SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Friday, January 19, 2018

MAIN BERTIGA




Saya tidak menganggap jalinan tubuhku dengan Ferry mau membuatku hamil selekasnya, walaupun sebenarnya jalinan tubuh pertamaku dengan Ferry baru mencapai bln. ke-3. Namaku Yunita, seseorang dokter di Bandung yang tengah ambil spesialisasi mata sementara narasi ini berlangsung. Umurku sementara itu sekitaran 36 th. serta berstatus janda cerai dengan satu anak wanita ABG.


Bekas suamiku juga dokter pakar penyakit dalam yang terakhir saya kenali miliki kelainan seks, yakni bisex (gemar wanita serta lelaki). Sehingga karna tidak tahan pada akhirnya saya minta cerai sesudah ayahku wafat. Perceraian serta kehilangan bapak buat saya jadi gamang, terlebih bagiku ayahku yaitu segala-galanya.

Karna ketidaksamaan usia yang cukup jauh, pelan-pelan saya mulai ada rasa jemu tiap saat terkait tubuh dengan pembimbingku ini. Terlebih kedekatanku dengan dokter NL ini membuatku mulai dijauhi oleh rekan-rekan kuliahku yang otomatis mulai menghalangi program spesialisasiku. Pada akhirnya disuatu acara reuni kecil-kecilan SMAku, saya berjumpa sekali lagi dengan sahabat-sahabat lamaku, termasuk juga Ferry.

LIHAT JUGA = MEMEK RAPAT

Saya serta Ferry sesungguhnya pada saat di SMA bersahabat begitu dekat hingga sebagian rekan berasumsi kami pacaran. Tapi sesudah lulus SMA, Ferry pilih untuk berpacaran dengan sahabatku yang beda yang lalu jadi istrinya. Bila terlebih dulu saya seringkali terkait dengan istrinya Ferry, bahkan juga ke-2 anak kami juga bersahabat.

Tapi sesudah acara reuni itu, saya juga jadi seringkali bekomunikasi kembali dengan Ferry, baik lewat telepon ataupun SMS. Pada akhirnya Ferry jadi rekan curhatku, termasuk juga permasalahan affairku dengan dokter NL serta tak tahu mengapa saya menceritakannya dengan detil hingga ke tiap-tiap peristiwa. Ferry yaitu pendengar yang baik serta dia sekalipun tidak sempat segera menghakimi apa yang sudah kulakukan, terlebih karna tahu persis latar belakangku.

Komunikasiku dengan Ferry beberapa besar sepengetahuan istrinya, kendati detailnya cuma jadi rahasia kami berdua. Bila saya telah bosan teleponan, terkadang dia mengajakku berjalan-jalan untuk bercakap segera hingga pelan-pelan saya mulai dapat melupakan afairku dengan dokter NL serta coba membina jalinan yang baru dengan sebagian lelaki yang diperkenalkan oleh rekan-temanku.

Seperti saat SMA dahulu, percakapan kami terkadang diselingi dengan sama-sama bergandengan tangan, sama-sama peluk serta rangkul atau sebatas mengelus-elus kepala serta pipi. Sesudah usai berkeliling-keliling kami kembali pada ruangan tengah yang punya perapian yang umum diperlukan menghangatkan tempat dari udara malam Lembang yang cukup dingin.

Disana Ferry kembali memeluk pinggangku dengan ke-2 tangannya dari depan hingga kami dalam tempat berhadap-hadapan. Pelukannya itu saya balas dengan memeluk leher serta bahunya hingga kami tampak seperti pasangan yang tengah berdansa.

“Mmmmpppphhhh ……” Ferry mendadak memangut bibirku lantas mengulumnya dengan hangat serta lembut.

Meskipunpun sementara itu saya betul-betul kaget, tapi tak tahu mengapa saya merasakan bahagia karna di cium oleh orang yang saya anggap begitu dekat denganku.

Dengan jantungku berdebar saya lalu membulatkan tekad untuk membalas ciumannya hingga kami berciuman cukup lama dengan diselingi permainan lidah enteng.

“Ahhh……. ” Tanpa ada sadar saya mendesah sementara ciuman perdana kami itu pada akhirnya selesai. Sebentar sesudah bibir kami terlepas, saya masih tetap pejamkan mata dengan muka sedikit menengadah serta bibir yang 1/2 terbuka untuk nikmati sisa-sisa ciuman barusan yang masih tetap demikian merasa olehku. Saya baru tersadar sesudah Ferry menyimpan telunjuknya dibibirku yang tengah terbuka serta memandangku dengan lembut sembari tersenyum.

Lalu dia menarik kepalaku ke dadanya hingga saat ini kami sama-sama berpelukan dengan eratnya. Jantungku makin berdebar serta nafasku mulai tidak teratur, ciuman barusan sudah menghidupkan “kebutuhanku” mau kehangatan belaian lelaki. Tanpa ada menanti lama, saya ambil gagasan untuk meneruskan ciuman kami dengan memangut bibir Ferry lebih dahulu sesudah lakukan sebagian kecupan kecil pada lehernya.

Kali ini saya menghendaki ciuman yang lebih “panas” hingga tanpa ada sadar saya memangut bibirnya lebih agresif. Ferry segera membalasnya dengan lebih ganas serta agresif, lidahnya segera menjelahi mulutku, membelit lidahku serta bibirnya melumat bibirku. Ciuman yang bertubi-tubi serta berbalasan buat badan kami berdua pada akhirnya kehilangan keseimbangan sampai jatuh terduduk diatas sofa.

Tangan Ferry mulai bergerilya meremas-remas buah dadaku, awal mulanyai masih tetap dari luar baju kaosku tapi tak lama setelahnya tangannya telah masuk ke kaosku. Ke-2 cup-BHku telah dibuatnya terangkat ke atas hingga ke-2 buah dadaku dengan gampang dijangkaunya segera. Jari-jarinya dengan juga begitu lihai dalam mempermainkan putting buah dadaku.

Bibir Ferry juga mulai menciumi leher serta ke-2 kupingku hingga menyebabkan rasa geli yang sangat begitu. Selalu jelas dengan tindakan Ferry itu saya jadi begitu terangsang serta membankitkan kemauanku untuk bersetubuh. Maklum mulai sejak putus dengan dosen pembimbingku praktis saya tidak sempat sekali lagi tidur dengan lelaki beda.

Ayunan penisnya yang panjang serta dalam seakan-akan menembus hingga ke rahimku dengan terus-terusan hingga pada akhirnya saya mulai capai orgasmeku.

“Yanntooooooo ….. aaaak …kkk…kuu…udd…da…aahh…mmaau… dddaaapaaat …” kata-kataku jadi terputus-putus karna guncangan tubuhku. Ferry merespon dengan kurangi kecepatan ayunan penisnya sembari turunkan kakiku dari bahunya. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh ……. ” Pada akhirnya gelombang orgasmeku datang bergulung-gulung, bola mataku terangkat sebentar ke arah atas hingga tinggal putih matanya saja serta ke-2 tanganku meremas-remas buah dadaku sendiri.

Ferry memberi kecupan-kecupan kecil sementara nafasku masih tetap terengah-engah sembari tetaplah memaju mundurkan dengan perlahan penisnya yang masih tetap keras menanti saya siap kembali karna dia sendiri belum juga hingga ejakulasi. Sesudah nafasku mulai teratur, saya peluk Ferry lantas kami berciuman dengan penuh gairah serta kenikmatan untuk sesi ke satu ini.

“Yunita, saya bisa minta masuk dari belakang? ” Bisiknya ditelingaku

“Tentu saja sayang, anda bisa minta apa sajakah dari saya …” Saya menjawab sembari tersenyum manis kepadanya. Ferry dengan hati-hati bangun dari atas badanku hingga berlutut, lalu dengan pelan-pelan dia cabut penisnya dari vaginaku.

“Uhhhhhhhh …. ” Saya medesah karna merasakan geli bercampur nikmat sementara penisnya dicabut.

Saya saksikan penis Ferry masih tetap mengacung keras serta sedikit melengkung ke atas, batang penisnya yang penuh dililit urat-urat tampak begitu basah oleh cairan vaginaku. Karpet yang pas dibawah selangkanganku sangat basah oleh cairanku yang segera mengalir ke karpet tanpa ada terhambat bulu-bulu kemaluanku.

Vaginaku memanglah cuma berbulu sedikit seperti anak-anak gadis yang baru ingin puber, itupun cuma berada di sisi atas dekat perutku, hingga saya tidaklah perlu repot-repot sekali lagi mencukurnya.

“Ayo Lan, balikkan badan kamu” Pinta Ferry padaku Sesudah berhasil mengankat badanku sediri, saya lantas membalikkan tubuh untuk ambil tempat menungging jadi persiapan lakukan persetubuhan doggy model sesuai sama permintaannya barusan.

Saya rasakan Ferry medekat karna penisnya telah merasa melekat di belahan pantatku dekat liang anus. Tempat ke-2 kakiku dia betulkan sedikit untuk mempermudahnya lakukan penetrasi. BLESSSSS ………………… untuk kali ke-2 penisnya masuk ke liang senggamaku dengan mulus “OOOOOHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH …………” Saya melenguh dengan kerasnya ikuti masuknya penis itu.

Kurasakan penis Ferry mulai bergerak maju mundur, tidak cuma karna pergerakan pinggulnya saja tapi juga karna dengan tangannya Ferry juga menarik serta mendorong pinggulku sesuai sama arah pergerakan penisnya dia hingga saya seperti “ditabrak-tabrak” oleh penisnya.

“Aaaarkkkhhh…. aaaarrrrrkkkkkhhhh …. aaarrrkkkhhh “ Saya terus menerus mengerang kesenangan PLEK … PLEK … PLEK … PLEK … terdengar nada pantatku yang beradu dengan pahanya Ferry. “AUUUUUHHHHHHH….. AHHHHHHHHH ….. OOOUUUUUUUHHHHH” Saya mulai melolong-lolong dengan kerasnya. TREK … mendadak kudengar nada pintu yang di buka.

“Neng Yunita … ada apa Neng? ” Saya mendengar nada penjaga rumahku ajukan pertanyaan dengan nada gugup. Rupanya dia dikejutkan sementara mendengar lolonganku barusan yang membawanya datang kemari, tapi pada akhirnya jadi lebih kaget sekali lagi sesudah lihat majikannya tengah disetubuhi oleh tamunya.

Sekali lagi juga siapa yang menganggap kami mau nekat bersetubuh siang hari bolong di ruangan keluarga yang terbuka serta masih tetap ada yang tinggal didalam rumah yang lain.

“Ga ada apa-apa kok Pak, saya tengah mijetin Neng Yunita nih …” Kudengar Ferry menjawab dengan tenang tidak adanya suara kaget atau gugup seakan-akan tidak berlangsung apa-apa, bahkan juga tanpa ada hentikan pompaan penisnya. Cuma kecepatannya saja dikurangi hingga tidak terdengar sekali lagi bunyi-bunyian ramai yang datang dari beradunya kemaluan-kemaluan kami

“Ahhhh …aaaahhh …auhhhhh …” Saya tetaplah tidak dapat menahan erangan nikmatku kendati saya begitu kaget kepergok tengah bersetubuh oleh Mamang penjaga tempat tinggal yang telah megenalku mulai sejak kecil

“Aa.. aduh punten Neng Yunita … punten Agan … Mamang tidak paham Agan-agan tengah repot begini, Mamang barusan takut ada apa-apa denger nada Neng Yunita seperti menjerit” Lanjutnya dengan muka pucat sesudah sadar apa yang di lihatnya.

“Ya telah pak, Neng Yunita juga ngga apa-apa kok” Kudengar jawaban Ferry “Yaaa Mmmaammang … sayaa gaaaa apa-apa ko.. ok…. dududddduuuhhhh…. ahhhhh …. shhhhh “ Saya cobalah bantu menjawab tanpa ada lihat ke arahnya tapi jadi jadi bercampur desahan karna saya betul-betul tengah dalam kendali kesenangan dari pergerakan penis Ferry.

“Nuhun upami kitu mah, mangga atuh Neng … mangga Agan … mangga lajengkeun deui, Mamang mah ingin ke belakang lagi” kata Mamang sebelumnya lalu berlalu menghilang dibalik pintu. PLEK … PLEK … PLEK …PLEK …PLEK …Ferry kembali menggenjot penisnya dengan kecepatan penuh

“Addduuuuhh…. duhhh…terussss…. terrruussss ….. arrrrkkkkhhhh “ Saya kembali menjerit-jerit serta bahkan juga mungkin saja lebih keras sekali lagi dari mulanya CROK … CROK …CROK … CROK…. CROK …cairan vaginaku mulai membanjir sekali lagi, beberapa ada mengalir turun lewat ke-2 pahaku beberapa sekali lagi ada yang naik lewat belahan pantatku karna terpompa oleh penis Ferry.

Kepergok oleh penjaga tempat tinggal tengah bersetubuh memanglah menegangkan, tapi sekalian buat saya makin terangsang sesudah lihat sendiri Ferry dapat mengatasinya dengan tenang.

“Geliiiiii …. Aduuuhh…geli sekaliiiii…. uuuhhhhhh …. oohhhhhh…. Ferryo…. geliii …“ Teriakku sementara jari-jari Ferry mulai mempermainkan liang duburku yang sudah basah oleh cairan dari vaginaku. “Sakkkiiiiit …. addudduuuh ….

Pas saat mobilnya telah berhenti dimuka pintu pagar rumahku, Ferry tiba tiba menghimpit kepalaku dengan ke-2 tangannya hingga batang penisnya amblas menyodok masuk ke kerongkonganku serta ….

CRUT…CRUT…CRUT …CRUT … penisnya memuntahkan air mani yang begitu banyak yang terpaksa sekali saya telan segera ke perutku “Aaaaahhhh …. ” Kudengar nada Ferry mengerang nikmat Saya cobalah berontak karna nyaris tidak dapat bernafas, tapi Ferry cuma melonggarkan sedikit desakan tangannya Crut …crut …crut …crut … masih tetap terdapat banyak semprotan sekali lagi yang keluar dari penisnya berceceran didalam rongga mulutku, jadi terdapat banyak yang melekat di bibir, pipi serta hidungku.

Saat saya bangun dari pangkuan Ferry, saya saksikan si Bibi tengah buka pintu pagar serta anakku menanti di pintu garasi. Dengan buru-buru saya menyambar tisu yang disodorkan oleh Ferry yang tengah tersenyum nakal. Saya cuma pernah menghapus mukaku sekenanya karna takut anakku datang mendekat serta lihat penisnya Ferry yang tetaplah mengacung sesudah ejakulasi. Saat saya turun dari mobil jadi saya lupa membawa BHku yang berada di jok belakang.

Saat saya mencium anakku, dia pernah berkomentar mengapa mamanya lengket-lengket serta mulutnya rada ada bau amis. Ferry memanglah memberiku banyak petualangan sex yg tidak sempat saya asumsikan hingga umurku yang dapat disebut masak ini kendati frekwensi pertemuan kami tidaklah terlalu seringkali.

Saya cuma terkait tubuh dengan dia sementara saya betul-betul membutuhkannya atau karna Ferry memanglah memohonnya. Saya menginginkan tetaplah jalinan kami cuma untuk kawan dekat karna jalinan persahabatanku dengan Ferry tambah lebih bernilai daripada kebutuhanku mencari pasangan hidup.

Tiap-tiap kali terkait tubuh saya senantiasa memaksanya untuk ejakulasi didalam, saya tidak ingin ejakulasinya diluar maupun menggunakan kondom kendati dia begitu kuatir karna merasakan spermanya begitu subur. Pada akhirnya kecemasan Ferry dapat di buktikan karna lalu saya hamil, bahkan juga hingga capai umur 10 minggu janin yang saya kandung. Aslinya saya tidak yakin hingga di check oleh rekanku sesama dokter dengan memakai alat USG. Karna hubunganku dengan Ferry belum juga capai 3 bln., bermakna janin itu datang dari jalinan sex kami yang awal-awal.

Dengan usia kandungan yang telah besar, pada akhirnya saya minta tolong rekanku untuk menganjurkan dokter koleganya diluar kota untuk menunjang menggugurkannya. Saya tidak ingin di kuret di kotaku karna bisa menyebabkan kehebohan besar. Dengan pengalaman ini pada akhirnya saya berinisiatif gunakan IUD hingga Ferry tetaplah dapat leluasa berejakulasi didalam badanku seperti kemauanku. Petualanganku denga Ferry pada akhirnya berhenti sesudah dua th. saat ada dokter yang melamarku serta memboyongku ke luar kota.

Bukannya saya tidak mau setia pada suamiku yang baru, tapi sesungguhnya saya seringkali merindukan belaian keintiman ciri khas Ferry mengingat basic jalinan sex kami yang istimewa. Meskipunpun dia senantiasa menjawab komunikasi dariku, tapi dia tidak sempat sekali lagi memohonku untuk melayaninya seperti yang dahulu dia laksanakan bila dia tengah memerlukan sex.

Padahal tinggal dia minta, saya tentu pergi ke kotanya melalui cara apa pun cuma untuk melayani kebutuhannya. Tapi bila kebetulan saya tahu dia tengah berada di kotaku, Ferry tidak sempat menampik kunjunganku ke hotelnya untuk melepas rindu mau siraman air maninya

Wednesday, January 17, 2018

MEMEK RAPAT




Sepanjang bekerja jadi sopir taksi di ibukota sepanjang lebih dari satu tahun Faried udah banyak menjumpai peristiwa yang mengatakan fenomena itu. Satu kala, ia kembalikan dompet seseorang ibu yang ketinggal di taksinya. Sesungguhnya, ia tdk menginginkan keuntungan apa-apa dari situ, sebab baginya kejujuran serta kepolosan telah jadi area integral dari jiwa, badan serta seluruh kegiatan kesehariannya.


Kalau lantas lantas, si ibu dengan ekspresi muka lega serta perkataan terima kasih tidak terhingga, lantas memberi duit jadi penghargaan atas ‘jasa’ nya, serta lantas dengan halus si sopir itu menampiknya, itu sekedar karna apa yang udah ia kerjakan telah jadi tugasnya. Prinsip Faried untuk menjunjung tinggi ‘harkat ke-supir taksi-an’ saya, tidak lebih. Pada peluang beda, ia membantu seseorang korban kecelakaan jalan raya dimuka universitas satu perguruan tinggi.

LIHAT JUGA = NGENTOT ANAK BOS

Ia selekasnya membawanya ke unit kritis darurat rumah sakit paling dekat, dengan tdk mempertimbangkan sekali lagi berapakah tarif taksi yang bisa diperolehnya apabila ia masih meremehkan peristiwa itu. Semua merasa seperti aksi ‘bawah sadar’ yang udah terdapat demikian rupa sepanjang bertahun-tahun, mulai sejak ayahnya yang udah almarhum menanamkan nilai-nilai kearifan tradisionil dalam diri Faried.

CARI JODOH BISPAK 200 RIBU SHORTIME

Hari itu Faried kembali menekuni rutinitasnya seperti umum. Untuk yang satu ini memanglah bukan adat yang umum, karna tiap-tiap petang tiba, ia menjemput Ayu (25 th.), tokoh sentral seterusnya, yang yaitu seseorang wanita panggilan ‘kelas atas’ yang tinggal di satu tempat tinggal elegan di satu kompleks pemukiman real estate, untuk lantas membawanya ke satu tempat, dimana saja, yang udah disetujui terlebih dulu oleh pelanggan setianya itu. Ayu telah menyewa taksi Faried sepanjang enam bln..

Jadi pada jam-jam tertentu–biasanya petang hari–Faried menjemputnya dirumah itu, membawanya ke tempat yang selalu berlainan bergantung mana yang ditunjuk wanita itu, seterusnya mengantarnya kembali pulang sesudah ‘bisnis’-nya selesai pada jam-jam spesifik juga. 

Ayu membayar cukup mahal untuk pekerjaan itu serta Faried terima itu jadi area tidak terpisahkan dari harkat ‘ke-supir taksi-an’ nya. Ia tdk berasumsi itu jadi kerja yang hina karena terima bayaran dari hasil desah serta keringat maksiat Ayu. 

Ini area dari pekerjaan, sekian ia mencari argumen pembenarannya. Faried senantiasa berasumsi persetan dengan seluruhnya asumsi sinis berkenaan dianya sendiri. Baginya, ia masih mempunyai hak untuk tentukan sikap serta lakukan apa yang paling baik bagi

dianya. Prinsip sederhana memanglah tapi logis. Telah empat bln. lamanya Faried lakukan ‘tugas rutin’ itu. Ia telah mengupayakan menyingkirkan beban psikologis apapun termasuk juga perasaan cinta. Terus jelas jadi seseorang pria, Faried memanglah tidak bisa memungkiri kata hati kalau Ayu memanglah cantik serta diam-diam ia udah jatuh cinta pada pandangan pertama. 

Dengan rambut sebahu, muka oval seimbang, hidung bangir, kulit putih serta postur badan ramping semampai, Ayu nampak menarik mata tiap-tiap pria yang memandangnya, termasuk juga dianya sendiri. Jadi lelaki bujangan serta normal, Faried tidak bisa menepis getar-getar aneh waktu wangi minyak wangi Ayu yang ciri khas menyerbu hidung kala ia masuk ke taksinya. Tapi ia mengupayakan menghimpit perasaan itu sekuat-kuatnya.

Terutama, kala keluar rasa cemburu, waktu Ayu tampak digandeng oom-oom kaya yang lebih layak jadi ayahnya. Faried seyogyanya mesti menyesuaikan diri pada tempat yang benar : ia yaitu pelanggan serta saya cuma supir taksi. Jadi ia mematuhi ‘rambu-rambu’ itu dengan cara berkelanjutan. 

Terutama dengan cara fisik serta finansial ia kalah jauh dibandingkan Ayu, tidak mungkin wanita gedongan serta telah punya kebiasaan nikmati kemewahan seperti Ayu ingin dengan sopir taksi miskin dengan tampang ndeso seperti dianya sendiri, tidakkah itu seperti pungguk merindukan bln.? Faried cukup tahu diri tentang hal semacam ini. 

Percakapan mereka lantas, baik kala pergi ataupun pulang, biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa, bahkan juga hampir berbentuk teratur. Faried mengupayakan melindungi jarak dengan Ayu supaya tdk ikut serta lebih jauh ke persoalan yang sifatnya sangat pribadi. Namun akhir-akhir ini telah ada sedikit ‘peningkatan kwalitas perbincangan’. Tidak cuma sekedar, ‘Mau ke mana? ’ atau ‘Jam berapakah ingin dijemput? ’, dsb. 

Ayu mulai bertanya latar belakang pribadi sang sopir langganannya itu sampai bertanya ada berapakah jumlah penumpang di taksinya untuk hari ini. Pasti Faried lantas ada rasa senang pada perubahan menarik ini. Awalnya sang sopir agak rikuh tapi perlahan-lahan ia mulai bisa beradaptasi serta jadi pembicara maupun pendengar yang baik.

Bersamaan berjalannya saat, jalinan emosional mereka lantas berjalan hangat. Ayu mulai tidak canggung-canggung membuka kisah hidupnya pada si sopir. Ia nyata-nyatanya product keluarga broken home. Bapak serta ibunya bercerai, ibunya kabur dengan pria beda hingga ia turut ayahnya yang pemabuk serta tukang main jam. 

Ia tdk tahan serta prihatin dengan situasi mirip itu hingga mengambil keputusan untuk minggat dari tempat tinggalnya serta mengadu nasib ke ibukota. Kuliahnya lantas tdk usai. Awalannya ia tinggal dirumah seseorang famili jauhnya serta mulai mencari pekerjaan supaya bisa mandiri.

“Saya mesti selalu hidup serta berjuang”, kata Ayu memutuskan hati.

“Kalau Mbak Ayu sendiri bagaimana? ” ia balik ajukan pertanyaan.

“Abang tahu sendiri, kan? Banyak. Banyak, ” sahut Ayu, suaranya terdengar hambar, kedengarannya ia seperti melemparkan satu lelucon atau apologi? entahlah

“Banyak memanglah. Tapi hampa, ” Faried menyikapi dengan getir.

Hari itu yaitu hari paling akhir kontrak sewa Faried dengan Ayu. Ia menekuni adat ekstranya seperti umum, ia menjemput Ayu pada saat serta tempat yang sama.

“Maaf, apa ini miliki Mbak? Tempo hari saya nemuin di belakang” kata Faried sembari memberikan lipstick yang dipungutnya kemarin

“Ohh…iya benar, terima kasih ya Bang, kelihatannya jatuh saat saya ngambil rokok kemarin” Ayu tersenyum berterima kasih seraya ambil lipstick itu.

“Saya tidak dapat menjawabnya Bang. Abang tidak dapat sempat tahu ukuran serta nilai kebahagiaan untuk saya seperti apa. Begitu juga demikian sebaliknya. Kita miliki ‘nilai rasa’ yang tidak sama dalam menakar kebahagiaan, ” Ayu bertutur lambat dengan tdk mengalihkan pandangan ke arah luar taksi.

“Silakan Bang, diminum dahulu kopinya” mendadak Ayu telah ada di depannya serta menempatkan satu gelas kopi yang masih tetap mengepul atas meja di depanku.

Badannya agak membungkuk, hingga sopir taksi itu dapat lihat sekelebatan benjolan dua bukit dadanya yang kencang serta dibalut bra hitam lewat gaun terusannya yang longgar. Sejenak dadanya berdesir serta ia merasakan celananya mendadak jadi sempit.

“Makasih ya Mbak! ”

Ayu lantas duduk di sampingnya cukup dekat untuk ukuran seseorang sopir taksi serta penumpangnya. Keduanya mulai mengobrol serta cerita berkenaan apa sajakah, juga sama-sama bertukar lelucon serta mereka tertawa terlepas.

“Ini hari paling akhir kita berjumpa Bang! Besok saya pergi…makasih ya bantuannya sepanjang ini” kata Ayu berkata sembari menghela nafas.

Sampai satu waktu, Faried berkemauan kuat dengan dada berdebar keras memegang jemari tangan wanita itu, ia pingin memberikan penghiburan saat sebelum pergi jauh kurun waktu relatif lama. Ayu agak tertegun, tapi tdk menampik.

“Ayo sini Bang! ” ajak Ayu sembari menggandeng tangan Faried.

“Tapi Mbak…mau apa? ” Faried gugup dengan ajakan wanita itu.

Ia menurut saja meski merasakan canggung karna baru sempat seseorang wanita mengajaknya masuk ke kamarnya begini.

“Eeennggg…. kamarnya bagus ya Mbak! ” pujinya sembari tutup kegugupan, “kita ingin apa Mbak? ”

Ayu cuma menjawab terima kasih, dia selalu membimbing Faried sampai masuk kamar mandinya. Didalam kamar mandi, ia lihat air kran masih tetap mengucur deras nyaris penuhi separuh dari bathtub. Wangi harum dari bubble bath selekasnya penuhi paru-paru pria itu.

“Bang…makasih ya atas bantuannya sepanjang ini” kata Ayu lantas mendadak merangkul sembari mendorong Faried ke belakang hingga badan pria itu terjepit ke tembok, tangannya lantas meraba sekujur badan sopir itu, “abang orang baik, tulus, tidak sering saya dapati orang seperti abang zaman saat ini, terlebih didunia saya”

“Eeee…apaan nih Mbak? ” Faried coba menghindar pada ingin serta tdk.

“Anggap ini hadiah perpisahan dari saya Bang…sekaligus terima kasih untuk kembalikan lipstik saya itu” habis berkata Ayu lantas mencium Faried dengan bernafsu sekali sembari tangannya meremas-remas selangkangan pria itu.

“Yuk…kita sembari berendam saja! ” Ayu “menuntun” penis Faried menuju bathtub.

“Oohhhhhh…. Bang, enak Bang…terushhh…saya milikmu malam hari ini! ” desah Ayu

Faried tengah menciumi leher Ayu, tangannya meremas lembut payudara montok itu. Ayu yang sangatlah memiliki pengalaman dalam hal semacam ini, tidak ingin kalah. Ia mengocok lambat penis Faried. Sopir bertampang ndeso itu lantas jadi lebih buas karna terangsang, ia memutar muka wanita itu ke belakang seterusnya bibir mereka berjumpa, sama-sama pagut, sama-sama gigit, lidah keduanya berbelitan serta air ludah mereka bercampur

Pada akhirnya sesudah seperempat jam, mereka lantas menyudahi pemanasan yang penuh gairah itu karna kulit mereka mulai keriput dikarenakan oleh sangat lamanya kami berendam di air bubble bath. Ayu menciumi muka ndeso itu dengan penuh kelembutan serta pada akhirnya keduanya lakukan “french kiss” sekali lagi dengan tempat sama-sama mendekap. 

Sesudah bahagia lakukan “french kiss”, Ayu berdiri serta memutar kran shower untuk mencuci badan mereka. Di bawah derai siraman air shower, keduanya kembali berpelukan serta lakukan “french kiss” sekali lagi. Saling meraba, sama-sama mengelus serta menyusuri badan pasangan semasing.

Rupanya Ayu telah birahi tinggi. Ia menambah satu kakinya ke tepi bathtub serta membimbing penis Faried ke arah gerbang kewanitaannya.

“Saya telah kepengen banget Bang, mari setubuhi saya…buat saya menggelepar keenakan! ” pintanya.

Faried membantunya sembari tangan kirinya memilin-milin puting payudara kanannya. Ia menggeser-geserkan ujung kepala kemaluannya pada klitorisnya. Perlahan-lahan, ia mendorong masuk penisnya kedalam liang kemaluan Ayu. Pelan.. lembut.. perlahan-lahan.. sembari selalu mengulum bibir merahnya. 

Ayu mendekap si sopir taksi sembari mendesis di sela-sela ciuman mereka. Pada akhirnya amblaslah kurang lebih tiga per empat dari panjang kemaluan Faried, serta mulai maju-mundur menggenjot vagina wanita itu. Ayu pejamkan matanya sembari selalu mendesis serta melenguh. Ia memeluk pria itu jadi lebih kencang. 

Faried mengayunkan pantatnya jadi lebih cepat dengan tusukan-tusukan dalam yang ia gabungkan dengan tusukan-tusukan dangkal. Ayu menolong dengan putaran pinggulnya, buat batang kemaluan Faried seperti disedot serta diputar oleh liang kemaluannya. Guyuran air shower menaikkan erotis situasi serta enaknya sensasi yang mereka alami.

Faried rasakan lubang kemaluan Ayu jadi lebih licin serta jadi lebih gampang baginya untuk lakukan tusukan-tusukan kesenangan yang mereka rasakan dengan. Sesudah agak lama lakukan tempat ini, Ayu menarik pantatnya hingga batang kemaluan pria itu terputus dari lubang kemaluannya. Kemudian ia membalikkan badannya serta agak membungkuk, menahan badannya dengan berpegangan pada dinding kamar mandi. 

Rupanya dia pingin rasakan tempat “rear entry” atau yang lebih popular dengan makna “doggy model”. Kemaluannya yang berwarna merah jambu telah buka, menantang, serta tampak licin basah. Perlahan-lahan Faried memasukkan batang kemaluannya yang tegang kaku serta keras kedalam lubang kemaluan Ayu.

“Aaaahh…. yahhh! ” desis Ayu dengan badan mengejang.

Faried mulai mengayunkan pantatnya maju-mundur, menusuk-nusuk lubang kemaluan Ayu. Ayu merapatkan ke-2 kakinya hingga batang kemaluan pria itu jadi lebih terjepit didalam liang kemaluannya. 

Faried rasakan kesenangan yang menakjubkan serta sensasi yang sulit dilukiskan dengan kalimat setiap saat ia menghujamkan kemaluannya. Tangannya meremas-remas pantat Ayu berpindahan dengan remasan-remasan pada payudaranya. Kadang-kadang, ia menggigit-gigit kecil di daerah kurang lebih tengkuk serta pundak wanita itu.

Sesudah cukup lama bergumul dalam tempat doggie, mendadak Ayu memohon berhenti lantas membalik badannya dari tempat “rear entry” ke tempat berhadap-hadapan.

“Nikmati saya sepuas-puasnya malam hari ini Bang, bisa saja ini pertama serta paling akhir kalinya buat kita! ” tukasnya dengan nafas tersenggal-senggal.

Habis berkata Ayu segera mencium Faried dengan ganasnya sembari mencengkeram erat punggung pria itu, merapatkan badannya serta menggapai penisnya yang masih tetap menegang. Faried mengangkat kaki kiri wanita itu serta mengarahkan penisnya ke liang kemaluannya. 

Dengan sekali dorong penis itu lantas kembali masuk liang kewanitaan Ayu yang sangatlah berlendir itu. Sesudah penisnya masuk, Faried lantas menyentak-nyentaik batang kemaluannya sekali lagi, jadi lebih keras, jadi lebih cepat serta bertenaga. Keduanya jadi lebih terlepas kontrol, erangan mereka sahut-menyahut berpadu dengan nada shower karena dirundung nikmat yang menakjubkan.

“Aaaarrgghh…. entot memekku, Bang…, yah…gituuuuuhh…yang keras, yang keras…. oohhhh, kontol Abang enak bangettthhh! ” ceracau Ayu tdk karuan

Faried lantas jadi merasakan begitu perkasa serta jadi lebih bergairah karna merasakan berhasil buat wanita itu keenakan. Jadi ia jadi lebih kuat menyodoki batang kemaluannya didalam vagina Ayu. Bersamaan dengan jadi lebih kuatnya rintihan serta erangannya. Ayu rasakan klimaksnya sangatlah dekat.

“Saya keluaarr Bang..! Aaagghh..! ” serunya sembari memeluk Faried erat-erat.

“Ayo Pa, seandainya telat, kelak kasian Lina nunggu sendirian di sekolah, telah ingin jamnya nih! ” kata Anita mengajak suaminya untuk selekasnya meninggalkan mall itu.

“Oke Ma, yukk!! ” Faried menggandeng tangan istrinya serta percepat langkah.

“Omong-omong Ayah miliki berlangganan cantik juga ya…pantes Ayah kerasan lama-lama jadi sopir taksi dahulu hehehe” canda Anita sembari masih jalan.

Faried cuma tertawa nyengir, hatinya tenang saat ini, ia serta Ayu udah temukan kebahagiaannya semasing. Semua suatu hal memanglah ada saatnya semasing, manusia cuma butuh mengupayakan sebaik-baiknya, nantinya karma serta darma akan tiba pada waktunya nantinya.

Tuesday, January 16, 2018

NGENTOT ANAK BOS



Akupun lihat lowongan pekerjaan di Koran, yg menarik perhatianku yaitu satu toko baju yg baru buka, mereka mencari seseorang pegawai, saya pergi ke toko itu dgn selekasnya menggunaka sepeda motorku.

Sesudah 1/2 jam selanjutnya saya lihat satu toko baju, menurutku toko itu lumayan besar, akupun masuk kesana, tidak ada seseorangpun terkecuali seseorang tante yg lebih kurang berumur 50 tahunan ditempat kasir, akupun menghampirinya, saya tersenyum kepadanya serta dia membalas senyumanku,


“Eh, nyonya, saya mencari pekerjaan”Kataku buka percakapan

“Oh, iya, pegawai kami tidak lama keluar, anda bisa bekerja di sini”


Narasi dewasa terakhir, Sesudah itu nyonya itu menerangkan padaku dimulai dengan aturan, cara menegur, cara melayani, serta beda – beda.

“Wah, anda cepat tangkap, ya? ”Kata nyonya itu sembari tersenyum

Akupun tersenyum kecil saja. Terakhir kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni, kulitnya berwarna putih, rambut panjang, serta berwajah agak cantik menurutku.

LIHAT JUGA = TANTE BERTATO

Dia jg tidak lama menyadari namaku.

“Dengar Adi, saya ingin pergi sebentar, anda tolong lihat toko ini”

“Wah, tp saya baru bekerja nyonya”

“Tak apa-apa, kelak juga akan kusuruh putriku turun temanimu”

“Hmmmm, oke, deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Leni juga menyebut nama

“Nayla, Nayla”, dari belakang pintu di samping kasir terdengar nada seseorang gadis.

Lantas gadis itu juga keluar, benar-benar saya kagum kepadanya, gadis bernama Nayla itu benar-benar cantik, badannya mungil serta agak montok, payudaranya lumayan besar, pantatnya montok memuat, kulitnya putih, rambut hitam panjang, serta senyumannya yaitu senyuman termanis yg sempat kulihat, kuakui saya jatuh cinta pada pandangan pertama kepadanya. Sesudah nyonya Leni pergi, kuberanikan diri untuk menyapanya

“Hai”

“Hai, pegawai baru, ya? ”

“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun terlibat perbincangan – bincang sebentar, sanggup kuketahui Nayla saat ini berusia 18 th., ibunya yaitu seseorang Wanita repot, demikian jg dgn ayahnya, jadi dia seringkali mendukung melindungi toko, selang beberapa saat seseorang pelanggan datang, akupun melayaninya secepat-cepatnya supaya dapat terlibat perbincangan – bincang dgn Nayla, sesudah pelanggan itu memperoleh barang yg dia kehendaki serta membayar, akupun kembali pada dekat kasir.

“Kalo jam saat ini masih tetap sepi, Rud, kelak sekitaran jam 3 baru ramai”

“Ohhh, akupun mengangguk

Mesti kuakui Nayla begitu asik, semuanya omongan jadi nyambung, baru pertama kesempatan ini saya menjumpai gadis begini.

“Nay, anda telah mempunyai pacar? ”Tanyaku penasaran

“Belum, jika anda? ”

“Aku jg belum”

“Oh, kita sama-sama single, dong”Katanya sembari tersenyum

Akupun tersenyum, rasa-rasanya saya pingin membalas “Kamu ingin tdk sama saya? ”Tp saya tdk berani menyebutkannya, jujur pertama ini saya dapat mengobrol lama dgn seseorang gadis. Keringatku tidak berhenti bercucuran tandanya saya gugup.

“Panas, ya? ”Tanya Nayla

“Hmmm, tdk, kok”Jawabku

“Hehehe, anda keringatan, ya? ”

“Iya, anggukku membalas candanya

Sesudah 5 menit seseorang pelanggan masuk sekali lagi, akupun melayaninya serta kembali pada Nayla

“Rud, anda asik, ya, orangnya? ”

Saya terperanjat mendengarnya, nyatanya leluconku yg dari barusan kuluncurkan sanggup meluluhkan hatinya

“Ah, anda jg asik, kok”Jawabku dgn tersenyum

Muka cantiknya tersenyum manis, penisku merasa tidak sanggup di turunkan, begitu tegang. Kami berpandangan sebentar, lantas kuberanikan diri untuk menciumnya, jantungku terasanya berdegup kencang, Nayla agak terperanjat, tp dia tidak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra, kami berciuman ala French Kiss, ini yaitu ciuman pertamaku.

Situasi makin memanas, kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya, Nayla agak terperanjat, tp dikarenakan terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sembari mulutku mencumbui mulutnya, sesaat Nayla memberhentikan permainanku.

“Rud, anda kunci pintu dahulu, deh, malu bila dilihat orang nanti”

Akupun mengambil langkah dgn cepat ke pintu depan, selekasnya kukunci pintu itu serta kuganti sinyal di pintu jadi “CLOSE”

Lantas saya selekasnya jalan kea rah Nayla, Nayla mengajakku masuk kedalam tokonya serta dia mengajakku ke kamarnya, sesudah tiba ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya sekali lagi, Nayla membalas ciumanku dgn mesra.

Sesaat tanganku kembali meremas payudara Nayla yg telah mengeras, sesudah lima menit kuberanikan diri untuk buka bajuku satu persatu, waktu penisku yg besar terpampang, Nayla cukup kaget serta agak jijik, ini mungkin saja yaitu pertama kalinya dia lihat satu *****, sesaat sampai kini saya tidak sempat terkait badan, saya cuma memperoleh pengetahuan dari film biru yg senantiasa kutonton.

Nayla tidak tahu mesti melakukan perbuatan apa dgn penisku yg dari barusan telah menegang, dia cuma memandanginya sembari terkadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia supaya menunduk serta menjilat penisku

“Ah, jijik, Rud, tidak ingin ah”tolaknya

“Ayo deh, Nay, entar anda akan rasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

Nayla selanjutnya menyepakatinya tak tahu dikarenakan dia telah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku kedalam mulutnya, lantas dia mengulumnya dgn lembut, pertama merasa agak kaku, tp sesudah punya kebiasaan, kulumannya merasa nikmat, membuatku rasakan kesenangan yg belum juga sempat kurasakan.

Sesudah senang bermain dgn penisku Nayla kembali berdiri serta tersenyum manis padaku yg makin buat nafsuku bertambah, kubuka pakaiannya dgn perlahan-lahan, dia tidak menampik, jadi tersenyum

Tentu dia telah nafsu fikirku, hingga Nayla telanjang bulat, kulihat panorama yg benar-benar indah di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg telah mengeras, sedang memeknya masih tetap berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

Akupun menjilat payudaranya serta memainkan putingnya, Nayla agak kegelian, tapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya serta rontaan pelannya, sesudah senang dgn payudaranya, saya melaksanakan French kiss denganya sbentar sembari tanganku menelusuri memek perawannya.

Memeknya masih tetap mulus serta halus tandanya Nayla seringkali merawatnya, sesudah senang, akupun membimbing Nayla ke tempat tidurnya, lantas kubaringkan disana

“Apa yg juga akan anda jalankan, Rud? ”Tanyanya heran

“Aku juga akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp kelak juga akan begitu nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Rud, saya masih tetap perawan”

Tidak kudengarkan sekali lagi kata-katanya dikarenakan sangat nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nayla yg telah basah, sesaat Nayla cuma dapat berkata “Jangan, Rud”, sejujurnya saya agak kasihan, tetaapi saya telah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan-lahan pada memeknya yg basah.

Nayla berteriak dgn keras waktu kupaksakan masuk penisku, penisku susah masuk dikarenakan memek Nia masih tetap sempit, waktu kumasukkan perlaha, muka cantik Nayla keluarkan air mata serta Nayla mendesah kesakitan.

Akhirnya sesudah lima menit, semua penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Nayla rasakan kesenangan mengagumkan, waktu pada mulanya dia meronta, dia saat ini telah tenang serta nikmati permainanku, kutusukkan dengan perlahan-lahan lantas makin cepat,

“Ahhh, Rud, enak, Rud, ahhh, terusin, Rud, Akkkhh”

Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, begitu nikmat merasa hingga saya pejamkan mataku nikmati kesenangan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Nayla mendesah kecil sembari pejamkan mata, air mata masih tetap mengalir di pipinya sesaat badannya berkeringat.

Waktu kulihat berwajah yg berkeringat, tak tahu mengapa saya makin nafsu, hingga kucepatkan tusukanku yg buat Nayla mendesah makin keras, sesaat penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Rud, enak, Rud, Ahhhh”Begitulah kata yg terlihat dari mulut Nayla tandanya dia sukai dgn permainanku

Stelah 20 menit kurasakan kesenangan itu, Nayla alami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lantas kukocokkan dgn cepat dimuka berwajah, spermaku berceceran di wajahnya

Nayla juga terbaring lemas, pada mulanya saya kasihan dikarenakan dia telah lelah, tp sesudah lihat badannya yg dipenuhi keringat yg memancing nafsuku, akupun punya niat meneruskannya.

Saya selekasnya duduk ditempat tidur, lantas kutuntun badannya supaya memeknya cocok diatas penisku, sesudah meraih tempat baik, akupun memasukkan penisku kedalam memeknya yg masih tetap basah, kudengar Nayla mendesah kecil waktu penisku berhasil masuk sekali lagi kedalam memeknya.

Lantas kunaikturumkan badan mungilnya makin cepat hingga desahan Nayla makin keras, rambut panjangnya terkadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari barusan, itu jadi membuatku terasa makin nikmat,

“Ahhh, Rud, terusin, Rud, Ahhh, lebih cepat sekali lagi, di”

“Oke, sayang”

Kucepatkan frekwensi tusukanku yg menaikkan kesenangan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan

“Ahhh, Rud, nikmat banget, Rud, Ahhhh, Ssssst”

Sesaat saya baru kesempatan ini rasakan kesenangan begini, pijatan pada penisku begitu nikmat, membuatku mendesah kecil sesaat badanku tidak berhenti keluarkan keringat, sesudah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.

Memek Nayla kembali keluarkan cairan hangat, kubaringkan badannya yg telah lemas lantas kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas serta berpelukan dalam kondisi telanjang.

“Gimana, Nay? Enak, tidak? ”Tanyaku

“Wah, enak banget, Rud, baru kesempatan ini saya rasakan kesenangan begini, terima kasih, ya? ”Dia berkata sembari tersenyum padaku

“Aku yg berterima kasih, Nay”Kataku membalas senyumannya

Kamipun selekasnya bersihkan diri, kulap sisa darah perawan Nayla, lantas kami mandi berbarengan serta kembali melindungi toko, dimuka toko telah berjejer sebagian pelanggan.

Akupun selekasnya buka pintu serta mmpersilahkan mereka masuk, saya serta Nayla melayani mereka, hingga jam 05. 00 Nyonya Leny pulang, dia sukai dgn cara kerjaku, serta dia menerimaku jadi pegawai masih.

Saya masih tetap melanjutkan bercinta dgn Nayla pada waktu jam sepi serta seperti tidak berlangsung apa – apa, saya benar-benar mujur bekerja di toko ini, serta Nayla yaitu Wanita paling cantik serta paling hebat yg sempat kutemui

TANTE BERTATO



Di tempat tinggalnya yang termasuk megah, Lisa menggunakan saat turut senam serta kesehatan. Namun beberapa waktu terakhir ini, Rudi sangat repot dengan pekerjaan kantornya, maka memerlukan perhatian serta kerja extra, nyaris tiada waktu senggang untuk Rudi untuk bermesraan serta liburan dengan anak-anaknya. Dengan menanjaknya karier Rudi karna dia diangkatnya jadi manager baru di daerah baru di area timur Indonesia, dengan sendirinya Rudi mengajak geser keluarganya ke daerah itu.


Di daerah baru itu Rudi tempati satu buah rumah dinas yang sangat megah serta luas. Dirumah dinasnya itu sudah ada semua perabotan serta kendaraan yang diperlukan oleh Rudi sekeluarga, juga sudah ada seseorang pembantu serta tukang kebun yang merangkap satpam dirumah itu.

Seperti bisanya, Rudi selalu larut dengan kesibukannya dengan kunjungan ke daerah yang disebut daerah kepulauan itu, serta perjalanannya menelan saat 1 hingga 2 minggu. Tidaklah heran misalnya Lisa seringkali tinggal dirumah serta sangatlah cemas juga akan keselamatan Rudi.

LIHAT JUGA = NGEMBAT ANAK SEKOLAH

Kehidupan rumah tangga mereka yang sudah jalan kira-kira 8 th. sudah mereka lewati dengan penuh kemesraan serta kecocokan, maka buat iri rekan-rekan Rudi. Rudi tidak melupakan kehidupan seks serta teratur melindungi kemesraanya dengan Lisa.

Tetapi sayangnya, karna dampak kehidupan kota yang egois seringkali buat ke-2 pembantunya tersinggung. Bagaimanapun Lisa yaitu seseorang wanita yang di besarkan didalam lingkungan keluarga ada serta semua hasratnya senantiasa diperoleh, begitu halnya Rudi yang mempunyai latar belakang yang sama. 


Rudi seringkali menghardik Pak Martin tukang kebunnya. Pak Martin yaitu tukang kebun dirumah itu sudah lama bekerja, tidak sempat ia disepelekan oleh majikannya terdahulu, tidak seperti Rudi serta Lisa yang seringkali melihat rendah padanya.

Kalau diliat, umur Pak Martin seusia orang-tua Rudi yang sudah berusia 68 th. serta Pak Martin yaitu juga masyarakat asli di daerah itu. Masa mudanya Pak Martin sangat ditakuti oleh orang-orang sekelilingnya, dulunya ia yaitu seseorang penjahat serta gembong rampok yang mempunyai pengetahuan yang tinggi serta beberapa kali sudah keluar masuk penjara di daerah itu, tidaklah heran nyaris semua badannya dipenuhi tato.

Satu hari Rudi serta Lisa pergi ke satu buah pusat perbelanjaan serta pulangnya ia merasakan Pak Martin tengah tidur, maka pintu pagar rumah itu tiada yang buka. Sesudah digedor sekian kali, pada akhirnya Pak Martin bangun.

Dengan kasar serta geram-marah, Lisa memaki-maki Pak Martin, " Basic tua bangka, malas, apa sajakah kerja anda hah..? " sengit Lisa yang disaksikan Rudi dari atas mobilnya.

" Maaf Nya, saya tertidur, kembali maafkan saya Nya. " kata martin memohon.

" Cih.. " Lisa meludahi muka martin lantas berlalu.

" Anda tidak butuh di beri maaf, anda kerja saya upah, masa masih tetap malas..? " sahut Lisa berlalu dari hadapan martin.

Ia paham, Lisa juga pada saat-saat spesifik tentu memerlukan kemesraan dari Rudi. Pak Martin sangat memiliki pengalaman dalam perihal seks, ia paham Lisa termasuk juga dalam katagori wanita yg tidak bisa menahan nafsu, lebih-lebih misalnya seringkali ditinggal suaminya sekian hari.

Pada hari itu Rudi pergi ke daerah untuk meninjau project yang ia tangani di satu buah pulau yang menelan saat sekian hari. Saat tersebut yang ditunggu-tunggu Pak Martin. Di kamarnya ia sudah mempersiapkan berapa sesajen untuk membuat ritual memantapkan ajian pemikat yang ia punya. 

Saat itu Lisa di kamarnya yang luas yang diperlengkapi AC yang bersuhu dingin itu sangat kedinginan, gairah nafsunya menghentak-hentak, meskipun sebenarnya sebelumnya pergi Rudi sudah menyirami batin Lisa dengan berapa ronde, tapi aneh selagi itu ia menginginkan kembali mengulanginya.

Makin malam hari makin dingin, serta begitu pula nafsunya menginginkan disalurkan, tapi pada siapa? Tengah Rudi sekarang ini masih tetap ada diluar kota. Di kamarnya Pak Martin selalu membuat ritual mistis, ia menginginkan supaya Lisa betul-betul datang minta belas kasian padanya.

Pak Martin udah tidak bisa sekali lagi menahan nafsu dendamnya pada Rudi serta Lisa, biarpun sampai kini ia seringkali lihat Lisa yang cantik serta menggairahkan itu dalam kamar serta tempat tinggalnya, tapi PAk Martin senantiasa bisa mengatasinya. Dengan lahiriah ia akui Lisa sangat menggoda gairahnya, tapi fikiran itu ia buang jauh-jauh, ia tidak mau buat kendala. Sejujurnya dari dahulu ia barangkali memelet Lisa serta ia gauli sesukanya, tapi karna aksi Rudi serta Lisa sangat kelewatan, jadi ia tidak bisa menahan sekali lagi untuk laksanakan itu saat ini.

Lalu Lisa menuruni anak tangga tempat tinggalnya serta jalan ke ruangan tamunya. Diluar hari mulai hujan serta disertai petir. Lantas ia jalan ke kamar pembantunya (Mbok Ijah), tapi Mbok Ijah sudah tidur. Kamar Pak Martin terdapat di samping garasi rumah itu. Lantas Lisa jalan ke arah kamar Pak Martin.

Mendadak pintu kamar Pak Martin terbuka, selagi itu Lisa pernah mencium aroma menyan yang dibakar Pak Martin selagi itu. Dalam kamarnya Pak Martin menyebut Lisa dengan nada serak, Pak Martin selagi itu sudah tahu kalau Lisa juga akan mendatanginya. Lisa lihat kedalam kamar itu, ia lihat di kamar itu cuma diterangi lampu 5 watt, maka samar-samar ia lihat Pak Martin duduk bersila di lantai kamar.

" Lisa.., masuk..! Duduklah Lisa..! " kata Pak Martin serak.

Lantas Lisa berjongkok serta duduk diatas karpet merah yang sudah disajikan Pak Martin. Sembari komat kamit, Pak Martin memerintahkan Lisa untuk melihat matanya.

" Nah, pandanglah mata saya Lisa..! " kata martin sekali lagi.

Berikut kekeliruan fatal untuk Lisa, ia memandang mata Pak Martin.

Lantas Pak Martin yang selagi itu cuma kenakan sarung, berdiri serta jalan ke arah pintu untuk menguncinya dari dalam. Lisa yang sudah terpaku oleh dampak Pak Martin cuma duduk diam, nafasnya terlihat naik turun karna gairah nafsunya sangat menghentak-hentak kepalanya. Dari baju tidur sutra tidak tebal itu nampak kulit badan Lisa yang sangat menggoda terkecuali akibatnya karena warna lampu 5 watt yang memengaruhi kecantikan Lisa.

Pak Martin lantas jalan ke arah belakang badan Lisa. Tangannya segera memperoleh jemari Lisa. Sembari memeluk dari belakang, ia menciumi tengkuk yang berbulu halus itu dengan syahdu. Mata Lisa cuma merem melek nikmati sentuhan Pak Martin yang nota bene yaitu pembantunya itu. Selama ia ada di daerah itu, ia belum juga sekali juga mencapaikan kakinya ke kamar Pak Martin, tapi karna dampak pelet dari Pak Martin buat ia mendatangi kamar itu.

Masih tetap dari belakang badan Lisa, Pak Martin lantas memperoleh ke-2 payudara Lisa yang terbungkus baju tidur itu. Tangan Pak Martin meremas serta memilin bukit ranum itu. Lantas mulutnya ia gesekkan ke depan serta dikulumnya bibir Lisa yang merah jambu itu. Di bibir itu Pak Martin mencari-cari lidah Lisa, dengan napasnya ia hirup lidah Lisa sampai Lisa terasa sesak napas. 

Tangan Pak Martin tak mau kalah, dari dada Lisa tangan itu selalu turun ke paha serta selalu berpindah ke arah pangkal paha Lisa. Baju tidur itu ia singkapkan maka paha mulus itu terang, serta Lisa masih tetap menggunakan celana dalam putih tidak tebal. Jari PAk Martin lantas bermain didalam rongga kemaluan Lisa serta mengorek isi vaginanya.

Lantas Pak Martin buka celana dalam Lisa, serta tampak liang kesenangan Lisa yang masih tetap rapat itu. Meskipun Lisa sudah melahirkan, tapi liang vaginanya masih tetap rapat, itu karna selagi melahirkan ia laksanakan bedah caesar, maka tidak memengaruhi bentuk vaginanya. Ia juga rajin olah kesehatan sampai perutnya tetaplah rata.

Lantas Pak Martin menggeser mulutnya ke bawah pusar Lisa serta berhenti di lubang yang ditutup oleh bulu halus tertangani itu. Lubang vagina Lisa diobok-obok dengan lidahnya maka keluarkan bau yang ciri khas yang memancing gairah Pak Martin.

Lalu Pak Martin ambil tempat membelakangi Lisa serta ia mengarahkan penisnya yang panjang seperti pisang Flores itu ke mulut Lisa. Di bibir Lisa penis itu masuk, Lisa terima kepala penis itu serta mengulumnya sampai selesai serta selalu dikocok sampai kepala penis yang sudah lama tidak digunakan itu menghitam serta memuntahkan larvanya karna dikocok oleh mulut Lisa sepanjang 15 menit. 

Pernah Lisa menelan sperma Pak Martin serta ia selalu menjilati kepala baja hitam itu. Pak Martin juga selalu memanjakan lubang vagina Lisa berulang kali, ia tidak peduli Lisa sudah sekian kali orgasme dengan terdapatnya lonjakan-lonjakan panjang pada badan Lisa.

Tidak lama Pak Martin mengubah tempatnya, ia selagi itu berhadap-hadapan dengan Lisa yang masih tetap terbaring diatas karpet tidak tipis kamar itu. Dengan tangannya Pak Martin masuk lubang Lisa, ia mengorek selalu kemaluan Lisa. Lisa cuma meregang menahan geli serta nafsu, tengah badan putih mulus itu sudah basah bersimbah keringat karna permainan permulaan itu.

Saat barusan kepala baja itu masuk, ada rasa nyeri pada diri Lisa.

" Aauu..! Nyilu Pak..! " kata Lisa.

" Diam dahulu Lisa.., cuma sebentar..! " kata Pak MArtin.

Lantas martin mendorong semua batang kejantanannya masuk kedalam lubang kewanitaan Lisa. Ia menggenjot selalu tanpa ada mempedulikan yang dirasakan serta rasa nyeri pada lubang Lisa, tapi Lisa menuruti tiap-tiap pergerakan Pak Martin yang maju mundur dalam lubang vagina itu.

Keringat kembali membasahi badan ke-2 mahkluk berbeda suku itu. Diantara ke-2 kaki Lisa nampak kaki Pak Martin selalu bertumpu menahan pergerakan pinggulnya yang maju mundur. 

Kedua kaki Lisa selalu menerjang ke kiri serta kanan, ia rasakan kesenangan yang sangat dalam, sesaat ke-2 tangan Lisa mencari-cari pegangan. Lantas ia bertumpu pada bahu Pak Martin, ia pernah mencengkram bahu Pak Martin karna rasakan nikmat yg tidak terhingga.

Pergerakan penis Pak Martin selalu mengaduk-aduk lubang kewanitaan Lisa, maju mundur. Meskipun sudah berumur senja, Pak Martin masih tetap mempunyai kekuatan untuk terkait seks dengan wanita, tenaganya tidak kalah dengan Rudi. 

Didalam kepala Pak Martin selagi itu yaitu selalu menggenjot Lisa sampai Lisa sekian kali orgasme. Ia sangat sakit hati diperlakukan Lisa serta Rudi, lewat langkah tersebut ia membalasnya.

Lisa selalu digenjot Pak Martin, tulang berulangnya terasanya dilolosi Pak Martin. Permainan seks itu sudah berjalan 28 menit, tapi Pak Martin belum lagi memuntahkan maninya, ia selalu laksanakan pergerakan berputar ketika penisnya tetap dalam lubang Lisa. 

Lantas ia memegang ke-2 tangan Lisa, serta mulutnya selalu ada diatas puting susu Lisa. Selanjutnya, sesudah 36 menit ia menggenjot, baru mani Pak Martin tumpah didalam lubang vagina Lisa sebanyak mungkin, tengah penis besar itu masih tetap selalu tertanam didalam lubang kemaluan Lisa.

Lisa sangat bahagia, belum juga sempat rasa-rasanya ia rasakan kenikmatan yang sesuai sama itu sepanjang ia terkait seks dengan Rudi. Namun belum juga apa-apa di banding Pak Martin, Pak Martin sangat pintar mengatur tempo permainan, tengah Rudi yang mempunyai segudang cara dalam bersenggama tetaplah jauh ketinggalan dari Pak Martin ini.

Mendekati pagi Pak Martin selalu mempermainkan nafsu serta gairah Lisa hingga 3 kali. Saat itu cuaca juga sangat berpihak pada Pak Martin, terkecuali hujan badai diluar rumah, pembantu serta anak Lisa tidak terbangun, berikut yang sangat menggembirakan Pak Martin. 

Sesudah subuh baru Lisa bangun dari karpet itu serta kembali menggunakan celana dalam serta BH-nya, lantas ia pasangkan baju tidurnya barusan. Terlihat keletihan yang mendalam di wajah Lisa. Ia keluar dari kamar Pak Martin serta naik ke kamarnya di lantai atas, lantas ia bersihkan badan serta mandi, masih tetap ada sisa-sisa sperma Pak Martin pada bibir serta pada ke-2 pahanya.

Sejak selagi itu jalinan Lisa serta Pak Martin makin intim selagi Rudi tiada dirumah. Mereka berdua selalu mengayuh biduk kemesraan di kamar Pak Martin atau di ranjang Lisa serta Rudi. Pak Martin senantiasa laksanakan 'aji penglimunan', maka semua yang tinggal didalam rumah itu tertidur terkecuali Lisa serta dianya.

Pak Martin juga misalnya tengah berhasrat untuk laksanakan hub seks juga akan menyebut Lisa dengan langkahnya. Pernah selagi Rudi tengah berada di rumah, sedang gairahnya menghentak-hentak, jadi dengan melafazkan mantranya Lisa datang ke kamarnya, serta selagi itu ia merampungkan nafsunya ke badan Lisa.

Bagaimanapun selagi itu Lisa ada pada gengamannya serta ia juga tidak inginkan perkawinan Lisa serta Rudi hancur, jadi Pak Martin pandai-pandai mengatur saat-saat kebersamaannya dengan Lisa. Lisa juga menurut pada perintah Pak Martin. Pak Martin sangat melindungi rahasia ini.

Sejak itu juga tiap-tiap atau apa pun hasrat Pak Martin baik badan atau sisi keuangan senantiasa tercukupi, ia tinggal memohon pada Lisa. Pak Martin selagi itu memanglah udah uzur, tapi ia sangat pintar mengatur siasat untuk memperoleh apa yang ia kehendaki. Lisa juga selalu melayani Rudi suaminya jadi mana umum, tiada keganjilan yang di tangkap Rudi.

Pak Martin menyadari Lisa tidak bisa melepas diri dari dampak peletnya, Rudi juga otomatis sudah masuk kedalam genggamannya. Dengan logika Pak Martin memang seseorang pria yang dilahirkan dengan kekuatan seks yang mengagumkan, selagi jadi penjahat dahulu banyak wanita baik-baik serta pelacur yang digaulinya. Sampai sekarang ini juga Lisa masih tetap selalu digauli Pak Martin sesukanya, tidak melihat tempat serta saat, yang tentu yaitu saat Rudi tidak dirumah.

Monday, January 15, 2018

NGEMBAT ANAK SEKOLAH



Saat itu ingin malam minggu, saya sekali lagi tidak ada kerjaan, saya fikir ngapain yah malam mingguan, jomblo, sendirian. Teman – teman saya pergi seluruh soalnnya telah pada punyai pasangan. Trus kepikiran sms Nina saja. Awalannya Hanya ingin sms an, tapi keterusan serta di sms dia juga menyebutkan sumpek, soalnnya bokap nyokapnnya sekali lagi ke Surabaya.

Jadi tinggal dia doang dirumah. Saya ajak dia jalan – jalan, saya ajak ke pantai Nusa Dua, soalnnya saya tinggal deket Nusa Dua serta sekali lagi gak terlampau ramai kaya di Kuta. Ga taunya dia ingin – ingin saja. 



Berhubung uda malam, tukasnya kelak pulangnya dia minta anter ke kost temannya saja, di Nusa Dua juga soalnnya tempat tinggalnya di Denpasar, jauh dari Nusa Dua. Saya menyebutkan ya terserah. Sekitar jam 6. 30 saya sampai di rumanya di Denpasar.

Trus dia kluar bawa 1 tas kecil yang berisi perabotan dia bikin nginep. Kita jalan dari tempat tinggalnya serta makan malam dahulu di cafe di jalan By Pass (nama jalan menuju Nusa Dua). Abis bahagia makan malam, kita lanjut ke Pantai Nusa Dua, sampai di Pantai, sangka – sangka uda jam 8 malem.

Seperti umum, pantai Nusa Dua uda sepi banget, di pantai deket pintu masuk hanya ada 2 atau 3 pasangan yang pacaran, ada yang ciuman, ada yang rangkulan. Sembari becanda, saya ngegoda : “dari barusan ngeliatnya pasangan pacaran mulu, bermakna malem ini kita juga pacaran dong”? “Yee… maunya” bales dia sembari senyum.

Trus kita mencari yang sepi serta kita mulai becanda, bercakap, tidur – tiduran di kursi pantai. Malem itu, bintang sangat banyak, kita becanda. Trus karna jemu tidur – tiduran, saya mulai ke deket air, awalnnya dia hanya ngeliatin saya jalan di tepi air.

Dari jauh saya simak dia sendirian saja, jadi saya lari ke arah dia serta narik tangannya. Kita selanjutnya maen di pantai sembari lari – lari kecil, ketawa, becanda, pokoknya saya seneng banget. Trus dia tersandung serta ingin jatoh, reflek saya terima tubuh dia yang ingin jatuh, tapi namanya pasir, saya juga berdirinya gak seimbang, selanjutnya kita jatoh dengan, serta bibir dia terkena di bibir saya.

Telah jatuh, kita sama – sama diem, mungkin saja karna sama – sama kaget kali yah… saat dia nindih tubuh saya, merasa toketnya ada diatas tubuh saya, anget, serta jantungnya merasa berdebar kenceng. Mungkin saja deg – degan juga dia.

Trus dia bangun serta kita sama-sama malu – malu serta dia menyebutkan “Maaf gak berencana. ” Tapi saya segera menyebutkan “Ga apa, harusnya saya yang menyebutkan maaf, soalnnya gak dapat nahan tubuh kamu”. Kita sama – sama bersiin pasir di tubuh kita masing – masing sembari berdiam diri gitu.

Lihat Juga = TUKAR PASANGAN DENGAN TETANGGA

Sembari bersiin pasir, saya ngelirik muka dia, mukanya jadi merah karna malu. Setelah kita ngerasa bersih, saya ngajak dia balik ke kursi pantainya, di kursi itu, saya ngelus pipinya dengan alesan ada pasir. Tapi dia sampai-sampai merem, mungkin saja dia nikmati elusan tangan saya.

Mulailah saya deketin muka saya serta cocok dia buka mata sekali lagi, cocok bibir dia lain 1 Cm ama bibir saya. Dalam hati saya menyebutkan mati saya! tapi nyatanya dia jadi merem lagi… serta saya juga meneruskan serta selanjutnya bibir kita sama-sama nempel. Serta dia sekalipun gak bereaksi, hanya merem saja.

Sampai saya ngejilatin bibirnya perlahan serta lembut (walo aga asin terkena air laut…) senantiasa dia buka mulut tiba – tiba, jadi lidah saya masuk ke mulut dia. Serta sejak saat itu, lidah kitalah yang sama-sama berteman serta bermain dengan. Tangan saya belom nakal, masih tetap megang leher serta pipi dia, sedang tangannya diem saja.

Setelah mulut kita terpisah, saya ngomong sama dia

“Sorry, saya kelepasan, gak bisa…” Nina tiba – tiba nutup mulut saya pakai tangannya.

“Ga apa, saya juga menikmatinya kok, anda uda jomblo berapakah lama? ”

“Uda setaun-an, jika anda? ” jawab aku

“Aku belum juga sempat pacaran lagi… sebelumnya kuliah gak bisa ama mama”

“Kalau gitu… kamu… ingin ga… ng… jadi… rekan hidupku…??? saya nembak sembari terputus – putus karna grogi banget.

Dia gak menyebutkan apa – apa, dia hanya ngedeketin mukanya sekali lagi serta kita mulai ciuman sekali lagi. Kesempatan ini dia mulai ngasi rangsangan ke saya, tangan dia mulai megang tangan saya yang di paha saya. Tangan saya juga mulai megang tangan dia yang satu sekali lagi.

Sampai dia akhirnnya ngegeser tangannya, serta pas di atas anu saya. Saya kaget, kok dia berani juga, nyatanya dia gak sadar tangannya ada diatas anu saya. Namanya cowo, jika anunya dipegang cewe, pastinya reaksi… dia ngeliat apa yang bergerak, soalnya tubuh saya diem, hanya yang di tangannya doang gerak. Diapun kaget jika dia uda pegang anu saya. Waktu itu, tangan saya uda ngerangkul dia kaya ngajak pelukan, serta kita selanjutnya pelukan sembari tiduran di kursi itu.

Dia menyebutkan : “kok anu anda gerak sich? Terangsang yah? ” tanpa ada bicara saya segera buka celana, serta dia malu ngeliat punyaku uda ngeras serta besar. Dia menyebutkan ini pertama kalinya dia ngeliat punyai orang yang lain terkecuali keluarganya. 

Dia reflek nutup muka dia pake1 tangan. Tapi tangan satunya saya pegang serta saya anter ke barang saya itu, saya menyebutkan “Ga apa. ” Serta dia selanjutnya megang barang saya serta ngelepasin mukanya dari tangannya yang satu.

Trus saya cium dia sekali lagi. Kesempatan ini tangan saya mulai ngegerayang ke punggungnya dia serta berhasil ngelepas BH nya dari belakang, sampai Bhnya jatuh keluar dari kaosnya. Trus saya mulai cobalah bukain kaosnya, awalannya gak dia gak ingin, karna takut dilihat orang.

Tapi saya menyebutkan jika dipantai ini telah tak ada orang, terlebih uda kaya kala itu, jam 11 malem. Akhirnya dia ingin juga. Itu pertama kalinya saya simak dadanya yang mulus banget, putingnya masih tetap merah-merah, seputarnya warna kulit kuning. Serta dia juga bukain baju saya sampai selanjutnya saya yang bugil duluan. Sembari maenin toket dia serta ciuman, saya buka seleting celananya serta saya masukin tangan saya ke dalam CD nya, saya ngerasa dia juga uda mulai basah.

Trus saya telanjangin dia serta saya mulai merawanin-nya, nikmat banget. Saya kembali menyebutkan dalam hati, untung banget, merawanin anak orang, orang yang saya sukai sekali lagi. Sampai selanjutnya kita sangka – sangka orgasme 3 kali. Serta yang paling akhir, saya orgasme, saya minta keluarin di dalam. Serta diapun ngizinin. Soalnnya dia juga lewat masa nya.

Malem itu kita pulang ke kost saya, dia gak jadi nginep di kost temannya, tapi dikost saya. Di kost saya, kita juga maen sekali lagi ampe jam 6 pagi. Sangka – kirajam 1/2 7 kita baru tidur, tentunya… sembari telanjang. Dia nginep 3 hari, soalnnya senin dia kuliahnya sore, sedang saya sekali lagi masa training.

TUKAR PASANGAN DENGAN TETANGGA



Kurasa tidak usah saya katakan mengenai nama serta asalku, dan tempat serta alamatku saat ini. Usiaku saat ini udah mendekati empat puluh th., seandainya dipikir-pikir semestinya saya udah mempunyai anak, lantaran saya udah menikah nyaris lima belas th. lamanya.

Walaupunpun saya tidak demikian ganteng, saya cukup mujur lantaran memperoleh isteri yang menurutku begitu cantik. Bahkan juga bisa disebutkan dia yang paling cantik di lingkunganku, yang umumnya menyebabkan kecemburuan beberapa tetanggaku.

Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yang mungkin saja tidak sering orang yang lain punyai, yakni kemauan seks yang tinggi. Mungkin saja beberapa pembaca tidak yakin, terkadang pada siang hari pada saat ada tamu juga seringkali saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk lakukan hal tersebut.

Yang anehnya, nyatanya isteriku juga begitu menikmatinya. Walau bagaimanapun saya tidak sempat punya niat jajan untuk menyeimbangi kegilaanku pada seks. Mungkin saja lantaran belum juga mempunyai anak, isteriku juga tetap siap setiap waktu.

Lihat Juga = DI PERKOSA PREMAN

Kegilaan ini diawali waktu hadirnya tetangga baruku, tak tahu siapa yang mulai, kami begitu akrab. Atau mungkin saja lantaran isteriku yang supel, maka cepat akrab dengan mereka. Suaminya sangat baik, usianya lebih kurang sebaya denganku. Cuma isterinya, wooow busyet.., terkecuali masih tetap muda juga cantik serta yang membuatku hilang ingatan yaitu bodynya yang wah, juga kulitnya begitu putih mulus.

Mereka juga sama dengan kami, belum juga punyai anak. Mereka ganti kesini lantaran pekerjaan baru suaminya yang diposisikan perusahaannya yang baru buka cabang di kota tempatku. Saya serta isteriku umum menyebut mereka Mas Agus serta Mbak Awal. 

Selebihnya saya tidak paham latar belakang mereka. Bisa disebut kami seperti saudara saja lantaran nyaris tiap-tiap hari kami bercakap, yang kadang kadang di teras tempat tinggalnya atau demikian sebaliknya.

Disuatu malam, saya seperti umumnya bertandang ke tempat tinggalnya, sesudah bercakap panjang lebar, Agus menawariku nonton VCD blue yang tuturnya baru dipinjamnya dari rekannya. Saya juga tidak menampik lantaran terkecuali belum juga jauh malam aktivitas yang lain juga tak ada. Seperti umumnya, film blue pasti ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, mendadak isteri Agus turut nonton dengan kami.

“Waduh, bagaimana ini Gus..? Nggak enak nih..! ”

“Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, tidak dapat dipegang.

Kalau Mas tidak keberatan, Mbak Res di ajak sekalian. ” tuturnya mengatakan isteriku.

Saya tersinggung juga kala itu. Tapi sesudah kupikir-pikir, apa kelirunya? Akhirnya saya pamit sebentar untuk menyebut isteriku yang tinggal sendirian dirumah.

“Gila anda..! Apa nikmatnya nonton gituan kok sama tetangga..? ” kata isteriku saat kuajak.

Akhirnya saya malu juga sama isteriku, kuputuskan tidak untuk kembali ke tempat tinggal Agus. Mendingan segera tidur saja agar besok cepat bangun. Paginya saya tidak berjumpa Agus, lantaran udah lebih dulu pergi. Di teras tempat tinggalnya saya cuma lihat isterinya tengah minum teh. Ketika saya lewat, dia menanyaiku mengenai yang barusan malam. Saya katakan Resty tidak ingin kuajak maka saya segera saja tidur.

Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya nyaris transparan memperlihatkan lekuk badannya yang mulai sejak dahulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi basic memanglah fikiranku udah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali pada tempat tinggal menjumpai isteriku.

Seperti umumnya seandainya udah begini saya segera menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin saja lantaran udah umum Resty sedikit memprotes. Yang mengagumkan yaitu pagi hari ini saya betul-betul hilang ingatan. Saya bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati hingga selesai, bahkan juga kusedot hingga isteriku menjerit.

Edan, kok saya hingga segila ini ya, walau sebenarnya hari masih tetap pagi. Tapi hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi. Isteriku hingga terengah-engah nikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Resty segera memegang kemaluanku serta mengulumnya, tak tahu kesenangan apa yang kurasakan waktu itu. Benar-benar, tidak bisa kuceritakan.

“Mas.., saat ini Mas..! ” pinta isteriku memelas.

Akhirnya saya mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Serta tempat tidur kami juga turut bergoyang. Sesudah kami berdua keduanya sama tergolek, mendadak isteriku ajukan pertanyaan, “Kok Mas mendadak nafsu banget sich..? ” Saya diam saja lantaran malu mengemukakan kalau sesungguhnya Awal lah yang menambah tensiku pagi hari ini.

Sorenya Agus datang ke rumahku, “Sepertinya Mas mempunyai kelainan sepertiku ya..? ” tanyanya sesudah kami berbasa-basi.

“Maksudmu apa Gus..? ” tanyaku heran.

“Isteriku barusan narasi, tuturnya barusan pagi dia lihat Mas serta Mbak Resty bergulat sesudah bercakap dengannya. ”

Loh, saya heran, dari lokasi mana Awal kelihatan kami mengerjakannya? Oh iya, baru kusadari nyatanya jendela kamar kami sama-sama bertemu. Agus segera memberikan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak sex Mas. ” tuturnya tanpa ada malu-malu.

“Begini saja Mas, ” tanpa ada mesti mengerti perasaanku, Agus segera meneruskan, “Aku mempunyai inspirasi, bagaimana seandainya kelak malam kita buat acara..? ”

“Acara apa Gus..? ” tanyaku penasaran.

“Nanti malam kita buat pesta di rumahmu, bagaimana..? ”

“Pesta apaan..? Hilang ingatan anda. ”

“Pokoknya tenang saja Mas, anda hanya nyediain makan serta musiknya saja Mas, kelak minumannya saya yang nyediain. Kita berempat saja, sebatas refresing ajalah Mas, kan Mas belum juga sempat coba ganti pasangan kan..? ”

Malamnya, mendekati jam 20. 00, Agus dengan isterinya udah ada pada rumahku. Sembari minum dan makan, kami bercakap mengenai masa muda kami. Nyatanya ada kesamaan diantara kami, yakni suka pada serta relatif maniak pada seks. Disertai musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Saya tidak bisa memaparkan perasaan apa ini, mungkin saja dampak minuman yang dibawakan Agus dari tempat tinggalnya.

Mendadak saja nafsuku bangkit, saya mendekati isteriku serta menariknya ke pangkuanku. Musik yg tidak demikian kencang merasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya serta menciumi bibirnya. Saya makin terangsang, Resty juga makin bergairah.

Saya belum juga sempat rasakan perasaan sesuai sama ini. Tidak berapakah lama Resty udah telanjang bulat, tak tahu kapan saya menelanjanginya. Sebentar saya terasa bersalah, mengapa saya lakukan hal semacam ini dimuka orang yang lain, namun lalu hal tersebut tidak terpikirkan olehku sekali lagi. Seakan-akan nafsuku udah menggelegak menaklukkan fikiran normalku.

Kuperhatikan Agus perlahan mendudukkan Awal di meja yang ada pada depan kami, mengangkat rok yang dipakai isterinya, lalu membukanya melalui langkah mengangkatnya ke atas. Saya makin tidak karuan pikirkan mengapa hal semacam ini bisa berlangsung didalam rumahku.

Namun itu cuma sekilas, selanjutnya saya udah nikmati permainan itu. Awal juga tinggal cuma kenakan BH serta celana dalamnya saja, serta masih tetap duduk diatas meja dengan lutut tertekuk serta terbuka menantang. Perlahan Agus buka BH Awal, terlihat dua bukit putih mulus menantang menyembul sesudah penutupnya terbuka.

“Kegilaan apa sekali lagi ini..? ” batinku.

Seakan-akan Agus sadar, lantaran tetap saya cermati tawarkan ganti pasangan denganku. Kulihat isteriku yang masih tetap terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggebu-gebu, seakan-akan tidak keberatan seandainya urutanku ganti pasangan oleh Agus.

Lalu kudekati Awal yang saat ini tinggal cuma kenakan celana dalam. Dengan tubuh yang sedikit gemetar lantaran memanglah ini pengalaman pertamaku mengerjakannya dengan orang yang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sesaat Agus kulihat makin beringas menciumi sekujur badan Resty yang umumnya saya lah yang mengerjakannya.

Perlahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Awal. Kuelus sisi itu, walaupun masih tetap tertutup celana dalam, namun aroma ciri khas kemaluan wanita udah merasa, serta sisi itu udah mulai basah. Perlahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sembari merebahkan tubuhnya diatas meja. Nampak bulu-bulu yang belum juga demikian panjang menghiasi sisi yang ada diantara ke-2 paha Awal ini.

“Peluklah saya Mas, tolonglah Mas..! ” erang Awal seakan udah siap untuk mengerjakannya.

Namun saya tidak mengerjakannya. Saya mau memberi kesenangan yang sungguh-sungguh kesenangan padanya malam hari ini. Kutatapi semua sisi badan Awal yang memanglah sungguh-sungguh prima. Umumnya saya cuma bisa memandangnya dari terlalu jauh, itu juga dengan terhambat busana. Berlainan saat ini tidak hanya lihat, tapi bisa nikmati ganti pasangan. Benar-benar, peristiwa ganti pasangan ini satu yg tidak sempat terduga olehku.

Lalu kujilati semua nya tanpa ada sisa, sesaat tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yg tidak demikian tidak tipis. Sisi ini merasa begitu lembut sekali, mulut kemaluannya udah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku kedalam.

“Sshh.., akh..! ” Awal menggelinjang nikmat.

Kuteruskan mengerjakannya, saat ini lebih dalam serta memakai dua jari, Awal mendesis.

Saat ini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Awal, kuhisap sisi putingnya, badan Awal bergetar panas. Mendadak tangannya beroleh kemaluanku, menggenggam dengan ke-2 telapaknya seakan takut terlepas. Urutan Awal saat ini berbaring miring, sesaat saya berlutut, maka kemaluanku pas ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian tubuhku saat ini yang bergetar hebat.

Awal memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya. Ya ampun, nyaris saya tidak mampu menikmatinya. Mengagumkan nikmatnya, benar-benar..! Belum juga sempat kurasakan sesuai sama ini. Sesaat diatas Sofa Agus serta isteriku seperti membuat angka 69.

Resty ada pada bawah sembari mengulum kemaluan Agus, sesaat Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat sama-sama berkejaran, seakan-akan lakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang tak tahu telah berapa lagu seakan menaikkan semangat kami.

Saat ini tiga jari kumasukkan kedalam kemaluan Awal, dia melenguh hebat sampai kemaluanku lepas dari mulutnya. Gantian saya saat ini yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit diantara ke-2 belah pahanya yang mulus.

Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya serta kumasukkan kedalam kemaluannya sembari kupermainkan di dalamnya. Aroma serta rasa-rasanya makin memuncakkan nafsuku. Saat ini Awal terengah-engah serta lalu menjerit tertahan memohon agar saya selekasnya memasukkan kemaluanku ke lubangnya.

Cepat-cepat kurengkuh ke-2 pahanya serta menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya serta kubuka pahanya lebar-lebar agar saya bisa memasukkan kemaluanku sembari berjongkok. Perlahan kuarahkan senjataku menuju lubang punya Awal. Ketika kepala kemaluanku masuk lubang itu, Awal mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh nikmatnya..! Selalu Mas, masukan sekali lagi akhh..! ”

Dengan pastinya kumasukkan lebih dalam sembari kadang-kadang menarik sedikit serta mendorongnya sekali lagi. Ada kesenangan mengagumkan yang kurasakan saat saya mengerjakannya. Mungkin saja lantaran sampai kini saya cuma mengerjakannya dengan isteriku, kesempatan ini ada suatu hal yg tidak sempat kurasakan diawalnya.

Tanganku saat ini udah meremas payudara Awal dengan lembut sembari mengusapnya. Mulut Awal juga seperti megap-megap kesenangan, selekasnya kulumat bibir itu sampai Awal hampir tidak bisa bernapas, kutindih serta kudekap sekuat-kuatnya sampai Awal berontak.

Pelukanku makin kuperketat, seakan-akan tak lagi terlepas sekali lagi. Keringat udah membasahi semua badan kami. Agus serta isteriku tidak kuperhatikan sekali lagi. Yang kurasakan saat ini yaitu suatu petualangan yang belum juga sempat kulalui diawalnya. Pantatku masih tetap naik turun diantara ke-2 paha Awal.

Mengagumkan kemaluan Awal ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seakan tertarik kedalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Awal merem melek nikmati permainan ini. Erangannya tidak sempat putus, sesaat helaan napasnya memburu terengah-engah.

Urutan saat ini beralih, Awal saat ini membungkuk menghadap meja sembari memegang ke-2 bagian meja yang barusan tempat dia berbaring, sesaat saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal semacam ini cukup sukar, lantaran terkecuali ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Awal juga makin ketat lantaran membungkuk.

Kukangkangkan kaki Awal melalui langkah memperlebar jarak pada ke-2 kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kesempatan ini berhasil, tapi Awal melenguh nyaring, perlahan kudorong kemaluanku sembari kadang-kadang menariknya. Lubangnya merasa sempit sekali.

Sebagian waktu, mendadak ada cairan punya Awal membasahi lubang serta kemaluanku sampai merasa nikmat saat ini. Kembali kudorong senjataku serta kutarik sedikit. Goyanganku makin lincah, pantatku maju mundur teratur. Sepertinya Awal juga nikmati style ini.

Buah dada Awal bergoyang-goyang juga maju-mundur ikuti irama yang datang dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Awal udah tidak kuasa menahan suatu hal yg tidak kumengerti apakah itu. Erangannya makin panjang. Kecepatan juga kutambah, goyangan pinggul Awal makin kuat. Badanku merasa makin panas. Ada suatu hal yang terdorong dari dalam yg tidak kuasa saya menahannya. Sepertinya menyebar menuju kemaluanku. Saya masih tetap berupaya menahannya.

Selekasnya saya mencabut kemaluanku serta membopong badan Awal ke tempat yang lebih luas serta menyuruh Awal kecakapanng di bentangan karpet. Secepat-cepatnya saya menindihnya sembari menekuk ke-2 kakinya hingga ke-2 ujung lututnya melekat ke perut, maka saat ini terlihat kemaluan Awal menyembul mendongak ke atas menantangku. Selekasnya kumasukkan senjataku kembali kedalam lubang kemaluan Awal.

Pantatku kembali naik turun memiliki irama, tapi kesempatan ini lebih kencang seperti juga akan menggapai finish saja. Nada yang terdengar dari mulut Awal makin tidak karuan, seakan nikmati tiap-tiap suatu hal yang kulakukan kepadanya. Mendadak Awal memelukku sekuat-kuatnya.

Goyanganku juga makin jadi. Saya juga berteriak sejadinya, merasa ada suatu hal keluar dari kemaluanku. Awal menggigit leherku sekuat-kuatnya, selekasnya kurebut bibirnya serta menggigitnya sekuatnya, Awal menjerit kesakitan sembari bergetar hebat.

Mulutku merasa asin, nyatanya bibir Awal berdarah, tapi seakan kami tidak memperdulikannya, kami seakan terikat kuat serta berguling-guling di lantai. Diatas sofa Agus serta isteriku nyatanya juga udah menggapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum bahagia.

Sesaat Awal tidak ingin melepas kemaluanku dari dalam kemaluannya, ke-2 ujung tumit kakinya masih tetap menghimpit ke-2 pantatku. Tidak kusadari semua cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang punya Awal. Kulihat Awal tidak memperdulikannya.

Perlahan otot-ototku mengendur, serta pada akhirnya kemaluanku lepas dari kemaluan Awal. Awal tersenyum bahagia, walaupun kelelahan saya juga rasakan kesenangan tidak ada tara. Resty juga tersenyum, cuma kelihatan malu-malu. Lalu memunguti busananya serta menuju kamar mandi.

Sampai sekarang ini momen ganti pasangan itu masih tetap terang dalam ingatanku. Agus serta Awal saat ini udah ganti serta kembali pada Jakarta. Kadang-kadang kami masih tetap terkait lewat telepon. Mungkin saja saya tak lagi sempat melupakan momen ganti pasangan itu.

Sunday, January 14, 2018

DI PERKOSA PREMAN



Saya benar-benar termasuk juga anak yang memegang pergaulan bebas. Persisnya kelas dua SMA telah merajut kasih dengan rekan sekolah. Serta interaksi kami hingga diluar batas. Melakukan hal yang harusnya baru bisa ditunaikan sesudah ada ikatan resmi, nikah.

Itu berlangsung karna dalam keluargaku saya bungsu serta empat bersaudara kurang memperoleh didikan serta perhatian dari ke-2 orangtua. Ke-2 orang tuaku repot dengan pekerjaannya sendiri. Serta kami anak-anaknya dipercayakan terhadap pembantu.


Bapak serta ibu seakan berkewajiban cuma buat persiapan uang untuk beragam keperluan. Tapi dari sisi kasih sayang sekalipun tak rasakan. Karna bapak serta ibu pulang rata-rata telah tengah malam. Untuk sebatas makan dengan atau kumpul keluarga saja bisa disebutkan nyaris tidak sempat.

Keadaan itu kelihatannya tak dipedulikan oleh ke-3 kakakku, dua pertama wanita, serta ke-3 laki laki. Mungkin saja karna telah umum. Tapi buat saya (bungsu), begitu inginkan belaian serta kasih sayang yang hangat dari bapak serta ibu. 

Lihat Juga = JANDA BAHENOL

Serta asa itu begitu merasa waktu mendekati tidur malam. Menginginkan rasa-rasanya memperoleh pelukan serta ciuman terutama dari ibuku. Namun pada akhirnya dari asa kasih dari ke-2 orangtua yang tidak kunjung tiba, buat saya jadi jadi biasa mandiri. Bahkan juga jadikan saya wanita tegar tak cengeng. Nyaris semuanya masalah hidup, saya hadapi serta cobalah kerjakan sendiri.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Pada akhirnya dalam pergaulan untuk mengikis stres serta rasa capek didalam tempat tinggal, seringkali keluar berjalan-jalan mencari hiburan nonton film ramai-ramai dengan rekan atau sebatas kongkow-kongkow sampai tengah malam. 

Cari Jodoh = SRI WAHYU

Didalam pergaulan ini saya tahu yang namanya obat-obatan serta mulai merokok. Kelihatannya waktu itu tak ada beban serta rasa bersalah dengan ketentuan yang saya ambillah itu.

Terlebih ke-3 kakakku juga tak ada yang bisa jadi acuan. Semuanya berlaku cuek. Jadi yang kuperbuat ya boleh-boleh saja. Tak ada yang melarang, terlebih semasing (kakak-kakakku) miliki aktivitas sendiri-sendiri. Yang pertama Kak Intan, yang waktu itu tengah kuliah asik dengan kehidupannya sendiri dengan sang pacar satu universitas.

Kak Mira (ke-2) sikapnya juga tidaklah terlalu tidak serupa dengan Kak Intan. Di samping kuliah juga sangat asik dengan pacarnya. Sesaat Kak Niko (ke-3) benar-benar lebih liar di banding ke-2 kakak perempuannya. Nyaris setiap hari pulang tengah malam. 

Serta sekolahnya bisa disebutkan telah drop. Kerjanya cuma main, serta seandainya siang tidur. Setiap hari minta uang terhadap bapak, apabila tak di beri geser minta ke ibu. Ada saja argumen untuk keperluan. Saya sendiri jadi adik hingga berfikir pengen jadi apa kelak Kak Niko itu.

Pernah satu hari, saya terasa kurang nikmat tubuh serta minta ijin pulang. Hingga dirumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar nada aneh, rintihan tapi dibarengi desahan. 

Yang sedianya pulang untuk istirahat, adanya nada itu saya penasaran mencari tahu. Keadaan tempat tinggal, apabila siang benar-benar sepi. Karna semuanya kakakku serta saya pergi sekolah. Tinggallah pembantu sendirian. Kadang kakak Intan benar-benar kuliah siang. Seperti siang itu, Kak Intan kuliah siang.

Saya cobalah buka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya siapa tahu sakit seperti saya serta butuh pertolongan. Tapi pintu dikunci. Suara itu semakin terang, serta kelihatannya Kak Intan tak sendirian. Nah saya coba mengintip lewat lubang kunci. Degup jantungku bergetar keras serta kencang. Lihat adegan seni yang saya mengerti, walau masih tetap dalam impian dari membaca stensilan yang dipinjami rekan.

Cukup goyah lututku melihat keasyikan kakakku yang tanpa ada pembalut badan bergelut dengan rekan prianya. Perbuatan yang terlebih dahulu cuma saya khayalkan, saat ini terpampang didepan mata di sediakan oleh kakakku Intan. 

Cukup lama pergumulan itu berjalan. Dengan rasa tidak tahan tapi kepinginnya selalu nonton, saya masuk kamar serta rebahan. Suara kakaku serta rekan prianya selalu menggoda. Pada akhirnya saya tak akan rasakan sakit, bahkan juga penyakit pusing itu hingga hilang demikian saja.

Suara desahan Kak Intan tak kedengaran sekali lagi, yang ada pembicaraan mereka berdua. Serta mereka hingga pergi kuliah. Tidak tahu apabila saya pulang lebih awal serta udah melihat perbuatan bejatnya. Sayapun selalu mengayalkan peristiwa yang barusan berlangsung. 

Namun pada Kak Intan saya berlaku umum, seakan tidak mengerti apa yang udah ditunaikan dengan kekasihnya. Kepada bapak serta ibu saya juga tak menceritakan, saya fikir apa pedulinya toh kelihatannya kakak saya demikian nikmati kelihatan serta langkah bermain serta pagutannya waktu itu.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Mulai sejak peristiwa itu, saya jadi seringkali bolos sekolah. Menginginkan mengulang melihat ‘pergulatan’ Kak Intan. Dengan langkah mengendap-endap masuk tempat tinggal takut ketahuan selalu menyelusup masuk kamar. Namun asa untuk memperoleh tontotan menarik seperti siang tempo hari percuma. Karna teryata Kak Intan kuliah pagi.

Nah waktu saya dalam kondisi pada tertidur, terdengar sayup-sayup nada dua orang tengah bercakap di kamar samping, kamar Kak Mira (kakak ke-2 saya). Fikir saya mereka baru pulang kuliah. Kamar Kak Mira benar-benar bersebelahan dengan saya. Kamar kami (cewek) bertiga berjejer, serta saya yang di dalam. Sesaat kakak laki laki saya, Niko kamarnya didepan.

Kak Mira pulang kuliah mengajak rekan laki laki ke tempat tinggal. Pertama pembicaraan itu masalah pelajaran. Namun lama-lama nada pembicaraan itu hilang, berpindah nada desahan. Saya kontan bangun serta mengendap-endap mencari lubang kunci. 

Serta sesudah diluar saya terperanjat, karna pintu Kak Mira tak ditutup serta terbuka cukup lebar. Saya sendiri jadi serba salah, takut ketahuan. Tapi nada musik di kamar Kak Mira buat langkah serta pergerakan saya tak terdengar. Bahkan juga Kak Mira kelihatannya tak perduli dengan pintu yang masih tetap terbuka itu.

Sesudah memperoleh tempat yang aman, saya melihat dengan jeli pergerakan untuk pergerakan yang ditunaikan Kak Mira dengan rekannya. Terlihat mereka masih tetap berpakaian lengkap. Cuma saja rok Kak Mira mulai terungkap, CD-nya kelihatan. 

Sesaat Si pria masih tetap lengkap dengan t-shirt serta celana jeans. Tapi pagutan serta ciuman mereka berdua kelihatannya membawa ke langkah yang semakin seru. Semasing berlomba melepaskan baju lawannya. Sampai akhirmya keduanya dalam keadaan telanjang. Cukup nanar serta gemetar juga saya melihat adegan itu. 

Serta adegan begitu sempat saya saksikan lewat film BF dengan rekan-rekan selesai sekolah, dirumah Linda (rekan sekelas). Serta ke-2 waktu lihat Kak Intan tengah main dengan pacarnya. Namun waktu nonton Kak Intan kurang seru selain lewat lubang kunci, shownya telah 1/2 main.

Hari ini benar-benar tidak serupa, saya melihat semua permainan dari pertama. Benar-benar mendebarkan, Kak Mira mencapai batang penis pacarnya, lantas mulai dikocok-kocok dengan pelan. Terlihat batang penis pacar kakakku mulai terlihat jadi membesar serta memanjang, hingga pada akhirnya dengan mata kepalaku sendiri saya melihat bagaimana batang penis yang semula layu saat ini udah berdiri dengan kerasnya serta begitu panjang, mengundang nafsu birahiku untuk ikut rasakan kehangatan serta kedahsyatan penis pacar kakakku ini. 

Dengan penuh birahi kakakku mulai mengulum batang penis di depannya, sesaat tangannya tetaplah mengocok-ngocok sisi tengah kebawah batang penis, kulihat badan pacar kakakku berkelejat-kelejat serta dari mimik berwajah seolah menahan serangan kesenangan yang datang bertubi-tubi di daerah sekitaran batang kepala penisnya.

Pergulatan Kak Mira serta rekannya jadi lebih seru, sama-sama memagut, mendesah, memburu, serta pada akhirnya saya saksikan mereka berdua ada dalam permainan sex yang menggairahkan waktu rekan kakakku mulai memasukkan batang penisnya yang panjang dalam vagina kakakku, kudengar kakakku mulai berteriak-teriak kecil dengan dibarengi desahan-desahan penuh birahi, kuakui benar-benar rekan kakakku ini mempunyai stamina yang kuat mampu bermain dalam satu jam dalam sebagian tempat yang sempat kulihat dalam .

Video sex kamasutra, kuhitung-hitung kakakku telah alami orgasme 3 kali dalam permainan itu, sampai selanjutnya kulihat rekan kakakku menggenjot-genjotkan batang penisnya secepatnya, serta.., mendadak manarik batang penisnya secara cepat dari vagina kakakku, serta sebagian detik lantas kulihat semprotan sperma demikian banyak serta pada akhirnya rekan kakakku mulai terkulai lemas dengan mandi keringat. Namun tempat mereka tetaplah berpelukan.

Saya juga dengan lemas serta gemetar masuk kamar. Namun ketika melihat adegan pergumulan itu tak merasa tangan saya seperti diarahkan meraba serta menyentuh ‘barang’ terlarang punya saya. Dengan tak sadar tangan saya mengusap-usap di antara selangkangan. Serta saya memperoleh rasa kesenangan. Kelihatannya ada cairan yang keluar dari dalam, serta saya tidak mengerti apa yang keluar itu. Yang ada rasa nikmat tidak ada tara waktu itu.

Nah perbuatan itu (menyeka kemaluan) saya laksanakan di waktu sendirian didalam kamar. Serta nyatanya saya memperoleh kesenangan yang sama dengan saat nonton Kak Mira bercumbu. Bahkan juga perbuatan itu selalu diulang-ulang. 

Rasa penasaran juga semakin menjadi-jadi, pada akhirnya saya menginginkan tahu bagaimana rasa-rasanya terkait. Satu waktu, sebenarnya tak berniat. Saya punya maksud pinjam catatan pelajaran terhadap pacar, yg tidak pernah saya ikuti karna tak masuk sekolah. Kebetulan buku itu berada di tempat tinggal. Maka saya di ajak ke tempat tinggalnya ambil buku itu.

Tempat tinggal pacar saya siang itu sepi. Ke-2 orang tuanya bekerja, sesaat pacar saya anak salah satu. Yang berada di tempat tinggal cuma pembantu. Tempat tinggal itu cukup besar serta sepi. Saya dipersilakan masuk, serta di ajak ke kamarnya. 

Sesudah diambilkan minum, kami bercakap. Pacar saya kelihatannya udah memiliki pengalaman dalam berpacaran. Terlihat serta waktu bercakap tangannya mulai aktif meraba daerah sekwilda (sekitaran lokasi dada) punya saya. Namun anehnya saya nikmati, serta membiarkan tangan itu menelusuri daerah peka saya.

Teringat yang ditunaikan pacar saya, seperti waktu pacar Kak Mira jalankan hal yang sama. Saya juga terlena dalam kesenangan, seperti terbang diawang-awang. Serta pada akhirnya perbuatan yang semula cuma dalam angan, saat ini kunikmati sungguhan. 

Kamipun telah dalam keadaan polos, nada mendesah bercampur degup kencang jantung berada di dalam badanku. Saya juga rebah ditindih. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kesenangan. Serta pada akhirnya kami juga hingga batas ‘perburuan’, lemas, lunglai serta bermandikan keringat. Untuk sebagian waktu kami berpelukan, rasa-rasanya tidak akan melepas, jadi inginnya mengulang sekali lagi. Serta perbuatan itu kami ulang tiap-tiap ada peluang. 

Hingga tuntas sekolah diploma. Kamipun sebelumnya jalankan interaksi seringkali memakai obat-obatan lebih dahulu. Serta nyatanya beresiko semakin lebih nikmat dalam terkait. Hubungan kamipun terlepas demikian saja, sesudah pacar dengan argumen melanjutkan sekolah, pergi ke luar negeri.

Narasi Sexx Terjerat Pergaulan Bebas – Bagi saya kepergian pacar waktu itu tidak jadi masalah. Toh dalam benak saya banyak pria beda yang antri untuk dapat kencan denganku. Mengingat serta rasakan pengalaman sex sampai kini, banyak laki laki yang coba mendekati saya serta mengungkapkan cinta. 

Saya saja yang agak jual mahal. Nah waktu baru tuntas sekolah (diploma), sesaat sekali lagi kosong pacar tak ada, saya banyak tinggal dirumah. Aktivitas berisi baca buku, serta baca apa sajakah. Paling seandainya suntuk, ke tempat tinggal rekan bercakap sampai malam, selalu pulang segera tidur.

Waktu pulang jam 24. 00 WIB, serta pintu tempat tinggal benar-benar nyaris tak sempat terkunci, waktu buka pintu melalui depan kamar Kak Niko terdengar nada agak aneh. Ada desahan nada tertahan, sesaat ada juga nada cekikikan. Saya percaya di kamar Kak Niko ada dua orang. Kebetulan waktu itu bapak tengah pekerjaan ke luar kota, serta ibu turut mendampinginya. 

Ruang depan benar-benar telah gelap, tapi area Kak Niko jelas, jadi cukup leluasa saya mencari tahu apa yang tengah ditangani kakakku. Kebetulan Kak Niko tak sempat tutup jendela kamarnya yang terdapat didalam tempat tinggal. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Dalam benak saya, yang berlangsung didalam kamar sama juga dengan peristiwa seperti Kak Intan serta Kak Mira waktu itu, ‘pergumulan’.

Benar saja. Kakak saya serta rekan wanitanya setengab baya (35-an) tapi masih tetap kelihatan cantik serta seksi tengah bergumul tanpa ada sehelai baju. Kak Niko kelihatan begita asik mencumbu, serta tidak henti-hentinya menciumi semua sisi lekuk-lekuk badan si wanita. Si wanita menggelinjang, tertawa cekikikan diantara desahan yang tertahan.

Cukup lama permainan mereka itu berjalan. Bahkan juga Si wanita kelihatannya telah tak tahan, menjerit-jerit kecil serta memohon terhadap Kak Niko, “Please, please”, tukasnya. Kak Niko kelihatannya tak perduli dengan keadaan wanita yang telah seperti cacing kepanasan. 

Serta pada akhirnya, mereka berdua bergumul sama-sama mendekap erat, berlomba menjangkau gabungan. Selesai telah. tapi saya tak hingga beranjak dari tempat. Penasaran menginginkan tahu apa sekali lagi yang juga akan diperbuat. Tempat mereka kemampuanng serta membiarkan badannya terhampar tanpa ada baju. Tapi Si wanita, masih tetap menggelayut serta mencumbu. Kakak saya bertemura, “Bayar dulu”, tukasnya.

“Jangan khawatir”, jawab Si wanita. Serta Si wanita bangkit, jalan gontai menuju kursi belajar Kak Niko, dimana di situ terdapat tasnya. Dari dalam tas wanita itu keluarkan uang lima puluh beberapa ribu, saya taksir sekitaran satu juta.

Lantas uang itu dibuangkan terhadap Kak Niko.

“Bagaimana”, kata wanita itu. “Thanks darling”, jawab Kak Niko.

Serta wanita itu tidur rebahan di samping kakakku. Mereka bercakap tapi tangan semasing aktif menjamah daerah peka lawan. Lama-lama mereka mulai terangsang sekali lagi. Ronde ke-2 terang tinggal meneruskan. Tidaklah perlu capai-capai pemanasan. 

Tapi saya lihat sebelumnya jalankan ‘pertempuran’ mereka berdua kelihatannya konsumsi obat. Hingga permainan mereka kelihatan lebih seru serta panas. Serta sayapun makin lama tak tahan, mundur serta masuk kamar. Namun mata ini tak dapat terpejam.