SEO page contents SEO page contents TANTE AMOY ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Monday, June 18, 2018

TANTE AMOY

TANTE AMOY DAN ANAKNYA




VIDIO SEX- Bagaimanakah Tak? sepanjang nyaris 5 bln. interaksi kami, saya beroleh pengalaman seks yg sangat sangatlah indah serta hebat. Saat ini? Ya, … saya terpaksa sekali? bertugas? lagi dengan Jenny, istri saya. 





Tetapi, saya mempunyai pengalaman unik lagi. Bermula dari hobby saya berenang, lebih kurang 3 minggu waktu lalu, saya mengawali interaksi lagi dengan seseorang ibu rumah-tangga, kesempatan ini beserta putrinya yg masihlah kelas 2 SMP. Ceritanya berikut, …


Kala itu saya berenang di kolam renang punya suatu Country Club, di mana saya terdaftar sebagai membernya. Pas ini udah sangat sore, kira-kira pukul 5. Saya barusan naik ke tepi kolam renang utk handukkan. Saya memandang ada seseorang gadis mungil bersama-sama anak wanita kecil, gadis ini lebih kurang berumur pada 14-15 th.. 


Lantaran gadis ini berdiri tak jauh dari saya, saya liatin saja dia. Utk umur segitu, badannya bolah di katakan bagus, muka manis, kulit putih bersih, rambut panjang, swimsuit yg betul-betul sexy serta sekejap saya simak bibir serta dadanya yg menantang sekali. Sehabis saya simak baik-baik, mendadak? adik kecil? saya bangun, bagaimanakah tak, … nyatanya dia tak memakai celana dalam. Hal tersebut riil sekali dari belahan vaginanya yg tercetak di pakaian renangnya ini.


Eh, …ngak disangka-sangka, si anak kecil (yg nyatanya adiknya), hampiri saya, selanjutnya dia mengatakan? Om, pengen main bola sama Grisa nggak??

? Eh, … mmh, … bisa, … anda sama kakakmu ya?? bertanya saya gugup.

? Iya, … ini kakak!? tuturnya sembari menunjuk kakaknya. Selanjutnya saya hampiri dia serta kami berteman. Nyatanya, gadis manis ini bernama Revi, dan, dia baru kelas 2 SMP. ? Mmh, Revi hanya berdua sama Grisa?? bertanya saya berusaha untuk menghangatkan situasi.

? Tidak Om, kami sama mami. Mami lagi senam BL di Gym di atas!? kata Revi sembari menunjuk atas gedung Country Club. ? Ooo, … sama maminya, toh? kata saya,? Papi anda ndak turut Rev??

? Tidak, Papi kan seandainya pulang malem banget, yaa, … jam-jam 2-an gitu deh. Berangkatnya pagiii bener? tuturnya lucu.

Saya tersenyum sembari memutar otak agar dapat berteman sama maminya, ? Mmh, mami anda bawa mobil Rev? seandainya ndak bawa, kelak pulang sama Om saja, pengen ndak? Sekalian Om kenalan sama mami anda, bisa kan??

? Boleh-boleh saja sih Om. Tetapi, idenya, habis dari sini, pengen ke Mall sebentar. Grisa tuturnya pengen makan McD.?

? O,.. ya telah ndak apa-apa. Om bisa turut kan? Kelak pulangnya Om anterin? Tetapi yg menjawab si kecil Grisa, ? Bisa, … Om bisa turut, …. ”


Kira-kira ½ jam kami mengobrol, mami mereka datang. Serta nyatanya, orangnya cantik banget. Tinggi serta postur tubuhnya betul-betul mengingatkan saya pada Mirna, serupa sesudah. Buah dada yg besar serta ranum, leher serta kulit yg putih, … pokoknya serupa. 

TANTE AMOY DAN REVI 


Singkat narasi, kami lantas berteman. Revi serta Grisa berebut bercerita perihal awal kami seluruhnya berteman, serta mami mereka dengarkan sembari tersenyum-senyum, sesekali melirik ke saya. Nama mami mereka Imel, umurnya udah 29 th., tetapi bodinya, … 20 th.. Bercakap mempunyai bercakap, nyatanya Imel serta suaminya tengah pisahlah ranjang. 


Saya dalam hati berkata, wah, … peluang nih. Oleh sebab itu sehabis makan dari Mall, saya membulatkan tekad utk mengantarkan mereka ke tempat tinggal, serta nyatanya Imel tak berkeberatan. Setelah tiba di tempat tinggalnya di bilangan Cilandak, saya dipersilahkan masuk, segera ke ruangan keluarganya.


Kala itu udah nyaris jam 8 malam. Grisa yg nampaknya lelah sekali, segera tidur. Tetapi saya, Imel serta Revi ngobrol-ngobrol di sofa depan TV.? Mel, suamimu memang kerja di mana??, bertanya saya.

? Anu mas, … dia kontaraktor di suatu perusahaan penambangan gitu,? jawab Imel ogah-ogahan.

? Iya Om, jangan sampai nanya-nanya Papi. Mami gemar sebel seandainya di tanya perihal dia,? timpal Revi, yg memanglah terlihat banget seandainya dia deket sama maminya. Mendengar Revi bicara seperti ini, Imel agak kaget, ? Revi, tidak bisa bicara gitu masalah Papi, tetapi bener mas, saya ngak gemar seandainya di tanya masalah suamiku itu”.

? Iya deh, saya tidak nanya-nanya lagi, …? kata saya sembari tersenyum.? Eh Iya, … Mas Vito pengen minum apa?? bertanya Imel sambil bangkit dari sofa, ? Kopi pengen?

? Eh, … iya deh bisa, …? jawab saya. Tak lama setelahnya Imel datang sembari membawa 2 cangkir kopi.? Itu kopinya, …? tuturnya sembari tersenyum. Revi yg tengah nonton TV, dengan mimik mengharapkan mendadak berkata, ? Om, malem itu nginep disini pengen ya? bolehkan mam?? Imel yg di tanya, menjawab dengan gugup, ? Eh, … mmh, … boleh-boleh saja, … tetapi emangnya Om Vito pengen?? Terasa bisa durian roboh, saya menjawab sekenanya, ? Yah, … pengen sih, …?

Singkat narasi, saat udah memperlihatkan jam ½ 12 malam saat Imel berdiri dari sofa serta berkata, ? Mas Vito, saya pengen ubah pakaian tidur dahulu ya??

? Eh, iya, …? jawab saya, ? anda ndak tidur Rev, kan besok sekolah??? Mmh, belom ngantuk, …? jawabnya lucu. Tak lama setelahnya, Imel datang lagi ke ruangan TV dengan memakai pakaian tidurnya yg tidak tebal sekali. Di dalamnya dia cuma memanfaatkan celana dalam model G-string serta Bra tanpa ada tali. Revi yg tengah tidur-tiduran di karpet terbelalak kaget memandang maminya memanfaatkan pakaian se-sexy ini.? Ya ampun, … mami, … busananya ini lho, nggak sopan banget.?

? Nggak bapak Rev?, mami telah lama tidak pakai pakaian itu. Sekalian nyobain lagi,? kata Imel sembari tersenyum ke arah saya, ? Om Vito saja tidak keberatan, saat anda keberatan sih??


Saya yg masihlah terkagum-kagum dengan kemulusan body Imel, tak dapat bicara apa-apa lagi.? Rev? anda tidur sana, udah malam. Besok terlambat sekolah, … mami masihlah pengen bercakap sama Om Vito, … sana tidur!? kata Imel. 


Saya yg memanglah udah pingin sekali coba badan Imel, juga ikutan ngomong, ? Iya, Rev? besok telat masuk sekolahnya, … anda tidur duluan sana.? Revi nampaknya jengkel sekali disuruh tidur, ? Aaahh, … mami nih. Orang masihlah pengen bercakap sama Om Vito kok, …? tetapi dia masuk juga ke kamarnya.


Sehabis ditinggal Revi, saya mulai laksanakan agresi militer.? Mel, kok anda pakai pakaian kaya gitu sih? anda tak malu apa sama saya, kita kan baru kenal. Belum ada 1 hari, … anda ndak takut apa seandainya? saya apa-apain? ? Mas, saya memanglah udah lama tidak pakai pakaian itu. Walaupun toh pakai, suamiku udah tidak perduli lagi kok sama saya. 


Dia lebih pilih sekretarisnya ini,? kata Imel dengan mimik muka sedih.? Artinya suami mu ini tolol. Dia tidak review apa, seandainya istrinya itu mempunyai tubuh yg bagus, kulitnya putih, bibirnya tidak tebal, … wah, seandainya saya jadi suamimu, thak perem anda ndak bisa keluar kamar,? kata saya bercanda. 


? Serta lagi anda mempunyai? ini? mengkel banget, …? Si Imel memandang saya dengan muka lugu, ? Apa itu mas??? Mmh, bisa saya jujur tak??? Bisa, … ngomong saja?? Anu, … payudaramu ini lho, … mengkel banget, serta lagi saya meyakini seandainya? anu? mu tentunya seukuran satu sendok makan? kata saya sembari laksanakan penetrasi dengan mengelus pahanya.? Ooo, … itu,? kata Imel sembari memegang buah dadanya sendiri, ? Mas Vito pengen? senantiasa apaku yg seukuran…? Belum tuntas Imel bicara, segera saja saya potong dengan memegang serta mengelus kemaluannya, ? Itu,.. mu, … buka dong bajumu!? kata saya asal. 


Imel yg nampaknya udah 1/2 jalan, segera melepas kain tidak tebal yg menutupi tubuhnya. Sembari mengulum bibirnya yg tidak tebal serta hangat, saya segera buka bra-nya. Imel dengan gerakan spontan yg halus sekali, membiarkan celana dalamnya saya lucuti.? Mas, saya udah telanjang. 


Saat ini gantian ya, …? kata Imel tanpa ada berikan saya peluang bicara, Imel segera melepas pakaian serta celana dan celana dalam saya, mengakibatkan dia shock 1/2 mati memandang batangan saya yg udah populer ini. 


Hebatnya lagi, dia tanpa ada minta ijin, segera jongkok dibawah saya serta mengulum si? adik? dengan beringas. Kira-kira 5 menit selanjutnya, dia berdiri serta menyuruh saya utk menjilati bibir vertikalnya. Imel kelojotan 1/2 mati, saat lidah saya menyapu dengan kasar klitorisnya.


Imel saya suruh terlentang di karpet serta buka kakinya, ? Veggy? nya yg udah basah ini, saya hajar dengan gerakan tajam serta teratur. Sembari senantiasa menyerang, saya meremas buah dadanya yg besar, serta menghisap lidahnya dalam-dalam ke mulut saya. 

MENGODANYA TANTE AMOY DAN REVI


Kira-kira 10 menit kami laksanakan tipe ini, selanjutnya dia berdiri serta membelakangi saya dengan posisi menungging serta berpegangan di meja computer didepannya, dia bikin jalan masuk dengan memanfaatkan ke-2 jarinya. Segera saya pegang pantatnya serta saya tusuk dia perlahan sebelum saat gerakan tambah cepat lantaran licinnya liang surga ini. 


Tak lama setelahnya, Imel bergetar hebat sekali, … dia orgasme, tetapi cairan sperma saya belum juga pengen keluar. Saya percepat gerakan saya, serta tak memperdulikan erangan serta desahan Imel, dalam hati saya berkata, dia enak udah klimaks, saya kan belum. Tak lama setelahnya saya udah ndak tahan. Saya bertanya : ? Mel, saya pengen keluar, … di mana nih?? 


Ditengah cucuran keringat yg sangat banyak, Imel mendesah sembari berpaling ke arah saya, ? Didalam saja mas! supaya komplet? Benar saja, pada akhirnya cairan saya, saya semprotkan seluruhnya didalam liang vaginanya. Sangat banyak, kental serta lengket.


Seterusnya, kami duduk di sofa sembari dia saya suruh menjilati? Mr. Penny? saya. Hisapan Imel konsisten tak beralih, konsisten penuh gairah, meski bibirnya kadang kala lengket di kepala? Mr. Penny? saya. Kira-kira 5 menit, Imel nikmati si? vladimir?, sebelum saat dia pada akhirnya membebaskan hisapannya serta bangun.? Mas, saya ke kamar mandi dahulu ya,? tuturnya, ? Saya pengen nyuci? itu? dahulu,? sembari dia mengelus vaginanya sendiri.? Ya, … jangan sampai lama-lama, …? kata saya. 


Lantaran sendirian, saya kocok saja sendiri batangan saya. Mendadak si Revi keluar kamar, … dia berdiri di depan pintu kamarnya sembari menyimak saya. Saya kaget sekali.? Loh, Rev… anda belum tidur?? bertanya saya 1/2 cemas.? Belum.? Jawabnya singkat. Selanjutnya dia jalan ke arah saya, sesaat saya berupaya menutupi? Mr. Penny? saya dengan bantal sofa. ? Om, yang barusan ngapain sama mami?? tanyanya lagi.? Eh, … anu, … Om sama mami lagi…? belum tuntas saya memaparkan, Imel masuk ke ruangan TV.


Dia kaget sekali memandang Revi ada di situ. Sembari tangan kanannya menutupi vaginanya serta tangan kirinya menyilang menutupi buah dadanya yg ranum (tak seluruhnya tertutupi sih…), Imel berkata, ? Rev anda ngapain, kok belum tidur?? Revi berpaling menghadap Maminya, ? Saya tidak dapat tidur, Mami yang barusan berisik banget. 


Ngapain sih sama Om Vito?? Pada akhirnya saya memaparkan, sebelumnya setelah menyuruh Imel duduk di samping saya, serta Revi saya suruh duduk di karpet, menghadap kami.? Revi, anda kan tahu, Papi sama Mamimu udah pisahlah ranjang sepanjang nyaris 4 bln.. Memang Om sama Mami tengah laksanakan kesibukan yg seringkali dilaksanakan sama Mami serta Papimu tiap tiap malam. 


Om serta istri Om juga seringkali laksanakan itu,? kata saya sembari melirik Imel yg tampak udah agak enjoy. ? Tetapi lantaran saat ini ndak ada Papi, Mami minta tolong Om Vito utk laksanakan hal tersebut.? Revi tampak sedikit bingung, ? Hal tersebut hal apa Om?? Disini, Imel coba memaparkan, ? Rev, Mami jangan sampai disalahin ya, …Revi sayang Mami kan?? Revi tersenyum, ? Iya lah, mi. Revi saayyaaaang banget sama Mami. Tetapi Revi pengen tahu, Mami sama Om Vito ngapain?? Saya tersenyum sendiri mendengar rasa pingin tahu Revi yg cukup besar, ? Om Vito sama Mami lagi making love.


Kamu paham.kamu mengerti berarti kan??? Mmh, … iya dikit-dikit. Jelasin seluruhnya dong Om, … Revi pengen simak,? jawab Revi. Wah, … kaget sekali mendengar Revi bicara saat. Selanjutnya saya melirik Imel, serta Imel mengangguk sadar. ? Revi beneran pengen simak Mami sama Om Vito making love?? bertanya Imel. Revi menjawab dengan polos, ? Iya pengen. 


Serta bila Om Vito pengen ngajarin, Revi juga pengen diajarin, … supaya dapat?. Saya beneran seperti mendapat durian roboh, ? Mmhh, bertanya Mami ya?! soalnya Om tak dapat ngajarin, seandainya Mamimu tak ngijinin, … Om sih pengen saja ngajarin.? Revi merajuk, merayu Maminya, ? Mi, bisa ya?? Imel ragu-ragu menjawab, ? Anda simak saja dahulu deh ya?!? Sembari tersenyum Revi menjawab, ? Iya deh, …,? bahagia sekali ia. 


Seterusnya, Revi saya suruh mundur sebagian langkah, dia masihlah duduk serta menyimak dengan serius, saat saya? memamerkan? batangan besar saya. Serta Revi cuma dapat melongo saat saya mengulum bibir Maminya sembari mengelus-elus vagina yg tanpa ada bulu ini. 


Tak lama setelahnya, Imel saya suruh utk laksanakan pekerjaan menghisap lagi. Sembari Imel disibukkan dengan pekerjaannya ini, saya menyuruh Revi utk duduk mendekat disamping saya.? Simak Rev, Mami seneng banget kan?? kata saya. Sesaat Imel melirik kami sembari senantiasa menjilati? Mr. Penny? saya. ? Revi udah pernah ciuman belom?? bertanya saya.? Belum Om.?? Pengen Om ajarin ndak?? bertanya saya lagi sembari melingkarkan tangan saya di lehernya.? Pengen!? jawabnya singkat.? 


Ya udah, … Revi ikutin Om saja ya, … apa yg Om Vito jalankan, diikutin ya?!? Belum pernah Revi menjawab, saya segera saja mengulum bibirnya, tegang sekali si Revi. Saat saya menarik lidah saya dengan lembut didalam mulutnya, Revi merasa berupaya ikuti, meski dengan gerakan yg tidak teratur.


Imel senantiasa menghisap batangan saya, saat saya melepaskan badan anaknya yg putih bersih serta mulus ini. Buah dada Revi memanglah belum saat besar, tetapi utk ukuran anak kelas 2 SMP, udah cukup ranum. Puting susunya masihlah berwarna merah muda serta saat saya memilin-milinnya, si Revi bergelinjang kegelian. 


Tak lama setelahnya, Imel berlutut di depan saya serta menopang Revi melepas celana dalamnya yg berwarna hijau muda. Revi menurut saja ya sama Om Vito? kata Imel. Sesaat saya meremas-remas toketnya, Imel menyuruh Revi utk menggenggam batang? Mr. Penny? saya.? Rev, saat ini anda jongkok di sini ya? kata Imel, ? Anda hisap? Mr. Penny? nya Om Vito, seperti Mami yang barusan. Jangan sampai dihisap senantiasa, kelak anda kehabisan nafas, ? Imel tersenyum sayang terhadap Revi, ? Kadangkala di terlepas, senantiasa di jilat-jilat. Pokoknya seperti Mami yang barusan. 


Dapat kan?? Revi menjawab singkat, ? Dapat, mam? Saya mengarahkan si? adik? ke mulut Revi, sembari mengelus rambutnya yg hitam legam. ? Pelan-pelan Rev, jangan sampai ditelan seluruhnya ya!? Revi tersenyum. Imel menyimak teknik Revi menghisap, kadangkala dia memberi instruksi.


Selang beberapa saat, saya menyuruh Revi berdiri. Saya tersenyum melihat vaginanya yg masihlah rapat, kelihatan bulu-bulu halus menghiasi lubang sempit yg berwarna putih kemerahan ini. Senantiasa jelas saya tak tega utk menembusnya. Ya udah, saya ciumi serta jilati saja? Veggy? muda ini. Revi betul-betul kegelian. 


Pada akhirnya, Imel menyuruh Revi istirahat. Pekerjaannya dilanjutkan oleh Imel. Tanpa ada berbasa-basi, Imel segera menduduki? Mr. Penny? saya, serta mulai laksanakan gerak maju mundur, nikmat sekali. Sembari Imel senantiasa mengerjai? Mr. Penny? saya, saya meremas-remas toketnya. Seterusnya, kami tukar tempat. Saya berbaring di karpet, dengan Imel masihlah menduduki si? adik?, kesempatan ini dia membelakangi saya. 


Revi yg cuma diam memandang perbuatan kami, saya suruh mendekat ke arah saya. Saya menyuruh dia utk jongkok, dengan posisi? Veggy? nya di mulut saya. Sembari saya remas pantatnya, saya tembus liang sempit ini dengan lidah, kadang kala, saya sapu dengan jari, hingga pada akhirnya, 1/2 jari tengah saya, masuk ke? Veggy? nya serta direspon dengan gerakan yg sangatlah liar. Revi mulai mendesah tak karuan, sesaat ketika berbarengan, Maminya mendesah keenakkan.


Saya mulai serius menyikapi Imel. Revi saya suruh menyingkir. Seterusnya, saya membalik badan Imel, saat ini dia yg di bawah. Saya lebarkan kakinya serta saya tusuk dengan tajam serta tanpa ada ampun. Kesempatan ini, Imel bertahan cukup lama, dia udah mulai punya kebiasaan dengan tusukan-tusukan saya. 


Pada akhirnya Imel tak tahan juga, begitupun saya. Dia orgasme, bersamaan dengan saya yg kembali memuntahkan sperma ke liang kemaluannya. Sehabis melepas si? vladimir?, Revi saya suruh menjilatinya.? Mmmhhh, ….. Om… kok asin sih berasa?? memprotes Revi. Imel sembari terengah-engah menjawab, ? Memanglah gitu rasa sperma. 


Tetapi enak kan? Mami buat dong?!? Saya senyum-senyum saja memandang anak beranak ini berebut menjilati? Mr. Penny? saya. Ketika ini, saya teringat Vina (anak Mirna) yg senantiasa bahagia serta tertawa saat memandang ibu serta tantenya berebutan? Mr. Penny? serta menjilati bekas sperma di ujungnya. 


Begitupun Imel serta anaknya, Revi, yg seperti mengagungkan batangan saya. Saya memegang kepala ibu serta anak ini, serta dengan maksud bercanda, kadangkala saya bikin gerakan yg memaksa mereka mesti berciuman serta tempelkan lidah semasing. Mereka tertawa serta tersenyum ceria, tanpa ada beban.

0 comments: