SEO page contents SEO page contents MAIN DI HUTAN DENGAN PACAR TEMAN ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, November 18, 2018

MAIN DI HUTAN DENGAN PACAR TEMAN

MAIN DI HUTAN DENGAN PACAR TEMAN


VIDIO SEX - Saya berusia 27 tahun. Saya telah berkeluarga serta telah miliki anak satu. Saya menikah dengan seseorang pria bernama Niko. Niko yaitu suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Niko yaitu seseorang entrepreneur yang tengah menjalani karier. 




Lantaran kesibukannya, ia kerap pergi keluar kota. Ia kasihan terhadap saya yang tinggal sendiri di rumah berbarengan anak saya yang berumur 2 tahun. Oleh karena itu dia selanjutnya membawa adiknya yang termuda bernama Roy yang berumur 23 tahun buat tinggal berbarengan kami. Roy yaitu seseorang mahasiswa tingkat akhir dalam suatu PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, sampai momen paling akhir yang saya alami.

Saat kami menikah kehidupan sex kami menurut saya normal saja. Saya tidak jelas apa itu yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya memperoleh pelajaran sex, akan tetapi itu cuma hanya teori saja. Saya tidak jelas apakah yang diberi nama orgasme. 




Saya memang nikmati sex. Waktu kami mengerjakannya saya rasakan nikmat. Akan tetapi tak berjalan lama. Suami saya keluarkan spermanya cuma dalam 5 menit. Lalu kami berbaring saja. Sampai kini saya duga itu sex. Bahkan juga hingga anak kami lahir serta saat ini usianya telah capai dua tahun. Ia seseorang anak laki laki yang lucu.

Di dalam rumah kami tak miliki pembantu. Oleh karena itu saya yang bersihkan semua rumah dibantu oleh Roy. Roy yaitu pria yang rajin. Lewat cara fisik ia lebih ganteng dari suami saya. Satu saat waktu saya bersihkan kamar Roy, tak berencana saya memandang buku Penthouse milik dia. Saya kaget tahu kalau Roy yang saya duga alim nyata-nyatanya suka pada membaca majalah ‘begituan’.

Lebih kaget kembali saat saya membaca dalamnya. Di Penthouse ada sisi bernama Penthouse Letter yang dalamnya yaitu narasi perihal fantasi atau pengalaman sex seorang. Saya seseorang tamatan perguruan tinggi pun yang miliki kekuatan bahasa Inggris yang cukup bagus.

Saya tak mengira kalau ada yang namanya oral sex. Di mana pria me’makan’ sisi yang sangat intim dari seseorang wanita. Serta wanita lakukan hal sama pada mereka. Mulai saat itu, saya kerap lewat cara diam-diam masuk ke kamar Roy buat mencuri-curi baca narasi yang terdapat pada majalah itu.

Satu saat waktu saya repot membaca majalah itu, tak saya sadari Roy ada ke kamar. Dia lalu menegur saya. Saya malu 1/2 mati. Saya salting dibuatnya. Tetapi Roy nampak tenang saja. Saat saya keluar dari kamar dia ikuti saya.

Saya duduk di sofa di ruangan TV. Dia ambil minum dua gelas, lalu duduk selain saya. Dia berikan satu gelas terhadap saya. Saya bertanya-tanya, saya tak mengerti kalau saya benar-benar haus waktu itu. Lalu dia membawa saya bicara perihal sex. Saya malu-malu melayaninya. Tetapi dia benar-benar penjelasan. Dengan sabar dia menuturkan apabila ada yang belum juga saya kenali.

Tiada diakui dia udah bikin saya terasa aneh. Excited saya anggap. Saat ini tangannya menjalari semua badan saya. Saya mengupayakan menampik. Saya berkata kalau saya yaitu istri yang setia. Dia lalu berikan argumentasi kalau seorang baru dikira tak setia apabila lakukan coitus. Yakni di mana sang pria serta wanita lakukan hubungan intim dengan penis pada liang kewanitaan.

Saat ini saya bagai miliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh kedua-duanya. Saya ketahui suami saya benar-benar menyintai saya. Saya sangat menyintai suami saya. Akan tetapi saya tak dapat melupakan kesenangan yang udah dikenalkan oleh Roy terhadap saya.

Suami saya belum pernah berprasangka buruk lantaran Roy tak berganti waktu suami saya ada di dalam rumah. Akan tetapi apabila Niko telah pergi keluar kota, ia memperlakukan saya sama seperti istrinya. Ia bahkan juga sempat memaksa buat mengerjakannya di kamar kami. Saya menampik dengan keras. Agar bagaimana saya dapat terasa benar-benar bersalah apabila mengerjakannya di tempat tidur di mana saya serta Niko merajut pertalian yang menurut cinta. 

MAIN DI HUTAN


Saya ungkapkan dengan tegas terhadap Roy kalau ia mesti menuruti saya. Ia cuma mengangguk saja. Saya merasakan aman lantaran ia tunduk terhadap semua perintah saya. Saya belum pernah mengerti kalau saya salah. Betul-betul salah.

Satu kali saya diminta buat lakukan oral sex padanya. Saya betul-betul kaget. Saya tidak bisa memikirkan apakah yang wajib saya kerjakan atas ‘alat’nya. Saya menampik, akan tetapi ia selalu memaksa saya. Lantaran saya konsisten tidak ingin menuruti kemauannya, karena itu pada akhirnya dia menyerah.

Peristiwa ini berjalan sekian kali, dengan akhir ia mengalah. Sampai berlangsung dalam suatu hari di mana waktu saya menampik kembali ia meneror tidak untuk lakukan oral sex terhadap saya. Saya dapat nikmati hubungan intim kami apabila ia udah lakukan oral sex terhadap saya lebih dahulu.

Saya tolak, lantaran saya fikir ia tak serius. Saya memikir kalau ia tetap ingin sex sama seperti saya menginginkannya. Nyata-nyatanya ia betul-betul lakukan ancamannya. Ia bahkan juga tidak ingin lakukan hubungan intim kembali dengan saya. Saya bingung sekali. Saya perlu trik buat melepas diri dari kerumitan keseharian. Untuk saya, sex adalah alat yang bisa mendukung saya menghilangkan beban pikiran.

Saat beberapa saat saya terasa seperti diasingkan. Ia konsisten bicara dengan baik terhadap saya. Akan tetapi tiap kali saya mengupayakan mengajaknya buat lakukan hubungan intim ia menampik. Saya tidak jelas mesti melakukan hal apakah. Saya mengupayakan semampu saya buat merayunya, akan tetapi ia konsisten menampik.

Saya bingung, apakah saya kurang menarik. Muka saya menurut saya cukuplah cantik. Pada saat-saat kuliah, sangat banyak kawan pria saya yang mengupayakan mengambil perhatian saya. Kawan wanita saya mengatakan bibir saya sensual sekali. Saya tak memahami bibir sensual itu bagaimana. Yang saya ketahui saya tak mengambil pusing buat beberapa hal semacam itu.

Saya tak diperbolehkan kebanyakan keluar rumah oleh orangtua saya terkecuali buat kepentingan les atau pelatihan. Saya orangnya supel serta tak pilih-pilih dalam bersahabat. Mungkin perihal ini yang (menurut saya pribadi)membuat banyak kawan pria yang mendekati saya.

Setelah melahirkan, saya konsisten menambahkan kesibukan senam saya. Dari mulai saat kuliah saya suka senam. Saya ketahui saya miliki badan yang menarik, tak kalah dengan yang tetap muda serta belum pula menikah. Kulit saya putih bersih, lantaran ibu saya mengajari bagaimanakah cara menjaga diri.

Apabila saya berjalan dengan suami saya, selalu pria melirik menuju saya. Suami saya sempat menjelaskan kalau ia terasa benar-benar mujur miliki saya. Saya pun terasa benar-benar mujur miliki suami seperti ia. Niko orangnya jujur serta benar-benar bertanggung-jawab. Itu yang benar-benar saya senangi darinya. Saya tidak sekedar memandang dari fisik seorang, akan tetapi lebih dari pribadinya.

Akan tetapi Roy sendiri menurut saya sangat ganteng. Mungkin itu juga penyebab, banyak kawan wanitanya yang ada kerumah. Ujarnya buat belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Roy tidak cuman ganteng pun cerdas menurut saya. Tidak sukar baginya buat mencari wanita cantik yang pengin dengannya.

Saya terasa saya dibiarkan. Roy belum pernah membawa saya buat lakukan hubungan intim kembali. Ia saat ini apabila tak belajar dikamar, tambah banyak memakan saatnya dengan kawan-kawan wanitanya. Saya kesepian sekali di rumah. Untung tetap ada anak saya yang sangat kecil yang bisa menghibur.

Sampai satu waktu saya tidak bisa meredam diri kembali. Malam itu, waktu Roy masuk ke kamarnya selesai lihat film, saya mengikutinya dari belakang. Saya ungkapkan ada yang butuh saya bicarakan. Anak saya telah tidur waktu itu. Ia duduk pada tempat tidurnya. Saya mengatakan saya bersedia mengerjakannya cuma saya tidak jelas apakah yang wajib saya lakukan.

Dengan tangkas ia buka semua celananya kemudian berbaring. Ia ungkapkan kalau saya mesti menjilati penisnya dari atas sampai bawah. Meski tetap ragu-ragu, saya kerjakan seperti yang diminta olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ demikian lidah saya menyentuhnya. Lalu saya diminta membasahi semua permukaan penisnya dengan memanfaatkan lidah saya.

Dengan pertolongan tangan saya, saya jilati semua sisi dari penisnya sama seperti seseorang anak kecil menjilati es-krim. Tak lama setelahnya, saya diminta masukkan penisnya ke dalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya mengatakan, ia sendiri tak masukkan apakah apa ke dalam mulutnya waktu lakukan oral sex terhadap saya, mengapa saya mesti dituntut lakukan perihal yang lebih.

Ia berkata kalau itu karena disebabkan memang bentuk genital dari pria serta wanita berlainan. Jadi bukan soal apa-apa. Ia mengatakan kalau memang oral sex yang dikerjakan wanita pada pria menuntut wanita masukkan penis pria ke dalam mulutnya. Memang saya pun pernah baca dari majalah-majalah Penthouse milik dia, saya cuma mengupayakan menghindar lantaran saya terasa perihal ini sangat tak higienis.

Lantaran risau saya tak mendapat apakah yang saya kehendaki, saya menuruti kemauannya. Lalu saya diminta lakukan pergerakan naik serta turun sama seperti apabila tengah bercinta, cuma perbedaannya kesempatan ini, penisnya ada dalam mulut saya, bukan pada liang senggama saya.

Mulai saat itu, Bari belum pernah ada kembali. Saya memang malas bicara terhadap Roy. Saya mau memperlihatkan padanya kalau saya tak sukai dengan tekniknya menjebak saya. Akan tetapi apabila ada suami saya saya memaksakan diri melakukan tindakan biasa. Saya takut suami saya berprasangka buruk serta menanyakan ada apakah pada saya serta Roy.

Sampai dalam suatu peluang, Roy bicara kalau ia meminta maaf serta benar-benar menyesali tingkah lakunya. Dikatakannya kalau ‘threesome’ yaitu satu diantaranya imajinasinya sampai kini. Saya menjelaskan mengapa ia tak mengerjakannya dengan pelacur. Mengapa mesti menjebak saya. Ia mengatakan kalau ia mau mengerjakannya dengan ’someone special’.

Saya tidak jelas mesti ngomong apakah. Hampir dua bulan saya lakukan berhenti sex. Saya tak perduli padanya. Saya membalas tingkah lakunya seperti waktu saya pertama-tama didesak buat lakukan oral sex padanya.

Saat dua bulan, ada-ada saja yang diperbuatnya buat menyenangkan saya. Sampai satu waktu ia membawa makanan buat makan malam. Saya tidak jelas apakah yang ada dipikirannya. Cuma pada waktu saya keluar, di atas meja telah ada lilin. Waktu saya duduk, ia mematikan sebahagian lampu hingga tempat jadi 1/2 gelap.

Itu yaitu ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya belum pernah cukuplah romantis buat lakukan ini dengan saya. Malam itu ia kembali meminta maaf serta betul-betul membawa saya bicara dengan benar-benar. Saya tidak jelas mesti bagaimana.

Saya terasa saya tidak pernah memaafkannya atas penipuannya terhadap saya. Tetapi malam itu demikian indah hingga saya pasrah saat ia mengangkut saya ke kamar tidurnya.

0 comments: