SEO page contents SEO page contents OBSCENE DOCTOR DOESNT CRAVE ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, June 28, 2018

OBSCENE DOCTOR DOESNT CRAVE

OBSCENE DOCTOR DOESNT CRAVE HER PARTNER TO STOP FUCKING HER



VIDIO SEX - Saya yaitu seseorang pegawai swasta yg bergerak dalam sektor pc. Berapa minggu waktu lalu saya ditelpon lewat HP untuk melakukan perbaikan pc pada salah satunya pelanggan yg belum pula saya kenal yang pasti suaranya seseorang wanita, saya prediksi berusia 25 tahunan dikarenakan suaranya amat manja serta dewasa. 






Pada saat yg ditetapkan saya datangi, tempat tinggalnya gak terlampau luas tetapi cukup apik penyusunan taman, saya pencet bel, yg keluar seseorang wanita 1/2 tua dengan tampilan yg mengagumkan, dengan kulit bersih tanpa adanya make-up serta bibirnya yg sensual sampai bikin buyar konsentrasi. Sesudah berapa kala menanti di ruangan tamu saya dipersilakan masuk ke ruangan kerja, di mana pc itu ada. Beberapa hari berselang usai pekerjaan saya, sebelum saat pamit saya menyuruh coba pc itu apa telah baik atau masihlah ada yg ketinggal. 






Berasal dari cobalah coba pada akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita 1/2 baya, yg mengakui bernama Dewi (nama samaran). Yg nyata-nyatanya seseorang istri yg senantiasa ditinggal oleh suaminya yg hilang ingatan kerja. Waktu suaminya cuma tersita oleh pekerjaan, memanglah masalah materi senantiasa diberi dengan amat cukup tetapi masalah batin yg gak sempat terpikirkan oleh suaminya pada istrinya, saya fikir hal tersebut masalah klise belaka, namun efeknya amat artinya buat kehidupan berumah tangga.


Gak merasa waktu jalan senantiasa bersamaan dengan konsultasi Dewi pada saya berkenaan masalah tempat tinggal tangganya, tukasnya saya sanggup bicara seperti konsultan rumah tangga, hal tersebut memanglah saya akui satu keunggulan saya kalau hadapi wanita yg lagi tengah dilanda musibah, tetapi bukanlah menjadi kedok untuk melakukan hal yg tidak-tidak.


Sesudah usai saya pamit serta memberikannya No. HP saya dengan pesan kalau berjalan suatu hal serta perlu saya hubungi saya.

Sekian hari lalu saya ditelpon untuk bersua disuatu tempat yg menurut saya menjadi tempat yg amat romantis buat dua insan yg lagi tengah kasmaran namanya (ada saja).

“Mas, saya amat berterima kasih atas konsultasinya waktu lalu”, tutur Dewi dengan mata yg sendu serta bibir tergetar halus.

“Saya cuma orang umum yg cuma sanggup bicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya semampunya dikarenakan dengan tatapan matanya saya sanggup rasakan getaran birahi yg amat besar.

“Saya pingin Mas temani saya untuk sharing rasa dengan perasaan Mas yg sebenarnya”

Wah mati saya, pada akhirnya saya bimbing dalam tempat yg nyaman serta privasi. Seperti seseorang kekasih saya berkasi-kasihan di atas suatu ranjang empuk serta berudara nyaman.


Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan serta saya genggam ke dua telapak tangannya hingga kami rasakan kebersamaan yg bergelora. Lidahnya senantiasa bergoyang di dalam rongga mulut selaras dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yg merindingkan bulu kuduknya, Dewi melenguh. 


“Mas senantiasa Mas jangan sampai kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada serta selangkangan saya, gak tinggal diam dengan model yg memberikan keyakinan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil serta gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yg telah tegang, Dewi kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, jangan sampai takut tentu muat. Memanglah Dewi belum pula dikaruniai anak, jadi masihlah seperti perawan, lebih-lebih miliki suaminya gak terlampau besar.


Saya jilat permukaan vaginanya, Dewi bergelinjang menarik pantatnya sampai menjauhi bibir saya, saya terkaget, mengapa?

“Mass saya belum pula sempat seperti ini, maaf yah”, saya cuma tersenyum serta melanjutkan permainan bibir kebagian betis serta seluruhnya paha.

Beberapa hari berselang tangannya mendekap kepala saya dengan amat kencang seakan-akan gak ingin dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Dewi telah klimaks tetapi dalam dalam benak saya itu baru permulaan. Sesudah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput serta pegunungan yg indah seindah tubuhnya tanpa adanya sehelai benangpun. Dengan model konpensional saya mulai mengerjakan pekerjaan saya menjadi seseorang lelaki, saya berikan miliki saya disela-sela bibir kemaluannya sampai ambles kepalanya, Dewi menjerit kecil.

“Mass, tahan Mass ngiluu Mas terlampau besar”.


Memanglah saya sadar serta gak segera main tancap, saya tarik serta tekan dengan cara perlahan, sesudah vaginanya teradaptasi Dewi beralih dengan model yg agresip ditekan pantatnya ke atas sampai miliki saya ambles seluruh, saya imbangi dengan gerak-gerakan yg atraktif, saya balikkan tubuhnya, saya di bawah serta Dewi diatas sebab itu Dewi lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yg sejauh ini tertahan. 

OBSCENE DOCTOR DOESNT CRAVE


Benar terdapatnya dengan pergerakan yg dahsyat Dewi bergerak naik turun sembari berdesis-desis sampai saya bingung memilah pada desisan bibir bawah dengan bibir atas. Berapa kala lalu Dewi mengejan serta menegang sembari menggigit dada saya, seterusnya saya gak ingin kehilangan moment saya kerjakan penyerangan dengan model profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri serta kanan, cuma satu yg gak ingin saya paksakan yakni mengoral miliki saya, karna saya tau Dewi kelak stress, saya fikir kalau kelak pada satnya tiba mungkin saja bukanlah batangnya yg dilumat tetapi sekaligus bijinya serta sangkarnya.

“Dewwii saya ingin hingga nihh. saya keluarin dimanaa? ”

“Mas diluar saja dahulu yah”.


Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya serta saya mengeluarkan di dadanya sampai berapa semprotan protein meleleh di antara dua bukit serta sedikit terciprat ke dagu. Sesudah semprotan paling akhir keluar, matanya terbuka serta tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa adanya saya sadari dikulumnya kemaluan saya, sampai saya terperajat serta gak meyakini, yah mungkin saja berikut yg disebut puncak dari birahi kaum wanita yg telah menggapai batas ambang hingga gak berlaku sekali lagi rasa malu, jijik, serta kotor yg ada cuma nafsu serta nafsu.


Tanpa adanya istirahat kemaluan saya bangun kembali hingga menegang hingga kuluman mulut Dewi merasa sempit serta rongga mulutnyapun menjadi membesar. Pergerakan maju mundur akibatkan saya bergelinjang kekanan serta kekiri sembari terkadang mencengram rambutnya yg terurai terlepas. 


Konsentrasiku nyaris terganggu dengan gerakannya yg cepat nyaris klimaks saya dibuatnya, tetapi sebelum saat ini saya bebaskan untuk kurangi kemelut saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya serta terkadang menggesekkan ke ruangan G-Spot wanitanya hingga Dewi merancau gak karuan, tangannya menarik sprei sampai lepas dari sangkutannya. 


jadi tambah lama jadi tambah dahsyat pergolakan birahi saya serta Dewi, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya serta gak ingin tertinggal event yg indah itu saya balikan tubuhnya hingga tengkurap serta saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Dewi meringis.

“Mas pelan-pelan, ngilu”


Saya atur irama hingga lama kelamaan jadi asik serta Dewipun lakukan pergerakan yg membuatnya jadi tambah assyik serta masyukk. Dadaku bergetar waktu nafsu ini bakal menggapai puncak, ku tarik kemaluanku serta kusemprotkan ke atas punggungnya dangan ke dua tangan ku mencengram ke dua bongkah pantatnya yg masihlah kencang untuk ukuran Dewi. 


Serta lubang anusnya masihlah bersih tiada sinyal tanda bekas gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya menyaksikannya tetapi nafsu ini saya simpan, mungkin saja (dalam benak saya) laen kali Dewi memohon untuk di setubuhi anusnya dikarenakan memanglah kalau nafsu telah datang birahipun mencapai puncak yg kelanjutannnya dunia merasa sangat-sangat indah melayang serta sulit diutarakan yg ada cuma dirasa. Pikiran ngeres saya nyata-nyatanya terbaca oleh Dewi, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku serta membisikan suatu hal.

“Mas, cobalah dong masukin dari belakang, Dewi pingin cobalah sekali saja tetapi pelan-pelan yah”.


Pada sadar serta gak sadar saya anggukan kepala sinyal sepakat. Dikarenakan tubuh saya amat capek saya istirahat sekejap serta membersikan sisa-sisa mani yg melekat pada kaki serta perut. Saya minum berapa teguk minuman yg disuguhi dikamar tamu, sesudah rilek saya kembali kekamar, nyata-nyatanya Dewi masihlah tergolek di atas tempat tidur dalam urutan tengkurap, wah berikut yg disebut lubang surga, terdapat cuma kira-kira tujuh cm. pada lubang vagina dengan lubang anus. 


Saya berpikir mana yg lebih sempit, wah yg tentu lubang anus yg lebih sempit, tanpa adanya basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Dewi terbangun serta rasakan terdapatnya suatu hal yg lainnya ketimbang yg lainnya, serta jariku senantiasa menusuk nusuk lubang anusnya, saya tak terasa jijik dikarenakan memanglah anus Dewi bersih serta terurus.

CRAVE HER PARTNER TO STOP FUCKING HER


Dengan hati-hati saya masukan kejantanan saya dalam anusnya, sulit sekali masukinnya dikarenakan memanglah miliki saya besar di bagian kepalanya lagi tengah Dewi anusnya masihlah amat rapat, saya gak habis bakal saya ludahin supaya licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk dalam anusnya, Dewi menjerit kecil, saya tahan berapa kala kemudia dengan santai saya tekan 1/2 serta tarik kembali, demikian terus-enerus hingga Dewi rasakan sensasi yg mengagumkan.

“Mas kok enak sich, lainnya gitu dengan lewat vagina”.

Saya lantas kala itu baru rasakan lubang anus tuch seperti ini, menyedot serta hangat, hampir-hampir saya tak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas dengan cara perlahan-lahan saya dapat kontrol emosi saya hingga permainan jalan dengan waktu yg panjang, Dewi meringis serta bola matanya sebentar-bentar putih seluruh berarti birahi yg amat dahsyat.


Kemaluan saya jadi tambah tegang serta berdenyut tanpa adanya memberitahu terhadap Dewi saya semprotkan mani saya dalam liang anusnya, Dewi kaget serta mengejan hingga kemaluan saya seolah-olah disedot oleh jetpump kemampuan besar. saya tergeletak di atas punggungnya sembari memeluk perutnya yg indah, walaupun ada sedikir kerutan, dikarenakan memabg usia tak dapat dikelabui, saya serta Dewi tertidur sesaat seolah melayang didunia lainnya. Kami bersetubuh dengan kemesraan sampai dua jam 1/2 sekitar tiga ronde dipihak saya.


Saya simak tatapan matanya punya kandungan kenikmatan yg amat dahsyat begitu juga saya hingga bikin motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita 1/2 baya yg memanglah memerlukan siraman biologis, dikarenakan wanita 1/2 baya dengan cara teori lagi tengah dalam puncak-puncaknya ingin kenikmatan birahi yg tinggi, istilahnya lagi tengah alami fase puber ke dua, lebih-lebih kalau sang suami gak memberinya. Saya memanglah lebih suka pada wanita 1/2 baya ketimbang ABG, dikarenakan wanita 1/2 baya memiliki insting kewanitaan yg besar hingga dalam bersetubuh sanggup sama-sama memberikannya tanggapan yg amat artistik kalau dikerjakan dengan mesra.


Sesudah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali ke pekerjaan semasing, dari akhir perbincangan saya dengannya, saya dipesankan supaya merahasiakan jalinan itu, seterusnya saya diselipkan sehelai lihat untuk konsultasi tukasnya. tanpa adanya kwitansi serta sinyal terima seperti rata-rata kalau berjalan transaksi. 


Sesungguhnya saya gak tega ambil lihat itu, dikarenakan apa yg saya kerjakan dengannya yaitu keduanya sama iklas hingga jalinan jadi amat sangat amat asik masyuk, tetapi saya fikir uang buat Dewi gak persoalan dikarenakan memanglah untuk ongkos pengeluaran lebih kecil ketimbang yg di terima dari suaminya, diluar itu saya juga lagi tengah perlu ongkos untuk melakukan perbaikan kendaraan saya yg dengan cara kebetulan pada saat ini lagi tengah alami perbaikan mesin.


Sesudah momen ini saya masihlah senantiasa dihubungi kalau Dewi butuh, serta sempat saya diperkenalkan dengan rekan-rekan yg senasib serta saya sempat dihubungi oleh teman-temanya dengan sama-sama melindungi rahasia kedua-duanya, tetapi ceritanya gak jauh beda, yang pasti saya bakal rahasiakan hingga akhir hayat.



Oke saya fikir narasi itu tidaklah buka rahasia tetapi cuma membagi pengalaman dalam dunia maya, serta sekali lagi nama serta tempat yaitu fiktif belaka, kalau ada rekan-rekan yg berkeinginan konsultasi dengan saya saya sediakan waktu, hubungi saya, sesudah itu terserah anda. Serta motto saya, kerahasiaan yaitu semuanya buat hidup saya.

0 comments: