SEO page contents SEO page contents NGENTOT SEPUPU KECILKU ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, December 17, 2017

NGENTOT SEPUPU KECILKU




Ke-2 barbel kecil semasing seberat 5 kilo-gram merasa sudah semakin berat saja kuayun-ayunkan bertukaran. Keringatku sudah mulai sejak barusan berseleweran membasahi semua badanku yang kuperhatikan lewat cermin sebesar pintu di depanku itu sudah jadi mekar serta kekar.

Bila dibanding dengan atlet binaraga, saya tidak kalah indahnya. Aku cuma tersenyum sembari selanjutnya menyimpan ke-2 barbelku serta mengusap keringat di dahi. Kuperhatikan jam sudah memberikan jam 22 : 39 pas. 



Ya, memanglah pada jam-jam begini saya umum berolahraga berat untuk membuat otot-otot di badanku. Situasi sepi serta udara sejuk begitu saya gemari. Kamar kost-ku di pinggir utara kota Jogja memanglah tawarkan udara dinginnya. Tersebut penyebabnya saya begitu kerasan kost disini mulai sejak resmi jadi mahasiswa sampai nyaris ujian akhirku yang masuk semester delapan ini.

Telah jadi kebiasaanku, saya senantiasa olahraga dengan telanjang bulat, hingga bisa kuperhatikan badanku sendiri lewat cermin itu yang semakin hari semakin tumbuh kekar serta indah. berkulit sawo masak gelap. Rambut kasar penuhi nyaris di semua ke-2 lengan tangan serta kaki dan dadaku yang membidang ke bawah, lebih-lebih pada daerah kemaluanku.

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = NIKMAT NYA IBU TIRIKU

Rambutnya tumbuh subur dengan batang zakarnya yang senantiasa terhangati olehnya. Kuraba-raba batang kemaluanku yang mulai beranjak tegang ereksi ini. Hmm, ouh, mengasyikan sekali. Air keringatku ikut membasahi batang zakar serta buah pelirku.

Dengan sembari duduk di kursi plastik saya berfantasi kalau ini dikerjakan oleh seseorang wanita. Mengelus-elus zakarku yang sempat kuukur mempunyai panjang 16 cm. dengan garis lingkar yang 5 cm.! Mataku cuma merem melek saja nikmati sensasi yang indah ini.

Perlahan saya mulai melumuri batang zakarku dengan air liurku sendiri. Saat ini sembari menggenggam batang zakar, saya terus-terusan lakukan mengocok-ngocok dengan cara lembut yang makin lama makin ke tempo cepat.

Aku tengah nikmati itu seluruhnya dengan sensasiku yang fantastis saat mendadak pintu kamar kost-ku diketok pelan-pelan. Sial, saya sesaat terperangah, lebih-lebih kala kudengar nada cewek yang cukup lama sekali tidak sempat kudengar.

“Mas, Mas Andi? Ini saya, Netty! ”

Netty? Adik sepupuku dari Pekalongan? Ngapain malam-malam begini ini datang ke Jogja? Hilang ingatan! Buru-buru saya melilitkan kain handuk kecilku sembari memburu ke arah pintu untuk membukakannya. “Netty? ” ucapku sembari menggeser tempatku berdiri untuk berikan jalan masuk buat adik sepupuku yang populer tomboy ini.

Netty selalu saja masuk kedalam sembari melempar tas ranselnya serta lari ke kamar mandi yang memanglah ada di tiap-tiap kamar kost ini. Sesaat saya melongok keluar, sepi, cuma gelap di halaman samping yang tawarkan kesunyian. Pintu kembali kututup serta kukunci. Aku cuma menghela nafasku dalam-dalam sembari menyimak tas ransel Netty.

Tidak berapakah lama Netty keluar dengan muka basah serta kusut. Rambutnya yang lebat sebahu berantakan. Aku agak terperanjat kala mengerti kalau saat ini Netty cuma menggunakan kaos oblong ciri khas Jogja. Rupanya ia sudah melepas celana jeans biru ketatnya di kamar mandi.

Kulit pahanya yang kuning langsat serta ketat itu tampak terang. “Ada permasalahan apa sekali lagi, hmm? Bisa nilai buruk sekali lagi di sekolahan lantas dimarahi Ayah Ibumu? ” tanyaku sembari mendekat serta mengelus rambutnya, Netty cuma terdiam saja. Anak SMU kelas dua ini memanglah bandel. Mungkin sifat tomboynya yang buat dirinya sendiri demikian.

Tidak gampang ditata serta maunya sendiri saja. Jadinya, saya ini yang seringkali kelabakan kalau ia datang mendadak minta perlindunganku. Aku memanglah punyai dampak di lingkungan keluarganya.

Netty cuma berdiri termangu dimuka cermin olah ragaku. Walaupun berwajah merunduk, saya bisa lihat kalau dia tengah memandangi badanku yang 1/2 telanjang ini.

“Lama ya Mas, Netty tidak kesini. ”

“Hampir lima th., ” jawabku lebih mendekat sekali lagi lantas kusadari kalau lengan serta tangannya luka lecet kecil.

“Berantem sekali lagi, ya? Hilang ingatan! ” seruku kaget mengerti memar-memar di leher, muka, kaki, serta tak tahu di mana sekali lagi.

“Netty kalah, Mas. Dikeroyok sepuluh cowok jalanan. Sakit seluruhnya, ouih. Mas, jangan sampai katakan sama Ayah Ibu ya, bila Netty ke sini. Aduh..! ” teriak tertahan Netty mengaduh pada dadanya.

“Apa yang anda rasakan Ir? Di mana sakitnya, di mana? ” tanyaku menahan badannya yang ingin tumbang.

Tapi dengan kuat Netty bisa berdiri kembali dengan cara gontai sembari memegangi lenganku.

“Seluruh badanku berasa sakit serta pegal seluruhnya, Mas, ouh! ”

“Biar Mas saksikan, ya? Tidak apa-apa khan? Tidak malu, to? ” desakku yang selalu jelas saya telah mulai tergoda dengan postur badan Netty yang bongsor ketat. Netty cuma mengangguk kalem.

“Ah, Mas Andi. Netty tambah pengin seperti dahulu sekali lagi, kita mandi bareng.. Netty kangen sama pijitan Mas Andi! ” tutur Netty tersenyum malu.

Edan! Aku semakin rasakan batang kemaluanku mengeras ketat. Serta itu terang sekali tampak pada bentuk handuk kecil yang menutupinya, ada seperti benda keras yang akan menyodok keluar. Serta Netty dapatlah memandangnya! Perlahan-lahan kulepas kaos oblong Netty.

Sebentar dirinya sendiri seperti malu-malu, tapi selanjutnya membiarkan tanganku selanjutnya melepas BH ukuran 36B dan CD krem berenda ketatnya. Aku terperanjat serta sekalian terangsang hebat. Di badan mulusnya yang indah itu, banyak memar menghiasnya. Aku jalan melingkari badan telanjangnya.

Dengan gemetaran, jemariku menggerayangi berwajah, bibirnya, lantas leher serta selalu ke bawahnya. Cukup lama saya meraba-raba serta mengelus dan meremas lembut buah dadanya yang ranum ini. “Mas Andi.. enak sekali Mas, lanjutkan yaa.. ouh, ouh..! ” pinta mulut Netty sembari merem-melek. 

Mulutku saat ini maju ke dada Netty. Perlahan-lahan kuhisap serta kukulum nikmat puting susunya yang coklat kehitaman itu dengan cara bertukaran kiri serta kanannya.

Sesaat ke-2 jemari tanganku tetaplah meremas-remas kalem serta bertambah keras. Mulut Netty semakin merintih-rintih memohonku untuk melakukan perbuatan lebih nekat serta berani. Netty menantangku, sedotan pada puting susunya semakin kukeraskan sembari kuselingi dengan memilin-milin puting-puting susu itu dengan cara gemas.

“Auuh, aduh Mas Andi, lebih keras.. lebih kencang, ouh! ” menggelinjang badan Netty sembari berpegangan pada ke-2 pundakku. Puting Netty memanglah kenyal serta mengasyikan. Kurasakan kalau ke-2 puting susu Netty sudah mengeras keseluruhan. 

Aku merendahkan badanku ke bawah, mulutku menyusuri kulit badan bugil Netty, menyapu perutnya serta selalu ke bawah sekali lagi.

Rambut kemaluan Netty rupanya dicukur habis, hingga yang nampak saat ini yaitu gundukan daging lembut yang terbelah celah sempitnya yang rapat. Karuan sekali lagi saja, mulutku segera menerkam bibir kemaluan Netty dengan penuh nafsu. 

Aku selalu menekankan mulutku kedalam liang kemaluannya yang sempit sembari menjulurkan lidahku untuk menjilati klitorisnya didalam sana. Netty sungguh-sungguh begitu menggairahkan.

Dalam permasalahan sex, saya memanglah memliki jadwal teratur dengan pacarku yang dokter gigi itu. Serta bila dibanding, Netty lebih unggul dari Sinta, pacarku. 

Mulutku tidak sekedar melumat-lumat bibir kemaluan Netty, tapi juga menyedot-nyedotnya dengan ganas, menggigit kecil dan menjilat-jilat.

Tanpa ada kusadari kain handukku lepas sendiri. Aku telah rasakan batang kemaluanku yang minta untuk menerjang liang kemaluan lawan. Karuan sekali lagi, saya cepat berdiri serta memohon Netty untuk jongkok di depanku.

Gadis itu menurut saja. “Buka mulutmu, Dik. Buka! ” pintaku sembari menuntun batang kemaluanku kedalam mulut Netty. 

Gadis itu mula-mula menampik keras, tapi saya selalu memaksanya kalau ini tidak beresiko. Pada akhirnya Netty menurut saja. Netty mulai menyedot-nyedot keras batang kemaluanku sambil meremas-remas buah zakarku.

Ahk, benar-benar indah serta menggairahkan. Perbuatan Netty ini rupanya lebih binal dari Sinta. Jemari Netty kadang kadang menyelingi dengan mengocok-ngocok batang kemaluanku, lantas menelannya serta melumat-lumat dengan girang.

“Teruskan Dik, lanjutkan, yeeahh, ouh.. ouh.. auh! ” teriakku kegelian. Keringat kembali berceceran deras. Aku ikut serta menusuk-nusukan batang kemaluanku kedalam mulut Netty, hingga gadis cantik ini jadi tersendak-sendak. Tapi malah saya semakin puas. 

Saat ini saya tidak bisa menahan tekanan titik puncak orgasmeku. Dengan cepat saya muntahkan spermaku didalam mulut Netty yang masih tetap mengulum ujung batang kemlauanku.

0 comments: