SEO page contents SEO page contents ANTRIAN DONG ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, November 2, 2018

ANTRIAN DONG

ANTRIAN DONG NGENTOTNYA


VIDIO SEX - Sore itu selesai fitness saya pulang berbarengan Linda yang menumpang di mobilku, ditengah jalan Linda akan memutuskan buat turut ke rumahku.

“Untuk cuman minum jus sembari buang perasaan lelah,” tukasnya.

Pastinya saya tidak menampik, bahkan juga senang lantaran tentunya seperti umumnya bila pulang sendiri demikian datang akan langsung disergap sepi.

Demikian datang di dalam rumah, sehabis parkir kami langsung ketujuan teras di belakang yang menghadap kolam renang ukuran kecil. Badan masihlah berkeringat bekas fitness barusan, Linda merebahkan diri di kursi malas serta saya di kursi di muka suatu meja bundar yang berpayung besar. Lekas kupanggil Komar, pembantuku, buat membikinkan dua gelas jus tomat kegemaran kami. 




Demikian Komar pergi, saya lekas melepas pakaianku sampai tinggal pakaian senamku yang menempel ketat di tubuhku. Begitu juga Linda, dia melepas kancing-kancing sisi depan busana terusannya, tdk melepasnya tapi masihlah dalam urutan berbaring dia membukanya lebar-lebar. 

Jadi nampak terbukalah saat ini badan Linda yang cuma tertutup CD supermini serta BH yang cuma tutup separo buahdadanya. Dia pejamkan mata nikmati kesantaiannya. Diam-diam serta tidak umumnya, mataku melihat serta nikmati keindahan badan Linda. Kala tersebut Komar ada mengantar dua gelas minuman, serta lantaran tahu majikannya tengah enjoy jadi dia lantas lekas dengan malu-malu kembali ke rumah. 

Saya menyambung memandangi badan Linda, tak diduga muncul dorongan kemauan yang kuat sekali buat meraba badan Linda yang masihlah tergolek. Basic pemalu, saya tidak berani menghampirinya tapi cuma meraba tubuhku sembari mengayalkan tengah meraba-raba Linda. Tangan kiriku kueluskan diatas paha yang masihlah tertutup busana senam yang ketat, sesaat tangan kananku mengelus payudaraku yang masihlah tertutup pakaian senam. 

Senantiasa jelas, di masa-masa kesepian ditinggal Amri, sebetulnya saya seringkali lakukan ini sendirian. Tetapi sekarang ini sembari memandangi Linda, benar-benar perasaanku sangat lainnya, ada rangsangan yang tambah lebih hangat serta pastinya tak lagi dalam perasaan sepi.

Karena sangat kurangnya CD Linda, kulihat ada bulu-bulu kemaluannya yang keluar dari pnggir-pinggir CD-nya. Dengan menatapnya, muncul kemauan buat memandang dalam kondisi semuanya telanjang. Kala itu juga kuselipkan tangan kananku ke balik pakaian senamku, lantaran tidak memanfaatkan BH jadi langsung jari telunjuk serta jari tengahku menyentuh puting-puting susuku yang nyatanya telah mengeras. 

Menyusul lantas tangan kiriku melalui lobang busana pada bagian perutku, nyelip masuk merogoh langsung menjurus kemaluanku. Kuraba-raba bulu-bulu kemaluanku sembari mengayalkan kalau yang kuraba yaitu bulu-bulu kemaluan Linda. Ada perasaan geli serta naik-turun rangsangan gemilang saat jariku mulai menyentuh sisi atas bibir kemaluanku, kala itu juga tidak tahan kembali saya menjepit puting susuku sembari meremas-remas payudara kiriku.

Tidak tahan kembali, jari-jari tangan kiriku lantas senantiasa melesat hingga sampai di sela memekku yang nyatanya telah merasa basah. Saya menggosok-gosoknya dengan lembut disana. Dengan cukup susah lantaran terjepit pakaian senam yang ketat, sela memekku itu dikit saya rekahkan sampai kujumpai kelentitku. Jempolku dengan lembut menggosoki kelentit, sesaat dua jari telunjuk serta jari tengahku dikit kumasukan ke memek, seterusnya lewat cara simultan saya maju-mundurkan; dua jari keluar-masuk sesaat jempolku masih menggosok kelentit. 




“Ohh.. emhh..,” tidak tahan kembali saya melenguh lembut, sesaat tangan kananku semakin ganas meremas payudaraku bergantian dari kanan ke kiri.

“Ohh.. ahh..,” karena sangat enaknya jadi tiada sadar lenguhanku keluar cukup keras.

Saya sekali-kali tidak tahu bila Linda terbangunkan oleh suaraku. Dia dikit buka matanya lantas melihat apakah yang tengah kulakukan. Lantaran tidak jelas serta lantaran nafsuku telah semakin naik, jadi kocokan di memekku serta remasan tangan di buahdada-ku lantas semakin ganas. 

Dua jariku semakin dalam melesak di memekku senantiasa keluar-masuk, keluar-masuk, keluar-masuk.. Ahh.. Serta buat masuk lebih dalam kembali, jadi saya mesti dikit merunduk, dengan demikian dua jariku semua terbenam, kujepitkan memekku sampai dinding-dinding dalamnya meremas jari-jariku. Kala merunduk itu juga, Linda yang dari barusan ngintip mulai bereaksi.

Dengan jempolnya dia kait BH mininya ke bawah sampai juga sekaligus buahdada-nya terbebaskan. Saat saya kembali bergantung di kursi sembari tidak melepas jariku yang tertanam di memek, saat ini kulihat Linda lantas tengah meremas-remas buah-dada telanjangnya. Sisi tangannya kembali lantas terbenam melalui tepi CD supermini-nya, sampai terungkap serta terpampang jelaslah jarinya yang tertanam di memeknya itu. Ohh.. film bokep saya malahan bahagia serta tdk malu-malu kembali memandang panorama itu, serta saat ini jadi tahulah kalau Linda lantas sebetulnya ikuti seluruhnya adeganku.

“Linda, ohh.. ka.. kamu.. di.. diam-diam.. oh..” tidak dapat kuteruskan kalimatku buat menegur Linda, gairah kesenangan mengubur kata-kataku yang berpindah lenguhan-lenguhan. Tetapi Linda rupanya tahu maksudku.

“Ya.. ya.. lanjutkan Teh Tarsih.. saya lantas terangsang melihatmu.. teruss kocok memekmu dengan jarimuu.. ohh kita sama-samaa..teruss.. ya.. ya.. dari barusan saya lihat.. kamu gatel, yaa.. kamu mau dientott..,” kata Linda yang sembari terengah-engah.

“Be.. benar Linda.. akuu.. mau dientot pakai kontoll.. telah empat bulan memekku kedinginanan Lindaa..,” kataku sembari cukup aneh pun lantaran awal mulanya tidak sempat keluarkan banyak kata cabul di depan orang-orang.

“Aku pun, saya ingin kontol gede yang keras menggenjot memekku.. ohh,” desah Linda sembari senantiasa semakin ganas memaju-mundurkan jarinya di memeknya.

“Oohh.. ahh.. uhh..,” jeritku tak diduga saat kurasakan Linda menyedot-sedot kelentitku demikian ganas, sesaat jarinya dengan pergerakan semakin cepat menyodok-sodok lobang memekku. Saya lantas dalam urutan terlentang lakukan serangan yang sama, kuusahakan jari-jariku dapat masuk sedalam-dalamnya di memek Linda. Sedikit sulit, tetapi kuusahakan juga agar dapat menjilat-jilat serta menyedot-sedot kelentitnya. 

NGENTOTNYA


“Aaiiyy.. ohh.. uhh.. sedapnyaa.. Teh Tarsih, teruss.. senantiasa.. janganlah berhentii.. kelihatannya Linda ingin hingga sampai puncakk. Ohh.. lobang memek Teh tarsih lantas telah basah sekali.., saya isap-isap cairannya.. asyikk.. serta licin sekali.. basah sekali Teh Tarsihh,” jerit serta kicau Linda dengan pantat bergoyang-goyang.

“I.. i.. yaa, Lindaa.. Teh Tarsih lantas berasa sudah keluarr.. Kocok teruss.. ohh aahh.. ohh aahh.. ohh aahh.. teruss.. sayangg.. sedott teruss di keelleennittnyaa.. ohh.. Linda.. saya keluarr.. Ohh, nikmatt,” saya serius meraih puncak orgasme.

Jadi saya lantas lekas seperti mempunyai tanggungjawab buat mengantarkan Linda meraih puncak kenikmatannya. Lekaslah saya lakukan apakah yang udah dikasihkan Linda kepadaku. Kocokan jariku di memeknya kupercepat, dengan sekali berguling saat ini tubuhku ada diatas badan Linda, dengan demikian jadi saya lebih gampang kembali buat menggigit-gigit kelentitnya dengan gemas.

“Ohh.. Teh Tarsihh.. enak sekalii.. ohh aahh.. ohh aahh.. ohh aahh..,” desahnya selaras genjotan jariku di memeknya, “Terus.. Teh Tarsih teruss.. janganlah berhenti.. entot senantiasa.. ohh aahh.. ohh aahh.. ohh aahh.. ohh..,” selanjutnya lenguhan panjang terdengar demikian keras, Linda meraih orgasme disinyalir tubuhnya tadi tegang saat ini melemas serta pasrah tidak berkemampuan. Kami lantas selanjutnya terlentang di ranjang kembali kenang kesenangan yang barusan teralami.

Masihlah tiada sepengetahuan kami, Komar nyatanya menyambung pekerjaan mengocok kontolnya sendiri dibalik pintu kamar yang terbuka. Meskipun tidak sangat dekat, dia dapat memandang adegan kami dengan lega, termasuk juga dengan jelas dengerin ocehan serta lenguhan kami. 

Dengan pertolongan ludahnya yang berulang-kali diulaskan ke tangannya dia mengocok kontolnya yang telah super tegang, sampai alami orgasme bertepatan dengan orgasmenya Linda. Tidak ayal spermanya bertebaran di mulut pintu kamarku. Seterusnya Komar secepatnya berlalu lantaran mungkin takut ketahuan.

Sesaat sembari melepas letih dengan badan kami yang masihlah telanjang, Linda memilin-pilin puting susuku.

“Susu Teh Tarsih ini merangsang sekali.. saya lantas ingin punyai susu sebesar ini,” tukasnya dengan gemas.

“Ah, kamu ini Linda..,” jawabku terasa tersanjung.

“Betul, Teh Tarsih.. pantat serta memek Teh Tarsih lantas asik sekali,” kata Linda juga.

“Ah, tidak demikian, buktinya Amri meninggalkanku,” kataku merendah.

“Itulah anehnya.. memek, pantat, serta payudara sebegini bagus, kok ditinggal demikian saja?” bertanya Linda.

“Eh, apakah Linda terlalu sering main dengan sama-sama wanita?” tanyaku ingin tahu.

“Yaa.. Teh Tarsih ini ketinggal era.. Kawan-kawan kita di fitness telah segalanya alami ini.. tetapi kami saling masihlah nikmati juga jalinan kelamin dengan laki laki. Istilahnya bi-sex, Teh Tarsih,” jelas Linda.

“Bi-sex, jadi main dengan wanita OK serta dengan laki laki lantas OK?” tanyaku masihlah dengan suara bloon.

“Ya, demikian, malahan sempat dijalankan lewat cara bertepatan,” jawab Linda cepat.

“Main dengan laki laki juga sekaligus dengan wanita? Oh, kelihatannya asik.. saya sich yang berikut saja baru pertama.. bagaimana dapat demikian, Linda?” tanyaku kian ingin tahu.

“Wah, dengan badan Teh Tarsih yang masihlah sintal sich enteng saja, sesaat keluar akan didapatkan pasangan.. malahan dapat lebih dari satu. Buktinya Si Lily yang gemuk itu, hampir tiap-tiap minggu gonta-ganti pasangan..,” jawab Linda dengan santainya.

“Si Lily kawan kita yang Chinese yang baik hati itu?” tanyaku dengan perasaan kian ketinggal era.

“Betul, eh, Teh Tarsih ingin coba? Bila ingin saya antar?” bertanya Linda.

Ingat kembali pada kesepianku yang berlarut beberapa bulan, pastinya ajakan Linda ini membuatku naik-turun meskipun merasa teramat menegangkan.

“Aku berselingkuh dengan laki laki lainnya?” demikian pertanyaanku berulang-kali keluar di kepala. Tetapi selain itu juga saya tidak dapat mengingkari kepentingan serta dorongan sexualku yang telah tidak tertahankan kembali.

“Boleh pun, sich!” jawabku singkat.

“Nah, bila ingin kita mengatur, deh.. tenang saja.. ditanggung kita akan main dengan laki laki yang clean.. saya lantas tak ingin asal-asalan Teh Tarsih,” tegas Linda.

Seterusnya kami bergegas mandi sama-sama di kamar mandi yang berada di kamarku. Berias dikit, memanfaatkan kembali busana, serta lekas tinggalkan kamar buat mengawali perburuan. Datang di mulut pintu, kakiku yang belumlah bersepatu mencapai lendir cairan kental. 

Demikian dicolek kami lantas lekas tahu kalau itu yaitu cairan sperma yang belumlah jadi kering. Saya serta Linda sama-sama pandang serta pernah risih, tetapi lantas ketawa cekikikan. Lekas juga saya dapat menerka kalau itu spermanya Komar. Ini bisa menjadi narasi sendiri, sesaat ini saya tidak sabar kembali ingin menekuni penjelajahan berbarengan Linda.

0 comments: