SEO page contents SEO page contents MAIN BERTIGA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, January 19, 2018

MAIN BERTIGA




Saya tidak menganggap jalinan tubuhku dengan Ferry mau membuatku hamil selekasnya, walaupun sebenarnya jalinan tubuh pertamaku dengan Ferry baru mencapai bln. ke-3. Namaku Yunita, seseorang dokter di Bandung yang tengah ambil spesialisasi mata sementara narasi ini berlangsung. Umurku sementara itu sekitaran 36 th. serta berstatus janda cerai dengan satu anak wanita ABG.


Bekas suamiku juga dokter pakar penyakit dalam yang terakhir saya kenali miliki kelainan seks, yakni bisex (gemar wanita serta lelaki). Sehingga karna tidak tahan pada akhirnya saya minta cerai sesudah ayahku wafat. Perceraian serta kehilangan bapak buat saya jadi gamang, terlebih bagiku ayahku yaitu segala-galanya.

Karna ketidaksamaan usia yang cukup jauh, pelan-pelan saya mulai ada rasa jemu tiap saat terkait tubuh dengan pembimbingku ini. Terlebih kedekatanku dengan dokter NL ini membuatku mulai dijauhi oleh rekan-rekan kuliahku yang otomatis mulai menghalangi program spesialisasiku. Pada akhirnya disuatu acara reuni kecil-kecilan SMAku, saya berjumpa sekali lagi dengan sahabat-sahabat lamaku, termasuk juga Ferry.

LIHAT JUGA = MEMEK RAPAT

Saya serta Ferry sesungguhnya pada saat di SMA bersahabat begitu dekat hingga sebagian rekan berasumsi kami pacaran. Tapi sesudah lulus SMA, Ferry pilih untuk berpacaran dengan sahabatku yang beda yang lalu jadi istrinya. Bila terlebih dulu saya seringkali terkait dengan istrinya Ferry, bahkan juga ke-2 anak kami juga bersahabat.

Tapi sesudah acara reuni itu, saya juga jadi seringkali bekomunikasi kembali dengan Ferry, baik lewat telepon ataupun SMS. Pada akhirnya Ferry jadi rekan curhatku, termasuk juga permasalahan affairku dengan dokter NL serta tak tahu mengapa saya menceritakannya dengan detil hingga ke tiap-tiap peristiwa. Ferry yaitu pendengar yang baik serta dia sekalipun tidak sempat segera menghakimi apa yang sudah kulakukan, terlebih karna tahu persis latar belakangku.

Komunikasiku dengan Ferry beberapa besar sepengetahuan istrinya, kendati detailnya cuma jadi rahasia kami berdua. Bila saya telah bosan teleponan, terkadang dia mengajakku berjalan-jalan untuk bercakap segera hingga pelan-pelan saya mulai dapat melupakan afairku dengan dokter NL serta coba membina jalinan yang baru dengan sebagian lelaki yang diperkenalkan oleh rekan-temanku.

Seperti saat SMA dahulu, percakapan kami terkadang diselingi dengan sama-sama bergandengan tangan, sama-sama peluk serta rangkul atau sebatas mengelus-elus kepala serta pipi. Sesudah usai berkeliling-keliling kami kembali pada ruangan tengah yang punya perapian yang umum diperlukan menghangatkan tempat dari udara malam Lembang yang cukup dingin.

Disana Ferry kembali memeluk pinggangku dengan ke-2 tangannya dari depan hingga kami dalam tempat berhadap-hadapan. Pelukannya itu saya balas dengan memeluk leher serta bahunya hingga kami tampak seperti pasangan yang tengah berdansa.

“Mmmmpppphhhh ……” Ferry mendadak memangut bibirku lantas mengulumnya dengan hangat serta lembut.

Meskipunpun sementara itu saya betul-betul kaget, tapi tak tahu mengapa saya merasakan bahagia karna di cium oleh orang yang saya anggap begitu dekat denganku.

Dengan jantungku berdebar saya lalu membulatkan tekad untuk membalas ciumannya hingga kami berciuman cukup lama dengan diselingi permainan lidah enteng.

“Ahhh……. ” Tanpa ada sadar saya mendesah sementara ciuman perdana kami itu pada akhirnya selesai. Sebentar sesudah bibir kami terlepas, saya masih tetap pejamkan mata dengan muka sedikit menengadah serta bibir yang 1/2 terbuka untuk nikmati sisa-sisa ciuman barusan yang masih tetap demikian merasa olehku. Saya baru tersadar sesudah Ferry menyimpan telunjuknya dibibirku yang tengah terbuka serta memandangku dengan lembut sembari tersenyum.

Lalu dia menarik kepalaku ke dadanya hingga saat ini kami sama-sama berpelukan dengan eratnya. Jantungku makin berdebar serta nafasku mulai tidak teratur, ciuman barusan sudah menghidupkan “kebutuhanku” mau kehangatan belaian lelaki. Tanpa ada menanti lama, saya ambil gagasan untuk meneruskan ciuman kami dengan memangut bibir Ferry lebih dahulu sesudah lakukan sebagian kecupan kecil pada lehernya.

Kali ini saya menghendaki ciuman yang lebih “panas” hingga tanpa ada sadar saya memangut bibirnya lebih agresif. Ferry segera membalasnya dengan lebih ganas serta agresif, lidahnya segera menjelahi mulutku, membelit lidahku serta bibirnya melumat bibirku. Ciuman yang bertubi-tubi serta berbalasan buat badan kami berdua pada akhirnya kehilangan keseimbangan sampai jatuh terduduk diatas sofa.

Tangan Ferry mulai bergerilya meremas-remas buah dadaku, awal mulanyai masih tetap dari luar baju kaosku tapi tak lama setelahnya tangannya telah masuk ke kaosku. Ke-2 cup-BHku telah dibuatnya terangkat ke atas hingga ke-2 buah dadaku dengan gampang dijangkaunya segera. Jari-jarinya dengan juga begitu lihai dalam mempermainkan putting buah dadaku.

Bibir Ferry juga mulai menciumi leher serta ke-2 kupingku hingga menyebabkan rasa geli yang sangat begitu. Selalu jelas dengan tindakan Ferry itu saya jadi begitu terangsang serta membankitkan kemauanku untuk bersetubuh. Maklum mulai sejak putus dengan dosen pembimbingku praktis saya tidak sempat sekali lagi tidur dengan lelaki beda.

Ayunan penisnya yang panjang serta dalam seakan-akan menembus hingga ke rahimku dengan terus-terusan hingga pada akhirnya saya mulai capai orgasmeku.

“Yanntooooooo ….. aaaak …kkk…kuu…udd…da…aahh…mmaau… dddaaapaaat …” kata-kataku jadi terputus-putus karna guncangan tubuhku. Ferry merespon dengan kurangi kecepatan ayunan penisnya sembari turunkan kakiku dari bahunya. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh ……. ” Pada akhirnya gelombang orgasmeku datang bergulung-gulung, bola mataku terangkat sebentar ke arah atas hingga tinggal putih matanya saja serta ke-2 tanganku meremas-remas buah dadaku sendiri.

Ferry memberi kecupan-kecupan kecil sementara nafasku masih tetap terengah-engah sembari tetaplah memaju mundurkan dengan perlahan penisnya yang masih tetap keras menanti saya siap kembali karna dia sendiri belum juga hingga ejakulasi. Sesudah nafasku mulai teratur, saya peluk Ferry lantas kami berciuman dengan penuh gairah serta kenikmatan untuk sesi ke satu ini.

“Yunita, saya bisa minta masuk dari belakang? ” Bisiknya ditelingaku

“Tentu saja sayang, anda bisa minta apa sajakah dari saya …” Saya menjawab sembari tersenyum manis kepadanya. Ferry dengan hati-hati bangun dari atas badanku hingga berlutut, lalu dengan pelan-pelan dia cabut penisnya dari vaginaku.

“Uhhhhhhhh …. ” Saya medesah karna merasakan geli bercampur nikmat sementara penisnya dicabut.

Saya saksikan penis Ferry masih tetap mengacung keras serta sedikit melengkung ke atas, batang penisnya yang penuh dililit urat-urat tampak begitu basah oleh cairan vaginaku. Karpet yang pas dibawah selangkanganku sangat basah oleh cairanku yang segera mengalir ke karpet tanpa ada terhambat bulu-bulu kemaluanku.

Vaginaku memanglah cuma berbulu sedikit seperti anak-anak gadis yang baru ingin puber, itupun cuma berada di sisi atas dekat perutku, hingga saya tidaklah perlu repot-repot sekali lagi mencukurnya.

“Ayo Lan, balikkan badan kamu” Pinta Ferry padaku Sesudah berhasil mengankat badanku sediri, saya lantas membalikkan tubuh untuk ambil tempat menungging jadi persiapan lakukan persetubuhan doggy model sesuai sama permintaannya barusan.

Saya rasakan Ferry medekat karna penisnya telah merasa melekat di belahan pantatku dekat liang anus. Tempat ke-2 kakiku dia betulkan sedikit untuk mempermudahnya lakukan penetrasi. BLESSSSS ………………… untuk kali ke-2 penisnya masuk ke liang senggamaku dengan mulus “OOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH …………” Saya melenguh dengan kerasnya ikuti masuknya penis itu.

Kurasakan penis Ferry mulai bergerak maju mundur, tidak cuma karna pergerakan pinggulnya saja tapi juga karna dengan tangannya Ferry juga menarik serta mendorong pinggulku sesuai sama arah pergerakan penisnya dia hingga saya seperti “ditabrak-tabrak” oleh penisnya.

“Aaaarkkkhhh…. aaaarrrrrkkkkkhhhh …. aaarrrkkkhhh “ Saya terus menerus mengerang kesenangan PLEK … PLEK … PLEK … PLEK … terdengar nada pantatku yang beradu dengan pahanya Ferry. “AUUUUUHHHHHHH….. AHHHHHHHHH ….. OOOUUUUUUUHHHHH” Saya mulai melolong-lolong dengan kerasnya. TREK … mendadak kudengar nada pintu yang di buka.

“Neng Yunita … ada apa Neng? ” Saya mendengar nada penjaga rumahku ajukan pertanyaan dengan nada gugup. Rupanya dia dikejutkan sementara mendengar lolonganku barusan yang membawanya datang kemari, tapi pada akhirnya jadi lebih kaget sekali lagi sesudah lihat majikannya tengah disetubuhi oleh tamunya.

Sekali lagi juga siapa yang menganggap kami mau nekat bersetubuh siang hari bolong di ruangan keluarga yang terbuka serta masih tetap ada yang tinggal didalam rumah yang lain.

“Ga ada apa-apa kok Pak, saya tengah mijetin Neng Yunita nih …” Kudengar Ferry menjawab dengan tenang tidak adanya suara kaget atau gugup seakan-akan tidak berlangsung apa-apa, bahkan juga tanpa ada hentikan pompaan penisnya. Cuma kecepatannya saja dikurangi hingga tidak terdengar sekali lagi bunyi-bunyian ramai yang datang dari beradunya kemaluan-kemaluan kami

“Ahhhh …aaaahhh …auhhhhh …” Saya tetaplah tidak dapat menahan erangan nikmatku kendati saya begitu kaget kepergok tengah bersetubuh oleh Mamang penjaga tempat tinggal yang telah megenalku mulai sejak kecil

“Aa.. aduh punten Neng Yunita … punten Agan … Mamang tidak paham Agan-agan tengah repot begini, Mamang barusan takut ada apa-apa denger nada Neng Yunita seperti menjerit” Lanjutnya dengan muka pucat sesudah sadar apa yang di lihatnya.

“Ya telah pak, Neng Yunita juga ngga apa-apa kok” Kudengar jawaban Ferry “Yaaa Mmmaammang … sayaa gaaaa apa-apa ko.. ok…. dududddduuuhhhh…. ahhhhh …. shhhhh “ Saya cobalah bantu menjawab tanpa ada lihat ke arahnya tapi jadi jadi bercampur desahan karna saya betul-betul tengah dalam kendali kesenangan dari pergerakan penis Ferry.

“Nuhun upami kitu mah, mangga atuh Neng … mangga Agan … mangga lajengkeun deui, Mamang mah ingin ke belakang lagi” kata Mamang sebelumnya lalu berlalu menghilang dibalik pintu. PLEK … PLEK … PLEK …PLEK …PLEK …Ferry kembali menggenjot penisnya dengan kecepatan penuh

“Addduuuuhh…. duhhh…terussss…. terrruussss ….. arrrrkkkkhhhh “ Saya kembali menjerit-jerit serta bahkan juga mungkin saja lebih keras sekali lagi dari mulanya CROK … CROK …CROK … CROK…. CROK …cairan vaginaku mulai membanjir sekali lagi, beberapa ada mengalir turun lewat ke-2 pahaku beberapa sekali lagi ada yang naik lewat belahan pantatku karna terpompa oleh penis Ferry.

Kepergok oleh penjaga tempat tinggal tengah bersetubuh memanglah menegangkan, tapi sekalian buat saya makin terangsang sesudah lihat sendiri Ferry dapat mengatasinya dengan tenang.

“Geliiiiii …. Aduuuhh…geli sekaliiiii…. uuuhhhhhh …. oohhhhhh…. Ferryo…. geliii …“ Teriakku sementara jari-jari Ferry mulai mempermainkan liang duburku yang sudah basah oleh cairan dari vaginaku. “Sakkkiiiiit …. addudduuuh ….

Pas saat mobilnya telah berhenti dimuka pintu pagar rumahku, Ferry tiba tiba menghimpit kepalaku dengan ke-2 tangannya hingga batang penisnya amblas menyodok masuk ke kerongkonganku serta ….

CRUT…CRUT…CRUT …CRUT … penisnya memuntahkan air mani yang begitu banyak yang terpaksa sekali saya telan segera ke perutku “Aaaaahhhh …. ” Kudengar nada Ferry mengerang nikmat Saya cobalah berontak karna nyaris tidak dapat bernafas, tapi Ferry cuma melonggarkan sedikit desakan tangannya Crut …crut …crut …crut … masih tetap terdapat banyak semprotan sekali lagi yang keluar dari penisnya berceceran didalam rongga mulutku, jadi terdapat banyak yang melekat di bibir, pipi serta hidungku.

Saat saya bangun dari pangkuan Ferry, saya saksikan si Bibi tengah buka pintu pagar serta anakku menanti di pintu garasi. Dengan buru-buru saya menyambar tisu yang disodorkan oleh Ferry yang tengah tersenyum nakal. Saya cuma pernah menghapus mukaku sekenanya karna takut anakku datang mendekat serta lihat penisnya Ferry yang tetaplah mengacung sesudah ejakulasi. Saat saya turun dari mobil jadi saya lupa membawa BHku yang berada di jok belakang.

Saat saya mencium anakku, dia pernah berkomentar mengapa mamanya lengket-lengket serta mulutnya rada ada bau amis. Ferry memanglah memberiku banyak petualangan sex yg tidak sempat saya asumsikan hingga umurku yang dapat disebut masak ini kendati frekwensi pertemuan kami tidaklah terlalu seringkali.

Saya cuma terkait tubuh dengan dia sementara saya betul-betul membutuhkannya atau karna Ferry memanglah memohonnya. Saya menginginkan tetaplah jalinan kami cuma untuk kawan dekat karna jalinan persahabatanku dengan Ferry tambah lebih bernilai daripada kebutuhanku mencari pasangan hidup.

Tiap-tiap kali terkait tubuh saya senantiasa memaksanya untuk ejakulasi didalam, saya tidak ingin ejakulasinya diluar maupun menggunakan kondom kendati dia begitu kuatir karna merasakan spermanya begitu subur. Pada akhirnya kecemasan Ferry dapat di buktikan karna lalu saya hamil, bahkan juga hingga capai umur 10 minggu janin yang saya kandung. Aslinya saya tidak yakin hingga di check oleh rekanku sesama dokter dengan memakai alat USG. Karna hubunganku dengan Ferry belum juga capai 3 bln., bermakna janin itu datang dari jalinan sex kami yang awal-awal.

Dengan usia kandungan yang telah besar, pada akhirnya saya minta tolong rekanku untuk menganjurkan dokter koleganya diluar kota untuk menunjang menggugurkannya. Saya tidak ingin di kuret di kotaku karna bisa menyebabkan kehebohan besar. Dengan pengalaman ini pada akhirnya saya berinisiatif gunakan IUD hingga Ferry tetaplah dapat leluasa berejakulasi didalam badanku seperti kemauanku. Petualanganku denga Ferry pada akhirnya berhenti sesudah dua th. saat ada dokter yang melamarku serta memboyongku ke luar kota.

Bukannya saya tidak mau setia pada suamiku yang baru, tapi sesungguhnya saya seringkali merindukan belaian keintiman ciri khas Ferry mengingat basic jalinan sex kami yang istimewa. Meskipunpun dia senantiasa menjawab komunikasi dariku, tapi dia tidak sempat sekali lagi memohonku untuk melayaninya seperti yang dahulu dia laksanakan bila dia tengah memerlukan sex.

Padahal tinggal dia minta, saya tentu pergi ke kotanya melalui cara apa pun cuma untuk melayani kebutuhannya. Tapi bila kebetulan saya tahu dia tengah berada di kotaku, Ferry tidak sempat menampik kunjunganku ke hotelnya untuk melepas rindu mau siraman air maninya

0 comments: