah dua tahun nganggur dari kesibukan. Kugenjot pantatku dengan irama masih, keluar serta masuk. Uni makin menggelinjang.

Saya fikir tidak mesti makin lama bersensasi, selesaikan saja. Laen waktu baru lama. Memandang reaksinya tanda-tanda pengen orgasme , pergerakan pantatku makin cepat serta kencang. Uni meronta-ronta , menarik semua apakah yang dapat ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tidak lewat dari tarikannya. Semuanya dijalankan dengan semakin banyak diam. Serta tak diduga tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya mengisyaratkan ia sampai puncak. Saya mepercepat kocokanku di atas tubuhnya.

Tak diduga saya didikejutkan dengan hentakan tubuhnya sertai tanganya yang memajukan tubuhku. “Jangan keluarin di dalam ….saya kembali subur,” suaranya tresengal-sengal di tengah gelombang kesenangan yang belumlah mereda.

Kekagetanku hilang selesai tahu reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin di luar ya,” balasku sembari kembali masukkan Junior ku yang sudah sempat lepas dari vaginanya sebab dorongan yang cukuplah keras. Kembali kupompa pinggulku. Saya perasaan kesempatan ini Uni cukup santai. Tetapi masih dengan diam tiada banyak reaksi Uni terima enjotanku. Cuma parasnya yang terkadang meringis keenakan.

Serta sampailah waktunya, disaat punyaku merasa mulai berkedut-kedut, secepatnya kucabut dari vagina Uni serta kugencet batang juniorku sembari menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur badan Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan juga wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Serta saya terkulai lemas penuh kesenangan. Kulihat Uni bagkit ambil tisu serta meneyka tubuh dan mukanya.

“Andy…kamu udah memberi apakah yang tidak pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sembari rebahan disampingku.

Dengan kesepakatan Uni, kami menelpon istriku menyampaikan kabar bila gagal ke Ancol sebab Uni tidak enak tubuh. Meskipun sebenarnya kami menambahkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masihlah 3x kembali kerjakan persetubuhan. Dalam dua sessi tersebut benar-benar tampak perubahan yang berlangsung sama Uni. Kalau permainan pertama ia banyak diam, permainan ke dua mulai menantang, permainan ke-3 berubah menjadi menguasai, permainan ke-4 berubah menjadi buas….buas…sangat buas. Saya sudah sempat pakai kondom agar dapat dengan lega menumpahkan sperma waktu punyaku ada di dalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tetapi saya ikut nikmati apakah yang tidak pernah saya rasakan sepanjang bersuami. Suamiku itu yaitu pilihan orang-tua serta perselisihan 20 tahun dengan Uni. Hingga Uda wafat, Uni tidak sempat rasakan kesenangan sexual mirip ini. Sebenarnya Uni masihlah kepengen nikah kembali tetapi tidak sempat bertemu orang yang pas. Mungkin tempat Uni jadi kepala sisi bikin banyak pria menjauh.” Narasi Uni sebelum kami saling tertidur nyenyak.

Thursday, October 25, 2018

BOKEP JEPANG GAMBANG

JEPANG GAMBANG PENGANTIN 


VIDIO SEX - Satu hari di awalnya bulan Juli tahun 2000 terus di rumahku kebetulan sepi. Sore itu ibuku tengah pergi ke luar kota serta ayahku tengah kerja di kantornya. Kuundang ke dua temanku yang kerap kukhayalkan bercumbu denganku. Ambar serta Ully. 



Mereka berdua saling punya payudara yang sama besarnya dengan punyaku. Kami terus bertiga melihat VCD yang berniat kuputar film porno yang kupinjam dari satu rental. Kami bertiga duduk berdampingan di kursi sofa. Ambar di samping kiriku serta Ully di samping kananku.

Pada kala adegan ke dua baru mulai vaginaku udah merasa basah serta tanganku masuk ke celana jeans pendek ketatku. Kebetulan saya berniat tdk menggunakan CD hingga jariku langsung masuk ke vaginaku serta menggeseknya. Ambar memandang perbuatanku serta tangannya ikut pula masuk ke vaginanya sendiri. 




Tanganku terus meremas ke dua payudaranya yang masih tetap dilapis kaos oblong yang dikenakannya. Ia tdk menampik serta bibirnya mencium bibirku dan tangannya meremas pun ke dua payudaraku. Kami sama-sama meremas serta lidah kami sama-sama menjilat di kehangatan ciuman. Ully yang ada di belakangku masuk dengan tempelkan ke dua payudaranya ke punggungku. Terus Ambar kutidurkan serta kulepas kaos yang kukenakan.

Seterusnya kutindih ia sembari kuciumi parasnya. Ully melepas BH-ku dari belakang hingga saya membebaskan ciuman dari muka Ambar. Saya dapat membalik buat mencium Ully, akan tetapi ia dari belakang meremas ke dua payudaraku yang udah telanjang serta tangan Ambar melepas retsluiting celana jeans pendek ketatku. Jarinya mengusahakan masuk ke vaginaku yang makin bertambah basah.

Tidak diduga telpon yang ada pada rumahku berdering. Saya tiada menggunakan busana tadi dilepaskan bangun ke meja telpon. Nyata-nyatanya telpon dari ayahku yang menyampaikan kabar jika ia tdk pulang lantaran ada masalah. Saya terasa suka serta memiliki rencana ajak Ambar serta Ully bermalam di rumahku. 

Saya menempatkan gagang telpon serta ketujuan ke kursi sofa. Kulihat Ambar serta Ully udah saling cuma menggunakan busana dalam sama-sama berciuman serta coba melepas BH yang digunakan. Kukejutkan mereka serta kukatakan jika pemainan ini terpaksa berhenti sesaat. Mereka kuminta pulang dahulu serta kusuruh hadir waktu 8 malam buat menyambung permainan. Mereka sepakat.

Malamnya Ully hadir pertama-tama. Lantaran saya tdk sabar demikian ia masuk serta saya tutup pintu, saya memeluknya dari belakang serta kuremas ke dua payudaranya. Kudengar bel pintu. Saya membebaskan pelukanku serta kusuruh Ully langsung ke kamar. 


Saya buka pintu serta nyata-nyatanya Ambar sudah hadir. Langsung kami masuk kamar. Kulihat Ully udah tinggal menggunakan busana dalam saja tengah tiduran pada tempat tidur. Kusuruh Ambar buat mencumbunya dahulu. Ambar langsung melepas busananya serta nyata-nyatanya ia tdk kenakan BH cuma menggunakan kaos singlet serta CD.

Ia terus mendekati Ully serta mendudukkannya. Ia terus mencium Ully serta tangannya melepas BH yang digunakan Ully. Dan Ully melepas kaos singlet yang digunakan Ambar serta saya yang berdiri cuma menggunakan gaun tidur tiada busana dalam langsung terangsang. Kulepas gaun tidurku. Ambar yang melihatku langsung turun dari tempat tidur dibarengi Ully. 

Ambar mendorongku sampai ke tembok terus mencium bibirku serta meremas payudara kiriku. Dan Ully jongkok di samping kakiku serta kaki Ambar terus menjilati vaginaku yang basah sembari tdk lupa tangan kirinya meremas ke dua payudara Ambar serta tangan kanannya meremas payudara kananku. Saya rasakan kesenangan yang tanpa duanya.

Sesudah beberapa waktu Ambar serta Ully menjamah tubuhku serta saya udah rasakan lemas, mereka berdua sama-sama berpelukan serta sama-sama tempelkan vaginanya. Mereka mendesah saling bersama. Seterusnya Ambar melepas pelukannya serta terus naik ke tempat tidur. Ia tidur telentang serta Ully menindihnya sembari menciumnya. 

Tangannya masuk ke vagina Ambar serta mengocoknya perlahan. Mulutnya perlahan turun ke vaginanya. Sembari jarinya mengocok vagina Ambar mulutnya pun menjilatinya. Saya yang udah bergairah kembali turut masuk dengan mencium bibirnya yang nampaknya dapat keluarkan desahan. Kucium serta kujilat lidahnya. 

Ia membalas sembari tangannya menarik tanganku supaya meremas ke dua payudaranya. Kuremas ke dua payudaranya serta tangannya pun meremas ke dua payudaraku. Ambar nyata-nyatanya bisa bertahan lebih lama dariku dari jamahanku serta Ully.

Saat ini giliran Ully. Ully tidur telentang serta payudara kirinya disedot oleh Ambar serta payudara kanannya kuhisap. Ia mendesah serta ke dua tangannya pun membalas dengan meremas ke dua payudaraku serta ke dua payudara Ambar lewat cara bergantian. Jariku serta jari Ambar terus masuk ke vagina Ully serta mengocoknya perlahan. 

Ully nyata-nyatanya dapat mendesah lebih keras kembali hingga bibirku serta bibir Ambar berebut buat membendungnya. Bibir kami berdua pada akhirnya berciuman sembari jari kami berdua kami mengeluarkan dari vagina Ully serta naik ke atas berebut ke dua payudara Ully. Kami berdua meremas ke dua payudara Ully serta ciuman kami turun ke bawah serta menjilati vagina Ully. Ully nyata-nyatanya kalah dariku dalam bertahan.

Sesudah beristirahat sesaat kami meneruskannya kembali. Saya tidur di dalam berhadap-hadapan dengan Ully serta Ambar ada di belakangku. Kami mulai kembali dari mula serta tdk lupa bergantian tempat tengah, depan, belakang. Kami bercumbu sampai kurang lebih waktu 3 pagi hari. Seterusnya kami tertidur nyenyak lantaran kepayahan. Dengan tempat saya dipeluk Ambar dari depan serta Ully dari belakang.

Pagi harinya saya terjaga serta kulihat Ambar serta Ully sudahlah tidak ada pada tempat tidur. Kudengar desahan-desahan dari dalam kamar mandi. Saya bangun serta berjalan ke kamar mandi. Kulihat Ambar serta Ully duduk berhadap-hadapan di bath tub yang penuh dengan busa sabun. Mereka berdua yang tubuhnya penuh dengan busa sabun tengah sama-sama meremas ke dua payudara mereka. 

Saya terus berdiri dibawah pancuran serta kuhidupkan kran. Ambar bangun dari bath tub serta tutup kran pancuran. Ia terus berdiri dibelakangku serta ambil bodi shower. Diusapkannya bodi shower ke ke dua payudaraku dari belakang dan selanjutnya meremas-remas ke dua payudaraku. Saya membalik tubuhku serta membalas meremas ke dua payudaranya. 

JEPANG GAMBANG


Ia terus meratakan bodi shower ke semuanya tubuhku selanjutnya memeluk tubuhku. Selanjutnya tangannya buka kran pancuran kembali. Kami berdua sama-sama membebaskan pelukan serta sama-sama mencuci badan kami serta meremas ke dua payudara dan bagian bagian badan yang lainnya. 

Sesudah kami berdua bersih dari sabun serta busanya, Ambar mematikan kran pancuran serta keluar dari kamar mandi sembari menggandeng handuk. Saya masih tetap berdiri serta memandang Ully yang tidur di bath tub yang airnya udah kering tinggal busa sabun yang melekat di tubuhnya. Kulihat ke dua payudaranya serta terus kuremas. Seterusnya kutindih tubuhnya serta kami tukar tempat. 

Saya saat ini dibawah ia diatas serta duduk dengan tempat ke dua vagina kami sama-sama melekat. Ia meremas-remas ke dua payudaraku. Selanjutnya ia menyeka semuanya tubuhku dengan busa sabun yang melekat di tubuhnya. Selanjutnya ia menindihku serta buka kran bath tub. Kami berdua sama-sama mencuci badan kami serta meremas ke dua payudara dan bagian bagian badan yang lainnya.

Seterusnya saya lebih dahulu keluar dari kamar mandi sesudah menghanduki tubuhku. Saya keluar dengan telanjang lantaran handuknya difungsikan oleh Ully. Ambar nyata-nyatanya tdk ada di kamar. Saya keluar serta kulihat Ambar dengan melilitkan handuk di tubuhnya tengah berjalan ke arahku sembari membawa secangkir kopi. 

Kusongsong ia serta kucium ia sembari tanganku mencapai cangkir dari tangannya. Kuletakkan cangkir ke meja yang ada pada samping kami berdiri serta tanganku terus melepas handuk yang digunakan Ambar. Kupeluk ia berbarengan dengan pelukan Ully dari belakang. Saya mau dimulai dari awal kembali akan tetapi kudengar klakson mobil. Kami bertiga berhamburan secepatnya menggunakan kembali busana. Nyata-nyatanya ayahku yang hadir.

Hari itu kami tdk menyambung percumbuan lantaran ayahku sepanjang hari dalam rumah. Ambar serta Ully pun pulang ke kostnya semasing. Akan tetapi di hari-hari lalu kami bertiga bercumbu kembali. Entahlah di rumahku ketika sepi atau pada tempat kost Ambar atau pada tempat kost Ully. 

Tetapi mulai sejak awal bulan Agustus tahun 2000 terus Ully sudah punya pasangan cewek baru yang masih tetap muda serta akan memutuskan berpisah denganku serta Ambar. Perpisahan dirayakan dengan bercumbu tadi malam bosan pada saya, Ambar, Ully serta ceweknya. Mulai sejak itu saya cuma bercumbu dengan Ambar. Demikianlah pengalamanku bercumbu dengan sama-sama wanita.

BUSTY TEEN IS FUCKED

BUSTY TEEN IS FUCKED BY A BIG BLACK COCK


VIDIO SEX - Pagi itu kulihat Oom Pram bapak kost ku sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting. Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih kekar wajahnya segar dan cukup tampan.



Rambut dan kumisnya beberapa sudah terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku. Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah baya yang sering kukagumi.

Memang usiaku saat itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku.

Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. Oom Pram mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, teman sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Pram istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.




Memang Oom Pram bapak kost ku sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dengan pesangon yang konon cukup besar, karena penciutan perusahaannya. Sehingga kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya.

Yaitu roti dan selai disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.

Oom Pram telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan Oom Pram yang melakukannya…

Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Oom Pram sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya.

Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku. “Masuk..!” kataku. Tak berapa lama kulihat Oom Pram bapak kost ku sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi.

Senyumnya mengambang “Bagaimana Lina? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memjit-mijit.


“Lina mau dibikinkan susu panas?” tanyanya.
“Terima kasih Oom, Lina sudah sarapan tadi,” balasku.

“Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk. Dia masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku.

Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu.

“Lin kakimu mulus sekali ya.”
“Ah.. Oom bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.

Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit.

“Lin, Oom jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi.
“Jangan Oom, nanti Tante marah..”

Mulutku menolak tapi wajah dan tubuhku bekata lain, dan aku yakin Oom Pram bapak kost ku sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus CD. Dan… astaga! ternyata dibalik baju mandinya Oom Pram tidak mengenakan celana dalam sehingga penisnya yang membesar dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya.

Nafasku sesak melihat benda yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya dan kepala yang licin mengkilat. Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku.

Oom Pram bapak kost ku membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah. Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kemaluannya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku.

Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa.

Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku.
“Lin kau cantik sekali..” dia memujaku.
“Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan..?” aku mengangguk lemah.

BY A BIG BLACK COCK


Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu.

Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan mansturbasi, dengan khayalan yang indah. Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Oom Pram induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku.

Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru akulah yang kurasakan meledak-ledak.

“Bagaimana Lin? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.
Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya.
“Oom… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.

Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi.

Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah terbanjiri oleh lendir yang siap melumasi, setiap barang yang akan masuk.

Oom Pram membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitosris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitosriku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan.

Tiba-tiba Oom Pram bapak kost ku melakukan sedotan kecil di klitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali, “Oom… aduh.. Oom… Lin mau keluar….” Kuangkat tinggi tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari vagina. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kemaluannya yang kokoh itu kemulutku.

” Gantian ya Lin.. aku ingin kau isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalam genggamanku. Oom Pram sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya.

Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali. “Ahhh… Enak sekali Lin…” dia berdesis. Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dengan jariku.

Suara desahan Oom Pram bapak kost ku membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kemaluannya persis di depan lubang vaginaku. “Oom, Lin masukin dikit ya Oom, Lin pengen sekali.” Dia hanya tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya.

Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanya kumasukan dalam lubang, aku hampir terbang. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang vaginaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.

Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh batang kemaluannya sudah melesak dalam kemaluanku. Kukocokkan kemaluannya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh.

Kujepit kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang. “Oh.. Lin kau hebat, jepitanmu nimat sekali.” Kudengar Oom Pram mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuat aku merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu. Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah.

Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Oom Pram sudah utuh masuk ke vaginaku, tidak ada rasa sakit, yang ada adalah kenikmatan yang meledak-ledak.Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, susuku menempel, perutku merekat pada perutnya. Kudekap Oom Pram erat-erat.

Tangan kiri Oom Pram bapak kost ku mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan analku. Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar menyodok-nyodok dari bawah.

Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. “Ahhh…” Kutekan vaginaku ke penisnya, kedutannya keras sekali, nimat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vagina terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku.

“Ooohhh…” Oom Pram juga ejakulasi pada saat yang bersamaan. Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan kemaluannya masih menyesaki vaginaku. Kurasai vaginaku masih berkedut dan makin lemah. Tapi kelaminku masih menyebarkan kenikmatan.

Pagi itu keperawananku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Aku tidak menyesal

Thursday, October 18, 2018

SHINTA GADIS TIONGHUA

SKANDAL SHINTA GADIS TIONGHUA


VIDIO SEX - Sempat pada satu hari saya pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng serta saya sangatlah menikamati sekali biarpun mesti memandang dandanan yang menor. Kehidupan begini membuatku kadang tersiksa, namun tersebut realita hidup yang penting saya lakoni serta saya nikmati. 



Seperti kata orang hasrat seperti yang saya alami itu adalah perihal lumrah serta sukar untuk diperdebatkan ditambah lagi tersangkut hasrat. Jadi manusia normal serta s/d usiaku masuk kepala 4 saya masih mengupayakan untuk mendapat seseorang wanita yang siap menemaniku serta kenakan pakaian dan berdandan sama dengan keinginanku.

Saya sempat berusaha untuk menempatkan iklan lewat iklan baris lewat internet, sesudah hampir 1 tahun saya terima pesan e-mail pertama dari seseorang wanita berumur 41 tahun yang mengatakan kalau ia sangatlah terharu sesudah membaca iklanku serta bersedia untuk jadi kawan saya sekalinya mesti kenakan pakaian serta berdandan sama dengan keinginanku, ia ikut tinggalkan nomer telpon serta kami janji untuk berjumpa satu minggu selanjutnya. Berkaitan saya telah beristri serta Ibu Ria (nama samaran) juga sudah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru. 



Hari itu ialah hari Sabtu jam 11 siang saya telah ada di muka salon sama dengan janji di telpon serta menanti bidadariku keluar dari salon. Pas jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon serta sudah berdandan rapi kondenya gede serta licin (konde jawa) serta berkebaya, kelihatan sangatlah anggun serta femimin. Saya membawa Ibu Ria untuk pergi ke satu motel daerah Jakarta Selatan biar lebih privasi ngobrolnya dan saya dapat sepuasnya melihat sang bidadari.

Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar tentang kehidupan keluarga semasing dan kehidupan pribadi kami. Saya bercerita ke Ibu Ria tentang hasrat saya serta berterimakasih padanya atas kesediaannya untuk temani saya. Selepas bercakap panjang lebar saya memohon Ibu Ria biar saya di ijinkan untuk mencium keningnya.

Kala saya mencium kenig nyatanya tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang nyatanya mulai mengeras, tetapi belumlah sempat buka kebaya. Saya ungkapkan pada Ibu Ria kalau saya sesungguhnya cuma memuji wanita yang berdandan begini, serta sekedar melihat serta mencium sinyal sayang, tetapi Ibu Ria ungkapkan kalau malahan ia lebih senang dengan pria yang jujur serta tidak grasa grusu dalam permasalahan seks dan memperlakukan ia dengan lembut. 




Sebab telah gak tahan ia mohon saya rubah duduk bertemu dengannya serta sembari mencium bibir serta mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang nyatanya mulai keluarkan lendir. Sesudah itu Ibu Ria rubah ke pinggir tempat tidur serta buka pahanya lebar lebar, saya sembari jongkok serta mulai menjilat vegynya diawali dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, serta bikin Ibu Ria duduk namun selalu menggerakkan pantatnya sebab geli serta napsu. 

Sembari menjilat klitoris tangan saya mainkan puting susunya yang keras sembari sesekali meremasnya. Pergerakan badan Ibu Ria telah mulai tidak memiliki aturan sebab selain meredam geli ikut napsu seks yang mulai bertambah.

Biar tidak mengakibatkan kerusakan dandanan rambutnya saya mohon Ibu Ria merubah urutan ialah nungging di atas tempat tidur serta saya telentang supaya dapat menjilat klitorisnya yang telah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri serta jari kanan saya dengan dikit lotion mengelus sela pantatnya serta menurut Ibu Ria sangatlah nikmat rasa-rasanya. Celoteh Ibu Ria mulai gak keruan..

“Mas.. Papi.. Teruss.. Achh enaknya..”

Mulut sayapun selalu menjilat klitorisnya serta jari saya selalu mengelus di antara bongkahan pantatnya serta lebih masuk kembali.

“Achh.. Mmmhh.. Teruss.. Mas.. Aduh telah gak tahan nih..”

Pada akhirnya saya masih telentang serta Ibu Ria mohon biar input sikecil saya ke vegynya.. Saya katakana kalau silakan saja bila Ibu telah gak tahan serta saya mohon biar Ibu masukin namun membelakangi saya itu merasa lebih nikmat.. Serta.. Nyatanya sesudah masuk bless.. Bu Ria mulai.. Mendesah sembari bekerja maju mundur.. 

SKANDAL SHINTA


“Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. Mass.. Bareng saja keluarnya..”

Saya ungkapkan kalau pelan-pelan saja bu.. Supaya nikmat.. Sembari saya menjilat belakang nya.. Serta tangan ku meremas serta sekali memilin puting susunya..

“Aohh.. Nikmatt.. Mmmhh selalu.. Tahan.. Supaya keluar bareng.”

Sebab urutan Ibu Ria di atas.. bikin ia cepat nyampenya.. Serta disaat ia telah nyampe secepatnya dibalikkan badannya jadi urutan saat ini bertemu di mana saya masih tetap telentang.. Serta ini bikin saya lebih ringan menjilat susu serta sesekali menggigit kecil putingnya..

Selanjutnya kami berdua tidur sebab lelah sembari berpelukan. Dalam kepenatan itu saya masih tetap sudah sempat mencium keningnya, bibirnya serta kadang puting susunya saya jilatin sebab seks buat seseorang wanita stw bukan cuma saat puncak tetapi ikut selepas nikmati orgasme, sebab disitulah letak kenikmatan seseorang wanita.

Ibu Ria selanjutnya tawarkan pada saya untuk pertemuan seterusnya ia akan membawa pakaian tidur transparan untuk membuatku lebih bernapsu kembali, sebab menurut Ibu Ria laki laki kebanyakan senang dengan banyak hal yang bikin ia ingin tahu serta saya ungkapkan kalau Ibu sangatlah baik pada saya. Serta siang itu Ibu Ria alami orgasme sampai 3 kali. 2 kali dalam tempat tidur serta sekali di kamar mandi sembari berendam.

Di kamar mandi kami kerjakan foreplay dengan sikap duduk di bathtub sembari berpagutan, sama sama mengelus menjilat serta kadang sama sama meremas, sesudah foreplay permainan seks dikerjakan dengan sikap duduk serta kadang-kadang berdiri di mana sisi kaki Ibu Ria diangkat. Urutan berdiri ini nyatanya bikin Ibu Ria sangatlah puas sebab mulut saya lebih lepas menjilat dari kening sampai ke puting susunya serta bikin Ibu Riapun kerjakan hal sama terhadapku.

Sesudah senang dengan permainan seks yang nikmat sebab diawali dengan foreplay yang asik.. pada akhirnya Ibu Ria mohon untuk buka konde serta kebaya selanjutnya merubah dengan pakaian biasa yang telah disediakan dari rumah, sayapun mengantarkan Ibu Ria ke Blok M untuk kembali lagi tempat tinggalnya dengan taxi.. Saya betul-betul senang sebab hasrat saya yang sekian lama ini cuma melihat wanita-wanita berkebaya serta berkonde, tetapi kesempatan ini bukan cuma melihat tetapi hingga sampai ke permainan seks yang memuaskan ke-2 pihak.

Memperlakukan seseorang wanita yang anggun dengan lembut serta lambat namun pasti juga bikin kisah lama indah baginya, serta ini bisa dibuktikan sesudah 2 minggu berlalu Ibu Ria menelponku untuk kembali berjumpa serta sama dengan janjinya ia akan membawa pakaian tidur transparan supaya dapat lebih memuaskan saya. Terima kasih Ibu Ria atas kebaikanmu.

Friday, August 31, 2018

HER FIRST TIME

HER FIRST TIME ON CAMERA FREE


VIDIO SEX - Tidaklah heran sepanjang saya kuliah dahulu di daerah surakarta, banyak rekan sekampusku yang coba endekati, akan tetapi hatiku terpaut pada Mas Hendra saja. Bukan materi yang saya kejar pada dianya, akan tetapi karena sikapnya yang santun thdp saya. Teman2 mengatakan saya sangat pilih2, akan tetapi semuanya itu salah, serta kebetulan .




Mas Hendra hadir kekostku slalu gunakan BMW kadang-kadang mercy punya orang tuanya. Tetapi saya lebih sukai kalau ia hadir serta jemput gunakan sepeda motor saja. Bukan apa2, di kampungku orangtuaku juga miliki mobil begitu. Kehidupan sexualku normal serta Mas Hendrapun tau ttg seleraku. 



Ia sangat tahu kapan kami dapat terjalin tubuh serta kapan tidak. Akupun tak mau Mas Hendra sangat memporsir tenaganya untuk lakukan kewajibannya. Jadi wanita jawa saya dituntut untuk nrimo serta pasrah saja. Kami tinggal di surakarta serta duduki rumah pemberian orang-tua Mas Hendra. Didalam rumah yang luas serta asri ini, kami tinggal serta ditemani dua orang pembantu suami istri. Ke dua pembantu itu sudah lama turut dengan orang-tua Mas Hendra. Usia mereka kira2 65 tahun. yang wanita bernama mak imah serta pak bidin. 




Kami mempercaya rumah pada mereka kalau kami pergi kerja. Sehari-hari saya kekantor kadang-kadang diantar Mas Hendra serta kadang-kadang saya nyetir sendiri. Satu kala saya pulang kantor serta ingin kerumah, saya tiada berniat menyerempet suatu sepeda yang dikemudikan oleh seseorang pria paro baya. Pria itu jatuh serta saya karena takut serta kaget, karena itu saya larikan saja mobilku mengarah rumah.

Sesampai di rumah saya, masukan mobil serta diam di kamar. Masih tetap terlintas olehku kala, pria itu jatuh serta menyebut manggil saya untuk berhenti, akan tetapi saya tancap gas. Di rumah perasanku gak tenang serta itu saya diamkan saja dari Mas Hendra. selesai peristiwa itu besoknya saya mememohon diantar kekantor dengan Mas Hendra. hampir setiap malam saya punya mimpi berjumpa dengan pria yang ku tabrak itu. sampai2 Mas Hendra heran akan sikapku yang beralih dingin serta was-was. 

Lantas Mas Hendra bertanya lantaran pergantian sikapku itu. Akupun berterus jelas serta Mas Hendra memahaminya. Lantas ia rekomendasikan saya untuk menagmbil seseorang sopir, untuk mengantarku. Akupun sepakat, lantaran saya memang trauma mulai sejak itu menyopir sendiri. Beberapa waktu lantas, datanglah sopir yang dicari Mas Hendra itu. Alangkah kagetnya saya, soalnya itu merupakan orang yang saya tabrak kemarin. Iapun kaget, akan tetapi saya mengupayakan menagatur sikapku, saya meyakini iapun masih tetap ingat denganku kala ku tabrak. 

ON CAMERA FREE


Agar Mas Hendra gak sangsi pada seseorang yang ku tabrak itu, karena itu saya sepakat saja kalau ia menjadi sopirku. Saya fikir itung2 balas layanan ataskesalahanku kala itu. Namanya Pak Rojak, umurnya kira2 66 tahun, akan tetapi masih tetap kuat serta sehat. Mulai sejak itu saya slalu diantar Pak Rojak kemana saya pergi, baik kekantor atau berbelanja. Tiap-tiap pagi ia sudah ada didalam rumah, serta siap2 bersihkan mobilku. Tengah suamiku sudah akrab dgn Pak Rojak. 

Satu hari kala mengantar saya kekantor sekalian bincang2 Pak Rojak, mengatakan padaku. Bu.. jika ndak salah ibu dahulu, nabrak saya dengan mobil ini kan?.. tanyanya. Saya terdiam serta Pak Rojakpun berkata, ibu,,, kejam serta tidak bertanggung-jawab. Lantas ku jawab maaf pak.. saat itu memang saya salah,, saya tergesa gesa kala itu, jawabku. 

Alahhhh kalian orang kaya memang demikian.. memandang orang yang lain sampah, lanjutnya.. Lantas ku jawab.. janagn begitu pak? saya saat itu benar2 khilaf kataku lagi. Lantas ia diam Saya juga diam saja kala itu, sampai hingga didalam rumah. Sejak mulai peristiwa itu sikapnya terhadapku menjadi berbeda serta saya tidak mengambil pusing. 

Aneh memang mengapa mulai sejak Pak Rojak menanyakan kepadaku kala itu, saya rasakan terdapatnya sensasi sendiri dalam hatiku kala memandang matanya. Perasaanku pada Pak Rojak terasanya ingin selalu bersama dengan dengannya. Kalau ia pulang sore harinya, saya terasa ada yang hilang dalam hidupku. Serta pagi kalau ia hadir untuk mengantarku perasaan itu menjadi puas serta seperti kasmaran. 

Perasanku pada Mas Hendra biasa saja. Jumat sore kala ia menjemputku, tidak tahu mengapa saya mememohon Pak Rojak untuk singgah dahulu untuk datang dalam suatu restoran. Disana saya ambil tempat agak kesudut serta suasananya sangat romantis. Pak Rojak kuajak makan. kami duduk berhadap hadapan, ia pandangngi selalu mataku. Akupun demikian seperti saya melihat mas hedra. Tanpa adanya kata2 ia genggam jemariku kala itu, saya terasa tenang seperti gadis remaja dengan pasangannya. 

Pak Rojak lantas mendapatkan tanganku serta menciumnya. Baru kesempatan ini, tanganku di pegang orang tidak cuman suamiku serta ada perasaan hangat yang mengalir di sekujur tubuhku. Sesaat kami nikmati keadaan yang gak saya hendaki itu berlangsung. Selanjutnya kami keluar dari restoran itu serta menuju kemobil. Dalam mobiku itu, saya terdiam serta bingung akan peristiwa baru saja, otakku tidak berjalan jadi manakah semestinya, soalnya saya bermesraan dengan sopirku yang tidak sesuai denganku serta ia dengan bebasnya mendapatkan serta meremas tanganku. 

Dalam mobil sebelum berjalan, Pak Rojak menengok kearahku, serta kembali mendapatkan jemariku serta lantas ia rengkuh tubuhku lantas ia kecup bibirku. saya kembali seperti orang bingung. Sesampai di rumah saya selalu terlintas sensasi peristiwa barusan sore itu. Alangkah kurang ajarnya sopirku itu, bisik hatiku. Malam harinya, dengan separo hati, saya layani suamiku dengan apa yang ada. 

Tak ada lagi perasaan nikmat yang saya rasakan kala Mas Hendra mencumbuku serta mensebadaniku. Hatiku slalu terlintas muka Pak Rojak. Jika pikiranku sehat kala itu, saya memikir apakah istimewanya Pak Rojak? tidak ada rasa-rasanya. tetapi saya slalu terlintas mukanya, sampai2 kala suamiku kala ada di atas tubuhku kala lakukan jalinan tubuh, saya sangka Pak Rojak yang di atas tubuhku, tetapi untunglah saya masih tetap dapat mengusai diri. 

Besoknya saya seperti biasa diantar olehnya, serta ia jadi berani dengan meraba paha serta dadaku, tangannya saya tepiskan, namaun ia cuma senyum. Sehari-hari, matanya tidak lolos memandangku dari ujung rambut hingga sampai kaki. Tidak tahu mengapa sehari-hari, ada2 saja yang ia pegang dari tubuhku, kadang-kadang dadaku, paha, kadang-kadang ia cium bibirku. 

Akan tetapi saya tidak berontak. Satu disaat kala pulang kantor, mobil tidak ia tujukan kerumah tetapi, kerumahnya di area kartosuro. Dari sana, suasananya sepi serta jarang ada rumah masyarakat. Tidak tahu mengapa akau, ingin saja dibawa turun serta amsuk kerumahnya, yang dikelilinggi pohon2 besar. Tempat tinggalnya terbuat dari kayu serta beratap genteng yang sudah tua. 

Dalam rumah itu cuma ada dipan beralaskan tikar serta suatu bantal. Lantas Pak Rojak tutup pintu rumah itu serta menyilahkan saya duduk di pinggir dipan itu. Jika disaksikan, gubuknya seperti rumah dukun serta didindingnya ada sejenis tulang2 serta berbau menyan. Pak Rojak kebelakang serta selang beberapa saat muncul serta duduk di sampingku. Bu beginilah situasi saya, ujarnya oooo.. ndak apakah lah pak? jawabku. 

Lantas tiba2 saja ia lingkarkan tangannya di bahuku. Saya terasa tidak enak.. buk saya,,, ingin rasakan kehanagatan badan ibu,,, ujarnya. Dulunya istri saya masih tetap hidup kalau tidak ibu tabrak saya kala itu, saya masih tetap dapat menolongnya, akan tetapi ibu, membuat saya terlambat.. serta istri saya mati, terangnya. saat ini ibu,, lah yang menggantikannya. 

A lanjutnya lagi. Saya diam saja kala itu, saya demikian karena pikiranku telah kosong serta dalam diriku ada sejenis gairah yang menghentak untuk diselesaikan serta bebaskan. Selesai berkata demikian, satu-satu pakainanku jatuh kelantai serta tiap-tiap inci tubuhku ia capai serta remah sampai saya tidak berpenutup lagi. 

 FIRST TIME


Saya ia baringkan di dipan kayu itu, lantas ia buka bajunya sampai, sama2 bugil denganku. kala itu saya awal mulanya cuma kenakan pakaian kantor. lantas ia capai inci buat inci tiap-tiap rongga di tubuhku. Serta pada akhirnya ia hujamkan kejantanannya kekemaluanku berkali kali. , sampai derit dipan itu terdengar. 

Saya cuma mendengus serta terasa selalu jadikan kuda picu. Badan mulusku dijamah Pak Rojak berulang lagi, sampai pada akhirnya ia pancarkan cairan hangat itu di dalam kemaluanku, ada perasaan hangat serta tegang kala ia hingga sampai klimaks. Saya juga tiada kusadari dari barusan sudah juga klimax. 

Tubuhku kala itu penuh dengan keringat serta bercampur dengan keringat Pak Rojak. Saya mersakan perih serta nyilu pada selangkanganku karena kejantanan Pak Rojak panjang serta besar juga. hampir semuanya kulit tubuhku merah2 serta putingku terasanya panas gara-gara gigitan Pak Rojak. Sesaat lantas saya di perintah kenakan pakaian serta berbenah seperti biasa lagi. 

Lantas saya pulang diantarkanya dengan mobilku. Dalam mobil saya terasa sesal sudah mengkhianati Mas Hendra, akan tetapi apakah dayaku, lantaran Pak Rojak sangat berkuasa pada tubuhku, sampai ia sukses menelanjangngi serta menyetubuhi ku. Mulai sejak itu, apabila ada waktu kala saya pulang kantor, Pak Rojak slalu menytubuhiku serta kadang-kadang kalau suamiku ke jakarta, ia dengan seenaknya tidur di rumahku serta kamipun bersebadan dengan Pak Rojak diatas ranjang kami dengan Mas Hendra. Tiap-tiap ia menggauliku saya slalu rasakan senang serta pegal2 pada selangkangannku. Banyak pembantuku tidak sangsi atas perbuatan kami itu.

Pak Rojak juga kelihatannya dapat tutup mulut ke dua pembantuku. Hampir sepanjang 6 bulan saya jadi bulan2an nafsu Pak Rojak, itu, akupun merasakan. Akan tetapi saya dikit tenang, saya tidak akan hamil, karena saya telah menempatkan spiral. Serta itu saya sadari, karena hampir tiap-tiap terjalin seks dengan Pak Rojak, ia slalu keluarkan air maninya dalam rahimku. 

Serta memang saya sudah sempat mencium berbau tidak enak kala ia ada di atas tubuhku. Berbau keringatnya sangat busuk, akan tetapi saya slalu ganti sprei ranjangku tiap-tiap ia meniduriku, lantaran berbau keringatnya akan tinggal di kain sprei itu. kamarpun saya semprot dengan aroma serta acnya slalu menyala. 

Serta demikian lama baru saya sadari dari seseorang rekan jika Pak Rojak merupakan seseorang dukun serta saya sudah di guna- gunainya. Atas petunjuk serta pemberian seseorang orang cerdas ditempat teman kerjaku itu, sekarang saya sudah terhindar dari guna-guna Pak Rojak. 

Iapun lantas, saya pecat serta ia sudah sempat mengancamku, akan membuka jalinan sexku dengan ku pada suamiku. Dengan mememohon uang seputar 10 juta dari tabunganku saya, mememohon dia keluar. Mulai sejak itu ia tak pernah muncul lagi. Tamat

Monday, July 16, 2018

I FUCKED MY WIFE

I FUCKED MY WIFE & SISTER IN LAW TOGETHER



VIDIO SEX - Hari minggu tempo hari mendadak saya terasa jengkel serta jemu. Telfon kawan sana sini, tp seluruhnya pada repot. Seluruhnya dgn kesibukan semasing. Kadangkala saya kesal serta terasa tidak adil mempunyai kawan yg egois sendiri. 





Kala mereka membutuhkanku, jam berapapun, saya mesti sanggup menjumpai mereka. Tengah apa pun saya, saya mesti siap temani mereka. Tp di kala saya memerlukan mereka, mereka seperti males-malesann. Kadangkala pingin pergi dari mereka seluruhnya. Tp, saya senantiasa terasa kasihan pada mereka yg senantiasa dipenuhi permasalahan dalam kehidupannya. 




Selanjutnya, saya buka account facebook lama ku, ku mencarinya orang yg ku kenal, serta mendadak terdapat 1 pesan inbox, nyata-nyatanya itu mantanku. Dgn basa basi dia bertanya keadaanku.
Hmmm, kupikir ini kesempatanku untuk happy-happy. Dibanding suntuk di rumah. Kami setuju untuk bersua dirumahnya. Kebetulan ortu nya tengah tak terdapat. -cerita dewasa-


“Terma kasih sudah jemput. ” Kataku setiba dirumahnya.

“Sama-sama. ” Jawab Damar, mantanku.

Saya duduk disofa ruangan tamu yg sepi. -cerita sex-

“Be, kamu tak kangen ma saya ya? ” Kata Damar mendadak, sembari duduk disebelahku serta merangkulku.

“Enggakk. ” Jawabku singkat.

“Uufttt, kamu senantiasa demikian. ” Damar manyun.

“Be, saya kangen ngesex sama kamu. ”

“Yg kamu kangenin cuman ngesex doang? Itu saja? ” Kataku.

“Gak lah Be. Saya kangen semua dari kamu. Hehehehe…” Jawabnya sembari senyum-senyum.

“Kamu mengapa sich Be? Tiap tiap saya ajak ngesex tak sempat pengen. 3 th. saya senantiasa menanti kamu pengen jalan lagi ma saya. ” Lanjut Damar.
Dia membelai-belai rambutku dgn lembut. buat perasaan nyaman.


“Cewek kamu kemana? ” Kualihkan percakapan.

“Dia baru keluar kota, masalah kerjaan. ” Jawabnya.

“Ooo. ” Jawabku singkat.


Damar menciumi telinga serta leher ku, dia mengusahakan merangsang ku.


“Be, yuk kekamar. ” Ajak Damar.

“Untuk berapakah lama? ” Tantangku.

“Ya sekejap saja, nanti keburu terdapat temen semua. ” Jawabnya.


Dgn enjoy saya berkata


“Hmmm, Mar, saya ini manusia, bukanlah sexdoll, saya juga diperlukan dipuaskan, tidak hanya memuaskan. Seandainya kamu cuman pengen sebentar-sebentar serta cuman pengen pusas sendiri, sangat baik kamu beli boneka seks saja. ”

Damar tampak kaget. 




“Oh, jadi sepanjang tiga th. kamu senantiasa menampik saya itu karna permasalahan ini ya? ”

“Iyalah. Kamu fikir terutama? Cewek kamu? Saya tak perduli cewek kamu. ” Jawabku sedikit ketus.

“Ya sudah. Yuk yg lama. ” Ajaknya kembali.


Uuuuhhhh, saya memanglah lagi pingin bercinta. Mengapa engga saya terima saja ajakannya.
Selanjutnya gak tahu dari lokasi mana awalannya, saya serta Damar sdh berciuman. Kami sama-sama panggut bibir serta bertukar air liur. Hmmm, nggak sanggup kupingkiri seandainya saya juga kangen Damar. 

SISTER IN LAW TOGETHER


Tidak sabar berasa meqiku ini pingin dimasukin penisnya lagi.
Kami ubah ke kamar Damar karna takut mendadak terdapat tamu.
Di dalam kamar, kami menambahkan sama-sama berciuman. Berhubung kami menguber waktu karna takut kawan-kawan ada, kamipun secara langsung menanggalkan kemeja kami.


Saya naik keatas badan Damar yg terlentang. Bersiap masukkan penisnya yg sdh tegang itu ke dalam meqiku. Tp senantiasa meleset. Damar tidak sabar, dia memutar urutan dgn saya di bawah. Dia membimbing penisnya untuk memaauki lubang meqiku.


“Aaggghhhhh, be susah. ” Ujarnya.

Serta akupun rasakan sedikit sakit.

Saya baru sadar, seandainya semula saya sdh pakai tongkat madura untuk bikin meqiku kesat.

“Pake ludah. ” Kataku. 

Damar meludahi penisnya, serta aedikit semi sedikit dimasukkan penisnya ke dalam meqiku.

Serta Zleeeebbbbb, masuk dgn sedikit erangan sakit dariku.

Damar selanjutnya menggenjot meqiku dgn penisnya yg standard Indonesia itu.

“Mmmmmppphhhhhh, Mar, terussss.. Saya keenakan Maarrrr. ” Rintihku.

Damar menggenjotku sembari ngulum buah dadaku.


Udhh berasa geli serta menaikkan rasa nikmat. Kami bertukar urutan, saatnya saya di atas. Seperti sama pertama, sedikit susah dimasukkan, tp saya tak menyerah, saya jadi membenamkan meqiku pada penisnya. Serta selanjutnya saya menggenjot penis Damar. 

“Uuuuuhhhh beee, cepetin be. ”

“Mar, penisnya masuk banget, aaghh Marr. Jangan sampai dihentakin gitu, berasa terkena ke ulu hatiku. Ooooogghhghh Damaaarrrr. ”


Damar turut bergoyang walaupun dia yg tengah ada di bawah, dia menghentakan pinggulnya keras-keras hingga sampai mentok serta berasa merasa seperti terkena ulu hatiku. nikmat banget, walaupun agak sedikit terkaget-kaget. -cerita seks hot-


Mendadak terdengar nada motor berhenti depan pintu. Damar kaget. Saya juga turut kaget. Dgn selekasnya kami pakai kemeja kami serta selekasnya lari keruang tamu.
Aaaahhhh tidak berhasil.


Dari tamu, kami memandang keluar jendela, serta tak ada satupun juga yg bertamu. Siaaaalll, sial banget berasa kala itu.


Damar tak menyerah, dia duduk dgn buka 1/2 celananya, akupun menjilati penisnya terlebih dulu biar tegang kembali. Hmmm, penisnya merasa nikmat. Mungkin saja karna rasa kangen yg menumpuk pada Damar, jadi semua yg kami kerjakan, berasa sangat nikmat.


Penis Damar selanjutnya tegak kembali, saya buka celanaku, cukuplah cuma satu kaki sisi celana yg ku buka.

Saatnya masukkan penis Damar dari atas.


Meqiku sdh siap pada posisinya, Damar sdh mengawalinya dgn menyusu kembali ke buah dada sisi kiriku. 


Narasi hot paling baru, Serta mendadak terdengar nada pintu gerbang di buka. 

I FUCKED MY WIFE & SISTER IN LAW


Ooooogggghhhhh shiiittttt, saya kebingungan. Kelimpungan dgn celana bergeser sentengah. Hilang ingatan, pingin tertawa serta kaget bercampur. -cerita hot- Selanjutnya saya lari kebelakang, ketoilet. Saya buka kamar mandi serta secara langsung jongkok menentramkan hati. 


Tidak lama setalah itu Damar masuk kekamar mandi.

“Siapa Mar? ” Tanyaku.

“Omi. Dia pengen ambillah jaketnya yg ketinggalan. ” Jawabnya.

“Gak lihat saya kan? ” -cerita ngentot-

“Enggak. ”

Tanpa adanya menanti lama lagi, saya nungging dgn sedikit berdiri karena bertumpu pada bak air yg tinggi sedadaku. Damar masukkan kembali penisnya. Serta lancar.


Mmmmpppphhhh nikmat banget berasa, Tp kesempatan ini Damar mepercepat kocokannya. Kayaknya Damar tak pingin menyia-nyiakan saatnya lagi untuk orgasme. Serta akupun pengen tak pengen mesti terima nya, walaupun saya nggak turut klimax.


Damar selanjutnya sedikit mendesah dgn menghentakan keras pinggulnya yg berefek pada penisnya yg menusuk dalam di meqiku.
Uuugghhh, selanjutnya saya mesti mengalah lagi.
Damar orgasme serta saya gigit jari.
Minggu itu, sehabis tiga th. tak bersua. Tetap harus saya di buat sedih lagi.

Thursday, March 29, 2018

ARTIS JEPANG

Vidiosex258 kumpulan film dari bebagai negara dan berbagai jenis film bokep dan bokep indo , bokep barat ,bokep berbagai negara semua ada di vidiosex258



Semuanya berlangsung pada saat itu saya sekali lagi kuliah di semester VI di diantara satu PTS di Bandung. itu Diawali selagi saya sekali lagi putus dengan pacarku serta memanglah dia tidak mengerti diri, telah disayangi tambah bertingkah, selanjutnya dari narasi cintaku hanya berusia 2 th. saja. Saat itu saya tinggal berlima dengan rekan satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu tempat tinggal untuk berlima. Kebetulan dirumah itu cuma saya yang lelaki. Awalnya saya mengatakan sama kakak perempuanku, “Sudah, saya pisahlah tempat tinggal saja atau kos di tempat”, tapi kakakku ini karena sangat sayangnya padaku, ya saya tidak diijinkan pisahlah tempat tinggal. Kita juga tinggal serumah dengan tiga rekan wanita kakakku. 


Ada satu di antara mereka telah jadi dosen tapi di Kampus beda, Ibu Vivin namanya. Kita semuanya menyebutnya Ibu maklum telah usia 40 th. tapi belum menikah. Ibu Vivin ajukan pertanyaan, “Eh, anda belakangan ini kok kerap ngelamun sich, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu.. ” 
“Itu apanya Bu? ” tanyaku. 
Memanglah dalam kesehari-harianku, ibu Vivin tahu karna saya kerap juga berbagi sama dia karna dia telah kuanggap lebih tua serta tahu beberapa hal. Saya mulai narasi, 
“Tahu tidak kendala yang kuhadapi? Sekarang saya baru putus sama pacarku”, kataku. 
“Oh.. gitu ceritanya, pantesan saja dari minggu tempo hari murung saja serta kerap ngalamun sendiri”, kata Ibu Vivin. 
Demikian dekatnya saya sama Ibu Vivin hingga satu saat saya alami peristiwa ini. Tak tahu mengapa saya tidak berniat telah mulai ada perhatian sama Ibu Vivin. Saat itu persisnya siang-siang semua pada kuliah, saya tengah sakit kepala jadinya saya bolos dari kuliah. Siang itu pas jam 11 : 00 siang selagi saya bangun, eh agak sedikit heran kok masihlah ada orang dirumah, umumnya apabila siang-siang bolong begini telah pada tidak ada orang dirumah tapi kok hari ini sepertinya ada rekan dirumah nih. Saya pergi ke arah dapur. 
“Eh Ibu Vivin, tidak ngajar Bu? ” tanyaku. 
“Kamu kok tidak kuliah? ” bertanya dia. 
“Habis sakit Bu”, kataku. 
“Sakit apa sakit? ” goda Ibu Vivin. 
“Ah.. Ibu Vivin dapat aja”, kataku. 
“Sudah makan belum juga? ” tanyanya. 
“Belum Bu”, kataku. 
“Sudah Ibu Masakin saja sekalian sama anda ya”, tuturnya. 
Dengan cekatan Ibu Vivin memasak, kita juga segera makan berdua sembari bercakap ngalor ngidul hingga kita mengkaji narasi yang agak berbau sex. Kukira Ibu Vivin tidak gemar yang namanya narasi sex, eh tau-taunya dia membalas dengan narasi yang lebih hot sekali lagi. Kita juga telah makin jauh ngomongnya. Pas selagi itu saya ngomongin perihal wanita yang telah lama tidak rasakan jalinan dengan beda macamnya. 
“Apa masihlah ada gitu hasratnya karenanya? ” tanyaku. 
“Enak saja, emangnya nafsu itu ngenal umur gitu”, tuturnya. 
“Oh apabila gitu Ibu Vivin masihlah miliki hasrat dong untuk merasakan bagaimana jalinan dengan beda type”, kataku. 
“So tentu dong”, tuturnya. 
“Terus dengan siapa Ibu karenanya, Ibu kan belum juga kawin”, dengan nikmatnya saya nyeletuk. 
“Aku bersedia kok”, kataku sekali lagi dengan sedikit agak cuek sembari kutatap berwajah. Ibu Vivin agak merah sirna tak tahu apa yang membawa keberanianku makin membludak serta tak tahu kapan mulainya saya mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Vivin kebingungan sembari menarik kembali tangannya, Narasi Dewasa | dengan sedikit usaha saya mesti merayu selalu hingga dia betul-betul bersedia mengerjakannya. 
“Okey, sorry ya Bu, saya telah sangat lancang pada Ibu Vivin”, kataku. 
“Nggak, saya kok yang salah mengawalinya dengan meladenimu bicara bab itu”, tuturnya. 
Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang sekali lagi tangannya sembari kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Vivin terangkut dengan kondisi yang kubuat, dia tutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit dibawah kupingnya dengan lembut sembari kubisikkan, “Aku sayang anda, Ibu Vivin”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun. 
Dengan sedikit agak sangsi juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup.. begitu lembutnya saya terasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan saya telah menarik badannya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup sekali lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyongsong dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa ada kuduga dia balas kecupanku. Peluang itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup.. ” dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitaran 10 menitan kami mengerjakannya, tapi kesempatan ini dia telah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan seperti habis usaha giat saja. 
“Aah.. janganlah panggil Ibu, panggil Vivin saja ya! 
Kubisikkan Ibu Vivin, “Vivin kita ke kamarku saja yuk! ”. 
Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa ada perlawanan yang bermakna kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk dipinggir tempat tidurku. Saya telah tidak tahan sekali lagi, ini waktunya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan-lahan kubuka kacing pakaiannya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi badannya. Ala mak.. indahnya badan ini, kok tidak ada sich lelaki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan tekun. Pertama-tama belahan gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. selalu Ian”, Ibu Vivin tidak sabar sekali lagi, BH-nya kubuka, terpampang telah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ubah-gantian, “Aah.. ssh.. ” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karna selagi itu dia pas memakai celana pendek yang kainnya agak tidak tebal serta celananya juga tidak tebal, kuelus dengan lembut, “Aah.. saya juga telah mulai terangsang. 
Kusikapkan celana pendeknya hingga lepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, “Aah.. uh.. ssh.. Ian anda kok pandai sich, saya juga telah tidak tahan lagi”, sejujurnya memanglah ini yaitu pemula untuk saya, eh rupanya Vivin juga telah kepengin buka celanaku dengan sekali tarik saja lepas telah celana pendek sekalian celana dalamku. “Oh.. besar amat”, tuturnya. Kurang lebih 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh.. ” dengan jeli saya beralih tempat 69, kupandangi sesaat gundukannya dengan tentu serta lembut. Saya mulai menciumi dari pusarnya selalu turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, saya berupaya memasukkan lidahku dalam lubang kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. selalu Ian”, Vivin mengerang. “Aku juga enak Vivin”, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, “Assh.. oh.. ah.. Vivin selalu sayang”, dengan lahap juga kusapu semuanya dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh.. ” sekitaran 15 menit kami lakukan tempat 69, telah kepengin coba yang namanya bersetubuh. Kurubah tempat, kembali memanggut bibirnya. 
Sudah merasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit buat sedikit kudorong pinggulku, “Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, saya masihlah perawan”, tuturnya. “Haa.. ” saya kaget, benar rupa-rupanya dia masihlah suci. Dengan sekali dorong sekali lagi telah merasa licin. Blesst, “Aahk.. ” teriak Vivin, kudiamkan sebentar untuk melenyapkan rasa sakitnya, sesudah 2 menitan lamanya kumulai menarik sekali lagi batang kemaluanku dari dalam, selalu kumaju mundurkan. Mungkin karna baru waktu pertama kalinya cuma dengan saat 7 menit Vivin.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. saya ingin keluar Ian”, tuturnya. “Tunggu, saya juga telah ingin keluar akh.. ” kataku. Mendadak menegang telah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku serta merasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat sekali lagi memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret.. ” banyak pula air maniku muncrat didalam lubang kemaluannya. “Aakh.. ” saya lemas habis, saya tergeletak di sebelahnya.

Thursday, January 4, 2018

BOKEP JEPANG



Saya seseorang manager di satu diantara perusahaan besar di Jakarta. Eva yaitu satu diantara karyawati di tempatku bekerja, jadi operator. Kujelaskan lagi kalau dia bukanlah perawan, tapi telah memiliki seseorang anak yang cukup besar.


Namun umurnya masih tetap di bawah 30 th. serta bodinya begitu mengundang selera, kulitnyapuN putih bersih. Rupanya Eva ada perasaan beda pada diriku, karna setiap saat saya melintas di depannya, dia selamanya memerhatikan. Paling suka jika mengantarkan surat-surat ke kamarku, walau sebenarnya ada office boy serta office girl.

Saat itu saya mau interlokal, dari tempatku tidak dapat, yah sangat terpaksa lewat operator. Saya tidak minta tolong pada dia, selanjutnya saya duduk bersebelahan dengan dia. Serta tanpa ada disengaja atau tidak dia beri pahanya untuk diliat olehku.

Kubilang, “Eva, kelak saya pegang lho”, sembari bercanda.

Eh dia jadi nantangin, “coba bila berani”.

Perlahan-lahan kuelus dari mulai dengkul ke atas selanjutnya kembali pada ke dengkul. Muncul akal bulusku untuk mulai, karna fikiranku telah tidak benar. Kubilang kelak sore anda lembur ya agar saya yang sinyal tangani surat perintah lemburnya. Sesudah dengan sabar saya menanti, selanjutnya hingga juga saat yang kutungu-tunggu. Office girl kusuruh pulang, office boy kusuruh makan hingga saya memberikan berita lewat SMS.

LIHAT JUGA = NGENTOT DI KAMAR MANDI

“Ok, Boss”, kata office boy.

Saya pura-pura minta tolong interlokal ke customer yang diluar kota serta luar negeri, nyatanya orang-orangnya tidak ada ditempat. Eva menyusulku ke tempatku. Harum parfumnya membuatku merangsang. Eva duduk di sampingku, mulai ngobrol-ngobrol sekitaran lebih kurang 10 menit segera kupegang tangannya, nyatanya dia diam saja. Selalu berpindah ke paha, dia juga diam saja.

Nyatanya saya tidak bisa menahan nafsuku, kucium dia dari mulai rambut, pipi, telinga, leher. Dia cuma melenguh kecil “Ooohh”, sembari tangannya memegang kepalaku. Ciumankupun diterima dengan gelora yang cukup tinggi. Kuberanikan tangganku menyeka buah dadanya dari luar baju, nyatanya jadi dia yang membukakan kancing baju seragamnya.

Terlihat BH-nya berwarna lembut, cepat-cepat kucari pengaitnya yang berada di depan. Kuremas dengan perlahan-lahan buah dadanya sembari kuciumi lehernya, “OOhh”, rintihnya sekali lagi lalu kuciumi buah dadanya serta kumainkan dengan lidahku dan kuhisap-hisap dengan perlahan

“OOhh lanjutkan, lanjutkan, jangan sampai berhenti”, tangankupun tidak tinggal diam kusergap selangkannya yang masih tetap dibungkus dengan rok serta celana dalam, kutarik ritsluitingnya ke bawah serta kuberi perintah agar buka roknya.

“Amboi fikirku telah miliki anak satu namun masih tetap ok miliki, mungkin saja karna dia selamanya minum jamu tiap-tiap pagi di dapur kantorku”. Akupun makin bernafsu untuk buka CD-nya yang berwarna salem itu kubelai bulu memek rapet-nya yang agak keriting, nyatanya kemaluannya telah basah. Kusingkirkan pekerjaan yang ada diatas meja itu, karna menghambat untuk Eva tempat tidur diatas meja.

Berselang 3 menit, kumainkan kemaluannya dengan mengusap-usap ataupun dengan mencolokkan jariku ke memek rapet-nya. Dia memohonku berhenti, karna juga akan buka semua bajuku dari mulai dasi, baju, kaos dalam, celana panjang hingga celana dalam. Tersembullah penisku yang mencuat ke atas.

Dia mulai mencium kepala penisku selanjutnya mengulum penisku. Saya menjerit kecil “Oohh Eva.., nikmat sekali”. Kuangkat kepalanya dari penisku karna saya telah tidak tahan. Kubaringkan dia diatas mejaku serta kuciumi vaginanya, kumainkan clitorisnya dengan lidahku.

“Ohh lanjutkan…, lanjutkan…, jangan sampai berhenti”, sembari tangannya memegang rambutku.

Sialan, fikirku karna sedikit susah untuk bernafas. Hingga selanjutnya dia menjambak rambutku serta berteriak, “Ooohh”, panjang sekali. Rupanya dia telah meraih klimaks. Lalu saya tujukan penisku ke mulut vaginanya serta, “Bleeess”, masuk telah semua penisku ke lubang vaginanya. Kuayun pantatku sembari memainkan payudaranya sembari kupuntir-puntir putingnya selalu tanpa ada berhenti, saya mendekat ke tubuhnya, kubilang,

“Keluarnya dimana?, didalam atau diluar”.

“Terserah aja”, ujarnya.

Kucabut penisku, Eva heran, “kok dicabut”, ujarnya.

“Putar tubuhmu Eva”, pintaku.

Tanpa menampik dia membalikkan tubuhnya. Kumulai memasukkan penisku ke lubang vaginanya dari belakang seperti “doggy model” Terdengar nada angin seperti orang kentut saat penisku menerobos vagina Eva. Kuayunkan selalu pantatku hingga selanjutnya saya jemu serta kubalikan sekali lagi tubuhnya. Dengan tempat kaki Eva diatas pundakku kuarahkan kembali penisku ke lubang vagina Eva. “Bless”, merasa nikmat.

“Ohh…, nikmat pak.. …, selalu jangan sampai berhenti.., pak.. ”.

Tidak merasa telah 15 menit berlalu kutekan keras-keras penisku ke lubang vaginanya. Matannya merem melek, kuangkat sekali lagi kutekan sekali lagi, kuangkat sekali lagi hingga selanjutnya saya katakan, “Eva…, ak.., ak ssshh…, shh”, sembari menghimpit penisku kedalam lubang memek rapat-nya.

Akupun lemas namun belum juga kucabut penisku dari vaginanya. Sebagian pas baru kucabut serta kulihat maniku mengalir dari lubang memek rapat-nya.

“Thanks ya Eva”, sembari kukecup bibirnya yang merah merekah.

Dia katakan, “Sama-sama”.

“Kapan-kapan bisa sekali lagi dong”, rayuku.

“Aku sich terserah saja”.

Sesudah merapihkan baju, Eva membikinkan kopi untuk berdua.

“Pak.. sebenarnya telah lama lho saya naksir sama kamu”.

Saya katakan, “Lho anda kan telah miliki suami”.

“Suamiku gak pasti pulangnya”.

“Emangnya anda isteri ke 2 atau suami anda miliki isteri lagi”. Dia katakan,

“Nggak dia tinggal dirumah mertuanya, suamiku repot dengan pekerjaannya”.

Dalam hatiku mengapa tidak dari dahulu saja. Hingga saat ini bila ada peluang Eva menelepon lewat handphone-ku serta kamipun selamanya mengulangi kesenangan yang sempat kami rasakan.

Sunday, December 17, 2017

NIKMAT NYA IBU TIRIKU



Ini adalah cerita ku waktu sma kelas 3 . ayah dan ibu ku telah bercerai dan mereka sudah berkeluarga masing masing .

Ayah ku sudah menikah dengan wanita idaman nya sedangkan ibu ku pun begiku, setelah masuk sma aku tinggal dengan ayah dan ibu tiri ku yang masih mulus dan cantik ! ibu ku sangat cantik dan ayah ku sangat beruntung mendapatkan wanita seperti ibu tiri ku itu.



“Citra..! nich bukunya, kemarenan saya telah nyatet, ” kataku.

Citra tdk mencermatiku tapi jadi mencermati film BF yang tengah di komputerku.

“Citra.. anda bengong saja! ” kataku pura-pura tidak paham. 

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = JUAL ISTRI UNTUK BAYAR CICILAN RUMAH

“Eh.. iya, Ben anda nyetel apa tuch! saya bilangin bonyok loh! ” kata Citra.

“Eeh.. anda baru saja kan juga simak, saya tau anda senang juga kan, ” balas saya.

“Mending kita nonton keduanya sama, tenang saja saya tutup mulut kok, ” ajakku mengusahakan mencari kesempatan.

“Bener nich, anda kagak katakan? ” tukasnya sangsi.

“Suwer dech! ” kataku sembari mengambilkan dia kursi.

Citra mulai serius melihat setiap adegan, sedang saya serius untuk selalu memandang badannya.

“Citra, sebelumnya ini anda sempat nonton bokep kagak? ” tanyaku.

“Pernah, noh saya miliki VCD-nya, ” jawabnya.

Wah hilang ingatan juga nich cewek, diam-diam nakal juga.

“Kalau ML? ” tanyaku sekali lagi.

“Belom, ” tukasnya, “Tapi.. seandainya sendiri sih kerapkali. ”

Wah semakin berani saja saya, yang ada di dalam fikiranku saat ini hanya ML sama dia.

Bagaimana langkahnya si “Beni Junior” dapat bahagia, tdk perduli saudara tiri, yang mutlak nafsuku hilang.

Lihat dadanya yang naik-turun karna terangsang, saya jadi jadi lebih terangsang, serta batang kemaluanku juga semakin lebih tegang.

“Citra, anda terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya, ” tanyaku memancing.

“Iya nic Ben, bentar yach saya ke kamar mandi dahulu, ” tukasnya.

“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih simak! ” kataku menunjuk ke arah celanaku.

“Kasihanilah si Beni kecil, ” kataku.

“Pikiran anda janganlah yang tidak-tidak dech, ” tukasnya sembari meninggalkan kamarku.

“Tenang saja, tempat tinggal kan sekali lagi sepi, saya tutup mulut dech, ” kataku memancing.

“Kau mau saya tunjukkan pengalaman yang paling memuaskan, ” kataku, selanjutnya kembali meneruskan menciumnya. Tangannya buka baju sekolah yang masih tetap kami pakai dan ia buka BH-nya serta menempatkan tanganku diatas dadanya, kekenyalan dadanya sangatlah tidak sama dengan gadis beda yang sempat kusentuh. 

Perlahan-lahan ia buka roknya, celanaku serta celana dalamnya. “Kita ke kamar yuk! ” ajaknya sehabis kami berdua keduanya sama bugil, “Terserah kaulah, ” kataku,

“Yang mutlak kau mau kupuaskan. ” Tidak kusangka ia berani menarik penisku sembari berciuman, serta perlahan kami jalan menuju kamarnya. “Ben, anda tiduran dech, kita pakai ’69′ pengen tdk? ” tukasnya sembari mendorongku ke kasurnya. 

Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sesaat penisku diemutnya, saya mulai mencium-cium vaginanya yang telah basah itu, serta aroma kewanitaannya membuatku jadi lebih semangat untuk segera memainkan klitorisnya.

Tidak lama sehabis kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lantas saya mengisap, menjilat serta terkadang kumainkan dengan lidahku, sesaat tanganku bermain di dadanya. Tidak lama selanjutnya ia melepas emutannya. “Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, saya pengen keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. saya ke.. luar, ” tukasnya barengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas serta tiduran di sebelahku.

“Citra, lagi yah, saya belum juga keluar nich, ” pintaku.

“Bentar dahulu yach, saya sekali lagi lelah nich, ” tuturnya.

Saya tdk perduli kata-katanya, selanjutnya saya mulai mendekati vaginanya.

“Citra, saya masukkin saat ini yach, ” kataku sembari memasukkan penisku perlahan.

Nampaknya Citra tengah tdk sadarkan diri, dia cuma terpejam cobalah untuk beristirahat. Vagina Citra masih tetap sempit sekali, penisku di buat hanya diam mematung di pintunya. Perlahan-lahan kubuka dengan tangan serta selalu kucoba untuk memasukkannya, serta pada akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kurang lebih 7 cm.

“Jangan Ben.. entar saya hamil! ” tukasnya tanpa ada berontak.

“Kamu telah mens belom? ” tanyaku.

“Udah, baru kemaren, benar-benar mengapa? ” tukasnya.

Sembari saya masukan penisku yang 1/2, saya jawab pertanyaannya,

“Kalau gitu anda kagak akan hamil. ”

“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..! ” tukasnya berteriak nikmat.

“Tenang saja hanya sesaat kok, Citra mending doggy gaya dech! ” kataku tanpa ada melepas penis serta mengusahakan memutar badannya.

Ia menuruti kata-kataku, lantas mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya serta kurasa ia juga mulai terangsang kembali, karna saat ini ia merespon pergerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.

“Ach.. a.. aa ach.. ” teriaknya.

“Sakit sekali lagi Ben.. a.. aa.. ach.. ”

“Tahan saja, hanya sesaat kok, ” kataku sembari selalu bergoyang serta meremas-remas buah dadanya.

“Ben,. ach ingin.. ach.. a.. keluar sekali lagi Ben.. ” tukasnya.

“Tunggu sebentar yach, saya juga ingin nich, ” balasku.

“Cepetan Ben, tidak tahan nich, ” tukasnya jadi lebih menegang.

“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar. ”

“Aku juga Say.. ” kataku jadi lebih kencang menggenjot serta pada akhirnya paling tidak enam tembakan spermaku didalam vaginanya.

Kucabut penisku serta saya lihat seprei, adakah darahnya atau tdk? tapi tenyata tdk.

“Citra anda tidak perawan yach, ” tanyaku.

“Iya Ben, dahulu saat sekali lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech, ” tuturnya.

“Ben ingat loh, janganlah katakan siapapun juga, ini rahasia kita saja. ””Oh tenang saja saya dapat diakui kok, asal lain waktu anda pengen sekali lagi. ”

“Siapa sich yang dapat nolak ‘Beni Junior’, ” tukasnya mesra.

“Citra! apa Ayah telah tidur? ” tanyaku lihat nyatanya Citra yang menindihiku dengan kondisi telanjang.

“kamu mulai nakal Ben, dari barusan saya tunggulah anda, anda tdk datang-datang juga. anda tau, saat ini telah jam dua, serta bapak sudah tidur mulai sejak jam satu barusan, ” tukasnya mesra sembari memegang penisku karna nyatanya celana pendekku serta CD-ku sudah dibukanya.

“Yang nakal tuch anda, Bukannya permisi atau bangunin saya kek, ” kataku.

“kamu tdk sadar yach, anda kan telah bangun, tuch simak telah siap kok, ” tukasnya sembari menunjukkan penisku.

“Aku emut yach. ”

Emutanya kesempatan ini merasa tidak sama, merasa demikian mengisap serta kelaparan.

“Citra janganlah cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong! ”

“Aku telah kepengen berat Ben! ” tukasnya sekali lagi.

“Mending seperti umum, kita pakai tempat ’69′ serta kita keduanya sama enak, ” kataku sembil berputar-putar tanpa ada melepas emutannya selanjutnya sembari selalu diemut.

Saya mulai menjilat-jilat vaginanya yang sudah basah sembari tanganku memencet-mencet payudaranya yang jadi lebih keras, selalu kuhisap vaginanya serta mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.

“Aach.. achh.. ” desahnya waktu kutemukan klitorisnya.

“Ben! anda pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh.. ”

“kamu juga semakin pinter ngulum ‘Beni’ kecil, ” kataku sekali lagi.

“Ben, kesempatan ini kita tak perlu banyak-banyak yach, aa.. achh.. ” tukasnya sembari mendesah.

“Cukup sekali saja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach.. ” tukasnya sembari nikmati jilatanku.

“Tapi Ben saya.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh.. ” tukasnya sembari menegang selanjutnya keluarkan cairan dari vaginanya.

“Kayaknya anda mesti 2 x dech! ” kataku sembari mengganti tempat.

“Ya telah dech, tapi saat ini anda masukin yach, ” tukasnya sekali lagi.

“Bersiaplah mau saya masukan ini saat ini, ” kataku sembari mengarahkan penisku ke vaginanya.

“Siap-siap yach! ”

“Ayo dech, ” tukasnya.

“Ach.. a.. ahh.. ” desahnya waktu kumasukkan penisku.

“Pelan-pelan dong! ”

“Inikan telah lambat Citra, ” kataku sembari mulai bergoyang.

“Citra, anda telah terangsang sekali lagi belon? ” tanyaku.

“Bentar sekali lagi Ben, ” tukasnya mulai menggoyangkan pantatnya untuk menyeimbangiku, serta selanjutnya dia menarik kepalaku serta memitaku untuk sembari menciumnya.

“Sambil bercumbu dong Ben! ”

Tanpa ada diminta 2 x saya segera mncumbunya, serta saya nyata-nyata nikmati permainan lidahnya yang jadi lebih mahir.

“Citra anda telah miliki pacar belom? ” tanyaku. ”Aku telah tapi baru setelah putus, ” tukasnya sembari mendesah.

“Ben pacar saya itu tidak tau loh bab benginian, hanya anda loh yang beginian sama saya. ”

“Ach yang bener? ” tanyaku sekali lagi sembari percepat goyangan.

“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh, ” tukasnya terputus-putus.

“Tahan saja, atau anda pengen udahan? ” kataku menggoda.

“Jangan udahan dong, saya baru anda buat terangsang sekali lagi, kan kagak enak seandainya udahan, achh.. aa.. ahh.. saya percepat yach Ben, ” tukasnya.

Kemudian percepat pergerakan pinggulnya.

“Kamu telah ngerti bagaimana nikmatnya, bentar sekali lagi kelihatannya saya akan keluar dech, ” kataku mengerti kalau sepermaku telah mengumpul di ujung.

“Achh.. ach.. bentar sekali lagi nih. ”

“Tahan Ben! ” tukasnya sembari keluarkan penisku dari vaginanya serta selanjutnya menggulumnya sembari tanganya mamainkan klitorisnya.

“Aku juga Ben, bantu saya mencari klitorisku dong! ” tukasnya menarik tanganku ke vaginanya.

Sembari penisku selalu dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku serta..

“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh.. ” desahku sembari menembakkan spermaku dalam mulutnya.

“Aku juga Ben.. ” tukasnya sembari menjepit tanganku dalam vaginanya.

“Ach.. ah.. aa.. ach.. ” desahnya.

“Aku tidur disini yach, kelak bangunin saya jam lima sebelumnya bapak bagun, ” tukasnya sembari tutup mata serta selanjutnya tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi saya bangun serta membangunkanya, selanjutnya ia bergegas ke kamar madi serta menyiapkan diri untuk sekolah, begitu halnya saya. Yang aneh siang hari ini tdk seperti umumnya Citra tdk pulang bersamaku karna ia ada les privat, sedang dirumah hanya ada Mbak Ratna, serta anehnya siang-siang begini Mbak Ratna dirumah menggunakan kaos ketat serta rok mini seperti tengah menanti suatu hal.

“Siang Ben! baru pulang? Citra mana? ” tanyanya.

“Citra sekali lagi les, tukasnya akan pulang sore, ” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? tukasnya dari Solo yach? ”

“Aku pulang barusan malem jam tigaan, ” tukasnya.

“Ben, barusan malam anda teriak sendirian di kamar ada apa? ”

Wah kritis kayaknya Mbak Ratna dengar desahannya Citra barusan malam.

“Ach tdk kok, hanya ngigo, ” kataku sembari berlalu ke kamar.

“Ben! ” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian, ” tukasnya dari kamarnya.

“Bentar! ” kataku sembari jalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak? ” tanyaku sesampai di kamarnya.

“Liat saja, kelak juga tau, ” tukasnya sekali lagi.

“Mbak sekali lagi nungguin seorang yach? ” tanyaku.

“Mbak, sekali lagi nungguin anda kok, ” tukasnya datar, “Tuh simak filmnya telah mulai. ”

“Loh inikan..? ” kataku lihat film BF yang diputarnya serta tanpa ada melanjutkan kata-kataku karna lihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.

“Mbak tau kok yang semalam, ” tukasnya, “Kamu pengen tidak ngelayanin saya, saya lebih pengalaman dech dari Citra. ”

Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang beda.

“Mbak, saya kan adik yang berbakti, masak nolak sih, ” godaku sembari tangan kananku mulai masuk ke rok mininya menggosoki vaginanya, sedang tangan kiriku masuk ke kausnya serta memencet-mencet payudaranya yang super besar.

“Kamu pinter dech, tapi sayang anda nakal, pinter mencari peluang, ” tukasnya menyudahi ciumannya serta melepas tanganku dari dada serta vaginanya.

“Mbak pengen ngapain, kan sekali lagi asik? ” tanyaku. ”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dahulu selalu kau juga, agar asyikkan? ” tukasnya sembari buka pakaiannya.

Saya juga tidak pengen ketinggal, saya mulai buka bajuku hingga selanjutnya kami berdua telanjang bulat.

“Tubuh Mbak bagus banget, ” kataku mencermati badannya dari atas hingga ujung kaki, serius tak ada cacat, putih muCitra serta sekal.

Ia segera mencumbuku serta tangan kanannya memegang penisku, serta mengarahkan ke vaginanya sembari berdiri.

“Aku telah tidak tahan Ben, ” tukasnya.

Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lantas kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.

“Nanti dahulu ach, beginikan lebih asyik. ”

“Ach.. anda nakal Ben! pantes si Citra pengen, ” tukasnya mesra.

“Ben..! Mbak..! sekali lagi di mana kalian? ” terdengar nada Citra menyebut dari luar.

“Hari ini guru lesnya tdk masuk jadi saya dipulangin, kalian sekali lagi di mana sih? ” tanyanya lagi.

“Masuk saja Citra, kita sekali lagi pesta nich, ” kata Mbak Ratna.

“Mbak! Entar seandainya Citra tau bagaimana? ” tanyaku.

“Ben janganlah panggil Mbak, panggil saja Ratna, ” tukasnya serta waktu itu saya lihat Citra di pintu kamar tengah buka baju.

“Ratna, saya turut yach! ” pinta Citra sembari memainkan vaginanya.

“Ben anda kuat tidak? ” bertanya Ratna.

“Tenang saja saya kuat kok, lagian kasian tuh Citra telah terangsang, ” kataku.

“Citra cepet sinih emut ‘Beni Junior’, ” ajakku.

Tanpa ada menampik Citra segera datang mengemut penisku.

“Mending kita tiduran, agar saya dapet vaginamu, ” kataku pada Ratna.

“Ayo dech! ” tukasnya selanjutnya ambil tempat.

Ratna menempatkan vaginanya diatas kepalaku, serta kepalanya menghadap vagina Citra yang tengah mengemut penisku.

“Citra, saya maenin vaginamu, ” tukasnya.

Tanpa ada menanti jawaban dari Citra ia segera bermain di vaginanya. Permainan ini berjalan lama hingga pada akhirnya Ratna menegangkan pahanya, serta.. “Ach.. a.. aach.. saya keluar.. ” tukasnya sembari menyemprotkan cairan di vaginanya.

“Sekarang ganti Citra yach, ” kataku.

Kemudian saya bangun serta mengarahkan penisku ke vaginanya serta masuk perlahan.

“Ach.. aach.. ” desah Citra.

“Kamu curang, Citra anda masukin, kok saya tdk? ” tukasnya.

“Abis anda keluar duluan, tapi tenang saja, kelak setelah Citra keluar anda saya masukin, yang mutlak anda merangsang dirimu sendiri, ” kataku.

“Yang cepet dong goyangnya! ” keluh Citra.

Kupercepat goyanganku, serta dia menyeimbanginya juga.

“Kak, ach.. entar sekali lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, saya.. pengen keluar ach.. aa.. a.. ach..! ” desahnya, selanjutnya lemas serta tertidur tidak berdaya.

“Ayo Ben tunggulah apa sekali lagi! ” kata Ratna sembari mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.

“Aku telah terangsang sekali lagi. ”

Tanpa ada menanti lama saya segera mencoblosnya serta mencumbunya.

“Gimana enak penisku ini? ” tanyaku.

“Penis anda kepanjangan, ” tukasnya, “tapi enak! ”.

“Kayaknya kau tidak lama sekali lagi dech, ” kataku.

“Sama, saya juga tidak lama sekali lagi, ” tukasnya, “Kita keluarin keduanya sama yach! ” terangnya.

“Di luar apa di dalam? ” tanyaku sekali lagi.

“Ach.. a.. aach.. di.. dalam.. saja.. ” tukasnya tdk terang karna sembari mendesah.

“Maksudku, ah.. ach.. di dalam saja.. aah.. ach.. bentar sekali lagi.. ”

“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh.. ” desahku sembari menembakkan spermaku.

“Ach.. aach.. saya.. ach.. juga.. ” tukasnya sembari menegang serta saya rasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.

Pada akhirnya kami bertiga tertidur di lantai serta kami bangun ketika berbarengan.

“Ben saya mandi dahulu yach, telah sore nich. ”

“Aku juga ach, ” kataku.

“Ben, Citra, lain waktu sekali lagi yach, ” pinta Ratna.

“Itu dapat ditata, asal sekali lagi kosong seperti gini, ya tidak Ben! ” kata Citra.

“Kapan saja kalian pengen saya siap, ” kataku.

“Kalau gitu kalian janganlah mandi dahulu, kita main sekali lagi yuk! ” kata Ratna mulai memegang penisku.