SEO page contents SEO page contents ENAK NYA MEMEK PROGRAMER ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Saturday, December 16, 2017

ENAK NYA MEMEK PROGRAMER




Terlebih dulu perkenalkan namaku Budi, saya datang dari Indonesia Timur. Saat itu saya baru semester 3 di th. 2014 saya berteman dengan cewek yang bernama Tini.

Usiaku waktu itu 21 th. sedang Tini 23 th., waktu itu Tini bekerja disalah satu perusahaan swasta jadi progamer. Awal mula pertemuanku dengan Tini datang dari chatroom, lama kelamaan kita sama-sama akrab, walaupun belum juga sempat ketemuan. 



Persahabatanku dgn Tini lewat sosmed telah jalan 1 th.. Hingga selanjutnya kita miliki peluang untuk ber-copy darat. Saya memperoleh peluang untuk liburan di Jakarta. 

Singkat narasi akupun hingga di Jakarta serta dengan bekal sebagian lembar photo kirimannya, sore harinya saya pergi ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.

Demikian lihat Tini yg asli untuk pertama kalinya saya benar-benar terpana. Bagiku, Tini lebih cantik aslinya dari pada di fotonya. 


Dan didukung dgn penampilannya yg nampak dewasa yang sesuai dengan profesinya waktu ini jadi programer software di PT JS di lokasi Jaksel.

Hal semacam ini membuatku makin tertarik dengannya serta diam-diam buat birahiku naik dengan perlahan-lahan. Setelah berjumpa, kami berdua melingkari Taman Anggrek sampai malam serta dinner di sana. Setelah makan malam kami memiliki kesempatan melingkari Jakarta serta selanjutnya kami pulang. 

Kuantar dia hingga ke tempat tinggalnya di lokasi Jakarta Barat. Pertemuan itu membawa masa lalu sendiri bagiku serta oleh karenanya saya kembali mengajak Tini keluar berjalan-jalan esok harinya yang bertepatan dengan malam minggu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali saya menjemput Tini di tempat tinggalnya, kemudian kami pergi dengan serta melingkari Jakarta bersama mallnya sampai jam 10 malam. 

Memang saya masih tetap menginginkan dengannya sampai tengah malam, tetapi Tini menampik karna tuturnya tak ada yang melindungi tempat tinggal, sebab Ayah, Mama, kakak, Kakak ipar serta adeknya tengah ke Bogor menghadiri kondangan familinya.

Memang saya kecewa juga mendengar penolakannya itu, tapi kekecewaanku tidak berjalan lama saat Tini mengajakku untuk bermalam di tempat tinggalnya karna dia tidak berani tidur sendirian. Akupun awalannya berpura-pura dgn tidak mengiyakan dengan segera penawarannya itu. 

Setelah terdiam sebagian menit saya juga mengiyakan tawaran Tini serta nampaknya ia benar-benar suka sekali. Akhirnya kami hingga dirumah Tini jam 10 lewat 30 malam.

Setelah turun dari mobil, Tini selekasnya buka pintu pagar serta pintu tempat tinggal. Lalu akupun masuk kedalam tempat tinggalnya yang lumayan besar itu serta duduk di kursi sofa yg berada di ruangan tamunya. 

Saat itu fikiranku melayang memikirkan kalau saya bisa menyalurkan keinginanku pada Tini. Selalu jelas saja, sampai kini saya senantiasa horny andaikan mendengar nada dari Tini serta saya juga senantiasa beronani dgn memikirkan tengah menyetubuhi Tini. Bahkan juga kerapkali waktu kutelepon dia, saya beronani serta Tini juga tahu semua itu.

Setelah mengunci pintu tempat tinggalnya, Tini permisi padaku untuk mandi. Mendengar Tini ingin mandi fikiranku jadi bertambah kotor sebelumnya setelah saya memikirkan dapat menyetubuhinya. 

Lalu dengan langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Tini yang jalan ke arah kamar mandi sampai saya lihat Tini masuk kedalam kamar mandi serta mengunci pintunya.

Selekasnya saya memutar otakku untuk mencari celah supaya bisa mengintip Tini yg tengah mandi. Tetapi belum juga pernah saya memperoleh langkah mengintip yang cocok, mendadak Tini keluar dari kamar mandi serta berteriak karna ada kecoa. 

Saya yang lihat Tini keluar tanpa ada sehelai benang juga cuma dapat terpaku serta diam. Mataku segera tertuju pada dua daging kenyal yang tergantung di dadanya. Sungguh indah sekali buah dada Tini yang memiliki ukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karna saya sempat bertanya ukuran bra nya lewat SMS serta dia juga memberi tahu saya) dengan putingnya yang berwarna kecoklatan.

Menginginkan rasa-rasanya lidahku segera menjilati lokasi dadanya itu. Pandangan mataku waktu ini tertuju pada vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak demikian lebat. 

K0ntolku juga segera bangkit serta berdiri tegak. Saat itu yang berada di fikiranku hanya bagaimana caraku untuk dapat ngentot dgn Tini. Tanpa ada fikir panjang akupun mendekati Tini serta kurangkul badannya selanjutnya kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut itu.

Nyatanya Tini tidak memberi perlawanan bahkan juga ia juga mengulum bibirku.

“Aaaahhhh…. ” desahnya. Saya juga makin berani sehabis mendengar desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga mulutnya yang mungil serta tanganku juga bergerilya meremas-remas serta kadang-kadang meraba-raba onggokan daging kenyal di dadanya sembari memilin-milin putingnya yang telah mulai mengeras.

Disamping itu ia juga mulai coba menarik resleting celanaku serta tanpa ada kesusahan dia berhasil turunkan celanaku serta menarik kaosku dan melemparnya ke lantai kamar mandi. 

Waktu itu, ia sedikit terperanjat, saat tanpa ada berencana tangannya menyentuh k0ntolku yang masih tetap terbungkus oleh CDku.

“Wow, gede banget k0ntolmu Sai” tuturnya. Saya cuma menanggapinya dengan senyum serta tanganku masih tetap memilin-milin puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya serta selalu turun ke bawah serta berhenti dibagian putingnya.

Disini saya permainkan putingnya yang indah itu dengan lidahku. Kadang-kadang kuemut, kuhisap serta kugigit lembut putingnya itu, hingga buat Yussi tidak kuasa untuk menahan udara nafsunya yang telah nyaris meledak.

Nampaknya Tini juga telah tidak sabar untuk lihat serta rasakan k0ntolku, Tini tengah mengusahakan menarik turun CDku. Dan lalu tanpa ada hambatan yang bermakna Tini selanjutnya berhasil turunkan CDku.

“Jangan di sini Sai, kita mencari tempat yg enak saja yuk” ajakku.

“Gimana pabila di kamarmu saja Tin? ” uajarku sekali lagi.

“Iya mari kita ke kamarku saja, kita ngentot hingga senang ya” kata Tini bergairah.

Tanpa ada aba-aba selanjutnya kugendong badannya kubawa kedalam kamarnya serta setelah itu kurebahkan badan bugilnya di atas ranjang yang empuk. Tanpa ada tunggu lebih lama sekali lagi, selekasnya kuhisap puting susunya yang telah makin mengeras sekali lagi.

“Ssssttthhh…aaahhhh…enak saiiii…” desah Tini.

“Putingmu enak sekali Tin, saya sukai banget sama putingmu” celotehku penuh nafsu.

“Ayu sayang, sedot yg kenceng putingku…. aaaahhhh…” desah Tini yg makin bergairah.

Mendengar desahannya saya makin bernafsu. Makin lama ciumanku merambat turun ke pusarnya selanjutnya ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan clitorisnya dengan lidahku serta saya selalu memasukkan ujung lidahku kedalam lubang vaginanya yang harum itu.

Tini juga menyeimbangi dgn mengangkat pinggulnya serta berseru,

“Ooohhh…yeeessss…nikmat sekaliii…. aaaahhh…”

Sesaat saya masih tetap mempermainkan lokasi vaginanya dengan lidahku, Tini makin kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, lalu dengan mendadak dia berteriak,

“Ooohhh…Budi sayang saya keluaaaaarrr…. aaahhhh…yyeessss…” teriaknya.

Saat itu badan Tini mengejang serta matanya terpejam. Disamping itu dari lubang vaginanya nampak cairan kewanitaannya membanjiri vaginanya. Kuhisap cairannya itu serta kurasakan manis bercampur asin dengan aroma yang kahs wanita, wangi serta hangat. 

Kuhisap cairannya dengan rakus hingga habis serta badanku kembali merambat ke atas mengisap putingnya kembali yang terlihat indah bagiku. Rasa-rasanya bibirku masih tetap belum juga senang menyusu di putingnya itu.

Selang beberapa saat kulihat Tini kembali menggeliat-geliat serta mendesah-desah. Ia terlihat terangsang kembali serta memohonku untuk selekasnya memasukkan kontolku yang memiliki ukuran 16 cm dengan diameter 3 cm kedalam lubang vaginanya yang telah basah sekali.

“Ayo Budi sayang, input kontolmu saat ini, saya telah gak tahan lagiii…” pintanya manja.

Tanpa ada tunggu lebih lama sekali lagi kuarahkan kontolku kedalam lubang vaginanya. Dengan perlahan tetapi pastinya kontolku juga mulai menyisip masuk kedalam lubang vaginanya yang masih tetap sempit (maklumlah Tini masih tetap virgin) serta selanjutnya kontolku berhasil masuk 3/4 kedalam lubang vaginanya.

“Auuuugghh…sakit, pelan-pelan saja sayang” erangnya sedikit tertahan.

Kembali kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya dengan perlahan-lahan hingga selanjutnya saya berhasil memasukkan semuanya penisku kedalam lubang vaginanya serta menyentuh basic vaginanya. “BLEEESSS…. ”

“Oooohhh…aaahhh…enak sekali saaiii…” tuturnya yang dibarengi dengan desahan halus. Saya makin bernafsu untuk menggenjotnya sehabis mendengar desahan serta erangannya. Makin dia mendesah, saya makin percepat genjotanku di lubang vaginanya.

“Aaarrghhh Budiiii…aku ingin keluar sekali lagi saaiiii…. ”

“Tahan sebentar Tin…aku juga ingin keluar kita keluar bareng yaaa…. ”

Saya telah tidak dapat menahannya sekali lagi, hingg selanjutnya “Crooot.. Crooot.. Crooot.. Croooot.. ”

Sekian kali kontolku menembakkan air maniku kedalam lubang vaginanya serta waktu itu juga saya rasakan cairan hangat Tini bersama aliran darah perawannya menyelimuti batang kontolku yang masih tetap tegak didalam vaginanya.

“Makasih banyak Tin sayang, anda telah memberikanku kesenangan serta kenikmatan malam ini” ujarku sembari mengecup lembut bibirnya serta menarik keluar kontolku dari dalam vaginanya.

“Sama-sama Budi sayang… saya sangat senang sekali malam ini” tuturnya tanpa ada malu-malu dengan mata yang sayu.

“Ayo Bud…Kita mandi berdua” ajaknya sembari menarik tanganku. Dan di kamar mandi, kembali batang kontolku bereaksi saat Tini mengelus-elusnya. Tanpa ada malu-malu saya segera menarik pinggang Tini serta menyuruhnya menungging ke arahku.

Dengan perlahan kumasukan kontolku yang telah menegang di sela-sela pantatnya yg tidak demikian besar. Sesaat, Tini tersentak, tetapi hal tersebut cuma berjalan sebentar saja, karna Tini lalu menggerak-gerakkan pinggulnya saat dirasa kontolku telah masuk semua kedalam lubangnya.

“Ah.. Budiii.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii.. ” erangnya panjang.

“A.. k.. u.. juu.. ggaa.. ke…luuu…aaarrr…Tiniii…” kataku sembari menyemprotkan air maniku ke lubang vaginanya kembali.

Kemudian kami meneruskan acara mandi kembali serta sehabis mandi, sebelumnya tidur, saya mengentotnya lagi.

Keesokan paginya, bangun tidur kembali kugenjot dia serta malam harinya kami kembali berdua ber-ML ria. Sungguh berlibur yang terkesan dengan rekan chatting.

0 comments: