SEO page contents SEO page contents ANI SIGADIS DESA JUAL DIRI ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, November 9, 2018

ANI SIGADIS DESA JUAL DIRI

ANI SIGADIS DESA JUAL DIRI KEPADA COWOK HIDING BELANG


VIDIO SEX - Cuman ada 4 kamar yg terisi ketika itu. Satu keluarga muda, mungkin baru berusia 30-an, Seseorang pria 1/2 baya, serta 2 wanita muda yg cantik serta seksi, umurnya kira-kira 22-27 (mereka tinggal satu kamar) serta saya. Kebetulan mereka berdua tinggal di samping kamarku. 




Sebutlah saja mereka Evi serta Silvi. Evi yg lebih muda tetap ada di dalam rumah sore hari, jadi saya kerap mengobrol dengannya. Satu minggu sehabis saya tinggal dalam tempat kost itu baru mulai pengembaraan seksku. Siang itu seperti biasa saya pulang kuliah serta datang dalam tempat kostku.

Tak berencana saya lihat ke kamar Evi, Evi tengah tidur siang. Mungkin lantaran hawa di temat kostku cukuplah panas ia tak tutup jendela serta cuma memanfaatkan kaos tipis serta celana pendek, serta waktu itu kaosnya dikit terungkap serta tampak payudaranya (Evi tidur tiada memanfaatkan bra). Waktu itu ikut darahku merasa naik serta penisku mengeras. 

Jujur saja, saya belumlah sempat lihat panorama seindah itu. Namun waktu itu saya cuman dapat memuji dengan memandangnya saja. Sehabis bahagia akupun masuk ke kamarku serta mengkhayal kalau saya dapat meraba payudara serta paha mulusnya. Kira-kira jam 3 sore saya keluar kamar, kulihat Evi udah bangun serta tengah duduk di muka kamarnya serta memang seperti biasa kost tempatku itu tengah sepi. 

Tetap dengan kemeja baru saja, akupun keluar serta mengobrol dengan Evi serta satu kali lagi saya cuman dapat memandangnya. Kamar kost Evi dalamnya cukuplah komplet, TV, VCD serta bahkan juga kulkas. Dengan dalih ingin tonton TV saya ajak Evi buat bercakap dalam saja. Meskipun bercakap, mataku sesekali melirik ke badannya serta mangagumi tubuhnya. 

 DEPO 100.000 DAPAT 100.000


Penisku mengeras lihat itu serta akupun bertambah was-was. Lihat saya was-was Evi tersenyum. “Kenapa Re?, Nggak enak yah duduk di bawah?”, Bertanya Evi sekalian senyum. “Ah nggak kok cuman kesemutan” jawabku sekenanya sekalian melirik ke arahnya. “Panas ya udaranya. Lihat, bajuku saja sampai basah sama keringat”, ujarnya sekalian menarik-narik pakaiannya. “Aku mandi dahulu yah, kamu ingin turut nggak mandi bareng saya?”, sekalian ketawa serta menyubit pinggangku. “Bener nih”, tantangku. 

Evi cuman ketawa serta berlalu ke kamar mandi. Kamar kost kami semasing ada kamar mandinya serta berada di belakangku. Tidak tahu mengapa tidak diduga VCD-nya menyala sendiri (nyatanya remotenya posisi olehku) serta nyatanya ada film di VCD-nya, serta itu film porno. Saya saksikan film itu serta tiada sepengetahuanku nyatanya Evi udah tuntas mandi serta sudah berdiri di belakangku. “Hayo tonton BF ya”, ujarnya tidak diduga membuatku kaget. 

Saya melihat serta oh god, Evi cuman memanfaatkan handuk saja. Tingginya yg 165 cm berkulit putih cuma memanfaatkan handuk hanya dada dengan payudaranya yabg dikit tampak serta bawahnya sejumlah centi saja dari lekuk pantatnya yg bundar. “Eh sorry vi, nggak berencana. VCD nya nyala sendiri” kataku sekalian mematikan VCD. “Kok dimatiin, sesudah ini adegannya sengit loh..?” ujarnya sekalian duduk di sebelahku serta menyalakan VCD kembali. 

Penisku yg udah mulai sejak tadi siang udah menegang jadi bertambah tegang saat ini ditambah lagi noton VCD itu ditemani seseorang Evi yg cantik di sebelahku dengan cuma memanfaatkan handuk. “Tuh kan adegannya seru” ujarnya. Waktu itu di VCD kelihatan sang bintang wanita tengah mengerang lantaran vaginanya dijilati. 

“Kalo dijilat begitu berasa enak nggak?” tanyaku. Evi tersenyum saja menjawabnya, “Dah, simak dahulu aja” Saat ini saya bertambah was-was serta penisku bertambah menegang. Evi kelihatan nikmati film itu serta nafasnya lantas bertambah berat mungkin lantaran gairahya yg mulai muncul sama seperti gairahku yg udah muncul mulai sejak tadi siang. Pelan-pelan saya mencium aroma wangi dari badan Evi yg fresh sehabis dia mandi. 

Serta saya lantas mencium lehernya. Evi lantas melengos. “Kenapa Ren?, Kamu ingin cium saya ya?” “Aku dah nggak kuat Vi, bisa yah saya cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, ujarnya sekalian meraba penisku di luar. Waktu itu saya gunakan celana pendek Hawaii. Saya diam saja serta selalu mencium lehernya. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun hingga tampak payudaranya yg putih serta indah. 

Putingnya yg cukup kecoklatan naik saat kuraba lembut. Akupun selekasnya melumat bibirnya sekalian tanganku meraba payudaranya. Evi lantas membalas ciumanku dengan hangatnya. “Hhh”, terdengar desisnya saat mulutku melaju turun serta mulai menciumi payudaranya yg lebih kurang mempunyai ukuran 36B. 




Tanganku lantas kian repot melepas semua handuknya hingga membuat jariku bisa dengan simpel menyelusup ke liang kewanitaannya. “Ssshhh selalu Ren”, desisnya bertambah jadi saat tanganku mengelus klitorisnya. Mulutku lantas repot menciumi-kedua bukit kembarnya. Tangan Evi yg awalnya di samping perlahan-lahan naik ke kepalaku serta meremas rambutku. 

Genggamannya kian kuat sejalan pergerakan tanganku di vaginanya yg udah mulai basah. Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya serta pada akhirnya hingga di liang kewanitaannya. “Aaahhh Ren, enak Ren” Evi menggelinjang hebat saat lidahku menyapu habis klitorisnya. Vaginanya yg udah basah dengan lendirnya bertambah basah oleh sapuan lidahku. 

Tangannya yg udah bebas bekerja ke penisku serta mengocok penisku. “Enak Vi” erangku terima kocokan di penisku. Penisku bertambah tegang serta mulai basah. “Besar ikut punyamu Ren” kata Evi di dalam racauannya. Lidahku lantas jadi bertambah giat melumat habis klitorisnya. Serta pada akhirnya kulihat lubang kewanitaannya serta kumasukan lidahku ke dalamnya. 

“Ren, kamu nakal Ren” racaunya serta badannya lantas menggeliat hebat, kocokannya lantas pada penisku bertambah cepat membuatku terengah-engah. Sehabis 15 menit lidahku mengobok-obok vagina serta lubang kewanitaannya, badan Evi lantas menegang diikuti desahan kepuasannya. Evi orgasme dengan menjepit kepalaku pada ke-2 paha putih mulusnya. Kocokan pada penisku lantas melemah walaupun sebenarnya saya tengah rasakan enaknya. 

Celanaku yg tetap terpakai saya terlepas serta kuarahkan batang kemaluanku ke mulut Evi. Evi lantas menarik penisku serta masukkan ke mulutnya serta menjilati kepala penisku. Tubuhkupun direbahkannya sekalian selalu mengulum penisku. Lama-lama kuluman Evi makin bertambah cepat membuatku rasakan nikmat yg belum juga kurasakannya awal mulanya. 

Sekalian nikmati kuluman Evi, saya lihat ke arahnya. Rambut hitamnya yg lebat menutupi sejumlah besar mukanya. Matanya terkadang terpejam serta melirik nakal ke arahku sekalian mengulum penisku dengan cepatnya. Akupun mengedit posisiku serta kembali menciumi sisi kewanitaannya serta melumat habis kllitorisnya kembali. Evi lantas mendesah serta kian cepat mengulum penisku sekalian terkadang tangannya mainkan buah zakarku. 

Lumayan lama ikut urutan 69 itu kulakukan dikarenakan kesenangan saling kami rasakan. Sampai pada akhirnya Evi alami orgasme yg ke-2 kalinya dengan desahan bahagia yg cukuplah panjang serta melepas kulumannya. “Ren, Masukin penismu dong Ren, jangan sampai untuk aku tersiksa” racau Evi pada desahannya. Akupun mengendalikan posisiku. 

SIGADIS DESA JUAL DIRI


Evi yg tetap tidur telentang dengan kaki menekuk buka pahanya hingga saya bisa lihat vagina indahnya. Kuarahkan batang kemaluanku yg udah menjadi membesar serta menegang ke lubang kewanitaannya. Pelan-pelan kumasukkan kepala penisku, kulihat Evi menggigit bibirnya saat penisku masuk ke vaginanya yg sempit. Akupun rasakan kesenangan yg baru kali itu kurasakan saat semua batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit serta seperti dipijat. 

Akupun mengerakkan pantatku maju mundur sekalian kulihat Evi pejamkan mata serta mendesah. Gak lama Evi lantas mengimbagi gerakanku dengan terkadang menggoyangkan pinggulnya. “Lebih cepat dikit Ren, ahhh, enak sekali”. Akupun mepercepat gerakanku. Evi lantas melenguh serta mendesah, serta pinggulnya lantas kian cepat bekerja. “Terus Ren”, ujarnya. 

Desahannya membuatku bertambah bernafsu serta akupun mencium bibirnya, lehernya serta belakang telingnya. Desahan serta nafasnya bertambah gak teratur. “Terus Ren, saya tidak lama kembali sampai”. Akupun mepercepat gerakanku serta gak lama Kaki Evi yg melingkar di pinggangku kuat begitu pula pelukannya. Evi sudah orgasme kembali. 

Lenguhannya yg panjang membuatku bertambah terangsang. Akan tetapi Evi menggerakkan tubuhku lantaran badannya cukuplah capek. “Kamu belum juga keluar ya Ren? Bertanya Evi. Ia lantas menarik penisku sekalian serta kembali mengulumnya. Kulumannya kesempatan ini lantas lumayan lama sekalian tanganku mainkan klitorisnya. 

Sehabis cukup lama, Evi lantas mengendalikan tempatnya serta memperagakan jenis woman on top. Ia duduk diatas perutku sekalian menggoyangkan pinggulnya serta terkadang memutarnya. Akupun coba bangun lantaran saya gak tahan lihat payudaranya yg putih. Saya pingin sekali mencium serta melumat payudara putih serta kenyalnya. Kucium payudaranya serta perlahan-lahan naik ke lehernya serta belakang telinganya. 

Saya sukai sekali mencium belakang telinganya lantaran Evi tetap mendesah hebat bila dibegitukan. Sejalan dengan desahan serta pergerakan tubuhnya yg bertambah cepat akupun terasa saya akan sampai puncak kenikmatanku. Desahan serta gerakannya kian cepat, pada akhirnya melemah dibarengi desahannya yg panjang. Akupun sampai puncak kenikmatanku waktu itu. 

Sekalian mendesah Evi lantas membaringkan tubuhnya ke kasur dengan urutan penisku tetap berada di dalamnya. Akupun perlahan-lahan mencabut batang kemaluaku yg sudah basah oleh cairannya serta cairanku sendiri. Kucium kembali bibirnya sekalian kuucapkan terima kasih kepadanya. “Makasih ya Vi, Ini pengalaman pertamaku, namun saya bahagia dengan dirimu”. 

“Aku ikut bahagia dengan kamu Ren. Kamu hebat Ren”. “Aku ikut Vi”, kataku sekalian mencium bibirnya kembali. Saya lantas berdiri serta kenakan bajuku kembali. Evi lantas mencermati penisku saat saya kenakan pakaian. Ia duduk serta kembali mengulum penisku. Namun itu tak berjalan lama walaupun sebenarnya penisku udah siap serta tegang kembali. 

“Di taruh buat lain waktu saja ya Ren”, ujarnya saat nafasku mulai kembali tak teratur. Saya cuma tersenyum, “Masih ada lain waktu ya Vi”. Evi cuma ketawa serta kembali lagi kamar mandi. Nyatanya ‘lain kali’ itu ialah besok harinya serta bersambung selalu tiap saat ada peluang. TAMAT

0 comments: