SEO page contents SEO page contents COLLEGE TEEN PENNY BROOKS GETS HER PUSSY ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, August 12, 2018

COLLEGE TEEN PENNY BROOKS GETS HER PUSSY

COLLEGE TEEN PENNY BROOKS GETS HER PUSSY RAMMED BY A MASSIVE DICK


VIDIO SEX - Susan barusan pulang dari rumah Nina waktu waktu perlihatkan jam 1/2 delapan malam. Memandang kondisi rumah tengah kosong ia selekasnya masuk kamar. Matanya nampak sembab mengisyaratkan ia barusan menangis. Walaupun jauh-jauh hari Susan telah rasakan pergantian sikap Ari, tetapi masih saja kaget dengan ketetapan kekasihnya itu tidak untuk menyambung pertalian mereka lagi. 




Ditambah lagi di telephone barusan, Ari yang mengemukakan jika mereka tidak sesuai seperti mengada-ada saja. Tetapi Susan juga bukan gadis yang lemah. Baginya, tidak ada argumen baginya untuk jadi gadis yang cengeng diusianya yang udah mencapai delapan belas. 




Pintu kamar Susan tak diduga saja terbuka. Kepala Randy muncul dari balik pintu sembari tersenyum.

? Baru hadir, Kak??, bertanya Randy sembari ngeloyor masuk meskipun kakaknya tengah berubah baju. Randy berjalan acuh tidak acuh.

? Iya..?, jawab Susan singkat. Pikirannya masihlah sumpek dengan peristiwa siang tadi. Selekasnya saja direbahkan badannya di kasur sesudah merubah pakaian perginya dengan daster tipis.

? Kok, lesu begitu.., Mengapa??, Randy yang baru kelas dua SMP itu mendekati Susan. Ia juga selanjutnya merebahkan badannya selain kakaknya itu. Susan cuma diam saja seakan tidak dengar pertanyaan adiknya. Matanya menerawang memandang langit-langit kamar. Randy lantas pada akhirnya perhatikan sepupunya itu. 




Susan memang sungguh-sungguh cantik. Kadang ia terasa lebih suka bila Susan bukan saudaranya. Mungkin saja sebab sering ia tanpa sadar terkagum pada badan Susan. Tidak tahu kenapa belakangan ini minatnya pada wanita demikian bertambah. Ia bahkan juga sukai sekali melihat-lihat pose wanita di majalah kosmopolitan punya kakaknya itu. Rata-rata ia menjadi terangsang serta masturbasi di kamar mandi. 


? Sret..?, Sepersekian detik urutan tangan Susan berjalan memangku kepalanya sendiri serta tanpa ia sadari belahan pakaian di dadanya jadi terbuka. Memandang hal ini Randy menjadi dikit canggung. Ia kebingungan sekalian suka pada panorama itu. Randy agak berdebar-debar sewaktu ia makin jelas memandang lekuk buah dada kakaknya yang nampak ranum serta indah. Ditambah lagi nampak benjolan puting dibalik daster tipis itu. Batang kon**lnya merasa dikit mengeras. 




Sebab dorongan hasratnya, Randy berkemauan kuat perlahan mendekati badan Susan. Ia merangkul pinggang kakaknya itu. Rasakan sentuhan di tubuhnya, membuat perasaan susah Susan makin mendalam. Air matanya mulai keluar serta ia selekasnya mengubah tubuh membelakangi adiknya. Ia tak mau menangis di depan Randy. Urutan demikian membuat Randy dapat merangkul Susan dengan leluasa dari belakang.

? Kamu cantik deh.., malam hari ini..?, tutur Randy tanpa sadar. Susan lantas cuma diam saja. Yang ia perlukan waktu ini sebatas ada orang yang menyayanginya.

Randy selanjutnya melingkarkan tangannya ke pinggang Susan. Gadis yang terasa tengah bersedih itu dikit berjalan lebih mendekatkan badannya ke pelukan Randy. Ia pingin ada orang yang menghiburnya disaat-saat sesuai ini. Tanggapan Susan ini membuat Randy berani menggerakan tangannya dengan lembut untuk menyentuh sisi bawah buah dada sepupunya. Susan cuma pejamkan mata saja. Urutan badan yang berhimpitan itu membuat pikiran Randy makin tidak menentu. Ditambah lagi batang kon**lnya yang berhimpitan dengan pantat Susan. Perlahan-lahan ia mulai meremas dengan halus buah dada sepupunya itu.


Susan lantas dalam situasi tengah susah jadi terasa begitu tenang sebab adiknya seperti tahu kesedihannya. Ia tahan pada seseorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak tangan Randy membelai-belai buah dadanya yang memang tidak pakai beha. Belaian Randy di sisi tubuhnya yang peka itu membuat jantung Susan dikit berdebar-debar. Tetapi ia selekasnya memandang lumrah sentuhan kasih sayang sepupunya itu.

RAMMED BY A MASSIVE DICK


Randy lantas mulai berani menciumi sisi tengkuk leher Susan sembari masukkan tangannya ke daster Susan. Perasaan Susan jadi dikit tidak karuan. Ia mulai memahami jika sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tetapi di satu bagian ia sangat nikmati sentuhan itu. Khususnya remasan telapak tangan Randy pada puting susunya. Kesedihan yang tengah ia alami seperti berubah dengan kemauan untuk senantiasa dibelai. Ia pingin menyudahi Randy, tetapi sentuhan itu menghidupkan perasaan lainnya dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya lantas jadi agak mengeras oleh sebab sentuhan serta remasan lembut tangan Randy.

? Ran, mmh.., telah ah.., saya kegelian?, pada akhirnya Susan mengupayakan menyudahi pekerjaan itu.

? Ah, saya kan sayang sama kamu?, sahut Randy sembari dikit ngos-ngosan. Ia masihlah saja merabai badan sepupunya.

? Ran.., nghh enghhnak.., enghh terusshhsshh?, rintih Susan dalam kesenangan.

Desahan Susan membuat nafsu Randy makin menjadi-jadi. Ia sekalipun tidak memahami jika gadis yang tengah ia entot yaitu kakak sepupunya sendiri. Konsentrasi Randy sebatas pada pergerakan tubuhnya yang maju mundur. Batang kon**lnya seperti dipijit-pijit didalam lubang memek Susan. Ia makin memercepat gerakannya sebab merasa suatu yang memojokkan batang kon**lnya.

? Engghh.., yang.., engghh lebihhss kerassh.. sshh?, Susan mendesah terasa waktu itu dianya udah membubung tinggi. Randy makin memercepat gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk jadi makin memiliki irama. Randy terasa kon**lnya seperti akan meledak. Gerakannya sekarang udah jadi hentakan-hentakan. Susan masihlah senantiasa memeluk erat badan sepupunya sembari matanya senantiasa terpejam.

? Esshh.., Ahh.., ahh.. ampirr.., ashh?, Susan mendesah-desah. Ia terasa tubuhnya hampir sampai puncak. Pergerakan badan kedua-duanya jadi amat kencang.


Tak diduga Randy menghentakkan badannya dengan keras serta lama ke pada badan sepupunya. Ke dua badan itu nampak bergetar. Tangan Susan lantas memeluk badan Randy tidak kalah eratnya. Kedua-duanya sudah tiba dipuncak kesenangan.

Adegan ke dua sepupu itu tanpa diakui sesungguhnya disaksikan oleh Tante Betty dari balik pintu. Tante Betty sungguh-sungguh bingung dengan apakah yang dilihatnya. Ia sesungguhnya pingin selekasnya masuk kamar itu tetapi ia selekasnya memahami jika hal semacam itu bisa menjadi memperburuk situasi. Sejenak selanjutnya Tante Betty memandang kedua-duanya nampak tertidur. Ke dua ponakannya itu terkulai lemas dalam situasi telanjang. Dengan perlahan-lahan ia masuk kamar itu serta mendekati ranjang tempat dua ponakannya tertidur lelap.


Tak diduga saja tangan Randy berjalan. Perasaan kaget itu membuat Tante Betty menyudahi sentuhannya. Ia pejamkan mata sembari berbaring dalam situasi memeluk ponakannya. Harapannya yaitu Randy menganggap tidur.

Rasakan apakah yang barusan dikerjakan tantenya pada kon**lnya, Randy jadi berani. Dibukanya ritsluiting atas daster tantenya. Nampak di muka matanya buah dada yang semakin besar dari punya Susan. Nampak juga benjolan mungil puting Tante Betty yang berwarna merah kecoklat-coklatan. Randy tidak sabar. Ia langsung mengulum puting susu tantenya yang telah mulai menegang itu. Buah dada tantenya lantas mulai merasa mengeras.

TEEN PENNY BROOKS GETS HER PUSSY


Tante Betty kebingungan dengan apakah yang dikerjakan ponakannya itu. Sesaat hampir saja ia beranjak bangun. Mestinya ia beri salam yang dikerjakan ponakannya itu. Tetapi jangan-jangan ia paham apakah barusan kulakukan, fikir Tante Betty. Ia jadi takut sendiri bila hal semacam itu sungguh-sungguh berlangsung. Tentu dapat buat malu dianya apabila ponakannya melapor pada mamanya.

Pada akhirnya dengan pasrah, Tante Betty masih berpura-pura tidur. Ditambah lagi sentuhan lidah Randy pada putingnya membawa kesenangan yang luas biasa. Bahkan juga ia mulai nikmati semuanya sewaktu kuluman Randy diikuti gigitan kecil. Tante Betty lantas mengigit bibir sebab cumbuan ponakannya.


Mereka telah dikuasai oleh birahi yang tidak tertahankan. Kepentingan itu sama-sama memuaskan membuat tak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Randy menciumi buah dada Susan sembari pinggang kerjakan pergerakan naik turun. Susan melingkarkan tangannya pada punggung Randy.

? Enghh terusshh.., Ran.., masukin senantiasa.., enggsshh?, desah Susan sembari matanya masihlah senantiasa terpejam. Dengan perlahan-lahan Randy menarik badan Susan biar duduk diatas pinggang Randy. Urutan ini makin membuat kon**l Randy semakin dapat masuk lebih dalam lagi. Tangan Randy memegangi pantat sepupunya itu. Susan juga terasa memeknya terisi lebih penuh oleh batang kon**l Randy.

Randy makin terasa kon**lnya disedot-sedot oleh kemaluan sepupunya. Susan yang ada diatas badan Randy mulai menggerakkan badannya. Kedua-duanya udah larut dalam pergerakan memiliki irama. Randy makin memperdalam gerakannya pada selangkangan sepupunya. Susan lantas mencontoh pergerakan tantenya dengan menggoyang-goyang pinggangnya.

? Enghh.., senantiasa.., Ran.., Enghh enaahkk?, mata Susan terpejam serta bibirnya mendesah. Randy senantiasa menggerakan pinggangnya makin cepat. Goyangan Susan lantas jadi samakin cepat juga. Ke dua badan itu udah menyatu dalam kepentingan yang tidak tertahankan. memeknya merasa makin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan kon**l sepupunya itu.


? Lebihh kerashh.., enghh lagi?, Susan rasakan tubuhnya akan meledak. Pergerakan kedua-duanya jadi makin cepat serta keras. Tak diduga saja badan kedua-duanya menegang lewat cara berbarengan sinyal mereka sampai puncak kenimatan berbarengan. Sejenak selanjutnya ketiganya telah tertidur nyenyak dalam situasi telanjang.

Moment tadi malam kelihatannya dipandang seperti tak pernah ada oleh Tante Betty. Waktu makan pagi, tante Betty nampak mengupayakan berlaku enjoy.

? Ran, kamu ingin kemana hari ini?, bertanya Tante Betty sembari memoleskan mentega pada roti tawarnya. Ia telah kenakan pakaian kerja. Blus krem serta rok span abu-abu.

? Mungkin saja ke toko buku, ada novel Shedney Shieldon yang baru?, tutur Randy sembari berpura-pura membaca koran. Ia masihlah sungkan dengan Tante Betty mengingat apakah yang di lakukannya tadi malam. Ia takut bila sampai Tante Betty lapor ke mamanya. Bisa-bisa saya dibunuh oleh Ayah, pikirnya.

? Bila begitu ini buat beli novelnya?, tutur Tante Betty sembari menyodorkan dua lembar uang lima puluh beberapa ribu. Randy lantas mendongakan kepalanya sembari terheran-heran. Dilihatnya Tante Betty mengangguk. Sinyal ia mesti terima uang itu.

? Terima kasih ya, Tante?, tutur Randy sembari menyorongkan badannya memeluk Tante Betty, Merekapun berangkulan erat.

Tak diduga Tante Betty berbisik?, Barusan malem janganlah kasih tau siapapun juga ya, Ran?.


Tante Betty selekasnya tingkatkan celana dalamnya serta beres-beres blus dan rok mininya. Dilihatnya ponakannya melihat dengan mesra. Kelihatannya kecanggungan di antara mereka telah luntur serta berubah pertalian dua lawan type yang sama-sama perlu. Tante Betty lantas harus mulai mengaku jika ia tak akan memandang Randy jadi ponakannya tetapi tidak lainnya jadi pria yang dapat berikan kenikmatan seksualnya.

? Telah, ya Tante ke kantor dahulu?, tutur Tante Betty sembari mendekati Randy. Mereka berciuman dengan mesra seperti seseorang kekasih. Sesudah memandang jam pada dinding, Tante Betty selekasnya beranjak ke garasi. Ia telah terlambat sepuluh menit. Tak lama setelahnya deru nada mobil lantas berbunyi serta makin lama makin menghilang. Randy lantas selekasnya pakai celananya serta tertidur di sofa.

0 comments: