SEO page contents SEO page contents MALAY SCANDALS ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, October 23, 2018

MALAY SCANDALS

SECRETARY SCANDAL 


VIDIO SEX - Aq memperoleh cerita yang asyk serta gak dapat terabaikan walau sebenarnya cerita itu berlangsung kurang lebih 1 tahun yang silam tetapi rasa-rasanya baru tempo hari aq rasakan, narasi ini mengisahkan perihal istri dari pamanku di mana pamanku barusan mengadakan pernikahannya meski dapat dikata telat, sebab umurnya suah agak tua.




Pamanku termasuk orang sukses sebab dalam bisnisnya lancer semua, mungkin maka itu pamanku repot ke bisnisnya hingga lupa pendamping hidupnya, udah direkomendasikan pada keluarganya serta dipilihakn wanita tetapi selalu ada pertimbangan yang spesial dari paman sendiri, meminta ini meminta itu serta dalam suatu waktu paman membawa wanita yang amat cantik.

Namanya Ayu seperti namanya ia pun cantik, gak cantik juga ia pun supel pada kami, ia berumur 24 tahun serta waktu itu dia kerja jadi sekretaris di perusahaan kawan pamanku itu.

Lantas kami terlibat percakapan, nyatanya Ayu memang enak buat dibawa bercakap. Serta aq menyaksikan nampaknya pamanku tertarik sekali dengannya, sebab aq tahu matanya tak pernah terlepas melihat muka Ayu. 


Tetapi tdk demikian perihalnya dengan Ayu. Dia paling sering memandangku, terlebih saat aq bicara, tatapannya dalam sekali, seakan-akan bisa tembus pikiranku. Aq mulai memikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku.

Tetapi aq tidak bisa mengharapkan banyak, soalnya bukan aq yang akan dijodohkan. Tetapi aq tetap harus memandangnya saat dia tengah bicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan shampo, kulitnya putih bersih, kakinya pun putih mulus, tetapi nampaknya dadanya cukup rata, tetapi aq tidaklah terlalu memikirkannya.

Tdk merasa hari udah mulai malam. Lantas sebkamum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan dalam sebuah restoran chinese food di dekat tempat tinggalnya di daerah Sunter. Saat hingga di restorant itu, aq langsung pergi ke wc dahulu sebab aq udah kebelet. Sebkamum aq tutup pintu, mendadak ada tangan yang membendung pintu itu. Nyatanya ialah Ayu.

“Eh, ada apakah Yu?”

“Enggak, aq ingin kasih kartu nama aq, besok ingat telpon aq, ada yang ingin aq omongin, oke?”

“Kenapa gak saat ini saja?”

“Jangan, ada paman kamu, intinya besok ingat.”

Sesudah acara makan malam itu, aq lantas pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apakah yang ingin dibicarakan sama Ayu sich. Tetapi aq tak ingin fikir panjang kembali, apalagi kelak aq bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok mesti masuk kerja.

Besoknya waktu istirahat makan siang, aq meneleponnya serta menanyakan langsung kepadanya.

“Eh, apakah sich yang ingin kamu omongin, aq ingin tahu sekali?”

“Eeee, ingin tahu ya, Ton?”

“Iya lah, marilah dong buruan!”

“Eh, slow saja kembali, napsu amet sich kamu.”

“Baru tahu yah, napsu aq bener-bener tinggi.”

“Napsu yang manakah nih?” Ayu nampaknya memancingku.

“Napsu makan dong, aq kan bkamum pernah makan siang!”

Aq pernah emosi pun rasa-rasanya, nampaknya dia tidak mengerti aq ini orang yang amat menjunjung waktu, terlebih jam makan siang, soalnya aq sembari makan bisa juga sekaligus main internet dalam tempat kerjaq, sebab waktu itu pastinya bosku pergi makan kkamuar, jadi aq bebas surfing di internet, gratis kembali.

“Yah sudah, aq cuman ingin menyebutkan dapat gak kamu ke apartment aq sore hari ini sesudah pulang kerja, soalnya aq ingin bercakap banyak sama kamu.”

Aq tidak paham, nih orang mengapa tdk menyebutkan tempo hari saja.

Lantas kataq, “Kenapa gak tempo hari saja bilangnya?”

“Karena aq ingin kasih kejutan untuk kamu.” tuturnya manja.

“Ala, begitu saja gunakan kejutan semua, yah sudah entar aq ke tempat kamu, kurang lebih jam 6, alamat kamu dimana?”

Lantas Ayu menyebutkan, “Nih catet yah, apartment XXX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XXX (edited), ingat yah!””Oke deh, nantikan saja kelak, bye!”

“Bye-bye Ton.”

Seudah telpon terputus, lantas aq mulai mengayalkan apakah yang bakal dibicarakan, lantas pikiran nakalku mulai kerja. Apakah dapat aq menyentuhnya kelak, namun langsung aq memikir perihal pamanku, bagaimana bila kelak ketahuan, pastinya tdk enak dengan pamanku. Lantas aq lantas mulai terbenam dalam kegiatan pekerjaanku.




Tdk lama lantas waktu udah memberikan waktu 17.00, udah saatnya nih, pikirku. Lantas aq lantas mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Cukup dekat dari tempat kerjaq di Roxymas. Sesampainya disana, aq lantas langsung menaiki lift ke lantai yang diberitakan. Demikian hingga di lantai itu, aq lantas langsung memandangnya tengah buka pintu ruanganya.

Langsung kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampai yah, Yu..”

Ayu tersentak kaget, “Wah aq sangka siapa, gunakan tepok semua.”

“Kamu khan kasih kejutan buat aq, jadi aq pun musti kasih kejutan pun untuk kamu.”

Lantas dia mencubit lenganku, “Nakal kamu yah, awas kelak!”

Kujawab saja, “Siapa taqt, bener-bener aq pikirin!”

“Ayo masuk Ton, enjoy saja, kira saja rumah sendiri.” tuturnya sesudah pintunya terbuka.

Saat aq masuk, aq langsung terpana dengan apakah yang ada pada dalamnya, kulihat temboknya berlainan dengan tembok rumah beberapa orang umumnya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar panorama di luar negeri. Ia nampaknya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tetapi hebat pun bila cuman kerja jadi sekretaris sanggup menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

Sembari aq berkeliling-keliling, Ayu berkata, “Mau minum apakah Ton?”

“Apa saja lah, asal bukan toksin.” kataq bercanda.

“Oh, bila begitu kelak saya campurin obat tidur deh.” kata Ayu sembari ketawa.

Sesaat dia tengah bikin minuman, mataq dengan tdk berniat tertuju pada rack VCD-nya, saat kulihat satu-satu, nyatanya semakin banyak film yang memiliki bau porno. Aq tdk sadar saat dia udah kembali, tahu-tahu dia nyeletuk, “Ton, pabila kamu ingin lihat, setel saja langsung..!”

Aq tersentak saat dia ngomong sesuai itu, lantas kubilang, “Apa aq gak salah denger nih..?”

Lantas tuturnya, “Kalo kamu terasa salah denger, yah aq setelin saja saat ini deh..!”

Lantas dia lantas ambil sembarang film lantas disetelnya. Wah, hilang ingatan pun nih cewek, pikirku, apakah dia tidak mengerti bila aq ini laki laki, baru kenal satu hari saja, udah seberani ini.

“Duduk sini Ton, janganlah bengong saja, khan sudah aq menyebutkan kira saja rumah sendiri..!” kata Ayu sembari menepuk sofa menyuruhku duduk.

Lantas aq lantas duduk serta lihat di sebelahnya, cukup lama kami terdiam saksikan film panas itu, hingga akhirnya aq lantas membuka mulut, “Eh Yu, barusan di telpon kamu menyebutkan ingin ngomong suatu, apakah sich yang ingin kamu membicarakan..?”

Ayu tdk langsung ngomong, tetapi dia lantas memegang jemariku, aq tdk menduga bakal perbuatannya itu, tetapi aq lantas tdk berupaya buat melepaskannya.

Cukup lama lantas baru dia ngomong, perlahan sekali, “Kamu tahu Ton, semenjak tempo hari berjumpa, sepertinya aq terasa ingin memandang kamu senantiasa, bercakap senantiasa. Ton, aq senang sama kamu.”

“Tapi khan tempo hari kamu diperkenalkan ke Paman aq, apakah kamu gak terasa pabila kamu itu dijodohin ke Paman aq, apakah kamu gak lihat reaksi Paman aq ke kamu..?”

“Iya, tetapi aq gak ingin dijodohin sama Paman kamu, soalnya umurnya saja beda jauh, aq pikir-pikir, mengapa hari itu bukannya kamu saja yang dijodohin ke aq..?” kata Ayu sembari mendesah.

Aq lantas menjawab, “Aq sebetulnya juga sukai sama kamu, tetapi aq gak enak sama Paman aq, entar dikiranya aq kurang ajar sama yang lebih tua.”

SECRETARY MALAY


Ayu diam saja, demikian pula aq, disamping itu film makin tambah panas, tetapi Ayu tdk membiarkan genggamannya.

Lantas dengan tdk sadar otak pornoku mulai kerja, soalnya kupikir saat ini kan tdk ada orang-orang ini. Lantas mulai kuusap-usap tangannya, lantas dia melihat padaq, kutatap matanya dalam-dalam, sembari berkata dengan perlahan, “Ayu, aq cinta kamu.”

Dia tdk menjawab, tetapi pejamkan matanya. Kupikir ini waktunya, lantas pelan-pelan kukecup bibirnya sembari lidahku menerobos berjumpa lidahnya. Ayu lantas lantas membalasnya sembari memkamukku erat-erat.

Tanganku tdk tinggal diam berupaya buat meraba-raba buah dadanya, nyatanya cukup besar pun, meski tdk sebesar punyanya bintang film porno. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah nikmati rangsangan yang di terima pada buah dadanya.

Lantas aq berupaya buka satu-satu kancing pakaiannya, lantas kuremas-remas payudara yang masihlah terbungkus BRA itu.

“Aaaaahhh, membuka saja BH-nya Ton, cepat.., oohh..!”

Kucari-cari pengaitnya di belakang, lantas kubuka. Wah, nyatanya cukup pun, masihlah padat serta kencang, meski tdk demikian besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.

“Esshh.. ouww.. aduhh.. Ton.. sangatlah nikmat lidahmu.., teruss..!”

Sesudah suntuk dengan payudaranya, lantas kubuka skamuruh bajunya hingga bugil keseluruhan. Dia pun tak ingin kalah, lantas membiarkan semua yang kukenakan. Buat sebentar kami sama sama berpandangan terkagum pada keindahan semasing. Lantas dia menarik tanganku ke arah ke kamarnya, tetapi aq membiarkan pegangannya lantas menggendongnya dengan ke dua tanganku.

“Aouww Ton, kamu romantis sekali..!” tuturnya sembari ke dua tangannya menggelayut manja mengelilingi leherku.

Lantas kuletakkan Ayu pelan-pelan diatas ranjangnya, lantas aq menindih tubuhnya dari atas, buat sebentar mulut kami sama sama pagut memagut dengan mesranya sembari berpkamukan erat. Lantas mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Ayu mendesah-desah nikmat. Tdk lama aq bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian.

“Aduh Ton, kamu ngerjain aq yah, awas kamu kelak..!”

“Tapi kamu senang khan? Geli-geli nikmat..!”

“Udah ah, jilati saja memek aq Ton..!”

“Oke boss.., siap kerjakan perintah..!”

Langsung kubuka paha lebar-lebar, tiada menanti kembali langsung kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Ayu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seolah-olah tak ingin kalah dengan permainan lidahku ini.

“Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. sangatlah nikmat..!”

Cukup lama pun aq bermain di klitorisnya hingga nampak banjir di seputar vaginanya.

“Ton, masukkin saja titit kamu ke lobang aq, aq sudah gak tahan kembali..!”

Dengan selekasnya kuposisikan diriku buat tembus kemaluannya, tetapi saat kutekan ujung penisku, nyatanya tak ingin masuk. Aq baru mengetahui nyatanya ia masihlah perawan.

“Ayu, apakah kamu tdk menyesal perawan kamu aq tembus..?”

“Ton, aq ikhlas bila kamu yang ngambil perawan aq, untuk aq pada dunia ini cuman ada kita berdua saja.”

Tiada ragu-ragu kembali langsung kutusuk penisku dengan kuat, rasa-rasanya seperti ada suatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.

“Aduh sakit Ton, tahan dahulu..!” tuturnya membendung sakit.

Aq lantas diam sesaat, lantas kucium mulutnya buat menurunkan perasaan sakitnya. Beberapa waktu lantas dia terangsang kembali, lantas tiada sia-sia kembali kutekan pantatku hingga batang kemaluanku masuk seluruhnya ke lubangnya.

“Pelan-pelan Ton, masihlah sakit nih..!” tuturnya meringis.
Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat ia mulai terangsang kembali. Lantas gerakanku mulai kupercepat sembari menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Ayu amat nikmati sekali permainan ini.

Selang beberapa saat dia mengejang, “Ton, aa.. aqu.. ingin kkamuarr.., teruss.. senantiasa.., aahh..!”

Aq lantas mulai rasakan hal sama, “Yu, aq pun ingin kkamuar, di atau di luar..?”

“Kkamuarin di dalam saja Sayang… ohhh.. aahh..!” tuturnya sembari ke dua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku serta senantiasa menggoyangkan pantatnya.

Mendadak ia menjerit histeris, “Oohh… sshh… sshh… sshh…”

Nyatanya ia udah kkamuar, aq senantiasa menggenjot pantatku kian cepat serta keras sampai menyentuh ke basic liang senggamanya.

“Sshh.. aahh..” serta, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”

Kutekan pantatku sampai batang kejantananku melekat ke basic liang kenikmatannya, serta kkamuarlah spermaq ke liang surganya.

Waktu paling akhir air maniku kkamuar, aq lantas terasa lemas. Meski dalam situasi lemas, tdk kucabut batang kemaluanku dari liangnya, tapi tingkatkan kembali ke dua pahanya sampai dengan jelas aq bisa menyaksikan bagaimana rudalku masuk ke sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang merayu. Kubelai bulu-bulu itu sembari kadang-kadang menyentuh klitorisnya.

“Sshh.. aahh..!” cuma desisan saja sebagai jawaban atas perlaqanku itu.

Selanjutnya kami berdua saling lemas. Kami sama sama berpkamukan saat kurang lebih satu jam sembari meraba-raba.

Lantas dia berkata kepadaq, “Ton, moga-moga kita dapat berhimpun begini Ton, aq amat sayang pada kamu.”

Aq diam sesaat, lantas kubilang berikut, “Aq pun sayang kamu, tetapi kamu musti janji tdk bisa melayani paman aq pabila ia nyari-nyari kamu.”

“Oke bossss, siap kerjakan perintah..!” tuturnya sembari memkamukku lebih erat.

Mulai sejak itu, kami berubah menjadi amat lengket, setiap malam minggu tetap kami bertingkah seperti suami istri. Bukan sekedar di apartmentnya, kadang-kadang aq ada ke tempat kerjanya serta melaqkannya berbarengan di WC, tentunya sesudah kebanyakan orang udah pulang.

Kadang-kadang dia pun ke tempat kerjaq buat meminta jatahnya. Tuturnya pamanku sudahlah tidak sempat mencarinya kembali, soalnya setiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya ialah mesin penjawabnya, lantas gak sempat dibalas Ayu, mungkin selanjutnya pamanku jadi suntuk sendiri.

Aq Dengan Calon Istri Pamanku kerap berjalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tak pernah berjumpa dengan pamanku itu. Hingga sekarang ini aq masihlah jalan berbarengan, tetapi saat kutanya hingga kapan ingin berikut, dia tdk menjawabnya. Aq ingin sekali menikahinya, tetapi nampaknya dia bukan jenis cewek yang ingin miliki kkamuarga. Tetapi semakin lama kupikir, tdk apalah, yang utama aq bisa nikmatnya juga. TAMAT

0 comments: