SEO page contents SEO page contents ISTRI KU PENCARI NAFKAH MENJUAL DIRI ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Saturday, December 23, 2017

ISTRI KU PENCARI NAFKAH MENJUAL DIRI




Nia, 30 th. yaitu istri Andri 38 th.. Seseorang ibu rumah-tangga yang begitu dalam bergaul di lingkungan rumahnya. Andri yaitu seseorang suami yang baik serta memikul tanggung jawab pada keluarga. 


Apa pun kekurangan dalam rumah tangga jadi ia senantiasa berupaya untuk mencukupinya. Dapat disebut, rumah tangga yang serasi serta rukun. Anak mereka cuma satu ambil tempat sekolah di kota beda. Aku kost di lingkungan yang sama juga dengan mereka.

JANGAN LUPA = NGENTOT DENGAN AYAH MERTUA

“Ooooooooooohhh sayaaaaaang…” desahan Nia mulai mengeras sembari menggerakkan pinggulnya.

Jari jempol Andri selalu menggosoki itil Nia serta jari tengahnya selalu menggesek-gesek dinding dalam sisi atas Meki Nia hingga cairan Meki Nia keluar membasahi jari tengah Andri.

“Ooooooohhh…” desah Nia sembari satu tangannya memegang tangan Andri yang tengah bermain di Mekinya.

“Enak, sayang? ” bertanya Andri lantas melumat bibir Nia.

Lantas jari tengah Andri dikocok-kocokkan di Meki Nia. Tanpa ada menjawab pertanyaan Andri, Nia membalas ciuman Andri dengan hebat sembari menjepitkan pahanya serta menggoyangkan pinggulnya menahan kesenangan disaat jari tangan Andri keluar masuk lubang Mekinya.

“Buka bajunya dong, sayang, ” bisik Nia ke telinga Andri.

“Ooooooohhhh sayaang…” desah Andri sembari meremas rambut Nia. Sembari melirik ke arah Andri lantas mulut Nia mengulum batang Penis Andri yang besar serta berurat-urat itu.

Clok… Clok… Clok… Terdengar nada kuluman mulut Nia pada Penis Andri.

“Oooooooohh… Enak sayaaaang… Ooooooooohhhh…” desah Andri sembari memegang kepala Nia lantas memompa perlahan Penisnya di mulut Nia.

“Gantian, sayang…” bisik Nia sembari melepas kulumannya memandang Andri.

Andri tersenyum. Dibaringkannya badan Nia. Sesudah menempatkan bantal jadi alas kepala supaya Nia bisa lihat Andri menjilat serta mengemut Mekinya, lantas Andri juga berbaring dengan mengangkat ke-2 kaki Nia yang dikangkangkannya lebar-lebar. 

Nia mendesah panjang waktu lidah Andri dengan lincahnya bermain serta menjilati kelentit Meki Nia.

“Oooooooooohh sayaaaaaaang.., Terusssss…” desah Nia.

Terlebih disaat jari Andri masuk ke lubang Mekinya sembari lidahnya tidak henti menjilati kelentit Nia. Pergerakan pinggul Nia tambah keras ikuti rasa enaknya. Tidak lama lalu tangan Nia dengan keras meremas rambut Andri serta menyudutkankan kepala Andri ke Mekinya. Lantas..

“Oooooooohhh… Enak, sayaaaaaaang.., Sssssssssshh…” jerit kecil Nia terdengar disaat Nia menjangkau puncak kesenangan.

Andri selekasnya hentikan jilatannya lantas naik ke atas badan istrinya itu. Walaupun mulutnya masih tetap basah oleh cairan Meki Nia, Andri segera melumat bibir Nia. 

Niapun segera membalas ciuman Andri dengan hebat. Sembari tetaplah berciuman, tangan Nia menuntun Penis Andri masuk ke belahan Mekinya. Bless… Bless… Bless… Penis Andri secara cepat segera keluar masuk Meki Nia.


“Meki anda legit, saying… Enak…” bisik Andri sembari sedikit membungkuk ke badan Nia. Dengan berjongkok serta ke-2 kakinya mengangkang mengapit ke-2 kaki Nia yang mengitari pahanya, ke-2 tangannya mengalasi kepala Nia. 

Dengan sedikit mengangkat kepala Nia supaya ia bisa lihat batang Penis Andri yang keluar masuk Mekinya dengan perlahan.

Nia tersenyum sembari menggoyangkan pinggulnya. Pantatnya diangkat-angkat ikuti irama goyangan pantat Andri yang maju mundur.

“Memang mengapa? ” bertanya Nia.

“Aku tidak sempat jemu menyetubuhi kamu…” bisik Andri sembari selalu memompa Penisnya.

Nia tersenyum.

“Kalau wanita beda rasa-rasanya bagaimana? ” bertanya Nia sekali lagi.

“Aku tidak sempat bersetubuh dengan wanita beda kok” jawab Andri.

Nia tersenyum lantas merangkulkan ke-2 tangannya ke pundak Andri sembari tetaplah menggoyangkan pinggulnya menyeimbangi pergerakan Penis Andri. Ke-2 kakinya diangkat menjepit pinggang Andri.

“Aku ingin bertanya, sayang…” kata Nia.

“Apa? ” bertanya Andri.

“Tubuh Mbak Germen, tetangga kita itu, bagus tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.

“Ah pertanyaan anda ada-ada saja…” kata Andri tidak mempedulikan sembari selalu memaju mundurkan pantatnya secara cepat. Nafasnya memburu.

“Aku serius, sayang… Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Nia.

“Tadi anda saksikan belahan buah dadanya tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.

Andri mengangguk. Pantatnya secara cepat naik-turun serta batang Penisynya secara cepat juga keluar masuk Meki Nia. Makin basah. Batang Penisnya diberi lender keputih-putihan banyak. Nia tersenyum sembari selalu menggoyangkan pinggul, matanya selalu lihat batang Penis Andri keluar masuk mengocok Mekinya. Lantas ke-2 tangannya menngapit serta menghimpit pantat Andri supaya tertancap lebih dalam di Mekinya.

“Jujur saja. Iya, badannya bagus. Barusan saya pernah saksikan belahan buah dadanya”.

“Marah? ” bertanya Andri lalu lantas hentikan pergerakannya.

Nia tersenyum sekali lagi. Ke-2 tangannya selalu menghimpit pantat Andri supaya batang Penisnya masuk lebih dalam sembari ia tetaplah menggoyang-goyang pinggulnya.

“Jangan berhenti dong, sayang… Goyang terusss… Mmmmmhh…” kata Nia.

“Aku tidak geram kok. Malah saya sukai mendengarnya… ” kata Nia sekali lagi.

“Kenapa sukai? ” bertanya Andri heran.

“Tadi saat saya saksikan anda berjoget dengan Mbak Germen, tidak tahu mengapa ada perasaan aneh…” kata Nia.

“Tiba-tiba saya memikirkan anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” lanjut Nia lagi

“Lho mengapa demikian? ” bertanya Andri.

“Gak tahu…” kata Nia.

“Kamu cemburu? ” bertanya Andri.

“Gak sekalipun. Malah demikian sebaliknya, saya ingin banget simak anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” kata Nia.

“Kamu sekali lagi horny kali barusan ya…? ” bertanya Andri tanpa ada hentikan pergerakan Penisnya. Sembari tersenyum diliriknya Nia. Lantas dengan menunduk, dikecupnya bibir Nia perlahan.

Nia kembali tersenyum. Sesudah sebagian lama memompa Penisnya, Andri mengejang, pergerakannya jadi tambah cepat.

“Aku ingin keluar, sayaaaaang… Ooooooohh…” bisik Andri.

“Tahan sebentar, sayang.. Aku juga ingin keluar…” bisik Nia sembari percepat pergerakan pinggulnya. Diangkat-angkatnya pinggul serta ditekannya pantat Andri lebih dalam.

Tidak lama badannya mengejang, tangannya kuat memeluk badan Andri.

“Aaaaaaaaaaahhhhhhh… Aku keluar, sayaaaaaang…” jerit Nia dengan keras.

“Oooooooohh… Nikmat banget sayaaaaaang… Oooooooooohh…” jerit kecil Nia disaat menjangkau orgasme. Selang sebagian detik, Andri juga makin percepat pergerakannya. Hingga pada akhirnya.

Crott… Crott… Crott… Air mani Andri menyembur dengan kencang didalam Meki Nia.

“Aaaaaaaaarrghhhh… Sayaaaaaang…” Andri menyudutkankan Penisnya dalam-dalam ke Meki Nia.. Badan ke-2 mereka lemas sama-sama berpelukan sesaat Penis Andri masih tetap ada didalam Meki Nia.

“Mau tidak apabila saya minta anda maen dengan Mbak Germen? Aku serius…” kata Nia sembari memeluk pundak Andri.

“Kenapa sich anda ingin yang aneh-aneh demikian? ” bertanya Andri.

“Aku tidak tahu, sayang. Yang pasti ada perasaan horny saja saat memikirkan anda bermesraan dengan Mbak Germen…” jawab Nia.

“Mau kan, sayang? ” bertanya Nia memaksa.

“Kalaupun saya ingin, bagaimana langkahnya, sayang…? ” kata Andri sembari mengecup bibir istrinya.

“Nanti saya yang atur…” kata Nia sembari tersenyum.

Andri juga tersenyum sembari mencabut Penisnya dari Meki Nia, lantas bangkit serta menarik tangan Nia. Sesudah bersih-bersih di kamar mandi, merekapun lalu tidur.

“Mas Agung telah pergi kerja kan, Mbak? ” bertanya Nia sembari bangkit dari tidurannya mendadak.

“Sudah dari barusan dong. Dia bisa sisi shift malam ini. Satu minggu ini sih” tutur Germen.

“Eh ada apa nih undang saya malam-malam gini? ” bertanya Germen lalu.

“Gak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Nia.

“Aku cuman ingin ngajak Mbak nonton film yang baru saya beli” kata Nia sembari melirik pada Andri. Andri membalas dengan senyuman.

“VCD begituan ya? ” bertanya Germen semangat. Dia segera bangun dari tidurannya.

Nia tersenyum sembari melirik Andri.

“Cepatlah putar! ” tutur Germen tidak sabar. Andri bangkit dari duduknya lantas merangkak menuju ke VCD player.

“Germen sukai film yang mana? ” bertanya Andri sembari menyodorkan sebagian keping VCD porno.

Sesudah pilih, Germen selekasnya menyerahkan film yang pingin diliatnya. Andri selekasnya memutarnya. Awalannya mereka bertiga melihat film itu tanpa ada banyak bicara. Nia duduk berdampingan dengan Germen, sesaat Andri duduk di belakang mereka.

“Udah ada yang bangun, ya? ” bertanya Nia mendadak sembari tersenyum melirik ke arah selangkangan Andri.

“Hehehehehe… Lumayan” jawab Andri senyum-senyum.

“Lumayan apanya? ” bertanya Germen sembari matanya turut melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai menggembung. Andri tersenyum lantas menutupi kakinya dengan bantal.

“Mbak Germen seberapa seringkali begituan dengan Mas Agung? ” bertanya Nia lalu pada Germen.

“Ah, tidak sering sekali… Mungkin karna dia capek…” kata Germen sembari matanya selalu lihat adegan pemain yang tengah bersetubuh di video.

Kembali mereka terdiam sepanjang sebagian waktu sembari lihat video.

“Sini dong…” kata Nia mendadak melambai ke arah Andri sembari matanya berkedip berikan isyarat. Andri beringsut mendekati Nia. Diambilnya tempat di tengahnya Nia serta Germen.

“Ada apa sih…? ” bertanya Andri.

“Duduk dekat sini aja…” kata Nia dengan nada manja.

Nia menarik turun celana pendek Andri hingga ke pahanya. Lantas sembari duduk nonton, tangannya selalu mengocok serta meremas batang Penis Andri. 

Jari jempolnya menggesek-gesek kepala Penis Andri yang sudah membulat besar berwarna kemerahan. Mengkilat karna cairan yang keluar dari lubang di kepala Penisnya itu.

Germen yang lihat hal semacam itu, perasaannya jadi tidak karuan. Pada rasa malu, rasa pingin lihat serta rasa pingin memegang bercampur baur jadi satu. Batang Penis Andri yang panjang, besar serta berurat-urat itu benar-benar membuatnya terangsang secara cepat. 

Matanya berubahan melirik ke arah monitor TV serta ke arah batang Penis Andri yang keras tengah dikocok oleh Nia.

“Udah ingin ya? ” bertanya Nia pada Andri dengan nada yang agak dikeraskan. Lantas ia menunduk serta mencium bibir Andri. Lantas mulutnya mendekat ke batang Penis Andri yang tegak teracung. Dijilatinya kepala Penis itu. Dihisap kuat-kuat serta kembali dijilatinya.

“Oooooohhh…” Andri mendesah perlahan sembari matanya melirik ke arah Germen. Germen yang makin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka beradu sepanjang sebagian detik. 

Mata Germen mendadak meredup serta bibirnya terbuka. Mendadak seperti tersadar lantas buang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar keras disaat berpandangan dengan Andri.

“Mbak sukai tidak sama barang lelaki yang gede panjang? ” bertanya Nia sembari tersenyum memandang ke arah Germen.

“Hmmmmm… Iya… Iya… Sukai dong…” kata Germen memandang Nia.

Matanya melirik ke tangan Nia yang tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri. Batang Penis yang panjang, besar serta berurat-urat. Sekitaran dua genggaman tangan Nia, fikirnya.

“Kalau yang seperti gini sukai tidak, Mbak? ” bertanya Nia sembari matanya memberi isyarat supaya Germen memegang Penis Andri.

“Ah, anda ada-ada aja… Ya saya sukai banget…” kata Germen senyum-senyum sembari kembali merubah tempat duduknya.

“Sini dong, Mbak…” ajak Nia.

Germen beringsut duduk makin dekat ke arah Andri. Kepala Penis Andri tampak demikian mengkilat serta kemerahan. Germen benar-benar makin terangsang saat ini. 

Meliat Germen yang tengah terdiam memerhatikan tangannya tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri, Nia tersenyum. Tangannya mencapai tangan Germen, lantas ditariknya ke arah Penis Andri. Germen diam menuruti kehendak Nia.

“Ssssssshhhhh… Oooooohhh…” desah Germen perlahan sembari menggelinjang disaat jari tangan Andri menyusuri belahan Mekinya yang sangatlah basah.

“Ooooooooooohhh…” desah Germen lebih keras disaat jari Andri masuk lubang Mekinya.

“Oooooohh… Ooooooooohh Andri…” desah Germen disaat jilatan lidah Andri turun ke perut lantas turun sekali lagi menyusuri selangkangannya.

“Di dalam aja… Ooooohhhh“ bisiknya perlahan ke telinga Andri.

“Aaaaaarggggghhhhh… Aku tidak tahan…” mendadak Andri mendesah kuat.

“Aaaaaaaaaargghhhhhh… Aku keluaaaaaaar… Oooooohhhh… “ Andri membenamkan batang Penisnya dalam-dalam ke Meki Germen. Dipeluknya badan Germen serta dilumatnya bibir Germen dengan kuat. 

Mendadak Germen yang rasakan sensasi kesenangan yang dirasa Andri juga tidak bisa menahan orgasmenya yang ke-2.

Badan Andri lemas terkulai diatas badan telanjang Germen. Tapi batang Penisnya tetap masih mengeras didalam Meki Germen.

“Penisku masih tetap keras. Saat ini anda ya sayang? ” tanyanya pada Nia. Nia yang lihat mereka tengah terkulai bertindihan lemas selekasnya beringsut hampiri. Diusapnya pantat Andri. Bajunya telah dari barusan ia bebaskan.

“Masih kuat, sayang? ” bisik Nia ke telinga Andri.

Andri selekasnya mencabut Penisnya dari Meki Germen lantas bangkit berjongkok. Batang Penisnya benar-benar masih tetap keras berdiri walaupun ia sendiri telah alami orgasme belum lama. Germen duduk sembari tersenyum memerhatikan mereka berdua.

“Aku masih tetap kuat, sayang…” kata Andri lantas berbaring serta menarik tangan Nia.

Diciumnya bibir Nia. Nia selekasnya menaiki badan Andri. Ia duduk mengangkangi selangkangan Andri. Sembari memeluk pinggangnya, Andri menggesek-gesekkan batang Penisnya ke belahan Meki Nia. Lantas Nia menghimpit pantatnya membenamkan batang Penis Andri ke Mekinya.

“Oooooohhh sayaaaang…” desah Nia dengan kuat.

Ditengadahkannya muka dengan mata terpejam. Sembari menunduk mencium bibir Andri, diangkat-angkatnya pantat mengocok batang Penis Andri secara cepat. Mendadak ia teringat Germen.

“Gimana, Mbak? Enak? ” bertanya Nia pada Germen sembari tersenyum. Germen tersenyum. Lantas sembari duduk ia kenakan pakaian.

“Aku dapat ketagihan, lho…” kata Germen.

“Penis Andri enak banget…” lanjutnya sembari tersenyum manis ke arah Andri.

“Kapan saja Mbak ingin, datang saja kesini…” kata Nia tersenyum juga.

“Makasih, Nia. Aku pulang dahulu ya, ” kata Germen sembari mengecup pipi Nia yang tengah bersetubuh dengan Andri. Diciumnya juga bibir Andri.

0 comments: