SEO page contents SEO page contents COARSE FUCKING ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, August 9, 2018

COARSE FUCKING

COARSE FROM BEHIND FUCKING


VIDIO SEX - Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur badan setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berusia lebih kurang 29 tahun. Memang dahulu saya sukai sekali memandang badan mulus tanteku, dengan tidak menyengaja saat dia tengah mandi sebab memang ditempat kami kamar mandi pada waktu itu atasnya tidak tertutup genteng serta tanpa berpintu, jadi kalaupun ada yang mandi disana hanya cukup menyertakan handuk di tembok yang jadikan sinyal jika kamar mandi tengah difungsikan. 




Tidaklah sampai disana saja, kadangkala tanteku ini sukai menggunakan busana tidur yang jenis terusan tipis tanpa menggunakan BH serta itu seringkali sekali kulihat saat saat pagi hari. Ditambah lagi saya seringkali sekali bangun pagi telah diyakinkan tanteku tengah menyapu halaman depan serta itu automatis saat dia menunduk memperlihatkan buah dadanya yang lumayan besar serta montok. 




Perihal ini dilaksanakan sebelum dia menyediakan kebutuhan sekolah anaknya, kalaupun om-ku rata-rata tidak ada didalam rumah sebab seringkali bekerja diluar kota saat empat hari. Sempat saya melamunkan bagaimana terasa apabila saya lakukan persetubuhan dengan tanteku itu, tapi selanjutnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sembari ber-onani. 




Rupanya anga-anganku itu bisa terkabul saat saya tengah menumpang tonton TV didalam rumah tanteku pada siang hari di mana ke-3 anaknya tengah sekolah serta om-ku tengah bekerja keluar kota saat pagi harinya.


Peristiwa itu berlangsung saat saya tengah lihat TV sendirian yang berdekatan dengan warung tanteku. Saat itu saya ingin ambil rokok, saya langsung menuju ke sisi. Rupanya tanteku tengah menulis suatu hal, mungkin saja menulis barang belanjaan yang bakal dibelanjakan kelak. 


“Tante, Diko pengen mengambil rokok, kelak Diko bayar terakhir ya! ” sapaku pada tanteku. “Ambil saja, Ko! ” balas tanteku tanpa menengok ke arahku yang pas di belakangnya sembari melanjutkan menulis dengan tempat membungkuk. Sebab toples rokok ketengan yang bakal kuambil ada pada sisi tanteku tanpa menyengaja saya menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa menggunakan BH. 


“Aduh! berhati-hati dong kalaupun pengen ambil rokok. Mengenai tanganmu, dada tante kan jadi ngilu! ” hebat tanteku sembari mengurut-urut kecil di dadanya yang sisi samping kirinya. Tapi sebab tidak menggunakan BH, terlihat dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. “Maaf Tan, saya tidak menyengaja. Berikut saja deh Tan, Diko ambilin minyak biar dada Tante tidak sakit bagaimana! ” tawarku pada tanteku. “Ya telah, sana diambil cepat! ” ringis tanteku sembari tetap mengurut dadanya. 


Dengan selekasnya kuambilkan minyak urut yang ada didalam, tapi saat saya masuk kembali didalam warung dengan perlahan-lahan, saya memandang tante tengah mengurut dadanya namun membiarkan busana terusannya yang sisi atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya! ” menyengaja saya berkata agak keras sembari berpura-pura tidak memandang apakah yang tanteku laksanakan. 


Dengar suaraku, tanteku agak kaget serta selekasnya mengatur sisi atas busananya yang tetap menggelantung pada bagian pinggangnya. Nampak takut tanteku terima minyak urut itu namun tidak menyuruhku untuk cepat keluar. Tanpa buang peluang saya langsung tawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, tapi tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan dikit memaksa saya sukses membujuknya serta selanjutnya saya bisa ijinnya untuk mengurut tapi dilaksanakan dari belakang. 


Sedikit-sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang tapi dengan perlahan-lahan juga kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Pernah kaget juga saat tanteku sadari tindakan nakalku. “Diko! kamu janganlah nakal ya! 


” hebat tanteku tapi tidak menahan tanganku dari badannya yang sejumlah tertutupi busana. Terasa peluang itu saya tidak menyia-nyiakan serta dengan aktif saya mulai gunakan ke-2 tanganku untuk mengurut-urut dengan perlahan-lahan ke-2 bukit kembar yang tetap tertutupi dari depan oleh selembar busana itu. 


“Ohh.. oohh.. ” hebat tanteku saat tanganku telah mulai memegang susunya dari belakang sembari memilin-milin ujung susunya. “Jangan.. Diko.. jang.. ” tante tetap mengerang tapi tidak kuacuhkan justru dengan sigap kubalikkan badan tanteku sampai bertatapan langsung dengan diriku. Lantas dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sisi kiri sembari tetap mengurut-urut susu di sampingnya. Lantas saya mulai mencucupi ke-2 puting susunya dengan bergantian serta tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya ke-2 susunya. 

FROM BEHIND


Tidaklah sampai disana, rupanya tangan tanteku mulai mejajaki ke bawah perutku mengusahakan untuk memegang kemaluanku yang telah dari barusan mengencang. 


Saat dia mendapatkannya dengan perlahan-lahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan-lahan serta tak diduga tanteku ambil sikap jongkok tapi sembari memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk di ketahui, batang kemaluanku panjangnya sekitar 20 cm dengan diameter 3, 5 cm. 


Tanteku rupanya dikit kaget dengan ukuran kemaluanku ditambah lagi dikit bengkok, tapi dengan sigap namun perlahan-lahan tanteku mulai mengulum kemaluanku dengan perlahan-lahan serta kian lama kian cepat. “Ah.. ah.. ah.. yak.. demikian.. selalu.. selalu.. ” erangku sembari memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Lantas sebab saya tidak tahan, badan tante kuangkat supaya duduk ditepi meja di mana barusan dia menulis, serta dengan dikit pergerakan paha tanteku kupaksa supaya meregang. 


Rupanya tanteku tetap memakai CD serta dengan perlahan-lahan kubuka CD-nya ke samping serta terlihatlah gundukan kemaluannya yang telah basah. 


Dengan perlahan-lahan kuciumi kemaluan tanteku serta kumain-mainkan klirotisnya. “Ah.. ahh.. Diko, Tante pengen keluuaarr.. ” Sesaat lantas rupanya tanteku bakal alami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku supaya terus di belahan kemaluannya dan selanjutnya keluarkan cairan surganya di mulutku, 


“Crett.. crett.. cret.. ” mulutku sampai basah terserang cairan surga tanteku. Lantas tanteku agak lemas tapi tetap kujilati kemaluannya yang selanjutnya menghidupkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat badan tante ke bawah warung, serta dengan dikit agak keras saya bisa mengubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan kian lebar ke-2 kakinya serta mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya. 


Agak susah memang sebab memang saya agak kurang memiliki pengalaman dibidang ini tapi rupanya tanteku bisa memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku pas di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko! ” lirih tanteku sembari menggenggam kemaluanku. 


Saat baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis akan tetapi saya tidak kuat lagi dengan agak dikit paksa selanjutnya kemaluanku bisa masuk semuanya. “Diko.. akh.. ” jerit kecil tanteku saat kumasukkan semuanya batang kemaluanku didalam lubang kemaluannya yang lumayan basah tapi agak sempit itu sembari merapatkan ke-2 kakinya ke pinggangku. 


Perlahan-lahan saya lakukan pergerakan maju mundur sembari meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit lantas gerakanku semakin lama main cepat. Rupanya saya hampir raih puncak. “Tan.. saya.. saya mauu.. keluar.. ” bisikku sembari mepercepat gerakanku. “Dikeluarkan didalam saja, Dik! ” balas tanteku sembari menggeleng-gelengkan kecil kepalanya serta menggoyangkan pantatnya dengan teratur. 


“Tan.. saya.. keluarr.. ” pekikku sembari menancapkan kemaluanku dengan mendalam sembari tetap memegangi susunya. Rupanya tanteku juga alami hal sama denganku, dia memajukan pantatnya supaya kemaluanku bisa masuk semuanya sembari menyemburkan air surganya untuk ke-3 kalinya. 


“Cret.. cret.. cret.. ” hampir lima kali saya memuntahkan air surga ke lubang kemaluan tanteku serta itu juga digabung dengan air surga tanteku yang hampir bersamaan keluar bersamaku. “Cret.. cret.. cret.. ahh.. ” tanteku melengkungkan badannya saat keluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya. 

FROM BEHIND FUCKING


Selanjutnya kami tergeletak dibawah serta tanteku dengan perlahan-lahan bangun untuk berdiri sembari coba memandang kemaluannya yang tetap dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami melakukan perbuatan ini pada Tante, namun Tante puas kok, Tante bahagia atas kenakalan kamu, ” bisik tanteku perlahan-lahan. 
 

Saya cuma dapat terseyum, sembari tingkatkan kembali celanaku tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku selanjutnya berjalan keluar, tapi sebelum itu dia tetap meluangkan dianya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini. 


Berikut ini pengalamanku yang pertama, serta sejak mulai itu kami kadangkala mengambil waktu untuk mengulang hal semacam itu, ditambah lagi apabila saya atau tanteku ingin coba tempat baru serta tentunya saat Om-ku serta anak-anak tanteku pergi sekolah. Saat ini hal tersebut tidak kulakukan lagi sebab tanteku saat ini turut Om-ku yang mendapatkan pekerjaan di daerah.

0 comments: