SEO page contents SEO page contents SALES LADY COME ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, July 5, 2018

SALES LADY COME

SALES LADY COME TO HOME



VIDIO SEX - Saya barusan tuntas mandi serta bermaksud ngeteh diteras rumah sembari mnghirup hawa pagi yg fresh. Walau demikian mataku menyaksikan tante Ivone tengah asik nikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan model ala petani bunga Cibodas, tante Ivone tampak srius mmperhatikan tanaman ini. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa adanya berpaling dari rumpunan bunga. ” Ingin saya buatin minum nda tan!? ” tanyaku sekali lagi 1/2 tawarkan layanan. ” Nda usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Saya tidak menyaksikan tante Rita, Hendri maupun Nita pagi itu. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati. 




Saya kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Dimulai dari betisnya yg putih mulus mskipun tampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya kendati trbalut clana pendek, tapi trlihat jelas lekukannya. ” Cobalah dia dapat saya tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belumlah habis lamunanku, tiba tiba kulihat badan tante Ivone trhuyung lemah pingin trsungkur. Secara cepat saya mloncat serta mmegangi tubuhnya yg hampir trsungkur ini, mninggalkan bekas lamunan cabulku. 


DUCATUQQ





Kurangkul tubuhnya yg mulus serta trlihat lemas sekali. “Ga ayah kan tan?? ” tanyaku penuh rasa cemas, sraya mmapah badan tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya telah, istirahat saja didalam” saranku sembari selalu memapahnya ke rumah. “Akhirnya saya dapat mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna dapat mrangkul badan si angkuh trsebut. 


POKER MANIA



Stelah brada di dalam rumah, dengan perlahan-lahan kududukan tante Ivone disofa ruangan tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk serta brsandar pada sandaran sofa. Stelah ini saya ambil langkah mninggalkannya sendiri. Tidak brapa lama saya kembali dngn sgelas air hangat serta mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dahulu tan, supaya lebih enak! ” ujarku sembari mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone juga mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sembari mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.


“Kpalanya masih tetap pusing ngga tan!? ” tanyaku. Tante Ivone cuma mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin ngga!? ” tanyaku sekali lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seperti tengah mnahan sakit. Saya juga sgera memijat dimulai dari kpalanya dngn prlahan area, kmudian dahinya yg dia mengatakan mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!? ” bertanya Nita yg barusan pulang. 


“Tadi si tante nyaris jatuh, kpalanya pusing Nit! ” jawabku. ” Trlalu lelah kali!? ” kata Nita sembari mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, nikmati pijatan pijatan jariku. Merasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma badan tante Ivone trasa mnusuk ke-2 lobang hidungku. Mmbuat saya pingin lebih lama sekali lagi memijat serta dekat dngnnya.


“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing supaya niatku terwujud. “Iya kali? “ujarnya juga, seperti mngerti dapat makna ucapanku. Membuatku makin lama brani lebih jauh. “Mau dikerikin ngga!? ” tanyaku dngn penuh haraf padanya. “Memang kamu dapat!? ” tante Ivone balik brtanya. Bikin hatiku trasa brdebar tidak karuan.


 “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran sekali lagi. “Ya telah, namun dikamar ya…, ngga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar makin lama cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan serta menentramkan hatiku. Yang mulai dirasuki kemauan serta fikiran kotorku..


Dengan prasaan yg tidak mnentu serta dibayang-bayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap
usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya di buka saja ya tan?? ” pintaku pnuh haraf sembari trus mngusap serta mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. 

 LADY COME


Menahan kerikan dipunggungnya, tidak tahu sakit atau geli saya tidak tau. Yang tentu tanganku sgera membebaskan kait tali branya, jadi mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bulat serta di isi. Sperti payudara punya gadis umumnya. Stelah tdk ada sekali lagi penghambat dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Serta jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone.


Sembari sekali kali mataku melirik mengarah payudaranya yg brusaha tertutupi dngn bra serta ke-2 tlapak tangannya. Namun hal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong rasa pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone cuma trdiam sraya mmejamkan matanya yg bulat serta indah. ” Lambat lambat ya Fad!? ” pintanya masih tetap dngn mata yg trpejam. Tiba tiba pintu kamar prlahan terbuka, tampak Nita tengah brdiri didepan pintu. “Tan saya mo kerumah tman dahulu ya!? ” kata Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa adanya brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali serta brlalu pergi.


Jari tanganku mulai nakal trhadap tugasnya, jariku trkadang nyelinap di bawah ketiaknya brusaha menggapai benda yg bulat serta padat brisi yg ditutupinya. Namun tangan tante Ivone kadangkala brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Ivone stengah berbisik seraya mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis ngga kuat sih, tan…” jawabku jujur. Namun tante Ivone justru membebaskan branya shingga sekarang payudaranya tampak polos tanpa adanya plindung sekali lagi.


Serta segera jadi makanan ke-2 mataku tanpa adanya brkedip. Segera mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan panorama trsebut. “Sekarang dapat kamu plototin pe senang dech!! ” kata tante Ivone tidak sekali lagi mnutupit buah dadanya dngn ke-2 tlapak tangannya sekali lagi. Jantungku trasa bgitu cepat brdetak serta mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan namun tentu mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku.


“Memang dah tuntas ngeriknya Fad!? ” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat saya sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sebentar. Nyaris sluruh sisi belakang badan tante Ivone sudah kukerik serta brwarna merah brgaris garis. Cuma sisi bokongnya yg luput dari kerikanku karna trhalang dngn clana pendek dan CD yg dikenakannya. Namun belahan bokongnya sudah senang kuplototin.


Pada akhirnya pekerjaanku tuntas juga. Selanjutnya dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar nada dahak dari mulutnya. “Sudah Fad! ” printahnya, supaya saya mnyudahi pijatanku.


Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku serta sgera mmbrsihkan bekas sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Bersihkan tanganmu dahulu supaya bersih sana!! ” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg benar-benar ada di dalam kamar trsebut. Stelah selesai mncuci sluruh tanganku sampai bnar bnar bersih. Akupun kembali mendekati tante Ivon yg tengah telentang di atas ranjang masih tetap dngn situasi sparuh bugil. 


Sperti waktu saya tinggalkan kekamar mandi. Sampai payudaranya yg bulat serta brisi tampak mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu ingin mainin itu kan!? ”. “Aku juga ingin kok!? ” ucap tante Ivone sembari mremas diantara satu payudaranya sampai putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Bikin kontolku makin brdiri serta mngeras kencang di balik clanaku. 


Cukuplah lama jari tlunjukku kluar masuk di dalam memek tante Ivone, sampai lobang ini mulai trasa basah serta lembab. Hingga akhirnya tangan tante Ivone menahan pergerakan tanganku serta mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya serta mlepaskan putingnya dari mulutku.


“Buka pakaianmu dong, Fad!! ” seru tante Ivone sraya bangkit serta mlepaskan clana pendek dan CDnya. Shingga dia bugil serta tampak rumput hitam ditengah slangkangannya yg barusan ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku serta bugil sperti dianya.


Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat serta brjongkok pas di muka slangkanganku. “Aouw, gede banget..!! ” seru tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg sudah brdiri serta keras. Dngn tangan kanan dia mmegang erat batang kontolku, dan tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Sampai kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku ke dalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tidak masa sluruh kontolku tnggelam masuk ke dalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. 

SALES LADY COME


Saya cuma bisa memegangi kpala tante Ivone, mremas dan mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum serta mngemud seperti dia pingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang sampai lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang-layang jauh tidak menentu.


Tidak tahu brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat serta mngulum kontolku. Yg jelas hal tersebut mmbuat tubuhku brgetar serta nyaris kejang. ” Gantian dong tan, aQ juga ingin jilatin memekmu! ” rengekku, nyaris tidak dapat mnahan nafsuku. Pingin rasa-rasanya memuntahkan keluar jumlah banyak. Supaya tante Ivone mandi dngn air maniku.


“Aughh….. ” nada tante Ivone sperti tersedak sembari mrapatkan ke-2 pahanya, sampai mnjepit leherku, dikala ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.


Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone serta bangkit brdiri dihadapannya dngn kontol yg masih tetap tegak serta keras. Selanjutnya mminta tante Ivone supaya bangkit dari duduknya. Sekarang saya yg mnggantikan posisinya duduk dikursi.


Tante Ivone naik keatas pahaku serta tubuhnya mnghadap kearahku, sampai badan kami sama-sama brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone dikala kontolku masuk menusuk memeknya. Tidak lama kmudian bokongnya mulai turun naik, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tidak karuan kalau tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.


” Aauwww, saya ngga tahan ne Fadd, …, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat sekali lagi payudaranya. ”Aaaaaawhhh…….. ”erang tante Ivone sembari mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan desakan pantat tante Ivone. “Aaaachhhh……. ” pada akhirnya saya tidak dapat sekali lagi mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun sama-sama brpelukan dngn erat sebagian waktu dngn brcampur peluh masing masing.

0 comments: