SEO page contents SEO page contents JILBAB DI COLOK SAMPAI NANGIS ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, October 18, 2018

JILBAB DI COLOK SAMPAI NANGIS

JILBAB DI COLOK SAMPAI NANGIS DI DALAM MOBIL


VIDIO SEX - Pagi itu, cahaya matahari belum juga bisa mengusir embun putih yg menyelimutinya satu villa modern di lokasi Puncak Pass. Sejumlah gerombol embun masihlah nampak melayang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masihlah berwarna putih ditutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masihlah basah. 



Dalam bathtub yg berisi air hangat, Theo serta Debby duduk berendam sekalian berpelukan mesra. Gadis itu duduk diatas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, serta dia lantas rasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

Pelukan mereka benar-benar erat sampai dada mereka sama-sama mendesak kedua-duanya. Adakalanya Debby meredam nafas disaat menggeliatkan badannya. Dadanya yg menggeliat mengakibatkan puting buah dadanya menyalurkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu bertambah mengeras sesudah seringkali bergesekan dengan dada Theo yg licin dipenuhi buih-buih sabun.

Pangkal pahanya yg terendam air hangat merasa membakar birahi disaat batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung sampai ke leher Theo. Sekalian menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

“Debby benar-benar menyukai Theo,” bisiknya. 


Theo mengusap-usap pundak gadis itu dengan busa sabun yg berlimpah. Busa serta buih-buih berupa bola-bola kecil meleleh ke sisi atas dada serta punggung Debby. Lantas ditatapnya muka yg cantik itu. Muka yg nampak bertambah menarik sebab buih-buih sabun penuhi lehernya yg level. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa serta bola-bola kecil turut melekat di rambut gadis itu, lantas bola-bola itu meletus. Mengagumkan. Benar-benar cantik serta memikat, bisik hati Theo.

Mungkinkah saya sayang untuk yg ke dua kalinya?, bertanya Theo dalam hati. Sayang pada seseorang murid yg masihlah belia serta nakal? Kenapa? Kenapa..? Apa sebab sensasi serta kemanjaan yg diciptakannya? Ah.., gumam Theo sekalian menarik nafas panjang.

Lantas dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Dia tidak bisa pikirkan pertanyaan-pertanyaan yg berkecamuk di pikirannya. Tabiat Debby yg lembut serta kadang liar udah melumpuhkan nalarnya. Dia tidak bisa berfikir disaat luapan birahi membakar tubuhnya.

“Theo juga menyukai Debby. Awal kalinya tidak sempat Theo rasakan enaknya terbakar birahi seperti sekarang..” papar Theo.

Bola mata mereka sama-sama memandang seakan mau menjenguk isi hati semasing. Lantas Theo menarik badan gadis itu biar lebih erat melekat ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan ke dua telapak tangannya. Sekalian mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya senantiasa telusur sampai terbenam di air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sesaat, dia meredam nafas disaat meremas bongkah pantat yg masihlah kenyal itu. Sebab gadis itu duduk diatas pahanya, bongkah pantat itu merasa lebih kenyal dibanding rata-rata. Batang kemaluan Theo bertambah keras disaat bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.

Dia bisa rasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu disaat bergesekan dengan sisi bawah batang kemaluannya. Serta dengan usapan lembut, telapak tangannya senantiasa telusuri lipatan bongkah pantat yg kenyal itu. Dia bisa rasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya seringkali sampai ujung jarinya rasakan kehalusan lipatan daging pada dubur serta vagina.

“Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sekalian menggeliat membawa pinggulnya. 




Walaupun tengkuknya basah, Debby terasa bulu roma di tengkuknya meremang gara-gara nikmat serta geli yg mengalir dari vaginanya. Dia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo bertambah bebas mengusap-usap. Membelai. Dia mengecup leher Theo berulang-kali disaat rasakan ujung jari Theo menyentuh sisi bawah bibir vaginanya.

Selang berapa saat, telapak tangan itu bertambah jauh telusur sampai selanjutnya dia rasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang-kali mengecup leher Theo. Kecupan panas serta liar menjadi ungkapan luapan birahi yg menimpa tubuhnya. Adakalanya lidahnya menjilat, adakalanya menggigit dengan gemas. Dia bisa rasakan lendir birahi yg makin bertambah bersumber di vaginanya.

Sebab vaginanya terendam pada air, usapan-usapan pada dinding serta bibir dalam vaginanya merasa jadi kesat. Setiap waktu menyeka, lendir di vaginanya langsung larut di air. Ujung jari itu jadi merasa lebih kasar dibanding rata-rata.

Membakar birahi untuk menyalurkan persentase kesenangan yg tambah tinggi dibanding rata-rata. Kenikmatannya hampir sama dengan liarnya lidah Theo yg menari-nari diantara lipatan bibir vaginanya disaat mencumbu vaginanya di balkon villa. Dia sangat terpaksa meredam nafas untuk menguasai kesenangan yg ia alami di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang-kali.

Lantas dia bangun dari pangkuan lelaki itu. Dia tidak mau raih orgasme cuma sebab usapan-usapan jari yang merasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tetapi disaat berdiri, ke dua lututnya merasa goyah. Perasaan nikmat di vaginanya udah membuat dianya sendiri seakan tengah melayang. Lututnya seakan kehilangan sendi.

Dalam waktu cepat Theo lantas bangun berdiri. Tangannya selekasnya memutar badan gadis itu. Dia tidak mau gadis belia yg dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lantas dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

Serta diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Disaat menggerakkan telapak tangannya mengarah atas, busa sabun tergerak serta menggumpal diantara jari jempol serta telunjuknya. Serta disaat buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, dia meremasnya dengan lembut.

Ke dua buah dada yg kenyal itu merasa licin serta benar-benar halus. Telapak tangannya senantiasa bekerja ke atas. Dia menyengaja buka jari jempol serta telunjuknya biar puting buah dada yg masihlah kecil itu terjepit di jarinya. Sesaat, puting yg terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri serta kanan diremasnya bertepatan. Dilepaskan. Diremas kembali. Lantas telapak tangannya menyeka bertambah ke atas serta berhenti di leher level gadis belia itu.

“Theo, aargh.., lama sangat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sekalian menggeliatkan pinggulnya.

JILBAB DI COLOK

Dia rasakan batang kemaluan Theo bertambah keras serta besar. Hal semacam itu bisa ia alami sebab batang kemaluan itu bertambah dalam terselip diantara lipatan bongkah pantatnya. Lantas dia mendongakkan kepala sekalian menengok ke belakang.

Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur serta bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya melaju ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Theo menggerakkan telapak kanannya mengarah pangkal paha Debby. Sebentar dia mengusap-usap bulu-bulu ikal pada bagian atas vagina gadis itu. Nikmati bulu-bulu yg masihlah pendek serta halus itu di ujung jari-jarinya. Lantas telapak tangannya melaju ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang-kali. Vagina yg baru lebih kurang 7 jam yang lampau selaput perawannya dipasrahkan untuk dilalui oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip diantara ke dua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang-kali. Telapak tangannya yg dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina serta pangkal paha itu jadi benar-benar licin. Klitoris itu seakan bekerja menggeliat-geliat disaat dia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yg bertambah keras serta licin sebab lendir serta buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Debby disaat rasakan batang kemaluan lelaki itu bertambah kuat mendesak lipatan bongkah pantatnya.

Dia rasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu tentunya bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lantas dia berjongkok biar vaginanya terendam di air. Dibersihkannya sela diantara bibir vaginanya melalui langkah mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Disaat menengadah, dia menyaksikan batang kemaluan Theo udah ada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu udah membengkak serta nampak mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis pada bagian tengah cendawan yg berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan pada cendawan serta batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar melihat lekukan yg indah itu.

Sesudah senang melihat, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lantas diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya sisi ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ disaat dia melewatkan kecupannya. Setetes lendir yg menghiasi ujung cendawan itu beralih ke sisi dalam sela ke dua bibirnya. Sesaat, matanya nampak 1/2 terpejam disaat ujung lidah serta ke dua bibirnya mengecap lendir itu.

Badan Theo bergetar meredam nikmat disaat dia menyaksikan lidah serta bibir Debby bergerak-gerak mengecap lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya jadi bertambah keras. Berdiri tegak! Dia menggapai pundak gadis itu sebab tidak bisa kembali menguasai dorongan darah yg penuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Sesudah berdiri, Debby rasakan telapak tangan Theo membawa paha kirinya. Sekalian mencium bibirnya, telapak tangan itu terus meredam sisi belakang pahanya sampai selanjutnya dia sangat terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Dia masihlah berupaya mengendalikan keselarasan tubuhnya disaat Theo menyisipkan cendawan kemaluannya ke sela diantara bibir vagina sempit nya. Sebab tubuhnya belum pula seimbang, cendawan itu terputus kembali.

Theo lumayan menekuk ke dua lututnya disaat berupaya menyisipkan kembali cendawan kemaluannya. Dia sudah benar-benar mau rasakan kembali vagina yg sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan cepat-cepat, dia memajukan pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.

“Masih sakit?” bertanya Theo.

“Sakit sedikit..” jawab Debby.

Theo menarik batang kemaluannya perlahan, lantas mendorongnya kembali perlahan juga. Sekalian memajukan, dia memandang vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seakan ada kabut yg menutupi bola matanya disaat dia menyaksikan bibir luar vagina gadis itu turut tergerak bersama-sama batang kemaluannya. Dia masihlah memandang terpukau disaat perlahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah serta seakan menyengaja menunjukkan lipatan sela vagina yg berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”

“Hmm!”

“Sakit?”

“Enaak.., Theo!”

Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sekalian menghentakkan pinggulnya. Dalam waktu cepat, batang kemaluannya menghunjam. Dia menyudahi hentakan pinggulnya serta berdiri kejang sesudah rasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

Lantas ditatapnya raut muka murid yg dicintainya itu juga sekaligus dikaguminya! Tidak cuman cantik serta dan seksi, muridnya itu lantas tidak sempat ajukan pertanyaan atau menolak disaat dia menghunjamkan kemaluannya sekalian berdiri. Murid yg taat juga sekaligus memiliki banyak ide liar yg spektakuler dalam bercinta.

Mungkin muridku ini memang dikaruniai kapabilitas bercinta, kata Theo dalam hati. Kapabilitas untuk mengalahkan lelaki! Alangkah beruntungnya saya jadi gurunya! Perlahan Theo menarik batang kemaluannya. Samping tangannya meremas bongkah pantat gadis itu serta yg samping kembali meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Debby disaat rasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

Dia sangat terpaksa berjinjit sebab batang kemaluan itu merasa seakan membelah vaginanya. Ke dua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Dia mau menggantung di leher lelaki itu. Lututnya merasa lemas meredam kesenangan yg menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya jadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yg masihlah tersisa di sebagian sisi tubuhnya.

Bertambah seringkali ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, makin bertambah juga keringat merembes di sekujur tubuhnya. Sampai selanjutnya keringat itu nampak mengkristal di kulitnya! Nafas Debby seringkali berhenti disaat Theo menarik serta menghunjamkan batang kemaluannya.

Menarik serta menghunjam dalam waktu cepat sampai terdengar ‘cepak-cepak’ yg merdu setiap waktu pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Serta setiap waktu dengar nada ‘cepak’ itu, darahnya seakan merasa berdesir sampai ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”

“Theoo.., Debby pipiis..!”

Rintihan itu membuat Theo bertambah cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Dia berupaya meredam nafas untuk menguasai dorongan air mani yg mau menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

Tetapi orgasme gadis belia yg benar-benar dicintainya itu nyata-nyatanya membuat dia tidak bisa kembali meredam dorongan air mani yg mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Mengisap air mani yg masihlah terbendung di batang kemaluannya. Membuat dia tidak berkemampuan untuk menguasai tekanan air mani yg menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sekalian menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

“Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulang kali disaat rasakan air mani lelaki yg benar-benar dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yg pertama merasa panas serta menggetarkan sampai membuat tubuhnya berdiri kejang serta punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ ke dua serta ke-tiga membuat dia bertambah berjinjit 1/2 tergantung di leher Theo.

“Aarrgghh.., Debby! Argh.., nikmatnya!” rintih Theo di telinga murid yg benar-benar disayanginya itu.

“Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby juga berulang kali sebentar sesudah terlepas dari puncak orgasmenya!

Ke dua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masihlah bisa rasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu disaat gadis itu raih puncak orgasmenya. Serta dengan tenaga yg masihlah tersisa di tubuhnya,

Ditarik bongkah pantat yg kenyal itu biar mereka tidak terjatuh. Dia tidak mau gadis itu terjatuh sebab dia masihlah mau batang kemaluannya terus tenggelam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yg benar-benar dikaguminya, muda, fresh, serta masihlah berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Theo sekalian mengusap-usap punggung Debby.

“Puas sekali!”

“Theo benar-benar menyayangi Debby.”

“Debby juga sayang pada Theo,” kata Debby sekalian mencium bibir Theo.

Mereka masihlah senantiasa berciuman dengan mesra sampai batang kemaluan Theo mengkerut serta terputus dari vagina sempit punya Debby.

0 comments: