SEO page contents SEO page contents KISAH AKU DAN MAS DEDI ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Thursday, April 26, 2018

KISAH AKU DAN MAS DEDI

KISAH AKU DAN MAS DEDI TEMAN SUAMIKU


Vidio Sex - Pagi itu, cahaya matahari belum juga bisa mengusir embun putih yang menyelimuti satu buah villa mewah di lokasi Puncak Pass. Sebagian gerombol embun masih tetap tampak melayang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih tetap berwarna putih ditutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih tetap basah. 





Didalam bathtub yang di isi air hangat, Theo serta Debby duduk berendam sembari berpelukan mesra. Gadis itu duduk diatas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, serta ia juga rasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.


Pelukan mereka begitu erat sampai dada mereka sama-sama menghimpit keduanya. Kadang-kadang Debby menahan nafas kala menggeliatkan tubuhnya. Dadanya yang menggeliat mengakibatkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur badannya. Puting itu makin mengeras sesudah sekian kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun. 






Pangkal pahanya yang terendam air hangat merasa membakar birahi kala batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung sampai ke leher Theo. Sembari menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.


“Debby begitu menyintai Theo, ” bisiknya.


Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa serta buih-buih berupa bola-bola kecil meleleh ke area atas dada serta punggung Debby. Lantas ditatapnya muka yang cantik itu. Muka yang tampak makin menarik karna buih-buih sabun penuhi lehernya yang tahapan. Diungkapnya rambut gadis itu ke belakang. Busa serta bola-bola kecil turut melekat di rambut gadis itu, lalu bola-bola itu meletus. Menarik. Begitu cantik serta menarik, bisik hati Theo.


Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang ke-2 kalinya?, bertanya Theo dalam hati. Jatuh cinta pada seseorang murid yang masih tetap belia serta nakal? Kenapa? Kenapa..? Apakah karna sensasi serta kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sembari menarik nafas panjang.


Lantas dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tidak bisa pikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk diingatannya. Perilaku Debby yang lembut serta adakalanya liar sudah melumpuhkan nalarnya. Ia tidak bisa berfikir kala luapan birahi membakar badannya.


“Theo sangat menyintai Debby. Sebelumnya tidak sempat Theo rasakan enaknya terbakar birahi seperti sekarang ini.. ” tutur Theo.


Bola mata mereka sama-sama memandang seakan mau menjenguk isi hati semasing. Lantas Theo menarik badan gadis itu supaya lebih erat melekat ke badannya. Disabuninya punggung gadis itu dengan ke-2 telapak tangannya. Sembari mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya selalu menyusur sampai terbenam ke air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.


Sesaat, ia menahan nafas kala meremas bongkah pantat yang masih tetap kenyal itu. Karna gadis itu duduk diatas pahanya, bongkah pantat itu merasa lebih kenyal dari pada umumnya. Batang kemaluan Theo makin keras kala bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.


Ia mampu rasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu kala bergesekan dengan area bawah batang kemaluannya. Serta dengan usapan lembut, telapak tangannya selalu menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia mampu rasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya sekian kali sampai ujung jarinya rasakan kehalusan lipatan daging pada dubur serta vagina.


“Theoo.., Theo nakal! ” desah Debby sembari menggeliat mengangkat pinggulnya.


Walaupun tengkuknya basah, Debby merasakan bulu roma di tengkuknya meremang karna nikmat serta geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo makin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berkali-kali kala rasakan ujung jari Theo menyentuh area bawah bibir vaginanya.


Tidak lama lalu, telapak tangan itu makin jauh menyusur sampai pada akhirnya ia rasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berkali-kali mengecup leher Theo. Kecupan panas serta liar jadi ungkapan luapan birahi yang menimpa badannya. Kadang-kadang lidahnya menjilat, kadang-kadang menggigit dengan gemas. Ia mampu rasakan lendir birahi yang makin banyak bermuara di vaginanya.


Karna vaginanya terendam di air, usapan-usapan pada dinding serta bibir dalam vaginanya merasa jadi kesat. Tiap-tiap kali menyeka, lendir di vaginanya segera larut ke air. Ujung jari itu jadi merasa lebih kasar dari pada umumnya.


Membakar birahi untuk mengalirkan kandungan kesenangan yang lebih tinggi dari pada umumnya. Kenikmatannya nyaris sama dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari diantara lipatan bibir vaginanya kala mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia sangat terpaksa menahan nafas untuk mengatur kesenangan yang ia rasakan di sekujur badannya.


“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt.. ” rintihnya berkali-kali.


Lantas ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tidak mau menggapai orgasme cuma karna usapan-usapan jari yang merasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi kala berdiri, ke-2 lututnya merasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya sudah buat dirinya sendiri seakan tengah melayang. Lututnya seakan kehilangan sendi.


Secara cepat Theo juga bangkit berdiri. Tangannya selekasnya membalikkan badan gadis itu. Ia tidak mau gadis belia yang disayanginya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lantas dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.


Serta diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong serta menggumpal diantara jari jempol serta telunjuknya. Serta kala buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.


KAU PAKSA AKU MENJILAT KEMALUANMU  



Ke-2 buah dada yang kenyal itu merasa licin serta begitu halus. Telapak tangannya selalu bergerak ke atas. Ia berniat buka jari jempol serta telunjuknya supaya puting buah dada yang masih tetap kecil itu terjepit di jarinya. Sesaat, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri serta kanan diremasnya berbarengan. Dilepaskan. Diremas kembali. Lantas telapak tangannya menyeka makin ke atas serta berhenti di leher tahapan gadis belia itu.


“Theo, aargh.., lama sangat menyabuninya, aarrgghh.. ” rintih Debby sembari menggeliatkan pinggulnya.


Ia rasakan batang kemaluan Theo makin keras serta besar. Hal tersebut mampu ia rasakan karna batang kemaluan itu makin dalam terselip diantara lipatan bongkah pantatnya. Lantas ia mendongakkan kepala sembari melihat ke belakang.


Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur serta bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.


Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sebentar ia mengusap-usap bulu-bulu ikal dibagian atas vagina gadis itu. Nikmati bulu-bulu yang masih tetap pendek serta halus itu di ujung jari-jarinya. Lantas telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berkali-kali. Vagina yang baru kurang lebih 7 jam waktu lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilalui oleh cendawan batang kemaluannya.


Jari tengahnya terselip diantara ke-2 bibir luar vagina itu. Diusapnya berkali-kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun buat bibir vagina serta pangkal paha itu jadi begitu licin. Klitoris itu seakan bergerak menggeliat-geliat kala ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang makin keras serta licin karna lendir serta buih-buih sabun.


“Aarrgghh..! ” rintih Debby kala rasakan batang kemaluan lelaki itu makin kuat menghimpit lipatan bongkah pantatnya.


Ia rasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu tentu bercampur dengan busa sabun, fikirnya. Lantas ia berjongkok supaya vaginanya terendam ke air. Dibersihkannya celah diantara bibir vaginanya lewat cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.


MAS DEDI MENJILAT MEMEKKU



Ketika menengadah, ia lihat batang kemaluan Theo sudah ada persis dihadapannya. Batang kemaluan itu sudah membengkak serta tampak mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis dibagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan pada cendawan serta batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mencermati lekukan yang indah itu.


Sesudah senang mencermati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lantas diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya area ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ kala ia melewatkan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu beralih ke area dalam celah ke-2 bibirnya. Sesaat, matanya tampak 1/2 terpejam kala ujung lidah serta ke-2 bibirnya mencicipi lendir itu.


Badan Theo bergetar menahan nikmat kala ia lihat lidah serta bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya jadi makin keras. Berdiri tegak! Ia beroleh bahu gadis itu karna tidak mampu sekali lagi mengatur desakan darah yang penuhi urat-urat di batang kemaluannya.


Sesudah berdiri, Debby rasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sembari mencium bibirnya, telapak tangan itu tetaplah menahan area belakang pahanya sampai pada akhirnya ia sangat terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih tetap berupaya mengatur keseimbangan badannya kala Theo menyisipkan cendawan kemaluannya ke celah diantara bibir vagina sempit nya. Karna badannya masih tetap belum juga seimbang, cendawan itu lepas kembali.


Theo agak menekuk ke-2 lututnya kala berupaya menyisipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sangatlah mau rasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan tergesa-gesa, ia mendorong pinggulnya.


“Argh, aarrgghh.., Theo! ” rintih Debby.

“Masih sakit? ” bertanya Theo.

“Sakit dikit.. ” jawab Debby.


Theo menarik batang kemaluannya perlahan, lalu mendorongnya kembali perlahan juga. Sembari mendorong, ia memandang vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seakan ada kabut yang menutupi bola matanya kala ia lihat bibir luar vagina gadis itu turut terdorong dengan batang kemaluannya. Ia masih tetap memandang kagum kala perlahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah serta seakan berniat memamerkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!


“Masih sakit, Sayang? ”

“Hmm! ”

“Sakit? ”

“Enaak.., Theo! ”


Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sembari menghentakkan pinggulnya. Secara cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia hentikan hentakan pinggulnya serta berdiri kejang sesudah rasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.


Lantas ditatapnya raut muka murid yang disayanginya itu sekalian dikaguminya! Terkecuali cantik serta dan seksi, muridnya itu juga tidak sempat ajukan pertanyaan atau menyanggah kala ia menghunjamkan kemaluannya sembari berdiri. Murid yang taat sekalian punya ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.


Mungkin muridku ini memanglah dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk mengalahkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku jadi gurunya! Perlahan Theo menarik batang kemaluannya. Samping tangannya meremas bongkah pantat gadis itu serta yang samping sekali lagi meremas dada.


“Aarrgghh..! ” rintih Debby kala rasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.


Ia sangat terpaksa berjinjit karna batang kemaluan itu merasa seakan membelah vaginanya. Ke-2 tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia mau menggantung di leher lelaki itu. Lututnya merasa lemas menahan kesenangan yang menjalari sekujur badannya. Panasnya birahi buat pori-pori di sekujur badannya jadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tetap tersisa di bagian-bagian badannya.


Makin kerapkali ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, makin banyak juga keringat merembes di sekujur badannya. Sampai pada akhirnya keringat itu tampak mengkristal di kulitnya! Nafas Debby sekian kali berhenti kala Theo menarik serta menghunjamkan batang kemaluannya.


Menarik serta menghunjam secara cepat sampai terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu tiap saat pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Serta tiap saat mendengar nada ‘cepak’ itu, darahnya seakan merasa berdesir sampai ke ubun-ubun.


“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo! ”

“Theoo.., Debby pipiis..! ”


Rintihan itu buat Theo makin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berupaya menahan nafas untuk mengatur desakan air mani yang mau menyemprot dari lubang batang kemaluannya.


Tapi orgasme gadis belia yang begitu disayanginya itu nyatanya buat ia tidak bisa sekali lagi menahan desakan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Mengisap air mani yang masih tetap tertahan di batang kemaluannya. Buat ia tidak berdaya untuk mengatur tekanan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.


“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..! ” raung Theo sembari menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.


“Theoo.., sstt, sstt.. ” desis Debby berkali kali kala rasakan air mani lelaki yang begitu disayanginya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama merasa panas serta menggetarkan sampai buat badannya berdiri kejang serta punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ ke-2 serta ke-3 buat ia makin berjinjit 1/2 tergantung di leher Theo.


“Aarrgghh.., Debby! Argh.., nikmatnya! ” rintih Theo di telinga murid yang begitu dicintainya itu.


“Theoo.., sstt.., sstt..! ” desis Debby juga berkali kali sebentar sesudah terlepas dari puncak orgasmenya!


Ke-2 telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih tetap mampu rasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu kala gadis itu menggapai puncak orgasmenya. Serta dengan tenaga yang masih tetap tersisa di badannya,


ditarik bongkah pantat yang kenyal itu supaya mereka tidak terjatuh. Ia tidak mau gadis itu terjatuh karna ia masih tetap mau batang kemaluannya tetaplah tenggelam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang begitu dikaguminya, muda, fresh, serta masih tetap berwarna pink!


“Puas, Sayang? ” bisik Theo sembari mengusap-usap punggung Debby.

“Puas banget! ”

“Theo begitu menyayangi Debby. ”

“Debby sangat sayang pada Theo, ” kata Debby sembari mencium bibir Theo.


Mereka masih tetap selalu berciuman dengan mesra sampai batang kemaluan Theo mengkerut serta lepas dari vagina sempit punya Debby.

0 comments: