SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Sunday, April 29, 2018

DOCTOR

DOCTOR SEX MESUM 


VIDIO SEX - Terlebih dulu aku perkenalkan diri, namaku Asep (samaran), 21 th., tinggi 171 cm, berat yang baik. Aku termasuk cowok yang cakep serta banyak yang naksir aku, tapi yah.. bagaimana ya! aku mempunyai penis yang cukup besar untuk dapat buat cewek klepek-klepek serta tak tahan untuk sekian kali orgasme.


Kepala batang kemaluan yang besar serta ditumbuhi rambut yang cukup rapi, rata serta tak gondrong karna kelak dapat mengganggu cewek untuk “karaoke”. Aku memiliki daya seks yang tinggi sekali. Aku dapat jalankan masturbasi hingga 3 – 4 kali. Hobyku nonton bokep, hingga aku cukup mahir dalam style-gaya yang dapat buat cewek kelaparan seks. Sesudah nonton film bokep aku tak lupa untuk masturbasi. 





Narasi panas Cerita ini bermula dari beli nasi kuning saat pagi hari. Seperti umum setiap pagi perutku tak dapat di ajak kompromi untuk berunding berkenaan problem makan, segera saja sesudah membereskan diri (belum juga mandi nih) segera mencari makanan untuk mengganjal perut yang “ngomel” ini. 


Sesudah sebagian lama putar-putar dengan motor, aku ketemu dengan seseorang cewek yang jual nasi kuning yang laku sekali. Sesudah kuparkir di samping tempat jualannya itu, lantas aku ngantri untuk memperoleh giliran nasi kuning. Aku mengagumi akan sekali dengan penjual nasi kuning ini. 


KEPALA KEMALUAN MASUK KE VAGINA KU




Kuketahui namanya Naning, umurnya kurang lebih 25 th. serta dia mempunyai muka yang natural sekali serta cantik, terlebih dia terlihat baru mandi terlihat dari rambut yang belum juga kering penuh. Dia tingginya 165 cm serta berat yang baik (langsing serta seksi) dengan rambut yang pendek sebahu. Dia mempunyai susu yang cukupan (34), cukup dapat untuk dikulum serta dijilat kok! narasi panas.



Saat itu Naning menggunakan kaos oblong yang agak longgar serta celana batik komprang. Aku ambil tempat di sebelahnya, pasnya ditempat pengambilan bungkus nasi kuning yang letaknya agak ke bawah. Dari tempat itu aku dengan leluasa lihat bentuk susu Naning yang dibungkus kaos serta BH, walaupun tak demikian besar aku senangi sekali dengan susunya yang masih tetap tegak serta padat diisi. narasi panas.





Ya.. andaikata..! kata hati mengharapkan besar untuk coba vagina serta susu untuk dijilati, tentu dia senangi serta menggeliat deh. narasi panas. Sesudah sebagian menit lalu, konsumen udah tak ada sekali lagi tinggal aku menjadi konsumen yang paling akhir. “Mau beli nasi kuning, Mas? ” sapanya ambil bungkus nasi di depanku, aku tak segera jawab karna asyik sekali lihat susu Naning menggelantung itu.



“E.. Mas jadi beli tidak sich.. ” Sapa Naning agak ketus. “Oh.. ya Mbak, 1 saja ya.. sambel lebih deh.. ” sembari gelagapan kubalas sapaan Naning. Aku meyakini barusan si Naning tahu tingkah lakuku yang memandangi senantiasa dadanya yang aduhai itu, oleh sebab itu aku berniat tanya-tanya apa sajakah yang dapat untuk dia lupa dengan peristiwa yang barusan. 


GAGAH NYA DOKTER KU 



Dari hasil perbincangan itu kami sama-sama mengetahui satu sama yang beda walaupun hanya nama serta sekelilingnya. Naning ini anak ke-2 dari tiga bersaudara, dia tak kuliah sekali lagi karna tuntutan orangtuanya untuk menolong berjualan nasi kuning saja. 



Aku punya niat untuk menolong Naning untuk beres-beres dagangannya, karna aku tahu kalau aku yaitu konsumen paling akhir serta nasi kuning udah habis terjual. narasi panas. “E.. bisa tidak bila Asep bantuin beres-beres barangnya? ” rayuku. “Jangan! ngerepotin saja, ” sembari malu-malu Naning berkata. “Nggak kok, bisa ya.. ” rayuku.



Hingga sebagian menit aku merayu biar dapat menolong Naning untuk beres-beres dagangannya, pada akhirnya aku bisa pula. Memang sich, beberapa barang untuk jualan nasi kuning tak demikian banyak, jadi cuma butuh 1x jalan saja. 



Aku membawa barang yang berat serta Naning yang enteng. Sesudah sesampai di tempat tinggalnya, narasi panas. “Mas, ditempatkan diatas meja saja, sebentar ya.. aku ke kamar mandi sebentar, bila ingin makan nasi kuningnya ambillah sendok di dapur sendiri ya.. ” kata Naning dengan meneruskan langkahnya ke kamar mandi.



Sesudah sebagian menit aku hanya duduk serta mencermati tempat tinggalnya, aku merasa lapar sekali serta punya niat untuk ambil sendok di dapur yang letaknya tak demikian jauh dari kamar mandi Naning. Sesampainya di dapur, terdengar Naning nada pintu dari kamar mandi, eh nyatanya Naning baru saja saja masuk ke kamar mandi serta peluang ini aku tak sia-siakan saja. 



Aku jalan pelan-pelan ke depan pintu kamar mandi itu serta jongkok dimuka lubang pintu kamar mandi hingga dapat lihat apa yang berada di dalam sana walaupun benar-benar agak sempit sich.



Ya.. asem tenan, masak susunya telah ditutup, aku kecewa sekali serta aku kembali duduk di teras sembari makan nasi kuning sembari tutup pintu depan tempat tinggal Naning. narasi panas. Narasi Seks 2016 Pijatan Plus Penjual Nasi Kuning – Serta sebagian menit lalu, Naning keluar dari kamar mandi, Ee.. dia gunakan handuk yang dililitkan ke tubuhnya. 



Handuk yang amat-amat mini sekali deh, panjangnya di dekat pangkal paha, oh.. indah sekali. Dia cuma gunakan BH serta CD didalam handuk, karna tampak di pantatnya yang padat itu terawah CD-nya serta tali BH yang berada di bahunya.



“Ee.. Mas Asep mengapa kok bengong? ” “Oo.. e.. o.. tak.. kok ini pedas, ” sembari meneruskan makannya. “Ya.. ambillah saja minum di belakang, aku ingin ubah dahulu, ” saut Naning sembari mengambil langkah ke kamarnya yang letaknya di sampingku serta dia menutupnya tak penuh. 2 menit lalu, “Mas Asep dapat bantuin Naning ambilin bedak di kamar mandi, tidak? ” “Ya.. sebentar! ” aku segera menuju ke kamar mandi serta ambil bedak yang dia maksudkan. “Ini bedaknya, ” aku masih tetap diluar pintu kamar Naning.




“Masuk saja Mas tak dikunci kok, ” saut Naning. Sesudah aku buka pintu serta masuk ke kamar Naning, tampak Naning tengah dimuka seperti sembari duduk serta dia tetaplah gunakan handuk yang dia gunakan barusan sembari menyisir rambut basahnya itu, sembari mendekat. narasi panas. “Ini Mbak bedaknya, ” sembari menyodorkan bedak ke arah Naning. 


“E.. dapat minta pertolongan tidak! ” sembari membalikkan muka ke arahku. “Apa tuch.. ” “Bantuin aku untuk meratakan bedak di punggungku dong, aku kan tak dapat meratakan sendiri, ” kata Naning memaparkan permintaannya. “Apa? meratakan ke badan Mbak, apa tak.. ” basa basiku. 


Sebelumnya kata itu selesai, “Takut ketahuan ortuku ya.. atau orang-orang, ortu sekali lagi pergi serta bila malu ya tutup saja pintu itu, ” kata Naning. Aku mengambil langkah ke arah pintu kamar Naning serta tutup pintu itu serta tak lupa aku menguncinya, kemudian aku balik ke arah Mbak Naning serta woow.. wowo.. wow.. woow.. dia udah terkurap diatas ranjang dengan handuk yg tidak dililitkan sekali lagi, cuma untuk penutup sisi badan belakang saja.



Serta aku menuju tepi ranjang di samping Naning. narasi panas. “Udah, mulai meratakan saja, e.. yang rata lho..! ” sembari melihat ke belakang serta mengangkat kepalanya ke atas bantal. Aku dari mulai punggung atas mulus Naning, aku taburkan dahulu bedak disekitar punggung atas Naning serta meratakan dengan tanganku. 


Ayy.. mulus sekali ini punggung, batang kemaluanku mulai tegang tapi aku tahan jangan pernah ketahuan deh. Meratakan dari atas punggung, ke samping kiri serta kanan, aku berniat sembari mengelus-elus lembut, punggung Naning serta terdengar sayup-sayup nafas Naning yang panjang.



Hobysex69 - Aku mulai turunkan tanganku untuk meratakan ke sisi punggung sisi tengah yang masih tetap tertutup oleh handuk. “Mas Asep, bila handuknya menghambat ya.. di terlepas saja, ” kata Naning sembari metutup matanya. “Ya.. bisa, ” hati berdebar mau tahu apa yang berada di dalam sana. 


Aku mulai membuka handuk serta ah.. wowowo terlihatlah punggung Naning serta pantat yang tegak putih tampak bebas, batang kemaluanku lebih tegang saja lihat pemandangan yang demikian indahnya, kulit Naning amatlah mulus tanpa ada cacat sekalipun. Aku mulai menaburkan bedak diatas punggung Naning hingga diatas pantat Naning yang masih tetap tertutup oleh CD, sesudah menaburkan bedak aku mulai meratakan dengan ke-2 tanganku ini. 


Ah.. aku dapat juga nikmati badan Naning yang belakang dengan meraba-raba serta mengelus-elus dengan lembut, aku berniat tak buka kaitan BH-nya ya.. agar dia yang minta saja dibukakan.


Sembari menyenggol-nyenggol kaitan BH Naning biar Naning terasa aku kehalangan dengan kaitan BH-nya itu serta.. “Mas, kaitan BH-nya dicopot saja agar dapat meratakan bedak dengan leluasa, ” kata Naning yang masih tetap menutupkan matanya, mungkin saja biar dapat nikmati rabaan serta elusan tanganku ini. Sesudah kaitan BH aku buka serta BHnya masih tetap tak lepas dari ke-2 tangan Naning (cuma kaitan BH yang terlepas) tampak olehku benjolan susu Naning dari tepi tubuhnya yang mulus itu.



Aku pelan-pelan meneruskan meratan bedak sekali lagi serta sedikit-sedikit turun ke samping tubuh Naning yang dekat dengan benjolan susu Naning itu, dengan pelan-pelan aku meraba-raba dengan argumen meratakan bedak. Oh.. kental serta empuk, man! Waktu itu juga Naning menarik nafas panjang serta “Sesstsst eh.. ” sembari menggigit bibir bawahnya. 



Aku tahu bila ia udah terangsang serta aku lanjutkan untuk meraba serta meremas sedikit benjolan susu Naning yang berada di samping tubuhnya itu walaupun puting susunya belum juga terlihat, nafas serta erangan lembut masih tetap terdengar walaupun Naning mengusahakan sembunyikannya dariku.



Aku tidak ingin cepat-cepat. Aku meneruskan meratakan di pinggang Naning, waktu aku mengelus-elus pada bagian ke-2 pinggangnya dia mengerang agak keras, “Ssts seestt.. ah.. geli Mas janganlah di situ ah.. geli yang beda saja, ” kata Naning sembari tutup mata serta menggigit bibir bawahnya yang seksi itu. 


Aku mulai menaburkan bedak ke ke-2 kaki Naning hingga telapak kakinya juga aku berikan bedak, selangkangan Naning masih tetap tertutup rapat automatis aku tak dapat lihat ke sisi benjolan vagina yang masih tetap tertutup oleh CD itu.



Aku mesti dapat bagaimana caranya untuk buka selangkangan ini agar tak terlihat, aku berniat mau mencicipi vagina Naning, akalku senantiasa berputar-putar. narasi panas. Aku mulai meratakan dari pangkal paha Naning, aku mengelus-elus dari atas serta ke bawah berkali-kali sembari sedikit-sedikit mengusahakan memperlebar selangkangan Naning yang masih tetap rapat itu serta lama-lama sukses juga aku memperlebar selangkangan Naning serta terlihatlah CD Naning yang udah basah pada bagian vaginanya serta Naning udah mulai terangsang berat, tampak dari erangan yang semakin lama semakin keras saja. narasi panas.



Aku senantiasa memutar-mutarkan ibu jariku di permukaan vagina Naning yang masih tetap tertutup oleh CD-nya itu, aku tekan serta putar serta gesek-gesek serta semakin lama semakin cepat gesekan serta desakan ibu jariku ini. “Ah.. oh ye.. sstt ah.. senantiasa.. jang.. an berhenti Sep.. oh.. ye.. ” 


Naning mulai terangsang berat serta tak segan-segan keluarkan erangan yang keras. “Ya.. tekan yang keras.. Sep.. oh.. ye.. buka.. CD-nya Sep.. please.. ” keinginan Naning yang masih tetap tutup matanya, berniat aku tidak ingin buka CD-nya agar dia tersiksa dengan rabaan serta elusan nikmat ibu jari di permukaan vaginanya yang masih tetap tertutup oleh CD-nya itu. “Ah.. Sep.. aku.. oh.. ”


Belahan susu Naning tampak beberapa permukaan susu tampak tapi putingnya masih tetap tersembunyi di BH. Serta CD yang udah benar-benar basah serta selangkangan Naning udah dilebarkannya sendiri hingga dapat lihat CD yang benar-benar basah itu. narasi panas. 


Aku mulai menaburkan bedak diatas badan Naning tapi sedikit. Aku mulai meraba pada bagian leher Naning dengan masih tetap menggigit bibir bawahnya serta mata tertutup rapat serta perlahan turun di dekat bongkahan dada yang aduhai itu dengan sedikit menyenggol-nyenggol BH-nya serta nyatanya dia jelas maksudku serta.. “Sep, terlepas saja semuanya apa yang berada di badanku please, cepet Sep! ” kata Naning yang masih tetap tutup mata yg tidak sabaran untuk bercinta denganku karna udah terangsang berat sekali, terlebih tertahannya orgasme pertamanya.



Lalu aku pelan-pelan tambahkan jari-jariku ke BH Naning, dia jadi tambah mengerang keenakan, “Ssstss ah.. ye.. teruss.. ” kepal Naning ke kanan serta ke kiri terlebih saat aku memegang puting susunya serta aku selekasnya buka BH Naning yang dari barusan tak tahan rasa-rasanya aku ingin saksikan susu mulus Naning. Tuing.. tuing.. susu Naning terlihat terang dimuka wajahku, pelan-pelan aku mulai meraba seputar permukaan dada Naning. 


Narasi panas. “Ah.. ya.. Sep.. tengahnya Sep.. Sep.. ya.. oh.. te.. rus.. ” Naning memohon sembari menggigit bibir bawah Naning, aku segera menjilat ujung puting Naning dengan ujung lidahku dengan begitu pelan-pelan sekali. “Ah.. scrut.. ” aku coba rasa puting Naning, aku putar-putar ujung lidahku diatas puting Naning serta di belahan susunya, dia menggeliat sembari mengangkat turunkan dadanya hingga melekat penuh di wajahku.



Kuremas serta tekan susu Naning dengan ke-2 tanganku, lantas aku pelan-pelan turun ke pusar dengan tetaplah ujung lidahku bermain diatas perut Naning. “Ah.. sstt ah.. oh.. ye.. senantiasa Sep.. ke bawah i.. ya.. ” aku rasa Naning udah tak sabar sekali lagi, tangan Naning mulai memegang batang kemaluanku yang masih tetap didalam celana, dia meremas-remas serta mengelus-elus. 



Tangan kananku meraba CD Naning serta aku mengusahakan buka CD-nya serta Naning membantuku dengan mengangkat pantatnya serta wow.. wow.. vaginanya basah sekali karena rangsanganku barusan. Vagina Naning dengan bibir yang tidak tebal serta di tepi vagina tak ada rambut tapi diatas vaginanya tumbuh rambut yang tidak tebal rapi dengan bentuk segitiga yang sempat kulihat di BF.

Friday, April 27, 2018

GADIS BAYARAN

GADIS BAYARAN YANG CANTIK 







VIDIO SEX - Malam makin gelap waktu aku meniti perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri karna bosku pada akhirnya mengambil keputusan untuk tinggal beberapa waktu disana.


Bosku sekarang ini tengah pingin coba buka usaha baru, yakni usaha batik pekalongan. Konon tuturnya batik Pekalongan mutunya bagus serta harga nya terjangkau. Makanya dia bela-belain tinggal disana beberapa waktu sembari mencari produsen batik yang dapat di ajak kerja sama. Tadinya tugasku yaitu mengawal dimanapun ia pergi. Namun karna dia miliki saudara disana, pada akhirnya aku diminta pulang ke Jakarta.


Lalu mataku tertuju pada suatu tempat tinggal (kupikir itu tempat tinggal makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas serta tertutupi oleh rumput Jepang. Hmm, kayaknya tempatnya enak, ada tempat parkir mobilnya sekali lagi. Aku juga selekasnya membelokkan mobil serta kuparkir pas didepan tempat tinggal itu.


Di terasnya kulihat tengah duduk 4 orang wanita dengan baju yang cukup sexy. Aku masih tetap belum juga berfikir yang aneh-aneh saat itu. Yang terutama bagiku sekarang ini yaitu beristirahat serta melepas capek sehabis meniti perjalanan yang cukup jauh.


Waktu aku jalan ke arah teras, salah seseorang dari mereka menghampiriku dengan style yang centil serta manja,


“Cari apa, A’? ”


Mataku yang sejak dari barusan telah cukup mengantuk sontak saja segera melebar sekali lagi. Perempuan itu kurang lebih berumur 35 tahunan kenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang kayaknya berniat untuk menonjolkan aset kepunyaannya itu, dipadukan dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 benjolan disana seperti terjepit pingin meronta keluar, dengan belahan yang masih tetap indah di tengahnya. Kulitnya kuning langsat walau otot di sisi lengan telah mulai sedikit mengendur.

PERTAMA KALI AKU BERHUBUNGAN 


Mandapati pemandangan sesuai sama itu, aku jadi tergagap-gagap,

“Emm.. anu… mmmm, ingin mencari makan. Laper nih dari barusan siang belom makan. Sama ingin istirahat dahulu, pegel dari barusan nyetir terus-terusan. ”

“Ayuk atuh, A’. Masuk dahulu, di dalam masih tetap ada makanan kok. Enjoy dahulu saja A’. Kalo pegel-pegel, kita dapat juga mijitin kok. ” tangannya segera menggandengku serta tempelkan payudaranya ke lenganku sambil tersenyum nakal.



Ah, kurasakan suatu hal yang kenyal menjepit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapakah ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, fikirku. Nikmati saja kondisi ini.

Seperti kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Waktu jalan kedalam, mataku masih tetap pernah melirik 3 orang sekali lagi yang tengah duduk di teras.

Gadis yang ke-2 bertubuh agak chubby, rambutnya dia gelung ke atas menonjolkan nuansa tengkuknya yang putih itu. Memanfaatkan pakaian terusan bermotif batik dengan type babby doll. Sepertinya umurnya sekitaran 28-30 th.. Dia juga melemparkan senyuman kepadaku.

Hingga didalam aku juga pilih menu ayam goreng dengan sambal serta lalapan. Aku makan dengan lahapnya, karna perutku memanglah telah kelaparan mulai sejak barusan siang. Usai makan aku juga minum satu gelas teh hangat yang telah kupesan terlebih dulu.

Pada akhirnya dapat terbayar juga rasa lapar yang telah melilitku mulai sejak barusan siang. Ketika aku tengah nikmati kesibukan santaiku, si tante menawariku suatu hal, “Si Aa’ lelah? Kita juga sedia layanan pijit loh. Tinggal tentukan saja sama siapa. Tuch, teteh miliki 3 anak buah yg siap melayani. Aa’ tinggal tentukan saja. ” tuturnya dengan suara manja.

What? Seumur-umur aku belum juga sempat dipijit terlebih oleh wanita yang belum juga aku kenal. Tapi baiklah, apa kelirunya coba, demikian fikirku.

“Mmmm memang berapakah tarifnya? Mahal gak? ”

“Ah, si Aa’ bisaan. Tenang saja A’, yang utama mah Aa’ senang. Ini mumpung sekali lagi promo. ” jawab si teteh genit.

“Promo? Kaya swalayan saja, pakai promo semua. Ya telah, aku tentukan satu ya. Bebas nih milihnya? ”

“Iya tentukan saja tuch yang di luar. Kalo yang kurus namanya Hana, seandainya yang agak gemuk namanya Rosma, nah seandainya yang satunya sekali lagi namanya Santi, tapi dia masih tetap baru serta belum juga demikian pengalaman. ” tuturnya sembari senyum-senyum nakal.

“Kalo gitu aku tentukan si Santi, Teh. ” jawabku mantab.

Si teteh juga selekasnya berikan kode pada Santi. Dan tanpa ada mesti menanti lama Santi sudah menggamit lenganku serta mengajakku kedalam di antara kamar yang ada.

Ketika aku masih tetap termangu memandang kondisi seputar, nada Santi yang lembut mengagetkanku.

“Ayo atuh A’, jadi pijit gak? Kok jadi bengong di pintu saja? ”

“Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku juga selekasnya ambil tempat ditempat tidur.

“Bajunya di buka dahulu atuh A’. Masa pijit masih tetap pakai pakaian demikian. ” kata Santi dengan manja.

“Punten A’, celana panjangnya dilepaskan juga atuh. Kelak Santi sulit mijitnya seandainya masih tetap pakai celana demikian. ”

BESARNYA KEMALUAN   


Wow, aku kaget. Problemnya aku cuma memakai boxer dibalik celana panjangku. Masih tetap ada sedikit rasa risih untuk cuma kenakan boxer didepan gadis manis yang belum juga aku kenal ini. Namun waktu aku memandang muka manis nan sensual dan melirik sedikit ke bawah lehernya dimana bergantung dua buah gundukan padat dan diisi itu, akal sehatku terkalahkan. Pada akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.

Dia juga mulai memijit enteng mulai dari bawah kakiku. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag telah pegal karna memijak pedal sepanjang hari. Dari kaki, dia berpindah ke leher lalu turun menuju punggung. Tanganku juga tidak lupa ia relaksasi.

“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semuanya ya? Tentu pegel-pegel semuanya ya A’? ” tanyanya lembut.

“Iya nih, habis nyetir sepanjang hari. Jadinya pada kaku semuanya. ”

“Tenang saja A’, serahkan sama Santi tentu seluruhnya juga akan beres. ” jawabnya menggoda.


Dia lantas menuangkan sedikit lotion di tangannya lantas dia oleskan ke punggung serta mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali rasa-rasanya kala tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas hingga nyaris pada bokongku. Penat yang dari barusan pagi kurasakan seakan perlahan mulai padam.

“A’, mari cobalah balik tubuh, saya ingin mengurut leher serta area depan Aa’. ” dia memohonku penuh kelembutan.

Aku juga selekasnya menurutinya, kubalik tubuhku makanya saat ini dalam tempat berbaring. Dia mulai mengusapi tubuhku dengan lotion. Waktu itu baru kusadari kalau dia begitu manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang waktu dia menyeka tubuhku dengan lotion.


Tanpa ada sadar tangan kananku mulai memegang-megang sembari sedikit meremas payudara yang masih tetap padat itu.


“Ih, Aa’ nakal deh. Mengapa atuh A’? Sukai ya? ” jawabnya nakal.

“Aku gemes banget ngeliatnya. Masih tetap bagus banget ya? Bisa saksikan gak? Aku penasaran nih. ” tak tahu setan mana yang merasukiku sampai aku berani berkata sekian.

Sepertinya urat maluku telah putus. Tanpa ada kuduga, dia juga selekasnya melepas tank top-nya, makanya kesempatan ini kulihat dengan terang dua bukit kembar itu tergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku juga selekasnya menangkapnya, bermain-main, dan memilin-milin lembut puting yang masih tetap termasuk kecil itu. Perlahan tapi tentu puting kecil yang berwarna coklat kehitaman itu juga mengeras, serta payudara yang masih tetap ranum itu mulai mengencang.

Dari mulut aku bergerak menuju lehernya yang tahap, lidahku bergerak dengan liarnya menelusuri kulitnya yang putih itu. Hingga di ke-2 payudaranya, aku lebih gemas dibuatnya, kuciumi mereka berpindahan keduanya. Lantas puting kecil yang telah mengeras itu juga terbenam didalam mulutku. Lidahku tidak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tidak dapat menguasai dianya, dia menengadah sembari pejamkan matanya, sesaat pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.


“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar sekali lagi sampai… Ahhhh…”

Mendengar permintaannya, aku juga makin menggila, serta lalu dia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sesaat pahanya menjepit kepalaku, serta kurasakan denyut-denyut di jariku yang berada di dalam sana. Kesempatan ini teriakannya tidak tertahan,

”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

Kurasakan seperti cairan bening serta hangat mengalir ditanganku yang datang dari jariku yang berada di dalam sana. Badan Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yang masih tetap basah ke mulutnya. Dengan dan merta dia juga menjilati jariku. Hal ini buat kemaluanku makin keras saja. Aku juga selekasnya melepas celana boxerku, serta menyodorkan batangku yang telah sekian keras ke mulutnya.

Santi juga tanggap serta selekasnya mengulum kemaluanku. Mulutnya yang mungil itu tampak penuh oleh batangku yang memanglah termasuk diatas rata-rata. Mulanya aku kasihan menyaksikannya, tapi kayaknya dia jadi menikmatinya serta hal tersebut mulai memunculkan kembali keinginan birahinya. Dengan automatis aku juga menggoyangkan pinggulku sesuaikan dengan irama yang dia bikin. Betul-betul mengagumkan sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang-layang. Kata si Teteh dia belum juga memiliki pengalaman, tapi telah begini aksinya.

“A’, mari buruan masukin, Santi telah gak tahan sekali lagi nih. ” tuturnya memelas.

Lantas kucabut penisku dari mulutnya serta perlahan-lahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memanglah telah basah dari barusan. Dia sedikit mengejang kala permukaan bibir licin nan peka itu berjumpa dengan kepala penisku. Pada akhirnya sehabis kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku kedalam liangnya dengan perlahan-lahan. 

Awalannya dia melenguh, tapi sehabis sekian kali kugerakkan nampaknya dia telah mulai dapat sesuaikan. Rasa-rasanya mengagumkan kala penisku ada didalam dianya, masih tetap demikian ketat serta menggigit. Denyut-denyut pada dinding vaginanya begitu dapat kurasakan. 


Pergerakanku makin lama makin cepat, serta Santi juga makin gelisah kembali. Dia mulai meremas pinggulku serta menarik-narik rambutku. Badannya menegang serta menggelinjang lagi. Denyut-denyut didalam sana makin kuat merasa serta mendadak pergerakanku merasa begitu licin. 

Kulihat banyak cairan bening yang melumuri batangku. Badan Santi kembali melemas serta lunglai. Aku juga mulai kurangi kecepatan pergerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, serta kulumat habis ke-2 putingnya.


“A’, saat ini ubahan dong Santi yang diatas. ” dia memohon.


Rupanya dia telah mulai terangsang sekali lagi oleh cumbuanku.


“Oke, siapa takut? ” jawabku sembari nyengir.


Kami juga selekasnya bertukar tempat, kesempatan ini dia ada di atasku. Dia juga mulai ambil tempat berjongkok diatas perutku. Dengan perlahan-lahan batangku telah masuk di dalamnya. Santi mulai bergerak naik turun, serta kadang-kadang menjepit batangku di dalamnya. Pergerakan itu membuatku makin hilang ingatan. Sensasi yang dibuat benar-benar mengagumkan.


Pergerakannya makin lama makin cepat serta buat dorongan dari dalam diriku mulai terlihat ke permukaan. Santi juga seperti tengah trance, kadangkala dia meremas payudaranya sendiri, bahkan juga menarik-narik serta memilin putingnya. Teriakannya kesempatan ini lebih ramai sekali lagi,


“Ahh.. ahh.. ahh… Mari A’ keluarin di dalam aja… Santi telah gak tahan…”


Pada akhirnya dorongan itu keluar diikuti dengan semprotan lava putih kental didalam vaginanya. Semua ototku seperti berkelojotan melepas semuanya keinginan itu. Cairan putih itu mengalir melalui celah merah yang merekah itu serta beberapa jatuh ke kasur.


Aku juga selekasnya ambil tempat disisinya, kupeluk erat dianya. Santi juga seakan tidak ingin aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Kami juga berciuman dengan lembut di bibir. Dan kami mulai terlelap sehabis capek oleh pertempuran yang kuras tenaga itu.

KISAH KU DENGA MAJIKAN KU

KISAH KU DAN MAJIKANKU DARI BENCI JADI SUKA






VIDIO SEX - Didalam ruang itu tampak sunyi sebagian dari mereka tidak mampu menyaksikan dua orang suami istri terbujur kaku, sedang di sebelahnya ada anak yang masih tetap berumur 11 th. yang tengah menangisi ke dua orang tuanya, karna terasa kasihan aku memohon izin suamiku untuk menemuinya, sesudah beroleh izin aku lantas hampiri anak itu menginginkan mampu menentramkan hati anak itu.


Anak itu tetaplah menangis, sebagian detik dia memandangku serta tak lama setelahnya dia segera memelukku dengan air mata yang bergelinang,
“tante, hiks…hiks… Aldi tidak pengen sendirian, Aldi pengen bunda, papa…” dengan penuh rasa kasih sayang aku mengelus punggungnya menginginkan mampu memperingan bebannya,


“tante… bangunin bunda, ”katanya sembari memukul pundakku, aku makin tidak kuasa mendengar tangisnya, jadi air matakupun turut jatuh, “Aldi, janganlah sedih sekali lagi ya? Hhmm… kan masih tetap ada tante sama om, ” aku menyaksikan ke belakang ke arah suamiku sembari memberi kode, suami ku mengangguk bertanda dia sepakat dengan usulku.


“Mulai saat ini Aldi bisa tinggal dengan tante serta om, gi mana? ” tawarku sembari memeluk erat kepalahnya. Sebelum lebih jauh mohon beri ijin aku untuk mengenalkan diri, namaku Lisa umur 25 th. aku menikah di umur muda karna ke-2 orang tuaku yang menginginkannya, kehidupan keluargaku sangaatlah baik, baik itu dari sisi ekonomi ataupun dari sisi jalinan intim, namun seperti pepata yang menyebutkan tak ada gading yang tidak retak.


AWAL PERTAMA AKU DIPERKOSA





Demikian halnya dengan hidupku kendati aku punyai suami yang begitu mencintaiku namun sepanjang 4 th. kami menikah kami belum pula dikaruniai seseorang anak jadi kehidupan keluarga kami merasa ada yang kurang, namun untungnya aku memiki seseorang suami yg tidak perna mengeluh karna tidak bisanya aku memberi anak


Untuk dia untuk membalas budi baik kakakku, aku serta suamiku memastikan untuk menjaga anaknya Aldi karna kami fikir apa salah berasumsi Aldi jadi anak sendiri daripada aku serta suamiku mesti mengangkat anak dari orang yang lain,



Telah 1 minggu Aldi tinggal dengan kami, perlahan-lahan ia mulai miliki kebiasaan dengan kehidupannya yang baru, aku serta suamiku juga meresa begitu suka sekali karna sejak kemunculannya kehidupan kami jadi lebih berwarna, suamiku makin semangat waktu bekerja serta sedang aku saat ini punyai aktivitas baru yakni menjaga Aldi,


Hari ini yaitu hari pertama Aldi bersekolah jadi aku begitu semangat sekali, sesudah semua telah beres aku memohon pak Rojak untuk mengantarkan Aldi ke sekolahnya yang baru, sebagian waktu Aldi terseyum ke arahku sebelumnya dia pergi ke sekolah. Seperti biasanya ibu rumah-tangga, aku merencanakan buat persiapan makanan yang special untuk Aldi jadi aku memastikan untuk memasak suatu hal di dapur,


Namun waktu aku mengambil langkah ke dapur mendadak kakiku merasa kaku waktu menyaksikan hadirnya pak Isa yang tengah melaksanakan jalinan intim dengan mba Ani, mereka yg tidak memahami kehadiranku masih tetap asik dengan permainan mereka.“Hmm… APA-APAAN INI? ” bentakku ke pada mereka, mendengar suaraku mereka tampak tanpak kaget menyaksikan ke hadiranku, “kalian betul-betul tidak bermoral, bikin malu sekali! ” .


Mereka tanpak terdiam sembari membereskan kembali busana mereka semasing, sebagian waktu aku menyaksikan penis pak Isa yang tampak masih tetap begitu tegang, sesungguhnya aku begitu terperanjat menyaksikan ukuran penis pak Isa yang besar serta berurat, berlainan sekali dengan suamiku. 


DARI MENOLAK SAMPAI AKU YANG MEMINTA




“Maaf… anda betul-betul wanita murahan, kamu paham.kamu mengerti kan pak Isa itu telah miliki istri mengapa anda masih pula menggoda pak Isa, anda itu cantik mengapa tidak mencari yang sebaya denganmu? ” emosiku makin mencapai puncak waktu mengingat bi Mar istri dari pak Isa, “saya tidak menganggap nyatanya anda yang begitu saya hormati nyatanya tidak lebih dari binatang, begitu teganya anda menghianati istri anda sendiri, ” berkali-kali aku menggelengkan kepalahku, sembari menunjuk ke arahnya,


“maaf Bu ini semuanya salah saya, janganlah salahkan Ani” kata pak Mar yang membela Ani,

“mulai saat ini kalian saya PECAT, serta janganlah perna menyentuh mau pun mencapai tempat tinggal ini, KELUAR KALIAN SEMUA!! ” bentakku


Mendengar perkataanku Ani tampak pucat tidak menyangkah bila tingkah laku dapat membuatnya kehilangan pekerjaan, sedang pak Isa tampak tenang-tenang saja lebih-lebih pak Isa tanpak terseyum sinis,

“he.. he… Ibu percaya dengan ketentuan Ibu, ” pak Isa tertawa mendengar perkataanku, perlahan-lahan pak Isa mendekatiku, “jangan perna main-main dengan saya Bu, ” ancamnya dengan begitu sigap pak Isa menangkap ke-2 tanganku,


“apa-apaan ini bebaskan saya, atau saya juga akan berteriak, ” aku coba meneror balik mereka yang tengah coba mengikat ke-2 tanganku,

“teriak saja Bu, akan tidak ada orang yang mendengar, ” timpal Ani sembari menolong pak Isa mengikat ke-2 tanganku,


“kalian biadab, tidak tau terimakasih ****** kalian! ” air mataku tidak bisa kubendung sekali lagi waktu jari-jemari pak Isa mulai merabahi pahaku yang putih,


“ja-jangan, pengen apa kalian bebaskan saya ku mohon janganlah ganggu saya, ” kataku di sela-sela isak tangis,

“siapa suruh ikut serta masalah saya, he…he… maaf bu nyatanya hari ini yaitu hari keberuntungan saya, serta hari yang sil untuk Ibu, ” makin lama aku terasa tangannya makin dalam masuk dasterku,


“tidak dikirah yang diimpikan saya pada akhirnya terkabul juga, ”” sambungnya sembari meremasi paha sisi dalamku,

“makanya Bu janganlah sukai ikut serta masalah orang, ” saat ini giliran Ani yang menceramahiku,

“ya, saya ngaku salah tolong lepasin saya, ” saat ini aku cuma mampu memohon supaya mereka sedikit iba melihatku, namun sayangnya apa yang kuharapkan tidak berlangsung, pak Isa tanpa ada makin buas memainkan diriku


Aku cuma mampu menyaksikan pasrah waktu dasterku lepas dari badanku, ke-2 payudaraku yang memanglah telah tidak ditutupi apa-apa sekali lagi mampu dia nikmati, jari-jarinya yang kasar mulai memainkan selangkanganku,

“sslluupss…sslluuppss… hhmm…. mari Bu puaskan saya? ” pinta pak Isa, sembari mengulum payudaraku berkali-kali lidahnya menyapu putting susuku yang mulai mengeras, 


“ko’ memiawnya basah bu, he…he…” memanglah mesti disadari, badanku tidak bisa membohonginya kendati bibirku berkata tidak,

“wa…wa… Ibukan telah miliki suami ko’ masih pula menggoda laki orang yang lain, tidak malu ya Bu, ” Ani melotottiku seakan-akan menginginkan membalas perkataanku barusan, “dasar wanita munafik, saat ini Ibu tau kan mengapa saya tertarik pada pak Isa, ”bentak Ani kepadaku, jadi buat hatiku merasa sangat sakit mendengarnya,


“aahhkk… pak, hhmm…. pak telah janganlah di terusin…” kataku dengan kaki yg tidak mampu diam waktu jarinya menyelusup dalam vaginaku yang telah banjir, perlahan-lahan kurasakan jari telunjuknya menyelusuri belahan vaginaku,

“oo… enak ya? he…he…” pa Isa tertawa melihatku yang telah makin terangsang, leherku merasa basah waktu lidah pak Isa menjilati leherku yang tahap,

Dengan begitu kasarnya pak Isa menarik celana dalamku, jadi vaginaku yg tidak di tumbuhi rambut sehelaipun tampak olehnya, aku sangat rajin mencukur rambut vaginaku supaya tampak lebih bersi serta seksi.


Ani berjongkok di sela-sela kakiku, camera Hp di tujukan persis dimuka vaginaku yang saat ini telah tidak tertutupi oleh sehelai kain, tanpa ada pikirkan perasaanku pak Isa buka bibir vaginaku jadi sisi dalam vaginaku mampu di rekam terang oleh Ani, berkali-kali jari telunjuk pak Isa menggesek clitorisku,


“ohk pak plisss.. jangan…? saya malu…” aku terasa begitu malu sekali di perlakukan sesuai sama itu, baru kesempatan ini aku bertelanjang dimuka orang yang lain bukan hanya suamiku sendiri,

“Ha…ha… malu mengapa Bu? ****** saja tidak malu tidak pakai pakaian masa ibu malu si…” ujarnya yang makin merendahkan derajatku, sesudah senang mempertontonkan vaginaku dimuka camera, pak Isa bertukar tempat dengan Ani untuk memegangi kakiku sedang pak Isa berjongkok pas di bawa vaginaku,


Dengan begitu lembut pak Isa menciumi pahaku kiri serta kanan dengan bertukaran, makin lama jilatannya makin ke atas menyentuh pinggir vaginaku,

“aahkk… telah pak, terasa begitu geli hhmm…” aku berupaya sekuat tenaga mengatupkan ke-2 kakiku namun usahaku percuma saja, dengan begitu rakus pak Isa menjilati vaginaku yang berwarna pink, sedang Ani tanpa ada senang menyaksikan ke adaanku yang tidak berdaya,


“oke, hhmm… bila demikian papa turut saya” kataku dengan nada yang bergetar, karna telah tidak paham sekali lagi mesti melaksanakan apa, dia terseyum senang melihatku tidak berdaya dengan permintaanya,

“maaf Bu, saya inginnya disini bukan hanya ditempat beda, ” ujarnya dengan nada yang cukup terang,




sesudah berkata sesuai sama itu pak Rojak segera memelukku dengan erat jadi aku susah bernafas, “hhmm… bauh badan ibu betul-betul menggoda saya, ” perlahanku rasakan lidahnya menjulur ke leherku

“pak ku mohon, janganlah di sini” pintaku ke kepadanya,




Pak Rojak yang menyadari kekhawatiranku segera membalik badanku menghadap daun pintu kamarku yang sedikit terbuka,

“Ibu dapat pikirkan bila hingga orang yang tengah didalam kamar Ibu tahu apa yang tengah Ibu kerjakan, ” ancamnya sembari menarik rambutku jadi aku mesti tutup mulutku dengan telapak tanganku supaya nada terikanku tidak terdengar oleh suami serta anakku,







“Pak ku mohon janganlah disini, ” aku cuma dapat menurut saja waktu pak Rojak menyuruhku untuk menungging dengan tangan yang menyentuh lantai, sedang wajahku menghadap ke celah pintu kamarku yang terbuka,

“tahan ya Bu, ” ujarnya sembari membuka dasterku, jadi celana dalamku yang berwarna hitam terpampang dimuka matanya, dengan begitu kasar pak Rojak meremas ke-2 buah pantatku yang padat jadi aku tidak tahan tidak untuk mendesah,







“aahkk.. pak hhmm.. ja-jangan disini pak, ” pak Rojak diam saja tidak mendengar kata-kataku tapi pak Rojak makin membuatku terangsang dengan mengelus belahan vaginaku dari belakang,

“kalau anda tidak pingin ketahuan janganlah bicara, ” bentak pak Rojak sembari memukul pantatku

“ta-tapi pak, oohhkk… aku tidak kuat, ” kataku dengan nada yang begitu perlahan, “ku mohon pak mengertilah, ”







Pak Rojak seakan-akan tidak pingin tahu, saat ini dengan rakusnya pak Rojak menjilati vaginaku yang masih tetap tertutup celana dalamku, jadi aku terasa celana dalamku terlihat makin basah oleh air liurnya. Sesudah senang menciumi vaginaku pak Rojak memohonku untuk buka celana dalamku sendiri masih tetap dengan tempat menungging. Begitu susah bagiku untuk membebaskan celana dalamku dengan tempat menungging belumlah lagi aku mesti bekonsentrasi supaya suaraku tidak keluar dengan keras kendati selanjutnya aku sukses turunkan celana dalamku hingga ke lutut,




“hhuuu… mantab…. ” ujarnya sembari merabahi vaginaku dari belakang, “kamu pengen tahukan bagaimana terasa ngent*t dimuka suamimu sendiri, ” ujarnya sekali lagi sembari menunjuk ke arah suamiku yang tengah mengajari anaku Aldi,

“pak, ja-jangan…” aku begitu takut sekali bila suamiku menyaksikan ke arahku, mendadak aku di kejutkan dengan jari telunjuk pak Rojak yang segera masuk vaginaku jadi aku terpekik cukup keras,

“sayang… ada apa? ” kata suamiku dari dalam, waktu mendengar suaraku.







“aahkk… tidak pa, hanya hhmm.. barusan ada tikus lewat, ” jawabku sembarangan supaya suamiku tidak berprasangka buruk ke padaku, namun untungnya suamiku tidak menyaksikan ke arahku, dalam ke adaan terjepit begini pak Rojak masih tetap asik mempermainkan vaginaku dari belakang,

“ada tikus?? ” ujarnya sekali lagi seakan-akan tidak yakin, “apa butuh ayah yang usir, ” mendengar tawarannya nafasku teras berhenti namun untungnya aku banyak akal,

“aahhgg… tidak usah hhmm.. pa…” kataku terputus-putus menahan rasa nikmat yang di tambahkan pak Rojak kepadaku, untungnya suamiku tidak berprasangka buruk dengan suaraku,







“asyikan Bu, bercakap dengan suami sembari di mainin memiawnya, ” aku memandangnya dengan muka yang memerah karna nafsuku telah di puncak, “ko’ diam cepat ajak suami Ibu bercakap, ” mendengar perkataanya aku segera melotot ke arahnya, “Ibu pengen bila suami Ibu tau apa yang saat ini Ibu lakukan, ” mendengar ancamannya aku kembali terdiam,







Dengan terpaksa sekali aku kembali mengajak suamiku mengobrol, kendati didalam hati aku terasa khawatir takut bila suamiku memahami suaraku yang beralih jadi desahan,

“paaa… ma-mau minum apa? ” tanyaku yang saat ini tengah diperkosa oleh pak Rojak, tanpa ada kusadari pak Rojak telah memposisikan penisnya dimuka ibir vaginaku jadi berkali-kali aku terpanjat waktu pak rojak menghantamkan penisnya dengan begitu keras kedalam vaginaku,







“terserah bunda saja… ayah sama Aldi turut saja, ”

“iya ma, apa saja seandainya enak, ” sambung Aldi,




Saat untuk saat udah berlalu jadi hingga pada akhirnya sikapku beralih jadi sedikit liar serta mulai tertarik pada langkah pak Rojak memperkosaku kendati awal mulanya hatiku merasa miris sekali di perlakukan begini,

“aahk…. pak hhmm.. enak, ” aku melenggu panjang waktu orgasme melandahku, saat ini perkosaan yang ku alami bertukar dengan perselingkuhanku dengan pembantuku,







“ohhk… memiaw istri majikan nyatanya enak sekali, ahhkk…” ujarnya yang terus menerus menggoyang penisnya didalam vaginaku,

“pak… aahhkk… eehkk… aku, hhmm… menginginkan keluarrr, uuhhkk…” kesempatan ini suaraku terdengar begitu manja




Sebagian menit selanjutnya kami mengerang berbarengan waktu kesenangan menempa kami berdua, sesudah terasa senang aku serta pak Rojak kembali membereskan busana kami semasing, sebelumnya pak Rojak pergi meninggalkanku pernah tampak seyumannya yang tersungging di bibirnya.




Sesudah membikinkan minuman aku kembali lagi kamarku menjumpai anak serta suamiku, mereka tampak tanpak suka sekali melihatku ada dengan membawa makanan dan minuman kecil,

“ini di minum dahulu, kelak baru di lanjutin sekali lagi, ” kataku sembari meletakan cangkir serta piring diatas meja kecil yang di pakai Aldi untuk belajar,







“makasi mama…” kata Aldi yang segera saja menyambar minuman yang baru ku buat, tak tahu mengapa setiap saat menyaksikan Aldi hatiku merasa jadi damai, serta semuanya persoalan seperti terlupakan,

Aku terasa sedikit aneh, waktu suamiku memandangku dengan tatapan mencurigakan jadi aku berkemauan kuat untuk ajukan pertanyaan ke kepadanya,

Thursday, April 26, 2018

KISAH AKU DAN MAS DEDI

KISAH AKU DAN MAS DEDI TEMAN SUAMIKU


Vidio Sex - Pagi itu, cahaya matahari belum juga bisa mengusir embun putih yang menyelimuti satu buah villa mewah di lokasi Puncak Pass. Sebagian gerombol embun masih tetap tampak melayang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih tetap berwarna putih ditutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih tetap basah. 





Didalam bathtub yang di isi air hangat, Theo serta Debby duduk berendam sembari berpelukan mesra. Gadis itu duduk diatas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, serta ia juga rasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.


Pelukan mereka begitu erat sampai dada mereka sama-sama menghimpit keduanya. Kadang-kadang Debby menahan nafas kala menggeliatkan tubuhnya. Dadanya yang menggeliat mengakibatkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur badannya. Puting itu makin mengeras sesudah sekian kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun. 






Pangkal pahanya yang terendam air hangat merasa membakar birahi kala batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung sampai ke leher Theo. Sembari menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.


“Debby begitu menyintai Theo, ” bisiknya.


Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa serta buih-buih berupa bola-bola kecil meleleh ke area atas dada serta punggung Debby. Lantas ditatapnya muka yang cantik itu. Muka yang tampak makin menarik karna buih-buih sabun penuhi lehernya yang tahapan. Diungkapnya rambut gadis itu ke belakang. Busa serta bola-bola kecil turut melekat di rambut gadis itu, lalu bola-bola itu meletus. Menarik. Begitu cantik serta menarik, bisik hati Theo.


Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang ke-2 kalinya?, bertanya Theo dalam hati. Jatuh cinta pada seseorang murid yang masih tetap belia serta nakal? Kenapa? Kenapa..? Apakah karna sensasi serta kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sembari menarik nafas panjang.


Lantas dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tidak bisa pikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk diingatannya. Perilaku Debby yang lembut serta adakalanya liar sudah melumpuhkan nalarnya. Ia tidak bisa berfikir kala luapan birahi membakar badannya.


“Theo sangat menyintai Debby. Sebelumnya tidak sempat Theo rasakan enaknya terbakar birahi seperti sekarang ini.. ” tutur Theo.


Bola mata mereka sama-sama memandang seakan mau menjenguk isi hati semasing. Lantas Theo menarik badan gadis itu supaya lebih erat melekat ke badannya. Disabuninya punggung gadis itu dengan ke-2 telapak tangannya. Sembari mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya selalu menyusur sampai terbenam ke air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.


Sesaat, ia menahan nafas kala meremas bongkah pantat yang masih tetap kenyal itu. Karna gadis itu duduk diatas pahanya, bongkah pantat itu merasa lebih kenyal dari pada umumnya. Batang kemaluan Theo makin keras kala bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.


Ia mampu rasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu kala bergesekan dengan area bawah batang kemaluannya. Serta dengan usapan lembut, telapak tangannya selalu menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia mampu rasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya sekian kali sampai ujung jarinya rasakan kehalusan lipatan daging pada dubur serta vagina.


“Theoo.., Theo nakal! ” desah Debby sembari menggeliat mengangkat pinggulnya.


Walaupun tengkuknya basah, Debby merasakan bulu roma di tengkuknya meremang karna nikmat serta geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo makin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berkali-kali kala rasakan ujung jari Theo menyentuh area bawah bibir vaginanya.


Tidak lama lalu, telapak tangan itu makin jauh menyusur sampai pada akhirnya ia rasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berkali-kali mengecup leher Theo. Kecupan panas serta liar jadi ungkapan luapan birahi yang menimpa badannya. Kadang-kadang lidahnya menjilat, kadang-kadang menggigit dengan gemas. Ia mampu rasakan lendir birahi yang makin banyak bermuara di vaginanya.


Karna vaginanya terendam di air, usapan-usapan pada dinding serta bibir dalam vaginanya merasa jadi kesat. Tiap-tiap kali menyeka, lendir di vaginanya segera larut ke air. Ujung jari itu jadi merasa lebih kasar dari pada umumnya.


Membakar birahi untuk mengalirkan kandungan kesenangan yang lebih tinggi dari pada umumnya. Kenikmatannya nyaris sama dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari diantara lipatan bibir vaginanya kala mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia sangat terpaksa menahan nafas untuk mengatur kesenangan yang ia rasakan di sekujur badannya.


“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt.. ” rintihnya berkali-kali.


Lantas ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tidak mau menggapai orgasme cuma karna usapan-usapan jari yang merasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi kala berdiri, ke-2 lututnya merasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya sudah buat dirinya sendiri seakan tengah melayang. Lututnya seakan kehilangan sendi.


Secara cepat Theo juga bangkit berdiri. Tangannya selekasnya membalikkan badan gadis itu. Ia tidak mau gadis belia yang disayanginya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lantas dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.


Serta diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong serta menggumpal diantara jari jempol serta telunjuknya. Serta kala buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.


KAU PAKSA AKU MENJILAT KEMALUANMU  



Ke-2 buah dada yang kenyal itu merasa licin serta begitu halus. Telapak tangannya selalu bergerak ke atas. Ia berniat buka jari jempol serta telunjuknya supaya puting buah dada yang masih tetap kecil itu terjepit di jarinya. Sesaat, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri serta kanan diremasnya berbarengan. Dilepaskan. Diremas kembali. Lantas telapak tangannya menyeka makin ke atas serta berhenti di leher tahapan gadis belia itu.


“Theo, aargh.., lama sangat menyabuninya, aarrgghh.. ” rintih Debby sembari menggeliatkan pinggulnya.


Ia rasakan batang kemaluan Theo makin keras serta besar. Hal tersebut mampu ia rasakan karna batang kemaluan itu makin dalam terselip diantara lipatan bongkah pantatnya. Lantas ia mendongakkan kepala sembari melihat ke belakang.


Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur serta bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.


Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sebentar ia mengusap-usap bulu-bulu ikal dibagian atas vagina gadis itu. Nikmati bulu-bulu yang masih tetap pendek serta halus itu di ujung jari-jarinya. Lantas telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berkali-kali. Vagina yang baru kurang lebih 7 jam waktu lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilalui oleh cendawan batang kemaluannya.


Jari tengahnya terselip diantara ke-2 bibir luar vagina itu. Diusapnya berkali-kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun buat bibir vagina serta pangkal paha itu jadi begitu licin. Klitoris itu seakan bergerak menggeliat-geliat kala ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang makin keras serta licin karna lendir serta buih-buih sabun.


“Aarrgghh..! ” rintih Debby kala rasakan batang kemaluan lelaki itu makin kuat menghimpit lipatan bongkah pantatnya.


Ia rasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu tentu bercampur dengan busa sabun, fikirnya. Lantas ia berjongkok supaya vaginanya terendam ke air. Dibersihkannya celah diantara bibir vaginanya lewat cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.


MAS DEDI MENJILAT MEMEKKU



Ketika menengadah, ia lihat batang kemaluan Theo sudah ada persis dihadapannya. Batang kemaluan itu sudah membengkak serta tampak mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis dibagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan pada cendawan serta batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mencermati lekukan yang indah itu.


Sesudah senang mencermati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lantas diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya area ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ kala ia melewatkan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu beralih ke area dalam celah ke-2 bibirnya. Sesaat, matanya tampak 1/2 terpejam kala ujung lidah serta ke-2 bibirnya mencicipi lendir itu.


Badan Theo bergetar menahan nikmat kala ia lihat lidah serta bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya jadi makin keras. Berdiri tegak! Ia beroleh bahu gadis itu karna tidak mampu sekali lagi mengatur desakan darah yang penuhi urat-urat di batang kemaluannya.


Sesudah berdiri, Debby rasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sembari mencium bibirnya, telapak tangan itu tetaplah menahan area belakang pahanya sampai pada akhirnya ia sangat terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih tetap berupaya mengatur keseimbangan badannya kala Theo menyisipkan cendawan kemaluannya ke celah diantara bibir vagina sempit nya. Karna badannya masih tetap belum juga seimbang, cendawan itu lepas kembali.


Theo agak menekuk ke-2 lututnya kala berupaya menyisipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sangatlah mau rasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan tergesa-gesa, ia mendorong pinggulnya.


“Argh, aarrgghh.., Theo! ” rintih Debby.

“Masih sakit? ” bertanya Theo.

“Sakit dikit.. ” jawab Debby.


Theo menarik batang kemaluannya perlahan, lalu mendorongnya kembali perlahan juga. Sembari mendorong, ia memandang vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seakan ada kabut yang menutupi bola matanya kala ia lihat bibir luar vagina gadis itu turut terdorong dengan batang kemaluannya. Ia masih tetap memandang kagum kala perlahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah serta seakan berniat memamerkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!


“Masih sakit, Sayang? ”

“Hmm! ”

“Sakit? ”

“Enaak.., Theo! ”


Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sembari menghentakkan pinggulnya. Secara cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia hentikan hentakan pinggulnya serta berdiri kejang sesudah rasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.


Lantas ditatapnya raut muka murid yang disayanginya itu sekalian dikaguminya! Terkecuali cantik serta dan seksi, muridnya itu juga tidak sempat ajukan pertanyaan atau menyanggah kala ia menghunjamkan kemaluannya sembari berdiri. Murid yang taat sekalian punya ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.


Mungkin muridku ini memanglah dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk mengalahkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku jadi gurunya! Perlahan Theo menarik batang kemaluannya. Samping tangannya meremas bongkah pantat gadis itu serta yang samping sekali lagi meremas dada.


“Aarrgghh..! ” rintih Debby kala rasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.


Ia sangat terpaksa berjinjit karna batang kemaluan itu merasa seakan membelah vaginanya. Ke-2 tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia mau menggantung di leher lelaki itu. Lututnya merasa lemas menahan kesenangan yang menjalari sekujur badannya. Panasnya birahi buat pori-pori di sekujur badannya jadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tetap tersisa di bagian-bagian badannya.


Makin kerapkali ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, makin banyak juga keringat merembes di sekujur badannya. Sampai pada akhirnya keringat itu tampak mengkristal di kulitnya! Nafas Debby sekian kali berhenti kala Theo menarik serta menghunjamkan batang kemaluannya.


Menarik serta menghunjam secara cepat sampai terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu tiap saat pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Serta tiap saat mendengar nada ‘cepak’ itu, darahnya seakan merasa berdesir sampai ke ubun-ubun.


“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo! ”

“Theoo.., Debby pipiis..! ”


Rintihan itu buat Theo makin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berupaya menahan nafas untuk mengatur desakan air mani yang mau menyemprot dari lubang batang kemaluannya.


Tapi orgasme gadis belia yang begitu disayanginya itu nyatanya buat ia tidak bisa sekali lagi menahan desakan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Mengisap air mani yang masih tetap tertahan di batang kemaluannya. Buat ia tidak berdaya untuk mengatur tekanan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.


“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..! ” raung Theo sembari menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.


“Theoo.., sstt, sstt.. ” desis Debby berkali kali kala rasakan air mani lelaki yang begitu disayanginya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama merasa panas serta menggetarkan sampai buat badannya berdiri kejang serta punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ ke-2 serta ke-3 buat ia makin berjinjit 1/2 tergantung di leher Theo.


“Aarrgghh.., Debby! Argh.., nikmatnya! ” rintih Theo di telinga murid yang begitu dicintainya itu.


“Theoo.., sstt.., sstt..! ” desis Debby juga berkali kali sebentar sesudah terlepas dari puncak orgasmenya!


Ke-2 telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih tetap mampu rasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu kala gadis itu menggapai puncak orgasmenya. Serta dengan tenaga yang masih tetap tersisa di badannya,


ditarik bongkah pantat yang kenyal itu supaya mereka tidak terjatuh. Ia tidak mau gadis itu terjatuh karna ia masih tetap mau batang kemaluannya tetaplah tenggelam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang begitu dikaguminya, muda, fresh, serta masih tetap berwarna pink!


“Puas, Sayang? ” bisik Theo sembari mengusap-usap punggung Debby.

“Puas banget! ”

“Theo begitu menyayangi Debby. ”

“Debby sangat sayang pada Theo, ” kata Debby sembari mencium bibir Theo.


Mereka masih tetap selalu berciuman dengan mesra sampai batang kemaluan Theo mengkerut serta lepas dari vagina sempit punya Debby.

Wednesday, April 25, 2018

BOS DAN KARYAWAN

BOS DAN KARYAWAN MESUM DIKANTOR


 https://mamanakal69.blogspot.co.id/


VIDIOSEX - Ririn sendiri yaitu seseorang gadis yang bertubuh mungil, tingginya mungkin saja tak lebih dari 155 cm serta bertubuh kurus, tetapi miliki ukuran payudara yang besar, mungkin saja seukuran dengan payudara Febby Febiola. Sampai-sampai rekan-temanku seringkali berkata bila nafsu seksnya lantas tentu besar. 


Tapi bukanlah itu yang jadi penyebabnya aku mencintainya, sikap manja serta tawanya yang terlepas membuatku suka dengan serta bercanda dengannya. Jalinan pacaran kami seperti model pacaran remaja masa 90-an, tak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji. 


EMUT KONTOLNYA



Tapi benar-benar sesudah pulang sekolah aku seringkali singgah ke tempat tinggalnya untuk bercakap atau kerjakan pekerjaan bareng. Umumnya ada ibunya serta adik lelakinya yang masih tetap smp. berikut narasi dewasa panas yang aku alami.

Sehari saat acara berlibur perpisahan sekolah kami, seperti umum aku mengantarnya pulang serta singgah ke tempat tinggalnya. Ternyata hari itu ibunya tengah ke Kota Malang dengan adiknya untuk menjenguk kakaknya yang kuliah serta tengah sakit disana. Sedangkan bapaknya benar-benar umum pulang malam. Jadilah kami cuma berdua dirumah itu. 




“Mau nonton CD ngga? Aku punyai CD baru ni, ” tuturnya seperti umum dengan ceria. “Boleh, ” sahutku. “Bentar ya, aku mo ubah pakaian dahulu, bau, ” tuturnya sembari beranjak ke kamarnya. Aku lantas memasukkan keping CD kedalam CD playernya sembari menunggunya ubah pakaian.

Tidak lama dia lantas kembali pada area tengah dengan celana pendek sekitaran 20 cm diatas lutut serta kaos ketat. Kami lantas melihat film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang kami lihat yaitu film Armageddon.

Kugenggang tangannya serta menariknya tempelkan bahunya dengan bahuku, dia lantas merapat serta lenganku lantas saat ini ada diatas payudaranya yang kenyal. Dia telah punya kebiasaan dengan hal tersebut, toh umumnya lantas sesuai sama itu setiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.

Makin lama tempat duduknya semakin berganti serta saat ini dia tiduran dengan kepalanya ada diatas pahaku. “Cantiknya gadisku ini, ” fikirku dalam hati. Tanganku lantas kuletakkan diatas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, kurasakan nafasnya beralih. Selalu jelas aku lantas terasa terangsang, pelan-pelan kugeser telapak tanganku ke atas payudaranya, tapi dia menampiknya. 

SAKIT MEMEK KU MAS


Karna terambil situasi, kucium keningnya serta dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi serta bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. Itu yaitu ciuman pertama kami. Ciuman yang awalannya cuma melekat kurang dari sedetik, saat ini telah jadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami sama-sama bermain serta tanganku lantas telah meremas-remas payudaranya

Tiba-tiba dia bangun serta duduk di sebelahku, “udah ya, kelak keterusan lagi”. “Sorry ya, habis anda gemesin sich. Tau ngga, itu barusan ciuman pertamaku lho, ” ujarku polos. “sammma, ” jawabnya sekali lagi sembari menghadirkan senyumnya yang buat semakin cinta itu. Kami lantas melanjutkan melihat film serta cuma melihat.

Sesudah film usai, dia bangkit dari duduknya, “Mau ke mana? ” tanyaku. “Mau beresin pakaian dahulu buat besok, ” jawabnya. Memang besok kami juga akan pergi ke luar kota dengan semua rekan satu sekolah.

“Mau dibantuin? ” tanyaku. “Ayo, ” jawabnya sembari jalan menuju kamarnya. Aku lantas mengikutinya ke kamarnya serta berikut pertama kalinya aku masuk ke kamarnya. Kamarnya sungguh-sungguh memperlihatkan bila dia masih tetap manja, dengan cat pink serta tumpukan boneka diatas ranjangnya.

Dia mulai keluarkan baju-bajunya. “Yang ini janganlah dibawa, terlampau seksi, ” kataku dikala dia keluarkan pakaiannya yang benar-benar tidak tebal serta berbelahan dada besar. “Jangan memprotes doang, nih beresin sekalian, ” jawabnya seakan memprotes dengan menempatkan muka ngambek, tapi lagi-lagi terus kelihatan manja. 

MAS HADI YANG PERKASA 


Aku lantas menggantikan lemarinya serta kupilih-pilih pakaian yang kupikir sesuai untuk dibawanya. Tiba-tiba keluar gagasan isengku untuk memilihkan juga baju dalamnya. Kuambil satu yang berwarna cream, “ih janganlah pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sembari berupaya merebut dari tanganku. Aku lantas lari menghindar, “Wah ini toh bungkusnya, gede juga, ” candaku

Dia lantas menarik tanganku serta memelukku untuk merebut bra dari tanganku yang beda. Selekasnya saja kucium sekali lagi bibirnya serta dia lantas membalas ciumanku. “emmmh…emhhh, ” suaranya mendesah sembari tangannya memegang tanganku.

Kudorong badannya ke ranjang sembari selalu berciuman. Saat ini tempatku ada pada atasnya serta melekat di badannya. Merasa benar payudara kenyalnya di dadaku. Kugeser badanku ke sebelahnya supaya bisa meremas payudaranya.

“emmmh…emhhhhh…emhhhh, ” desahnya semakin terang serta saat ini tangannya telah menyentuh penisku dari luar celanaku. “Sudah nafsu banget, ” fikirku.

Perlahan kumasukkan tanganku kedalam kaosnya serta meremas payudaranya segera. Kuangkat ke atas kaosnya hingga saat ini terpampang payudaranya yang besar terbungkus bra cream. Selekasnya kuciumi ke-2 payudaranya serta tak lama dia lantas melepas sendiri bra itu. Benar-benar payudara yang besar serta indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.

Kumainkan ke-2 putingnya, kujilati bertukaran. “emmmh…. emhhhh…kamu juga buka dong, ” pintanya sembari menahan desah. Selekasnya kubuka pakaian seragam serta celana sekolahku sampai tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan buka celana pendeknya. “celana dalamnya janganlah, ” tolaknya dikala aku juga akan menarik terlepas celana dalam coklatnya.

Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu sekali lagi, sedang tangan kananku menggesek-gesek vaginanya dari luar celana dalam. “Enak? ” tanyaku. Dia cuma mengangguk sembari meremas-remas penisku dari luar celana dalam. Tiba-tiba dia menarik keluar penisku. “dibuka saja ya? ” tanyaku sembari kubuka celana dalamku.

Tangannya semakin kuat meremas-remas penisku, sesaat tangan kananku mulai masuk vaginanya dari samping celana dalamnya. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang telah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku kedalam vaginanya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sembari selalu mendesah.

“Boleh dimasukin ngga? ” tanyaku sembari memandang berwajah yang saat ini jadi demikian seksi. “Pelan-pelan ya, ” jawabnya dengan nafas terengah-engah. Mendapat kesepakatan, aku lantas berdiri dibawah ranjangnya serta diantara ke-2 kakinya. Kutarik terlepas celana dalamnya hingga saat ini untuk pertama kalinya aku lihat segera vagina seseorang gadis.

Vaginanya berwarna coklat serta ke-2 bibir vaginanya demikian rapat seakan tiada lubang disana. Bulu-bulu kemaluannya yang tidak tebal telah terserang lendir-lendir yang keluar dari vaginanya dikala kumasukkan jari telunjukku barusan. Kucium vagina itu, “iiiihh, apaan sich. Janganlah di cium, jijik ah, “ tolaknya sembari ke-2 telapak tangannya tutup vaginanya.

“Abis imut sich, ” kataku sembari tersenyum padanya. Kulepaskan ke-2 tangan yang menutupinya serta segera kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Sesekali kujilat-jilat ke-2 putingnya. “ehmmm…ehhhhm…. ” lenguhnya semakin tak terang. “Ji, masukin ji, masukin…. emmmhhhh, ” pintanya.

Selekasnya kudorong penisku masuk lubang vaginanya, demikian sempit tetapi karna telah dipenuhi cairan-cairan, karena rangsangan barusan, perlahan penisku kun menembus vaginanya. “Oooooooh…ohhhhhhh, ” kesempatan ini aku lantas turut mendesah keenakan.

Sesudah penisku masuk seluruh nya, kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit kepala penisku, demikian nikmat. Kutatap berwajah, mata kami lantas berpandangan seakan buat perjanjian untuk mulai memompa.

Kutarik pelan-pelan penisku lantas kumasukkan kembali pelan-pelan. “Ji, enak banget ji. Aduh enak banget…. emmmmhh, ” teriaknya semakin meracau. Makin lama kocokan penisku makin kencang. Ke-2 tanganku lantas selalu memainkan ke-2 puting payudaranya, sembari adakalanya meremasnya serta menjilatnya.

Dia lantas menarik badanku memeluknya. Saat ini badan kami terasanya melekat, payudaranya melekat di dadaku yang sudah berkeringat. Bibir kami berpagutan serta lidah kami sama-sama membelit. Sangat nikmat. Hanya penisku yang masih tetap dapat bergerak keluar masuk vaginanya.

“Ji….. ohhhhh…ohhhh…. jiii, ” mendadak badannya menegang kemudia lemas sebentar. “Kamu keluar ya? ” tanyaku sembari hentikan kocokan penisku tetapi masih tetap tenggelam di vaginanya. ”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum pula ya? ” jawabnya sembari kepalanya menggeleng-geleng perlahan seakan baru rasakan begitu enak.

Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih tetap geli, ” pesannya. Karna benar-benar sebenarnya aku lantas nyaris ejakulasi, tak lama setelahnya aku lantas keluarkan maniku. “Ohhhhhh…ohhhhh…ke…. keee, ” racauku sembari menyemprotkan maniku kedalam vaginanya | bacalah juga Cerita Ngentot Adik Rekan.

Kucabut penisku serta tidur di sampingnya. “Enak banget, terima kasih ya ke, ” ucapku. Dia Hanya tersenyum serta memelukku dengan kepalanya bertopang di dadaku. Kemudian kami lantas mandi dengan.

Besoknya di acara berlibur perpisahan sekolah, kami jadi makin rapat seperti sepasang pengantin baru. Kami lantas sekian kali mengulangi kesibukan sex di tempat tinggalnya. Sampai pada akhirnya kami berpisah jarak karna mesti kuliah di kota yang berlainan serta berbuntut dengan putus karna susah menjaga pacaran jarak jauh.

Thursday, March 29, 2018

ARTIS JEPANG

Vidiosex258 kumpulan film dari bebagai negara dan berbagai jenis film bokep dan bokep indo , bokep barat ,bokep berbagai negara semua ada di vidiosex258



Semuanya berlangsung pada saat itu saya sekali lagi kuliah di semester VI di diantara satu PTS di Bandung. itu Diawali selagi saya sekali lagi putus dengan pacarku serta memanglah dia tidak mengerti diri, telah disayangi tambah bertingkah, selanjutnya dari narasi cintaku hanya berusia 2 th. saja. Saat itu saya tinggal berlima dengan rekan satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu tempat tinggal untuk berlima. Kebetulan dirumah itu cuma saya yang lelaki. Awalnya saya mengatakan sama kakak perempuanku, “Sudah, saya pisahlah tempat tinggal saja atau kos di tempat”, tapi kakakku ini karena sangat sayangnya padaku, ya saya tidak diijinkan pisahlah tempat tinggal. Kita juga tinggal serumah dengan tiga rekan wanita kakakku. 


Ada satu di antara mereka telah jadi dosen tapi di Kampus beda, Ibu Vivin namanya. Kita semuanya menyebutnya Ibu maklum telah usia 40 th. tapi belum menikah. Ibu Vivin ajukan pertanyaan, “Eh, anda belakangan ini kok kerap ngelamun sich, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu.. ” 
“Itu apanya Bu? ” tanyaku. 
Memanglah dalam kesehari-harianku, ibu Vivin tahu karna saya kerap juga berbagi sama dia karna dia telah kuanggap lebih tua serta tahu beberapa hal. Saya mulai narasi, 
“Tahu tidak kendala yang kuhadapi? Sekarang saya baru putus sama pacarku”, kataku. 
“Oh.. gitu ceritanya, pantesan saja dari minggu tempo hari murung saja serta kerap ngalamun sendiri”, kata Ibu Vivin. 
Demikian dekatnya saya sama Ibu Vivin hingga satu saat saya alami peristiwa ini. Tak tahu mengapa saya tidak berniat telah mulai ada perhatian sama Ibu Vivin. Saat itu persisnya siang-siang semua pada kuliah, saya tengah sakit kepala jadinya saya bolos dari kuliah. Siang itu pas jam 11 : 00 siang selagi saya bangun, eh agak sedikit heran kok masihlah ada orang dirumah, umumnya apabila siang-siang bolong begini telah pada tidak ada orang dirumah tapi kok hari ini sepertinya ada rekan dirumah nih. Saya pergi ke arah dapur. 
“Eh Ibu Vivin, tidak ngajar Bu? ” tanyaku. 
“Kamu kok tidak kuliah? ” bertanya dia. 
“Habis sakit Bu”, kataku. 
“Sakit apa sakit? ” goda Ibu Vivin. 
“Ah.. Ibu Vivin dapat aja”, kataku. 
“Sudah makan belum juga? ” tanyanya. 
“Belum Bu”, kataku. 
“Sudah Ibu Masakin saja sekalian sama anda ya”, tuturnya. 
Dengan cekatan Ibu Vivin memasak, kita juga segera makan berdua sembari bercakap ngalor ngidul hingga kita mengkaji narasi yang agak berbau sex. Kukira Ibu Vivin tidak gemar yang namanya narasi sex, eh tau-taunya dia membalas dengan narasi yang lebih hot sekali lagi. Kita juga telah makin jauh ngomongnya. Pas selagi itu saya ngomongin perihal wanita yang telah lama tidak rasakan jalinan dengan beda macamnya. 
“Apa masihlah ada gitu hasratnya karenanya? ” tanyaku. 
“Enak saja, emangnya nafsu itu ngenal umur gitu”, tuturnya. 
“Oh apabila gitu Ibu Vivin masihlah miliki hasrat dong untuk merasakan bagaimana jalinan dengan beda type”, kataku. 
“So tentu dong”, tuturnya. 
“Terus dengan siapa Ibu karenanya, Ibu kan belum juga kawin”, dengan nikmatnya saya nyeletuk. 
“Aku bersedia kok”, kataku sekali lagi dengan sedikit agak cuek sembari kutatap berwajah. Ibu Vivin agak merah sirna tak tahu apa yang membawa keberanianku makin membludak serta tak tahu kapan mulainya saya mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Vivin kebingungan sembari menarik kembali tangannya, Narasi Dewasa | dengan sedikit usaha saya mesti merayu selalu hingga dia betul-betul bersedia mengerjakannya. 
“Okey, sorry ya Bu, saya telah sangat lancang pada Ibu Vivin”, kataku. 
“Nggak, saya kok yang salah mengawalinya dengan meladenimu bicara bab itu”, tuturnya. 
Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang sekali lagi tangannya sembari kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Vivin terangkut dengan kondisi yang kubuat, dia tutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit dibawah kupingnya dengan lembut sembari kubisikkan, “Aku sayang anda, Ibu Vivin”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun. 
Dengan sedikit agak sangsi juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup.. begitu lembutnya saya terasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan saya telah menarik badannya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup sekali lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyongsong dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa ada kuduga dia balas kecupanku. Peluang itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup.. ” dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitaran 10 menitan kami mengerjakannya, tapi kesempatan ini dia telah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan seperti habis usaha giat saja. 
“Aah.. janganlah panggil Ibu, panggil Vivin saja ya! 
Kubisikkan Ibu Vivin, “Vivin kita ke kamarku saja yuk! ”. 
Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa ada perlawanan yang bermakna kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk dipinggir tempat tidurku. Saya telah tidak tahan sekali lagi, ini waktunya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan-lahan kubuka kacing pakaiannya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi badannya. Ala mak.. indahnya badan ini, kok tidak ada sich lelaki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan tekun. Pertama-tama belahan gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. selalu Ian”, Ibu Vivin tidak sabar sekali lagi, BH-nya kubuka, terpampang telah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ubah-gantian, “Aah.. ssh.. ” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karna selagi itu dia pas memakai celana pendek yang kainnya agak tidak tebal serta celananya juga tidak tebal, kuelus dengan lembut, “Aah.. saya juga telah mulai terangsang. 
Kusikapkan celana pendeknya hingga lepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, “Aah.. uh.. ssh.. Ian anda kok pandai sich, saya juga telah tidak tahan lagi”, sejujurnya memanglah ini yaitu pemula untuk saya, eh rupanya Vivin juga telah kepengin buka celanaku dengan sekali tarik saja lepas telah celana pendek sekalian celana dalamku. “Oh.. besar amat”, tuturnya. Kurang lebih 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh.. ” dengan jeli saya beralih tempat 69, kupandangi sesaat gundukannya dengan tentu serta lembut. Saya mulai menciumi dari pusarnya selalu turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, saya berupaya memasukkan lidahku dalam lubang kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. selalu Ian”, Vivin mengerang. “Aku juga enak Vivin”, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, “Assh.. oh.. ah.. Vivin selalu sayang”, dengan lahap juga kusapu semuanya dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh.. ” sekitaran 15 menit kami lakukan tempat 69, telah kepengin coba yang namanya bersetubuh. Kurubah tempat, kembali memanggut bibirnya. 
Sudah merasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit buat sedikit kudorong pinggulku, “Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, saya masihlah perawan”, tuturnya. “Haa.. ” saya kaget, benar rupa-rupanya dia masihlah suci. Dengan sekali dorong sekali lagi telah merasa licin. Blesst, “Aahk.. ” teriak Vivin, kudiamkan sebentar untuk melenyapkan rasa sakitnya, sesudah 2 menitan lamanya kumulai menarik sekali lagi batang kemaluanku dari dalam, selalu kumaju mundurkan. Mungkin karna baru waktu pertama kalinya cuma dengan saat 7 menit Vivin.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. saya ingin keluar Ian”, tuturnya. “Tunggu, saya juga telah ingin keluar akh.. ” kataku. Mendadak menegang telah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku serta merasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat sekali lagi memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret.. ” banyak pula air maniku muncrat didalam lubang kemaluannya. “Aakh.. ” saya lemas habis, saya tergeletak di sebelahnya.

SECURITY CHECK



Herlina duduk dgn tegang. Dua lelaki di depannya menanti jawaban darinya. “Bagaimana Mbak? kami tagih ke suami mbak atau…. ” kata satu diantara lelaki.. 


Vidiosex258 kumpulan film dari bebagai negara dan berbagai jenis film bokep dan bokep indo , bokep barat ,bokep berbagai negara semua ada di vidiosex258

Sebut saja namanya Edo. Satu tahun yg lantas, wanita berumur 33 th. itu memimpin satu group arisan tanpa ada sepengetahuan suaminya. Pesertanya tdk demikian banyak. Cuma 20-an orang. Tp setorannya hingga 25 juta per orang. Hingga putaran ke 10 lancar-lancar saja. Tp kemudian mulai macet. Pemicunya, beberapa uang peserta ia investasikan ke usaha beda. Serta nyatanya, usaha itu juga bangkrut. 


LIHAT JUGA = BRUTAL SEX

Mengakibatkan, saat ini Herlina berhutang pada lima orang peserta paling akhir. Serta dua lelaki ini yaitu suami dari dua peserta paling akhir.

“Tiga jalan…. ” “Tdk apa-apa. Malah kita bebas buang sperma didalam meqi Mbak. Mbak tidak butuh cemas memiliki kandungan anak kami, ” “Eh…. lima kali… sesudah itu…. semuanya beres? ” muka Herlina pucat pasi. “Ya… semuanya beres, ” sahut Edo. “Bagaimana mbak? ” “Baba… baiklah apabila demikian, ” jawabnya sesudah terdiam sebagian lama. Edo serta Pram tersenyum serta sama-sama berpandangan. “Kalau demikian, saat ini mbak berdiri dimuka kami, ” lanjut Edo. Ibu muda hamil itu pucat pasi. Ia saat ini berdiri 1/2 mtr. dimuka Edo serta Pram. 2 lak-laki itu memandangi Herlina dgn pandangan seperti menelanjangi. 

Ditatapnya Herlina dari area kepalanya yg berjilbab lebar berwarna putih, pakaian terusan hijau muda bermotif bunga-bunga kecil serta sepasang kakinya yg berkaus kaki. “Ihhh…. ” Herlina menepis tangan Edo yg menjamah pangkal pahanya. Edo melotot. “Jadi tidak nih? Kalau tidak jadi ya telah tidak apa-apa…. saya nagih utangmu sama suamimu saja! Dengar ya…. anda saat ini jadi budak kami. Lagi anda menampik, persetujuan kita batal! ” bentak Edo. 

Herlina gemetaran. Sebab, demikian usai mencak-mencak, Edo segera mencengkeram pangkal pahanya kuat-kuat. “Wah…. anda tidak gunakan CD ya? ” kata Edo sembari tertawa-tawa. Dicubitinya tundun meqi Herlina dari luar jubahnya. Kadang-kadang ditariknya rambut kemaluan wanita itu. AKibatnya Herlina kadang-kadang meqiik kesakitan. Terlebih, Pram juga ikutan meremas-remas meqinya. “Meqimu mantap juga…… mari Mbak, angkat bajumu. 

Kita ingin saksikan meqimu…. ” tutur Pram. “Jangan tunggulah kami perintah 2 kali! ” lanjut Pram sembari mencubit meqi Herlina dgn gemas. “Auww…. ” Herlina meqiik kesakitan. Ke-2 tangan ibu muda itu tampak gemetar waktu mengangkat area bawah pakaian terusannya. Selekasnya saja ke-2 tungkainya yg berlapis kaus kaki krem tampak. Betisnya tampak mulus, lantas sepasang pahanya….. Muka Herlina merah padam saat pada akhirnya bajunya terungkap hingga ke pinggang.

“Wow…. tidak rugi apabila kita hargain meqi ini 25 juta…. ” kata Edo. Badan Herlina bergetar saat Edo membelai rambut kemaluannya yg tidak seberapa lebat serta tercukur rapi. Tetapi, wanita muda itu terpekik saat mendadak Edo menjambak rambut keriting itu. “Ayo, berdirinya ngangkang…. yg lebar! Saya ingin saksikan lubang meqimu! ” perintah Edo. Herlina semakin jengah. Pakaian panjangnya barusan dilucuti Pram. Lelaki itu juga bersorak saat menyampirkan jilbab lebar Herlina serta merasakan wanita itu nyatanya tidak kenakan bra. “Bisa kendor payudaramu apabila tidak sering pakai Bra! ” kata Pram sembari memeluk Herlina dari belakang serta ke-2 tangannya meremas payudaranya. Ibu jari serta telunjuknya menjepit puting Herlina serta lakukan pergerakan mengurut.

Akhirnya, dari ke-2 putingnya memancar ASI. Cukup deras karna payudaranya tampak padat diisi. “Ooohhh… jadi haus…. ” Pram dgn bernafsu melahap ke-2 puting Herlina bertukar-ganti. Ibu muda itu hanya dapat menggigit bibirnya. Badannya saat ini tampak mengelinjang-gelinjang. Rasa geli di ke-2 putingnya masih tetap sangat menyiksa saat mendadak dirasakannya dari arah bawah ada yg memaksa menyelinap ke celah liang meqinya. “Wow…. meqimu hangat! ” kata Edo. Rupanya, ia menusukkan jari telunjuk serta jari tengahnya ke lubang meqi Herlina itu. Edo selalu menggerakkan dua jarinya keluar masuk liang meqi Herlina. 

Edo mendadak berhenti sesaat. Dibimbingnya kaki kanan Herlina naik ke sofa yg didudukinya. Muka Lina memerah. Tempat itu buat selangkangannya semakin terbuka luas. Serta meqinya saat ini pas dimuka muka Edo! “Ini baru mantap…. ” lanjut Edo sembari menguakkan bibir kemaluan wanita dewasa itu dgn 2 ibu jarinya. Herlina menggigit bibirnya. Merasa lidah Edo menyentuh area yg sangat peka. Sesaat Pram masih tetap asik mengulum ke-2 putingnya sembari selalu meremas-remas payudaranya yg pejal. Jengah, malu, emosi serta takut bercampur jadi satu. Tp tidak urung rangsangan pada bagian-bagian peka itu buat Herlina dipengaruhi juga. 

Kadang-kadang badannya bergidik rasakan sensasi nikmat. Herlina tidak dapat sembunyikan perasaan itu saat dua jari Edo kembali mengaduk-aduk meqinya. Berbarengan dgn itu, lidah Edo intens menyapu klitorisnya serta mendadak saja ke-2 bibirnya menyedot benjolan kecil di pangkal meqinya itu. “Mmppphhhhhh… owhhhh….. ” Herlina mendesah. Badannya mengejang-ngejang seperti orang kesetrum. 

Ke-2 tangannya menjambak kepala Edo. Serta yg tidak dapat dibohongi yaitu merembesnya cairan bening dari sudut-sudut dinding meqinya….. “Hahahahahaha…. harusnya anda yg bayar saya. Anda belum juga sempat rasakan orgasme yg begini sama suamimu kan? ” goda Edo, kesempatan ini sembari percepat kocokan 2 jarinya di lubang meqi korbannya. Herlina yg barusan terlanda orgasme seperti terlonjak. Ia dirundung kesenangan baru yg tambah lebih dahsyat. 

Kali ini ia tidak malu-malu sekali lagi mendesah, meqiik serta merintih-rintih menahan rasa nikmat di meqinya. Nada kocokan jari di meqinya ditambah desah serta rintih Herlina buat Edo semakin semangat. Herlina benar-benar seperti kuda liar. Ia mendesah, meqiik, merintih sembari menggeliat-geliatkan pinggulnya, seakan pingin dua jari Edo menyentuh tiap-tiap pojok area dalam meqinya. Hingga pada akhirnya, badan Herlina turun serta menggeletak diatas sofa berbarengan dgn rintihan panjang. Edo serta Pram berdiri memandangi badan telanjang Herlina yg mengejang-ngejang. Pangkal pahanya terlihat mengkilap oleh cairan meqinya sendiri. Herlina mendadak menangis terisak-isak demikian mengerti kondisi dianya. Ia segera menekuk badannya serta berbaring miring.

“Sudah, tidak usah munafik…. meqi lo dapat nikmati kok…. nih saat ini gw kasih k0ntol betulan! ” Edo lalu menunggingkan badan Herlina. Lantas, dari belakang tanpa ada susah ia memasukkan k0ntolnya. Sambil berpegangan pada pantat wanita itu, ia mengeluarmasukkan k0ntolnya. Herlina menjerit-jerit kecil karna lelaki itu menyetubuhinya dgn kasar. Badannya terguncang-guncang bersamaan bentrokan pangkal paha Edo di bokongnya. 

Ke-2 payudaranya terlihat berayun-ayun. Kali ini, kesadaran buat Herlina tidak sanggup nikmati sekali lagi persetubuhan itu. K0ntol Edo saat ini merasa seperti sebatang kayu yg menyakiti area badannya yg paling peka. Terlebih, Edo juga mengerjakannya dgn sangat kasar. Tdk sangat lama, namun untuk Herlina terasanya sepanjang hari penuh ia alami perkosaan itu. Ibu muda itu menahan bibirnya dari menjerit saat Edo dari belakang menangkap ke-2 payudaranya yg berayun, lantas membuatnya seperti tali kekang kuda. Sambil membetot ke-2 gumpalan daging kenyal itu, Edo menghentak-hentakkan k0ntolnya sejauh mungkin saja dalam meqi Herlina. 

Herlina rasakan payudaranya mengagumkan ngilu. Sesaat meqinya juga merasa sangat pedih…. Ibu muda itu merintih serta mengerang selama perkosaan brutal itu. Rintihannya terdengar memilukan waktu Edo berejakulasi didalam meqinya. Semprotan cairan kental serta hangat dari k0ntol Edo merasa seperti cairan cuka yg disiramkan ke atas luka. Edo mencampakkan demikian saja badan Herlina ke lantai sesudah tetes paling akhir spermanya ditumpahkan ke rahim wanita malang itu. Herlina berbaring menekuk badannya di lantai tempat tinggalnya sendiri. 

Dari belakang tampak cairan putih kental menetes di sela-sela bibir meqinya. Herlina terisak-isak…. Mendadak Pram mendekati Herlina serta menendang bokongnya. “Bangun! Cepet bersihin meqi lu….. gw juga pingin! ” tuturnya. Herlina sebenarnya malas bangkit. Tp ia pada akhirnya beringsut juga sesudah Pram menyentuh bibir meqinya dgn jempol kakinya. Sulit payah wanita berhidung mancung itu bangkit. Diulurnya jilbab panjangnya sampai menutupi kemaluannya. “Ngapain pakai ditutup semua? Ditutup juga orang tetaplah ngebayangin meqimu…” kata Edo sembari menjamah pangkal paha Herlina. Wanita itu coba menghindar. Tp Edo jadi menampar bokongnya. “Biarin saja Edo, nanti juga dia buka sekali lagi itu meqi, ” timpal Pram. 

Ke-2 lelaki itu terkekeh-kekeh. Herlina tertatih-tatih menuju kamar mandi. Sebentar lalu terdengar nada air berkecipak. Tentu itu nada air yg disiramkan ke meqinya. Memanglah Herlina berusaha bersihkan sperma yg tertumpah dalam meqinya. Dua jarinya ia masukan sejauh-jauhnya dalam meqinya, berusaha keluarkan cairan putih kental. Bergayung-gayung air ia siramkan ke meqinya. Herlina sadar, sesudah keluar dari kamar mandi ia masih tetap mesti melayani satu lelaki bejat sekali lagi. Tp ia merasakan tidak bisa untuk membiarkan sperma lelaki terlebih dulu terlalu lama menempel di badannya.

“Terus isep-isep…” tuturnya sembari memilin puting kiri Herlina. Herlina selalu mengerang-ngerang. Beberapa besar karna rangsangan hebat di meqinya. Dia hampir tidak perduli sekali lagi kalau area badannya yg paling privat sekarang ini tengah dijilati lelaki tetangganya serta satu sekali lagi lelaki tengah bermain-main dgn payudaranya. 

Dia bahkan juga mulai mengangankan batang k0ntol yg keras selekasnya menjolok lubang meqinya….. Mendadak Herlina melepas kulumannya serta dari mulutnya keluar desahan seperti seseorang wanita yg nyaris menjangkau orgasme. Edo mengangkat dagu dagu Herlina. “Ayo… tidak usah malu-malu. Masukin k0ntol dia ke meqimu, ” tuturnya. “Iya Mbak…. meqi Mbak telah basah banget nih, ” timpal Pram. Pada malu serta pingin sesaat buat bingung Herlina. 

Tp tidak urung pada akhirnya dia bangkit, berbalik menghadap Pram, mengangkanginya serta mengangkat area bawah pakaian panjangnya. Lantas ia berjongkok. Sambil menggigit bibir serta pejamkan mata ia memasukkan k0ntol Pram ke meqinya. Edo mengungkap jubah Herlina hingga masuknya batang k0ntol Pram tampak terang. Herlina menggigit bibirnya. Tetapi dari mulutnya tetaplah terdengar nada erangan kenikmatan…. Herlina rasakan sensasi mengagumkan. K0ntol Pram merasa menyesaki meqinya. 

Bahkan juga ujungnya merasa menghimpit hingga ke dinding rahim. Sensasi itu membuatnya melambung serta selekasnya pingin menyelesaikannya. Akal sehatnya telah ditutupi oleh nafsu. Tanpa sadar ia menaikturunkan pinggulnya. Makin lama semakin cepat. Ia semakin tergila-gila waktu tangan Pram menyelinap ke balik jubahnya serta meremas-remas sepasang payudaranya. ASI yg keluar dari ke-2 putingnya membasahi area muka jubahnya. 

Herlina selalu menggoyang-goyang badannya ke semua arah. Erangannya semakin tidak tertanggulangi. Ia tidak sadar, Edo tengah merekam aksinya dgn camera HPnya. Ia juga tidak perduli waktu Edo melepas jubahnya. Sampai saat ini tindakan penuh nafsu seseorang ibu muda berjilbab juga terekam HP Edo dgn waktu yg lumayan panjang. “Arrhh…. mmmphhhhhhhh…. eeennnggghhhhh” Herlina merintih, mendesah serta mengerang panjang waktu orgasme menerpanya.

Badannya melengkung ke belakang, ke kanan serta kiri. Lantas ambruk diatas perut Pram. Nafasnya masih tetap tersengal-sengal, saat Pram mendadak menelentangkan badannya. K0ntolnya masih tetap menancap di meqi Herlina. Ditempatkannya ke-2 kaki wanita itu ke atas bahunya. Badan Herlina saat ini tertekuk dibawah desakan Pram. Ke-2 tangan lelaki itu mencengkeram sepasang payudara Herlina hingga ke pangkalnya. “Dasar gatel! meqi lebar, pakai jubah tp meqinya gatel…. Makan nih, k0ntol gw!!! ” bentak Pram sembari menggenjot dgn kasar. 

Ke-2 tangannya membetot-betot payudara Herlina. Selepas didera orgasme dahsyat, rasa malu serta bersalah menyiksa Herlina. Kini siksaan itu jadi tambah dgn rasa sakit pada payudara serta meqinya. Pram semakin gila-gilaan menggenjot meqi Herlina. Waktu tersebut Herlina mengerti Edo tengah merekam dgn camera HPnya.

“Aaagghhhh, … uuuhhhhhhh… jangan…. tolong… janganlah direkam….. ” pintanya. Sudah pasti Edo tidak perduli. Mendadak terdengar Pram menggeram. Lelaki itu bergegas bangkit, mengangkangi muka Herlina serta memaksa wanita itu mengulum k0ntolnya. 

Sambil memegangi area belakang kepala Herlina yg berjilbab, Pram pada akhirnya menumpahkan spermanya dalam mulut wanita berhidung mancung itu. Herlina megap-megap. Ini untuk pertama kalinya dia menelan sperma. Rongga mulutnya dipenuhi cairan kental berbau ciri khas itu. Saat pada akhirnya k0ntol Pram ditarik keluar dari mulutnya, Herlina terbatuk-batuk. 

Sperma menyemprot dari mulut ke dadanya. 2 pemerkosanya berjongkok di dekatnya. Edo memilin putingnya yg pedih. “Kita masih tetap miliki banyak peluang ketemu, Mbak Lina. So, rawat baik-baik badanmu, terlebih meqi serta payudaramu ini…. okeyyy? ” Ke-2 lelaki itupun berlalu meninggalkan Herlina yg lunglai di lantai.