SEO page contents SEO page contents GADIS BAYARAN ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, April 27, 2018

GADIS BAYARAN

GADIS BAYARAN YANG CANTIK 







VIDIO SEX - Malam makin gelap waktu aku meniti perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri karna bosku pada akhirnya mengambil keputusan untuk tinggal beberapa waktu disana.


Bosku sekarang ini tengah pingin coba buka usaha baru, yakni usaha batik pekalongan. Konon tuturnya batik Pekalongan mutunya bagus serta harga nya terjangkau. Makanya dia bela-belain tinggal disana beberapa waktu sembari mencari produsen batik yang dapat di ajak kerja sama. Tadinya tugasku yaitu mengawal dimanapun ia pergi. Namun karna dia miliki saudara disana, pada akhirnya aku diminta pulang ke Jakarta.


Lalu mataku tertuju pada suatu tempat tinggal (kupikir itu tempat tinggal makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas serta tertutupi oleh rumput Jepang. Hmm, kayaknya tempatnya enak, ada tempat parkir mobilnya sekali lagi. Aku juga selekasnya membelokkan mobil serta kuparkir pas didepan tempat tinggal itu.


Di terasnya kulihat tengah duduk 4 orang wanita dengan baju yang cukup sexy. Aku masih tetap belum juga berfikir yang aneh-aneh saat itu. Yang terutama bagiku sekarang ini yaitu beristirahat serta melepas capek sehabis meniti perjalanan yang cukup jauh.


Waktu aku jalan ke arah teras, salah seseorang dari mereka menghampiriku dengan style yang centil serta manja,


“Cari apa, A’? ”


Mataku yang sejak dari barusan telah cukup mengantuk sontak saja segera melebar sekali lagi. Perempuan itu kurang lebih berumur 35 tahunan kenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang kayaknya berniat untuk menonjolkan aset kepunyaannya itu, dipadukan dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 benjolan disana seperti terjepit pingin meronta keluar, dengan belahan yang masih tetap indah di tengahnya. Kulitnya kuning langsat walau otot di sisi lengan telah mulai sedikit mengendur.

PERTAMA KALI AKU BERHUBUNGAN 


Mandapati pemandangan sesuai sama itu, aku jadi tergagap-gagap,

“Emm.. anu… mmmm, ingin mencari makan. Laper nih dari barusan siang belom makan. Sama ingin istirahat dahulu, pegel dari barusan nyetir terus-terusan. ”

“Ayuk atuh, A’. Masuk dahulu, di dalam masih tetap ada makanan kok. Enjoy dahulu saja A’. Kalo pegel-pegel, kita dapat juga mijitin kok. ” tangannya segera menggandengku serta tempelkan payudaranya ke lenganku sambil tersenyum nakal.



Ah, kurasakan suatu hal yang kenyal menjepit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapakah ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, fikirku. Nikmati saja kondisi ini.

Seperti kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Waktu jalan kedalam, mataku masih tetap pernah melirik 3 orang sekali lagi yang tengah duduk di teras.

Gadis yang ke-2 bertubuh agak chubby, rambutnya dia gelung ke atas menonjolkan nuansa tengkuknya yang putih itu. Memanfaatkan pakaian terusan bermotif batik dengan type babby doll. Sepertinya umurnya sekitaran 28-30 th.. Dia juga melemparkan senyuman kepadaku.

Hingga didalam aku juga pilih menu ayam goreng dengan sambal serta lalapan. Aku makan dengan lahapnya, karna perutku memanglah telah kelaparan mulai sejak barusan siang. Usai makan aku juga minum satu gelas teh hangat yang telah kupesan terlebih dulu.

Pada akhirnya dapat terbayar juga rasa lapar yang telah melilitku mulai sejak barusan siang. Ketika aku tengah nikmati kesibukan santaiku, si tante menawariku suatu hal, “Si Aa’ lelah? Kita juga sedia layanan pijit loh. Tinggal tentukan saja sama siapa. Tuch, teteh miliki 3 anak buah yg siap melayani. Aa’ tinggal tentukan saja. ” tuturnya dengan suara manja.

What? Seumur-umur aku belum juga sempat dipijit terlebih oleh wanita yang belum juga aku kenal. Tapi baiklah, apa kelirunya coba, demikian fikirku.

“Mmmm memang berapakah tarifnya? Mahal gak? ”

“Ah, si Aa’ bisaan. Tenang saja A’, yang utama mah Aa’ senang. Ini mumpung sekali lagi promo. ” jawab si teteh genit.

“Promo? Kaya swalayan saja, pakai promo semua. Ya telah, aku tentukan satu ya. Bebas nih milihnya? ”

“Iya tentukan saja tuch yang di luar. Kalo yang kurus namanya Hana, seandainya yang agak gemuk namanya Rosma, nah seandainya yang satunya sekali lagi namanya Santi, tapi dia masih tetap baru serta belum juga demikian pengalaman. ” tuturnya sembari senyum-senyum nakal.

“Kalo gitu aku tentukan si Santi, Teh. ” jawabku mantab.

Si teteh juga selekasnya berikan kode pada Santi. Dan tanpa ada mesti menanti lama Santi sudah menggamit lenganku serta mengajakku kedalam di antara kamar yang ada.

Ketika aku masih tetap termangu memandang kondisi seputar, nada Santi yang lembut mengagetkanku.

“Ayo atuh A’, jadi pijit gak? Kok jadi bengong di pintu saja? ”

“Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku juga selekasnya ambil tempat ditempat tidur.

“Bajunya di buka dahulu atuh A’. Masa pijit masih tetap pakai pakaian demikian. ” kata Santi dengan manja.

“Punten A’, celana panjangnya dilepaskan juga atuh. Kelak Santi sulit mijitnya seandainya masih tetap pakai celana demikian. ”

BESARNYA KEMALUAN   


Wow, aku kaget. Problemnya aku cuma memakai boxer dibalik celana panjangku. Masih tetap ada sedikit rasa risih untuk cuma kenakan boxer didepan gadis manis yang belum juga aku kenal ini. Namun waktu aku memandang muka manis nan sensual dan melirik sedikit ke bawah lehernya dimana bergantung dua buah gundukan padat dan diisi itu, akal sehatku terkalahkan. Pada akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.

Dia juga mulai memijit enteng mulai dari bawah kakiku. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag telah pegal karna memijak pedal sepanjang hari. Dari kaki, dia berpindah ke leher lalu turun menuju punggung. Tanganku juga tidak lupa ia relaksasi.

“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semuanya ya? Tentu pegel-pegel semuanya ya A’? ” tanyanya lembut.

“Iya nih, habis nyetir sepanjang hari. Jadinya pada kaku semuanya. ”

“Tenang saja A’, serahkan sama Santi tentu seluruhnya juga akan beres. ” jawabnya menggoda.


Dia lantas menuangkan sedikit lotion di tangannya lantas dia oleskan ke punggung serta mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali rasa-rasanya kala tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas hingga nyaris pada bokongku. Penat yang dari barusan pagi kurasakan seakan perlahan mulai padam.

“A’, mari cobalah balik tubuh, saya ingin mengurut leher serta area depan Aa’. ” dia memohonku penuh kelembutan.

Aku juga selekasnya menurutinya, kubalik tubuhku makanya saat ini dalam tempat berbaring. Dia mulai mengusapi tubuhku dengan lotion. Waktu itu baru kusadari kalau dia begitu manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang waktu dia menyeka tubuhku dengan lotion.


Tanpa ada sadar tangan kananku mulai memegang-megang sembari sedikit meremas payudara yang masih tetap padat itu.


“Ih, Aa’ nakal deh. Mengapa atuh A’? Sukai ya? ” jawabnya nakal.

“Aku gemes banget ngeliatnya. Masih tetap bagus banget ya? Bisa saksikan gak? Aku penasaran nih. ” tak tahu setan mana yang merasukiku sampai aku berani berkata sekian.

Sepertinya urat maluku telah putus. Tanpa ada kuduga, dia juga selekasnya melepas tank top-nya, makanya kesempatan ini kulihat dengan terang dua bukit kembar itu tergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku juga selekasnya menangkapnya, bermain-main, dan memilin-milin lembut puting yang masih tetap termasuk kecil itu. Perlahan tapi tentu puting kecil yang berwarna coklat kehitaman itu juga mengeras, serta payudara yang masih tetap ranum itu mulai mengencang.

Dari mulut aku bergerak menuju lehernya yang tahap, lidahku bergerak dengan liarnya menelusuri kulitnya yang putih itu. Hingga di ke-2 payudaranya, aku lebih gemas dibuatnya, kuciumi mereka berpindahan keduanya. Lantas puting kecil yang telah mengeras itu juga terbenam didalam mulutku. Lidahku tidak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tidak dapat menguasai dianya, dia menengadah sembari pejamkan matanya, sesaat pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.


“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar sekali lagi sampai… Ahhhh…”

Mendengar permintaannya, aku juga makin menggila, serta lalu dia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sesaat pahanya menjepit kepalaku, serta kurasakan denyut-denyut di jariku yang berada di dalam sana. Kesempatan ini teriakannya tidak tertahan,

”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

Kurasakan seperti cairan bening serta hangat mengalir ditanganku yang datang dari jariku yang berada di dalam sana. Badan Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yang masih tetap basah ke mulutnya. Dengan dan merta dia juga menjilati jariku. Hal ini buat kemaluanku makin keras saja. Aku juga selekasnya melepas celana boxerku, serta menyodorkan batangku yang telah sekian keras ke mulutnya.

Santi juga tanggap serta selekasnya mengulum kemaluanku. Mulutnya yang mungil itu tampak penuh oleh batangku yang memanglah termasuk diatas rata-rata. Mulanya aku kasihan menyaksikannya, tapi kayaknya dia jadi menikmatinya serta hal tersebut mulai memunculkan kembali keinginan birahinya. Dengan automatis aku juga menggoyangkan pinggulku sesuaikan dengan irama yang dia bikin. Betul-betul mengagumkan sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang-layang. Kata si Teteh dia belum juga memiliki pengalaman, tapi telah begini aksinya.

“A’, mari buruan masukin, Santi telah gak tahan sekali lagi nih. ” tuturnya memelas.

Lantas kucabut penisku dari mulutnya serta perlahan-lahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memanglah telah basah dari barusan. Dia sedikit mengejang kala permukaan bibir licin nan peka itu berjumpa dengan kepala penisku. Pada akhirnya sehabis kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku kedalam liangnya dengan perlahan-lahan. 

Awalannya dia melenguh, tapi sehabis sekian kali kugerakkan nampaknya dia telah mulai dapat sesuaikan. Rasa-rasanya mengagumkan kala penisku ada didalam dianya, masih tetap demikian ketat serta menggigit. Denyut-denyut pada dinding vaginanya begitu dapat kurasakan. 


Pergerakanku makin lama makin cepat, serta Santi juga makin gelisah kembali. Dia mulai meremas pinggulku serta menarik-narik rambutku. Badannya menegang serta menggelinjang lagi. Denyut-denyut didalam sana makin kuat merasa serta mendadak pergerakanku merasa begitu licin. 

Kulihat banyak cairan bening yang melumuri batangku. Badan Santi kembali melemas serta lunglai. Aku juga mulai kurangi kecepatan pergerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, serta kulumat habis ke-2 putingnya.


“A’, saat ini ubahan dong Santi yang diatas. ” dia memohon.


Rupanya dia telah mulai terangsang sekali lagi oleh cumbuanku.


“Oke, siapa takut? ” jawabku sembari nyengir.


Kami juga selekasnya bertukar tempat, kesempatan ini dia ada di atasku. Dia juga mulai ambil tempat berjongkok diatas perutku. Dengan perlahan-lahan batangku telah masuk di dalamnya. Santi mulai bergerak naik turun, serta kadang-kadang menjepit batangku di dalamnya. Pergerakan itu membuatku makin hilang ingatan. Sensasi yang dibuat benar-benar mengagumkan.


Pergerakannya makin lama makin cepat serta buat dorongan dari dalam diriku mulai terlihat ke permukaan. Santi juga seperti tengah trance, kadangkala dia meremas payudaranya sendiri, bahkan juga menarik-narik serta memilin putingnya. Teriakannya kesempatan ini lebih ramai sekali lagi,


“Ahh.. ahh.. ahh… Mari A’ keluarin di dalam aja… Santi telah gak tahan…”


Pada akhirnya dorongan itu keluar diikuti dengan semprotan lava putih kental didalam vaginanya. Semua ototku seperti berkelojotan melepas semuanya keinginan itu. Cairan putih itu mengalir melalui celah merah yang merekah itu serta beberapa jatuh ke kasur.


Aku juga selekasnya ambil tempat disisinya, kupeluk erat dianya. Santi juga seakan tidak ingin aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Kami juga berciuman dengan lembut di bibir. Dan kami mulai terlelap sehabis capek oleh pertempuran yang kuras tenaga itu.

0 comments: