SEO page contents SEO page contents MBAK NURUL YANG SEMOK ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, September 13, 2018

MBAK NURUL YANG SEMOK

TERGODA BODY SEMOK MBAK NURUL



VIDIO SEX - Mbak Nurul yg udah memiliki anak dua itu tinggal bersama 

mertuanya, sebab suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampir 

1 tahun yang lampau. Umur Mbak Nurul saya taksir kurang lebih 30 tahunan, atau 

yang pasti 31 tahun disaat saya gak berniat dengar salah seseorang ibu 




tetangga bertanya umur menantu Pak Rusdi ini. 

Satu perihal yg menarik dari menantu Pak Rusdi ini, merupakan baju yang 

dikenakannya satu hari hari. Ibu muda ini senantiasa mengenakan pakaian tutup rapat 

sekujur tubuhnya terkecuali parasnya serta telapak tangannya. Ibu Muda 

beranak dua ini senantiasa kulihat menggunakan jilbab yg lebar serta pakaian 




yg panjang longgar sampai mata kaki, bahkan juga sepasang kakinya selalu 

kulihat menggunakan kaos kaki kadang-kadang berwarna krem atau 

putih. Memang saya tidaklah terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi 

yg terlihat alim itu, tapi bila saya pergi kuliah, saya sering 

berjumpa Mbak Nurul pulang dari berbelanja di pasar. Tiap-tiap kali 

bersua, Mbak Nurul senantiasa menyapaku ramah serta melempar senyum 

manisnya yg membuat saya mengetahui Mbak Nurul memiliki wajah wajah 

yg cantik. Muka wanita tetanggaku yg senantiasa terbalut jilbab lebar 

ini menyerupai sekali dengan aktris Marissa Haque. 

Sampai siang itu. Faiz, anak pertama Mbak Nurul yg seringkali bermain ke 

tempat kostku, tertidur di kamar kostku sesudah dia capek bermain. Aku 

biarkanlah bocah lelaki yg baru berumur 4 tahun ini lelap dalam 

tidurnya, sesaat saya mengutak-atik computer yg kebetulan rusak di 

kamarku. Sesudah mengutak atik komputerku sejenak, saya harus 

beli sejumlah kabel baru. Disaat saya ambil langkah menjurus pintu 

bermaksud beli kabel-kabel itu, saya dengar ketukan serta nada salam 

seseorang wanita di pintu. Akupun buka pintu sembari menjawab 

salam, serta saya tertegun disaat nyatanya Mbak Nurul yg berada pada depan 

pintu kostku dengan muka pucat serta kelihatan capek. Ini siang dia 

memakai jilbab putih lebar dengan jubah biru bermotif bunga serta 

kaus kaki krem yg membungkus ke-2 kakinya. 

“Maaf dik.. lihat Faiz anak saya, tidak?.. saya udah kemana-mana 

mencarinya tapi tidak ada. ”tanya Mbak Nurul terdengar cemas 

Saya tersenyum dengar kecemasannya 

“Ada kok mbak, lagi tidur di kamar saya” 

Mbak Nurul menarik nafas dalam-dalam 

“Syukurlah…biar saya mengambil saat ini ” 




“Terserah, Mbak Nurul, ”kataku sembari ambil langkah masuk dikuti wanita 

berjilbab ini, mataku pernah melirik ke dada Mbak Nurul yang 

montok, membuat kembali terlintas kemulusan buah dada montok yang 

telanjang di dada ibu muda ini waktu kuintip 1 minggu kemarin. Saya menelan 

ludah lihat dada Mbak Nurul yg tertutup jilbab putih lebar 

itu, kelihatan demikian montok mengundang hasrat. 

“Tuh.. masihlah tidur”kataku sembari menunjuk Faiz yg tengah lelap di 

atas tempat tidurku.. 

Sekejap muka cantik Mbak Nurul kelihatan bimbang lihat anak pertamanya 

itu lelap dalam tidurnya. “Mungkin saya nitip anak saya dulu 

dik.. kasian kelihatannya dia lelap sekali tidurnya, kelak sore aku 

mengambil.. ”desisnya lirih 

Saya tersenyum mengangguk, tetapi sedetik lalu saya ingat saya harus 

MBAK NURUL


beli kabel buat komputerku. 

“Nggak ayah mbak, tetapi tidak lama saya ingin pergi beli kabel, bisa aku 

meminta mbak di tempat ini dahulu tidak lama? ” tanyaku”sampai saya kembali” 

Mbak Nurul tersenyum selanjutnya mengangguk, tapi muka cantiknya tampak 

kuyu letih. 

“Mm.. Mbak Nurul kelihatannya letih yah.. Supaya saya buatkan minum buat Mbak 

Nurul tidak lama, Mbak khan tamu didalam rumah ini, ditambah lagi baru pertamakali 

bertandang, ” kataku spontan. 

Muka yg terbalut jilbab putih lebar itu tersenyum 

“Terserah adik.. mbak memang haus” 

Gak berapakah lama lalu, saya ambil suatu gelas yg saya tuangi 

dengan syrup ABC jeruk dan air dingin dari kulkas.. 

Birahiku semakin liar bergolak, disaat tanganku bertambah lebar 

mengungkap sisi atas jubah Mbak Nurul yg terbuka itu. Belahan 

payudara Mbak Nurul yg montok itu membuatku kemaluanku kian 

mengeras serta mataku seperti gak berkedip lihat keindahan di dada 

wanita berjilbab ini. Mataku lantas mulai lihat, BH warna krem yang 

membungkus sepasang payudara Mbak Nurul, waktu saya menyingkapkan 

bertambah lebar sisi dada jubah yg digunakan wanita berjilbab ini. 

Lalu jubah yg digunakan Mbak Nurul saya tarik ke bawah sehingga 

sisi atasnya tertarik kebawah melalui pundaknya, karena itu tersembulah 

sepasang buah dada Mbak Nurul yg montok serta mulus 

mengundang hasrat. Buah dada Mbak Nurul itu masihlah ketat terbungkus Bh wrana 

krem yg dipakai wanita berjilbab ini. 

“Ooohh.. Mbak Nurul…montoknya”desisku sembari meredam birahi yang 

semakin menggelegak. Mataku liar lihat gundukan buah dada Mbak Nurul 

yg masihlah tertutup BH warna krem. Lalu dengan nafsu yg kian 

menggelegak, tanganku menarik cup BH itu ke atas yg membuat buah 

dada ibu muda ini gak tertutup lagi. 

“Glek.. ohh.. Mbak Nurul…. ”desahku meredam birahi lihat payudara 

Mbak Nurul yg kini 

telanjang didepannya. Payudara telanjang di dada wanita berjilbab ini 

demikian indah memiliki bentuk. Walau Mbak Nurul udah beranak dua, namun 

sepasang buah dadanya masihlah kelihatan kencang. Kulit Mbak Nurul yang 

putih mulus serta puting susu kecoklatan yg kelihatan mulai tegak 

membuat buah dada wanita berjilbab ini semakin mengundang hasrat nafsuku. 

Dengan gemetar tanganku coba menjamah buah dada ibu muda 

berjilbabvini. Saya seperti gak yakin sanggup menjamah payudara seorang 

wanita alim seperti Mbak Nurul, yg keseharian kulihat selalu 

tutup rapat sekujur tubuhnya dengan jilbab yg lebar serta jubah 

panjang yg longgar. Tapi disaat tanganku rasakan kehangatan dan 

kekenyalan payudara Mbak Nurul yg montok, tubuhku mengigil menahan 

birahi semakin menggelegak. Lalu dengan penuh nafsu 

tanganku mulai meremas-remas payudara montok yg telanjang 

itu. Sepasang payudara yg sekian lama ini tersembunyi dibalik jubah dan 

jilbab lebar yg senantiasa dipakai Mbak Nurul kesempatan ini ada dalam 

remasanku yg semakin liar, “Mmm.. Mbaak Nuruulll…mmmm…”desisku 

sambil mempermainkan puting susu kecoklatan di dada Mbak Nurul 

dengan jari-jariku. Saya rasakan puting susu ibu muda yg aku 

pelintir ini kian 

merasa tegak serta mengerasi. Nafasku mengincar jalang, tubuhku menggigil 

meredam birahi menggelegak disaat tanganku bermain di dada telanjang 

wanita berjilbab ini. Sejumlah lama saya meremas-remas buah dada Mbak 

Nurul yg telanjang itu dengan tanganku, sebelum saya mulai 

menjilati payudara wanita berjilbab itu dengan lidahku dan 

menciuminya penuh nafsu. 

Saya rasakan sepasang buah dada Mbak Nurul yg telanjang itu kian 

kencang mengeras disaat saya menciuminya serta menjilatinya, bahkan 

disaat saya mengulum puting susu yg kecoklatan itu saya sempat 

kaget oleh rintihan dari mulut Mbak Nurul. Saya memandang muka Mbak 

Nurul yang 

masihlah terbalut jilbab putihnya itu, tapi saya lihat parasnya masih 

lelapdalm tidurnya cuma bibirnya memang mulai mendesah serta mengeluh. 

“ohhh.. Mbak Nurul mulai terangsang…”desisku lihat kondisi wanita 

berjilbab ini. 

Desahan yg keluar dari bibir Mbak Nurul membuatku nafsu birahiku 

semakin liar. Mulutku semakin liar menciumi serta menjilati payudara telanjang 

didada wanita berjilbab ini. Puting susu yg kecoklatan itu saya kulum 

serta saya hisap dengan bibir serta mulutku, membuat desahan Mbak Nurul 

semakin seringkali terdengar. Birahiku bertambah merasa menggelegak jalang 

dengar rintihan serta desahan wanita berjilbab ini. Pernah terbayang 

kemarin, Mbak Nurul kelihatan demikian anggun dengan jubah dan 

jilbab lebarnya. Masa itu saya cuma menelan ludah lihat tonjolan 

montok di dada yg tertutup jilbab lebar itu. Tapi waktu ini, payudara 

wanita berjilbab itu bisa saya nikmati sepuas 

birahiku. 

Lumayan lama saya memuaskan nafsuku pada ke-2 payudara montok Mbak 

Nurul yg telanjang tiada penutup itu. Saya lihat Mbak Aan semakin 

jalang mendesah serta mengesah dalam tidurnya tiap-tiap kali saya menghisap 

serta menjilati serta menciumi ke-2 buah dadanya yg montok mengiurkan 

itu. Hilang ingatan.. baru pertama kesempatan ini saya lihat seseorang wanita berjilbab 

mengesah demikian jalang dan 

liar, oleh birahi yg mencengkeramnya. 

Sesudah saya bahagia dengan payudara Mbak Nurul, mataku berpindah menatap 

sisi bawah badan ibu muda berjilbab ini. Saya lihat walapun 

seringkali, Mbak Nurul menggeliat serta mengejang meredam rangsangan 

birahi dariku, tapi ujung jubah yg dipakai Mbak Nurul tidak 

sampai terungkap, Sisi bawah Mbak Nurul masihlah rapi tertutup oleh 

jubah panjang yg dipakainya hingga cuma kelihatan kakinya yang 

terbungkus kaus kaki warna krem. Sekejap terlintas dalam benakku, rasa 

penasaranku sekian lama ini yg membuatku mau mengungkap jubah yang 

digunakan Mbak Nurul. Perlahan-lahan lalu saya mendekati kaki Mbak Nurul 

yg masihlah tertutup jubah yg dipakainya. Dengan sedikit 

gemetar, tanagnku terulur mengungkap jubah biru kembang yang 

digunakan Mbak Nurul dengan. Jantungku berdegup kencang disaat jubah itu 

mulai saya singkap ke atas, mataku mulai lihat sepasang betis Mbak 

Nurul yg indah memiliki bentuk. Sepasang betis yg indah ini masih 

terbungkus kaus kaki warna krem yg agak tipis. Tanganku semakin 

gemetar disaat ujung jubah biru itu saya singkap bertambah ke atas 

telusuri kaki Mbak Nurul. Mataku semakin jadi membesar lihat ujung jubah 

yg tengah saya tarik ke atas itu mulai melalui lutut waniat 

berjilbab ini. Saya baru mengerti, nyatanya kaos kaki katun yg dipakai 

Mbak Nurul cukuplah panjang, hampir seluruhnya betisnya tertutup oleh kaus 

kaki krem yg dipakainya. Nafasku semakin mendengus kasar meredam nafsu 

birahiku waktu ujung jubah itu saya singkap ke atas melalui kedua 

lututnya, serta mataku hampir gak berkedip lihat keindahan yang 

terpampang di balik jubah yg saya singkap bertambah ke atas. Akhirnya 

ujung jubah biru yg sebelumnya rapat tutup badan ibu muda ini 

terungkap sampai ke pinggangnya. Sepasang kaki wanita berjilbab itu 

sekarang tidak akan tertutup jubah panjang itu. 

Lihat tingkah Mbak Nurul yg demikian merangsang menggairahkan, aku 

gak sanggup meredam gelegak birahiku. Saya lekas turunkan celana 

training bersama celana dalamku, hingga mencuatlah batang penisku 

yg besar serta panjang dan tegak mengeras kemerahan. Perlahan-lahan 

ke-2 kaki Mbak Nurul kutarik melebar, hingga ke-2 pahanya 

terpentang. Ke-2 lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab 

ini selanjutnya tangan kananku mendesak pada karpet, pas selain tangan 

Mbak Nurul, hingga saat ini saya ada dalam urutan setengah 

merangkak diatas wanita ini. Tangan kiriku memegang batang 

penisku. Perlahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir 

kemaluan Mbak Nurul yg udah basah itu. Kepala penisku yg besar 

itu kugosok-gosok dengan berhati-hati pada bibir kemaluan wanita 

berjilbab tetanggaku ini. Terdengar nada erangan perlahan-lahan dari mulut 

Mbak Nurul serta badannya agak mengeliat, tetapi matanya masihlah tetap 

tertutup. Pada akhirnya kutekan perlahan kepala kemaluanku membelah 

bibir kemaluan ibu muda berjilbab yg cantik ini. 

Saat ini kepala kemaluanku terjepit pada bibir kemaluan Mbak 

Nurul. Dari mulut wanita berjilbab ini masih terdengar suara 

mendesis perlahan-lahan, namun badannya terlihat mulai 

resah, terlihat Mbak Nurul mulai sadar. Saya tak ingin mengambil 

kemungkinan, sebelum Mbak Nurul sadar, saya semestinya masukkan penisku 

ke kemaluan ibu muda tetanggaku ini. 

Dengan pemberian tangan kiriku yg selalu menuntun penisku, kutekan 

perlahan tetapi tentu pinggulku ke bawah, hingga kepala penisku 

mulai menerobos ke lubang kemaluan wanita berjilbab ini. 

Terlihat sesaat ke-2 paha Mbak Nurul bekerja melebar, seakan-akan 

gak sanggup menyimpan himpitan penisku ke lubang kemaluannya. 

Badannya tak diduga mulai bergetar menggeliat serta selanjutnya ke-2 matanya 

mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yg sedang 

bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seolah-olah dia siap untuk 

berteriak. Dalam waktu cepat saya memagut bibir Mbak Nurul untuk mendekap 

mulutnya biar jangan sampai berteriak. Karena 

 BODY SEMOK


gerakanku yg tak diduga itu, urutan berat badanku tidak bisa kujaga 

lagi, oleh karena itu seluruhnya berat pinggulku langsung mendesak ke bawah, 

hingga tidak bisa di hindari lagi penisku menerobos masuk ke dalam 

lubang kemaluan Mbak Nurul dalam waktu cepat. 

Baru sesaat saya lunglai, saya tersentak disaat saya rasakan tubuh 

Mbak Nurul bergetar hebat, selanjutnya tiada saya kira tangannya memelukku 

kuat-kuat serta ke-2 pahanya melingkar memeluk pinggangku dengan 

ketat. Wanita berjilbab ini memiawik kesenangan disaat kurasakan 

penisku yg masihlah terjepit dalam kemaluannya merasa tersedot-sedot 

sebelum pada akhirnya terguyur cairan hangat yg membasahi batang 

penisku. . “Ahhh.. sssahhhh…enaaaaak…a hhhhhhh”pekik Mbak Nurul 

yg masihlah berbalut jilbab putih sembari memelukku tubuhku kuat- 

kuat. Rupanya wanita berjilbab ini telah tiba pada puncak 

kenikmatannya. Sejenak saya rasakan ibu muda berjilbab ini 

dalam orgasme sampai pada akhirnya ke-2 tangannya yg sebelumnya memelukku 

terkulai lemas serta ke-2 kakinya yg sebelumnya menjepit pinggangku 

kembali tergolek lemas. Saya lantas lekas mencabut kemaluanku dan 

terlentang di sisi Mbak Nurul yg terpejam kesenangan. 

Sejenak situasi sunyi, cuma terdengar nafasku serta nafas Mbak 

Nurul yg berangsur normal. Tapi sejenak lalu aku 

dikejutkan oleh Mbak Nurul yg tak diduga menjerit histeris. Aku 

tergagap bangun serta kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan 

menatapku penuh kedengkian serta kemarahan, bibirnya kelihatan gemetar 

dengan muka yg merah padam. Tubuhnya lantas kelihatan menggigil hebat 

dengan nafas yg mengincar. 

“Kenapa Mbak?.. tidakkah Mbak Nurul ikut pula nikmati?? ”ujarku 

sembari tersenyum penuh makna terhadap wanita tetanggaku ini 

“Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!! ”pe kik Mbak Nurul membuatku kaget. 

Tetapi belumlah sempat saya berkata kembali, tak diduga Mbak Nurul telah 

bangun selanjutnya membereskan jilbab serta busananya dengan tergesa- 

gesa. Saya cuma sanggup memandangnya disaat wanita berjilbab ini 

lalu lari keluar dari rumahku. Muka cantiknya kelihatan merah 

padam, serta saya lihat air mata mengalir telusuri pipinya. 

Sejenak saya termangu-mangu melihat kibaran jilbab putih yang 

lebar yg digunakan Mbak Nurul, waktu ibu muda ini lari keluar dari 

rumahku menuju tempat tinggalnya. Sesudah wanita berjilbab itu hilang dari 

pandanganku saya menyeringai bahagia.. 

“Ternyata saya gak cuma sanggup lihat keindahan badan yg selalu 

tertutup jilbab serta baju panjang itu, bahkan juga saya juga mampu 

menikmatinya.. hehehehe.. ”bisik ku sembari terkekeh. 

Saya masihlah terbenam dalam lamunanku disaat pada akhirnya saya dikagetkan 

nada Faiz yg rupanya bangun dari tidurnya di kamarku. 

“Oom Faiz ingin pulang ” tukasnya. 

Saya tersenyum melihat anak sulung Mbak Nurul ini. . 

“Ya berhati-hati yah.. salam buat ibumu.. ibumu memang 

cantik, mulus, sintal, serta hebat gemilang, cah 

bagus ….. hehehehehehe!! ”kataku sembari terkekeh membuat bocah cilik 

ini terheran-heran.

0 comments: