SEO page contents SEO page contents MEMEK BECEK FANNY ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, September 11, 2018

MEMEK BECEK FANNY

MEMEK BECEK FANNY BIKIN KETAGIHAN


VIDIO SEX - Rambutnya yang hitam serta dipotong pendek membuatnya lebih menarik, kulitnya putih mulus serta tertangani, badannya mulai berkembang demikian indah serta seksi. Dia tumbuh di kelompok keluarga yang cukuplah ada serta menyayanginya. Usianya baru 15 tahun, kadangkala sifatnya tetap kekanakan. Badannya tidaklah terlalu tinggi kira-kira 155 cm, badannya bagus dengan tinggi badannya, tidaklah terlalu gemuk atau sangat kurus. 




Satu minggu waktu lalu Fanny mulai teratur ikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, saya seseorang duda. Saya memiliki satu rumah mungil dengan dua buah kamar, antara lain ada satu kamar mandi yang bersih serta harum. Kamar depan ditujukan ruangan kerja serta perpustakaan, buku-buku tersusun rapi didalam rack dengan banyak warna kayu, sama dengan meja kerja yang di atasnya terdapat seperangkat computer. 




Satu lukisan yang indah bergantung pada dinding, lukisan itu kian nampak indah di latar belakangi oleh warna dinding yang selaras. Ruangan tidurnya dihiasi ornament yang selaras juga, dengan tempat tidur besar serta pencahayaan lampu yang bikin keadaan kian romantis. Ruangan tamu diatur amat artistik hingga merasa nyaman.

Rumahku memang berkesan romantis dengan terdengar perlahan alunan lagu-lagu cinta, Fanny tengah melakukan pekerjaan yang baru kuperintahkan. Dia sangat asik melakukan pekerjaan itu, tiada menyengaja penghapusnya jatuh tersenggol. 




Fanny berupaya mencapai ke bawah punya maksud untuk mengambilnya, namun nyata-nyatanya dia memegang tanganku yang udah terlebih dulu mengambilnya. Fanny kaget memandang ke arahku yang tengah tersenyum kepadanya. Fanny berupaya tersenyum, waktu tangan kirinya kupegang serta telapak tangannya kubalikkan dengan lembut, selanjutnya kutaruh penghapus itu ke telapak tangannya.

Saya jadi orang yang sudah cukup memiliki pengalaman bisa rasakan getaran-getaran perasaan yang tersalur lewat jari-jari gadis itu, sembari tersenyum saya berkata, “Fan, kamu nampak lebih cantik kalaupun tersenyum seperti itu”. Kata-kataku bikin gadis itu terasa tersanjung, dengan tidak sadar Fanny mencubit pahaku sembari tersenyum puas.

Tuntas memaparkan saya menatapnya dengan lembut, dia tidak kuasa membendung tatapan mata yang tajam itu, perasaannya berubah menjadi tidak karuan, tubuhnya terasanya menggigil waktu memandang senyumku, tiada sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, selanjutnya Fanny tutup mata lantaran tidak kuat membendung gejolak didadanya. Saya tahu apakah yang dirasa gadis itu dengan instingku.

“Kamu sakit? ”, tanyaku berbasa basi. Fanny menggelengkan kepala, namun tanganku terus meraba dahinya dengan lembut, Fanny diam saja lantaran tidak paham apakah yang wajib dilaksanakan. Saya genggam lembut jari tangan kirinya.

Hawa hangat menimpa telinganya dari hidungku, “Kamu betul-betul gadis yang cantik, serta udah tumbuh dewasa Fan”, gumamku lirih. pujian itu bikin dirinya sendiri kian bangga, tubuhnya bergetar, serta nafasnya sesak membendung gejolak di dadanya. Serta Fanny nyata-nyatanya tidak kuasa untuk membendung kemauannya menempatkan kepalanya di dadaku, “Ahh.. ”, Fanny mendesah kecil tiada diakui.

Saya sadar gadis ini mulai menyukaiku, serta sukses menghidupkan perasaan romantisnya. Tanganku bekerja menyeka lembut telinga gadis itu, selanjutnya turun ke leher, serta balik lagi naik ke telinga berulangkali. Fanny terasa angan-angannya melambung, tidak tahu mengapa dia pasrah saja waktu saya mengangkut dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan pingin senantiasa nikmati belaian-belaian lembut itu. 

BIKIN KETAGIHAN


Waktu tanganku mulai buka kancing busana bajunya, tangannya coba meredamnya. “Jangan kelak disaksikan orang”, pintanya, namun tidak kupedulikan. Kulanjutkan buka satu-satu, dadanya yang putih mulus mulai nampak, buah dadanya tertutup bra warna coklat.

Ujung jariku mulai mempermainkan puting susunya yang tetap kecil serta kemerahan itu dengan amat berhati-hati. “Kak.. Aaahh.. uuhh.. ahh”. Fanny mulai perlihatkan tanda tanda terangsang sampai berupaya turut buka kancing bajuku, agak susah, namun dia sukses. Tangannya menyelisip kebalik busana serta mengelus dadaku, sesaat birahinya kian mencapai puncak. “Ngghh.. “, vaginanya yang basah kian membuatnya nikmat, pikirku. Fanny menurut sewaktu badannya diangkat dikit, dibiarkannya busana serta branya kutanggalkan, terus dilepas ke samping tempat tidur.

Saat ini badan sisi atasnya tidak tertutup apa pun, dia nampak tertegun serta risih sesaat, waktu mataku menelusuri lekuk tubuhnya. Di sisi lainnya dia terasa terpukau dengan dua gunung indah yang tetap perawan yang menyembul diatas dadanya, belumlah sempat terjamah oleh siapa saja tidak hanya dianya. Sedang saya tertegun sesaat memandang panorama di muka mataku, birahiku naik-turun kembali, saya berupaya mengatur pernapasan, lantaran tidak akan membebaskan nafsu binatangku sampai menyakiti perasaan gadis cantik yang tergolek pasrah di depanku ini.

Saya mulai mengulum buah dada gadis itu perlahan-lahan, merasa membusung lembut, putih serta kenyal. Diperlakukan semacam itu Fanny menggelinjang, “Ahh.. uuuhh.. aaahh”. Pengalaman pertamanya ini bikin angan-angannya terbang tinggi. Buah dadanya yang putih, lembut, serta kenyal itu merasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri serta mengeras.

“Aaahh..! ”, dia mendesah geli serta kian mendekap kepalaku, vaginanya mungkin saat ini merasa membanjir. Birahinya kian mencapai puncak. “Kak.. ahh, senantiasa Kak.. ahh.. Uhh”, rintihnya kian panjang. Saya senantiasa mempermainkan buah dada gadis lugu itu dengan bibir serta lidahku, sembari buka kancing bajuku sendiri satu-satu, selanjutnya busana itu kutanggalkan, nampak dadaku yang bagian serta atletis.

Kembali ujung bibirnya kukulum, merasa geli serta nikmat. Waktu Fanny bakal membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang serta kubimbing naik ke atas kepalanya. Saya mulai mencium serta mengisap lembut, serta menggigit kecil tangan kanannya, dari mulai pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuatnya semakin bertambah geli serta nikmat. “Geli.. ahh.. ohh! ”

Perasaannya melambung kembali, sewaktu buah dadanya dikulum, dijilati serta disedot lembut. “Uuuhh.! ”, dia kian mendekapkan kepalaku, itu bakal bikin vaginanya geli, bikin birahinya kian mencapai puncak.

“Kak.. ahh, senantiasa kak.. ahh.. ssst.. uhh”, dia mendesah rintih serta menggelinjang, kadangkala kakinya menekuk ke atas, sampai roknya terungkap.

Sembari senantiasa mempermainkan buah dada gadis itu. saya melirik ke paha mulus, indah nampak pada rok yang terungkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku serta senantiasa menari turun naik pada lutut serta pangkal paha putih mulus, tetap tertutup celana yang membasah, Saya rasakan birahi Fanny kian mencapai puncak. Saya senantiasa mempermainkan buah dada gadis itu.

“Kak.. ahh, senantiasa Kak.. ahh.. uhh”, terdengar gadis itu mendesah panjang. Saya dengan perlahan serta pastinya mulai buka kancing, terus turunkan retsleting rok abu-abu itu, seolah Fanny tidak perduli dengan tindakanku itu. Rangsangan yang bikin birahinya mencapai puncak membuatnya bertekuk lutut, menyerah.

“Jangan Kak.. aahh”, namun saya tidak perduli, bahkan juga selanjutnya Fanny jadi menunjang turunkan roknya sendiri dengan mengangkut pantatnya. Saya tertegun sesaat memandang badan putih mulus serta indah itu. Selanjutnya tubuh gadis itu kubalikkan hingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang serta punggung.

“Uuuhh”, sewaktu memutar tubuh, Fanny memandang suatu hal yang menonjol dibalik celana dalamku. Dia kaget, malu, namun pingin tahu. “Aaahh”. Fanny mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih tidak lama, selanjutnya hilang kalah oleh nafsu birahi yang udah menyelimutinya perasaannya. “Ahh.. ”, dia diam saja waktu saya kembali mencium bibirnya, menuntun tangannya ke bawah pada pangkal paha, dia saat ini memegang serta rasakan serdadu yang keras bulat serta panjang dibalik celanaku, sesaat Fanny sesaat mengelus-elus benda yang bikin hatinya ingin tahu, namun selanjutnya dia kaget serta menarik tangannya.

“Aaahh”, Fanny tidak kuberikan peluang untuk berpikir beda, sewaktu mulutku kembali mainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan indahnya diatas benjolan dada. Vaginanya merasa kian membanjir, hal semacam ini bikin birahinya kian mencapai puncak. 

“Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh”, sembari senantiasa mainkan buah dadanya, tanganku menari turun naik pada lutut serta pangkal pahanya yang putih mulus yang tetap tertutup celana. Tiada disadarinya, lantaran nikmat, tanganku mulai menyelisip dibawah celana dalamnya serta mengusap-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, serta pantatnya yang kenyal tercipta dengan indahnya bergantian.

“Teruuuss.. aaahh.. uuuhh”, lantaran geli serta nikmat Fanny mulai buka kakinya, jari-jari Rene yang nakal mulai menyelisip serta mengelus vaginanya dari sisi luar celana, birahinya mencapai puncak sampai kepala.

“Ahh.. senantiasa.. ahh.. ohh”, gadis itu kaget sesaat, selanjutnya kembali mendesah rintih. Memandang Fanny menggelinjang kesenangan, tanganku coba mulai menyelisip dibalik celana lewat pangkal paha serta mengelus-elus dengan lembut vaginanya yang basah lembut serta hangat. Fanny kian menggelinjang serta birahinya kian membara. “Ahh.. teruusss ooh”, Fanny mendesah rintih kesenangan.

Saya tahu gadis itu hampir meraih puncak birahi, dengan simpel tanganku mulai berlaga turunkan celana dalam gadis itu perlahan-lahan. Benar saja, Fanny biarkan, tidak perduli lagi bahkan juga mengangkut pantat serta kakinya, hingga celana itu lepas tiada rintangan.

Badan gadis itu saat ini tergolek bugil di muka mataku, nampak kian indah serta merangsang. Pangkal pahanya yang amat bagus itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai berkembang halus. Vaginanya nampak kemerahan serta basah dengan puting vagina mungil di tengahnya. Saya senantiasa mainkan puting susu yang saat ini berdiri tegak sembari senantiasa mengelus bibir vagina kian membanjir. “Kak.. ahh, senantiasa Kak.. ahh.. uhh”.

Vagina yang basah merasa geli serta gatal, nikmat sampai ujung kepala. “Kak.. aahh”, Fanny tidak tahan lagi serta tangannya menyelisip dibawah celana dalamku serta memegang serdadu yang keras bulat serta panjang itu. Fanny tidak terasa malu lagi, bahkan juga mulai menyamai gerakanku.

Saya tersenyum penuh kemenangan memandang aksi gadis itu, otomatis gadis itu mengharap untuk melakukan tindakan lebih jauh lagi. Saya melepas celana dalamku, memandang serdaduku yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak terpukau.

Saat ini kami tidak menggunakan penutup betul-betul. Fanny terpukau sampai mulutnya menganga memandang serdadu yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru kali pertama dia memandang benda itu. Vaginanya pastinya sangat geli serta gatal, dia tidak perduli lagi kalaupun tetap perawan, selanjutnya telentang serta pelan-pelan buka leber-lebar pahanya.

“Kak.. ahh, senantiasa Kak.. ohh.. uhh”, serdaduku senantiasa menghunjam kian dalam. Ditarik lagi, “Aaahh”, masuk lagi. “Ahh, terus… ahh.. uhh”, lubang vagina itu semakin lama kian mengembang, sampai burung itu dapat masuk sampai meraih pangkalnya berulangkali. Fanny rasakan nikmat birahinya mencapai puncak di kepala, perasaannya melayang-layang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar serta mengejang, serta tidak tertahankan lagi. “Aaahh, ooohh, aaahh” vaginanya berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia udah meraih puncak orgasme, selanjutnya nampak lega yang menyelimutinya dirinya sendiri. 

MEMEK BECEK


Memandang Fanny telah meraih orgasme, saya saat ini melepas semua perasaan birahi yang terbendung semenjak barusan serta kian cepat merojok keluar masuk lubang vagina Fanny, “Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uhh”, Fanny mendesah serta rasakan nikmat birahinya mencapai puncak kembali. Badannya kembali bergetar serta mengejang, begitu pula denganku.

“Ahh.. oohh.. ohh.. aaaahh! ”, kami mendesah rintih panjang menuju puncak kesenangan. Serta mereka meraih orgasme hampir bertepatan, merasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke vagina gadis itu yang tetap berdenyut nikmat.

Saya keluarkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di samping Fanny serta memeluknya agar Fanny rasa aman, dia nampak terasa amat bahagia dengan pelajaran sesi awal yang kuberikan. “Bagaimana kalaupun Fanny hamil Kak”, tuturnya sembari pojok matanya keluarkan air mata.

Tidak beberapa lama kemudian saya dengan sabar memaparkan kalau Fanny mustahil hamil, lantaran tidak dalam periode siklus subur, karena pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yang keluar dari vagina serta siklus menstruasinya.

Fanny kian terasa lega, aman, terasa disayang. Peristiwa barusan dapat berjalan lantaran adalah hasrat serta kerelaannya juga. Diapun dapat tersenyum bahagia serta menitikkan air mata bahagia, selanjutnya tertidur nyenyak dipelukanku yang udah membuatnya seseorang wanita.

Bangun tidur, Fanny bersihkan tubuh di kamar mandi. Tuntas mandi dia kembali lagi kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya, demikian indah serta menggairahkan sampai saya tidak berkedip memandangnya. Diambilnya kemeja yang berantakan serta dikenakannya kembali satu-satu. Selanjutnya dia pamit pulang serta mencium pipiku yang tetap berbaring ditempat tidur.

0 comments: