SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, November 18, 2018

MAIN DI HUTAN DENGAN PACAR TEMAN

MAIN DI HUTAN DENGAN PACAR TEMAN


VIDIO SEX - Saya berusia 27 tahun. Saya telah berkeluarga serta telah miliki anak satu. Saya menikah dengan seseorang pria bernama Niko. Niko yaitu suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Niko yaitu seseorang entrepreneur yang tengah menjalani karier. 




Lantaran kesibukannya, ia kerap pergi keluar kota. Ia kasihan terhadap saya yang tinggal sendiri di rumah berbarengan anak saya yang berumur 2 tahun. Oleh karena itu dia selanjutnya membawa adiknya yang termuda bernama Roy yang berumur 23 tahun buat tinggal berbarengan kami. Roy yaitu seseorang mahasiswa tingkat akhir dalam suatu PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, sampai momen paling akhir yang saya alami.

Saat kami menikah kehidupan sex kami menurut saya normal saja. Saya tidak jelas apa itu yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya memperoleh pelajaran sex, akan tetapi itu cuma hanya teori saja. Saya tidak jelas apakah yang diberi nama orgasme. 




Saya memang nikmati sex. Waktu kami mengerjakannya saya rasakan nikmat. Akan tetapi tak berjalan lama. Suami saya keluarkan spermanya cuma dalam 5 menit. Lalu kami berbaring saja. Sampai kini saya duga itu sex. Bahkan juga hingga anak kami lahir serta saat ini usianya telah capai dua tahun. Ia seseorang anak laki laki yang lucu.

Di dalam rumah kami tak miliki pembantu. Oleh karena itu saya yang bersihkan semua rumah dibantu oleh Roy. Roy yaitu pria yang rajin. Lewat cara fisik ia lebih ganteng dari suami saya. Satu saat waktu saya bersihkan kamar Roy, tak berencana saya memandang buku Penthouse milik dia. Saya kaget tahu kalau Roy yang saya duga alim nyata-nyatanya suka pada membaca majalah ‘begituan’.

Lebih kaget kembali saat saya membaca dalamnya. Di Penthouse ada sisi bernama Penthouse Letter yang dalamnya yaitu narasi perihal fantasi atau pengalaman sex seorang. Saya seseorang tamatan perguruan tinggi pun yang miliki kekuatan bahasa Inggris yang cukup bagus.

Saya tak mengira kalau ada yang namanya oral sex. Di mana pria me’makan’ sisi yang sangat intim dari seseorang wanita. Serta wanita lakukan hal sama pada mereka. Mulai saat itu, saya kerap lewat cara diam-diam masuk ke kamar Roy buat mencuri-curi baca narasi yang terdapat pada majalah itu.

Satu saat waktu saya repot membaca majalah itu, tak saya sadari Roy ada ke kamar. Dia lalu menegur saya. Saya malu 1/2 mati. Saya salting dibuatnya. Tetapi Roy nampak tenang saja. Saat saya keluar dari kamar dia ikuti saya.

Saya duduk di sofa di ruangan TV. Dia ambil minum dua gelas, lalu duduk selain saya. Dia berikan satu gelas terhadap saya. Saya bertanya-tanya, saya tak mengerti kalau saya benar-benar haus waktu itu. Lalu dia membawa saya bicara perihal sex. Saya malu-malu melayaninya. Tetapi dia benar-benar penjelasan. Dengan sabar dia menuturkan apabila ada yang belum juga saya kenali.

Tiada diakui dia udah bikin saya terasa aneh. Excited saya anggap. Saat ini tangannya menjalari semua badan saya. Saya mengupayakan menampik. Saya berkata kalau saya yaitu istri yang setia. Dia lalu berikan argumentasi kalau seorang baru dikira tak setia apabila lakukan coitus. Yakni di mana sang pria serta wanita lakukan hubungan intim dengan penis pada liang kewanitaan.

Saat ini saya bagai miliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh kedua-duanya. Saya ketahui suami saya benar-benar menyintai saya. Saya sangat menyintai suami saya. Akan tetapi saya tak dapat melupakan kesenangan yang udah dikenalkan oleh Roy terhadap saya.

Suami saya belum pernah berprasangka buruk lantaran Roy tak berganti waktu suami saya ada di dalam rumah. Akan tetapi apabila Niko telah pergi keluar kota, ia memperlakukan saya sama seperti istrinya. Ia bahkan juga sempat memaksa buat mengerjakannya di kamar kami. Saya menampik dengan keras. Agar bagaimana saya dapat terasa benar-benar bersalah apabila mengerjakannya di tempat tidur di mana saya serta Niko merajut pertalian yang menurut cinta. 

MAIN DI HUTAN


Saya ungkapkan dengan tegas terhadap Roy kalau ia mesti menuruti saya. Ia cuma mengangguk saja. Saya merasakan aman lantaran ia tunduk terhadap semua perintah saya. Saya belum pernah mengerti kalau saya salah. Betul-betul salah.

Satu kali saya diminta buat lakukan oral sex padanya. Saya betul-betul kaget. Saya tidak bisa memikirkan apakah yang wajib saya kerjakan atas ‘alat’nya. Saya menampik, akan tetapi ia selalu memaksa saya. Lantaran saya konsisten tidak ingin menuruti kemauannya, karena itu pada akhirnya dia menyerah.

Peristiwa ini berjalan sekian kali, dengan akhir ia mengalah. Sampai berlangsung dalam suatu hari di mana waktu saya menampik kembali ia meneror tidak untuk lakukan oral sex terhadap saya. Saya dapat nikmati hubungan intim kami apabila ia udah lakukan oral sex terhadap saya lebih dahulu.

Saya tolak, lantaran saya fikir ia tak serius. Saya memikir kalau ia tetap ingin sex sama seperti saya menginginkannya. Nyata-nyatanya ia betul-betul lakukan ancamannya. Ia bahkan juga tidak ingin lakukan hubungan intim kembali dengan saya. Saya bingung sekali. Saya perlu trik buat melepas diri dari kerumitan keseharian. Untuk saya, sex adalah alat yang bisa mendukung saya menghilangkan beban pikiran.

Saat beberapa saat saya terasa seperti diasingkan. Ia konsisten bicara dengan baik terhadap saya. Akan tetapi tiap kali saya mengupayakan mengajaknya buat lakukan hubungan intim ia menampik. Saya tidak jelas mesti melakukan hal apakah. Saya mengupayakan semampu saya buat merayunya, akan tetapi ia konsisten menampik.

Saya bingung, apakah saya kurang menarik. Muka saya menurut saya cukuplah cantik. Pada saat-saat kuliah, sangat banyak kawan pria saya yang mengupayakan mengambil perhatian saya. Kawan wanita saya mengatakan bibir saya sensual sekali. Saya tak memahami bibir sensual itu bagaimana. Yang saya ketahui saya tak mengambil pusing buat beberapa hal semacam itu.

Saya tak diperbolehkan kebanyakan keluar rumah oleh orangtua saya terkecuali buat kepentingan les atau pelatihan. Saya orangnya supel serta tak pilih-pilih dalam bersahabat. Mungkin perihal ini yang (menurut saya pribadi)membuat banyak kawan pria yang mendekati saya.

Setelah melahirkan, saya konsisten menambahkan kesibukan senam saya. Dari mulai saat kuliah saya suka senam. Saya ketahui saya miliki badan yang menarik, tak kalah dengan yang tetap muda serta belum pula menikah. Kulit saya putih bersih, lantaran ibu saya mengajari bagaimanakah cara menjaga diri.

Apabila saya berjalan dengan suami saya, selalu pria melirik menuju saya. Suami saya sempat menjelaskan kalau ia terasa benar-benar mujur miliki saya. Saya pun terasa benar-benar mujur miliki suami seperti ia. Niko orangnya jujur serta benar-benar bertanggung-jawab. Itu yang benar-benar saya senangi darinya. Saya tidak sekedar memandang dari fisik seorang, akan tetapi lebih dari pribadinya.

Akan tetapi Roy sendiri menurut saya sangat ganteng. Mungkin itu juga penyebab, banyak kawan wanitanya yang ada kerumah. Ujarnya buat belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Roy tidak cuman ganteng pun cerdas menurut saya. Tidak sukar baginya buat mencari wanita cantik yang pengin dengannya.

Saya terasa saya dibiarkan. Roy belum pernah membawa saya buat lakukan hubungan intim kembali. Ia saat ini apabila tak belajar dikamar, tambah banyak memakan saatnya dengan kawan-kawan wanitanya. Saya kesepian sekali di rumah. Untung tetap ada anak saya yang sangat kecil yang bisa menghibur.

Sampai satu waktu saya tidak bisa meredam diri kembali. Malam itu, waktu Roy masuk ke kamarnya selesai lihat film, saya mengikutinya dari belakang. Saya ungkapkan ada yang butuh saya bicarakan. Anak saya telah tidur waktu itu. Ia duduk pada tempat tidurnya. Saya mengatakan saya bersedia mengerjakannya cuma saya tidak jelas apakah yang wajib saya lakukan.

Dengan tangkas ia buka semua celananya kemudian berbaring. Ia ungkapkan kalau saya mesti menjilati penisnya dari atas sampai bawah. Meski tetap ragu-ragu, saya kerjakan seperti yang diminta olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ demikian lidah saya menyentuhnya. Lalu saya diminta membasahi semua permukaan penisnya dengan memanfaatkan lidah saya.

Dengan pertolongan tangan saya, saya jilati semua sisi dari penisnya sama seperti seseorang anak kecil menjilati es-krim. Tak lama setelahnya, saya diminta masukkan penisnya ke dalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya mengatakan, ia sendiri tak masukkan apakah apa ke dalam mulutnya waktu lakukan oral sex terhadap saya, mengapa saya mesti dituntut lakukan perihal yang lebih.

Ia berkata kalau itu karena disebabkan memang bentuk genital dari pria serta wanita berlainan. Jadi bukan soal apa-apa. Ia mengatakan kalau memang oral sex yang dikerjakan wanita pada pria menuntut wanita masukkan penis pria ke dalam mulutnya. Memang saya pun pernah baca dari majalah-majalah Penthouse milik dia, saya cuma mengupayakan menghindar lantaran saya terasa perihal ini sangat tak higienis.

Lantaran risau saya tak mendapat apakah yang saya kehendaki, saya menuruti kemauannya. Lalu saya diminta lakukan pergerakan naik serta turun sama seperti apabila tengah bercinta, cuma perbedaannya kesempatan ini, penisnya ada dalam mulut saya, bukan pada liang senggama saya.

Mulai saat itu, Bari belum pernah ada kembali. Saya memang malas bicara terhadap Roy. Saya mau memperlihatkan padanya kalau saya tak sukai dengan tekniknya menjebak saya. Akan tetapi apabila ada suami saya saya memaksakan diri melakukan tindakan biasa. Saya takut suami saya berprasangka buruk serta menanyakan ada apakah pada saya serta Roy.

Sampai dalam suatu peluang, Roy bicara kalau ia meminta maaf serta benar-benar menyesali tingkah lakunya. Dikatakannya kalau ‘threesome’ yaitu satu diantaranya imajinasinya sampai kini. Saya menjelaskan mengapa ia tak mengerjakannya dengan pelacur. Mengapa mesti menjebak saya. Ia mengatakan kalau ia mau mengerjakannya dengan ’someone special’.

Saya tidak jelas mesti ngomong apakah. Hampir dua bulan saya lakukan berhenti sex. Saya tak perduli padanya. Saya membalas tingkah lakunya seperti waktu saya pertama-tama didesak buat lakukan oral sex padanya.

Saat dua bulan, ada-ada saja yang diperbuatnya buat menyenangkan saya. Sampai satu waktu ia membawa makanan buat makan malam. Saya tidak jelas apakah yang ada dipikirannya. Cuma pada waktu saya keluar, di atas meja telah ada lilin. Waktu saya duduk, ia mematikan sebahagian lampu hingga tempat jadi 1/2 gelap.

Itu yaitu ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya belum pernah cukuplah romantis buat lakukan ini dengan saya. Malam itu ia kembali meminta maaf serta betul-betul membawa saya bicara dengan benar-benar. Saya tidak jelas mesti bagaimana.

Saya terasa saya tidak pernah memaafkannya atas penipuannya terhadap saya. Tetapi malam itu demikian indah hingga saya pasrah saat ia mengangkut saya ke kamar tidurnya.

Friday, November 16, 2018

GADIS BULE MASAK SAYUR DI PERKOSA

GADIS BULE MASAK SAYUR DI PERKOSA 

VIDIO SEX - Si Lusi sesuai sekali bila jadikan bintang iklan obat pembentuk badan, nah bila si Riri sangat sesuai buat iklan BH sama suplemen payudara. Sejak mulai pertama saya tinggal, saya senantiasa berangan-angan kalau bisa mempunyai mereka, namun harapan itu senantiasa buyar oleh beragam perihal. Serta siang hari ini kebetulan tak ada orang dalam rumah tidak hanya saya dengan Lusi, ini pula saya tengah kecapaian lantaran baru pulang sekolah. 




“Lus! entar bila ada butuh sama saya, saya ada pada kamar,” teriakku dari kamar. Saya mulai menyalakan komputerku serta lantaran saya tengah jemu, saya mulai dech surfing ke beberapa situs porno kesayanganku, namun tidak lama selanjutnya Lusi masuk ke kamar sembari bawa juga buku, nampaknya ia pengen bertanya pelajaran. 

“Ben, kemaren kamu sudah nyatet Biologi belom, saya pinjem dong!” tuturnya dengan nada manja. Tiada memperdulikan komputerku yg tengah memutar film BF lewat internet, saya ambil ia buku di rack bukuku yg jaraknya cukup jauh dengan komputerku. 



“Lus..! nich bukunya, kemarenan saya sudah nyatet,” kataku.

Lusi tak memperhatikanku namun malahan perhatikan film BF yg tengah di komputerku.

“Lus.. kamu bengong saja!” kataku pura-pura tidak mengerti.

“Eh.. iya, Ben kamu nyetel apakah tuch! saya bilangin bonyok loh!” kata Lusi.

“Eeh.. kamu baru saja kan ikut simak, saya tahu kamu juga suka kan,” balas saya.

“Mending kita lihat saling, tenang saja saya tutup mulut kok,” ajakku berupaya mencari kesempatan.

“Bener nich, kamu kagak mengatakan?” tuturnya sangsi.

“Suwer dech!” kataku sembari ambil ia kursi.

Lusi mulai serius lihat setiap adegan, dan saya serius buat senantiasa memandang tubuhnya.

“Lus, sebelumnya kamu sempat lihat bokep kagak?” tanyaku.

“Pernah, noh saya miliki VCD-nya,” jawabnya.

Wah hilang ingatan ikut nich cewek, diam-diam nakal juga.

“Kalau ML?” tanyaku kembali.

“Belom,” tuturnya, “Tapi.. jikalau sendiri sih seringkali.”

Wah semakin berani saja saya, yg ada di dalam pikiranku saat ini cuman ML sama ia.

Bagaimana triknya si “Beni Junior” dapat senang, tak perduli saudara tiri, yg utama nafsuku hilang.

Menyaksikan dadanya yg turun-naik lantaran terangsang, saya jadi makin terangsang, serta batang kemaluanku juga semakin makin tegang. 




“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu begitu nontonnya,” tanyaku memancing.

“Iya nic Ben, bentar yach saya ke kamar mandi dahulu,” tuturnya.

“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih simak!” kataku menunjuk mengarah celanaku.

“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.

“Pikiran kamu jangan sampai yg tidak-tidak dech,” tuturnya sembari tinggalkan kamarku.

“Tenang saja, rumah kan kembali sepi, saya tutup mulut dech,” kataku memancing.

Serta nyatanya tak dia gubris, bahkan juga senantiasa berjalan ke kamar mandi sembari tangan kanannya meremas-remas buah dadanya serta tangan kirinya menggesek-gesek kemaluannya, serta perihal ini pula yg membuatku tak menyerah. Kukejar senantiasa ia, serta tidak lama sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya kemudian langsung kucium bibirnya. 

Tidak lama dia menampik namun selanjutnya dia pasrah, bahkan juga nikmati tiap-tiap permainan lidahku. “Kau akan saya kasih pengalaman yg sangat memuaskan,” kataku, selanjutnya kembali menambahkan menciumnya. Tangannya buka pakaian sekolah yg masih tetap kami gunakan serta dia buka BH-nya serta letakkan tanganku diatas dadanya, kekenyalan dadanya sangatlah tidak serupa dengan gadis berbeda yg sempat kusentuh.

Perlahan-lahan dia buka roknya, celanaku serta celana dalamnya. “Kita ke kamar yuk!” ajaknya sehabis kami berdua saling bugil, “Terserah kaulah,” kataku,

“Yang utama kau akan kupuaskan.” Gak kusangka dia berani menarik penisku sembari berciuman, serta perlahan

“Lusi! apakah Bapak telah tidur?” tanyaku menyaksikan nyatanya Lusi yg menindihiku dengan kondisi telanjang.

“kamu mulai nakal Ben, dari barusan saya nantikan kamu, kamu tak datang-datang juga. kamu tahu, saat ini telah jam dua, serta bapak udah tidur sejak mulai jam satu barusan,” tuturnya mesra sembari menggenggam penisku lantaran nyatanya celana pendekku serta CD-ku udah dibukanya.

“Yang nakal tuch kamu, Bukannya permisi atau bangunin saya kek,” kataku.

“kamu tak sadar yach, kamu kan sudah bangun, tuch simak sudah siap kok,” tuturnya sembari menunjukkan penisku.

“Aku emut yach.”

Emutanya kesempatan ini merasa tidak serupa, merasa demikian mengisap serta kelaparan.

“Lus jangan sampai cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”

“Aku sudah kepengen berat Ben!” tuturnya kembali.

“Mending seperti biasa, kita gunakan tempat ’69′ serta kita saling enak,” kataku sembil berputar-putar tiada membiarkan emutannya selanjutnya sembari senantiasa diemut.

Narasi Dewasa : Saya mulai menjilat-jilat vaginanya yg udah basah sembari tanganku memencet-mencet payudaranya yg makin keras, senantiasa kuhisap vaginanya serta mulai kumasukkan lidahku buat melacak klitorisnya.

“Aach.. achh..” desahnya disaat kutemukan klitorisnya.

“Ben! kamu pinter sekali nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”

“kamu ikut semakin pinter ngulum ‘Beni’ kecil,” kataku kembali.

“Ben, kesempatan ini kita tak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” tuturnya sembari mendesah.

“Cukup sekali saja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” tuturnya sembari nikmati jilatanku.

“Tapi Ben saya.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” tuturnya sembari menegang selanjutnya keluarkan cairan dari vaginanya.

“Kayaknya kamu mesti 2x dech!” kataku sembari mengubah tempat.

“Ya sudah dech, namun saat ini kamu masukin yach,” tuturnya kembali.

“Bersiaplah akan saya tambahkan ini saat ini,” kataku sembari mengarahkan penisku ke vaginanya.

“Siap-siap yach!”

“Ayo dech,” tuturnya.

“Ach.. a.. ahh..” desahnya disaat kumasukkan penisku.

“Pelan-pelan dong!”

“Inikan sudah perlahan Lus,” kataku sembari mulai bergoyang.

“Lus, kamu sudah terangsang kembali belon?” tanyaku.

“Bentar kembali Ben,” tuturnya mulai menggoyangkan pantatnya buat mengimbangiku, dan ia menarik kepalaku serta memitaku buat sembari menciumnya.

“Sambil bercumbu dong Ben!”

Tiada diminta 2x saya langsung mncumbunya, serta saya benar-benar nikmati permainan lidahnya yg makin mahir.

“Lus kamu sudah miliki pacar belom?” tanyaku.”Aku sudah namun baru sesudah putus,” tuturnya sembari mendesah.

“Ben pacar saya itu tidak tahu loh bab benginian, cuman kamu loh yg beginian sama saya.”

“Ach yg bener?” tanyaku kembali sembari percepat goyangan.

“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh,” tuturnya terputus-putus.

“Tahan saja, atau kamu pengen udahan?” kataku mengajak.

“Jangan udahan dong, saya baru kamu membuat terangsang kembali, kan kagak enak bila udahan, achh.. aa.. ahh.. saya percepat yach Ben,” tuturnya.

Selanjutnya percepat pergerakan pinggulnya.

“Kamu sudah tahu bagaimana nikmatnya, bentar kembali sepertinya saya dapat keluar dech,” kataku mengerti kalau sepermaku telah mengumpul di ujung.

“Achh.. ach.. bentar kembali nih.”

“Tahan Ben!” tuturnya sembari keluarkan penisku dari vaginanya dan menggulumnya sembari tanganya mamainkan klitorisnya.

“Aku ikut Ben, tolong saya mencari klitorisku dong!” tuturnya menarik tanganku ke vaginanya.

Sembari penisku senantiasa disedotnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku serta..

“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sembari menembakkan spermaku dalam mulutnya.

“Aku ikut Ben..” tuturnya sembari menjepit tanganku dalam vaginanya.

“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.

“Aku tidur di sini yach, kelak bangunin saya jam lima sebelum bapak bagun,” tuturnya sembari tutup mata dan tertidur, di sampingku.

Pas jam lima pagi saya bangun serta membangunkanya, selanjutnya dia bergegas ke kamar madi serta menyiapkan diri buat sekolah, begitupun dengan saya. Yg aneh siang hari ini tak seperti kebanyakan Lusi tak pulang bersamaku lantaran dia ada les privat, dan dalam rumah cuman ada Mbak Riri, serta anehnya siang-siang berikut Mbak Riri dalam rumah menggunakan kaos ketat serta rok mini seperti tengah tunggu suatu hal.

GADIS BULE 


“Siang Ben! baru pulang? Lusi manakah?” tanyanya.

“Lusi kembali les, tuturnya dapat pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? tuturnya dari Solo yach?”

“Aku pulang barusan malem jam tigaan,” tuturnya.

“Ben, semalam kamu teriak sendirian di kamar ada apakah? ”

Wah kritis kelihatannya Mbak Riri dengar desahannya Lusi semalam.

“Ach tak kok, cuman ngigo,” kataku sembari berlalu ke kamar.

“Ben!” panggilnya, “Temenin Mbak lihat VCD dong, Mbak males nich lihat sendirian,” tuturnya dari kamarnya.

“Bentar!” kataku sembari berjalan ke arah kamarnya, “Ada film apakah Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.

“Liat saja, kelak ikut tahu,” tuturnya kembali.

“Mbak kembali nungguin seorang yach?” tanyaku.

“Mbak, kembali nungguin kamu kok,” tuturnya datar, “Tuh simak filmnya sudah mulai.”

“Loh inikan..?” kataku menyaksikan film BF yg diputarnya serta tiada menyambung kata-kataku lantaran menyaksikan dia mendekatiku. Selanjutnya dia mulai mencium bibirku.

“Mbak tahu kok yg tadi malam,” tuturnya, “Kamu pengen tidak ngelayanin saya, saya lebih pengalaman dech dari Lusi.”

Wah pucuk di cinta ulam datang, yg satu pergi hadir yg berbeda.

“Mbak, saya kan adik yg berbakti, masak nolak sih,” godaku sembari tangan kananku mulai masuk ke rok mininya menggesek-gesek vaginanya, dan tangan kiriku masuk ke kausnya serta memencet-mencet payudaranya yg super besar.

“Kamu pinter dech, namun sayang kamu nakal, pinter mencari peluang,” tuturnya menyudahi ciumannya serta membiarkan tanganku dari dada serta vaginanya.

“Mbak pengen ngapain, kan kembali asik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak membuka pakaian dahulu senantiasa kau ikut, agar asikkan?” tuturnya sembari buka busananya.

Saya ikut gak pengen ketinggal, saya mulai buka bajuku hingga selanjutnya kami berdua telanjang bundar.

“Tubuh Mbak bagus sekali,” kataku perhatikan tubuhnya dari atas hingga ujung kaki, serius tak ada cacat, putih mulus serta sekal.

Dia langsung mencumbuku serta tangan kanannya menggenggam penisku, serta mengarahkan ke vaginanya sembari berdiri.

“Aku sudah tidak tahan Ben,” tuturnya.

Kuhalangi penisku dengan tangan kananku terus kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.

“Nanti dahulu ach, beginikan lebih asyik.”

“Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi pengen,” tuturnya mesra.

“Ben..! Mbak..! kembali di mana kalian?” terdengar nada Lusi menyebut di luar.

“Hari ini guru lesnya tak masuk jadi saya dipulangin, kalian kembali di mana sih?” tanyanya satu kali lagi.

“Masuk saja Lus, kita kembali pesta nich,” kata Mbak Riri.

“Mbak! Entar bila Lusi tahu bagaimana?” tanyaku.

“Ben jangan sampai panggil Mbak, panggil saja Riri,” tuturnya serta disaat itu saya menyaksikan Lusi di pintu kamar tengah buka pakaian.

“Rir, saya turut yach!” pinta Lusi sembari mainkan vaginanya.

“Ben kamu kuat gak?” bertanya Riri.

“Tenang saja saya kuat kok, lagian kasian tuh Lusi sudah terangsang,” kataku.

“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.

Tiada menampik Lusi langsung hadir mengemut penisku.

“Mending kita tiduran, agar saya dapet vaginamu,” kataku pada Riri.

“Ayo dech!” tuturnya selanjutnya ambil tempat.

Riri letakkan vaginanya diatas kepalaku, serta kepalanya menghadap vagina Lusi yg tengah mengemut penisku.

“Lus, saya maenin vaginamu,” tuturnya.

Tiada tunggu jawaban dari Lusi dia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berjalan lama hingga akhirnya Riri menegangkan pahanya, serta.. “Ach.. a.. aach.. saya keluar..” tuturnya sembari menyemprotkan cairan di vaginanya.

“Sekarang ubah Lusi yach,” kataku.

Selanjutnya saya bangun serta mengarahkan penisku ke vaginanya serta masuk perlahan.

“Ach.. aach..” desah Lusi.

“Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok saya tak?” tuturnya.

“Abis kamu keluar duluan, namun tenang saja, kelak sesudah Lusi keluar kamu saya masukin, yg utama kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.

“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.

Kupercepat goyanganku, serta ia mengimbanginya juga.

“Kak, ach.. entar kembali gant.. a.. ach.. gantian yach, saya.. pengen keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, selanjutnya lemas serta tertidur gak berkapasitas.

“Ayo Ben nantikan apalagi!” kata Riri sembari mengangkang mampersilakan penisku buat mencoblosnya.

“Aku sudah terangsang kembali.”

Tiada tunggu lama saya langsung mencoblosnya serta mencumbunya.

“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.

“Penis kamu kepanjangan,” tuturnya, “tapi enak!”.

“Kayaknya kau gak lama kembali dech,” kataku.

“Sama, saya ikut tidak lama kembali,” tuturnya, “Kita keluarin saling yach!” terangnya.

“Di luar apakah di dalam?” tanyaku kembali.

“Ach.. a.. aach.. di.. dalam.. saja..” tuturnya tak jelas lantaran sembari mendesah.

“Maksudku, ah.. ach.. di dalam saja.. aah.. ach.. bentar kembali..”

“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sembari menembakkan spermaku.

“Ach.. aach.. saya.. ach.. juga. .” tuturnya sembari menegang serta saya rasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.

Pada akhirnya kami bertiga tertidur di lantai serta kami bangun pada waktu bertepatan.

“Ben saya mandi dahulu yach, sudah sore nich.”

“Aku ikut ach,” kataku.

“Ben, Lus, lain waktu kembali yach,” pinta Riri.

“Itu dapat dirapikan, asal kembali kosong seperti gini, ya gak Ben!” kata Lusi.

“Kapan saja kalian pengen saya siap,” kataku.

“Kalau begitu kalian jangan sampai mandi dahulu, kita main kembali yuk!” kata Riri mulai menggenggam penisku.

Narasi Dewasa : GADIS BULE MASAK SAYUR DI PERKOSA  Pada akhirnya kami main kembali hingga malam serta kebetulan bapak serta ibu telpon serta menjelaskan kalau mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, kembali serta kembali. Masa datang selanjutya kami seringkali bermain kala kondisi semacam ini, kadangkala larut malam cukup dengan Riri atau cuma Lusi. Oh bapak tiri, nyatanya tidak hanya harta banyak, kamu ikut miliki dua anak yg siap menemaniku sewaktu waktu, ohh enaknya hidup ini.

Wednesday, November 14, 2018

BLODE RUSSIAN ATTACKED AND FORCED FUCKE

BLODE RUSSIAN ATTACKED AND FORCED FUCKE WOMAN 


VIDIO SEX - Malam makin gelap kala saya meniti perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa sekali saya menyopir sendiri lantaran bosku selanjutnya akan memutuskan buat tinggal beberapa saat disana.




Bosku sekarang ini tengah mau coba buka usaha baru, ialah usaha batik pekalongan. Konon ujarnya batik Pekalongan kwalitetnya bagus serta harga nya dapat dijangkau. Karena itu ia bela-belain tinggal disana beberapa saat sembari mencari produsen batik yg dapat dibawa kerja sama. Awal mulanya tugasku yaitu mengawal dimanapun dia pergi. Tetapi lantaran ia punyai saudara disana, selanjutnya saya diminta pulang ke Jakarta.

Saya melirik jam, hmmmm masih tetap jam 9 malam serta saya baru sampai Indramayu. Wah, sampai Jakarta jam berapakah nih, pikirku. Mataku juga tidak berkawan, seperti diberikan lem. Dengan situasi sesuai ini kupikir tak kan mungkin menambahkan perjalanan sampai Jakarta, lantaran malahan dapat beresiko. Kuputuskan mesti mencari tempat istirahat. Lantas laju mobil juga mulai kupelankan, serta mataku mulai menyapu ke tepian jalan kali saja ada tempat istirahat atau rumah makan yg nyaman. 




“Punten A’, celana panjangnya dilepaskan ikut atuh. Kelak Santi susah mijitnya seandainya masih tetap pakai celana demikian.”

Wow, saya kaget. Problemnya saya cuma gunakan boxer dibalik celana panjangku. Masih tetap ada dikit perasaan risih buat cuma memakai boxer di muka gadis manis yg belum pula saya kenal ini. Tetapi kala saya memandang muka manis nan sensual dan melirik dikit ke bawah lehernya dimana bergantung dua buah gundukan padat dan berisi itu, akal sehatku terkalahkan. Selanjutnya kulepas ikut celana panjangku dengan dibantu olehnya.

Ia juga mulai memijit enteng dari dimulai bawah kakiku. Ia mengendurkan otot-otot kakiku yag udah pegal lantaran mencapai pedal sepanjang hari. Dari kaki, ia berubah ke leher selanjutnya turun ketujuan punggung. Tanganku juga gak lupa dia relaksasi.

“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Tentunya pegel-pegel semua ya A’?” tanyanya lembut.

“Iya nih, habis nyetir sepanjang hari. Jadinya pada kaku semua.”

“Tenang saja A’, berikan sama Santi tentunya semua dapat beres.” jawabnya mengajak.

Ia lantas menumpahkan dikit lotion di tangannya lantas ia oleskan ke punggung serta mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali terasa disaat tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas sampai hampir pada bokongku. Lelah yg dari barusan pagi kurasakan seakan perlahan mulai pupus.




Usai dengan punggung, ia teruskan dengan kakiku. Ia mulai mengurut otot kaki sisi bawah. Dari telapak kaki ia mulai bekerja ke atas ketujuan paha. Disaat mengurut pada pangkal pahaku, entahlah menyengaja atau mungkin tidak terkadang ia menyentuh ke-2 bolaku. Saya juga dikit terperanjat, tetapi kayaknya ia menanggapinya dengan biasa.

“A’, marilah coba balik tubuh, saya pengen mengurut leher serta sisi depan Aa’.” ia memintaku penuh kelembutan.

Saya juga lekas menurutinya, kubalik badanku hingga saat ini dalam urutan berbaring. Ia mulai mengusapi badanku dengan lotion. Kala itu baru kusadari jika ia amat manis, dengan payudara yg bergoyang-goyang kala ia menyeka badanku dengan lotion.

Mendadak tiada dikira ia duduk di atas perutku, serta mulai mengurut leherku. Bagiku berat tubuhnya bukan permasalahan, tetapi sensasi yg kurasakan itu cukup meresahkanku, mengingat saya tidak pernah lakukan masalah ini dengan wanita lainnya. Tetapi saya cuma diam saja serta nikmati keadaaan ini. Mataku gak terlepas dari dua buah bukit kembar yg dari sejak barusan bergoyang-goyang melawan, serta kelihatannya ia mulai mengerti kalaupun saya memperhatikannya.

Bukannya risih tetapi ia malahan ambil tanganku, mengurutnya, sembari tempelkan punggung tanganku ke dadanya. Wow, kurasakan suatu yg masih tetap kenyal serta kencang disana, serta hal demikian menimbulkan hormon testosteronku melejit. Kemaluanku yg dari barusan udah 1/2 menegang berubah menjadi full erection. Usai mengurut tangan kananku, ia juga menambahkan dengan tangan kiriku serta masih tetap melalui langkah yg sama.

Tiada sadar tangan kananku mulai memegang-megang sembari dikit meremas payudara yg masih tetap padat itu.

“Ih, Aa’ nakal deh. Mengapa atuh A’? Sukai ya?” jawabnya nakal.

“Aku gemes sekali ngeliatnya. Masih tetap bagus sekali ya? Bisa lihat tidak? Saya ingin tahu nih.” entahlah setan manakah yg merasukiku sampai saya berani berkata demikian.

Kayaknya urat maluku udah putus. Tiada kuduga, ia juga lekas melepas tank top-nya, hingga kesempatan ini kulihat dengan jelas dua bukit kembar itu tergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku juga lekas menangkapnya, bermain-main, dan memilin-milin lembut puting yg masih tetap termasuk kecil itu. Perlahan-lahan tetapi tentunya puting kecil yg berwarna coklat kehitaman itu juga mengeras, serta payudara yg masih tetap ranum itu mulai mengencang.

Santi mulai risau, mukanya mulai memerah. Tanpanya sadari, ia makin berganti menjurus bawah dari tubuhku. Ia terperanjat disaat pantatnya menyenggol suatu yg udah mengeras dari barusan. Lantas kurengkuh ia ke pelukanku, kudaratkan ciuman di bibirnya yg lembut itu. Lidahku mulai menyapu bibirnya serta memaksa masuk ke mulutnya. Di mulutnya udah tunggu lidahnya yg rupanya udah siap bertanding dengan lidahku. Kami juga sama sama memagut kedua-duanya. Tanganku senantiasa bergerilya serta mulai turunkan rok pendeknya sampai saat ini ia cuma memakai celana dalam saja.

BLODE RUSSIAN ATTACKED


Dari mulut saya bekerja ketujuan lehernya yg level, lidahku bekerja dengan liarnya menelusuri kulitnya yg putih itu. Sampai di ke-2 payudaranya, saya makin gemas dibuatnya, kuciumi mereka bergantian kedua-duanya. Lantas puting kecil yg udah mengeras itu juga terbenam di mulutku. Lidahku gak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tak dapat mengontrol dianya sendiri, ia menengadah sembari pejamkan matanya, sesaat pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.BLODE RUSSIAN ATTACKED AND FORCED FUCKE

Kami juga lekas bertukar urutan, ia kubaringkan di kasur serta lekas saja kulepas celana dalamnya yg udah mulai basah itu. Hmm, ada aroma unik yg tidak pernah kucium sampai kini. Santi juga buka ke-2 pahanya, serta tampaklah suatu belahan merah dengan bibir yg masih tetap cukuplah rapat berkilauan lantaran dihiasi oleh cairan pelumas. Rambut kemaluannya yg baru mulai berubah selesai dicukur itu makin bikin gairahku bergelora.

Perlahan-lahan kujilati di luar ke, sembari terkadang memberi gigitan kecil di luarnya. Karena ulahku itu kadangkala ia dikit merintih tetapi terhambat. Kusibakkan bibir itu dengan lidahku serta kurasakan ada benjolan kecil di atasnya. Kuhisap dalam-dalam serta kumainkan dengan lidahku, sesaat jariku mulai menyelusup ke sela yg udah basah serta hangat. Jariku mulai bebas bekerja keluar masuk lantaran liang itu udah licin oleh cairan pelumas. Disaat jariku makin cepat serta lidahku makin liar, Santi juga mulai menegang serta risau. Hingga akhirnya ia menjerit dengan dikit terhambat,

“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi tidak lama kembali sampai… Ahhhh…”

Dengar permintaannya, saya juga makin menggila, dan ia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sesaat pahanya menjepit kepalaku, serta kurasakan denyut-denyut di jariku yg berada pada dalam sana. Kesempatan ini teriakannya tak terhambat,

”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

Kurasakan seperti cairan bening serta hangat mengalir ditanganku yg datang dari jariku yg berada pada dalam sana. Badan Santi mulai melemas dengan nafas yg terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yg masih tetap basah ke mulutnya. Dengan serentak ia juga menjilati jariku. Masalah ini bikin kemaluanku makin keras saja. Saya juga lekas melepas celana boxerku, serta menyodorkan batangku yg udah demikian keras ke mulutnya.

Santi juga peka serta lekas mengulum kemaluanku. Mulutnya yg mungil itu tampak penuh oleh batangku yg memang termasuk diatas rata-rata. Awalnya saya kasihan memandangnya, tetapi kayaknya ia malahan menikmatinya serta hal demikian mulai memunculkan kembali nafsu birahinya. Dengan cara automatic saya juga menggoyangkan pinggulku mengatur dengan irama yg dia bikin. Serius fantastis sensasi yg kurasakan, membuatku seperti melayang-layang. Kata si Teteh ia belum pula memiliki pengalaman, tetapi udah sesuai ini laganya.

“A’, marilah buruan masukin, Santi telah tidak tahan kembali nih.” ujarnya memelas.

Lantas kucabut penisku dari mulutnya serta perlahan-lahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yg sudah basah dari barusan. Ia dikit mengejang disaat permukaan bibir licin nan peka itu bersua dengan kepala penisku. Selanjutnya selesai kurasa cukuplah licin, kumasukkan kemaluanku ke liangnya dengan cara perlahan-lahan. Sebelumnya ia melenguh, tetapi selesai seringkali kugerakkan kelihatannya ia udah bisa mulai mengatur. Terasa fantastis disaat penisku ada di dianya sendiri, masih tetap demikian ketat serta menggigit. Denyut-denyut pada dinding vaginanya amat dapat kurasakan.

Gerakanku makin lama makin cepat, serta Santi juga makin risau kembali. Ia mulai meremas pinggulku serta menarik-narik rambutku. Tubuhnya menegang serta menggelinjang lagi. Denyut-denyut di sana makin kuat merasa serta mendadak gerakanku terasa licin. Kulihat ada banyak cairan bening yg melumuri batangku. Badan Santi kembali melemas serta lunglai. Saya juga mulai kurangi kecepatan gerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, serta kulumat habis ke-2 putingnya.

“A’, saat ini gantian dong Santi yg diatas.” ia mengharap.

Rupanya ia udah mulai terangsang kembali oleh cumbuanku.

“Oke, siapa takut?” jawabku sembari nyengir.


Kami juga lekas bertukar urutan, kesempatan ini ia ada di atasku. Ia juga mulai ambil urutan berjongkok diatas perutku. Dengan cara perlahan-lahan batangku udah masuk di dalamnya. Santi mulai bekerja turun-naik, serta terkadang menjepit batangku di dalamnya. Pergerakan itu membuatku makin hilang ingatan. Sensasi yg dibuat benar-benar fantastis.

Gerakannya makin lama makin cepat serta bikin dorongan dari dalam diriku mulai muncul ke permukaan. Santi juga seperti tengah trance, kadangkala ia meremas payudaranya sendiri, bahkan juga menarik-narik serta memilin putingnya. Teriakannya kesempatan ini lebih ramai kembali,

“Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Punyai Aa’ gede sekali, nikmat sekali berada pada dalam. Owh… Santi mau keluar lagi….Ufhhh…”

Tubuhnya menegang serta menggelinjang kembali buat yg ke-3 kalinya. Kemudian ia juga ambruk diatas dadaku dengan nafas yg terengah-engah. Nafsu birahiku yg udah makin tinggi serta dapat lekas meledak seakan memberi kemampuan yg fantastis. Lekas kubaringkan Santi, serta kesempatan ini langsung ku goyang dengan sekuat tenaga. Ia cuma dapat pasrah sembari senantiasa mendesah,

“Ahh..ahh..ahh… Marilah A’ keluarin di dalam aja… Santi telah tidak tahan…”

Selanjutnya dorongan itu keluar dibarengi dengan semburan lava putih kental di vaginanya. Seluruhnya ototku seperti berkelojotan membiarkan semua nafsu itu. Cairan putih itu mengalir melalui sela merah yg merekah itu serta beberapa jatuh ke kasur.

Saya juga lekas ambil tempat disisinya, kupeluk erat dianya sendiri. Santi juga seakan tak mau saya tinggalkan, ia memelukku erat-erat. Kami juga berciuman dengan lembut di bibir. Serta kami mulai terlelap selesai letih oleh perlawanan yg kuras tenaga itu.

Sunday, November 11, 2018

POSE MILA NUNGGING MEMBUAT BERGAIRAH SAAT BERHUBUNGAN

POSE MILA NUNGGING MEMBUAT BERGAIRAH SAAT BERHUBUNGAN 

VIDIIO SEX - Dalam chat serta e-mail saya sukses sadari jika ia kerja di satu hotel di Yogya jadi Sales Manager. Hemm, kebetulan 2 minggu kembali saya musti berikan seminar 2 hari di kampus Undip Semarang. Gak sabar menanti hari itu, masih tetap asik saya mengorek kabar lewat e-mail. Kami bahkan juga bertukar foto (sudah pasti saya tidak berkirim foto yang sesungguhnya), Mila bahkan juga pernah berkirim photonya sewaktu ia diikat oleh GMnya. 




Oh ya, menurut pengakuannya umurnya 34 tahun, Mila udah 3 tahun menikah dengan seseorang penerbang yang kerja di maskapai multinasional yang bermarkas di Hong Kong. Pertemuan dengan suaminya hampir cuma 2 minggu sekali.

Mila punyai interaksi privat dengan laki laki yang udah lama dia kenal serta mengatakan sepanjang itu ia memuji Mila, kurang lebih sejak mulai pertemuan mereka yang manakah Mila berubah menjadi anak buahnya 7 tahun yang lampau di Bali. Laki laki itu saat ini memasukkan Mila jadi Sales Managernya. Laki laki itu (GMnya), menikah dengan manager personalia satu bank di Semarang, tidak tinggal bersama dengan lantaran karier. Hingga kala ia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang isikan kekosongannya itu.

“Yogya, Yogya, mari mas, yang ini mau pergi mas,!”

Nada kenek itu membuyarkan lamunanku, baru selesai seminar serta lumayan letih saya bersiap-siap ke Yogya; rata-rata langsung naik bis Nusantara atau Ramayana ke Yogya serta berhenti di Ringroad ke rumah keluarga, ortu serta adikku tinggal. Namun waktu ini saya udah punyai kemauan beda, saya dapat menculik si Mila yang ngegemesin serta senantiasa mengganggu pikiranku, udah 1 bulan lebih ini saya senantiasa main internet privat untuk dapat baca tulisannya atau lihat photo hornynya. 



Jadi bis berhenti di Ringroad ikut namun saya langsung ke jalan Solo, ke hotel berbintang lima itu, memang diam-diam saya membawa photo ke paranormal serta beliau ungkapkan nama hotelnya.

Hotel tempatnya kerja berdiri pas bersisihan dengan hotelku. Sehabis saya cek in di hotelku, saya hadir ke hotelnya. Hari udah sore saya sangat tahu jika Mila itu sudah pasti pulang, jadi ide dapat dikerjakan besok. Dari hotel saya naik taksi ke Alfa serta beli sejumlah gulungan tali pramuka yang berwarna putih. Ikut sebungkus lilin murahan. Tentulah ikut gunting yang cukuplah tajam, pengin beli jepitan busana dari kayu tidak ada, jadi beli yang dari plastik saja namun ada lubangnya hingga dapat dimasukin tali.

Besoknya after breakfast saya mendatangi hotelnya, yang cuma 25 mtr. dari hotelku. Saya bertanya sama Mbak yang di resepsionis serta tukasnya Mila kantornya itu tuch yang dekat GM nya tukasnya dengan sinis (mungkin ia tidak sempat jadi perhatian sang GM).

Dengan memakai pakaian necis komplet dengan dasi dengan confident saya singgahi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya pas seperti yang di foto yang dikirimnya rambutnya panjang terurai di bahunya, kulitnya putih muka gabungan cina jawa, tinggi badannya 170cm beratnya mungkin 58 kg, padat bodinya..hmm!”

Mila berdiri serta kami bersalaman; hatiku amat bersukur. Selekasnya saya kuasai diri serta mengenalkan diri jika saya yaitu Steering Comitte dari satu seminar internasional perihal Lingkungan Hidup serta tertarik menyewa 50 kamar serta ruangan sidang untuk 1 minggu penuh. Mila menuturkan harga nya serta bertanya kapan acaranya dapat diawali. Singkat kata masalah lengkap seminarku udah beres (walaupun sebenarnya seminar itu rekayasaku belaka). Mila menuturkan panjang lebar perihal paket seminar dengan semua fasilitasnya sembari kadangkala melemparkan senyum manisnya,. saya makin terpesona, waktu lalu. . 




“Bagaimana kalaupun proposalnya dapat Dik Mila antar ke hotel Diriku?” umpanku sembari menyebutkan hotel tempatku tinggal.

“Mengapa Bapak tidak tinggal di sini?” bertanya Mila.

“Lho maunya memang demikian, namun kata resepsionis barusan kamar udah penuh” balasku.

“Betul Pak, mungkin besok Bapak dapat bermalam di tempat ini serta bersedia coba service kami di sini?”

“Boleh saja,.!” jawabku sembari berharap ‘pelayanan’ yang beda.

“Ane bookingkan ya Pak,!” saya mengangguk sembari sembunyikan kekagumanku dapat ketertarikanku kepadanya.

Mila tidak cantik, ia menarik serta menarik. Lantas Mila janji dapat membawa proposalnya besok jam 10.30 pagi.

Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh rupanya Mila udah hadir.

“Mila pengin langsung ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri Diriku ikut, agar Diriku kenalkan sekalipun!”

“Oh ya, kebetulan Diriku belum sempat lihat kamar suite di hotel ini, sesaat saja ya Pak” sahut dari seberang telpon.

Hingga di suite roomku, saya silahkan Mila duduk. Mila tampak amat manis dengan senyumnya yang menakjubkan. Ini hari Mila kenakan blus berwarna biru jelas mengkilap berlengan panjang dengan mode kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapi dari leher sampai hampir ujung busananya, menggunakan rok hitam dan memegang HP Nokia 3650 warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada jam tangan berwujud gelang. Di tangan kanannya ada karet pengikat rambut berwarna hitam, serta kutawarkan minuman, ia menentukan apple jus kesukaannya. Kutuangkan dalam gelas yang udah kucampur obat tidur yang kubeli tempo hari dari toko obat Eng Tay Ho di Malioboro.

“Ibu dimana Pak,” bertanya Mila sambil minum juicenya

“Oh, ada pada kamar mandi..”

“Buu,.. buu..!” teriakku seakan-akan ada ia disana.

Mila meneguk kembali minumannya hingga hampir habis serta benar ikut kata si engkoh, Mila langsung tertidur di sofa ruangan tamu.

Sehabis pintu kukunci, saya langsung berlaga, pertama kubuka busananya yang senantiasa tampak ketat, mulai kancing bawah sampai ke atas lantas BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm diatas lutut, serta paling akhir CD merk Sloggy yang tampak bersih. Setelah itu saya mulai mengimplementasikan metode ikatan yang kuintip dari internet. Tukasnya yang sangat mutahir itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari tubuh dahulu, namun saya takut ia terjaga, jadi biaraman tangannya dahulu.

Tangan kiri kuikat erat pergelangannya, ikut tangan kanan. Lantas ke dua tangannya dibawa ke punggung serta kedua-duanya diikat dengan tipe yang menutup (seperti laso, semakin berjalan semakin erat) serta di kaitkan dengan tali kembali ke leher ah jangan sampai kasihan kelak dapat tercekik. Meskipun tidak ada pada teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher ke depan melalui susu serta dibawah buah dada di lingkarkan serta diikat erat hingga dadanya membusung seperti gunung merapi pengin meletus.

Biar kakinya tidak menendang meskipun masih tetap gunakan sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm serta ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu ikut diikat erat gunakan tali beda. Sepatu ini yang disebut ia sepatu sexy.. dalam sejumlah e-mailnya. Trus turut teori saja, tali yang di buah dada dilanjutkan kebawah melalui vagina serta keatas kembali di belakang serta diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Pastikan Mila udah terikat erat, saya langsung menggendongnya,

“Oops, cukup ikut beratnya..!” lantas meletakkannya dalam tempat tidur dalam urutan miring, lantaran tangannya terikat ke belakang. Saya tutup serta menutup pintu yang menghubungkan ruangan tamu dengan kamar tidurku. Saya cape ikut menjalankannya serta menggendongnya, hingga tertidur di samping Mila.

Saya terjaga oleh nada caci-maki wanita.

“Shit, ugh! Apaan ini!?”

Mila dengan muka ketakutan lihat tubuhnya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Pikirku. saya sukses mengikat Mila, serta dia terjaga sembari memaki-maki,

“Pak, sadar Pak.. Ibu ada pada kamar mandi.. berani-beraninya melakukan hal berikut pada Ane” teriak Mila sembari meronta-ronta berupaya buka ikatannya.

“Lepaskan saya, let me go! To..”

Takut terdengar kamar samping sebelum Mila sukses berteriak memohon tolong, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di meja tempat tidurku,

“..srett” serta kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!!”.

Mila mulai mengeliat coba membebaskan dianya, namun makin tangannya berjalan karena itu makin kencang ikut ikatan yang ada pada buah dadanya yang gede itu. Matanya melotot emosi, dia tampak kesakitan namun mungkin dia nikmati juga.

“Oh Mila Aneng, istriku memang ada pada kamar mandi, namun di tempat tinggalnya di Bogor,” jerit tawaku yang kubuat seram.

“Permainan baru dapat diawali Mila” kataku dengan tegas.

“Uugh, mmh, awwh!!” Mila cuma dapat mengerang tiada nada.

Matanya mulai berkaca-kaca serta terlihat putus harapan. Saya mulai kerja jepitan busana kupasang di ke dua putingnya serta di kaitkan dengan tali kecil yang menyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta menggerakkan tangannya berusaha untuk membiarkan ikatannya, namun akhirnya yaitu ikatan di buah dadanya makin menyakitkan, ikut putingnya berubah menjadi tertarik oleh jepitan busana serta menaikkan perasaan sakit.

Belum pula bahagia saya meneteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, nyata-nyatanya dia tidaklah terlalu kesakitan karena itu kudekatkan jadi jarak 20 cm dia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! makin terikat serta semakin sakit serta dia udah melalui entahlah orgasme yang keberapa kalinya lewat tali yang melilit lewat vagina serta anusnya.

Pada akhirnya Mila tampak memelas sekali seperti memohon diampuni, mungkin lantaran udah terlampau letih meronta-ronta serta orgasme. 

“Kamu dapat Diriku bebaskan kalaupun pengin ngemut punyaku serta minum hingga bersih, ok?”

Matanya mengedip lemah. Namun saya belum juga bahagia, saya beralih pikiran, ditambah lagi buah zakarku yang amat bergairah udah menunjuk-nunjuk ke Mila! Saya buka ritsluiting celana lantas membiarkan ikatan di kakinya yang rapat itu lantas pergelangan kakinya yang masih tetap terikat dengan sepatu yang sexy itu kusambungkan ke kaki tempat tidur hingga Mila terlentang dalam urutan tangan terikat ke belakang sesaat kakinya terikat terlentang. 

POSE MILA NUNGGING MEMBUAT BERGAIRAH 


Penisku 16cm itu masuk dengan paksa ke vaginanya yang nyata-nyatanya udah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, beberapa kali sampai spermaku muncrat. Saya terbaring lunglai, diatas badan Mila yang berbusana tali itu, sehabis sampai puncaknya,

“Good Girl” kataku sembari menggenggam kepalanya seperti saya menyayang-nyayang anjing keAnenganku si Bonci.

Mila semaput gak sadarkan diri.

Selekasnya saya bersihkan tubuhnya seadanya dengan handuk yang kubasahi, memakaikan bajunya komplet dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berurutan rapi. Memakaikan CD sehabis spermaku kubersihkan. Saya rubah ikatannya dengan lakban perak, meliliti tubuhnya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya saya kumpulkan kembali dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy (itu sebutannya di e-mail) itu saya kulum dengan gemas. Pastikan tangan kakinya udah terikat, dan mulutnya udah terhambat, saya utak atik HPnya mencari tahu nomer HPnya lantas serentak mematikannya, kulihat banyak miss call serta SMS, sebagian dari GMnya

“Mami, udah jam 5 sore kok belum juga kembali. Sales Call, urutan?” ada 4 SMS yang bernada sama. Kumatikan HPnya biar ia jangan sempat dapat SMS untuk memohon tolong, ikut saya cabut kabel telpon di kamarku.

Mila mulai siuman, lantas kuperlihatkan handycam baru saja udah di pasang pada tempat tersembunyi. Saya meneror bila katakan siapa, rekaman ini dapat saya unggah ke bondage.com, bondagegirl.com, 17tahun.com atau blog-blog yang lain, bahkan juga dapat kuperbanyak serta kujual kuedarkan. Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kesempatan ini apakah daya lakban perak udah mengikat erat serta merekat di tubuhnya, Mila menangis sesenggukan, putus harapan serta pasrah. Semalaman penuh Mila kugarap demikian rupa, lantaran saya dapat cek out besok pagi, jadi malamnya saya perkosa sampai ia semaput kembali.

Esok harinya, waktu membuktikan waktu 6.00 pagi. Saya tinggalkan ia di kamarku dengan tubuhnya yang berbusana tetapi masih terikat lilitan lakban perak, kubiarkan sinyal Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Saya langsung kembali pada Bandung dengan KA Argowilis. Di KA sembari nikmati hasil rekaman video pada laptopku, saya menyediakan narasi ini serta kukirimkan padanya melalui e-mail hingga dia mengerti siapa sesungguhnya yang ‘telah memperkosanya’. Entahlah bagaimana ia dapat membiarkan ikatannya, berubah menjadi misteri sendiri.POSE MILA NUNGGING MEMBUAT BERGAIRAH SAAT BERHUBUNGAN  DAN MELIHAT VIDIO SEX

WANITA BERHIJAB KETAHUAN MAIN DENGAN TNI GADUNGAN

WANITA BERHIJAB KETAHUAN MAIN DENGAN TNI GADUNGAN 


Dibanding bengong sendirian saya iseng bersih-bersih rumah. Sesuai saya kembali bersihin kamar Mbak Sari saya nemu sekeping VCD. Sewaktu saya merhatiin sampulnya.. astaga!! nyata-nyatanya gambarnya sepasang bule yang tengah terkait seks. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang. Pikiranku menerawang kala lebih kurang 1 bulan yang silam saya tiada berencana melihat Mbak Sari dengan pacarnya melakukan perbuatan seperti yang berada pada sampul VCD tsb. Mulai sejak itu saya seringkali bermasturbasi mengayalkan tengah bersetubuh. 



Pada awalnya saya punya tujuan kembalikan VCD itu ke tempatnya, tetapi aah.. mumpung sendirian saya akan memutuskan buat memirsa film itu. Jujur saja saya baru sekali ini tonton blue film.

Demikian saya nyalain di monitor TV terpampang sepasang bule yang tengah sama sama mencumbu. Pertama mereka sama sama berciuman, selanjutnya satu-satu baju yang menempel mereka terlepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, selanjutnya turun ke payudara. Si cewek terlihat menggeliat meredam nafsu yang membara. 

Tidak lama kemudian si cowok mejilati vaginanya terlebih dibagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Seterusnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang udah ereksi. Sehabis sekejap kelihatannya mereka gak tahan kembali, terus si cowok masukkan penisnya ke vagina cewek bule barusan serta langsung disodok-sodokin dengan santer. 

Sejurus selanjutnya mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina selanjutnya mengocoknya di muka muka ceweknya sampai keluar spermanya yang amat banyak, si cewek terlihat menyambutnya dengan penuh gairah.

Saya sendiri saat memirsa tiada sadar bajuku udah gak karuan. Kaos saya angkat sampai di atas tetek, selanjutnya braku yang kebetulan pengaitnya di muka saya terlepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sekalian kadangkala kuremas, uhh.. enak sekali. Ditambah lagi seandainya mengenai putingnya woww!!

Celana pendekku saya pelorotin ampe dengkul, terus tanganku masuk ke balik celana dalam serta langsung menggosoki klitorisku. Sensasinya fantastis!!

Semakin lama saya bertambah santer lakukan masturbasi, rintihanku bertambah keras. Tanganku bertambah cepat menggosok klitoris sesaat yang satunya repot emremas-remas toketku sendiri. Serta,

“Oohh.. oohh..”

Saya raih orgasme yang fantastis. Saya tergeletak lemas di karpet.

Tidak diduga, bel pintu berbunyi. Tentunya saya gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Sesudah itu saya matiin VCD player tiada ngeluarin discnya.

“Gawat!” pikirku.

“Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka kembali lagi?”.

Terburu-buru saya membuka pintu, nyata-nyatanya di muka pintu berdiri seseorang cowok menawan. Rupanya Mas Andi pacar Mbak Sari dari Bandung.

“Halo Ulfa sayang, Mbak Sarinya ada?”

“Wah baru barusan pagi ke Jakarta. Memang gak telpon Mas Andi dahulu?”

“Waduh gak tuch. Bagaimana nih mo ngasi kejutan malahan kaget sendiri.”

“Telpon saja HP-nya Mas, kali saja pengen balik” usulku sekenanya.

Meski sebenarnya saya mengharapkan demikian sebaliknya, soalnya senantiasa jelas saya diem-diem saya ikut naksir Mas Andi. Mas Andi mendukung usulku. Nyata-nyatanya Mbak Sari hanyalah ngomong biar nginep dahulu, besok baru balik ke Bandung, sekaligus bertemu dari sana. Hura! Hatiku bersorak, bermakna ada peluang nih. 




Saya mempersilakan Mas Andi mandi. Sehabis mandi kami makan malam bareng. Saya perhatiin tampang serta body Mas Andi yang menawan, kubayangkan Mas Andi tengah telanjang sekalian perlihatkan “tongkat kastinya”. Gak susah buat ngebayangin lantaran saya kan sempat ngintip Mas Andi ama Mbak Sari kembali ml. Rasa-rasanya saya pingin sekali merasa penis masuk ke vaginaku, sesudah keliatannya enak sekali tuch.

“Ada apakah Ulfa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tidak diduga.

“Ah, tak Mas, Ulfa bobo dahulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.

“Mas Andi tonton TV saja gak papi kan?”

“Nggak papi kok, seandainya ngantuk tidur saja duluan!”

Saya bergerak masuk kamar. Sehabis tutup kintu kamar saya bercermin. Bajuku ikut kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo masak tetapi bersih serta mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal serta kencang lantaran saya rajin senam serta berenang, ditambah lagi ditopang toketku yang 36B membuatku terlihat sexy. 

Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Saya tersenyum sendiri selanjutnya menggunakan kaos yang longgar serta tipis hingga meninjolkan ke dua puting susuku, bahkan juga jembutku terlihat menerawang. Saya merebahkan diriku diatas kasur serta coba pejamkan mata, tetapi tidak tahu mengapa saya susah sekali tidur. 

Sampai selanjutnya saya dengar nada rintihan dari ruangan tengah. Aneh! Nada siapa malam-malam berikut? Astaga! Saya baru inget, itu tentunya nada dari VCD porno yang lupa saya keluarin barusan, apakah Mas Andi menyetelnya? Ingin tahu, akupun bangun selanjutnya perlahan keluar. 




Sesampainya di ruangan tengah, deg!! Saya menyaksikan panorama yang mendebarkan, Mas Andi di muka TV tengah memirsa bokep sekalian ngeluarin penisnya serta mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya terlihat kekar sekali.

Saya berpura-pura batuk selanjutnya dengan tampang seakan-akan mengantuk saya mendekati Mas Andi. Mas Andi terlihat kaget dengar batukku terus secepatnya masukkan penisnya ke kolornya kembali, tetapi kolornya gak dapat sembunyikan benjolan tongkatnya itu.

“Eh, Ulfa anu, eh belumlah tidur ya?”

Mas Andi terlihat salting, selanjutnya ia ingin mematikan VCD player.”

Iya nih Mas, gerah eh gak mesti dimatiin, tonton berdua saja yuk!” ujarku sekalian menggeliat hingga menonjolkan pepaya bangkokku.

“Oh iya deh.”

Kamipun terus duduk di karpet sekalian memirsa. Saya ambil tempat bersila hingga bawukku melihat keluar dengan indahnya.

“Mas, bagaimana sich rasa-rasanya bersetubuh?” tanyaku tidak diduga.

“Eh kok tiba-tiba nanya begitu sich?”

Mas Andi cukup kaget dengar pertanyaanku, soalnya kala itu matanya asik mengambil pandang mengarah selakanganku. Saya bertambah memanaskan aksiku, berencana kakiku kubuka lebih lebar hingga vaginaku bertambah tampak jelas.

“Alaa gak mesti begitu! Saya kan sempat ngintip Mas sama Mbak Sari kembali gituan.. gak papi kok, rahasia terbangun!”

“Oya? He he he yaa.. enak sich.”

Mas Andi tersipu dengar ledekanku.

Akupun meneruskan, “Mas, vaginaku sama punyai Mbak Sari lebih indah manakah?” tanyaku sekalian mengusung kaosku serta mengangkangkan kakiku lebar-lebar so bawukkupun terpampang jelas.

“Ehh glek bagusan punyamu.”

“Terus seandainya toketnya montokan manakah?” kesempatan ini saya menanggalkan kaosku hingga payudara serta tubuhku yang montok itu telanjang tiada sehelai benang yang menutupi.

“Aaanu.. lebih montok serta kencengan tetekmu!”

Mas Andi terlihat melotot saksikan bodiku yang sexy. Hal demikian malahan bikin saya bertambah terangsang.

“Sekarang giliran saya lihat punyai Mas Andi!”

Lantaran sudah bernafsu saya menerkam Mas Andi. Kucopoti seluruhnya bajunya hingga ia bugil. Saya kagum menyaksikan badan bugil Mas Andi dari dekat. Badannya cukup langsing tetapi sexy. penisnya udah mengacung tegar bikin jantungku berdebar cepat. Tidak tahu mengapa, seandainya dahulu ngebayangin bentuk burung cowok saja rasa-rasanya jijik tetapi nyata-nyatanya saat ini malahan bikin darahku berdesir.

“Wah gede sekali! Saya isep ya Mas!”

Tiada tunggu persetujuannya saya langsung mengocok, menjilat serta mengulum batang kemaluannya yang gede serta panjang itu seperti yang saya saksikan di BF.

“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”

Nyata-nyatanya sangatlah nikmat menghisap penis. Saya jepit penisnya dengan ke dua susuku selanjutnya saya gosok-gosokin, hmm nikmat sekali! Mas Andi pada akhirnya gak kuat meredam nafsu. Didorongnya badan sintalku WANITA BERHIJAB KETAHUAN MAIN DENGAN TNI GADUNGAN 
 sampai terlentang terus diterkamnya saya dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam turut kerja meremas-remas kelapa gadingku.

“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas”

Saya betul-betul rasakan sensasi fantastis. Tidak lama kemudian mulutnya menjilati ke dua putingku sekalian kadangkala diisap dengan kuat.

“Auwh geli nikmat aah ouw!”

Saya menggelinjang kegelian tetapi tanganku malahan menekan-nekan kepalanya supaya lebih kuat kembali menghisap pentilku. Sejurus selanjutnya lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu terus buka vaginaku lebar-lebar hingga klitorisku menonjol keluar selanjutnya dijilatinya dengan rakus sekalian kadangkala menggigit kecil atau disedot dengan kuat.

“Yesh.. uuhh.. enak mas.. senantiasa!” jeritku.

“Slurp Slurp, vaginamu gurih sekali Ulfa mmh”.

Mas Andi senantiasa menjilati vaginaku hingga selanjutnya saya gak tahan kembali.

“Mas.. marilah.. masukin penismu.. saya gak tahan..”

Mas Andi terus ambil tempat 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah mengarah lubang vaginaku. Saya mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap terima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke vaginaku.

“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”

Meskipun udah basah, tetapi vaginaku masih tetap begitu sempit lantaran saya masih tetap perawan.

“Au.. sakit”

Mas Andi terlihat merem meredam nikmat, tentunya dibanding Mbak Sari tempikku makin lebih menggigit. Terus dengan satu sentakan kuat sang rudal sukses menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

“Au.. sakit..”

Saya melonjakkan pantatku lantaran kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Udah kepalang tanggung, saya pingin merasa enaknya bercinta. Tidak lama kemudian Mas Andi memompa pantatnya maju mundur.

“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”

“Aakh! Aakh! Auw!”

Saya menjerit-jerit kesakitan, tetapi semakin lama perasaan perih itu menjadi nikmat yang fantastis. vaginaku terasanya dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu.

“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”

Jerit kesakitanku menjadi jerit kesenangan. Keringat kami bercucuran menaikkan semangat gelora birahi kami.

Tetapi Mas Andi malahan mencabut penisnya serta tersenyum padaku. Saya jadi gak sabar terus bangun serta mendorongnya sampai telentang. Kakiku kukangkangkan pas diatas penisnya, dengan birahi yang mencapai puncak kutancapkan batang bazooka itu ke bawukku,

“Jrebb.. Ooh..” saya menjerit keenakan, terus dengan semangat 45 saya menaik turunkan pantatku sekalian kadangkala saya goyangkan pinggulku.

“Ouwh.. enak sekali tempikmu nggigit sekali sayang.. penisku terasanya diperas”

“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu ikut hebaat, bawukku terasanya dibor”

Saya menghujamkan pantatku beberapa kali dengan irama cepat. Saya terasa bertambah melayang-layang. Bagai kesetanan saya menjerit-jerit seperti kesurupan. Pada akhirnya sehabis 1/2 jam kami bergumul, saya terasa seluruhnya sel tubuhku bergabung jadi satu serta dan

“Aah pengen orgasme Mas..”

Saya memeluk erat-erat badan atletisnya sampai Mas Andi terasa sesak lantaran tekanan susuku yang montok itu.

“Kamu udah sayang? OK saat ini giliran saya!”

Saya mencabut vaginaku terus Mas Andi duduk di sofa sekalian mememerkan ‘tiang listriknya’. Saya bersimpuh dimukanya dengan lututku jadi sandaran. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan begitu tekun. Semakin lama kian cepat sekalian kadangkala saya isap dengan kuat.

“Crupp.. slurp.. mmh..”

“Oh yes.. kocok yang kuat sayang!”

Mas Andi mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku serta ke dua bola basket yang menggantung di dadaku. Saya bertambah bernafsu mengulum. Menjilati serta mengocok penisnya.

“Crupp crupp slurp!”

“Ooh yes.. senantiasa sayang yes.. saya hampir keluar sayang!”

Saya bertambah bergairah ngerjain penis big size itu. Semakin lama kian cepat cepat Cepat, terus lalu

“Croot.. croot..”

Penisnya menyemburkan sperma sangat banyak hingga membasahi rambut muka, tetek serta hampir seluruhnya tubuhku. Saya usap serta saya jilati semua maninya sampai licin gak tersisa, terus saya isap penisnya dengan kuat biar bekas maninya bisa kurasakan serta kutelan. 

WANITA BERHIJAB


Pada akhirnya kami berdua tergeletak lemas di atas karpet dengan badan bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya sampai 4 kali selanjutnya tidur berpelukan dengan badan telanjang. Benar-benar pengalaman yang begitu mengesankan.

Friday, November 9, 2018

SEPASANG KEKASIH NGENTOT LIVE DI IG

SEPASANG KEKASIH NGENTOT LIVE DI IG 

VIDIO SEX  - “Papa berharap kamu dapat mengawasi diri serta lakukan perbuatan baik, menurut pada Oom Benny serta TanteLenny..” kata papaku.

Saya cuma diam melihat memandang papaku yg terlihat kurang semangat lantaran kepergianku, lantas kupeluk papaku. 



“Saya akan tidak memilukan Papi..” kataku sekalian ketujuan ke pintu.

Saya naik angkot ketujuan ke terminal bus. Sewaktu telah diatas bus, saya mengayalkan apakah yg akan berlangsung sesudah itu sekalian mengharap mudah-mudahan cita-citaku bisa terwujud. Sesampainya di terminal, saya meneruskan dengan naik angkot ketujuan perumahan lux di daerah Darmo.

“Apa ini tempat tinggalnya..?” kataku dalam hati.

Nomornya sich bener. Maklum saya belum sempat ke tempat tinggalnya.

“Gila.., ini rumah apakah istana..?” gumamku bicara pada diriku sendiri.

Saya lekas mendesak bel yg terdapat pada pintu gerbang. Sejenak selanjutnya pintu gerbang di buka. Seseorang satpam berbadan gemuk mengamatiku, lantas menegurku. 



“Cari siapa ya..?” tanyanya.

“Apa benar ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.

“Ya benar.. sampean siapa?” tanyanya kembali.

“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”

“Kenapa tidak menyebutkan dari barusan, Sampean tentunya Den Welly, kan..? Tuan tengah keluar kota, tetapi Nyonya ada kembali nungguin.”

Sebentar saya telah ada di tempat di rumah lux yg di isi perlengkapan yg serba lux. Selang berapa saat seseorang wanita cantik berkulit putih bersih serta bertubuh seksi muncul dari area dalam. Jika kutebak usianya lebih kurang 35 tahunan, tetapi berikan seseorang gadis yg masihlah perawan.

Ia tersenyum demikian melihatku, “Kok terlambat Well..? Tante fikir kamu tidak jadi hadir..” kata wanita seksi itu sekalian senantiasa memandangiku.

“Iya Tante.. maaf..” jawabku pendek.

“Ya telah.., kamu hadir saja Tante benar-benar suka.. Pak Bowo.., mengantarkan Welly ke kamarnya..!” perintah Tante Lenny pada Bowo.

Lantas saya ikuti Pak Bowo ketujuan satu kamar yg ada pada sisi bawah tangga. Saya cukuplah suka mendiami kamar itu, lantaran saya langsung tertidur sampai sore hari. Sewaktu bangun saya lekas mandi, lantas berubah busana. Seterusnya saya keluar kamar akan berjalan-jalan di halamanbelakang yg luas. Sewaktu tengah asyik menghayal, tak diduga nada lembut serta manja menegurku. Saya cukup kaget serta melihat ke belakang. Nyata-nyatanya tanteku yg sore itu kenakan kimono dengan rokok di tangannya, rupanya dia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.

Tante tersenyum, serta pandangan yg nakal tertuju pada dadaku yg bagian serta berbulu lebat. Badanku memang cukuplah atletis lantaran seringkali berenang, fitness, serta saya memang mempunyaiwajah yg cukup ganteng.

“Kamu telah mandi ya, Wel..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku beri pujian pada.

Saya kaget bukan main sewaktu dia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus penisku, tentunya saya jadi salah tingkah.

“Saya pengen ke kamar dahulu Tante..” kataku takut jika kelak disaksikan Oom Benny.

“Tunggu sekejap Wel, Tante mau memohon tolong mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu turun barusan..” kata Tante Lenny sekalian merengek.

Lantas ia duduk seenaknya, sampai kimono yg tdk dikancing seluruh terungkap, serta sisi dalam tante kelihatan olehku. Hilang ingatan.., nyata-nyatanya dia tdk menggunakan CD, pernah juga kulihat bulu-bulu tipis di lebih kurang kemaluannya seperti habis dicukur. 




Saya membendung nafas serta coba mengubah pandangan, tetapi Tante Lenny yg tahu hal demikian justru menarik lenganku serta mengusung kaki kanannya membuktikan sisi yg sakit. Saya terpaksa sekali menyaksikan betis serta paha tante yg mulus serta padat itu.

“Tolong diurut ya Wel.., tetapi pelan-pelan saja ya..” tuturnya lembut.

Terpaksa sekali saya memijit betis tanteku, kendati hatiku risau serta bingung. Ditambah lagi sewaktu saya mengambil pandang menyaksikan paha serta selangkanganya, hingga terlihat selintas sisi yg berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sekalian tersenyum genit, saya kian bingung serta malu.

Itu pengalamanku pada hari pertama dalam rumah Oom Benny. Telah tiga Hari Oom Benny belum juga pulang pun, walaupun sebenarnya saya mau berjumpa dengannya, dan setiap malam saya diperintah oleh tante buat menemaninya bercakap, SEPASANG KEKASIH NGENTOT LIVE DI IG bahkan juga sering diminta temani saksikan VCD porno. Sungguh-sungguh hilang ingatan.Sampai pada satu malam tanteku mendesah kesakitan. Kala itu tante tengah tonton TV sendirian.

Tak diduga wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Wel..!” keluhnya sekalian memegangi keningnya.

“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget serta cemas.

“Kepala Tante cukup pusing.., aduh.. tolong bawa juga Tante ke kamar Wel..!” keluh tante sambilmemegangi kepalanya.

Saya jadi kebingungan serta serba salah.

“Saya panggil Pak Bowo dahulu ya Tante..?” usulku sekalian mau pergi.

Tetapi dalam sekejap tanteku melarangnya, “Nggak perlu, kembali juga Pak Bowo Tante suruh ke Pasuruan ngawal barang.”

Saya menjadi bertambah bingung. Terpaksa sekali kutuntun tanteku buat naik ke area atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, saya jadi gemeteran sekalian senantiasa menaiki tangga.Sesampainya dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yg seksi itu dengan telentang. Saya menarik napas lega serta punya maksud tinggalkan kamar. Baru-baru ini kubalikkan badan, nada lembut itu melarangku. 

SEPASANG KEKASIH


“Kamu pengen kemana..? Janganlah tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Wel..!”

Dengar itu semua tubuhku jadi terkenang pesan papi biar menuruti pengucapan Oom serta Tanteku.

Perlahan-lahan kubalikkan tubuh, nyata-nyatanya tanteku sudah melepas kimononya. Serta saat ini cuma tinggal CD saja. Tubuhnya yg masihlah padat bikin nafsuku naik, payudara yg masihlah montok serta melawan itu bikin penisku mulai tegang, lantaran saya belum sempat menyaksikan keindahan badan wanita dalam situasi telanjang begini, ditambah lagi tanteku menggeliat perlahan-lahan. Desahan bibirnya yg tipis mengundang nafsu serta birahiku, serta penisku kian dibuatnya tegang. Kuberanikan diri ambil langkah ketujuan ranjang.

Demikian sampai, tanteku yg pura-pura pusing itu tak diduga bangun, lantas memelukku serta mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yg hipersex itu dalam sekejap menanggalkan semua pakaianku.

“Jangan Tante.., janganlah, saya takut..” pintaku sekalian pengen menggunakan pakaianku kembali.

“Kalo kamu menampik, Tante akan teriak serta menuturkan pada banyak orang jika kamu pengen memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Saya cuma terdiam serta pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya serta dijilatinya tubuhku. Demikian tangan halusnya mengenggam penisku, saya langsung membalas ciumannya serta mulai menjilati payudaranya, lantas kukulum putingnya yg berwarna merah cukup kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan-lahan.

Sesudah itu kami mainkan urutan 69, hingga penisku disedot serta dikemutnya. Sangatlah nikmat, kurenggangkan ke dua pahanya sekalian kujilat-jilat kemaluannya yg mulai basah itu.

“Ahh.., aahh.., marilah senantiasa jilat Wel..! Janganlah berhenti..!” erang tanteku keenakan.

Rupanya tanteku keluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lantas kuhisap serta kutelan semua. Saya kian terangsang, kujilati kembali kesempatan ini lebih dalam, bahkan juga sampai ke duburnya. Selanjutnya kami berubah urutan, kesempatan ini saya berdiri serta tante jongkok sekalian mengulum penisku yg sangatlah tegang.

Nyata-nyatanya tanteku pintar sekali menjilat penis, tidaklah sampai lima menit saya telah keluar.

“Ahh.., marilah Tante.., senantiasa jilat sayang.., acchh..!” desahku sekalian kudorong keluar masuk di mulutnya penisku yg besar ini.

“Tante pengen keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sekalian kumuncratkan maniku di mulutnya.

Tante menelan semua maniku, bahkan juga masihlah mengocoknya mengharap masihlah ada bekasnya.

Sehabis sejenak penisku mulai bangun kembali. Sehabis tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kesempatan ini saya diatas serta tante dibawah. Cukup sulit sich, mungkin telah lama tdk service oleh Oom Benny. Sehabis kepalanya masuk, kudorong perlahan-lahan sampai masuk seluruhnya ke.

“Ayo Wel..! Gerakin dong Sayang..!” pinta tanteku sekalian menggerakkan pantatnya ke atas serta ke bawah lantaran dia saat ini ada dibawah.

Selanjutnya kudorong keluar masuk penisku dengan pergerakan yg cepat, hingga kian keras erangan tanteku.

Sejenak selanjutnya saya mau keluar, “Aahh..! Tante.., Welly sudah pengen keluar.., ahh..!” kataku.

“Sabar Sayang.., Tante sekejap kembali nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., fuck me Wel..! Kita sama ya Sayang..? Oh.. yeah..!”

Rupanya tanteku pun hampir orgasme. Rasa-rasanya seperti ada yg memijat-mijat penisku serta kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat serta memelukku sekalian kemaluannya keluarkan cairan yg menyemprot penisku. Tdk lama saya pun keluarkan air mani serta spermaku dalam vaginanya. Berasa demikian enaknya dunia ini. Selanjutnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Wel.., Tante tidak meduga baru kesempatan ini Tante rasakan kesenangan yg mengagumkan..!” ujarnya dengan nafas terengah-engah.

Saya diam gak menjawab, tetapi dalam hati saya terasa bersalah sudah terkait dengan tanteku serta takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tiada baju, lantas ia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana jika Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya terasa berdosa..” kataku lemah.

Tetapi tanteku justru tersenyum serta memelukku dengan mesra.

“Asal kamu tdk memberi kabar orang-orang, tindakan kita aman. Kembali juga Oommu itu sudah tidak dapat mengerjakan pertalian tubuh sudah lama. Ia itu impotent, Wel..!” papar wanita tiada baju yg penuh daya tarik itu.

“Jadi semuanya Tante melakukan lantaran Oom Benny tdk dapat menggauli Tante kembali, ya..?” tanyaku.

“Ya. Bukan sekali ini saja Tante mengerjakan hal ini.., sebelum sama kamu, Tante sempat melaksanakannya dengan sejumlah kawan usaha Oommu. Senantiasa jelas Tante tidak tahan jika 1 minggu tdk disentuh atau dipeluk laki laki..” papar Tante.

Saya jadi geleng kepala dengar keterangan tanteku. Lantas saya bekerja pengen pergi, tetapi dalam sekejap tante menahanku serta mengusap-usap dadaku yg berbulu.

“Well.., kamu mesti membersihkan badanmu dahulu.., mandilah biar fresh..!” tuturnya lembut.

Saya gak menjawab cuma menarik nafas panjang, lantas ambil langkah ke kamar mandi. Tubuhku berasa letih tetapi senang juga.

Demikianlah pengalaman di Surabaya yg kualami 6 tahun yang silam. Serta sampai waktu ini saya sudah punyai istri serta seseorang anak.

ANI SIGADIS DESA JUAL DIRI

ANI SIGADIS DESA JUAL DIRI KEPADA COWOK HIDING BELANG


VIDIO SEX - Cuman ada 4 kamar yg terisi ketika itu. Satu keluarga muda, mungkin baru berusia 30-an, Seseorang pria 1/2 baya, serta 2 wanita muda yg cantik serta seksi, umurnya kira-kira 22-27 (mereka tinggal satu kamar) serta saya. Kebetulan mereka berdua tinggal di samping kamarku. 




Sebutlah saja mereka Evi serta Silvi. Evi yg lebih muda tetap ada di dalam rumah sore hari, jadi saya kerap mengobrol dengannya. Satu minggu sehabis saya tinggal dalam tempat kost itu baru mulai pengembaraan seksku. Siang itu seperti biasa saya pulang kuliah serta datang dalam tempat kostku.

Tak berencana saya lihat ke kamar Evi, Evi tengah tidur siang. Mungkin lantaran hawa di temat kostku cukuplah panas ia tak tutup jendela serta cuma memanfaatkan kaos tipis serta celana pendek, serta waktu itu kaosnya dikit terungkap serta tampak payudaranya (Evi tidur tiada memanfaatkan bra). Waktu itu ikut darahku merasa naik serta penisku mengeras. 

Jujur saja, saya belumlah sempat lihat panorama seindah itu. Namun waktu itu saya cuman dapat memuji dengan memandangnya saja. Sehabis bahagia akupun masuk ke kamarku serta mengkhayal kalau saya dapat meraba payudara serta paha mulusnya. Kira-kira jam 3 sore saya keluar kamar, kulihat Evi udah bangun serta tengah duduk di muka kamarnya serta memang seperti biasa kost tempatku itu tengah sepi. 

Tetap dengan kemeja baru saja, akupun keluar serta mengobrol dengan Evi serta satu kali lagi saya cuman dapat memandangnya. Kamar kost Evi dalamnya cukuplah komplet, TV, VCD serta bahkan juga kulkas. Dengan dalih ingin tonton TV saya ajak Evi buat bercakap dalam saja. Meskipun bercakap, mataku sesekali melirik ke badannya serta mangagumi tubuhnya. 

 DEPO 100.000 DAPAT 100.000


Penisku mengeras lihat itu serta akupun bertambah was-was. Lihat saya was-was Evi tersenyum. “Kenapa Re?, Nggak enak yah duduk di bawah?”, Bertanya Evi sekalian senyum. “Ah nggak kok cuman kesemutan” jawabku sekenanya sekalian melirik ke arahnya. “Panas ya udaranya. Lihat, bajuku saja sampai basah sama keringat”, ujarnya sekalian menarik-narik pakaiannya. “Aku mandi dahulu yah, kamu ingin turut nggak mandi bareng saya?”, sekalian ketawa serta menyubit pinggangku. “Bener nih”, tantangku. 

Evi cuman ketawa serta berlalu ke kamar mandi. Kamar kost kami semasing ada kamar mandinya serta berada di belakangku. Tidak tahu mengapa tidak diduga VCD-nya menyala sendiri (nyatanya remotenya posisi olehku) serta nyatanya ada film di VCD-nya, serta itu film porno. Saya saksikan film itu serta tiada sepengetahuanku nyatanya Evi udah tuntas mandi serta sudah berdiri di belakangku. “Hayo tonton BF ya”, ujarnya tidak diduga membuatku kaget. 

Saya melihat serta oh god, Evi cuman memanfaatkan handuk saja. Tingginya yg 165 cm berkulit putih cuma memanfaatkan handuk hanya dada dengan payudaranya yabg dikit tampak serta bawahnya sejumlah centi saja dari lekuk pantatnya yg bundar. “Eh sorry vi, nggak berencana. VCD nya nyala sendiri” kataku sekalian mematikan VCD. “Kok dimatiin, sesudah ini adegannya sengit loh..?” ujarnya sekalian duduk di sebelahku serta menyalakan VCD kembali. 

Penisku yg udah mulai sejak tadi siang udah menegang jadi bertambah tegang saat ini ditambah lagi noton VCD itu ditemani seseorang Evi yg cantik di sebelahku dengan cuma memanfaatkan handuk. “Tuh kan adegannya seru” ujarnya. Waktu itu di VCD kelihatan sang bintang wanita tengah mengerang lantaran vaginanya dijilati. 

“Kalo dijilat begitu berasa enak nggak?” tanyaku. Evi tersenyum saja menjawabnya, “Dah, simak dahulu aja” Saat ini saya bertambah was-was serta penisku bertambah menegang. Evi kelihatan nikmati film itu serta nafasnya lantas bertambah berat mungkin lantaran gairahya yg mulai muncul sama seperti gairahku yg udah muncul mulai sejak tadi siang. Pelan-pelan saya mencium aroma wangi dari badan Evi yg fresh sehabis dia mandi. 

Serta saya lantas mencium lehernya. Evi lantas melengos. “Kenapa Ren?, Kamu ingin cium saya ya?” “Aku dah nggak kuat Vi, bisa yah saya cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, ujarnya sekalian meraba penisku di luar. Waktu itu saya gunakan celana pendek Hawaii. Saya diam saja serta selalu mencium lehernya. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun hingga tampak payudaranya yg putih serta indah. 

Putingnya yg cukup kecoklatan naik saat kuraba lembut. Akupun selekasnya melumat bibirnya sekalian tanganku meraba payudaranya. Evi lantas membalas ciumanku dengan hangatnya. “Hhh”, terdengar desisnya saat mulutku melaju turun serta mulai menciumi payudaranya yg lebih kurang mempunyai ukuran 36B. 




Tanganku lantas kian repot melepas semua handuknya hingga membuat jariku bisa dengan simpel menyelusup ke liang kewanitaannya. “Ssshhh selalu Ren”, desisnya bertambah jadi saat tanganku mengelus klitorisnya. Mulutku lantas repot menciumi-kedua bukit kembarnya. Tangan Evi yg awalnya di samping perlahan-lahan naik ke kepalaku serta meremas rambutku. 

Genggamannya kian kuat sejalan pergerakan tanganku di vaginanya yg udah mulai basah. Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya serta pada akhirnya hingga di liang kewanitaannya. “Aaahhh Ren, enak Ren” Evi menggelinjang hebat saat lidahku menyapu habis klitorisnya. Vaginanya yg udah basah dengan lendirnya bertambah basah oleh sapuan lidahku. 

Tangannya yg udah bebas bekerja ke penisku serta mengocok penisku. “Enak Vi” erangku terima kocokan di penisku. Penisku bertambah tegang serta mulai basah. “Besar ikut punyamu Ren” kata Evi di dalam racauannya. Lidahku lantas jadi bertambah giat melumat habis klitorisnya. Serta pada akhirnya kulihat lubang kewanitaannya serta kumasukan lidahku ke dalamnya. 

“Ren, kamu nakal Ren” racaunya serta badannya lantas menggeliat hebat, kocokannya lantas pada penisku bertambah cepat membuatku terengah-engah. Sehabis 15 menit lidahku mengobok-obok vagina serta lubang kewanitaannya, badan Evi lantas menegang diikuti desahan kepuasannya. Evi orgasme dengan menjepit kepalaku pada ke-2 paha putih mulusnya. Kocokan pada penisku lantas melemah walaupun sebenarnya saya tengah rasakan enaknya. 

Celanaku yg tetap terpakai saya terlepas serta kuarahkan batang kemaluanku ke mulut Evi. Evi lantas menarik penisku serta masukkan ke mulutnya serta menjilati kepala penisku. Tubuhkupun direbahkannya sekalian selalu mengulum penisku. Lama-lama kuluman Evi makin bertambah cepat membuatku rasakan nikmat yg belum juga kurasakannya awal mulanya. 

Sekalian nikmati kuluman Evi, saya lihat ke arahnya. Rambut hitamnya yg lebat menutupi sejumlah besar mukanya. Matanya terkadang terpejam serta melirik nakal ke arahku sekalian mengulum penisku dengan cepatnya. Akupun mengedit posisiku serta kembali menciumi sisi kewanitaannya serta melumat habis kllitorisnya kembali. Evi lantas mendesah serta kian cepat mengulum penisku sekalian terkadang tangannya mainkan buah zakarku. 

Lumayan lama ikut urutan 69 itu kulakukan dikarenakan kesenangan saling kami rasakan. Sampai pada akhirnya Evi alami orgasme yg ke-2 kalinya dengan desahan bahagia yg cukuplah panjang serta melepas kulumannya. “Ren, Masukin penismu dong Ren, jangan sampai untuk aku tersiksa” racau Evi pada desahannya. Akupun mengendalikan posisiku. 

SIGADIS DESA JUAL DIRI


Evi yg tetap tidur telentang dengan kaki menekuk buka pahanya hingga saya bisa lihat vagina indahnya. Kuarahkan batang kemaluanku yg udah menjadi membesar serta menegang ke lubang kewanitaannya. Pelan-pelan kumasukkan kepala penisku, kulihat Evi menggigit bibirnya saat penisku masuk ke vaginanya yg sempit. Akupun rasakan kesenangan yg baru kali itu kurasakan saat semua batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit serta seperti dipijat. 

Akupun mengerakkan pantatku maju mundur sekalian kulihat Evi pejamkan mata serta mendesah. Gak lama Evi lantas mengimbagi gerakanku dengan terkadang menggoyangkan pinggulnya. “Lebih cepat dikit Ren, ahhh, enak sekali”. Akupun mepercepat gerakanku. Evi lantas melenguh serta mendesah, serta pinggulnya lantas kian cepat bekerja. “Terus Ren”, ujarnya. 

Desahannya membuatku bertambah bernafsu serta akupun mencium bibirnya, lehernya serta belakang telingnya. Desahan serta nafasnya bertambah gak teratur. “Terus Ren, saya tidak lama kembali sampai”. Akupun mepercepat gerakanku serta gak lama Kaki Evi yg melingkar di pinggangku kuat begitu pula pelukannya. Evi sudah orgasme kembali. 

Lenguhannya yg panjang membuatku bertambah terangsang. Akan tetapi Evi menggerakkan tubuhku lantaran badannya cukuplah capek. “Kamu belum juga keluar ya Ren? Bertanya Evi. Ia lantas menarik penisku sekalian serta kembali mengulumnya. Kulumannya kesempatan ini lantas lumayan lama sekalian tanganku mainkan klitorisnya. 

Sehabis cukup lama, Evi lantas mengendalikan tempatnya serta memperagakan jenis woman on top. Ia duduk diatas perutku sekalian menggoyangkan pinggulnya serta terkadang memutarnya. Akupun coba bangun lantaran saya gak tahan lihat payudaranya yg putih. Saya pingin sekali mencium serta melumat payudara putih serta kenyalnya. Kucium payudaranya serta perlahan-lahan naik ke lehernya serta belakang telinganya. 

Saya sukai sekali mencium belakang telinganya lantaran Evi tetap mendesah hebat bila dibegitukan. Sejalan dengan desahan serta pergerakan tubuhnya yg bertambah cepat akupun terasa saya akan sampai puncak kenikmatanku. Desahan serta gerakannya kian cepat, pada akhirnya melemah dibarengi desahannya yg panjang. Akupun sampai puncak kenikmatanku waktu itu. 

Sekalian mendesah Evi lantas membaringkan tubuhnya ke kasur dengan urutan penisku tetap berada di dalamnya. Akupun perlahan-lahan mencabut batang kemaluaku yg sudah basah oleh cairannya serta cairanku sendiri. Kucium kembali bibirnya sekalian kuucapkan terima kasih kepadanya. “Makasih ya Vi, Ini pengalaman pertamaku, namun saya bahagia dengan dirimu”. 

“Aku ikut bahagia dengan kamu Ren. Kamu hebat Ren”. “Aku ikut Vi”, kataku sekalian mencium bibirnya kembali. Saya lantas berdiri serta kenakan bajuku kembali. Evi lantas mencermati penisku saat saya kenakan pakaian. Ia duduk serta kembali mengulum penisku. Namun itu tak berjalan lama walaupun sebenarnya penisku udah siap serta tegang kembali. 

“Di taruh buat lain waktu saja ya Ren”, ujarnya saat nafasku mulai kembali tak teratur. Saya cuma tersenyum, “Masih ada lain waktu ya Vi”. Evi cuma ketawa serta kembali lagi kamar mandi. Nyatanya ‘lain kali’ itu ialah besok harinya serta bersambung selalu tiap saat ada peluang. TAMAT