SEO page contents SEO page contents PEASANT GIRL ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, August 12, 2018

PEASANT GIRL

PEASANT GIRL IN THE FIELDS


VIDIO SEX - Saya baru-baru ini usai mandi serta punya niat ngeteh diteras rumah sekalian mnghirup hawa pagi yg fresh. Namun mataku menyaksikan tante Ivone tengah asik nikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan type ala petani bunga Cibodas, tante Ivone tampak srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. ” Pengin saya buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi 1/2 tawarkan layanan. ” Nda perlu!! ” jawabnya juga sembari membelakangiku. Saya gak menyaksikan tante Rita, Hendri atau Nita pagi hari ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati. 




Saya kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Dari mulai betisnya yg putih mulus mskipun tampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya kendati trbalut clana pendek, tetapi trlihat jelas lekukannya. ” Coba dia dapat saya tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum juga habis lamunanku, tiba-tiba kulihat badan tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur. Secara cepat saya mloncat serta mmegangi tubuhnya yg hampir trsungkur itu, mninggalkan bekas lamunan cabulku. 




Kurangkul tubuhnya yg mulus serta trlihat lemas sekali. “Ga bapak kan tan?? ” tanyaku penuh perasaan cemas, sraya mmapah badan tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya sudah, istirahat saja didalam” saranku sekalian senantiasa memapahnya ke rumah. “Akhirnya saya dapat mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna bisa mrangkul badan si angkuh trsebut.


Stelah brada di dalam rumah, dengan perlahan-lahan kududukan tante Ivone disofa ruangan tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk serta brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu saya mengambil langkah mninggalkannya sendiri. Gak brapa lama saya kembali dngn sgelas air hangat serta mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dahulu tan, agar lebih enak! ” ujarku sekalian mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone juga mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” tuturnya lemah sekalian mletakan gelas dimeja yg ada didepannya. 


http://gantiin.com/Register.aspx?ref=37914682


“Kpalanya masihlah pusing gak tan!? ” tanyaku. Tante Ivone cuma mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin gak!? ” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seperti tengah mnahan sakit. Saya juga sgera memijat dari mulai kpalanya dngn prlahan area, kmudian dahinya yg dia mengatakan mrupakan pusat perasaan sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!? ” bertanya Nita yg baru-baru ini pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit! ” jawabku. ” Trlalu letih kali!? ” tutur Nita sekalian mlangkah kedapur. 


“Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku. Merasa hangat dahinya brsamaan dngn perasaan hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma badan tante Ivone trasa mnusuk ke dua lobang hidungku. Mmbuat saya ingin lebih lama lagi memijat serta dekat dngnnya.

GIRL IN THE FIELDS


“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing supaya niatku terwujud. “Iya kali? “ujarnya juga, seperti mngerti dapat makna ucapanku. Membuatku tambah brani lebih jauh. “Mau dikerikin gak!? ” tanyaku dngn penuh haraf padanya. “Memang kamu dapat!? ” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar gak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran lagi. “Ya sudah, tetapi dikamar ya…, gak enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar tambah cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha buat meredam serta menentramkan hatiku. Yang mulai dirasuki tekad serta fikiran kotorku.


Sesudah brada di dalam kamar, kusarankan supaya dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone juga mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seakan-akan ada beban berat yg dibawanya. Saya sgera brlalu mngambil obat gosok serta coin buat mengerik badan tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, saya kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah mengharap. Dengan mmbranikan diri saya memintamya supaya dia mlepaskan kemeja yg dipakainya. 


Dia juga prlahan membebaskan kemeja atau pakaian yg dipakainya. Shingga tante Ivone sekarang cuma mngenakan bra yg brwarna pink serta clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, waktu saksikan tante Ivone mmbuka busananya. Sampai mmbangunkan kjantanan serta udara nafsuku. Yang memang sudah mngendap dibenakku semenjak awal, saat memprhatikan dia ditaman.


Dengan prasaan yg gak mnentu serta dibayang-bayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …


.. usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya di buka saja ya tan?? ” pintaku pnuh haraf sekalian trus mngusap serta mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. Meredam kerikan dipunggungnya, tidak tahu sakit atau geli saya gak tau. Yang tentunya tanganku sgera membebaskan kait tali branya, hingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bulat serta berisi. Sperti payudara punya gadis biasanya. Stelah tdk ada lagi pencegah dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Serta jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone.


Sekalian sekali kali mataku melirik menjurus payudaranya yg brusaha tertutupi dngn bra serta ke dua tlapak tangannya. Tetapi hal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong perasaan pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone cuma trdiam sraya mmejamkan matanya yg bulat serta indah. ” Perlahan perlahan ya Fad!? ” pintanya masihlah dngn mata yg trpejam. Tiba-tiba pintu kamar prlahan terbuka, tampak Nita tengah brdiri diawal pintu. “Tan saya mo kerumah tman dahulu ya!? ” tutur Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali serta brlalu pergi.


Jari tanganku mulai nakal trhadap pekerjaannya, jariku trkadang nyelinap di bawah ketiaknya brusaha menggapai benda yg bulat serta padat brisi yg ditutupinya. Tetapi tangan tante Ivone kadang brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” tutur tante Ivone stengah berbisik sembari mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis gak kuat sih, tan…” jawabku jujur. Tetapi tante Ivone justru membebaskan branya shingga sekarang payudaranya tampak polos tanpa plindung lagi.


Serta langsung jadi hidangan ke dua mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan panorama trsebut. “Sekarang dapat kamu plototin pe senang dech!! ” tutur tante Ivone gak lagi mnutupit buah dadanya dngn ke dua tlapak tangannya lagi. Jantungku trasa bgitu cepat brdetak serta mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tetapi tentunya mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku.


“Memang dah usai ngeriknya Fad!? ” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat saya sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sejenak. Hampir sluruh sisi belakang badan tante Ivone sudah kukerik serta brwarna merah brgaris garis. Cuma sisi bokongnya yg lepas dari kerikanku karna trhalang dngn clana pendek dan CD yg dikenakannya. Tetapi belahan bokongnya sudah senang kuplototin.


Selanjutnya pekerjaanku usai juga. Lantas dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar nada dahak dari mulutnya. “Sudah Fad! ” printahnya, supaya saya mnyudahi pijatanku.


Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku serta sgera mmbrsihkan bekas sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Bersihkan tanganmu dahulu agar bersih sana!! ” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang benar ada di dalam kamar trsebut. Stelah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Akupun kembali hampiri tante Ivon yg tengah telentang di atas ranjang masihlah dngn kondisi sparuh bugil. 

PEASANT GIRL IN THE HOME


Sperti waktu saya tinggalkan kekamar mandi. Sampai payudaranya yg bulat serta brisi tampak mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu pengin mainin ini kan!? ”. “Aku juga pengin kok!? ” tutur tante Ivone sekalian mremas salah satunya payudaranya sampai putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku semakin brdiri serta mngeras kencang di balik clanaku.


Akupun gak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang waktu tlapak tanganku mndarat serta meremas ke dua payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku semakin liar mremasi sluruh daging bulat yg padat brisi. JariQ juga mainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., marilah diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. 


Akupun sgera mnjilati serta mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss…. ” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Saya smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat serta mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah gak karuan. Tangan kananku melesat menjurus slangkangan di bawah pusar, trus mnyusup masuk di antara clana serta CD tante Ivone. Sampai jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukuplah lebat didalamnya. 


Tante Ivone mmbuka pahanya gak masa jari tlunjukku brusaha masuk ke dalam lobang yg ada di tengah bulu bulu halus milik dia. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone waktu tlunjukku brhasil masuk lobang memeknya. Dia juga mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras akan kluar berbahan yg mnutupinya.


Lumayan lama jari tlunjukku kluar masuk di dalam memek tante Ivone, sampai lobang itu mulai trasa basah serta lembab. Hingga kemudian tangan tante Ivone meredam pergerakan tanganku serta mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya serta mlepaskan putingnya dari mulutku.


“Buka pakaianmu dong, Fad!! ” sengit tante Ivone sraya bangun serta mlepaskan clana pendek dan CDnya. Shingga dia bugil serta tampak rumput hitam di tengah slangkangannya yg baru-baru ini ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku serta bugil sperti dianya sendiri.


Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat serta brjongkok pas dimuka slangkanganku. “Aouw, gede banget..!! ” sengit tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg sudah brdiri serta keras. Dngn tangan kanan dia mmegang erat batang kontolku, sedang tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Sampai kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku ke dalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh gak masa sluruh kontolku tnggelam masuk ke dalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Saya cuma bisa memegangi kpala tante …


…Ivone, mremas dan mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum serta mngemud seperti dia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang sampai lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku meredam perasaan nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang-layang jauh gak menentu.


Tidak tahu brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat serta mngulum kontolku. Yg jelas hal semacam ini mmbuat tubuhku brgetar serta hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ juga pengin jilatin memekmu! ” rengekku, hampir gak bisa mnahan nafsuku. Ingin rasa-rasanya memuntahkan keluar sejumlah banyak. Supaya tante Ivone mandi dngn air maniku.


Tante Ivone sgera bangun brdiri tinggalkan kontolku yg masihlah brdiri tegak. Kmudian saya mminta supaya dia duduk dikursi tanpa lengan yg ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Ke dua kaki tante Ivone trtumpu pada ke dua bahuku. Jadi mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari jemariku, sampai tampak jelas lobang memek yg brwarna merah serta lembab. 


Lidahku juga mulai mnjelajahi serta mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone waktu lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh, …, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah, … enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya juga sekalian mremas serta mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar serta brusaha masuk lebih dalam lagi. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” nada tante Ivone gak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, sekarang brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah serta basah dngn air mazinya serta air liurku.


“Aughh….. ” nada tante Ivone sperti tersedak sekalian mrapatkan ke dua pahanya, sampai mnjepit leherku, saat ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” tutur tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.


Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone serta bangun brdiri didepannya dngn kontol yg masihlah tegak serta keras. Lantas mminta tante Ivone supaya bangun dari duduknya. Sekarang saya yg mnggantikan posisinya duduk dikursi.


Tante Ivone naik keatas pahaku serta tubuhnya mnghadap kearahku, sampai badan kami sama-sama brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone saat kontolku masuk menyerang memeknya. Gak lama kmudian bokongnya mulai turun naik, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone gak karuan kalau tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.


” Aauwww, saya gak tahan ne Fadd, …, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat lagi payudaranya. ”Aaaaaawhhh…….. ”erang tante Ivone sekalian mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan dorongan pantat tante Ivone. “Aaaachhhh……. ” selanjutnya saya gak bisa lagi mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun sama-sama brpelukan dngn erat sejenak dngn brcampur peluh masing masing.

0 comments: