SEO page contents SEO page contents NGENTOT JANDA BOHAI ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Saturday, December 30, 2017

NGENTOT JANDA BOHAI




Saya tidak akan membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yg pakar bedah, atau Dr. Hartoyo yg spesialis kandungan, meskipun mereka dahulu saat masih tetap keduanya sama kuliah di fakultas kedokteran kerapkali saya bantu dalam hadapi ujian.


Mereka yaitu bintang kedokteran yg begitu cemerlang di bumi pertiwi, tidak cuma ketenaran nama, juga kekayaan yg terlihat dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dan lain-lain. 

LIHAT JUGA = JEPANG SEX FAMILY

Dengan pekerjaanku yg melayani penduduk kelas bawah, yg begitu membutuhkan service kesehatan yg terjangkau, saya peroleh kenikmatan dengan batiniah, lantaran saya sanggup melayani sesama dengan baik.

Tetapi, di balik itu, saya juga peroleh kenikmatan yg sangat begitu di sektor non materi yang lain. Satu malam hari, saya disuruh mendatangi pasien yg tuturnya tengah sakit kronis di tempat tinggalnya. Seperti umum, saya mengunjunginya sehabis saya tutup praktik pada sekitaran 1/2 sepuluh malam. 

Ternyata sakitnya sebetulnya tidak kronis apabila dilihat dari kacamata kedokteran, cuma flu berat dibarengi kurang darah, jadi dengan suntikan serta obat yg umum saya siapkan untuk mereka yg kesulitan peroleh obat malam malam, si ibu sanggup di ringankan penyakitnya. 

Saat saya ingin meninggalkan tempat tinggal si ibu, nyata-nyatanya tanggul di pinggir sungai jebol, serta air bah menerjang, sampai mobil kijang bututku dan merta tenggelam hingga setinggi lebih kurang 50 senti serta mematikan mesin yg pernah hidup sebentar.

Air di mana-mana, serta saya juga menolong keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, lantaran kebetulan tempat tinggal petaknya terbagi dalam 2 lantai serta di lantai atas ada kamar kecil hanya satu tempat anak gadis si ibu tinggal. Karena tak ada peluang untuk pulang, jadi si Ibu tawarkan saya untuk bermalam hingga air surut. 

Di kamar yg sempit itu, si ibu selekasnya tertidur dengan pulasnya, serta tinggallah saya berduaan dengan anak si ibu, yg nyata-nyatanya dalam cahaya remang-remang, terlihat manis sekali, maklum, umurnya saya prediksikan baru sekitaran awal dua beberapa puluh. “Pak dokter, maaf ya, kami tidak bisa menyuguhkan apa apa, nampaknya semuanya perabotan dapur terendam di bawah”, tuturnya dengan nada yg saat merdu, meskipun diluar terdengar hamparan hujan masih tetap mendayu dayu.

“Oh, gak apa-apa kok Dik”, sahutku.

Serta untuk melalui saat, saya banyak ajukan pertanyaan kepadanya, yg nyata-nyatanya bernama Sri. Ternyata Sri yaitu janda tanpa ada anak, yg suaminya wafat lantaran kecelakaan di laut 2 th. yg saat lalu. Karena cuma berdua saja dengan ibunya yg sakit-sakitan, jadi Sri tetaplah menjanda. Sri saat ini bekerja pada pabrik konveksi kemeja anak-anak, tetapi perusahaan tempatnya bekerja juga terserang efek krisis ekonomi yg berkelanjutan.

Saat saya melirik ke arlojiku, nyata-nyatanya jam udah tunjukkan 1/2 dua awal hari, serta saya saksikan Sri mulai terkantuk-kantuk, jadi saya anjurkan dia untuk tidur saja, serta lantaran sempitnya kamar ini, saya sangat terpaksa duduk di samping Sri yg mulai merebahkan diri. Terlihat rambut Sri yg panjang terburai diatas bantal. 

Dadanya yg membusung terlihat bergerak naik turun dengan teraturnya menemani nafasnya. Ketika Sri berbalik tubuh dalam tidurnya, belahan pakaiannya agak terungkap, hingga sanggup kulihat buah dadanya yg montok dengan belahan yg begitu dalam. Pinggangnya yg ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yg terlihat begitu menantang.

Saya cobalah merebahkan diri di sebelahnya serta nyata-nyatanya Sri tetaplah lelap dalam tidurnya. Fikiranku menerawang, teringat saya juga akan Wati, yang punya buah dada montok, yg sempat saya tiduri malam minggu waktu lalu, pas saya melepas letih di panti pijat tradisionil yg ada banyak di lokasi saya berpraktek. 

Tapi Wati nyata-nyatanya cuma nikmat dilihat, lantaran permainan seksnya jauh dibawah keinginanku. Saat itu saya hampir-hampir tidak bisa pulang jalan tegak, lantaran burungku tetap masih keras serta mengacung sehabis ’selesai’ bergumul dengan Wati.

Maklum, saya tidak terpuaskan dengan seksual, serta saat ini, udah satu minggu berlalu, serta saya masih tetap memendam berahi diantara selangkanganku. Saya coba meraba buah dada Sri yg saat menantang, nyata-nyatanya dia tidak menggunakan beha dibawah pakaiannya. 

Teraba puting susunya yg mungil. serta kala saya coba melepas pakaiannya, nyata-nyatanya dengan gampang sanggup kulakukan tanpa ada buat Sri terbangun. Saya dekatkan bibirku ke putingnya yg sisi kanan, nyata-nyatanya Sri tetaplah tertidur.

Saya mulai rasakan kemaluanku mulai jadi membesar serta agak menegang, jadi saya lanjutkan permainan bibirku ke puting susu Sri yg sisi kiri, serta saya mulai meremas buah dada Sri yg montok itu. Merasa Sri bergerak dibawah himpitanku, serta terlihat dia terbangun, tetapi saya selekasnya menyambar bibirnya, biar dia tidak menjerit. 

Saya lumatkan bibirku ke bibirnya, sembari menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Merasa sekali Sri yg awal mulanya agak tegang, mulai santai, serta nampaknya dia nikmati juga permainan bibir serta lidahku, yg dibarengi dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah saya percaya Sri tak lagi berteriak, saya alihkan bibirku ke arah bawah, sembari tanganku coba menyibakkan roknya biar tanganku sanggup meraba kulit pahanya. Ternyata Sri begitu bekerja bersama, dia gerakkan bokongnya hingga dengan gampang jadi saya sanggup turunkan roknya sekalian dengan celana dalamnya, serta pas itu kilat diluar buat sepintas terlihat pangkal paha Sri yg mulus, dengan bulu kemaluan yg tumbuh lebat diantara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku,

kususupi rambut lebat yg tumbuh hingga di pinggir bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, nyata-nyatanya clitoris Sri telah mulai mengeras, serta saya jilati sepuas hatiku hingga merasa Sri agak menggerakkan bokongnya, tentu dia menahan gejolak berahinya yg mulai terganggu oleh jilatan lidahku itu. Sri membiarkan saya bermain dengan bibirnya, serta merasa tangannya mulai buka kancing bajuku, lantas melepas ikat pinggangku serta coba melepas celanaku.

Nampaknya Sri memperoleh sedikit ada masalah lantaran celanaku merasa sempit lantaran kemaluanku yg semakin jadi membesar serta semakin menegang. Sembari tetaplah menjilati kemaluannya, saya menolong Sri melepas celana panjang serta celana dalamku sekalian, hingga saat ini kami udah bertelanjang bulat, berbaring dengan di lantai kamar, sedang ibunya masih tetap pulas diatas tempat tidur. 

Mata Sri terlihat agak terbelalak pas dia melihat ke arah bawah perutku, yg penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yg subur, serta batang kemaluanku yg udah jadi membesar penuh serta dalam kondisi tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yg jadi membesar pada ujungnya serta terlihat merah berkilat. Kutarik kepala Sri biar mendekat ke kemaluanku, serta kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yg mungil. 

Ternyata Sri tidak canggung buka mulutnya serta mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedang tangan kirinya meremas buah kemaluanku.

Saya memajukan bokongku serta batang kemaluanku semakin dalam masuk mulut Sri. Ke-2 tanganku repot meremas buah dadanya, lantas bokongnya dan kemaluannya. Saya mainkan jariku di clitoris Sri, yg membuatnya menggelinjang, pas saya rasakan kemaluan Sri mulai membasah, saya tahu, waktunya telah dekat. 

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, serta kudorong Sri sampai kemampuanng. Rambut panjangnya kembali terburai diatas bantal.

Sri mulai sedikit merenggangkan ke-2 pahanya, hingga saya gampang menyesuaikan diri diatas tubuhnya, dengan dada menghimpit ke-2 buah dadanya yg montok, dengan bibir yg melumat bibirnya, serta sisi bawah badanku ada diantara ke-2 pahanya yg semakin dilebarkan. 

Saya turunkan bokongku, serta merasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lantas saya geserkan agak ke bawah serta saat ini merasa kepala kemaluanku ada di antara ke-2 bibir besarnya serta mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian saya dorongkan batang kemaluanku perlahan menyusuri liang sanggama Sri.

Merasa agak seret majunya, lantaran Sri udah menjanda dua th., serta nampaknya belum pula rasakan batang kemaluan lelaki mulai sejak itu. Dengan sabar saya majukan selalu batang kemaluanku hingga pada akhirnya tertahan oleh basic kemaluan Sri. 

Ternyata kemaluanku cukup besar serta panjang untuk Sri, tetapi ini cuma sebentar saja, lantaran selekasnya merasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya hingga saya sanggup mendorong batang kemaluanku hingga habis, menghunjam kedalam liang kemaluan Sri. 

Saya membiarkan batang kemaluanku didalam liang kemaluan Sri sekitaran 20 detik, baru kemudian saya mulai menariknya perlahan, hingga kurang lebih setengahnya, lantas saya dorongkan dengan lebih cepat hingga habis.

Pergerakan bokongku nyata-nyatanya menghidupkan berahi Sri yang menimpali dengan pergerakan bokongnya maju serta mundur, kadang-kadang ke arah kiri serta kanan serta kadangkala bergerak memutar, yg buat kepala serta batang kemaluanku merasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yg semakin membasah. 

Tidak merasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yg ditimpali dengan udara nafsu yg semakin membubung. Untuk pertama kali saya menyetubuhi Sri, saya belum pula menginginkan lakukan style yg kemungkinan juga akan membuatnya kaget, jadi saya lanjutkan pergerakan bokongku ikuti irama bersetubuh yg tradisionil, tetapi ini membawa hasil kesenangan yg sangat begitu.

Sekitaran 40 menit selanjutnya, dibarengi dengan jeritan kecil Sri, saya hunjamkan semua batang kemaluanku dalam dalam, kutekan basic kemaluan Sri serta saat itu juga selanjutnya, merasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk didalam kesempitan liang kemaluan Sri serta pancarkan air maniku yg udah tertahan lebih dari 1 minggu. 

Merasa tubuh Sri melamas, serta saya biarlah berat tubuhku tergolek diatas buah dadanya yg montok. Batang kemaluanku mulai melemas, tetapi masih tetap cukup besar, serta kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Merasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sembari memeluk badan Sri yg berkeringat, saya bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih, terima kasih.

0 comments: