SEO page contents SEO page contents PUSSY XXX ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, August 16, 2018

PUSSY XXX

PUSSY XXX STONE AGE FAMILY FUN



VIDIO SEX - Dasternya telah terangkat hingga diatas perut, hingga tampak CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, hingga tampak belahan kemaluan bibi yang tertutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan. 




Buah dada bibi yang tidaklah terlalu besar tetapi padat itu tampak samar-samar dibalik dasternya yang tipis, naik turun secara teratur. Biarpun dalam urutan telentang, tetapi buah dada bibi tampak muncul ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Menyaksikan panorama yang menggairahkan itu saya betul-betul terangsang hebat. 




Secara cepat kemaluanku langsung bereaksi berubah menjadi keras serta berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan kuberjongkok di samping tempat tidur serta tanganku lewat cara berhati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih tetap tertutupi dengan CD.


Perlahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi serta sisi paha atasnya yang betul-betul licin putih mulus serta sangatlah merangsang. Tampak bibi agak bergeliat serta mulutnya agak tersenyum, bisa saja bibi tengah mimpi, tengah becinta dengan paman. Saya lakukan kegiatanku dengan berhati-hati takut bibi terbangun. 




Perlahan kulihat sisi CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai tampak basah, rupanya bibi telah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar nada mendesis perlahan-lahan serta badannya menggeliat-geliat perlahan. Saya tambah tersangsang menyaksikan panorama itu. Secepatnya kubuka semua busana serta CD-ku, hingga saat ini saya bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu sudah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.


Serta saya membelai-belai buah dadanya, dia masihlah tertidur saja. Saya tahu jika puting serta klitoris bibiku tempat sangat senang dicumbui, saya tahu hal semacam itu dari film-film bibiku. Lantas tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Lalu perlahan saya menggunting CD mini bibi dengan gunting yang ada disamping tempat tidur bibi. Saat ini kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa penutup lagi.


Perlahan ke dua kaki bibi kutarik melebar, hingga ke dua pahanya terpentang. Dengan berhati-hati saya naik ke atas tempat tidur serta bercongkok diatas bibi. Ke dua lututku melebar di samping pinggul bibi serta kuatur demikian rupa biar tak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menghimpit pada kasur tempat tidur, pas di samping tangan bibi, hingga saat ini saya ada dalam urutan 1/2 merangkak diatas bibi. Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang sudah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan berhati-hati pada bibir kemaluan bibi.


Terdengar nada erangan perlahan-lahan dari mulut bibi serta badannya agak mengeliat, tetapi matanya konsisten tertutup. Selanjutnya kutekan perlahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi. Saat ini kepala kemaluanku terjepit diantara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi konsisten terdengar nada mendesis perlahan-lahan, namun badannya nampak mulai risau. Saya tidak ingin ambil dampak, sebelum bibi sadar, saya harusnya menaklukan kemaluan bibi dengan memposisikan urutan penisku didalam lubang vagina bibi.


Maka itu lekas kupastikan letak penisku biar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan pertolongan tangan kiriku yang selalu menuntun penisku, kutekan perlahan tetapi tentunya pinggulku ke bawah, hingga kepala penisku mulai menerobos ke lubang kemaluan bibi. Nampak sesaat ke dua paha bibi bekerja melebar, seolah-olah menyimpan tekanan penisku ke lubang kemaluanku.


Badannya tak diduga bergetar menggeliat serta ke dua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang tengah bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seolah-olah siap buat berteriak. Secara cepat tangan kiriku yang tengah memegang penisku kulepaskan serta cepat-cepat kudekap mulut bibi biar janganlah berteriak.

FAMILY FUN


Sebab gerakanku yang tak diduga itu, urutan berat badanku tidak bisa kujaga lagi, menyebabkan seluruhnya berat pantatku langsung menghimpit ke bawah, hingga tidak bisa dihindari lagi penisku menerobos masuk ke lubang kemaluan bibi secara cepat. Tubuh bibi tersentak ke atas serta ke dua pahanya berusaha untuk dirapatkan, dan ke dua tangannya automatic memajukan ke atas, menampik dadaku. Dari mulutnya keluar nada jeritan, tetapi terbendung oleh bekapan tangan kiriku. ”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..! ” desahnya tak jelas.


Lalu badannya mengeliat-geliat dengan hebat, nampak bibi sangatlah kaget serta mungkin saja kesakitan gara-gara penisku yang besar menerobos masuk ke kemaluannya dengan tak diduga. Meskipun bibi merontak-rontak, namun sisi pinggulnya tidak bisa berpindah sebab tertekan oleh pinggulku dengan rapat.


Sebab beberapa gerakan bibi dengan ke dua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang sudah tenggelam didalam vagina bibi merasa dipelintir-pelintir serta seolah-olah dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Perihal ini menyebabkan kesenangan yang sulit dilukiskan. Sebab telah kepalang tanggung, jadi tangan kananku yang pada awalnya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Saat ini seluruhnya badanku menghimpit dengan rapat ke atas tubuh bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sembari berbisik kekuping bibi.


“Bii.., bii.., ini saya Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..! ” bisikku.


Bibi masih tetap coba melewatkan diri, tetapi tak kuasa sebab badannya yang mungil itu teperangkap dibawah tubuhku. Sembari konsisten mendekap mulut bibi, saya menjilat-jilat kuping bibi serta pinggulku lewat cara perlahan mulai kugerakkan naik turun secara teratur. Perlahan tubuh bibi yang pada awalnya tegang mulai melemah. Kubisikan lagi ke kuping bibi,


“Bii.., tanganku dapat kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji janganlah berteriak yaa..? ”Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi. Lalu Bibi berkata,


“Riic.., apakah yang kau kerjakan ini..? Kamu sudah memperkosa Bibi..! ”Aku diam saja, tak menjawab apa-apa, cuma pergerakan pinggulku tambah kupercepat serta tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terlebih di bagian putingnya yang sudah benar-benar mengeras. Rupanya meskipun muka bibi masih tetap perlihatkan perasaan emosi, namun reaksi badannya tidak bisa sembunyikan perasaannya yang telah mulai terangsang itu.


Menyaksikan kondisi bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi. Selanjutnya dari mulut bibi terdengar nada, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..! ”Dengan masih tetap menambahkan pergerakan pinggulku, perlahan ke dua tanganku bertumpu pada tempat tidur, hingga saya saat ini dalam urutan 1/2 bangun, seperti orang yang tengah lakukan push-up. Dalam urutan ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, lakukan serangan-serangan langsung ke lubang kemaluan bibi.


Kepalaku pas ada diatas kepala bibi yang tergolek diatas kasur. Ke dua mataku memandang ke bawah ke mata bibi yang tengah meram melek dengan sayu. Dari mulutnya konsisten terdengar nada mendesis-desis. Selang sesaat sehabis terasa tentunya jika bibi sudah bisa kutaklukan, saya berhenti dengan kegiatanku. Sehabis mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, saya berbaring 1/2 tidur di samping bibi.


Sisi tanganku mengelus-elus buah dada bibi terlebih di bagian putingnya.


“Eehh.., Ric.., mengapa kau melakukan ini terhadap bibimu..! ” ujarnya. Sebelum menjawab saya menarik tubuh bibi menghadapku serta memeluk tubuh mungilnya dengan berhati-hati, tetapi lengket ketat ke tubuh.


Bibirku mencari bibinya, serta dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Saat ini bibi menyongsong ciumanku serta lidahnya turut aktif menyongsong lidahku yang menari-nari di mulutnya. Selang sesaat kuhentikan ciumanku itu. Sembari melihat langsung ke ke dua matanya dengan mesra, saya berkata, ”


Bii.. memang saya sangatlah sayang sekali sama Bibi, Bibi sangatlah cantik lagi ayu..! ”Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya sepintas serta menambahkan perkataanku, “Setiaap kali menyaksikan Bibi bermesrahan dengan Paman, saya kok terasa sangatlah cemburu, seolah-olah Bibi ialah milikku, menjadi Bibi janganlah emosi yaa kepadaku, ini kulakukan sebab tak dapat meredam diri mau mempunyai Bibi sepenuhnya. ”


Tuntas berkata itu saya menciumnya dengan mesra serta dengan tak buru-buru. Ciumanku kesempatan ini sangatlah panjang, seolah-olah mau hirup napasnya serta belahan jiwanya masuk ke diriku. Ini kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya. Rupanya bibi dapat pula rasakan perasaan sayangku kepadanya, hingga pelukan serta ciumanku itu dibalasnya dengan tak kalah mesra juga.


Sejumlah lama lalu saya menyudahi ciumanku serta saya lantas berbaring telentang di samping bibi, hingga bibi bisa menyaksikan total badanku yang telanjang itu. ”Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu pemicu barusan Bibi terasa sangatlah penuh pada tubuh Bibi. ” ujarnya, bisa saja punyaku tambah besar dari punyai paman. Lantas saya mulai memeluknya kembali serta mulai menciumnya.


Ciumanku dari mulai mulutnya turun ke leher serta selalu ke dua buah dadanya yang tidaklah terlalu besar tetapi padat itu. Di bagian ini mulutku melumat-lumat serta menghisap-hisap ke dua buah dadanya, terlebih pada ke dua ujung putingnya berganti-ganti, kiri serta kanan. Sesaat aksiku tengah berjalan, tubuh bibi menggeliat-geliat kesenangan. Dari mulutnya terdengar nada mendesis-desis tak hentinya.

STONE AGE


Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar serta mulus. Maklum, bibi tidak pernah melahirkan. Bermain-main sesaat di tempat ini lalu turun tambah ke bawah, menuju arah utama yang terdapat pada lembah diantara ke dua paha yang putih mulus itu. Di bagian kemaluan bibi, mulutku secara cepat melekat ketat pada ke dua bibir kemaluannya serta lidahku bermain-main ke lubang vaginanya.


Menginginkan serta selanjutnya menyapu dan menjilat gundukan daging kecil di bagian atas lubang kemaluannya. Lekas merasa tubuh bibi bergetar dengan hebat serta ke dua tangannya mencengkeram kepadaku, menghimpit ke bawah diikuti ke dua pahanya yang menegang dengan kuat.


Aduan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..! ”Sambil masih tetap selalu dengan kegiatanku itu, perlahan kutempatkan urutan tubuh hingga sisi pinggulku ada sejajar dengan kepala bibi serta dengan 1/2 berjongkok. Urutan batang kemaluanku persis ada di muka kepala bibi. Rupanya bibi maklum dapat keinginanku itu, sebab merasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi serta ditarik ke bawah. Sekarang merasa kepala penis menerobos masuk diantara daging empuk yang hangat.


Saat ujung lidah bibi mulai bermain-main di sekitar kepala penisku, satu perasaan nikmat tak diduga menyebar dari bawah selalu naik ke seluru badanku, hingga dengan tak merasa keluar erangan kesenangan dari mulutku. Dengan urutan 69 ini kami selalu bercumbu, sama sama hisap-mengisap, jilat-menjilat seolah-olah berlomba mau berikan kenikmatan pada keduanya.


Sekejap lalu saya menyudahi kegiatanku serta berbaring telentang di samping bibi. Lalu sembari telentang saya menarik bibi ke atasku, hingga saat ini bibi tidur tertelungkup di atasku. Tubuh bibi dengan perlahan kudorong agak ke bawah serta ke dua paha bibi kupentangkan.


Ke dua lututku serta pantatku agak kunaikkan ke atas, hingga dengan merasa penisku yang panjang serta masih tetap sangatlah tegang itu langsung terjepit diantara ke dua bibir kemaluan bibi. Dengan satu desakan oleh tanganku pada pantat bibi serta sentakan ke atas pantatku, jadi penisku langsung menerobos masuk ke lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku. ”Aahh..! ” terdengar aduan panjang kesenangan keluar dari mulut bibi. Saya lekas menggoyang pinggulku secara cepat sebab nampak jika bibi mau klimaks.


Bibi lebih semangat ikut juga menyamai dengan menggoyang pantatnya serta menggeliat-geliat di atasku. Kulihat mukanya yang cantik, matanya 1/2 terpejam serta rambutnya yang panjang tergerai, tengah ke dua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku. Saat kulihat pada cermin besar di almari, nampak pinggul bibi yang tengah berayun-ayun di atasku. Batang penisku yang besar sesaat tampak sesaat hilang saat bibi bekerja naik turun di atasku. Perihal ini membuatku menjadi tambah terangsang.


Tak diduga suatu hal memojokkan dari dalam penisku mencari jalan keluar, perihal ini menyebabkan satu perasaan nikmat pada seluruhnya badanku. Lalu air maniku tanpa bisa ditahan menyemprot dengan keras ke lubang vagina bibi, yang saat bertepatan juga merasa berdenyut-denyut dengan kencangnya diikuti badannya yang ada di atasku bergetar dengan hebat serta terlonjak-lonjak.


Ke dua tangannya mendekap badanku dengan keras. Saat bertepatan kami berdua alami orgasme dengan dasyat. Selanjutnya bibi tertelungkup diatas badanku dengan lemas sembari dari mulut bibi tampak senyuman senang. ”Riic.., terima kasih Ric. Kau sudah berikan Bibi kenikmatan sejati..! ”Setelah beristirahat, lalu kami bersama ke kamar mandi serta sama sama bersihkan diri keduanya.


Sesaat mandi, kami berpelukan serta berciuman diikuti ke dua tangan kami yang sama sama mengelus-elus serta memijit-mijit keduanya, hingga secara cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan 1/2 membawa tubuh bibi yang mungil itu serta ke dua tangan bibi menggelantung pada leherku,


ke dua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku serta dengan memposisikan satu tangan pada pantat bibi serta menghimpit, penisku yang telah tegang lagi menerobos ke lubang kemaluan bibi. ”Aaughh.. oohh.. oohh..! ” terdengar rintihan bibi sesaat saya menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sembari menghimpit ke atas. Dalam urutan ini, di mana berat tubuh bibi seluruhnya tertumpu pada kemaluannya yang tengah terganjel oleh penisku, jadi secara cepat bibi raih klimaks.


“Aaduhh.. Riic.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..! ” dengan aduan panjang diikuti badannya yang mengejang, bibi raih orgasme, serta selang sesaat terkulai lemas dalam gendonganku. Dengan penisku masih tetap ada didalam lubang kemaluan bibi, saya selalu membopongnya. Saya membawa bibi ke tempat tidur.


Dalam kondisi badan yang masih tetap basah kugenjot bibi yang sudah lemas dengan sangatlah bernafsu, hingga saya orgasme sembari menghimpit kuat-kuat pantatku. Kupeluk tubuh bibi erat-erat sembari rasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke lubang kemaluan bibi, isikan seluruh relung-relung di dalamnya.

0 comments: