SEO page contents SEO page contents PUBLIC AGENT ALESSA SAVAGE ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, November 2, 2018

PUBLIC AGENT ALESSA SAVAGE

PUBLIC AGENT ALESSA SAVAGE GETS CREAMPIED OUTDOORS


VIDIO SEX - Maklum, ayahku cuma pegawai kecil di Pemda KMS. Untuk menyambung hidup serta membiayai sekolahku serta Charles, ibuku terpaksa sekali buka toko jamu di samping rumah. Cukup, lantaran tidak hanya jualan jamu ibu pun jual rokok, permen, alat-alat catat, busana anak-anak dan seterusnya. Sudah pasti, saya menopang ibu dengan sekuat tenaga. Siapa kembali yg dapat menopang beliau tidak hanya saya? 



Charles masih tetap sangat kecil untuk dapat menopang serta tahu mengenai ada problem hidup. Biarpun umur ibu udah berkepala empat tapi masih tetap cantik serta bentuk tubuhnya masih tetap bahenol serta menarik. Maklum ibu memang sukai pelihara tubuhnya dengan jamu Jawa. 

Diluar itu, sejak mulai muda ibu memang cantik. Ibuku campuran, ayahnya belanda serta Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tapi kelahiran Banyumas. Dia lebih Jawa daripada Ambon, biarpun namanya Ambon. Saat hidup sampai wafat bapak bahkan juga belum sempat menyaksikan Ambon.

Bapak wafat sebab kecelakaan bus saat bekerja di Jakarta. Bus yg ditumpanginya ngebut serta nabrak truk tangki yg menampung bahan bakar bensin. Truk serta bus saling terbakar serta tidak ada seseorang penumpangpun yg selamat termasuk juga ayahku. 



Sejak mulai itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya. Baru 1 tahun yang silam diam-diam ibu pacaran dengan duda tiada anak, kawan sekantor ayahku dahulu. Namanya Sutoyo, usianya sama juga dengan ibuku, 42 tahun. 

Sebetulnya saya udah syak wasangka, lantaran Pak Toyo (saya memanggil-nya “Pak” sebab kawan ayahku) yg tempat tinggalnya jauh seringkali ada minum jamu serta bercakap dengan ibuku. Makin lama mereka jadi akrab serta tambah banyak ngobrolnya ketimbang minum jamu. Kecurigaanku bisa dibuktikan saat pada satu hari. ibu memanggilku serta diajaknya bicara lewat cara pribadi.

“Begini Cyn”, kata ibu saat itu.

“Ayahmu kan udah tiga tahun tinggalkan kita, hingga ibu udah cukuplah lama menjanda.”

Saya dapat langsung menebak apakah yg dapat disebutkan ibu sesudah itu. Saya cukup sudah dewasa untuk memahami begitu sepinya ibu ditinggal bapak. Ibu masih tetap muda serta cantik, tentu dia dibutuhkan seorang untuk mendampinginya, meneruskan kehidupan. Saya sadar lantaran saya pun wanita biarpun belum sempat menikah. 

“Ibu tidak dapat terus terusan hidup sendiri. Ibu dibutuhkan seorang untuk menemani ibu serta menjaga kalian berdua, kamu serta adikmu masih tetap dibutuhkan perlindungan, masih tetap dibutuhkan kasih sayang serta sudah pasti dibutuhkan cost untuk meneruskan studi, kalian buat ibu sudi menikah kembali dengan Pak Toyo dengan angan-angan hari esok kalian lebih terjamin.

Kamu tahu?” demikian kata ibu.

“Ibu pengen menikah dengan Pak Toyo?” saya langsung memotongnya.

“Tidak apa-apa kok Bu, Pak Toyo kan orang baik, duda kembali. Ditambah lagi ia kan sisa kawan bapak dahulu!”.

“Rupanya kamu cukup sudah dewasa untuk dapat membaca semuanya yg berlangsung sekelilingmu, Cyn”, ibu tersenyum. “Kamu betul-betul serupa ayahmu.”

Tidak berapakah lama lalu ibu menikah dengan Pak Toyo dengan benar-benar simpel serta cuma dikunjungi oleh kerabat dekat. Seterusnya ibu di bawa ke rumah Pak Toyo, serta rumah kami, kios serta semua dalamnya berubah menjadi tanggung jawabku. Ibu ada pagi hari sesudah kios saya membuka serta pulang sore hari dijemput Pak Toyo sepulangnya dari kantor.

Kehidupan kami bahagia serta wajar saja sampai pada satu hari, kira-kira empat bulan sesudah ibu menikah, satu tragedi dalam rumah tangga berlangsung tiada setahu ibuku. Saya memang berencana diam serta tdk mengulas moment itu terhadap ibuku, saya tak ingin melukai perasaannya. Saya sangat sayang pada ibu serta biarkan kutanggung sendiri.

Peristiwa itu berawal saat saya tengah ada dalam rumah ibuku (rumah Pak Toyo) ambil barang-barang dagangan atas suruhan ibu. Hal semacam itu biasa kulakukan seandainya saya tengah tidak kuliah. Bahkan juga saya pun seringkali tidur dalam rumah ibuku berbarengan adik. Sering satu hari penuh saya ada dalam rumah ibu waktu ibu ada dalam rumah kami mengontrol kios jamu. 




Terkadang saya memang dibutuhkan ketenangan belajar saat tengah menantang ujian semester. Rumah ibu Sepi di siang hari lantaran Pak Toyo kerja serta ibu mengontrol kios, sesaat dalam rumah itu tdk ada pembantu. Siang itu ibu menyuruhku ambil barang-barang dalam rumah Pak Toyo sebab persediaan di kios habis. Ibu berikanku kunci biar saya dapat masuk rumah dengan lega. Tapi saat saya ada nyata-nyatanya rumah tdk digembok lantaran Pak Toyo ada dalam rumah. Saya dikit bingung, mengapa Pak Toyo pulang kantor demikian awal, apa sakit?

“Lho, Bapak kok udah pulang?” tanyaku dengan dikit bingung. “Sakit ya Pak?”.

“Ah tidak”, jawab Pak Toyo.” Ada sejumlah surat tertinggal. kamu sendiri mengapa kemari? Diminta ibumu ya?”.

“Iya Pak, mengambil barang-barang dagangan”, jawabku wajar saja. Seperti biasa saya selalu saja nyelonong masuk ke ruangan dalam untuk ambil barang yg kuperlukan.

Tidak kusangka, Pak Toyo mengikutiku dari belakang. Saat saya udah ambil barang serta ingin kembali, Pak Toyo berdiri demikian dekat dengan diriku hingga nyaris saja kami bertubrukan. Saya kaget serta lebih kaget kembali saat mendadak Pak Toyo memeluk pinggangku. Belum saya tidak setuju, Pak Toyo udah mencium bibirku, dengan lekatnya.

Barang dagangan terjatuh dari tanganku saat saya berupaya menggerakkan badan Pak Toyo biar melepas tubuhku yg dipeluknya erat sekali. Tapi nyata-nyatanya Pak Toyo udah kerasukan setan jahanam. Dia betul-betul tidak memedulikan doronganku serta bahkan juga makin memperkuat pelukannya. Saya tidak sukses melepas diri. Pak Toyo menghimpit tubuhku dengan tubuhnya yg besar serta berat. Saya pengen berteriak tapi mendadak tangan kanan Pak Toyo tutup mulutku.

“Kalau kamu berteriak, semua tetangga dapat banyak yang datang serta ibumu dapat benar-benar malu”, tukasnya dengan nada serak.

Nafasnya terengah-engah meredam nafsu. “Berteriaklah biar kita semua malu!”

Saya jadi ketakutan serta tidak berani berteriak. Perasaan takut serta kasihan terhadap ibu bikin saya luluh. Pikirku, bagaimana kalaupun sampai orang yang lain tahu apakah yg tengah berlangsung serta apakah yg dibuat suami ibuku terhadapku.

Belumlah juga saya jernih memikir Pak Toyo menyeretku masuk ke kamar tidur serta mendorongku sampai jatuh telentang pada tempat tidur. Dengan garangnya Pak Toyo menindih tubuhku serta menciumi wajahku. Sesaat tangannya yg kanan konsisten mendekap mulutku, tangan kirinya ambil suatu dari dalam saku celananya. 

Benda kecil licin selekasnya dipaksakan masuk ke mulutku. Benda kecil yg nyata-nyatanya kapsul lunak itu pecah dalam mulut serta terpaksa sekali tertelan. Sesudah menelan kapsul itu mataku jadi berkunang-kunang, kepalaku jadi berat sekali serta anehnya, gairah seksku muncul lewat cara mendadak. Jantungku berdebar keras sekali serta saluran darahku berasa benar-benar cepat. 

Entahlah bagaimana, saya pasrah saja serta bahkan juga demikian menghendaki sentuhan seseorang lelaki. Gairah itu demikian mencapai puncak serta menggelora itu ada lewat cara mendadak menyerang seluruhnya tubuhku. 

CREAMPIED OUTDOORS


Samar-samar kulihat muka Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan dia bangun serta melepas seluruhnya pakaianku. Lalu dia buka busananya sendiri. Saya tidak dapat menampik. Diriku seperti terbang di awang-awang serta biarpun tahu apakah yg tengah berlangsung, tapi betul-betul tidak ada tekad untuk menantang.

Begitupun saat Pak Toyo yg udah tidak kenakan pakaian menindih tubuhku serta menggerayangi seluruhnya badanku, saya pasrah saja. Bahkan juga saat saya rasakan satu benda asing masuk tubuhku, saya tidak dapat lakukan perbuatan apa-apa. Tidak dapat untuk menampik, sebab saya rasakan kesenangan gemilang dari benda asing yg mulai tembus serta bergerak-gerak dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entahlah ada dimana. Namun saya tahu, apakah yg tengah berlangsung pada diriku, Saya udah diperkosa Pak Toyo!

Dengan ganas bapak tiriku itu memperlakukan saya seperti pelacur. Dia memperkosaku berulang-kali tiada belas kasihan. Dengus nafasnya yg berat serta tubuhnya yg menindih tubuhku ditambah lagi saat ada suatu benda keras mulai masuk menyisip membelah sisi peka serta sangat terhormat untuk kewanitaanku bikin saya mengerang kesakitan. Saya betul-betul dijadikannya pemuas nafsu yg betul-betul tidak berkemampuan.

Pak-Toyo kuat sekali. Dia memaksaku kembali ke sana kemari berubah urutan berulang-kali serta saya terpaksa sekali menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo jadikan tubuhku jadi bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Demikian dia dapat tuntas kulihat Pak Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan pergerakan cepat dia mengocok-ngocokkan batangannya yg keras itu dengan samping tangannya. 

Serta dalam hitungan beberapa waktu kulihat cairan putih kental menyemprot dengan adanya banyak serta derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi muka serta tubuhku, ada perasaan jijik di hatiku tidak hanya kurasakan amis serta asin yg kurasakan waktu cairan itu meleleh ketujuan bibirku, seterusnya dia lunglai serta terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri seperti hancur serta tidak bertenaga.

Seluruhnya tubuhku berasa benar-benar sakit, serta air mata bercucunan di pipiku. Tetapi selalu jelas saja, saya pun menggapai orgasme. Suatu yg belum sempat kualami awal kalinya. Entahlah apakah yg bikin ada dikit perasaan suka dalam hatiku. Perasaan suka serta kesenangan yg betul-betul tidak dapat saya mengerti. 

Saya sendiri tidak paham bagaimana dapat berlangsung, tapi terkadang saya malahan rindu dengan perlakuan Pak Toyo terhadapku itu. Saya udah berupaya berulang-kali menangkal perasaan itu, tapi terus-terusan keluar di benakku. Bahkan juga terkadang saya mengidamkan kembali serta kembali! Hilang ingatan khan?

Serta memang, saat pada satu sore ibu tengah pergi ke luar kota serta Pak Toyo mandatangiku kembali, saya tidak menolaknya. Saat dia udah ada diatas tubuhku yg telanjang, saya malahan nikmati serta mengimbanginya dengan penuh semangat. 

Rupanya apakah yg dikerjakan Pak Toyo terhadapku udah berubah menjadi seperti candu yg membuatku berubah menjadi ketagihan serta ketagihan. Saya sekarang mulai nikmati seluruhnya permainan serta gairah yg gemilang yg tidak dapat kuceritakan sekarang ini dengan banyak kata.

Pak Toyo demikian bergairah serta nikmati seluruhnya lekuk-lekuk tubuhku dengan liarnya, akupun mulai berani berusaha untuk rasakan sisi-sisi badan seseorang lelaki, akupun sekarang mulai berani untuk balas mencumbui, membelai seluruhnya sisi tubuhnya serta mulai berani untuk menjamah batang kejantanan bapak tiriku ini, demikian keras, panjang serta hangat. Saya nikmati dengan benar-benar, Luar Biasa!

Di akhir permainan Pak Toyo tampak benar-benar suka serta begitupun saya. Tetapi sebab malu, saya tidak berkata apa-apa saat Pak Toyo tinggalkan kamarku. Saya berencana diam saja, biar tidak tunjukkan kalau saya pun suka dengan permainan itu. Bagaimana juga saya ialah seseorang wanita yeng masih tetap miliki perasaan malu. Namun, saat Pak Toyo udah pergi ada perasaan sesal dalam hati. Ada perasaan malu serta takut. Bagaimana juga Pak Toyo ialah suami ibuku. Pak Toyo udah menikah dengan ibuku lewat cara resmi hingga dia berubah menjadi bapak tiriku, substitusi bapak kandungku.

Ialah dosa besar mengerjakan interaksi tidak pantas pada anak serta bapak tiri. Haruskah kulanjutkan pertemuan serta interaksi penuh nafsu serta maksiat ini?

Di saat sepi sediri saya termenung serta akan memutuskan untuk menjauh serta Pak Toyo, dan tdk mengerjakan interaksi gelap itu kembali. Tetapi di saat ada peluang serta Pak Toyo mendatangiku dan ajak “bermain” saya tidak sempat kuasa menolaknya. Bahkan juga terkadang apabila dua atau tiga hari saja Pak Toyo tdk ada menjengukku, saya terasa kangen serta mau sekali rasakan jamahan-jamahan hangat darinya.

Perasaan itu yg lalu bikin saya makin tersesat serta makin terkagum-kagum oleh “permainan” Pak Toyo yg gemilang hebat. Dengan penuh kesadaran pada akhirnya saya berubah menjadi wanita simpanan Pak Toyo di luar pengetahuan ibuku.

Sampai saat ini rahasia kami masih tetap tertutup rapat serta pertemuan kami sudahlah tidak berlangsung dalam rumah kembali, tapi tambah banyak di losmen, hotel-hotel kecil serta di beberapa tempat peristirahatan. Yah, dari sana saya serta Pak Toyo dapat bermain cinta dengan penuh perasaan sensasi yg tinggi serta tdk was-was dapat kepergok oleh ibuku, sekarang saya serta bapak tiriku udah seperti berubah menjadi suami istri.

Untuk menghindar perihal yg kemungkinan besar berlangsung, dalam mengerjakan hubungan seksual Pak Toyo tetap menggunakan kondom serta saya juga rajin minum jamu terlambat bulan. Seluruhnya sudah pasti di luar sepengetahuan ibu. Saya memang suka serta bahagia dalam hal pemenuhan kepentingan biologis, tapi sebetulnya jauh dalam lubuk hati-aku benar-benar terguncang. Bagaimana tdk? Saya udah merampas suami ibuku sendiri serta ‘memakannya’ lewat cara bergantian.

Terkadang saya pun terasa kasihan terhadap ibu yg benar-benar mencintaiku. Kalaupun saja sampai ibu tahu interaksi gelapku dengan Pak Toyo, Ibu bakal juga susah sekali. Hatinya bakalan hancur serta jiwanya tercabik-cabik. Bagaimana mungkin anak yg benar-benar disayanginya dapat tidur dengan suaminya? Sampai kapan saya dapat menekuni hidup yg tidak pantas serta penuh dengan maksiat ini?

Entahlah, waktu ini saya masih tetap kuliah. Mungkin apabila kelak udah lulus serta jadi sarjana saya dapat keluar serta lingkugan rumah serta kerja di kota lainnya. Sekarang ini mungkin saya belum pula miliki kebolehan untuk pergi, tapi satu waktu kelak saya bakal juga pergi jauh serta mencari lelaki yg betul-betul sesuai sama serta bisa kuandalkan jadi suami yg baik, serta tentu kuharapkan lebih perkasa dari yg kudapatkan serta kurasakan saat ini.

Mungkin lewat cara itu saya dapat melupakan Pak Toyo serta melupakan peristiwa-peristiwa yg benar-benar bikin malu itu.

0 comments: