SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Tuesday, January 9, 2018

PERKOSA ANAK TIRI



Perkenalkan saya Ranis Widyaningrum, usia saya 18 th. serta tinggal bersama-sama kakek saya. saya seseorang baby sitter. Narasi Hot Dewasa Pemerkosaan ini berlangsung pada saya satu tahun saat lalu disaat usai sekolah, disaat itu usia gw masih tetap 17 th.. disuatu hari rekan gw tawarkan pekerjaan serta juga akan membayar saya dengan mahal serta saya juga menerimanya tawaran pekerjaan itu.

Tugas pertama saya ada ditempat yang tidaklah terlalu baik, saya terperanjat kalau seorang dari daerah yang beresiko, tapi tetap menginginkan jadi baby sistter karna saya dibutuhkan uang waktu itu. 


Cuma saja hari saya mesti pergi dengan rok yang begitu pendek serta tidak kenakan BH, saya turun kejalan serta kebanyakan orang menatapku dengan penuh nafsu, saya percepat kecepatan serta pada akhirnya pulang. serta tiba disebuah tempat tinggal yang indah dengan halaman penuh bunga serta seekor anjing pitbull diikat di samping pohon, begitu kontras dengan rumah-rumah lainnya

Majikan saya mengemukakan pada saya kalau juga akan ada acara reuni serta istrinya tengah mandi. akupun di ajak pergi ke area serta menyaksikan seputar 14 atau 15 orang, terlihat seperti reuni, saya tidak mempertanyakan serta saya duduk di kursi dimuka mereka. 

Semuanya melihat kaki serta leher tapi saya tidak perduli karna saya capek, menyaksikan ke seputar, gambar, photo, tapi tak ada sinyal tanda anak-anak, cuma lukisan wanita telanjang serta lukisan panorama alam yang bagus. yang memiliki tempat tinggal mengajak saya minum. 

Beberapa orang ikuti saya serta menyaksikan serta saya cemas serta mengemukakan kalau dia mesti pergi ke kamar mandi, saya jadi pergi serta menyaksikan semuanya kamar serta tak ada anak atau nada, cuma kamar kosong dengan kasur.

Ketika saya meninggalkan orang itu mengemukakan datang untuk memahami kamar anak-anak serta ada bahkan juga mulai, saya mengemukakan padanya dimana mereka serta dia katakan sini pintu depan serta buka kebanyakan orang keluar area tertawa serta mengemukakan kalau? 

Di mana? serta dia katakan kami juga akan mengurusi yang jalang serta mulai turun celana mereka serta saya katakan maaf ini yaitu lelucon yang lewat saya pergi dari sini,? ok? serta lalu tutup pintu serta melemparkan saya ke tempat tidur serta meneror juga akan berteriak serta mulai berbuat yang kurang etis saya dalam empat atau lima saya tertangkap saya tidak menjerit serta buka kaki saya serta memegang tangan serta leher. Ia juga akan diperkosa.

Orang yang yaitu pemimpin, atau yang memiliki tempat tinggal, tidak menghabiskan waktu, saya menarik celana serta merambah saya keras, saya cuma dapat menangis serta berkabung karna saya udah tutup mulutnya selanjutnya beda datang serta merambah dari belakang serta pada akhirnya yang terbuat saya mengisapnya hingga mati 5 yang lain atau 7 yang udah membelai serta lakukan masturbasi gw tunggu giliran.

Saya tidak dapat ikuti, beberapa orang ini mempunyai anggota terlihat anjing besar serta fanatik sakit serta alami.

Dalam serangan ini sesudah demikian banyak ejakulasi sepakat untuk mengerjakannya pada saat yang sama serta lebih dari mereka serta mengerjakannya sekali lagi.

Jadi mereka bertukaran di kelompok sesaat mereka memperoleh lima orang yang lain 3 saya diperkosa. Pada satu titik mereka membebaskan saya tanpa ada cemas karna telah mati serta shock, jadi kita juga akan sempat seputar 4 atau 5 jam lurus karna saya dapat menyaksikan lewat jendela waktu telah sore hari serta beberapa orang ini tidak berhenti penetrasi saya,

di buat ku yang menghisap serta ejakulasi dalam diri ku, memukul ku, mereka tertawa, meludahi ku, mengejek ku, menjilati kaki ku bahkan juga dengan sepatu sandal-jenis yang ku cost demikian banyak serta yang pecah, saya menggigit tangan , payudaraku menggaruk punggungnya, buat gw menyaksikan diriku di cermin serta hantu terlihat bernoda serta dipermalukan oleh kuda hitam dengan penis serta Anda dapat menyaksikan kalau dia tidak miliki hubungan kurun waktu yang lama.

Apakah ejakulasi dari kepala sampai kaki, miliki orgasme spontan bahkan juga mengerang seakan-akan dia menikmatinya serta cuma mendorong lebih, mereka meletakkan feature, saya merobek gaunku yang gw cost banyak. 

Saat malam itu serta 7 akan tiba sekalian, yaitu polisi, tetangga rupanya mendengar dari bagian beda dinding (dibagian tempat tinggal yang terlampir) serta menelepon polisi. Mereka di tangkap. Polisi masuk serta satu diantara mereka bergumam fuck, modal, saksikan ini serta gw terlempar serta tali shock emosional tapi masih tetap sadar.

Saya pingsan disaat gw menyaksikan mereka. Mereka saat ini dipenjarakan sepanjang sepuluh th. serta perusahaan berikan gw beasiswa untuk studi gw. tak ada masalah pada mereka serta gw pergi ke psikolog. 

Kakek serta nenek gw yang baik serta menolong gw seperti itulah narasi pemerkosaan dewasa yang gw alami sendiri sunguh tragis memanglah tapi nasi telah jadi bubur semuanya udah berlangsung gw pasrah saja melakukan idup ini!

NGESEX BARENG ABG



Suamiku berumur 27 th. lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku Dedi.

Pada bln. April tempo hari kami barusan melsayakan pernikahan, serta undangan yang datang cukup banyak karna semuanya kawan-kawan serta saudara dari jauh pada datang. Sesudah usai resepsi pernikahan kurang lebih jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karna kelelahan sepanjang hari terima undangan. Saya juga mandi bersih-bersih serta membaringkan tubuh di ranjang yang di rias.


“Honey, Aa lemes pijitin dong…” sembari bernada manja suami ku memohon ku untuk memijitinnya,

Karna saya juga kelelahan jadi saya juga menampiknya,

“ayo dong Honey, pijitin Aa… dosa loh jika nggak nurut sama suami”, saya juga sangat terpaksa mesti menurutinya, maklum saya baru jadi seseorang istri

“ya telah deh a, Honey pijitin, tapi gantian yah a, saya juga pegel – pegel a”,

“Iyah istriku sayang,,,, kelak Aa pijitin jadi kelak pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,

“Ishh, si Aa telah genit ajah,, : P”, saya juga mulai pijitin kakinya.

saya pijitin kakinya eh, si Aa nyata-nyatanya jadi mengerang yang aneh – aneh,

“aahhh,,, uuhhh, enak Honey,,, ” saya segera lepasin pijitan ku

“gantian dong a, saya juga pegel,,, ” lantas suamiku juga mulai memijit – mijit kaki saya, tak tahu mengapa selagi telapak tangannya menyentuh kulit ku, saya jadi merinding serta merasakan terangsang serta nyata-nyatanya pijitan suamiku makin lama naik dari betis lantas ke paha (Narasi Seks 2016)

“aduuhhh,,,, ”,

“Kenapa Honey,,? enak pijitan Aa? ”, saya sadar saya mulai terangsang, tetapi saya malu memperlihatkan muka merangsang saya, “Honey, malam pertama nih? ”,

“emang mengapa a? ” saya pura – pura blo’on karna malu untuk membahasnya, tidak lama nyata-nyatanya pijatan tangan suamiku selalu naik serta berhenti di selangkangan paha saya, saya telah tidak dapat sekali lagi sembunyikan rasa merangsangku, saya juga mengerang

“emmhhhh,,,,, uhhhh…. ”,

“kenapa Honey? ” saya cuma dia serta mulai mendesah,

“udah nggak kuat yah Honey? ” dalam hati saya berkata “suamiku lama nih, saya telah nggak kuat juga”.

Suamiku selalu saja memijat-mijat selangkangan ku, kadang-kadang dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingku serta buat saya susah menahan gairahku. Karna saya telah tidak kuat sekali lagi, saya segera bangun serta merangkul suamiku dan ku kecup bibirnya dengan liar,

“emmhhh,,, emmmhhh… mari mas”,

“emh – emh, telah nggak kuat yah? ”, saya tidak mengindahkan perkataan suamiku, saya segera bukakan saja baju serta celana suami ku serta suamiku juga membukakan baju ku,

“Honey, pegang cobalah burung Aa, selalu kocok perlahan – perlahan agar berdirinya tegak”, sayapun perlahan-lahan memegang burung suamiku yang lumayan panjang duga – duga 15 Cm, tak tahu mengapa sesudah saya memegang burung suami ku, saya jadi jadi makin tidak tahan menginginkan memasukanny dalam mekiw ku,

“Aa, masukin yah…? ”,

“emh – emh, si Honey bener – bener telah nggak sabar nih ya,,, ” saya juga melentangkan tubuh ku, serta suamiku juga mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku, sesudah melekat burungnya di mekiw ku, suamiku jadi menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku serta itu buat saya makin terangsang, saya rasakan saya juga akan orgasme

“uuhhhhh,,,,, ahhhh,,,, ”, ”jangan berisik Honey sayang yang beda belum pula pada tidur”, saya juga lemas karna sudah orgasme duluan, tetapi suamiku selalu menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, saya merasakan geli tetapi sesudah sebagian selagi saya merasakan terangsang kembali, serta saat ini burung suamiku siap masuk kandang,

“pelan – perlahan Aa, perih”, ”iyah sayang,,, ” sedikit untuk sedikit burung suamiku juga masuk

“errrrmmhh,,, sakit Aa.. ” serta Sleppp!! burung suamiku juga masuk seutuhnya ke mekiw ku, saya merasakan perih, sakit serta ksaya merasakan ada yang mengganjal di mekiw ku,

“arrgghh,,,, ” perlahan-lahan suamiku menarik burungnya serta memasukannya sekali lagi juga dengan perlahan-lahan,

Sesudah berapakali genjotan rasa sakit yang pertama kalinya selagi burung suami ku masuk beralih jadi rasa yang nikmat serta buat saya makin bergairah.

sesudah berapakali genjotan lantas kita juga ganti tempat,

” Honey, berdiri selalu nungging yah,,, ”,

“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Honey malu”.

“ya telah Aa matiin,,, ”. Lantas saya juga berdiri serta tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp!! burung suamiku masuk lewat jalan belakang, saya juga kaget tetapi itu buat saya makin liar saja hadapi suamiku, dia genjot perlahan-lahan burungnya lantas ke-2 tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku serta mempermainkan puting ku,

“emmmrrrrhhhh…….. ”, ”hessssshhh,,, aaarrrrhhhhh” saya merasakan telah tidak tahan sekali lagi karna putingku di permainkan hingga membuatku makin lebih terangsang serta akhirnya

“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,, ” saya tarik rambut suamiku dengan repleks,

“udah Honey,,,? ” saya cuma diam saja, karna sebenarnya saya orgasme ke-2 kalinya, tiba – tiba suamiku juga menyuruhku untuk ganti tempat, kesempatan ini suamiku terlentang dibawah serta saya dia atas

“masukin sama Honey burung Aa nya yah,,, ” serta Sleeeppp!!

“Arrrrhhhhgggg,,,, ” tempat ku diatas nyata-nyatanya lebih nikmat dari tempat ku yang barusan, saya juga menggenjot suamiku naik turun

“arrrhhh enak Honey,, ” saya merasakan tempat ku diatas buat ku lebih cepat untuk orgasme

“Honey,,, arrrhhh Honey,,, ”, suamiku kelihatannya juga akan orgasme juga serta selagi saya goyang kan pinggulku dengan memutar suamiku juga meladeninya lewat langkah menggerakan pinggulnya juga serta pada akhirnya seperti ada cairan kental yang deras menyembur mekiw ku

“aaarrrrgghhh Honey…” nyata-nyatanya suamiku sudah oragasme tetapi sesudah sebagian selagi suamiku orgasme saya juga kelihatannya juga akan rasakan hal yang sama dengan ada aliran listrik yang jalan dari semua badanku menuju mekiw ku serta akhirnya

“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,, aarrrhhhhh” saya juga lemas serta jatuh di pelukan suamiku, serta kami juga tertidur hingga lelap serta burung suamiku juga masih tetap tertancap di mekiw ku hingga pagi.

Saturday, January 6, 2018

BIRAHI TANTE YENI



Oh ya, tante Ninik memiliki dua anak wanita Awal serta Fifi. Awal telah kelas 2 SMA dengan badan yang langsing, payudara 36B, serta tinggi 165. Sedang Fifi memiliki badan agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 serta payudara 36. Tiap-tiap saya ada dirumah tante Fifi saya terasa seperti ada di satu harem. 


Tiga wanita cantik serta seksi penyuka menggunakan baju-baju transparan seandainya dirumah. Kesempatan ini saya juga akan beritahukan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya saat suaminya tengah pekerjaan dinas luar pulau untuk 5 hari.

Hari Senin pagi, saya meningkatkan motorku ke tempat tinggal tante Ninik. Sesudah perjalanan 15 menit, saya hingga di tempat tinggalnya. Segera saya parkir motor di teras tempat tinggal. Kelihatannya Awal serta Fifi masih tetap belum juga pergi sekolah, demikian halnya tante Ninik belum juga pergi kerja.

LIHAT JUGA = BOKEP JEPANG

“Met pagi semua” saya katakan sapaan seperti kebanyakan.

“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih tetap kusut berwajah, tentu baru bangun ya? ” Fifi membalas sapaanku.

“Iya nih kesiangan” saya jawab sekenanya sembari masuk ke ruangan keluarga.

“Fir, anda antar Awal serta Fifi ke sekolah ya. Tante belum juga mandi nih. Kunci mobil berada di tempat kebanyakan tuch. ” Dari dapur tante menyuruh saya.

“OK Tante” jawabku singkat.

“Ayo duo cewek paling manja sedunia. ” celetukku sembari masuk ke mobil. Iya lho, Awal serta Fifi memanglah cewek yang manja, seandainya pergi senantiasa minta diantar.

“Daag Mas Firman, kelak pulangnya dijemput ya. ” Lantas Awal menghilang di balik pagar sekolahan.

Usai telah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke tempat tinggal tante Ninik.

Sesudah parkir mobil saya segera menuju meja makan, lantas ambil jumlah tukang serta melahapnya. Tante Ninik masih tetap mandi, terdengar nada guyuran air agak keras. Lantas hening agak lama, sesudah kurang lebih lima menit tidak terdengar gemericik air saya mulai berprasangka buruk serta saya hentikan makanku. 

Sesudah menaruh piring di dapur. Saya menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku yaitu lubang kunci yang memanglah telah tak ada kuncinya. Saya matikan lampu ruangan tempatku berdiri, lantas saya mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang panorama alam yang indah sekali, badan mulus serta putih tante Ninik tidak ada sehelai benang yang menutupi tampak agak mengkilat karena resiko sinar yang tentang air di kulitnya. 

Nyatanya tante Ninik tengah masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedang tangan kiri mengelus-elus payudaranya bertukaran kiri serta kanan.

Terdengar nada desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”.

Kulihat tanteku melentingkan badannya ke belakang, sembari tangan kanannya makin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini telah capai orgasmenya. Lantas dia berbalik serta mengguyurkan air ke badannya. 

Saya segera pergi ke ruangan keluarga serta menyalakan tv. Saya tepis fikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak dapat. Badan molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Saya jadi memikirkan tante Ninik terkait tubuh denganku.

“Lho Fir, anda sekali lagi apa tuch kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo anda sekali lagi ngebayangin siapa? Kelak saya katakan ke ibu anda lho. ” Mendadak nada tante Ninik mencengangkan saya.

“Kamu ini pagi-pagi telah saat. Mbok ya kelak malam saja, kan enak ada lawannya. ” Celetuk tante Ninik sembari masuk kamar.

Saya agak kaget juga dia ngomong sesuai sama itu. Tapi saya berasumsi itu hanya sebatas guyonan. Sesudah tante Ninik pergi kerja, saya sendirian di tempat tinggalnya yang sepi ini. Karena masih tetap ngantuk saya ganti celanaku dengan sarung lantas masuk kamar tante serta segera tidur.

“Hmm.. geli ah” Saya terbangun serta terperanjat, dikarenakan tante Ninik telah berbaring di sebelahku sembari tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.

“Waduh, maafin tante ya. Tante buat anda terbangun. ” Kata tante sembari dengan perlahan melepas pegangannya yang sudah buat Mr. P menegang 90%.

“Tante minta ijin ke atasan tidak untuk masuk hari ini serta besok, dengan argumen sakit. Sesudah ambillah obat dari apotik, tante pulang. ” Begitu argumen tante saat saya bertanya mengapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante saksikan anda sekali lagi tidur di kasur tante, serta sarung anda terungkap hingga celana dalam anda tampak. Tante jadi terangsang serta pingin pegang miliki anda. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante selalu saja nyerocos untuk menerangkan tingkah lakunya.

“Sudahlah tante, tidak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok seandainya tante barusan pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.

“Lho, jadi anda.. ” Tante kaget dengan mimik 1/2 emosi.

“Iya, barusan Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante tidak emosi kan? ” agak takut juga saya seandainya dia emosi.

Tante diam saja serta situasi jadi hening sepanjang kurang lebih 10 menit. Kelihatannya ada gejolak di hati tante. Lantas tante bangkit serta buka almari baju, dengan mendadak dia melepas blaser serta mengurai rambutnya. 

Dibarengi dengan lepasnya baju tidak tebal putih, hingga saat ini terpampang badan tante yang toples tengah membelakangiku. Saya tetaplah terpaku ditempat tidur, sembari memegang benjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga lepas, lantas tante berbalik menghadap saya. Saya jadi salah tingkah.

“Aku tahu anda telah lama pingin menyentuh ini.. ” dengan lembut tante berkata sembari memegang ke-2 bukit kembarnya.

“Emm.., tidak kok tante. Maafin Firman ya. ” Saya makin salah tingkah.

“Lho kok jadi munafik gitu, mulai sejak kapan? ” bertanya tanteku dengan mimik keheranan.

“Maksud Firman, tidak salahkan seandainya Firman pingin pegang ini..! ” Sambil saya tarik bahu tante ke tempat tidur, hingga tante terjatuh diatas badanku.

Segera saya kecup payudaranya bertukaran kiri serta kanan.

“Eh, nakal juga anda ya.. ihh geli Fir. ” tante Ninik merengek perlahan-lahan.

“Hmm.. shh” tante makin keras mendesah saat tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok sebagai penghambat, dengan cepatnya saya buka serta saat ini tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Saat ini tempat kami berbalik, saya ada diatas badan tante Ninik. Tangan kiriku makin berani meraba gundukan yang saya rasakan makin lembab. Ciuman tetaplah kami jalankan diiringi dengan rabaan di tiap-tiap cm area badan. Hingga pada akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana serta berhenti di benjolan yang keras.

“Hmm, bisa juga nih. Kelihatannya semakin besar dari punyanya om anda deh. ” tante memuji Mr. P yang belum juga sempat diliatnya.

“Ya telah di buka saja tante. ” pintaku.

Lantas tante melepas celanaku, serta saat tinggal CD yang melekat, tante terbelalak serta tersenyum.

“Wah, rupanya tante miliki Mr. P beda yang lebih gedhe. ” Hilang ingatan tante Ninik ini, meskipun sebenarnya Mr. P-ku belum juga besar maksimum dikarenakan terhambat CD.

Tindakan meremas serta menjilat selalu kami jalankan hingga pada akhirnya tanpa ada saya sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Serta kegiatan tante berhenti. Rupanya dia telah berhasil melepas CD ku, serta saat ini tengah terperangah lihat Mr. P yang berdiri dengan bebas serta memperlihatkan ukuran sebetulnya.

“Tante.. ngapain berhenti? ” saya beranikan diri ajukan pertanyaan ke tante, serta rupanya ini mengagetkannya.

“Eh.. anu.. ini lho, miliki anda kok dapat segitu ya..? ” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.

“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. buat tante merinding” sembari tersenyum dia ngoceh sekali lagi.

Tante masih tetap terkesima dengan Mr. P-ku yang memiliki panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.

“Emangnya miliki om tidak segini? ya telah tante bisa ngelakuin apa saja sama Mr. P ku. ” Saya menginginkan supaya tante mulai ini selekas mungkin.

“Hmm, iya deh. ” Lantas tante mulai menjilat ujung Mr. P.

Ada sensasi enak serta nikmat saat lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung hingga pangkal Mr. P

“Ahh.. enak tante, terusin hh. ” saya mulai meracau.

Lantas saya tarik kepala tante Ninik hingga sejajar dengan kepalaku, kami berciuman sekali lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama barusan. Tanganku beraksi sekali lagi, kesempatan ini mengupayakan untuk melepas CD tante Ninik. 

Pada akhirnya sembari menggigit-gigit kecil puting susunya, saya berhasil melepas penutup hanya satu itu. Mendadak, tante mengubah tempat dengan duduk diatas dadaku. Hingga terpampang terang vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berupa segitiga.

“Ayo Fir, gantian anda bisa laksanakan apa sajakah kepada ini. ” Sambil tangan tante menyeka vaginanya.

“OK tante” saya segera mengiyakan serta mulai mengecup vagina tante yang bersih.

“Shh.. ohh” tante mulai melenguh perlahan saat saya sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.

“Hh.. mm.. enak Fir, selalu Fir.. yaa.. shh” tante mulai bicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau juga omongan tante Ninik. “Ahh.. Fir.. shh.. Firr saya ingin keluar. ” tante mengerang dengan keras.

“Ahh.. ” erangan tante keras sekali, sembari badannya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante telah capai puncak. Saya selalu mengisap dengan kuat vaginanya, serta tante masih tetap bergelut dengan perasaan nikmatnya.

“Hmm.. anda pandai Fir. Tidak rugi tante miliki keponakan seperti anda. Anda bisa saja pemuas tante nih, seandainya om anda sekali lagi luar kota. Ingin kan? ” dengan manja tante memeluk badanku.

“Ehh, bagaimana ya tante.. ” saya ngomgong sembari melirik ke Mr. P ku sendiri.

“Oh iya, tante hingga lupa. Maaf ya” tante sadar seandainya Mr. P ku masih tetap berdiri tegak serta belum juga senang.

Dipegangnya Mr. P ku sembari bibirnya mengecup dada serta perutku. Lantas dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Sesudah kurang lebih 15 menit tante berhenti mengocok.

“Fir, kok anda belum juga keluar juga. Wah terkecuali besar nyatanya kuat juga ya. ” tante heran dikarenakan belumlah ada sinyal tanda ingin keluar suatu hal dari Mr. Pku.

Tante berubah serta terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Saya tanggap dengan bhs badan tante Ninik, lantas turun dari tempat tidur. Saya jilati ke-2 bagian dalam pahanya yang putih mulus. Bertukaran kiri-kanan, hingga pada akhirnya dipangkal paha. 

Dengan mendadak saya benamkan kepalaku di vaginanya serta mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri serta kanan menahan rasa nikmat yang saya beri. Sesudah vagina tante basah, tante memperlebar ke-2 pahanya. 

Saya berdiri sembari memegang ke-2 pahanya. Saya gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan perlahan. PErlakuanku ini buat tante makin bergerak serta meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, saya ingin masukin Mr. P” saya berikan peringatan ke tante.

“Cepetan Fir, mari.. tante telah tidak tahan nih. ” tante segera memohon supaya saya selekas mungkin memasukkan Mr. P.

Dengan perlahan saya dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lantas perlahan-lahan saya dorong sekali lagi sampai separuh Mr. P saat ini telah tertancap di vaginanya. Saya hentikan aktifitasku ini untuk nikmati event yang begitu enak. Pembaca coba jalankan ini serta rasakan sensasinya. Tentu Anda serta pasangan juga akan rasakan satu kesenangan yang baru.

“Fir, kok rasa-rasanya nikmat banget.. anda pandai ahh.. shh” tante bicara sembari terasa keenakan.

“Ahh.. shh mm, tante ini langkah Firman supaya tante juga terasa enak” Saya membalas omongan tante.

Lantas dengan hentakan lembut saya mendorong semuanya sisa Mr. P kedalam vagina tante.

“Ahh.. ” kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tidak ada pergerakan, namun tante rupanya telah tidak tahan. Perlahan-lahan serta makin kencang dia menggoyangkan pinggul serta pantatnya dengan pergerakan memutar. Saya juga menyeimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih tetap kencang, ketika saya menarik Mr. P bibir vaginanya turut tertarik.

“Plok.. plok.. plokk” nada bentrokan pahaku dengan paha tante Ninik makin menaikkan rangsangan.

Sepuluh menit lebih kami laksanakan tipe itu, lantas mendadak tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kesempatan ini badannya bergerak ke depan serta merangkul badanku. Saya kecup ke-2 payudaranya. dengan Mr. P masih tetap menancap serta dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan tempat memangku tante Ninik, kami meneruskan tindakan. Lima belas menit lalu saya mulai rasakan ada tekanan panas di Mr. P.

“Tante, saya ingin keluar nih, dimana? ” saya ajukan pertanyaan ke tante.

“Di dalam saja Fir, tante juga ingin sekali lagi nih” sahut tante sembari badannya digerakkan naik turun.

Posisi vaginanya yang rapat serta ciuman-ciumannya pada akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante saya nyampai”.

“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.

Saya selalu semprotkan cairan hangat ke vagina tante. sesudah delapan semprotan tante serta saya bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

“Fir, anda hebat. ” puji tante Ninik.

“Tante juga, vagina tante rapet sekali” saya balas memujinya.

“Fir, anda ingin kan nemani tante sepanjang om pergi” pinta tante.

“Mau tante, tapi apa tante tidak takut hamil sekali lagi seandainya saya senantiasa mengeluarkan didalam? ” saya balik ajukan pertanyaan.

“Gak apa-apa Fir, tante masih tetap turut KB. Jangan cemas ya sayang” Tante membalas sembari tangannya mengelus dadaku.

Pada akhirnya kami berpagutan lagi serta berpelukan erat sekali. Rasa-rasanya seperti tidak ingin melepas perasaan nikmat yang baru saja kami capai. Lantas kami mandi bersama-sama, serta pernah mengerjakannya lagi di kamar mandi.

Thursday, January 4, 2018

BOKEP JEPANG



Saya seseorang manager di satu diantara perusahaan besar di Jakarta. Eva yaitu satu diantara karyawati di tempatku bekerja, jadi operator. Kujelaskan lagi kalau dia bukanlah perawan, tapi telah memiliki seseorang anak yang cukup besar.


Namun umurnya masih tetap di bawah 30 th. serta bodinya begitu mengundang selera, kulitnyapuN putih bersih. Rupanya Eva ada perasaan beda pada diriku, karna setiap saat saya melintas di depannya, dia selamanya memerhatikan. Paling suka jika mengantarkan surat-surat ke kamarku, walau sebenarnya ada office boy serta office girl.

Saat itu saya mau interlokal, dari tempatku tidak dapat, yah sangat terpaksa lewat operator. Saya tidak minta tolong pada dia, selanjutnya saya duduk bersebelahan dengan dia. Serta tanpa ada disengaja atau tidak dia beri pahanya untuk diliat olehku.

Kubilang, “Eva, kelak saya pegang lho”, sembari bercanda.

Eh dia jadi nantangin, “coba bila berani”.

Perlahan-lahan kuelus dari mulai dengkul ke atas selanjutnya kembali pada ke dengkul. Muncul akal bulusku untuk mulai, karna fikiranku telah tidak benar. Kubilang kelak sore anda lembur ya agar saya yang sinyal tangani surat perintah lemburnya. Sesudah dengan sabar saya menanti, selanjutnya hingga juga saat yang kutungu-tunggu. Office girl kusuruh pulang, office boy kusuruh makan hingga saya memberikan berita lewat SMS.

LIHAT JUGA = NGENTOT DI KAMAR MANDI

“Ok, Boss”, kata office boy.

Saya pura-pura minta tolong interlokal ke customer yang diluar kota serta luar negeri, nyatanya orang-orangnya tidak ada ditempat. Eva menyusulku ke tempatku. Harum parfumnya membuatku merangsang. Eva duduk di sampingku, mulai ngobrol-ngobrol sekitaran lebih kurang 10 menit segera kupegang tangannya, nyatanya dia diam saja. Selalu berpindah ke paha, dia juga diam saja.

Nyatanya saya tidak bisa menahan nafsuku, kucium dia dari mulai rambut, pipi, telinga, leher. Dia cuma melenguh kecil “Ooohh”, sembari tangannya memegang kepalaku. Ciumankupun diterima dengan gelora yang cukup tinggi. Kuberanikan tangganku menyeka buah dadanya dari luar baju, nyatanya jadi dia yang membukakan kancing baju seragamnya.

Terlihat BH-nya berwarna lembut, cepat-cepat kucari pengaitnya yang berada di depan. Kuremas dengan perlahan-lahan buah dadanya sembari kuciumi lehernya, “OOhh”, rintihnya sekali lagi lalu kuciumi buah dadanya serta kumainkan dengan lidahku dan kuhisap-hisap dengan perlahan

“OOhh lanjutkan, lanjutkan, jangan sampai berhenti”, tangankupun tidak tinggal diam kusergap selangkannya yang masih tetap dibungkus dengan rok serta celana dalam, kutarik ritsluitingnya ke bawah serta kuberi perintah agar buka roknya.

“Amboi fikirku telah miliki anak satu namun masih tetap ok miliki, mungkin saja karna dia selamanya minum jamu tiap-tiap pagi di dapur kantorku”. Akupun makin bernafsu untuk buka CD-nya yang berwarna salem itu kubelai bulu memek rapet-nya yang agak keriting, nyatanya kemaluannya telah basah. Kusingkirkan pekerjaan yang ada diatas meja itu, karna menghambat untuk Eva tempat tidur diatas meja.

Berselang 3 menit, kumainkan kemaluannya dengan mengusap-usap ataupun dengan mencolokkan jariku ke memek rapet-nya. Dia memohonku berhenti, karna juga akan buka semua bajuku dari mulai dasi, baju, kaos dalam, celana panjang hingga celana dalam. Tersembullah penisku yang mencuat ke atas.

Dia mulai mencium kepala penisku selanjutnya mengulum penisku. Saya menjerit kecil “Oohh Eva.., nikmat sekali”. Kuangkat kepalanya dari penisku karna saya telah tidak tahan. Kubaringkan dia diatas mejaku serta kuciumi vaginanya, kumainkan clitorisnya dengan lidahku.

“Ohh lanjutkan…, lanjutkan…, jangan sampai berhenti”, sembari tangannya memegang rambutku.

Sialan, fikirku karna sedikit susah untuk bernafas. Hingga selanjutnya dia menjambak rambutku serta berteriak, “Ooohh”, panjang sekali. Rupanya dia telah meraih klimaks. Lalu saya tujukan penisku ke mulut vaginanya serta, “Bleeess”, masuk telah semua penisku ke lubang vaginanya. Kuayun pantatku sembari memainkan payudaranya sembari kupuntir-puntir putingnya selalu tanpa ada berhenti, saya mendekat ke tubuhnya, kubilang,

“Keluarnya dimana?, didalam atau diluar”.

“Terserah aja”, ujarnya.

Kucabut penisku, Eva heran, “kok dicabut”, ujarnya.

“Putar tubuhmu Eva”, pintaku.

Tanpa menampik dia membalikkan tubuhnya. Kumulai memasukkan penisku ke lubang vaginanya dari belakang seperti “doggy model” Terdengar nada angin seperti orang kentut saat penisku menerobos vagina Eva. Kuayunkan selalu pantatku hingga selanjutnya saya jemu serta kubalikan sekali lagi tubuhnya. Dengan tempat kaki Eva diatas pundakku kuarahkan kembali penisku ke lubang vagina Eva. “Bless”, merasa nikmat.

“Ohh…, nikmat pak.. …, selalu jangan sampai berhenti.., pak.. ”.

Tidak merasa telah 15 menit berlalu kutekan keras-keras penisku ke lubang vaginanya. Matannya merem melek, kuangkat sekali lagi kutekan sekali lagi, kuangkat sekali lagi hingga selanjutnya saya katakan, “Eva…, ak.., ak ssshh…, shh”, sembari menghimpit penisku kedalam lubang memek rapat-nya.

Akupun lemas namun belum juga kucabut penisku dari vaginanya. Sebagian pas baru kucabut serta kulihat maniku mengalir dari lubang memek rapat-nya.

“Thanks ya Eva”, sembari kukecup bibirnya yang merah merekah.

Dia katakan, “Sama-sama”.

“Kapan-kapan bisa sekali lagi dong”, rayuku.

“Aku sich terserah saja”.

Sesudah merapihkan baju, Eva membikinkan kopi untuk berdua.

“Pak.. sebenarnya telah lama lho saya naksir sama kamu”.

Saya katakan, “Lho anda kan telah miliki suami”.

“Suamiku gak pasti pulangnya”.

“Emangnya anda isteri ke 2 atau suami anda miliki isteri lagi”. Dia katakan,

“Nggak dia tinggal dirumah mertuanya, suamiku repot dengan pekerjaannya”.

Dalam hatiku mengapa tidak dari dahulu saja. Hingga saat ini bila ada peluang Eva menelepon lewat handphone-ku serta kamipun selamanya mengulangi kesenangan yang sempat kami rasakan.

NGENTOT DI KAMAR MANDI



Dinding tempat tinggal mulai agak kusam, tanda-tandanya tempat tinggal mesti selekasnya ada perhatian. Ya plafon juga telah ada sedikit ada sedikit rusaknya, ya lumyan lama tempat tinggal ini berdiri kira-kira 5 th. yg kemarin. Suasanya halaman yg dulunya asri oleh bunga warna-warni saat ini seolah tidak ada sekali lagi, cuma ketinggalan sharing saja, bunga tulip, melati satu batang, bunga anggrek pemberian tante.


Semuanya itu perkiraanku mesti selekasnya di percepat mengingat rumahku jadi tempat kost, Penghuninya agar nyaman yg “punya tempat tinggal kudu”perhatian juga. Mengingat service itu dimanapun mesti baik. Saya Miliki tempat kos-kosan, dengan jadikan tempat tinggal jadi tempat beristirihat sesaat untuk yg memerlukan,

LIHAT JUGA = ENAK NYA KONTOL NEGRO

Tapi dalam yg ku alami saya tidak sempat mengira ada peristiwa mengesankan, ini ceritanya, Pertama kali saya mengenalnya yaitu waktu pulang dari Jakarta, dia yaitu siswa sekolah keguruan yg berada di kotaku saat itu, dia cantik, manis serta bertubuh mungil dengan kulit putih.

Basic nasibku sekali lagi mujur tidak lama berselang dia ganti kost kerumahku jadi gampang bagiku tuk lebih jauh mengenalnya. Nyatanya orangnya supel serta pintar bergaul, hingga saya lebih berani tuk menyebutkan perasaan hatiku, lagi-lagi saya mujur dia terima pernyataanku, ukh bahagianya saya. Satu hari saya ada acara keluar kota, iseng saya mengajaknya pergi, nyatanya dia menyongsong ajakanku.

Selama jalan menuju luar kota kami bercakap sembari bercanda mesra, terkadang tanganku iseng pura –pura tidak disengaja menyentuh pahanya awalnya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yg iseng mengelus pahanya yg putih serta gempal, saya membulatkan niat mengelus- elus pahanya hingga kepangkal pahanya. Dia tetaplah diam bahkan juga seperti nikmati elusan tanganku.

Saya tarik tanganku dari rok hitamya lantas ajukan pertanyaan kepadanya bisa tidak saya menyentuh payudaranya yg membukit di balik baju berwarna pink. awalnya dia menampik, saya cobalah merayunya kalau saya menginginkan mengelus meskipun cuma sebentar.

Akhirnya dia mengangguk perlahan, segera saja tanganku menyelinap kebalik pakaiannya serta menyeka, mengelus bahkan juga waktu kuremas susu nya yg mungil serta kenyal dia cuma mendesah serta menumpukan kepalanya pada sandaran jok mobil yg kami kendarai.

Kupermainkan putting susu nya dengan dua jari dia jadi lebih mendesah, sembari tetaplah menyetir saya tarik reslting celanaku serta saya mengeluarkan penisku yg sudah menegang mulai sejak barusan bak laras tank baja, saya pegang tangannya serta kutarik kearah penisku, waktu tangannya menyentuh penisku yg besar serta panjang dia tarik kembali tangannya mungkin saja kaget karna baru pertama kalinya.

Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah lalu mulai mengelus penisku pelan.

“ Jaka, punyamu besar sekali nyaris sebesar pergelangan tanganku “ katanya

“ Hmm, susu mu juga kenyal sekali “ kataku sembari nikmati elusan tangannya pada penisku Tidak lama kami hingga di kota maksud, segera saya mencari tempat buat bermalam kemudian pergi sekali lagi tuk berbelanja kepentingan sepanjang di kota itu.

Malam kami bercakap diberanda depan kamar tempat kami bermalam sembari nonton tv, kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya nyatanya dia di balik baju tidurnya dia cuma pakai cd hingga tanganku dapat bebas meremas remas susu nya serta mempermainkan putingnya.

“ Akh, Jaka janganlah sangat keras “ ujarnya saat kuremas dengan rasa gemas.

“ Maaf, habis susu mu kenyal sekali “ kataku

“ Iya, tapi sakit “ katanya

“ Iya perlahan deh, kita ganti dalam yuk “ kataku berbisik kepadanya serta mengangguk pelan.

Sesampainya di dalam saya peluk dia dari belakang, kuciumi tengkuknya yg putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedang ke-2 tanganku bergerilya pada badannya.

“ Akh, Jaka ……….. shhhhhhhh “ kata mendesah Tanganku mulai buka kancing pakaiannya satu persatu serta kulepas pakaiannya cuma tinggal cd nya yg berwarna hitam. Kukulum bibirnya, dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.

Tangannya mengusap-usap penisku kadang-kadang meremasnya hingga saya rasakan nikmat yg tidak terhingga.

“Ukh, …teruskan yg “ kataku

“ Ikh besar sekali, panjang sekali lagi “ ujarnya.

“ Ssssst, ”kataku sembari mengulum putting susu nya yg semakin menegang, tanganku kupergunakan buat turunkan cdnya.

Kuusap pelan gundukan daging empuk yg ditumbuhi bulu – bulu hitam halus, dia menggelinjang kegelian serta kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat merasa.

“Akh, …. lanjutkan perlahan pelan “katanya sembari meremas penisku.

Lalu saya menurunka kulumanku pada susu nya ke pusarnya, dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya serta menegang waktu lidahku yg kasar menjilati memeknya yg merah merekah. Dia menyeimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tidak henti-henti mendesah.

“Sekarang giliranmu sayang “kataku kepadanya sembari menyodorkan penisku kemulutnya.

Perlahan tapi tentu dia mulai menciumi batang kemaluanku yg mulai sejak barusan menegang, waktu dia mulai mengulum penisku terbang rasa-rasanya menahan rasa nikmat. Kemudian kutelentangkan kekasihku yg putih, susu nya yg mungil menggunung dengan memeknya yg merah merekah di balik bulu- bulu hitam halus.

Perlahan – tempat saya menaikinya, kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sembari mendesah tidak karuan rasakan enaknya gosokkan penisku. Lalu kutekan sedikit untuk sedikit penisku pada memeknya, pinggulnya naik seolah menyuruh biar penisku selekasnya dimasukkan pada memeknya.

“Ayo, akh aaaaaaaakh lanjutkan sayangku” ujarnya sembari menarik pinggangku

“Baiklah, sayang saya masukan ya “ kataku sembari menghimpit penisku biar masuk lebih dalam sekali lagi pada lubang memeknya pelan karna takut dia kesakitan, sempit sekali.

“Aduh.., sakit Jaka akh…….. ” ujarnya “Sebentar juga hilang “ kataku, penisku keluar masuk memeknya yang merasa basah serta hangat.

Rupanya ini pengalaman pertama baginya karna ada noda darah pada pangkal pahanya.

“Terus …. lebih cepat akh………ukh sangatlah nikmat kontolmu yang” ujarnya berani mungkin saja karna dampak rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yg panjangnya 16 cm, penisku juga mulai rasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

“Akh……. selalu goyang pinggulmu “ kataku kepadanya, serta dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tidak lama dia mengerang sembari memelukku erat rupanya dia sudah capai orgasme, dia berbaring lemas dibawaku sedang penisku masih tetap menancap pada memeknya yang merasa basah.

Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya, lihat itu saya selekasnya berbisik kepadanya kalau saya juga akan bertanggungjawab atas semuanya. Baru dia beralih riang kembali serta saya mulai kegiatan kembali menaik turunkan penisku serta dia merespon pergerakanku dengan semangat.

Malam itu mengerjakannya sejumlah 6 kali hingga selanjutnya tertidur nyenyak hingga pagi.

Wednesday, January 3, 2018

ENAK NYA KONTOL NEGRO




Tapi kadang kala apabila ada peluang kami kerapkali diam-diam lakukan hubungan kelamin, terlebih seandainya roomate semasing tiada. Aku jadian dengannya telah mulai sejak kelas 3 SMA, serta mulai terkait tubuh mulai sejak disini. Dia seseorang yang berparas cantik seperti artis-artis Asia Timur, berkulit putih bersih, tingginya kira-kira 165 cm, tubuh langsing serta padat, rambutnya lurus panjang sedada dicat kemerahan.


Kami melalui hari-hari kuliah serta kehidupan muda-mudi disana dengan girang hingga akhir th. 1998 yang saat lalu. Saat itu disana telah mulai situasi Natal, rekan-temanku banyak yang telah pulang termasuk juga roomate-ku, saya serta Widya juga telah bersiap-siap bakal pulang berlibur juga. Tapi karna kehabisan ticket pesawat ke Indonesia kami berdua sangat terpaksa menanti satu minggu lalu. 

LIHAT JUGA = NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR

Roomate-ku pulang paling awal karna kebetulan ibunya sakit. Sesudah dia pergi sembari menanti tanggal kepulangan kami, Widya kerapkali ke apartemenku bahkan juga bermalam disini, sementara itu rekannya juga telah pulang.

Beberapa hari sebelumnya pulang. Aku serta Widya pulang dari taman hiburan pada tengah malam, kami hingga di apartemenku kurang lebih jam 10 malam. Saat itu daerah di kira-kira sana telah sepi, saya masuk serta buka pintu. Kami demikian terperanjat waktu kulihat ruangan tamu telah berantakan seperti habis ada pencuri, serta kudengar nada gaduh di kamarku. 

Segera saya kesana dengan membawa pisau dapur untuk memeriksanya. Pintu kamar kudobrak tapi belum juga pernah saya tahu apa-apa kepalaku telah dipukul dari belakang hingga pingsan.

Aku tidak mengerti apa-apa setelah itu hingga saya terasa badanku digoncang-goncang seorang, saya tersadar serta mendapatkan diriku telah dalam situasi terikat di satu kursi serta mulutku disumpal kain hingga tidak dapat bertemura. Aku lihat seseorang pria negro di depanku yang menyuruhku bangun, orangnya berbadan tinggi besar serta kepalanya plontos. Serta satu orang sekali lagi juga negro berbadan agak gemuk. Yang membuatku panas yaitu si negro gendut itu tengah duduk ditepi ranjangku sembari memangku Widya yang sementara itu tinggal pakai BH serta celana dalamnya saja.

Widya menangis minta dilepaskan. Tapi si gendut itu tidak mengindahkannya, dia meremas-remas payudara Widya yang masihlah terbungkus BH itu, menjilati lehernya, lantas berkata, “Diam, janganlah beberapa macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja bila pengin selamat! ”. Serta si botak berkata kepadaku, “Hei, telah bangun ya, pacarmu bisa juga, kami pinjam dia sebentar ya, baru pergi”, dia berkata demikian sembari menepuk-nepuk pipiku, saya pengin berontak tapi tidak dapat apa-apa. 

Lantas dia mendekati Widya serta berkata, “Ok, sayang, ini saatnya pesta, mari kita bersenang-senang! ” Dia menyuruh Widya berlutut di depannya serta menyuruhnya membukakan celananya lantas mengulum batang kemaluannya.

Sembari menangis Widya memohon belas kasih, “Jangan.. tolong janganlah perkosa saya, ambillah saja semuanya barang disini! ” belum juga usai berkata mendadak, “Pllaakk.. ” si botak menampar pipinya serta menjambak rambutnya, dengan paksa Widya di buat berlutut di depannya, “Masukkan kedalam mulut anda, hisap atau saya bunuh anda! 

” Sangat terpaksa dengan putus harapan Widya buka celananya serta demikian dia turunkan celana dalamnya tampaklah benda hitam panjang berwarna hitam, tanpa ada menghabiskan waktu si botak selekasnya memasukkan benda itu ke mulut Widya, batang kemaluannya tidak bisa seutuhnya masuk karna terlampau besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Widya.

Rekannya yang gendut juga tidak tinggal diam, sesudah dia melepas semuanya bajunya dia berdiri di samping Widya, menyuruh Widya mengocokkan batang kemaluannya dengan tangan, batang kemaluan si gendut tidak sebesar rekannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai sama badannya. Saat ini Widya dalam urutan berlutut dengan mulut dijejali kemaluan si botak serta tangan kanannya mengocok batang kemaluan si gendut.

“Emmhh.. betul-betul enak emutan gadis Asia, beda dari yang lain”, kata si botak.

“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih”, timpal yang gendut. Si botak selanjutnya ejakulasi di mulut Widya, cairan putih kental penuhi mulut Widya menetes ditepi bibirnya seperti vampire baru mengisap darah, serta Widya sangat terpaksa meminum semua karna takut ancaman mereka. Kemudian mereka melepas BH serta CD Widya hingga dia betul-betul telanjang bulat saat ini, tampaklah payudara 34B-nya serta bulu-bulu kemaluannya yang lebat.

Kesempatan ini si gendut duduk ditepi ranjang serta menyuruh Widya berjongkok di depannya sembari memijati batang kemaluan dengan payudaranya. Widya sangat terpaksa menggesek-gesekkan payudaranya di kemaluan itu sembari menjilati ujung batang kemaluannya hingga si gendut mendengus keenakan. Disamping itu si botak berbaring dibawah kemaluan Widya serta menjilati liang kemaluannya sembari kadang-kadang menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.

kira-kira 10 menit dikocok, si gendut memuncratkan maninya serta membasahi muka dan payudara Widya. Kesempatan ini dia telah tidak tahan dengan rasa cairan itu, hingga dia memuntahkannya. Lihat itu si gendut jadi gusar, dia lantas menjambak rambut Widya serta menampar pipinya hingga dia jatuh ke ranjang, “Pelacur, kurang ajar, berani-beraninya buang air maniku.. jika lagi demikian kurontokkan gigimu, dengar itu! ” bentaknya. 

Kemarahanku bangkit karna pacarku diperlakukan demikian, saya meronta-ronta di kursiku tapi ikatannya terlampau kencang hingga cuma mampu buat kursi itu bergoyang-goyang. Lihat reaksiku si gendut berkata, “Kenapa? Anda tidak terima ya pacarmu kami pinjam, tapi sayang saat ini anda tidak dapat ngapa-ngapain, jadi janganlah macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! ”

Mereka kembali menggerayangi badan Widya, kesempatan ini si gendut buka lebar pahanya serta memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Widya. Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Widya yang masihlah sempit, hingga dari muka Widya tampak dia menahan sakit yang sangat begitu. 

Disamping itu si botak dengan ganasnya beradu lidah dengan Widya sembari tangannya ikut bekerja memilin-milin putingnya. Si gendut memaju-mundurkan pantatnya secara cepat. Sepanjang sebagian menit digenjot selanjutnya tubuh Widya menegang hingga dengan cara refleks dia memeluk si botak yang tengah menjilati payudaranya, dia alami orgasme hingga selanjutnya melemas kembali.

“He.. he.. he.. Baru kesempatan ini kan loe merasakan pria Negro, bagaimana rasa-rasanya enak tidak, jawaabb..! ” bentak si gendut sembari menarik rambutnya.

Karna takut mereka jadi tambah hilang ingatan, sangat terpaksa dengan berlinang air mata dia menjawab, “E.. e.. enak, enak sekali! ”

“Jawab lebih keras agar pacar loe dengar pernyataan loe! ” kata si botak.

“Iya, saya sukai sekali bercinta dengan kalian”, jawabnya dengan lebih keras.

“Tuh, anda dengar kan, apa kata pacarmu, dia sukai pada kami, ha.. ha.. ha..! ” ejek mereka padaku.

Hatiku betul-betul terasanya pengin meledak tapi saya tidak dapat apa-apa. Lalu si botak buat urutan tubuh Widya tipe urutan anjing, dia memasukkan kejantanannya yang memiliki ukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya sampai tenggelam semuanya, lantas dia menariknya sekali lagi serta dengan mendadak sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat 

Widya sampai membuatnya tersentak kaget serta kesakitan hingga matanya membelakak dibarengi teriakan panjang, “Aaahh..! Stoop, kumohon janganlah! ” Mereka berdua jadi tertawa-tawa saksikan hal semacam itu. Si gendut menimpali, “Sstt, tenang sayang, janganlah terlampau ribut, jika ada orang masuk kalian berdua celaka kelak! ” Saat ini Widya tengah mengisap kemaluan si gendut sesaat si botak menggenjotnya dari belakang.

Payudaranya yang tergantung itu juga dimainkan oleh mereka berdua. Tidak lama si botak ejakulasi karna terlampau sempit. Dari mulut Widya yang dipenuhi batang kemaluan yang besar itu cuma terdengar, “Emhh.. emhh.. emmhh! ” Mereka bertukar urutan sekali lagi, kesempatan ini si botak memangku Widya dengan membelakanginya serta menancapkan batang kemaluannya ke liang kemaluan Widya. 

Dia menggerakkan pantatnya naik turun, serta Widya juga tanpa ada merasa, ikut ikuti irama gerak si gendut. Si botak ambil sekaleng bir dari kulkas serta menyiramkannya ke badan Widya lantas menjilat-jilat badan mulus itu. Si gendut juga sembari bergoyang menjilati leher tahap Widya, lidah si botak lantas bermain dalam mulutnya sesaat tangannya meremas-remas payudara kenyal padat itu. Widya yang telah tidak berdaya itu cuma dapat menangis sembari memandang padaku dengan ekspresi menyedihkan serta kadang-kadang keluarkan nada, “Ahh.. emmhh.. ahh.. ”

Sesudah si gendut usai dengan tipe pangkuannya, nampaknya si botak belum juga senang. Dia memiringkan badan Widya lantas mengangkat kaki kanan Widya ke bahunya serta mulai memperlancarkan tusukan-tusukan mautnya di liang kemaluan Widya. 

Dia menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit kain bantal, berwajah yang telah penuh air mata serta memar sisa tamparan itu tidak buat iba ke-2 bajingan itu, si botak tanpa ada kenal ampun berulang-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga. Rekannya yang gendut itu juga menjilati payudara Widya, lidahnya bermain-main di ujung putingnya.

Akhirnya Widya pingsan karna kehabisan tenaga. Mereka buang mani mereka di badan mulus itu serta meratakannya sampai mengkilap. Yang lebih kejam sekali lagi si botak jadi mengencingi badan yang telah tidak berdaya sekali lagi. Setelah beres-beres mereka berkata padaku, 

“Hei, kami kembalikan tuch pacarmu, dia cantik tapi sayang terlampau lemah, baru segitu saja telah pingsan, tapi kami cukup senang juga kok sama servisnya, thank you man, bye.. ” Mereka juga menghilang di kegelapan malam berbarengan hasil jarahannya. Kasihan sekali nasib Widya mulai sejak malam jahanam itu, dia kerapkali termenung serta menangis sendirian.

Sepulangnya ke Jakarta dia juga tidak ingin kembali ke ke New York. Sangat terpaksa kuliahnya dilanjutkan di Indonesia saja. Memanglah lewat therapy intensif, dia mulai dapat kembali bergaul seperti umum. Tapi dia masihlah trauma pada seorang negro, lihat negro di film juga dia kadang kala terasa agak kaget. 

Untung saya serta keluarganya senantiasa mencermati serta masihlah pengin terima dia apa yang ada. Yang disayangkan yaitu aktornya belum juga tertangkap, serta mulai sejak itupun saya ganti apartemen biar tidaklah terlalu terpikir pada momen nahas itu. 

Serta memanglah beritanya daerah itu memanglah tidak demikian aman karna tempatnya tidak jauh dari tempat mangkalnya geng-geng serta pengangguran. Aku cuma mengharapkan satu hari ke-2 bajingan itu tertangkap serta memperoleh hukuman seberat-beratnya.

NGENTOT ANAK DIBAWAH UMUR




Saat dia membungkuk saya senantiasa memikirkan bokongnya yang benar-benar menggetarkan hatiku itu. Saya pengin banget menciuminya. Pasti pantat jenis itu nikmat banget untuk membenamkan mukaku de dalamnya. Saya juga akan ciumi lubang pantatnya. Serta saya juga akan hirup serta jilati aroma serta lengketan semen yang keluar darinya. Mungkin saya juga cocol atau colekkan kue atau makanan kecil yang lain pada semennya jadi saus yang sedap dari lubang pantatnya itu sebelumnya kusantap.


Saya juga cermati punggungnya yang sedikit bongkok udang. Punggungnya itu menaruh kesenangan untuk bibir serta lidahku. Saya dapat menjilati atau mengecupi dengan sepenuh birahiku. Lidah serta bibirku itu juga akan melata serta merambah pori-pori kulit punggungmya serta merembet kesamping kanan atau kirinya lalu sedikit kebawah menuju ketiaknya yang benar-benar buat saya blingsatan sementara dia mengangkat sapu serta pengkinya untuk buang sampah kedalam tong.

LIHAT JUGA = NGENTOT TEMAN KERJA

Oh, Minah.., mengapa anda mempesonaku? Akankah kau biarlah saya nikmati dari terlalu jauh saja? Serta rasa-rasanya jawabannya merupakan, ya!

Saya tinggal di lingkungan yang cukup ber-etika, moral serta budaya. Tidak gampang saya berlaku asal-asalan, terlebih untuk beberapa hal yang berbau seronok atau mesum. Hal jenis itu benar-benar merasa tabu serta amoral.

Bila hingga berlangsung pastinya saya juga akan terbuang dari lingkungan se-umur-umurku. Baik dari lingkungan tetangga se-RT bahkan juga dapat se-RW, juga didalam lingkungan rumahku sendiri yang berisi komplit, ada istri, ada anak, ada ipar yang masih tetap kuliah selain ada yang seringkali mengesalkan, mertua perempuanku.

Oleh karena itu, saya putuskan sendiri, jauhilah perilaku mesumku. Bila toh terpaksa sekali, ambillah saja sarung, duduk melipat kaki di teras dengan berkerudung dari bahu sampai mata kakimu. Ingat berkerudung jenis itu kan umum untuk orang desa asalmu. Serta beberapa orang di sekitarmu semua mengerti asal-usulmu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Lalu tangan kanan pegang koran atau majalah sembari tangan kirimu mengelus-elus, memijat-pijat atau mengocok-ocok penismu sendiri. Janganlah lupa gunakan kacamata rabunmu supaya anda dapat nikmati Minah lebih tajam pada pagi atau sore hari sementara dia menyapu halaman tempat tinggalnya.

Kembangkan daya khayalmu, namun berhati-hatilah jangan pernah ada orang, barangkali mertua perempuanmu yang mengesalkan itu, yang diam-diam memperhatilan tingkahmu itu, karna keheranan mengapa Mas Karyo koq senantiasa kerudung sarung tiap tiap pagi serta sore. Ha, ha, ha..

Demikianlah yang dapat kulakukan untuk memuaskan syahwatku. Mungkin sudah berhari-hari atau berminggu-minggu berlalu. Saya jadi makin kreatif karna nyaris sehari-hari saya meningkatkan daya khayal serta makin banyak pengetahuan karna koran atau bacaan apa sajakah tidak sempat kulewatkan tiap tiap pagi serta sore.

Seringkali berita, iklan atau rubrik yang sama kubaca sampai 4 atau 5 kali. Namun lama kelamaan saya terasa statis, Begitu-begitu saja sehari-hari. Tidak ada sekali lagi surprise atau sensasi yang dapat mendongkrak syahwatku untuk mencapai kualitas kesenangan birahi yang lebih tinggi sekali lagi.

Saya ingat ketika saya temukan inspirasi kerudung sarung dahulu, saya dapat mencapai orgasmeku sampai penisku ingin menumpahkan spermanya bergalon-galon rasa-rasanya. Saat itu sarungku senantiasa basah serta lengket selanjutnya. Serta oleh karena itu saya mesti kerapkali menjatuhkan sarungku ke lantai basah sementara mandi untuk dapat beralasan mengucek-ucek dengan detergen sementara menyingkirkan cairan kentalku itu.

Namun kan mustahil setiap saat sarungku jatuh. Apa kata mertuaku kelak. Saya butuh lakukan inovasi untuk mendatangkan kembali sensasi seksual dalam soal ber-onani sembari mengkhayal tekuni Minah dengan semua perlengkapan badannya yang sekian sensual serta buat saya makin mabok 1/2 hidup itu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Nyatanya tiap tiap bentuk inovasi itu senantiasa ada kandungan penyimpangannya. Ya, inovasi bermakna menyimpang. Menyimpang dari kebiasaan, menyimpang dari tradisi, menyimpang dari kebiasaan, norma serta moral serta juga harus berani nyerempet-rempet bahaya. Berarti yang semula mutlak tabu, dengan inovasi itu saya dapat tawar menawar dengan tabu itu.

Bila semula sekalipun janganlah, saat ini sedikit bisa. Sudah pasti dengan catatan-catatan supaya yang semula tidak legal jadi legal. Pokoknya disiasatilah. Serta pada akhirnya setelah saya mengerahkan semua dayaku datanglah disain inovasi itu. Ini serius juga akan jadi terobosan tingkah lakuku dalam menguber syahwat. 

Saya juga akan tetaplah berkaca mata rabun dengan tangan kanan membawa koran, tetaplah duduk di teras sembari melipat kaki dengan sarung yang dikerudungkan sampai ke bahu. Serta tangan kiriku tetaplah mengelusi, memijat-pijat serta mengocoki penisku. Inovasiku yang saat ini terdapat pada sarungku itu.

Saya juga akan membuat lorong sarung, demikianlah sebutannya yang paling pas. Lorong sarung itu juga akan terwujud bila saya sedikit melonggarkan ikatan sarungku yang awal mulanya tutup mata kaki waktu ini kuangkat naik sampai dekat ke lututku. Atau bila kurang berhasil saya juga akan melonggarkan selonggar-longgarnya ikatan sarung lebih tinggi sekali lagi, sampai selangkanganku juga akan luas terbuka.

Saya menginginkan dari tempat umum menyapu si Minah dapat melihat lorong sarungku sampai lihat penisku. Saya selalu bergaya membaca koran, seolah-olah saya tidak lihat kalau dia tengah menyapu sembari setiap saat memerhatikan kemaluanku dalam lorong sarung itu.

Saya juga akan dengan gampang mengintip tingkahnya dari celah lembaran koranku. Saya juga akan nikmati bagaimana serba kelirunya si Minah yang birahi menyala jadi gelisah sementara melihat penisku ini.

Sudah pasti dengan hati-hati setiap saat saya juga akan, tak tahu memperdengarkan tarikan kursiku, atau bersiul perlahan atau apalah kelak untuk menarik perhatian supaya Minah ingin menengok ke tempat saya duduk ini.

Sore itu, lebih kurang jam 4, seperti umum Minah keluar dari tempat tinggalnya lengkap dengan slang air, sapu lidi serta pengkinya. Hari ini rupanya dia juga menyirami tanaman, kulihat dia mulai dengan mengatur-atur tanaman hiasnya, bersihkan dedaunan yang tua sebelumnya menyemprotkan air yang dia ambillah lewat slang dari kran air yang terpasang dimuka tempat tinggalnya.

Saya segera gunakan tindakan. Membetulkan dudukku, berkerudung dari bahu sampai ke lututku, lalu kuambil koran dari meja. Saya bergaya membaca, sesaat mataku mencari dimana si Minah. Ah, itu dia. Si Minah masih tetap asik membereskan tanaman hiasnya. Woo, dia juga akan lihat penisku dari balik dedaunan tanamannya. Saya menarik meja sampai keluarkan nada derit kakinya yang beradu dengan lantai. Haah, saya berhasil.

Minah mengarahkan matanya ke saya. Pasti dia melihatku walau barusan kulihat baru sekilas. Serta benar, sesudah berapa sementara kutunggu Minah berubah ke dedaunan yang lebih rimbun dengan berwajah yang menghadap ke arahku. Saya selalu pura-pura membaca serta tanganku mulai mengelus-elus jagoku yang ada di lorong sarungku ini.

Ah, benar, dia melihat seluruhnya tingkahku. penisku kontan ngaceng banget. Berikut inovasi yang dapat memberi sensasi syahwat padaku. Kini saya gemetar merinding. Saya rasakan begitu enaknya perlihatkan tingkah jorokku pada si Minah ini. Saya percaya ketika yang sama jantung Minah berdegup kencang, serta perasaan birahinya terganggu.

Dari balik dedaunan barangkali sekali dia kegatalan seterusnya merabai puting susunya. Bila si Minah sangat lama ada dibalik dedaunan itu saya makin percaya kalau dia serius tengah terjebak keasyikan syahwatnya. Kulihat dia berubah ke kanan atau kekiri untuk memperlihatkan kalau dia tengah bekerja. Namun sekalipun dia tidak melepas arah pandangannya ke saya.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Duh enaknya elusan tanganku. Jari-jariku makin memilin atau meijit-pijit batang ataupun kepala penisku. Saya 1/2 merem melek keenakkan. Darah birahiku mulai loncat ke-ubun-ubun. Khayalanku terbang ke awang-awang lalu turun di halaman depan tempat tinggal untuk menyambangi Minah yang tengah menyapu. Dia diam saja sementara dengan khayalku memperosotkan celana dalamnya serta saya menciumi pantatnya.

Dia membungkuk untuk memberi peluang padaku mencapai jilatan pada lubang pantatnya. Kocokkan tanganku makin cepat. Saya juga menjilati selangkangan serta vagina Minah. Kurasai aroma pesing kencingnya dari bibir-bibir vaginanya.

Kutusukkan lidahku untuk menari-nari di lubang vaginanya. Kuelus serta kupijit panjang penisku. Spemaku juga akan muncrat nih.. Saya melototkan mataku ke arah Minah untuk menghayati sedalam-dalamnya khayalanku. Ahh.. Nikmat banget. Serta..

Minaahh.. Minaahh.. Minaahh.. Karminahh.. Ahh.., pada akhirnya crot.. crot.. crot..

Kesempatan ini tidak membasahi sarungku. Spermaku segera loncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi.

Jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Saya menarik nafas panjang. Ploonng.. Legaa.. Saya lihat Minah salah tingkah. Mulai sejak barusan dia belum juga beranjak dari rimbunan dedaunan tanaman hiasnya. Biar dia tidak gelisah, saya berdiri meninggalkan bangkuku. Saya masuk ke tempat tinggal.

Saya ambil kopi panasku yang sudah disiapkan istriku. Dengan kue serta kopi di tangan saya kembali pada teras. Kini acaranya tidak akan menempatkan kerudung sarung. Cuma ngopi sembari baca serta terkadang melihat si Minah yang pastinya tengah penasaran.

Saya juga akan untuk dia tetaplah penasaran sampai besok sore sementara dia kembali nyapu serta menyiram tanaman. Saya cermati waktu ini dia menyapu tanpa ada konsentrasi, sebentar-sebentar menengok atau melirik ke arah saya duduk. Hi.. Hi..

Benar, khan. Kesempatan ini saya ngintip dari jendela. Ah, kasihan si Minah. Kulihat dia mondar mandir sebelumnya saatnya untuk nyapu, kelihatannya dia men-cek tempat saya umum duduk. Kesempatan ini ‘bargenning position’ berada di tanganku. Saya juga akan keluar agak lambat dari saat rata-rata.

Saya juga akan keluar kelak sementara dia menyapu nyaris usai. Sementara agar saya ngintip dahulu dari jendelaku. Begitu Minah ini benar-benar sangat sensual. Dalam busana jenis apa pun. Juga dalam tiap tiap geraknya, tak tahu jongkok, berdiri, sementara menyapu, sementara membenarkan ikatan rambutnya hingga ketiaknya terlihat terbuka, tak tahu tengah membungku untuk ambil sapu.

Uhh, benar-benar menarik. Saya tidak tahan sekali lagi. penisku kembali tegang mengeras. Ah, baiknya saya mulai duduk saja ke teras. Dengan sarungku saya naik ke bangku teras rumahku. Kuangkat melipat kakiku ke bangku dengan tepian sarungku berhenti pada lutut hingga terbitlah lorong sarungku.

Pahaku terlihat terbuka serta mata Minah pastinya bakal segera memandang penis di tangan-tanganku yang repot mengelusi atau memijat-mijat serta lalu juga akan mengocok-ocoknya sementara nafsu birahiku makin meninggi serta mencapai puncak.

Duh, Karminah.., mengapa anda yang secantik ini cuma menyapu halaman rumahmu? Bukankan tambah baik bila anda duduk di pangkuanku? Tidakkah saya dapat memberi kesenangan pada kamu dengan membelai payu daramu yang indah itu? Dengan menciumi bokongmu yang benar-benar sensual itu? Dengan menjilati ketiakmu yang.. Pasti benar-benar harum itu?

Ah, Minaahh.., Karminaahh.. Sini anda. Biar kulepasi celana dalammu. Biar kukecup serta jilati pahamu. Biar kuciumi kemaluanm. Vagina indahmu. Biar kuceboki dengan lidahku sementara engkau selesai melepas air kencingmu. Sini, Minah.. Mas-mu ini benar-benar rindu anda..

Mataku melototi Minah sebagai salah tingkah. Terkadang jongkok, terkadang berdiri, terkadang berubah ke rerimbuanan dedaunan tanaman hiasnya. Daann.., ah, itu kan Bu Ani isteri Pak Durma tetangga samping kanan tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halaman tempat tinggalnya. Nyatanya Bu Ani sangat cantik kala tengah menyapu.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Serta lhoo.., ituu.. Dik Karsih, adik ipar Pak Ferdi, tetangga samping kiri tempat tinggal Minah. Dia juga menyapu halamannya. Duhh.. Bodinya montok banget. Uhh.. penisku jadi benar-benar gatal. Saya baiknya memijat-pijat lebih keras serta mengocok lebih cepat.. Kini saya mulai menciumi Ani yang isteri Pak Durma. Saya ingat begitu ketiaknya penuh bulu. Ketiak wanita seusia Bu Ani yang 28 th. itu pastinya benar-benar harum baunya.

Serta kala kocokkan penisku makin cepat ciuman serta jilatanku beralih ke Dik Karsih yang benar-benar montok itu. Kujelajahi susu serta pentil-pentilnya. Saya merambah perutnya serta cepat turun ke vaginanya. Duh.. ‘gembul’-nya rambut kemaluan Dik Karsih. Saya cepat benamkan wajahku ke rimba indah itu. Kuhirup udara penuh aroma syahwat di dalamnya.

Lho, lho, lhoo.. Mengapa beberapa wanita kanan kiri tempat tinggal Minah waktu ini pada keluar menyapu dengan? Itu ada Bu Denis, ada jeng Tatik, Bu Harsa, bu.. Dik.. Jeng.. Mbakyuu.. Siapa sekali lagi ituu.. Serta kocokkanku waktu ini mendekati puncaknya. Spermaku rasa-rasanya sudah merambati batang penisku serta aahh.. ampuunn.. Saya tidak dapat menahannya sekali lagi..

Spermaku kembali muncrat meloncat tidak tertahan membasahi bumi pertiwi. Seperti tempo hari, jatuh melengkung ke tanah setelah melalui kakiku, teras kecil serta pot kecil di rumahku. Kesempatan ini cairan kental bening keputihan yang keluar penisku ini rasa-rasanya tidak habis-habisnya.

Berulang-kali semprotan penisku meloncati kakiku sampai saya jatuh terseok ke bangkuku. Serta dari balik mataku yang masih tetap 1/2 merem melek memikul kenihkmatan birahiku kulihat sama-samar Minah, jeng Tatik, Bu Harsa, Dik Karsih, Bu Denis, Bu Ani. Mereka pada berhenti menyapu halaman tempat tinggalnya. Mereka menahan air liurnya sembari menapatap ke arah sarungku. Duhh.. Saya jadi tersadar.

Narasi Sex Pesona Sex Birahi Minah Gadi 20th – Rupanya mereka ramai-ramai melihat tingkahku. Mereka sudah ber-konspirasi untuk melihat tingkah mesum-ku. Serta samar-samar kudengar mereka tertawa cekikikan sementara dengan rasa malu yang sangat benar-benar saya lari kecil masuk ke tempat tinggal.

Mulai sejak itu saya kerapkali dengar, sementara ibu-ibu pada nge-gosip serta kebetulan saya lewat di depannya, ada saja bisik-bisik,

“Ssstt.. Itu Mas ‘Karyo sarung’ lewat.. ”.

Lalu terdengar ketawa mereka yang cekikikan. Saya jadi object kelakar mereka. Saya serius sudah kehilangan ‘pamor’ di lokasi RT serta RW-ku.

Tuesday, January 2, 2018

NGENTOT TEMAN KERJA



Telah tujuh hari ini saya selamanya makan malam keluar tempat tinggal, karna tempat tinggal rumahku cuma ada pembantu pria yang cuma bersihkan tempat tinggal dan membersihkan busana serta pulang pada sore hari sesudah saya pulang dari kantor cabang di Bandung.


Memanglah telah dua hari ini saya seandainya tidak mau makan malam yang perlu naik angkot, saya sukai makan roti bakar serta bubur kacang ijo yang ada dimuka kantor cabangku. Itupun tidak bisa lebih dari jam sembilan malam, karna lebih dari jam itu warung itu telah tutup. 

LIHAT JUGA = JILBAB NGENTOT

Aku kaget juga kala makan diwarung itu yang umum melayani Pak tua, kok mendadak yang melayani seseorang ibu yang wajahnya lumayan manis, dengan badan sintal, usia kurang lebih 45 th., serta berkulit kuning langsat seperti tanda-tanda ciri khas orang Jawa Barat.

“Bu, ayah yang umum melayani di sini, kemana bu? ” sapaku.

“Och Mang Didin, tengah sakit Mas. ” jawabnya.

“Lalu ibu siapa? ” tanyaku penasaran.

Dia cuma tersenyum manis saja.

“Wach ini ibu buat penasaran saja nich” fikirku dalam hati.

Memanglah sih dia balik ajukan pertanyaan, saya ini siapa, serta sesudah saya utarakan, dia memanglah mengenalkan diri kalau dia ibu Lastri. Dia utarakan kalau dia tinggal persis dibelakang kantorku sekarang ini, tapi masuk gang kecil. Aku duduk sembari makan roti tidak rata-rata sampai hingga warung itu tutup. 

Cukup terang kalau Bu Lastri cuma tinggal dengan seseorang anaknya lelaki yang telah berkeluarga. Lantas dari info pembantu di kantor cabangku, kalau Bu Lastri itu ditinggal cerai oleh suaminya satu tahun saat lalu, serta disebutkan kalau Bu Lastri sebelumnya cerai termasuk juga orang yang ada, walau tidaklah terlalu kaya sekali. Pastas fikirku, dari dandanannya, Bu Lastri tidaklah terlalu seperti ibu-ibu yang beda, dalam makna tidak menggunakan kebaya, tapi menggunakan baju terusan sampai dengkulnya.

“Bapak kapan bercakap dengan Bu Lastri? bertanya pembatuku.

“Tadi malam. ” jawabku singkat.

“Wach ayah pulang kantor sukai malam sih, Bu Lastri bila siang atau sore kurang lebih jam lima sukai bercakap di sini dengan saya lho. ” jawab pembantuku sekali lagi.

Och nyatanya Bu Lastri sukai ambillah air ledeng dari kantorku, untuk air termos diwarungnya. Hm.. Peluang fikirku.

Singkat narasi, saya berniat pulang agak sore, serta memanglah benar Bu Lastri tengah bercakap dengan si Dadang pembantuku. Lantas saya ditegurnya sembari berkata.

“Maaf nich Mas, ketahuan dech, seringkali minta air nich. ”

“Nach yach.. Ketahuan, bila saat mesti bayar nich, dengan roti bakar. ” candaku.

Tapi mendadak si Dadang pengin izin pulang cepat karna adiknya pengin kedokter, kebetulan fikirku he he he.

“Iya dech kelak saya katakan sama Mang Didin mempersiapkan roti bakar untuk Mas”

Lantas saya cobalah untuk menggodanya “Ech tidak dapat, yang ambillah air khan ibu, yang membikinkan roti bakar harus juga Bu Lastri dong. ”

Dia menatapku tajam sembari menggigit bibirnya yang begitu indah diliat, saya telah mampu membaca fikirannya, kalau dia telah menyadari maksudku. Lantas saya balas tersenyum padanya, diapun tersenyum kembali sembari permisi untuk ke warungnya.

Pada akhirnya saya seringkali pulang sore-sore sampai satu saat kala si Dadang akan izin tidak dapat masuk, akupun izin ke kantor untuk istirahat di rumah, meskipun sebenarnya ada tekad untuk mengencani Bu Lastri, karna memanglah saya telah ada tanda dari pandangan matanya sekian hari yang kemarin.

Siang hari seperti umum Bu Lastri datang untuk minta air, lantas saya pura-pura menjawab meringis sembari memegang pinggangku. Serta memanglah benar Bu Lastri datang menyongsong.

“Kenapa Mas pinggangnya”

“Enggak tahu nich, barusan pagi bangun tidur segera pinggang saya merasa pengin patah. ”

“Mau ibu pijitin” tantangnya. Wach kebetulan nich fikirku.

Singkat narasi saya telah tiduran dibangku panjang diruang tamuku tanpa ada baju, lantas Bu Lastri memijit pinggangku. Sesudah lima menit saya bangkit berdiri, lantas saya menawarkan inspirasi gilaku untuk memijitnya.

“Ach memanglah Mas dapat mijit, bila dapat kebetulan nich betis ibu sukai pegal-pegal”

Aku sedikit bicara saya suruh Bu Lastri tiduran untuk memijit betis sisi belakang. Memanglah seperti adat Bu Lastri cuma menggunakan baju daster bercorak kembang sampai batas dengkulnya. Lantas saya ambil body oil dari kamarku. 

Aku urut betis Bu Lastri lantas pelan-pelan pijitanku saya naikkan sampai pahanya. Dia nyatanya cuma diam saja. Karna telah ada tanda fikirku, saya singkapkan dasternya sampai ke-2 belah pantatnya yang begitu menantang tampak terang dimuka mataku. Aku pijat pahanya sembari ke-2 jempolku saya input kedalam celana dalamnya. Dia cuma mendesah.

“Och.. ”

Hm.. Peluang nich, saya tidak menghabiskan waktu sekali lagi, saya turunkan celana dalam Bu Lastri sampai batas dengkulnya, lantas saya input tangan kananku kedalam celah ke-2 belah pahanya, sembari memasukan jari tengahku kedalam lubang kemaluan Bu Lastri.

“Och.. Och.. ” desah Bu Lastri sembari mengangkat pantatnya agak ke atas, sampai semakin terang tampak kemaluan Bu Lastri yang telah berwarna coklat tua. Lantas saya lumurkan body oil persis dilubang anus Bu Lastri, sampai meleleh sampai ke lubang kemaluannya. 

Aku gosok-gosok lubang kemaluan Bu Lastri sisi luarnya, sedang jempolku saya gesek-gesek dengan pelan dilubang anusnya. Rupanya Bu Lastri tidak kuat sekali lagi menahan gejolak napsu birahinya. Segera dia berdiri sembari menarik celana dalamnya ke atas kembali, serta mencium bibirku lantas berkata perlahan.

“Mas masih tetap siang tidak enak kelak ada yang datang sekali lagi, kelak sore tentu saya juga akan ambillah air sekali lagi dech” Bu Lastri seolah memberikan isyarat saya kalau kelak sore saja sesudah hari agak gelap.

Benar saja masih tetap seperti barusan Bu Lastri mengenakan pakaian, dia datang berpura-pura untuk minta air, kulihat mang Didin tengah repot melayani tamu yang pesan roti bakar diwarung Bu Lastri. Aku menyuruh Bu Lastri masuk kembali, tapi saat ini saya ajak dia kekamar tengah tempat saya nonton TV, saya segera mendekapnya, dia menyongsong dengan ciuman sembari melumat lidahku. Lantas saya suruh Bu Lastri buka dasternya. 

Sampai dia telanjang bulat, lantas saya suruh dia nungging di atas bangku, dengan pelan-pelan saya selusuri pahanya dengan lidahku, sampai hingga ke lubang kemaluannya. Terlihat memanglah Bu Lastri rajin menjaga badannya.

Tanpa ada menghabiskan waktu saya buka celanaku lantas saya input penisku kedalam lubang kemaluannya dari belakang, saya genjot Bu Lastri dari belakang sampai cairan putih menetes dari lubang kemaluannya. Sedang dia cuma menunduk sembari mendekap senderan bangku tamuku, sembari pejamkan matanya menahan rasa nikmat.

Aku balikkan badan Bu Lastri lantas saya jilat teteknya yang telah mulai mengendor, aku bikin sebagian sedotan keras dari bibirku di bagian tepi teteknya sampai membekas berwarna merah kehitam-hitaman. Dia cuma mendesah tiada henti. Aku bisikan pelan.

“Ibu isep saya mempunyai yach”

Tanpa ada diminta sekali lagi Bu Lastri segera duduk di bangku sembari mengulum penisku, serta kelihatannya beliau tahu persis langkah mengulum yang benar. Diputar-putarnya penisku dengan lidah dan air liurnya, sampai penisku semakin tegang serta keras. 

Lantas saya pegang kepalanya dengan ke-2 tanganku serta segera kugoyangkan penisku keluar masuk kedalam mulutnya. Lantas dijilatnya pinggir penisku sampai sisi paling bawah mendekati lubang anusku. Wow memanglah ibu yang satu ini begitu lihai langkah memberikannya kesenangan pada pria.

Lantas saya tarik bangku tamuku, saya sandarkan badan Bu Lastri di sandaran bangku sampai kepalanya menyentuh tempat duduk, sedang pinggangnya terganjal disandaran bangku, lantas saya renggangkan ke-2 belah paha Bu Lastri serta kumasukan penisku ke lubang kemaluannya dari mulai pelan sampai kugenjot kencang.

Terlihat Bu Lastri akan berteriak, tapi karna takut terdengar tetangga, ia cuma mendesah.

“Och.. Och.. Och.. Lanjutkan Mas, lanjutkan.. ”

Kami berdua sampai berkeringat, karna memanglah berniat saya menahan pejuku tidak untuk muncrat dulu. Karna saya memang sungguh-sungguh terangsang dengan putihnya body Bu Lastri, buah dadanya yang masih tetap bulat menantang, walau agak turun sedikit, dan pinggulnya begitu menantang seandainya dia menggunakan rok atau celana ketat.

Aku cabut penisku sembari bersihkan lubang kemaluan Bu Lastri dengan tissue, karna kelihatannya Bu Lastri sudah menggapai puncak kenikmatannya, hingga terlihat cairan pejunya meleleh. Pada akhirnya saya angkat Bu Lastri kedalam kamar tidurku, saya rebahkan dia, saya kecup bibirnya sembari tanganku memelintir puting susunya, kadang waktu saya ramas buah dadanya. 

Lantas ciumanku dibibirnya saya pindahkan kekedua buah dadanya, saya jilat dengan bertukaran puting susu Bu Lastri. Dia terlihat gelisah karna mulai terangsang kembali sembari kadang waktu mengangkat pinggulnya agar vaginanya bergesekan dengan penisku, dari mulai buah dadanya jilatanku turun ke arah pusar dan perut sisi segi kanan serta kirinya.

“Och..!! ” terlihat Bu Lastri tdk kuat sekali lagi menahan rangsangan yang saya beri lewat jilatan lidahku. Ia juga segera membalikkan tubuhku sampai terlentang lantas diapun mulai membalas dengan menjilat ke-2 puting tetekku, lantas mengangkat ke-2 pahaku sampai ke atas, sampai pinggangku agak terangkat, lantas ia mulai menjilat ke-2 bijiku lantas lebih turun kembali di sekitar pinggir lubang anusku, kadang waktu ujung lidah .

Bu Lastri menyentuh cocok ditengah lubang anusku, serta memanglah kesenangan yang mengagumkan yang saya peroleh pada sore hari ini. Karna memanglah service dari Bu Lastri dengan bertubi-tubi tanpa ada henti, segera buat saya tidak bisa sekali lagi menahan pejuku untuk keluar.

Lantas saya angkat Bu Lastri untuk tempat menempati penisku, dengan pelan dia input penisku kedalam lubang kemaluannya. Segera tanpa ada di beri komando Bu Lastri meningkatkan diriku seperti kuda liar, selalu dia menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Peristiwa ini berjalan sepanjang duapuluh menit serta terlihat keringat mulai menetes dari badan Bu Lastri, segera dia mendekap diriku, sembari berbisik.

“Keluarkan yach Mas.. saya telah tdk kuat sekali lagi.. ”

Sembari mengangguk saya cium bibirnya yang mungil. Lantas Bu Lastri kembali ke tempat menempati saya sembari meningkatkan goyangan pinggulnya lebih kencang sekali lagi, selalu.. Dia meningkatkan, akupun tdk mampu menahan kesenangan yang telah mencapai puncak diubun-ubun kepalaku. 

Lantas saya bebaskan pejuku di dalam lubang kemaluan Bu Lastri, serta kelihatannya ini sertai dengan goyangan Bu Lastri yang semakin lama semakin melemah sembari kadang waktu dia menghentakkan pinggulnya, yang rupanya dia keluarkan pejunya untuk yang ke-2 kalinya. Lantas dia terjatuh merebahkan tubuhnya di atas badanku, sembari memeluk erat badanku.

Sesudah sepuluh menit, saya bisikan ditelinga Bu Lastri.

“Bu yuck pakai baju, kelak mang Didin nyariin lho.. ”

Lantas Bu Lastri bangun serta bersihkan dianya di dalam kamar mandiku, demikian pula saya. Sesudah rapi Bu Lastri berkata.

“Mas saya kedepan yach” Lantas saya menjawab.

“Terima kasih, ‘roti bakarnya’ yach bu”

Lantas dia berbalik memandangku tajam sembari tersenyum serta berkata, “Awas anda yach.. ”

JILBAB NGENTOT




Saya memiliki seseorang rekan, dapat disebutkan dia menjadi rekan saya yang paling baik, karna nyaris sehari-hari kami senantiasa dengan. Saya memanglah kerapkali main ke tempat tinggalnya serta sudah pasti, saya kerapkali bersua dengan mamanya. 

Dapat disebutkan mamanya sekarang ini kurang lebih berumur 36 th., akan tetapi badannya tampak seperti seseorang gadis yang berumur 20 tahunan. Yah montok serta padat sekali serta saya menyebut mamanya Tante Nita. Sudah pasti saya kerapkali lakukan masturbasi dengan menghayalkan bunda kawanku ini.



Dengan terbata-bata, saya menjawab kalau saya memandang Tante tengah ganti baju, akan tetapi saya tidak memandangnya dengan terang.

Lantas Tante Nita ajukan pertanyaan sekali lagi, “Apakah anda menginginkan memandangnya lagi..?

Seperti memperoleh durian roboh, jadi saya menjawab, “Kalo Tante Nita mengijinkan, saya ingin Tante. ”

LIHAT JUGA = MAIN DI KEBUN

Sebentar Tante Nita diam, lantas dia menyuruh saya untuk mendekat. Dengan hati-hati, jadi saya mendekat kepadanya, lantas Tante Nita menarik tangan saya serta mencium bibir saya. Sudah pasti saya balas dengan ciuman kembali, sedang ke-2 tangan saya diam saja karna sebenarnya saya dalam kondisi yang begitu tegang.

Berlainan dengan tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan saya serta satunya sekali lagi mulai meremas pantat saya. Kemudian Tante Nita mulai buka resluiting celana saya serta mulai mengocok kemaluan saya. 

Saya rasakan kesenangan karna tangan Tante Nita begitu lembut serta begitu memiliki pengalaman. Karna terikut perasaan enaknya, mata saya mulai tertutup serta mulai nikmati permainan Tante Nita. Belum juga berjalan lama permainan kami, Tante Nita hentikan permainannya, sudah pasti hal semacam ini buat saya keheranan.

Lantas saya mulai berani menatapnya serta saya ajukan pertanyaan padanya, “Tante, bolehkah saya memegang payudara Tante..? ”

Sembari sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, “Terserah anda sayang…”

Lantas tangan saya mulai meraba payudara Tante, akan tetapi saya merabanya dari luar saja karna masih tetap tertutup oleh baju dah BH-nya.

Karna terasa kurang bahagia, jadi saya ajukan pertanyaan sekali lagi, “Tante, bolekah saya buka baju tante..? ”

Dengan sedikit jengkel, Tante Nita menjawab, “Kamu bisa lakukan seluruhnya yang menginginkan anda laksanakan, badan saya saat ini yaitu milikmu seluruhnya. ”

Dengan terbata-bata saya menjawab, “Terima kasih Tante…”

Lantas Tante Nita berkata sekali lagi, “Panggil saya Nita saja, tak perlu sekali lagi katakan Tantenya. ”

Lantas saya menjawab, “Ya, Tante.., eh, maksud saya Nita. ”

Permainan senantiasa berlanjut, saya mulai buka kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang indah sekali, bisa saja ukurannya seputar 36A. Lantas saya mulai meremas serta mencium payudara Tante Nita serta Tante Nita mulai rasakan kesenangan serta keluarkan nada desahan.

“Uuhhh… ahhh.., ”

Saya mulai buka ikatan BH-nya serta menyemburlah payudaranya. Dengan liar bibir saya mulai mengisap payudara yang di samping kanan, sedang tangan saya meremas dengan keras payudaranya yang di samping kiri. 

Saya senantiasa mengisap puting payudara Tante Nita kira-kira 5 menit lamanya. Kemudian saya melepaskannya serta saya memandang putingnya telah berwarna kemerah-merahan agak hitam.

Sejujurnya, saya benar-benar tidak menganggap keindahan alat kelamin wanita ini berlainan dengan yang sempat saya saksikan di film-film blue bahkan juga begitu berlainan. Dengan perlahan, saya mulai menyapu kemaluan Tante Nita dengan lidah saya. 

Sesudah rambut kemaluannya basah oleh air liur saya, saya mulai memasukkan lidah saya pada kemaluannya serta saya menemukannya satu bijian kecil. Dengan lidah saya, saya mulai menjilati biji itu, hal semacam ini buat Tante Nita mengerang keenakan.

“Endy.., senantiasa.., Tante terasa sangat nikmat, ah… ah… uhhh…” desahnya.

Karna rasakan Tante Nita yang mulai terangsang, jadi saya percepat jilatan saya pada bijian itu kira-kira 6 menit Tante Nita menjerit sembari memegang serta menjambak rambut saya.

“Uhhh… Tante hingga nihhh… mari senantiasa Ndyyy… ah… ehmmm… sangat nikmat. ”

Lantas saya membebaskan permainan lidah saya serta saya meneruskan dengan tangan saya yang mulai mengosok serta mengocok kemaluan Tante Nita karna saya terasa jijik untuk mengisap air kemaluan wanita akan tetapi dng cepat Tante menarik kepalaku serta mengarahkannya kembali pada kemaluannya. Karna menginginkan memuaskan Tante Nita, jadi saya mulai memainkan lidah saya di kemaluan Tante Nita.

Pada akhirnya Tante mengejang serta berteriak, “Ahh… ahhh… auuu… ehmmm… saya hingga, senantiasa Ndyyy… uhh… ahhh… aahhh…”

Saya rasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan Tante, jadi saya mengisap semua cairan itu hingga kering serta lalu saya menelannya.

Hari ini telah lewat 2 minggu mulai sejak peristiwa saat malam pesta barbeque itu. Saya sendiri telah tidak sabar serta frekwensi masturbasi saya jadi makin bertambah, bahkan juga dapat 3 kali dalam sehari. Tetapi siang harinya, waktu baru pulang dari sekolah, sesampai dirumah serta duduk di kursi sembari melepas sepatu, saya menggerutu, “Aduh, hari ini kok panas sekali…”Tetapi mendadak saya mendengar pembantu saya berteriak, “Mas Endy ada telpon tuch..! ”

Lantas sembari malas-malasan saya bangkit serta ambil telepon sembari menjawab, “Halo..? ”

“Ini Endy yach..? ” bertanya orang lawan bicara saya.

Saya jawab, “Iya, di sana siapa yach..? ”

“Kamu sudah lupa yach ama saya..? ” dengan logat memancing.

Karna terasa dipermainkan, saya mulai emosi serta menjawab, “Disana siapa sih seandainya gak mo katakan sekali lagi saya tutup teleponnya nih..! ”

“Kok emosi sih..? Kelak tante laporkan anda lho serta gak tante kasih anda kesenangan sekali lagi. ” kata lawan bicara saya sekali lagi.

Mendengar kata-katanya yang paling akhir barusan, saya jadi teringat dengan peristiwa sekian hari masa lalu serta saya segera menjawab sekali lagi, “Oh, ini Tante Nita yach..? Sori Tante gua sekali lagi gak mood nih… Tante sih main-main aja…”

Lantas Tante Nita berkata “Nggak mood yach..? Jadi sama Tante juga gak mood donk..? Tadinya

Tante mo ajak anda ke tempat tinggal Tante nih, abisnya sekali lagi sepi nih.., tapi gak jadi deh.. ”

Dengan cepat saya memotong, “Bentar dahulu Tante, seandainya Tante sih gua jadi mood sekali lagi nih, bener-bener rekan saya (tujuannya anak Tante Nita sebagai kawan baik saya) gak berada di tempat tinggal yach..? ”

“Kamu tenang saja deh… pokoknya dari saat ini (waktu itu jam 12 : 30) ampe kelak sore jam 5 kita aman deh.., jadi datang gak..? ” bertanya Tante Nita.

Sudah pasti saya menjawab, “Jadi donk Tante.., bentar sekali lagi saya kesana Tante, Tante tunggulah yach..! ”

Kemudian, saya selekasnya tutup teleponnya seperti tak mau menyia-nyiakan saat. Kemudian saya selekasnya lari ke kamar serta ganti baju, senantiasa selekasnya keluar tempat tinggal menuju tempat tinggal Tante Nita, karna dari rumahku ke tempat tinggal Tante Nita butuh saat seputar 15 menit jalan kaki. Karna menginginkan cepat tiba di sana, jadi saya naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja.

Sesampainya dirumah Tante Nita, saya selekasnya memutar ke belakang karna lewat pintu samping tempat tinggal Tante Nita lebih aman serta sepi. Kemudian dengan perlahan-lahan saya mengetuk pintu serta terdengar Tante Nita menjawab.

“Iya, bentar…” lantas Tante Nita buka pintu serta mempersilakan saya masuk.

Dimuka saya, Tante Nita kenakan pakaian kaos oblong serta celana pendek putih. Berpenampilan sesuai sama itu sudah pasti sama juga dengan memperlihatkan BH serta CD-nya yang berwarna hitam dengan berniat terhadap saya. Dalam fikiran saya bisa saja Tante Nita berniat buat saya terangsang, akan tetapi saya berupaya tetaplah tenang, yah.. stay cool deh pokoknya.

Kemudian, Tante Nita menyuruh saya mengikutinya serta saya juga jalan. Tetapi demikian memandang pinggulnya yang bergoyang, saya tidak tahan sekali lagi, selekasnya saya menarik Tante Nita serta menciumnya. Tante Nita juga selekasnya membalas ciumanku serta tangan saya selekasnya bergerak untuk buka pakaiannya.

Berbarengan dengan itu, Tante Nita berkata, “Jangan disini donk sayang..! ”

“Dimana Tante..? ” bertanya saya.

“Di kamar Tante aja…” kata Tante Nita.

Lantas saya juga selekasnya menarik tangan Tante Nita serta berkata, “Jadi, tunggulah apa sekali lagi Tante..? ”

Sesudah hingga di kamar Tante Nita, saya selekasnya merebahkannya. Di mata saya, Tante Nita terlihat begitu anggun serta mengairahkan. Dengan tidak menghabiskan waktu sekali lagi, saya selekasnya menciumnya serta ciuman saya di balas Tante Nita dengan hangat. Disamping itu tangan saya selekasnya bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. 

Mendadak Tante Nita mendorongku serta dengan terperanjat saya bangkit, akan tetapi lalu Tante Nita selekasnya menarikku serta naik diatas badanku hingga tempat saya saat ini yaitu Tante Nita diatas badan saya. Saya selekasnya mambuka baju Tante Nita hingga tampaklah buah dadanya yang masih tetap dibungkus oleh BH hitamnya. Waktu itu Tante Nita menunduk hingga saat ini buah dadanya terlihat dimuka mataku dengan begitu terang.

Untuk menghemat saat serta karna memanglah saya juga sangatlah terangsang, jadi saya selekasnya melumat payudara Tante Nita serta melepas BH hitamnya.

“Aduh enak sekali, ahhh… uh… sttt…” desahnya yang mengisyaratkan Tante Nita telah terangsang.

Karna telah terangsang jadi Tante Nita selekasnya melepas baju serta celana saya, hingga saya cuma tinggal menggunakan CD saja. Kemudian saya berguling ke samping hingga tempat saya saat ini diatas Tante Nita, lantas saya selekasnya merangkak turun serta melepas celananya hingga tampaklah panorama dimuka muka saya satu surga kesenangan yang masih tetap terbungkus oleh kain hitam. Tanpa ada menanti aba-aba darinya, saya segera membebaskan CD-nya Tante Nita serta tampaklah kemaluan Tante Nita yang tertangani dengan rapi. Sungguh begitu indah serta berlainan dengan yang pertama kalinya saya saksikan dahulu.

Dengan perlahan-lahan saya menjilati permukaan vaginanya serta Tante Nita juga selekasnya mengerang.

“Aduh, nikmat sekali… sungguh… geli tapi… ahhh… uhhh… senantiasa Endy…”

Selekasnya saya menambah permainan saya hingga selang beberapa saat Tante Nita juga menjerit.

“Aduh saya hingga Ndyyy… selekasnya keluar… ahhh…”

Lantas saya selekasnya mengisap bijian di kemaluan Tante Nita hingga waktu cairan kemaluan Tante Nita keluar, selekasnya saya hisap habis serta menelannya.

Dalam sisa kenikmatannya, Tante Nita berkata, “Endy… biarkanlah Tante Nita istirahat yach..? Kelak Tante Nita baru meneruskannya kembali. ”

Saya selekasnya menjawab, “Iya Tante…”

Sesudah beristirahat 15 menit, Tante Nita mulai bangkit serta selekasnya melepas CD saya. Tampaklah kemaluan saya yang tetap dalam tempat 1/2 tiang. Tante Nita selekasnya memasukkannya kedalam mulutnya serta menjilatinya. Didalam mulut Tante Nita, kemaluanku selekasnya mengeras sampai dalam tempat yang siap tempur. 

Tante Nita benar-benar begitu memiliki pengalaman dalam menjilati kejantanan pria yang lewat cara mengisap serta kadang waktu mengigitnya dengan perlahan-lahan. Hal semacam ini membuatku begitu terangsang. Karna telah tidak tahan sekali lagi, jadi saya selekasnya menarik badan Tante Nita ke atas serta dan membalikkannya.

“Tante Nita, saya telah tidak tahan sekali lagi, saat ini saya masukan yach Tante..? ” bertanya saya yang telah terasa begitu terangsang.

Tante Nita menjawab, “Terserah anda Ndyy.., tapi hati-hati yach soalnya miliki tante sudah lama nih gak dipakai.. ”

Dengan perlahan serta hati-hati saya mengarahkan kepala kemaluan saya kedalam lubang kemaluan

Tante. Kepala kemaluan saya mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Nita, lantas saya menekannya hingga kepala kemaluan saya telah tenggelam ke dalamnya.

Tante Nita selekasnya menjerit, “Aduh… sakit sekali… pelan-pelan Ndy…”Tetapi saya telah tidak peduli sekali lagi, saya selekasnya meneruskan tindakan saya dengan menghimpit kemaluaan saya lebih dalam sekali lagi serta kepala kemaluan saya juga mulai merasa perih karna ini yaitu pertama kalinya saya lakukan hubungan intim. Saya tetaplah menghimpit batang kemaluan saya hingga selang beberapa saat, semua kemaluan saya telah tenggelam dalam kemaluan Tante Nita.

Tante Nita lantas mengerang, “Aduh sakit sekali… biarkanlah tetaplah didalam Endy, aduh… ahhh… ehmmm… uh…”

Sesudah terdiam nyaris 5 menit, saya selekasnya mengoyang pinggul saya dengan naik turun dengan memiliki irama serta Tante Nita juga menyeimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang buat saya terasa begitu keenakan.

Tante Nita mendadak mengerang dengan tidak terang, “Aduh… sakit sekali, tapi enak sekali, senantiasa Endy…”

Saya telah tidak memperdulikan Tante Nita serta cuma senantiasa meningkatkan kemaluan saya untuk menjangkau kesenangan.

Selang beberapa saat, sesudah 8 menit, saya mendengar Tante Nita menjerit kembali, “Aduh… saya hingga Ndyyy… juga akan selekasnya keluar nih…”

Saya menjawabnya, “Sebentar sekali lagi Nita, sebentar lagi… saya juga nyaris hingga nih…”

Tidak lama, Tante Nita mendadak mengejang serta saya rasakan ada cairan hangat didalam kemaluan Tante Nita serta Tante Nita mengerang sekali lagi, “Aduh… ahhh… saya hingga Endy… nikmat sekali…”

Sesudah beristirahat, kami mengerjakannya sekali lagi 3 kali dalam tempo yang cepat. Tante Nita serta saya duanya sama menjangkau puncak kesenangan 3 kali.

Sesudah mandi serta fikiran kami telah tidak dipengaruhi nafsu sekali lagi, Tante Nita berkata padaku,

“Tante Nita mohon maaf Endy… barusan Tante Nita sudah merenggut keperjakaan kamu… benar-benar Tante Nita mohon maaf.. ”

Tetapi saya selekasnya berkata, “Tidak apa-apa Tante, saya ikhlas kok menyerahkannya pada Tante, benar-benar saya begitu suka pada permainan barusan. Tapi Tante Nita mesti janji seandainya Tante Nita lain waktu mesti memberi kesenangan yang sama sekali lagi kepadaku..! ”

Sembari tersenyum, Tante Nita berkata, “Iya… Tante begitu suka dengan permainan barusan, Tante janji, Tante bersedia melayani anda sekali lagi, tapi anda harus juga buat Tante terasa keenakan seperti barusan.. ” serta saya mengiyakannya.

Hubungan kami nyaris berjalan sepanjang 2 th., akan tetapi kami mengerjakannya dengan caracara yang tradisionil. Saya ataupun Tante Nita tidak suka pada tipe-gaya yang terlampau berani seperti tipe anjing ataupun yang lain. Hubungan kami saat ini meskipun belum juga ditetapkan selesai, akan tetapi kami nyaris tidak sempat bersua sekali lagi, karna saya telah meneruskan kuliah diluar kota yang sudah pasti dengan anaknya Tante Nita. 

Hubungan saya dengan Tante Nita hingga saat ini tetaplah jadi rahasia kecil kami. Jikalau saya berlibur serta pulang ke kampung halaman saya, Tante Nita senantiasa memohon bagiannya serta saya juga dengan suka hati melayaninya.