SEO page contents SEO page contents KENANGAN SAAT REMAJA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, June 12, 2018

KENANGAN SAAT REMAJA



KENANGAN NGENTOT SAAT SMA



VIDIO SEX - Kami anak anak, saat itu apabila tidak salah ingat aku masih tetap kelas 6 SD apabila menggunakan saat bermain di sawah, di rumah terkadang berenang di sungai. Mencari ikan, mencari buah-buahan ya apa sajakah. Kalau malam kami seringkali main di halaman rumahku yang luas. Kebetulan halaman rumahku seperti mempunyai alun-alun kecil di samping tempat tinggal, jadi tempat itu jadikan pusat bermain anak-anak di sekitaran rumahku.



Masalah bermain-main terasa tidak usaha dikaji panjang lebar. Ada satu permainan yang mengesankan serta hingga saat ini masih tetap selalu ku ingat, hingga pada akhirnya aku tuturkan dalam narasi ini. Kami misalnya selepas magrib seringkali berkumpul, anak laki laki serta wanita. Umumnya umur kami sebaya pada kelas 5 serta kelas 6 SD.


Pada umur segitu, kami belum juga terasa berlainan pada anak laki laki serta wanita. Jadi tak ada rasa risi umpamanya aku laki laki bermain dengan anak wanita. Cuma saja mainan ciri khas anak wanita, kami yang laki laki tidak memainkannya. Namun ada mainan yang laki wanita berbaur. Permainan itu yaitu main umpet-umpetan atau bersembunyi. Ketentuan mainnya tidak perlu aku jabarkan, karna kelak jadi nglantur. Kuanggap segala pembaca sudah tau lah


Permainan umpet-umpetan umum kami mainkan selepas saat magrib hingga sekitaran jam 9. Kuingat benar saat itu aku adalah anak yang pintar bersembunyi hingga aku tidak sering diketemukan. Saat giliran aku bersembunyi aku lekas lari ke belakang tempat tinggal yang agak gelap. Kebetulan di situ ada almari yang baru 1/2 jadi. 


Tempatnya tidaklah terlalu rapat ke dinding. Diantara celah tersebut aku bersembunyi. Rupanya Ida mengikutiku mencari persembunyian. Saat aku menyelip di antara almari dengan dinding dia memaksakan turut juga bersembunyi disitu. Celahnya tidak demikian besar, tapi untuk dua anak sekecil kami masih tetap dapat muat, tapi ya mesti berdiri berhimpitan. Ida memaksakan bersembunyi bersamaku, hingga tubuh kami berhimpitan di sela-sela almari itu. 


Dia membelakangiku hingga aku seperti memeluk Ida dari belakang. Pantatnya yang agak tonggeng menghimpit sisi kemaluanku. Kami mengusahakan tidak menyebabkan nada hingga berdiri mematung. Namun penisku yang tertekan pantat Ida rupanya berikan rangsangan. Tanpa ada aku berniat, penisku jadi menegang.


Masa lalu Ngentot Saat Remaja



“Apaan sich ini keras-keras, ” kata Ida terasa risi, karna penisku menghimpit pantatnya.


“Jangan berisik kelak ketauan, ” kataku.


Ida pada akhirnya diam, serta aku rasakan kesenangan menyebar ke semua badanku.


Mungkin karna perasaan, aku memeluk Ida lebih rapat. Walau sebenarnya pada saat itu aku belum juga sempat rasakan nafsu pada wanita. Namun karna dorongan perasaan saja barangkali jadi aku memeluk Ida lebih rapat, supaya kemaluanku lebih tertekan. Ida diam saja.


Mungkin sekitaran 5 menit hingga terdengar Udin berteriak menyerah baru kami keluar dari persembunyian. Selanjutnya aku kembali sembunyi ditempat barusan. Nyatanya Ida kembali mengikutiku. Tempatnya sama sekali lagi seperti barusan. Aku kembali memeluk Ida rapat-rapat, karna terasa sangat nikmat penisku tertekan pantat Ida.


Aku tidak ingat benar asal muasalnya, tapi saat tanganku memeluk, aku menyentuh dada Ida. Ada setumpuk daging empuk. Kemaluanku tambah mengeras serta aku gesek-gesekkan. Ida rupanya risih karna tanganku menyentuh teteknya yang baru tumbuh serta penisku menekan-menekan pantatnya. Tanganku ditepisnya dari lokasi dada serta dia nampaknya tidak senangi aku pegang tetek kecilnya. 


Kuingat benar saat itu Ida cuma memakai kaus oblong serta seperti singlet dilapisan dalamnya. Aku lantas mengingatkan Ida supaya tidak berisik. Dia lalu menurut serta diam, tapi tanganku mengusahakan disingkirkannya dari susu kecilnya. Tapi aku senangi memegang susu kecilnya terasa kok enak, empuk-empuk gitulah. 


Dia lantas aku ancam, apabila tanganku tidak bisa memegang dadanya dia juga akan kutinggal bersembunyi ditempat beda. Ida yang penakut pada akhirnya menahan supaya aku tidak pergi. Dia pada akhirnya membiarkan tanganku meremas-remas teteknya. “Jangan keras-keras mas, sakit, ” ujarnya.


Aku meremasnya pelan=pelan sembari nikmati keempukan tetek kecilnya.


Lama-lama aku jemu meremas dadanya dari luar. Aku menginginkan tahu bagaimana sebenarnya bentuk teteknya. Aku mengusahakan memasukkan tanganku dari bawah. Belum juga kesampaian maksudku, Ida telah menghambat. Aku kembali meneror juga akan meninggalkannya. Dia yang penakut pada akhirnya menyerah serta membiarkan aku menjulurkan tanganku dari bawah kausnya.



Saat aku jamah masih tetap merasa ada penghambat kaus singletnya. Aku lantas menyuruh Ida untuk keluarkan kaus singletnya. Ida menuruti serta aku lekas beroleh buah dada kecil. Saat itu kurasa lucu sekali, ada daging empuk nyembul sepasang serta ujungnya agak mengeras kecil. Ida diam saja kuremas-remas, dia cuma mengingatkanku supaya janganlah sangat keras meremasnya.


Kepala Ida lalu jadi disandarkan ke bahuku. Aku heran, dia bernafas seperti kecapaian habis lari-lari. Aku saat itu benar-benar tidak tahu.


Setelah senang, aku akhiri meremas-remas dada Ida. Kami juga lantas kembali berkumpul dengan anak-anak yang lain. Malamnya aku tidak dapat tidur, pikirkan perasaan nikmat meremas tetek si Ida. Muncul di fikiranku untuk laen kali lihat memiliki bentuk.


Peluang itu pada akhirnya datang saat satu hari aku dengan Ida mencari kayu bakar di rimba. Rimba kecil letaknya agak jauh di belakang rumahku. Kami jalan berdua melewati sawah yang habis dipanen. Di rimba, yang sebenarnya bukanlah rimba lebat, kami menyatukan ranting-ranting kering. Setelah cukup banyak serta diikat supaya gampang membawanya kami juga istirahat. Di situ kebetulan ada pohon seri. 


Kami ambil buah-buah seri yang telah merah serta lekas melahapnya. Lumayan juga untuk menangani haus. Dibawah pohon seri itu cukup bersih karna tak ada rumput. Tanahnya seingatku tertutupi oleh guguran daun kering, hingga kami dapat istirahat duduk dibawah kerindangannya.


Aku teringat oleh hasratku lihat dada Ida. Hasrat itu aku berikan ke Ida, tanpa ada basa-basi. Maklumlah anak-anak tidak tahu masalah merayu serta basa basi. Ida dan merta menampik hasratku sembari tutup ke-2 tangannya ke dadanya. Ah sialan fikirku, bertingkah sangat si Ida. Aku lantas keluarkan jurus ancaman. 


Kalau dia tidak ingin memerlihatkan teteknya jadi aku tidak ingin temaninya sekali lagi mencari kayu bakar. Kayu bakar memanglah cuma ada dihutan ini. Kami warga desa kebanyakan memasak dengan kayu bakar, hingga misalnya Ida tidak mencari kayu bakar dia juga akan dimarahi ibunya.



“Ya sudah, tapi janganlah lama-lama ya aku malu, tau, ” ujarnya yang kuingat saat itu.


Ida lantas kusuruh buka atasannya.


Dia buka atasannya, tapi tutup dadanya dengan pakaian yang telah terbuka. Aku sudah pasti memprotes karna tidak dapat lihat. Dibukanya sebentar lantas ditutup sekali lagi. Aku kurang senang dengan lihat sekilas kemarin. Aku pengen memandangnya sepuas-puasnya.. Kemaluan ku telah mengeras dari barusan. Setiap aku mengingat dada Ida aku senantiasa begini.


Ida pada akhirnya membiarkan aku lihat sepuasnya. Aku bahkan juga lalu meraba serta menekan-nekan dada montok tapi masih tetap kecil. Kulihat memiliki bentuk lucu dengan ujung lancip berwarna agak gelap. Puting susunya nampaknya masih tetap sama besarnya dengan punyaku. “Pelan-pelan mas, sakit kalu diremas kuat-kuat.


Aku meremas-remas sepuasku serta memerhatikan tetek kecil Ida dari depan. Mendadak Ida memelukku dari depan. Aku tidak paham mengapa dia jadi demikian. Aku memprotes karna jadi susah lihat serta memegang teteknya, tapi Ida jadi tambah erat memelukku. Penisku jadi tertekan perutnya, hingga terasa jadi tambah keras saja.



Ida kubaringkan dikakiku pada tempat bersila. Dia melemas serta ikuti kemauanku. Mungkin karna tidak berniat roknya terangkat agak tinggi. Aku lantas membuka roknya. Tapi tangan ida lekas menghambat serta turunkan kembali roknya.


Aku saat itu minta supaya Ida memperbolehkan aku lihat sebentar saja. Mungkin karna dia telah agak terangsang atau karna takut tidak aku rekani mencari kayu bakar pada akhirnya aku bisa membuka roknya.


Ida memakai celana dalam dari katun yang agak longgar, hingga beberapa kemaluannya kelihatan dari samping. Ini membuatku penasaran untuk sekalian lihat kemaluannya. Tanpa ada katakan apa apa aku mengusahakan menguak sisi samping celananya untuk lihat bentuk kemaluan Ida. Ida terperanjat serta tangaku dipegangnya. 


Aku katakan aku menginginkan lihat sebentar saja. Agak lama pada akhirnya dia baru melepas tanganku. Aku menguak celana dalamnya. terlihat belahan memeknya dengan tonjolan kemaluan. Aku ingat saat itu Ida belum juga mempunyai jembut, ajdi masih tetap pelontos. Diantara belahan itu seperti ada daging tumbuh menyembul. Aku tambah penasaran hingga menginginkan menguak belahan memeknya. Namun karna celah celana dalamnya tidak demikian besar jadi agak susah lihat celah memek Ida.


Aku lalu turunkan celana dalamnya. Meski Ida mengusahakan menahannya, tapi pada akhirnya aku sukses melepas celana dalamnya.


Setelah lepas aku duduk di antara ke-2 pahanya yang dikangkangkan. Aku senang lihat belahan memek Ida yang warnanya memerah. Sembulan daging yang keluar di antara memek Ida barusan rupanya yaitu bibir memeknya. 


Aku baru tau apabila memek wanita itu terdapatnya di bagian bawah. Semula aku sangka ada dimuka seperti kemaluan laki laki. Bentuk memek wanita lucu banget, belahannya selalu menyambung hingga ke pantat. Aku simak dengan memperlebar lipatan memeknya ada lubang kecil. Aku sangka disitulah lubang kencing wanita.


Ida memprotes saat memeknya aku sibak-sibak, sakit ujarnya.



Setelah senang aku akhiri permainan itu serta kami kembali pulang menggendong kayu bakar. Ida jadi patner tetapku mencari kayu bakar. Jika ada anak beda yang pengen turut kami larang. Penyebabnya tiap tiap kami mencari kayu bakar aku senantiasa buka memek Ida. Rasanya kok mengasyikkan lihat memeknya berulang-kali. Jadi tiap kali telah lihat, terasa seperti lupa jadi menginginkan simak sekali lagi esok harinya.

0 comments: