SEO page contents SEO page contents PUTRI VANIA ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, May 11, 2018

PUTRI VANIA

PUTRI VANIA BEGITU PANGGILANNYA


VIDIO SEX - Ochi yang masihlah ngekos ditempat itu, saat ini tidak terlalu sering sekali tampak lantaran kampusnya memanglah diharuskan untuk masuk asrama pada th. pertama. Namun tiap-tiap weekend, dia seringkali mengunjungiku serta kadangkala aku ajak jalan agar dia tidak jemu dengan situasi universitas yang kelihatannya miliki warna aktivitas baru untuk Ochi. 








Kesempatan ini aku tidak cerita berkenaan Ochi, namun dapat cerita berkenaan rekan satu kantorku yang bernama Vania Putri S. atau umum di panggil Vani. Vani juga rupanya perantau, tidak jauh dari kota ini, dia datang dari Bekasi.


“Lho Van, tuturnya lo sakit? ” sambut ku yang tengah mengatur berkas broadcast yang dapat aku bawakan kelak siang




“Iya nih Fer, masihlah gak enak tubuh sebenernya. Hanya si Bos minta gw temanin lo broadcast siang kelak. Kebetulan judul yang akan dibawain kelak siang gw telah memahami banget. Jadi ya apa bisa buat”

“Ohh nyatanya lo toh mitra gw kelak siang. Wah akan ramai dong nih kelak siang tentu listener nya dikarenakan ada lo”

“Hahaha dapat saja lo”

“Eh lo telah sarapan belum pula Van? ”

“Belum nih. Tadi gw bangun agak kesiangan jadi gak sempat nyiapin bekel”

“Ya telah, nih tolong lo susun sesuai sama kebolehan lo agar kelak bawain nya enak. Sarapan agar gw beli ke depan. Lo gak usah sangat banyak kegiatan. Siapin buat kelak siang saja. Oke? ”

“Wah terimakasih ya fer. Oke deh. Siap BOS! ”

“Haha ya telah gw cabut bentar ya. ”

“Oke”


Vani yaitu salah satunya penyiar yang ngasih rating tayangan tertinggi. Bayangin saja, bukan hanya apa-apa yaaa. Kalo kalian denger di radio, yang kalian denger nada kan? Yaitu sebutan nada ganteng, yaitu nada cantik. 


Nah meskipun penyiarnya gak ganteng benar-benar, atau gak cantik beneran, tapi nada nya itu yang buat kuping nyaman. Tapi lain sama Vani, aslinya itu cantik bener. Nada nya cantik juga. Maka dari itu rating tayangan yang dia pegang tentu ramai bener. Secara fans nya Vani itu bejibun seantero Bogor.


Siang ini aku serta Vani mengulas berkenaan wisata kuliner yang berada di kota ini. Dari es duren, asinan, roti unyil, pizza kayu bakar, sop buah, es duren, makanan murah, makanan mahal, resto ini itu, serta yang lain. Sudah dapat diperkirakan hari ini ramai request yang masuk. Request minta ini itu. 


Untungnya Vani memahami banget sama materi ini, soalnya dia memang hoby nya wisata kuliner. Tapi tak tahu mengapa body nya tidak ada melar-melarnya pengen jumlah makan dia seporsi kuli (kata orang warteg) serta senang jajan ini itu.


“Huwaahhh kelar juga Van. Thanks banget ya lo telah bantu n temanin gw tayangan siang hari ini. Kalo tidak ada lo tak tahu bagaimana gw ngadepin listeners. Serta lo juga gak keliatan kaya orang sakit. Semangat banget tadi”


“Hayah enjoy saja sekali lagi Fer. Gw juga seneng ko jadi mitra lo, soalnya lo juga enak bawain nya. Konyol lo gak garing, jadi gw nya juga semangat. Yaa itung-itung kaya gini nih buat gw cepet sembuh dari sakit. Hehehe thanks ya Fer. ”

“Siipp duanya sama Van. Lo segera balik setelah ini? ”

“Iya Fer, gw sekalian pengen istirahat. ”

“Gw anter ya. Gw juga tidak ada aktivitas lagi”

“Eh gpp nih? Ya telah hehehe pengen saja gw mah. Agar gak cape ngangkot”

“Lo sich mengapa gak cicil motor saja sich? Gw saja telah pengen jalan 6 bln. nih angsuran”

“Belum kepikiran gw. Kelak saja deh. Hehe”

“Yuk deh beberes, kita pulang setelah ini. ”



“Ka Fer. Ochi minggu ini gak pulang ke kosan. Ada acara di universitas. Satu angkatan disuruh datang soalnya. Maaf ya ka belum pula dapat nemenin weekend ini. ”


Wahh sepi dong weekend ini tidak ada yang bawel bangunin setiap pagi. Tapi gak apalah. Untuk dunia baru Ochi yang lebih luas.


“Oke Ochi. Take care ya disana. Kaka tunggulah minggu depan : *”

“Oke ka. Miss you : *”

“Fer, yuk cabut”

“Ohh ehh iya. Yuk. Btw, lo setelah mandi? ”

“Iya belum lama panas banget gw. Jadi mandi bentar di kamar mandi staff”

“Ohh pantes”


Broadcast hari ini tuntas jam 2 siang. Saat itu aku antar Vani pulang ke kosan nya. Namun, kelihatannya ada yang aneh. Ini mah jalan aku pulang ke kosan.


“Van, kosan lo yang mana? ”

“Lurus saja, kelak ada bangunan ijo, pager item. Itu kosan gw. ”

“HAH? Jadi lo ngekos di samping kosan gw? Itu kan kosan spesial cewe nya pak Haji Mansur kan? ”

“LOH lo jadi ngekos Haji Mansur juga? Mengapa gak katakan kampret. Tau gitu gw setiap hari nebeng elo Fer. Cape-cape gw naik angkot. Ah”

“Hahahaha ya lo gak katakan sich. Mana tau gw. Hahaha ya telah deehhh ikhlas gw setiap hari jadi ojek lo. ”

“Nah gitu doong. Kan biaya nya lumayan buat wiskul (wisata kuliner) lagi”

“Buseett makan mulu lo. Tapi gak gemuk-gemuk. Tetep saja body lo bagus gitu”

“Ehh masa body gw bagus? Umum saja ah. Dapat saja lo”

“Hehehe gak gombal loh gw. Fakta”

“Hahaha ya telah. Naahh ampe kan. Gw turun dahulu ya. Eh fer gw pengen simak kosan lo dong sisi mana. Siapa tau gw dapat main-main pabila sekali lagi bosen”

“Ya telah yuk masuk. Gw parkir motor sebentar. Lo tunggulah di tangga situ dlu ya”

“Okee”


Sesudah ku parkir motor ku, Vani masihlah clingak clinguk lihat kondisi lebih kurang.


“Fer, ko sepi? ”

“Ya iya lah sepi. Sebagian besar kan pada kerja. Sepertinya sich mereka sabtu masihlah masuk atau tak tahu mereka hangout weekend kali. Kita doang ini yg dapat pulang siang. Yuk naik ke atas”

“Ehh gw hanya pengen simak doang ko. Kamar lo sisi mana? ”

“Loh gak masuk dahulu? Tuch kamar gw yg atas paling pojok”

“Oh itu. Kelak deh kapan-kapan seandainya bosen di kosan gw main kesini ya. Kebetulan gw telah ada janji sama Selly buat cabut ke Boper beli martabak”

“Anjir makan sekali lagi. Oke lah tiati saja di jalan”

“Bukan buat gw odong. Buat Selly tuch tuturnya ngidam. Hahaha hamil saja kaga, pakai ngidam. Dah yaa Fer gw cabut dahulu. Byee”

“Byee. . ” 


Gak diduga, nyatanya Vani jadi tetangga kosan. Jadi ada teman bercakap deh.


25 Oktober 2011



Sudah lebih kurang sebulan seandainya jam pulang ku sama juga dengan Vani, tentu senantiasa aku antar dia. Namun Selasa ini berlainan. Sesudah perayaan kecil-kecilan ditempat tayangan lantaran hari ini pas ulang tahunku yang ke-26, Vani juga menginginkan turut ke kosan ku lantaran kacaunya muka serta baju ku akibatnya terserang lemparan tepung serta cake. Hahaha kaya masihlah anak muda saja dah.


“Udah sich lo nyetir saja. Barang lo agar gw yg bawa. Lo ampe berantakan gini. Mengapa sich gak pengen pakai kamar mandi kantor? Lagian masihlah jam 7an juga”

“Lebih pewe di kosan ah Van. Cabut yuk. ”

“Yuk deh”


Sesampainya di kosan, aku persilakan Vani naik ke kamar ku lebih dahulu, sedang aku memarkir motor ditempat umum.


Ckleekk krotak krotak



“waahh rapi juga kamar lo Fer. Gw fikir semuanya kamar cowo tentu berantakan”

“hahaha ngga doong. Gw gitu loh”


(Walau sebenarnya harusnya setiap weekdays, kamar ini berantakan. Serta dapat rapi setiap weekend. Siapa yang mengatur? Sudah pasti dirapikan sendiri, rata-rata Ochi dateng. Tapi ngga. Soalnya pabila gak rapi, bisa-bisa kepala ku digetok panci sekali lagi sama Ochi)


Vani lihat saksikan seputar kamar ku. Serta matanya juga tertuju pada satu bingkai photo. Ya, photo aku serta Ochi. 


“Ehh siapa nih? Pacar lo? ”

“Bukaaann. Itu ade-ade an gw. Tuch samping kamar. Tapi dia masihlah di universitas. Minggu ini gak balik. ”

“Ahh ade apa adeee. . Udeh sich ngaku saja, pacar lo kan? ”

“Bukan bukan hanya. Gw serta dia sama-sama respect saja. Gak ada kemauan buat pacaran. Dia juga begitu”

“Ohh bener nih? Hahahaha oke laahh”

“Oke mengapa? ”

“Ehh ngg ngga ko gpp. Gw pinjem kasur lo bentar ya. Mau rebahan. ”

“Ya telah pakai saja. Gw juga pengen mandi sebentar. Bau tepung terigu campur telor gini gw. Digoreng jadi crispy kali yak”

“Hahaha ya telah sich buruan sana. Agar seger”


Vani aku tinggal mandi. Tapi saat sebelum itu aku gunakan lagu jazz dari pemusik Saxophone dari Media Player laptop ku.


“FEEERRRR. . LO ADA PILM BAGUS GAAAA? GW SUNTUK NIH”

“Ada. Mencari saja di drive D folder Film. Gak usah teriaaakk plaud. Gw denger ko. ”

“Hehe maap. Oke thank you”


Setengah jam lalu, aku yang telah tuntas mandi serta mematikan keran air, sayup-sayup terdengar nada rintihan. Modyaarrr, jangan-jangan Vani ngeliat koleksi bokep di laptop dikarenakan hidden folder nya blm di unhidden sekali lagi. Wah krusial. Namun, kelihatannya nada desahan itu aku kenal nada nya, Ya! Nada Vani. Itu nada desahan Vani! ! !

Keran air tetaplah aku nyalakan. Pelan-pelan aku buka pintu agar tidak menyebabkan nada. Aku intip sebentar ke meja tempat aku menyimpan laptop…


Deggg Vani tengah masturbasi!



Jeans nya telah di turunkan dibawah dengkul, tshirt nya telah terangkat hingga sisi dada nya terbuka. Bra nya telah terangkat ke atas memperlihatkan payudara Vani yang mengkal. Body nya putih mulus, tanpa ada cacat. Tangan kanan Vani tengah mengocok memek nya, serta tangan kiri nya juga memainkan puting sisi kiri.


“Uhhhh mmhhhh duuhh enakkk. Mmmmmhhhhh”

Aku yang cuma berbalut handuk saja, takjub dengan pemandangan itu. Hingga kontolku jadi keras.


“Uhhh aduuhh cepet mainin memek gw Feerr. . uuuhh ampuunn enak bangettt. Ohhh Feeerrr. . ”


DEG



Aku yang waktu itu terpaku, terdengar desahan Vani menyebut Fer. Tak tahu itu aku atau orang yang lain. Buat diriku membulatkan niat hampiri Vani ke belakang kursi meja computer.

0 comments: