SEO page contents SEO page contents BOKEP JEPANG ORGIA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Monday, October 29, 2018

BOKEP JEPANG ORGIA

ORGIA FAMILIAR


VIDIO SEX - Peristiwanya berikut, satu hari rumahku kehadiran tamu dari Padang. Uni Tati kakak paling tua istriku. Ia ada ke Jakarta sebab pekerjaan kantor turut seminar di kantor pusat satu bank pemerintah. Uni yaitu kepala cabang di Padang, Uni bermalam di rumah kami.




Dari bermalam di hotel, mndingan ikut uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Sepanjang satu minggu ia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau bila Uni Tati berumur 40 tahun. Suaminya udah meningal 2 tahun kemarin sebab kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih pasnya kubilang anggun sebab orangnya condong diam serta benar-benar religius. Sepanjang di Jakarta, tiap-tiap ada peluang saya serta istriku membawa Uni berjalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, umumnya ke mal sebab saatnya sempit. Kami udah merencanakan serasi hari Sabtu akan berjalan-jalan ke Taman Safari

Datang hari Sabtu, istriku nyatanya punyai pekerjaan mendadak dari kantor yakni mesti memperhatikan pameran di Mangga Dua. Tidak berhasil deh gagasan berjalan-jalan ke Taman Safari. Istriku menganjurkan biar saya masih membawa Uni berjalan-jalan umpamanya ke Ancol saja serta pulangnya dapat jemput istriku di Mangga Dua. Sebenarnya saya cukup males kalau tidak ada istriku. Saya terasa risih mesti jalan berdua Uni sebab orangnya pendiam. Akupun mengira Uni tentunya tidak mau. Tetapi tiada dinyata nyatanya Uni menyepakati masukan istriku.




Pagi-pagi sekali istriku udah pergi naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukuplah jauh dari Mangga Dua serta Ancol. Sesaat menanti Uni yang kembali berjalan-jalan pagi saya sendirian di rumah menyeruput kopi serta merokok. Kami merencanakan jalan jam 10 pagi. Sesudah ngopi serta merokok, saya kembali tidur-tiduran di kamarku menanti jam.

Pikiranku melayang-layang mengayalkan kakak istriku ini. Uni Tati benar-benar menarik perhatianku dengan cara sexual. Buruknnya saya, mulia keluar. Saya dapat tantangan menundukkan wanita baik-baik, saya dapat tantangan menundukkan Uni. Mumpung ada peluang. Basic setan selamanya mencari peluang mengajak.

Kuatur perangkap untuk memancing Uni. Saya tergesa-gesa mandi mencuci tubuh serta keramas. Dengan berlilit handuk saya menanti pulangnya Uni dari olah-raga paginya. Lebih kurang 10 menit saya menanti di balik horden serta kulihat Uni masuk pagar depan dengan pintu besi yang cukup berderit. 

Menyengaja pintu rumah saya tutup tetapi dilewatkan tidak terkunci. Saya berlalu ketujuan kamarku serta selekasnya menempatkan perangkap untuk mengagetkan Uni. Saya masuk kamarku serta selekasnya bertelanjang bundar. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar ikut kubuka agar isi kamar mendapatkan penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai berlaga. Dengan bertelanjang bundar saya menanti Uni melalui kamarku dengan keinginan ia memandang badan serta juniorku yang sejak dari barusan berdiri tegak mengayalkan pengembaraan ini. Handuk kututupkan ke kepala seakan-akan tengah mengeringkan rambut yang basah sesudah keramas. Saya berpura-pura tak memandang serta tak mengerti datangnya Uni. Dari bakik handuk yang kusibak dikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Saya meyakini Uni tentunya memandang tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

Nafsuku makin menggeliat disaat kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang awal mulanya hampir melalui kamarku saat ini seperti terpaku berhenti di muka kamar tiada bergerak. Saya makin aktif mengelus-elus rambutku serta berpura-pura tidak tahu kalau ada orang. Beberapa saat saya melakukan perbuatan demikian serta saya memiliki rencana sensasi tersebut.




Dengan tak diduga kuturunkan handuk serta melihat mengarah pintu kamar. Saya pura-pura kaget mengerti ada orang. “E..eee…maaf Uni, saya duga tidak ada orang,” kataku sembari mendekati pintu seakan-akan pingin tutup pintu. Saya tak mengupayakan tutup kemaluanku yang melawan. Jadi kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenagnya seakan saya memakai pakaian komplet kudekati Uni serta lagi meminta maaf.

“Maaf ya Uni, saya biasa mirip ini. Saya tidak sadar bila ada tamu dirumha ini,” kataku sembari berdiri di muka pintu pengen tutup daun pintu.

Tak diduga seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sembari berkata “i…i…iya , tak apa-apa…..”. Ia langsung masuk ke kamar belakang yang ditujukan padanya sepanjang tingal dirumahku. Saya lantas pakai celana pendek tiada CD serta memakai kaos oblong terus smengetok pintu kamar Uni. “Ada apakah Andy,” kata Uni selesai buka pintu. Kulihat ia tak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca kondisi begitu, saya tak menyiakan peluang. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa bila ada tamu di rumah ini,” kataku menyusun pembicaraan agar menyambung.

“Nggap apa-apa, sekedar Uni malu hati, benar-benar Uni malu memandang kamu telanjang barusan,” balasnya tiada pengen memandang saya. “Kenapa harus malu? Kan tidak menyengaja, apalagi Uni kan sudah menikah jadi sudah terbiasa memandang yang tegak-tegak begitu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Uni barusan kaget 1/2 mati memandang kamu demikian. Yang Uni malu, tiada sadar Uni terpaku di muka kamarmu. Jujur saja Uni udah lama tak memandang begitu jadi Uni seperti terpana,” tuturnya sembari lari ketempat tidurnya serta mulai tersedu-sedu. Saya jadi ngak tega. Kudekati Uni serta kuberanikan menggenggam pundaknua sembari menenangkannya.

“Sudalah tidak mesti malu, kan sekedar kita berdua yang tahu.” Memandang reaksinya yang diam saja, saya mulai berani duduk disebelahnya serta merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya cukup lama tiada berkata apa-apa. Disaat kurasa udah cukup tenang kusarankan untuk mandi saja.

Kutuntun tangannya serta sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk waktu Uni udah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masihlah kencang terasanya melekat didadaku. Terasa sangat debar jantungnya. Perlahan-lahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos sisi belakang barengan dengan ciumanku yang datang dibibirnya.

“Jangan Ndy…dosa,” tuturnya sembari melepas diri dari pelukanku. Akan tetapi pelukanku tak mau melepas badan sintal yang tengah didekapnya. Daam usaha ke dua Uni udah menyerah. Bibirnya dilewatkan kulumat meskipun masihlah tiada perlawanan. Ucoba kembali menyelusupkan tangan di balik kaosnya, kesempatan ini sisi depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu samping kiri. Uni menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya bikin nafsunya naik. Saya tahu dari desiran nafasnya yang mulai mengincar. Saya bingung dengan wanita ini, masih diam tiada perlawanan. Mungkin ini gaya wanita baik-baik. Bagusnya, semua apakah yang kulakukan tak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apakah yang kulakukan terhadapnya.

FAMILIAR

Perlahan-lahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masihlah diam.

Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun kembali kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun kembali ke sekelompok rambut serta ke dua pahanya hujilat-jilat selalu hingga keujung jempol kaki. Saya tak terasa jijik sebab badan Uni yang putih bersih benar-benar memunculkan gairah.

Kukangkangkan kakinya, uni masihlah diam saja. Tetapi kuamati matanya terpejam nikmati sentuhan tiap-tiap jengkal ditubuhnya. Baru disaat kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina serta klitorisnya Uni tak diduga berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni cuma menggeleng. Serta kesibukan jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat serta tak diduga ia meraung..”Andyyyyyyy… marilah Andy….janganlah siksa saya dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni telah tidak tahan,” tuturnya.

Saya tak mau terlalu lama. Tiada banyak varian kembali langsung kunaiki ke dua pahanya serta kutusukkan juniorku kelobah surganya yang udah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak ke dalam. Cukup seret kurasakan, mungkin sebab udah dua tahun nganggur dari kesibukan. Kugenjot pantatku dengan irama masih, keluar serta masuk. Uni makin menggelinjang.

Saya fikir tidak mesti makin lama bersensasi, selesaikan saja. Laen waktu baru lama. Memandang reaksinya tanda-tanda pengen orgasme , pergerakan pantatku makin cepat serta kencang. Uni meronta-ronta , menarik semua apakah yang dapat ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tidak lewat dari tarikannya. Semuanya dijalankan dengan semakin banyak diam. Serta tak diduga tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya mengisyaratkan ia sampai puncak. Saya mepercepat kocokanku di atas tubuhnya.

Tak diduga saya didikejutkan dengan hentakan tubuhnya sertai tanganya yang memajukan tubuhku. “Jangan keluarin di dalam ….saya kembali subur,” suaranya tresengal-sengal di tengah gelombang kesenangan yang belumlah mereda.

Kekagetanku hilang selesai tahu reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin di luar ya,” balasku sembari kembali masukkan Junior ku yang sudah sempat lepas dari vaginanya sebab dorongan yang cukuplah keras. Kembali kupompa pinggulku. Saya perasaan kesempatan ini Uni cukup santai. Tetapi masih dengan diam tiada banyak reaksi Uni terima enjotanku. Cuma parasnya yang terkadang meringis keenakan.

Serta sampailah waktunya, disaat punyaku merasa mulai berkedut-kedut, secepatnya kucabut dari vagina Uni serta kugencet batang juniorku sembari menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur badan Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan juga wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Serta saya terkulai lemas penuh kesenangan. Kulihat Uni bagkit ambil tisu serta meneyka tubuh dan mukanya.

“Andy…kamu udah memberi apakah yang tidak pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sembari rebahan disampingku.

Dengan kesepakatan Uni, kami menelpon istriku menyampaikan kabar bila gagal ke Ancol sebab Uni tidak enak tubuh. Meskipun sebenarnya kami menambahkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masihlah 3x kembali kerjakan persetubuhan. Dalam dua sessi tersebut benar-benar tampak perubahan yang berlangsung sama Uni. Kalau permainan pertama ia banyak diam, permainan ke dua mulai menantang, permainan ke-3 berubah menjadi menguasai, permainan ke-4 berubah menjadi buas….buas…sangat buas. Saya sudah sempat pakai kondom agar dapat dengan lega menumpahkan sperma waktu punyaku ada di dalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tetapi saya ikut nikmati apakah yang tidak pernah saya rasakan sepanjang bersuami. Suamiku itu yaitu pilihan orang-tua serta perselisihan 20 tahun dengan Uni. Hingga Uda wafat, Uni tidak sempat rasakan kesenangan sexual mirip ini. Sebenarnya Uni masihlah kepengen nikah kembali tetapi tidak sempat bertemu orang yang pas. Mungkin tempat Uni jadi kepala sisi bikin banyak pria menjauh.” Narasi Uni sebelum kami saling tertidur nyenyak.

0 comments: