SEO page contents SEO page contents WILD MOM IBU LURAH DAN KEPALA DESA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, July 15, 2018

WILD MOM IBU LURAH DAN KEPALA DESA

WILD MOM IBU LURAH MAIN SAMA KEPALA DESA



VIDIO SEX - Satu hari telpon di kantorku berbunyi. Kala kuucapkan “halo”, terdengar nada merdu dari seberang sana. “Siang, sanggup bicara dengan Pak Vito? ” “Ya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara? ” “Oh, ini Pak Vito? Pak, ini Herlin dari toko *** ” Saya cuma mengiyakan, saya tahu itu yaitu sesuatu toko handphone di mall ini.




BOKEP INDO - Saya menganggap dia juga bakal mengulas persoalan operasional, atau komplain terkait pengelolaan gedung ini. Nyata-nyatanya dugaanku meleset. “Ada yang sanggup saya bantu Bu Herlin? ” Saya umum menyebut kebanyakan orang dengan sebutan Bu, baik masih tetap muda atau pun udah berusia, sekedar utk rutinitas. “Saya dengar-dengar narasi terkait Ayah, saya ingin bersua dengan Ayah, kapan Ayah terdapat waktu? ” “Saya selamanya terdapat waktu Bu, silahkan hadir setiap saat Anda sukai. ” 




10 menit lantas, gadis muda berumur 22 th. ini udah terdapat didepanku serta ceritakan semua keluhannya. Dia terasa tidak PD serta kurang percaya diri dengan penampilannya, meskipun sebenarnya menurutku dia udah dalam semua perihal, dari mukanya yang cantik, ukuran tubuhnya benar-benar seimbang, kulitnya yang kuning langsat tiada noda, cuma saja dadanya kecil, namun sekurang-kurangnya nilai totalnya 8 (menurutku). 




“Apa yang bikin Ibu berfikir demikian? Saya rasa Ibu udah mempunyai semuanya. Saya yang gemuk gini saja PD kok” Dia tersipu sembari berbisik, “Maaf Pak, tolong jangan sampai panggil saya Ibu, saya masih tetap single, panggil saya Herlin. ” Saya mengangguk. ”Dan jangan sampai panggil saya Pak, panggil saja Vito. ” Dia mengangguk. “Dan.., kamu sanggup menyimpan rahasia ngga Vito? ” Saya menegaskan hal semacam itu padanya. Lantas dia ceritakan, jika dia kurang percaya diri dengan dadanya yang mempunyai ukuran cuma 34A.


Saya cukuplah kaget, karna di awalnya saya tidak sempat menjumpai “pasien” yang memiliki yang diterima mirip ini. “Herlin, jujur saja saya baru pertama-tama hadapi yang diterima mirip ini. Kamu tentu tahu kan, apabila sejauh ini saya cuma mengatasi pasien pasien dengan yang diterima yang ‘lumrah’, Saya ngga tau sanggup sukses atau mungkin tidak. 

IBU LURAH MAIN SAMA KEPALA DESA


Lagipula saya punyai istri, bagaimana saya mesti memaparkan ke istriku? ” Herlin mengangguk serta tersenyum, “Aku tak lagi menceritakannya pada siapa saja, saya juga malu apabila hingga sampai orang tahu. Serta saya berharap kamu pengin mencobanya dahulu, kita ngga tau akhirnya apabila belum juga coba dahulu kan? ” Saya berpikir serius saat sebelum saya menyanggupinya. Herlin tersenyum serta memberikannya kartunamanya kepadaku. “Aku tunggulah kamu di rumahku malam hari ini jam delapan. ”


Jam delapan melalui lima menit saya udah ada dalam rumah Herlin. Tempat tinggalnya tidak demikian besar namun merasa nyaman serta sejuk.

“Kamu tinggal sendiri disini? ” tanyaku. “Ngga, sama rekan semua, namun pada punyai acara sendiri-sendiri ama pacarnya. Maka dari itu saya nyuruh kamu datangnya hari ini, supaya di rumah ngga terdapat orang. Yuk cepetan, kelak keburu rekan semua pulang” Saya mengangguk serta ikuti Herlin yang ambil langkah ke kamarnya.


Kamarnya didominasi warna pink muda, dingin hembusan angin dari AC merasa di kulitku, membuatku merinding. Dengan malu-malu Herlin buka kaos serta branya, serta saya memerintahnya tidur terlentang. Sesaat saya agak takut karna baru pertama-tama menyaksikan badan wanita terkecuali istiku 1/2 telanjang, namun bagaimanapun saya mesti mengerjakan kewajibanku. Saya mulai terapis dengan memijit titik-titik darah yang ada di bahu serta dada atasnya. Sehabis kurasa darahnya udah mengalir lancar, saya mulai memijit payudaranya dengan pijitan yang lembut.


Payudaranya kecil tapi merasa kencang. Herlin pejamkan matanya serta terkadang keluarkan lenguhan serta erangan kala tanganku menyentuh putingnya yang berwarna coklat muda itu. Tidak kusadari, adikku mulai berdiri. Bagaimanapun juga, saya jadi manusia normal konsisten sanggup terangsang, terlebih ada pada suatu tempat dengan wanita muda yang cantik 1/2 telanjang serta saya lagi tengah memijit payudaranya. “Vito.., jangan sampai disana senantiasa dong mijitnya, geli.. ” 


Saya terkaget, tiada kusadari pijitanku seringkali ada di daerah lebih kurang putingnya. “Ha? ehm.. iya.. maaf. ” Herlin bisa saja menyaksikan wajahku yang memerah, dia tertawa serta berkata, “hi.. hi.. hi.., mengapa? Kamu terangsang ya..? Ngga pa pa deh, saya juga sukai kok.. Hanya agak geli saja.. ” beberapa katanya membuatku makin grogi. “eh.. sepertinya hari ini cukuplah dahulu deh Lin, bisa saja besok sanggup diterusin.. ” jawabku. Herlin makin ngakak, “Vito.. kamu kok lugu banget sich? Gak pa pa.. terusin saja.. Mengapa? takut ketahuan istri kamu ya? ”


Herlin merengkuhku dalam pelukannya serta mencium bibirku dengan lembut. Saya terhenyak, namun dia kembali menarikku serta memagut bibirku dengan penuh nafsu. Dalam kebingunganku dia berbisik, “Vito.., udah lama saya menantikan hal seperti ini.., demikian lama saya memendamnya.., saya sayang kamu Vito.. Bercintalah denganku Vito.. ” Saya hanya sanggup duduk diam seperti orang bego. “Aku fikir kamu salah orang Lin.. 


Apabila kamu fikir saya sanggup bikin kamu bahagia, kamu bener-bener salah.. Saya gemuk, eemm.. barangku kecil.. senantiasa.. ekonomiku pas-pasan, serta yang terpenting, saya udah punyai istri serta anak.. Kamu becanda.. Kamu tentu becanda kan? ” tanyaku tidak yakin. Herlin tersenyum manis serta berkata, “Vit, supaya kujelaskan dahulu.., dari dahulu saya memanglah sukai dengan pria yang bertubuh gemuk. 


Saya ngga perduli barangmu kecil atau apa.. kamu saksikan juga dong, susuku kan kecil juga. Saya ikhlas jadi istrimu yang ke dua, serta lagian saya kan kerja juga, jadi kamu ngga usah bingung persoalan perekonomian.. ” Katanya panjang lebar. Herlin memandang mataku dalam-dalam, seperti ingin membuktikan ketulusan hatinya. Kupeluk dia erat-erat, Herlin menciumi seluruhnya wajahku, serta kubalas ciumannya dengan tidak kalah bernafsu.


Herlin buka satu-satu kancing kemejaku tangannya membelai dada serta perutku dengan lembut. Kurasakan bulu? bulu halus di sekujur tubuhku berdiri. Sentuhan tangannya demikian lembut. Herlin tidak berhenti, dia memelorotkan celana panjang serta celana dalamku, dengan sigap dia memegang adikku yang udah berdiri tegak. 


Barangku memanglah tidak panjang, bahkan juga sanggup disebutkan ukuran mini. Herlin mulai mengelus-elus adikku serta mengocoknya dengan lembut. Jari-jarinya yang lentik merasa dingin kala menyentuh batang kemaluanku. Saya tidak pengin kalah, kulepaskan celana pendek yang dia gunakan, serta kelihatan dia pakai CD semi transparant jadi terbayang rerimbunan bulu-bulu yang tidak demikian lebat. Kuelus bukit kemaluannya dari luar CD yang ia gunakan, 


Herlin melenguh, “oouuhh.. Vito.., saya milikmu.. ” Saya hisap puting susunya yang udah mengeras, saya mainkan dengan lidahku, kupuntir-puntir dengan bibirku sesaat tangan kiriku meremas-remas payudaranya yang satu lagi, serta tangan kananku menyelusup masuk dibalik CDnya serta membelai bukit kemaluannya. Perlahan-lahan kubuka belahan vaginanya, merasa sekali vaginanya udah basah oleh cairan yang keluar terus-terusan dari vaginanya.

WILD MOM IBU LURAH


Kumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Herlin mengerang dengan benar-benar keras, rasakan kesenangan yang dia terima sekarang. “aauuhh.. aahh.. oohh teruuss Viit, teruuss.. Aaahh.. ” Saya senantiasa mainkan kelentitnya sembari senantiasa menyusu kepadanya, sesaat tangannya masih tetap senantiasa mengocok-ngocok kemaluanku dengan lembut, serta terkadang pegangannya agak mengencang, jika dia rasakan kesenangan. Saya tidak sabar lagi, jari tengahku saya masukan sedikit buat sedikit ke lubang vaginanya, spontan dia berteriak serta menarik tubuhnya, “jangan.. ” 




Saya memandangnya dengan perasaan heran, lantas dia berbisik di telingaku, “I’m still virgin.., saya ngga pengin perawanku hilang oleh jari, saya ingin dengan adanya ini, ” tuturnya sembari mengelus kemaluanku. ” Lagi-lagi saya terkaget. Saya tidak menganggap masih tetap terdapat gadis saat ini yang sanggup melindungi keperawanannya hingga sampai umur yang cukuplah masak. 


Serta lagi-lagi kebimbangan ada dalam pikiranku, jaman saya mesti memerawaninya? “Lin, kamu masih tetap perawan? ” tanyaku tidak yakin. Dia mengangguk. “Aku ingin memberikannya mahkotaku ini pada orang yang ku kasihi. Saya udah menyebutkan, saya ikhlas jadi istri ke dua. Toh kelak kelanjutannnya saya akan memberinya kepadamu juga, jadi untuk apa kita tunggulah lama-lama? ” Herlin menuturkan hal seperti ini dengan mantap.


Sesaat lantas dia merebahkan dianya sendiri di atas kasur sembari mengangkangkan kakinya lebar-lebar. “Aku siap untuk menerimamu sayang.. ” Sehabis ia menuturkan ini, saya secara langsung berlutut di depannya serta kupeluk dia erat-erat. Dia menciumi wajahku serta saya mengawali mneggesek-gesekkan batang kemaluanku di lipatan vaginanya. Merasa sekali jumlahnya cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.


Perlahan kutusukkan penisku ke vaginanya, Herlin pejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya. Sedikit-sedikit kudorong penisku, serta kurasakan terdapat yang sedikit mengganjal, kudorong sekuat tenaga, bleess.. “hheegghh.. aauuhh.. ” Herlin menjerit tertahan, serta merasa terdapat cairan hangat yang membasahi penisku, mengalir keluar ke pangkal pahaku. saya perlahan-lahan mulai menggoyangkan pantatku maju mundur serta merasa jepitan vagina Herlin di penisku. Herlin mulai rasakan nikmat, kelihatan dari nafasnya yang memburu serta desahan-desahannya yang bikin keadaan makin bertambah merangsang. “mmhh.. mmhh.. aauuhh.. oohh.. Vitoo.. teruuss.. auuhh..

Aduh.. Perlahan dikit Vito.. ”

“Herlin.. oohh.. enak banget sayang.. oouuh.. goyangin pantatnya Lin.. ”

“Ooouuhh.. saya ngga tahan Vito.. enak banget.. senantiasa.. aahh.. uuhh.. saya.. saya.. ngga tahan lagi.. aahh.. Vito.. ”

“Jangan ditahan Lin.., keluarin saja.. ”

“Vitoo.. Auuhh.. saya sayang kamu Vitoo.. ”

seerr.. seerr.. serr.. merasa hangat di penisku kala Herlin alami orgasme.

Saya konsisten menggoyangkan pantatku maju mundur makin cepat jadi keluarkan bunyi-bunyian efek gesekan penisku dengan vagina Herlin.

Creep.. creep.. creek.. clopp.. creek..

Herlin terkulai lamas rasakan kesenangan yang baru-baru ini dia mendapatkan, saya juga terasa akan meraih klimaks, “Lin, saya.. pengin.. keluaarr.. ”

“iyaa.. Keluarin saja.. di daleem.. ” sebagian detik lantas, saya memuncratkan seluruhnya energiku didalam vaginanya

creett.. creett.. cruutt.. creett.. Berapa kali spermaku menyemprot didalam vagina Herlin.


Saya merebahkan diri di samping Herlin, serta sekilas kulihat spermaku bercampur darah perawan Herlin mengalir keluar dari vagina Herlin. Kulihat muka Herlin demikian damai dengan nafas yang masih tetap agak memburu. Sebagian kala lantas Herlin buka matanya serta tersenyum kepadaku, sembari memelukku ia berkata, “Vito, jangan sampai tinggalkan saya yah.. Saya sayang banget sama kamu.. ” Saya cuma mengangguk perlahan, meski di hatiku masih tetap ada kebimbangan. Hingga sampai saya menulis narasi ini hubunganku dengan Herlin masih berjalan tanpa orang yang tahu.


Istriku pernah sangsi denganku, tapi sehabis kujelaskan jika Herlin yaitu teman kerja, dia yakin serta tidak sempat lagi bertanya hal seperti ini lagi. Untuk beberapa netters yang ingin share pengalaman dengan saya, silahkan kirim imel. Begitu pula buat beberapa netters yang ingin berkonsultasi berkenaan penyembuhan alternatif, bisa pula menghubungi saya lewat imel atau telpon secara langsung. Terima kasih.

0 comments: